Anda di halaman 1dari 28

Tekuk Torsi Lateral

i:

ri-+

9.1 PENDAHULUAN
Perhatikan struktur balok tanpa kekangan lateral dalam Gambar 9.1. Pembebanan pada
bidang web balok akan menghasilkan tegangan yang sama besar anrara titik A dan B
(menurut teori umum balok). Namun adanya ketidaksempurnaan balok dan elsentrisitas
beban, maka mengakibatkan perbedaan regangan antara A dan B. Tegangan residu
_akan
juga mengakibatkan distribusi tegangan yang tidak sama sepanjang lebar sayap.
Flens tekan dari balok dapat dianggap sebagai kolom. Sayap yang dirr,r*rik n sebagai
kolom ini akan tertekuk dalam arah lemahnya akibat lentur t rhrd"p suatu sumbu sepeni 1Il.
Namun karena web balok memberikan sokongan unn* mencegah t krk dd"* arah ini, maka
flens akan cenderung tertekuk oleh lenrur pada sumbu 2-2. Karcna bagian tarik dari balok
berada dalam kondisi stabil, maka proses tekuk lentur dalam arah lateral t.rr.b,rt akan
dibarengi
dengan proses torsi sehingga terjadilah tekuk lentur torsi (Lateral'Torsianal Bucklin@.
Ada dua macam kategori sokongan lateral, yakni:
1. sokongan lateral menerus yang diperoleh dengan menanamkan flens tekan balok
ke dalam pelat lantai beton
2. sokongan lateral pada )arak-jaruk tertenru yang diberikan oleh balok arau rangka
melintang dengan kekakuan yang cukup

9.2 PERILAKU BALOK IAKIBAT BEBAN MOMEN SERAGAM


Untuk menurunkan Persamaan desain bagi balok yang mengalami tekuk torsi lateral, di
gunakan ilustrasi sebuah balok yang menerima beban momen ,.."g"- yang ddak terkekang
secara lateral. Beban momen seragam tersebut menyebabkan a.k rr"r, kJrr.t*n p"d"
,"ti
fens sepanfang bentang tak terkekang. Jika ada variasi momen, maka gaya tekan dalam
flens bervariasi sepanjang bentang tak terkekang. Hal ini'mengakibatkari gaya tekan rata-
ratayang lebih rendah sepanjang bentang tersebut. Gaya tekan rata-ratair"g l.fih rend.ah
ini mengurangi peluang terjadinya tekuk torsi lateral.
9.2 PERITAKU BALOK IAIOBAT BEBAN ... 179

Lendutan lateral
dari flens tekan

Lendutan lateral
Tampak atas
dari flens tekan

Pembebanan pada bidang badan l\ I

rtens tekan
I
's^ l-

--------:--: =:--: ='


Tampak samping
Tampak samping

Gambar 9.1 Balok Terkekang Lateral pada Ujung-ujungnya

Tekuk torsi lateral adalah kondisi batas yang menentukan kekuatan sebuah balok.
Sebuah balok mampu memikul momen maksimum hingga mencapai momen plastis (M).
Grcapai atau tidaknya momen plastis, keruntuhan dari sebuah struktur balok adalah salah
satu dari peristiwa berikut:
1. Tekuk lokal dari flens tekan
2. Gkuk lokal dari web dalam tekan lentur
3. Tekuk torsi lateral
Ketiga macam keruntuhan tersebut dapat terjadi pada kondisi elastis maupun inelastis.
Gambar 9.2 menunjukkan perilaku dari sebuah balok yang dibebani momen konstan 1]1
dengan bentang tak terkekang Z. Empat kategori dari perilaku balok tersebut adalah:
l. Jika z cukup kecil (z s Lu), maka momen plastis, M, rercapai dengan deformasi
yang besar. Deformasi yahg besar ditunjukkan oleh kapasitas rotasi R.Ar,. dengan
R > 3 adalah faktor daktilitas. Kemampuan berdeformasi (kapasitas rotiii;
kemampuan menerima regangan fens yang besar dengan stabil. Perilaku "d"l"h
ini
ditunjukkan oleh kurva 1 pada Gambar 9.2
2. Jika z diperbesar sehingga Lr7. L < Lo,maka balok dapat mencapai Mnnamun
dengan kapasitas rotasi yang lebih ketil (R < 3). Hd ini dikarenakari kurang
cukupnya kekakuan flens dan/atau web untuk menahan tekuk lokal, atau kurang-
nya sokongan lateral untuk menahan tekuk torsi lateral. Perilaku inelastis ini
ditunjukkan oleh kurva 2 pada Gambar 9.2
3. Bila panjang bentang tak terkekang diperbesar lagi (Lo . L . L), maka M hanya
mampu mencapai M, dengan kapasitas rotasi yang sangat terbatas. Tekuk lokal
flens dan web serta tekuk torsi lateral mencegah tercapainya M_
4. Perilaku elastis (2, < Z), dengan tahanan .*orrr..r tvi,, dirrn ,!k^n oleh tekuk
elastis, serta tekuk lokal fens, tekuk lokal web dan teluk torsi lateral
180 BAB 9 TEKUK TORSI I-ATERAL

0 Amax

Gambar 9.2 Balok dengan Beban Momen Konstan Tanpa Kekangan Lateral

Ror---l
,l
I

0p 0 0"t Ev € €sf

Rotasi Regangan flens rata-rata


Gambar 9.3 Hubungan Deformasi dengan Momen Plxtis, Mo

Batasan un:u.tk Lp L, dan L, akan dibahas dalam subbab 9.4.

9.3 TEKUK TORSI LATERAL ELASTIS


Untuk menurunkan persamaan pada balok I yang mengalami tekuk torsi lateral elastis
akibat beban momen seragam Mo, perhatlkan gambar 9.4 yang menunjukkan posisi sebuah
balok I yang tertekuk.
Beban momet M. yang diberikan pada bidang yz dapat diuraikan terhadap sumbu
i ,y', dan / menjadi komponen-komponennFa yairu M ', Mi, dan M '. Dengan meng-
asumsikan deformasi kecil, maka kelengkungan pada bidang' y' / dapat dituliskan men-
jadi:

E.Ix q:=M
t2

t2 x,=M o 9.1
az
Demikian juga pada bidang i zi:
r2
E.I 11:= M,,= Mo.Q 9.2
-dz
9,3 TEKUK TORSI I.f,IERA- E.ASNS 181

Persamaan diferensial unruk balok I y*g menerima beban torsi rl-+ 4;-t -1ro
dalam bab VIII (persamaan 8.27):

M ,=GrL-E.ctdz 4! e3
" 'dz
Dari Gambar 9.4 (a) diperoleh hubungan:
ur=-*M, 9-l

Jika persamaan 9.3 dan 9.4 disamakan akan diperoleh:

-!dz u,=Gl4!Az-E.c-+ dz"


9.5

,l

I
or

Jr.- o
(a) Tampak atas
\
lrisan A -A
(c)

(b) Tampak samping

Gambar 9.4 Balok I dengan Beban Momen Serugam, M"

Mendiferensialkan persamaan 9.5 ke-a didapatkan:

-fr',="'#-'c,# 9.6

Dari persamaan 9.2 dapat dituliskan hubungan:

4":M"o 9.7
dz2 EJi .
182 BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL ,

Selanjutnya subsdrusikan persamaan 9.7 ke dalam persamaan 9.6:


M"'
P'6 4-Q -61d'Q
d.o fuz- E'Ir'
' 6=0 9.8
'
Dengan memisalkan:

26-,=
GJ dan B= -Mo' 9.9
E.C* E2.C*.1t
maka persamaan 9.8 dapat ditulis kembali menjadi:
d46- d26
A_z"T_
az az
BQ = o 9.10

Untuk memperoleh solusi dari persamaan 9.10, maka dapat dimisalkan:


Q=A'e*" 9. 1 1.a
d'd
i = A.m".e,,
az
9.11.b

d46
::__L - A.m*.e ." 9. 1 1.c
dz*

Substitusikan persamaan 9.ll ke dalam persamaan 9.10 untuk mendapatkan:


A.rna.{'- 2a.A.m2.d""- B.A./"'=0 9.12.a
A.e*'(m4 -2a.nf - 0=o g.lz.b
Karena {' dan A * 0, maka persamaan 9.12.b hanya terpenuhi bila
*a - 2a.rr/ - F=o 9.r3
Akar-akar dari persamaan 9.13 adalah:

mz = d r{B*"; 9.14.a,

atau m = !- 9.r4.b

Dari persamaan 9.14.b tampak bahwa m dapat berupa dua akar real dan dua akar

{B*d , o.
kompleks ,rb^b

Misalkan: n2 =a* (2 akar real) 9.15.a


^[F+o]
f =-cr+ l.B+a' (2 akar kompleks) 9.15.b

maka solusi dari persamaan 9.10 adalah:


: A:.en" + Ar.e o" + Ar.e iq" + A4.e -
Q
iq"
9.t6
Dengan mengingat persamaan Euler yang menyatakan:
e'4" = cos qz + i sin qz 9.17.a
--l"= cos
e -;-" qz - t stn qz 9.t7.b
maka persamaar 9.16 dapat dituliskan kembali menjadi:
Q = Ar.e"' * \', "' + Ar.cos qz + Ao.i.sin qz
+ Ar.cos qz - Ani.sin qz 9.18.a
Q = Ar.e"' + ,\.e-"'* (4 * An)cos qz + Q * lj).i. tr" qz 9.18.b
Q = Ar.e"' + \.e-"" + Ar..cos qz + An.sin qz 9.18.c
9.3 TEKUK TORSI I.A]IERAL H.ASTIS 183

serta diperoleh turunan kedua @ terhadap z yaitu:.

+dz- = Ar.n2.en' + \'nz'{n'. A5'f '"o, qz - Adf 'sin qz 9.19

Selanjutnya konstanta A,, 4, A? dan An diperoleh dari kondisi baas yang mc-
nyatakan:

Q=o
t
t!=o
t2 Padaz=odanz=L
az
Untuk @ =0 Pada z = 0, diPeroleh:
o=Ar +\+At 9.20

unruk 4 =o pada z = o, diperoreh:


dz
o=Ar.nz*\.n'-A;t 9.2t

Dari persamaan 9.20 dan 9.21 diperoleh Persamaan:

o=As.@z*f) -Ar=Q 9.22

sehingga persamaan 9.20 menjadi:


At=-Az 9.23

dan persamaan 9.18.c dapat dituliskan menjadi:


@ = Ar'(e"' - e-"') + An*in qz 9.24.a

atat Q = 2'A,'sinh nz + Au.sin qz 9.24.b

O^"
#
= 2.Ar.nz.sinh nz - An'f'sin qz 9.24.c

Dari kondisi batas @ = 0 Pada a = L diperoleh:


0 = 2.Ar.sinh nL + Au.sin qL 9.25

dan untuk t!,), =0 pada a = L diperoleh pula:


tlz
o = 2.Ar.nz.sinh nL - Anf .sin qL 9.26

Kalikan persamaan 9.25 dengat f sertajumlahkan hasilnya dengan persamaan9.25


untuk mendapatkan:
2.Ar.(n2 *f).ri.,h nL=O 9-27

Karena ("' * f) * 0 dan sinh zL : 0 hanya iika n = 0, sehingga A, harus sama


dengan nol, dan persamaan 9.13 menjadi:
Ar=-Ar=0 9.28

Akhirnya persamaan 9.18.c dapat disederhanakan menjadi:


Q = Ae.sin qz 9.29

Padaz=0maka0=0: ':-
0 = Au.sin 4L 9.3O
EM"* .TEKUK ToRSI LATERAL

Karena Au * 0, maka
sinqL= 0 = qL=N.n 9.31.a
N.n
atarlq=- 9.31.b

Substitusikan persamaan 9.31.b dan 9.9 ke dalam persamaan 9.15.b untuk mem-
peroleh:

N2.xz _'_ GJ * 9.32


P 2.E.C

untuknilaiN=1

9.33

(o'\' n'GI M^2


9.34
\f ) t.r.c* E2.c*.t/

Untuk M, = Me maka:

("'\' p2.r .r -n'E''Ir'GJ = Mo2 9.35


It )"'vu'ttt Lz'E

":{"'l:i,,,. 't1,,+ E.G. J.I,I = *-' 9.36


^r^' t'l t' -w )

Akhirnya persamaan 9.36 dapat disusun menjadi:

lt
ful=
cr
L
E r,G r*(+)",r* 9.37

Persa"maan 9.37 merupakan persamaan yang menyatakan besarnya momen yang dapat
ditahan oleh profil I akibat tekuk torsi lateral. Untuk memperhitungkan pengaruh akibat
momen tak seragam, SNI 03-1729-2002 (pasal 8.3.1) menyatakan bahwa momen lritis
untuk kondisi tekuk torsi lateral untuk profil I dan kanal ganda, adalah:

Mct = C,.L
oL ,.,,.u*(f)",r* 9.38

9.4 TEKUK TORSI INELASTIS


Sekarang perhatikan Gambar 9.3, ketika serat tekan mencapai regangan sebesar € yang
lebih besar dari e, (e , f/E). Pada keadaan ini cukup potensial untuk terjadinya tekuk
torsi lateral inelaitis. Meikipun kekakuan torsi tidak terlalu terpengaruh oleh tegangan
residu, namun tegangan residu ini memberi pengaruh cukup besar terhadap tahanan flens
tekan.
Akibat adanya tegangan residu tahanan mornen elastis maksimum, M,adalah:
ttt,= s,(fr- f) 9.39
9-4 TEKUK TORSI INELASTIS 185

Pada umumnya sokongan lateral dipasang pada lokasi yang dfucacanakan mamPu
mencapai momen plastis, Mr, dan jarak antar sokongan lateral rdatif P.odeL Dengan
mengabaikan kekakuan rorsi, GJ, maka persamaan 9.37 menjadi:

M"=+1e7 9.40

Karena M *harus mencapai Mr, substitusikan M o = Z* . f, untuk r1l-. Substirusikan


iuga c*= IrFil, I, = A.rl,r.rm z {dd"t paniang b..,{"ng trk i.rk.k
"8,
#"l., ptto-*
9.41 dapat"diuliskan keinbali meniadi:

9-41

Dengan menganggap h,412,= 1,5, maka:

L= @_.,,., E
/, - L'/ '
{ z'ft i 9.42

Untuk dapat mencapai kapasitas rotasi ,t < 3, SNI 03-1729'2002 (Tabel 8.3-2)
mengambil harga yang lebih rendah, yaitu:
L^ 1.76 l:-
fi
-!-
t, =
9.43
\f,
Bila diinginkan kapasitas rotasi yang lebih besar (R > 3) untuk digunakan dalam
analisis plastis, SNI 03-1729'2002 (pasal 7.5.2) mensyaratkan:

Lpd
25ooo+1ioo r(*/*
- 9.44
T,

Dengan:
f, adalah tegangan leleh material, MPa
h4, adalah momen ujung yang terkecil, N-mm
M, adalah momen ujung yang terbesar, N-mm
r, adalah jari-jari girasi terhadap sumbu lemah, mm
14,/M, bertanda positif untuk kasus kelengkungan ganda dan negatif untuk
kelengkungan tunggal

Jika hanya dikehendaki M = M," maka paniang bentang tak terkekang diatur sedemi-
kian rupa agar L = Z, sehingga:

Dengan:
f, =fr-l
At " Eca
=ttr 2

x^
, = 4( !-\'9-
\GJ)1,
#*.lg<uK ToRst I-ATERAL

LRFD BALOK I

Setiap komponen struktur yang memikul momen lentur, harus memenuhi persyaratan:
Q6.M,2 M* g.46

' u.' Dengan:


' .6, to adalah faktor reduksi untuk lentur = 0,90
Mn adalah kuat nominal momen lentur dari penampang
Mu adalah beban momen lentur terfaktor

Besarnya kuat nominal momen lentur dari penampang ditentukan sebagai berikut:

Kasus 1r Mo= Mo (R> 3)


Agar penamping dapat mencapai kuat nominal Mo = Mo, maka penampang harus
kompak untuk mencegah terjadinya tekuk lokal. Syarat penampang kompak ditentukan
sesuai dengan TabeI 7.5-l SNI 03-1729-2002, yairu i. untuk flens (b/2tr) dan untuk web
(h/r*)ridakbolehmelebihi ,l"r.Batasannilai unruk i,rditampilkanpadaThbelg.l.Selain
harus kompak, pengaku lateral harus diberikan sehingga panjang bentang tak terkekang,
Z, tidak melebihi Lolyan7 diperoleh dari persamaan 9.47.

25ooo+r **('/, ^) nr,


Lra = 9.47
,

TABEL 9.1 BATASAN RASIO KELANGSINGAN AP UNTUK PENAMPANG KOMPAK


BALOK I

(Modulus Elastisitas, E = 200000 MPa)

Tegangan Leleh Tekuk Lokal Flens Tekuk Lokal \7'eb Tekuk To rsi Lateral
b 170 h 1680 L- ---
790
S
(MPa)
2.,
f
t^
lJ' t* lf, f,

210 1t,73 115,93 54,52


240 10,97 108,44 50,99
250 10,75 106,25 49,96
290 9,98 98,65 46,39
410 8,4 82.97 39,02

Kasus 2: M, = Mp (R < 3)
Agar penampang dapat mencapai momen plasr.is M, dengan kapasiras rotasi R < 3, maka
penampang harus kompak dan tidak terjadi tekuk lokal (b/2t, dan h/r* < )"). Pengaku
lateral harus diberikan sehingga paniang bentang tak terkekang Z ridak meletjihi Lryang
ditentukan oleh persama^n i.43- 1un C, = r1.
"[
Lr:ff (untukE= 200000 MPa) 9.48

Kasus3:M >M>M
Dalam kasu.P 3 teiali t.k,-lk torri
lateral untuk penampang ].p-p"k ()" < 1,r). Kuat momen
nominal didekati dengan hubungan linear antara titik 1 (I, M) dengan'.rii.k2 (L,, M)
pada Gambar 9.5. Kuat momen lentur nominal dalam kasus-3 ditentukan dalam SNI
03-17 29-2002 (pasal 8.3.4).
9.5 DESAIN LRFD BALOK I 187

Mo= ctl*,*1r,-,l#)= *, 9.49

M,adahh kuat nominal yang tersedia untuk beban layan ketika serat Grluar penam-
pang mencapai tegangan d (termasuk tegangan residu) dan dapat diekspreik". sebagai:
M=5ff-f)
t xvl Jr
9.50
Dengan:
f, adalah tegangan leleh profil

f, adalah tegangan residu (70 MPa untuk penampang dirol & 115 MPa unnrk
penampang dilas)
S, adalah modulus penampang

Pan.iang Z, diperoleh dari persamaan 9.52:

f_ \ t+Xr.frz 9.5r
ft
Dengan:

f, =fi-f 9.52.a

x1 :-l-
o Eca 9.52.b
s-1V z

x2 = -(b)'? 9.52.c

Kasus 1, Mnl= Mo (Analisis Plastis)

Pers. 9.50
Kasus 2, Mr= Mr-1.

Pers. 9.52

lKasus 3&4,Mn=Mrl
ipenlaku tnetastis) (x""r" s
I i-
1@eilaku E/asfis)
Loo Lo Lr

Gambar 9,5 Kuat Momen Lentur Nominal Akibat Tekuk Torsi lateral

Kasus 4: Mp > Mu> M,


Kasus ini terjadi jika:
1. L?<L<L,
2. ),? < (h = b/2.tr) . 4 (f.tr. tak kompak)
3. L? < (h ='Lill.) . d (web tak kompak)
t BAB.9 TEKUK TORSI LATERAL

Kuar momen lentur nominal dalam kasus 4 harus dihitung berdasarkan keadaan
yarrg paling lritis dari tekuk lokd flens, rekrk Iolal web sera tekuk torsi lateral. Untuk
SNI 03-1729'2002 (pasal
-.ib"."rir.rhadap tekuk lokal fens sera tekuk lokal web,
8.2.4) merumuskan:

M, = Mp- (Mp-')?-L 9.53

Sedangkan kondisi batas untuk tekuk torsi lateral ditentukan berdasarkan

M, = crlu,*(u,-r)#)= *, 9.54

Dengan faktor pengali momen, C, ditentukan oleh persamaan:


t25.M.
cb= 2,5. M 3. M n+ 4. M B+ 3' Mc
a 2,3 9.55

^*+
Dengan:
M^; adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau
Iui)*'adatah momen padaV+ bentang tak terkekang
ni, "a*X momen pada tengah bentang tak terkekang
M, adalah momen pada3/+ bentang tak terkekang
Kuar momen lentur nominal dalam kasus 4 ini diambil dari nilai yang terkecil antara
persamaan 9.54 dan 9.55. Batasan rasio kelangsingan PenamPafi}, L, untuk penampang
tak kompak ditampilkan ddam Tabel 9.2.

TABEL 9.2 BATASAN RASIO KELANGSINGAN A.R UNTUK PENAMPANG TAK


KOMPAK BALOK I

(Modulus Elastisitas, E = 200000 MPa)

Tegangan Leleh Tekuk Lokd Flens Tekuk Lokal \7eb

(Mva)
b 370 h 2550
S 2o
f ,lf,- f, te .lf,
2t0 2,64 t75,97
240 2,t8 t64,60
250 2,06 161,28
290 1,68 149,74
410 1,09 125,94

Kasus 5: Mo. M,
Kasus5 teriidibila t > L,dan kelangsingan dari flens serta web tak melebihi d (penampang
kompak). i(uat nominal momen lentur dalam kondisi ini ditentukan sebagai berikut:

nlt
Mncl=M = [,,.oL- r r,c r(zf)' ,,.r. 9.56

persamaan 9.56 dapatpula dituliskan dengan menggunakan variabel x, dan x, seperti


dalam persamaan 9.52.b dan c, sehingga menjadi:

Mn=Mcr=cb's''xlJ'
Llr, ,
f@ 9.57

\ 4r,rr)'
9.5 DESAIN LRFD BALOK I IEg

I coNroH g.r,
Sebuah balok tertumpu sederhana dengan beban seperti dalam gambar di bawali'lni.

P = 150 kN

Beban merata terdiri dari l5o/o D dan 85o/o L, beban terpusat terdiri dari 40o/o D
serta 60%o Z. Balok rersebut diberi sokongan lateral pada ujung-ujungnya serta setiaP jarak
2,25 m. Mutu baja adabh BJ 37.

JASIAB:
ql, = 1,2(0,15)(15) + 1,6(0,85)(15) = 2,7 + 20,4 = 23,1 kN/m
Po = 1,2(0,4)(150) + 1'6(0,6)(150) = 72 + 144 = 216 kN
I
74.
"84= l1z3,l)(9)2 * (zre)(s) =233,8875 +486=719,8875kN.m
M, u r0 = 719,8875 I
u Peflu= M.lA,.
0,) = 799,875 kN.m

Estimasikan apakah sokongan lateral cukup dekat untuk mendesain balok agar dapat
mencapai momen plastis, Mr(tanpa analisa plastis)' Asumsikan Penampang kompak untuk
mencegah tekuk lokal, dan-balok berada dalam kasus 2 (M,= Mr).
Panjang maksimal bentang tak terkekang adalah:
790'r. 790'r".
Lo - --+- ---_ - 50,99.r
t
Jf, Jzqo
M,perlu = M, perlu = 799,875 kN.m
MPrnt
, = L=- 799875.106
Zxtoerlu = .CC).812,5 mm3
f, 24o

Penampang terkecil yang memili[ Z* > 3.332.812,5 mm3 adalah 40A.400.13.21


(2, = 3600,13 cm3)'
Periksa kuat momen lentur nominal dari penampang, dengan menyertakan berat
sendiri balok:

Mu(berat sendiri) = 1,2.!G,72)(9)2 = 20,898 kN.m


8

M,=719,8875 + 20,898 = 740,7855 kN.m


M,= M?= z*:f, = 3600,13'103(z4o) = 864,0312 kN'm
QuMn= 0,9 x 854,0312 = 777,628 \N.* , M, C 740,7855 kNm)
un= 50,99'rr= 50t99(101) = 5149'99 mm = 5'14999 m
ir, L t=- 225 m) -+ sesuai asumsi awal' termasuk kasus 2'

Iperilsa
coNuoH s.z'
apakah profil'\7F 700.300.L2.24 cukup kuat untuk memikul beban layan seperti
p"d" g;b", berikut ini, jika pada balok diberi sokongan lateral pada tengah bentang
,.rt" p*d" tumpuan-tumpuan. (mutu baja BJ 37)

qD = 5 kN/m
9r = 15 xNlm
I

I 8,5m--f
l-B's'--!
r- I

JAVAB:
Berat sendiri profil lWF 700.300.12.24 = 1,85 kN/m
Qo = 1,2(5 +1,85) + 1,6(15) = 32,22lJllm

Mu = !.s..L2 = !Qz,zz)(t7)2 = Ll(t3,9475 kN.m


B'n 8

I =79o.,, = -7)0 ,67.8 =3457,4122mm=3,457 m


-p
^F ^lzqo

x1
5760i.03

= 1348O,14106 MPa

= rd
x"2 -= 4(= !-\'9-1, -=[s.roa steoto' \' tztzstsz;,ou
IGJ ) x32423.r0a toaoo.toa J
= 2,2535.10a -ma/N2

*x,(frf.)'

=67,B.fUryUS@
( 240-70 )Y' r -

= 1O398,342 mm = 10,398 m
L? e- 3,457 m) < Z (- 8,1 rn) . L, (= 10,398 m)
9.5 DESAtlrt LRFD BALOT( r 191

Cek kelangsingan:

b 300 Penampang Kompak


Zof 2x24 Kasus 3

h .Lr(=
-7oo -,?(24) = 50,15 t08,44)
t* 13

t25.M*
Ct=
25.M*+UMA+4-Mr+3.M,

M* = 1163,9475 kN.m
Ma= 509,227 kN.m
Mn= 872,96 kN.m
Mc= 1091,2 kN.m
12,5x1163,9475
C,= = 1,3
(z,5xtrct,t4zs)+(zxsot,227)+(4xB7z,t6)+(txrotr,z)

M = s,(fr- f) = 5760'rc3'(240 - 70) = 979,2 kN.m


f

M? = 2,.f, = 6248,79.103.240 = 1499,7096 kN.m

Mn
,
= cnlu,+(ttto-M,)-
,,_r1
L L,-1" )

= lr3
= 1458,027 kN.m < M? (=1499,7096 kN.m) ioK
@u.Mn = 0,9 x 1458,027 = 1312,2243 kN.m > 1163,9475 kN.m OK

I coNrou g.l,
Pilihlah penampang \(F yang ekonomis bagi balok pada struktur di bawah ini. Sokongan
lateral dipasang pada kedua tumpuan serta pada kedua lokasi beban terpusat. (mutu baja
Bl 37)
Pr = 25 kN(D); Pz = 15 kN(D);
e0 kn(t) 30 kn(t)
B

r,u, --f--- -1-


h e,s m
-*f- 6,5 m

JA!fAB:
D_ t,2(25) + 1,6(90) 174 kN
l,- =
D_
tu2 t,2(t5).t 1,6(30) = 66 kN
-
BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL

-492 kNm

492,1875 kNm

Dicoba menggunakan profil \(rF 600.200'll'17'


Cek kelangsingan PenamPang:
b _:::_=
200
5,gg < 10,97
Zof 2x17 )
p.r,"*p"rrg Kompak
|
h 600
- = 54.54 < 108,44 )
tll
Segmen A dan e:
M, 492JP75
M
--nroerlu = - = 546,875 kN.m
0 0,9

L =7,5 m
L = 7?o .r^.= ...7!x4t2 = 2100,96 mm
' 4f, '
4z4o

= 11977,92346 MPa

x2 =^(*)'?=\^m*)' 1926037 57106


2280.L04

= 4,37282.10{ m-a/N2

="(fi)FW
=*lw)@
= 5272,73 nm = 6,273 m
i

Karena L (=7,5 t$), L,(= 6,273 m) dan Penampang kompak, maka soal ini ter-
masuk kasus 5.
Mo = z,'fr= 2863'18'703 Q4o) = 687'16 kN'm

Mr=Mn=rrTW
9.5 DESAII I.RFD BALO( I 193

Karena Mt/M2 = 0, maka Ct = 1,67

M, = t,67 -!-Jz.r o5 x zza.r o7 x 8.r 0a x e0,62, o' *


o'
.z,zt.t f xswt n -td
[e' )
M, = 559,4244 kN'm < M,
Qo'M, = 0,9(559,4244) = 503,482 kNm > Mu F 492,1875 kN'm)

Segmen B: .
L (= 8,5 m) > L, (= 6,273 m) -+ kasus 5

t2,5M
C,=
2,5M^*+3M A+4M B+3Mc
M* = 492,1875 kNm
Mt = 261,890625 kNm
Mt = 31,59375 kNm
Mc = 198,743125 kNm
12,5x492,1875
C,=
@,s"t'tint5)+(txzeweo6z5)+(4x31,5%75)+(3x1e8,703125)
= 2,24

Mr=Mr"=.,r17W
M=
n

M = 525,702 kN.m < M, OK


b,.M
,o n =
0,9(625,702) = 563,1315 kN'm , M, (= 492,1875 kN'm)

I coNton q.a,
Sebuah penampang tersusun berbentuk I yang dilas seperti dalam gambar, digunakan
sebagai balok tertumpu sederhana sepanjang 13,5 m. Hitunglah beban hidup layan yang
diijinkan bagi balok tersebut, jika diketahui beban mati = 20 kN/m (sudah termasuk berat
sendiri). Mutu baja yang digunakan adalah BJ 55 f, = 410 MPa)
flens 16 x 400

web 8 x 700 qu

-l-0,u,+4,5m+4,s'"+
Sokongan lateral diberikan pada setiap 1/3 bentang dan pada kedua tumpuan.
BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL

JAWAB:
Hitung properti dari penampang:
A =(2x15x400) + (8x700) = 18400 mm2
r_
' = l(sxzoo)3 *2.1(<oo)(ro, + 2(400XlO(350+8)2
t2' 12

= 7869438933 mma
^ I 1869438t
.
.5 = --j-=-
366)g
= 5fi7756,648 mm3
%
1.. = z.L.rc.Goo;3
"1.2 + a.1s)3.700 = 170696533,3 mr#
' 12

Z = 2(16)(4o0)(350+8) + 2(8)(350)fry) = 5562400 mm3


\2 )
1[z(<ooxl6)3
= + 700.(8)3] = t2tt733,33 mma
3

r t-) lxt6x400'x(zoo+t6)'
\ t
22 -12
C =21873322,67.106mm6

Xt= n lE.G.l.A 2.1 05 x 8.1 0a x l2l 17 3333 x184OO


s,!
-
t-=
z 5t07756548 2

= 8217,73 MPa

x.' = 4(!-\'9--
r,
n( srczzsesqs \' 2t873322$7.106
\G.l ) [8.104x121L7fifi) t706965333
= 1,423.10-3 m-a/N2

Periksa terhadap tekuk lokal fens dan tekuk lokal web

Flens: l" - b - 4oo =12.5


2.rr 2xl6
l.^ =Yo =+=8,3957
' "lf, 44ro
_ 7oo
= g7,5
8
AN
h"
' = -+ = -+ = 0,4276 -+ 0,35 < ke < 0,763 OK!!
lh/ 487,5
\/t*
420 _
L' _=W=@=r5'9903
420

Lp < X < )u, -+ tak lompak .


9.5 DESAII{ I.RFD BALOI( I

web: I =L=7oo=g7.5
tw 8

1680 1680
Ln =----=----=8257
"lf ,
{4lo
2550
^7,"_ --t--==-=125,935
2550
' 4f' "l4ro
)up < 7u < ?t, + tak kompak
MP = Zrfr= 5562400(410) = 2299,584 kN.m
M = 516- f) = 5107756,648.(410 - ll5) = 1506'788 kN.m

Hitung Moberdasarkan batasan untuk tekuk lokal fens:

Mn -ltt p-(M
. p-M\L-L\
"L,_L,
= 2280,584 - (2280,584 - t506,788)(:==+Z-)
[15,9903-8,3957 )
= 1862,406 kNm
Hitung M,berdxarkan batasan untuk tekuk lokal web:
L_L-P
Mo = M?- (Mp- M\
" L,_LO

= 2280,584 - (2280,584 - t506,788)@**)


\125,935-82,97 )
= 2198,999 kNm
Periksa terhadap tekuk torsi lateral:

7?0
L^ .r.,=
P = ' $rgeytTr = 3757,842 mm = 3,757842 m
' t.
',1f,
t
^l4lo
="(fi)[.
=e6,3171(trffi)@
= 9275,96 mm = 9,27596 m
Karena LD G 3,757842 .L (= 4,5 m) < L, (= 9,27596 m) dan penampang tak kompak
maka soal
^)
ini termasuk dalam kasus 4.

Kuat momen lentur nominal ditentukan berdasarkan persamaan:

Mn =Ctlr,*1r,-r)#1
O .*,
"L,-LO]
L '
Besarnya filai Cu_untuk segmen tengah adalah 1,01, sehingga:

tr." - r,or. [r;oe,zss+(zzso,5s


\ ,9275,95_3,7578421I
4 -r'j06.788\-2222!-120
t
= 1924;4ll' kN.m < Mn F 2280,584)
t96 BAB 9 TEKUK TORSI I-ATERAL

Kesimpulan:
Tekuk lokal fens ; M,= 1862,406 kN'm
Tekuk lokal web I Mn= 2198,999 kN'm
Tekuk torsi lateral i M,= 1924,411 kN.m

Kuat momen nominal M,profil diambil yang terkecil'


M,= 1862'406 kN'm

QtM, = 0,9(1862,406) = 1676,1654 kN'm


max Mo = QdM,= 1676,1654 kN'm
Mo =l'Z'Mo+l'6'M'
1
t675,1654 = t,2. (20)(13,5)2 + 1,6'ML
8

ML = 705,885 kNm
8x MLL 8x705,885
4t =
= --Lr--11,5, = 30,985 kN/m

I coNtou 9.5,
sebagai balok tertumpu sederhana dengan
bentang
profil 1vF 200.200.8.12 digunakan
untuk memikul
8 m dan sokongan lateral pada kedua ujungnya' Balok-ini.diperlukan bekerja
i
beban mati merara ,.uo", f.Nl-. Hitunglih'beban
hidup layan yang dii.iinkan
adalah BJ 37! Hitunglah pula berapa
orl" ua.r. tersebut -u.,, baia yangdilurrak*.,
lik jika mutu baja adalah BJ 55!
;;;;;aika., teba., hidup'yang dii;i.,t ".t

JAVAB:
Untuk mutu baia BJ 37
t = 79Y.,, =ry
"p Jzqo
.50,2 = 2559,913 mm
Jf,
v =;,trfEG'l'd 7t l@
xt J'=;''=r;*r\-
jlr/.Pa
= 24213,79
. / s \2c .( 472103 \'firye.rco
xz = nl"J)q=*leF"ru,u.Wl reoolr--
= 1,8144.10-5 m-4/N2

=5o,2.Putryrq'
= 10688,64 mm = 10,68864 m
L, .I
(= 2,559 m) (= 8 m) L, ?- 10'68864 m)
'
' b _ 200 _ 8,33 <t0,97
Zof 2xl2 ':-

h _zoo-2(!2) .= 22 < 108,44


9.5 DESAia lffi) BAL(X I

Mr = s,V, - l) = 472'rc3(240 - 70) = 80,24 kN.m


MP = z,,.fr= 513,15'103(240) = 123,156 kN.m
l_
M = culu,+(u,-M,)i,_to
L_,:11
)
=fi' qlsoet+(rzt,tse-ar,rq\19#=9-L-l=107,656kNm
L - \
-'- '10688,64-2559,913)
Mo = S.Mo = 0,9(107,656) = 96,8904 kN.m
M, =l,2Mo+1,6Mt
95,8904 = t,Z. !.Q)@)2 + t,5M,
8

Mt = 48,5565 kN'm
a.
'IL
_ 8xM, _ 8x48,5565 = 6,07 kN/m
L2 g2

untuk mutu baja BJ 55


_ = 790 790
L. .50,2 = 1958,57 mm
o Jf, t 'l4to
-.r..=--: Penampang Kompak
Kasus 3

=',(f:-*,)[.
=50,2(ffi)@
= 5939,347 mm = 5,939347 m
L (= 8 , L, (= 5,939347 m) -+ kasus
^)
5

Mr=Mo=.,r17W
Mo =1,14

= 127,108 kN.m

Mu = Q'M, = 0,9(127,108) = 114,3972 ld\.m

M, =l,2Mr+1,6M,
tr4,3972= r,2.1.(zxs)2 + r,6M,
8

ML = 59,49825 kN'm
SxM r_ _ 8x59,49825 7 437 ld\lm
4t = t = - ,, =l'-
=

Persentase tambahan beban hidup yang:dapat bekerja jika mutu baja diubah dari
'''%'"100o/o=
BJ 37 meniadi Bl 4J, adalah sebesar )2,52o/o.
il BAB g TEKUK TORSI LATERAL

I coNtog q.e'
Pilihlah profil \U7F yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok lantai perpustakaan
yang teftumpu sederhana. Sokongan lateral dipasang pada kedua ujungnya dan pada lokasi
beban-beban terpusat. Lendutan akibat beban hidup ak boleh melebihi Ll30O. Gunakan
muru baja BJ 37!

JAVAB:
Po = 1,2(30) + 1,6(30) = 84 kN
qo = 1,2(5) + 1,6(15) = 30 kN/m
Dicoba menggunakan pro6l \WF 600.300.12.20

L-
o = ry.r"' = 790 x68,5= 3493.11 mm
"lf, ^lz4o
P = 30 kN(D)
g = 5 kN/m(D)
dan 30 kN(t)
dan 15 kN/m(t)

Fr,.,+,,u,f.,',-*l
378 kN.m 378 kN.m
Akibat beban terpusat

Akibat beban merata


472,5 kN.m
495,9375 kN.m

=13422,598 MPa

.( s-' \'c.,,
X. - 4l .( -"'"""
t --L=41 4o2o)03 )' 7259040.106
' \G.J t,) (s.ro, x 19r16.to4 )
I

,oruto^
= 2.2151.10-4 --4/N2

t+ x,(f ,-f,)'

= 68,5 -(#!, =t
;@ 0432,405 mm
9.5 DESA$T ]RFD BALOK I 199

Cek penampang:
b- 3oo
. + \(= Lv'/"
Z.tt 2x20=7-5
10,97)
"'- n*","o*g
E Kompak
h _58s-2(20) 45,67.
= g (= 108,44) )
ta 12
"lf ,
Segmen AB = CD (L = 4,5 m) r",o,
L, (= 3,493 m) < Z (= 4,5 m) . L, F 10,432 m) ) a

Penampang Kompak

Menghitung nilai Cn:

Me = 259,578125 hJ'J.m
Ma = 501'1875 kN'm
Mc -- 694,828125 kN.m
M** = 850,5 kN.m
12,5x850,5
C,=
Ei r 8 50,r- (, x 26e,57 8 t25) + (a x 5 o r,l 8 t s) + (t x eV,828t25)
= 1,5135
Mp = z,tfr= 4308,91'103(240) = 1034,1384 kN.m

M, = s,'(6 - f) = 4ozo'to3(z4o - 70) = 683,4 kN.m

Mn = crltr,*(ur-r)#)
l- ,
135'[esa,< + (r 0a 4,1 384 -
--- ., 10432.405-4500 l
683,^)ff
= 1,5
)

= 1488,194 kN.m > Mp e 1034,1384 kN.m)


gunakan M,= Mp = 1034,1384 kN.m
Q.M,= 0,9(1034,1384) = 930,725 kN.m > Mu ** (= 850,5 kN.*)

Segmen BC (Z = 2,5 m)
L (= 2,5 . Lp (= 3,493 m) --> kasus 2
^)
Mo= Mp = 1034,1384 kN.m
O.M, = 0,9(1034,1384) = 930,725 kN.m
O.M
t n < M..um6'
-.-."
(= 873,9375 kN.-)

Cek terhadap syarat lendutan:

6 = P'a (38-4a2\I * 5q'Lo


24E.1\ I\4E.I
dengan :
P = 30 kN = 30000 N
q = 15 kN/rn = 15 N/mm
{lEruKTORSI I.ATERAL

a =4,5m=4500mm
E :200000 MPa
I - 1,18.10e mma
L =11,5m=11500mm
30000-x45oo (e(r 5x15x115004
5 = 24x2.10'x1,18.10Y\\roo)'-+(aroo)')+
-
/ \ t ) 384x2.105 x1,18.10e

=i,526 + 14,475 = 22,ool mm <


L
t= f# = 38'333 mm) OK
300

9.6 LENTUR DUA ARAH

Jika penampang bentuk I dibebani oleh momen M* y*g mengakibatkan lentur dalam
sumbu kuat, serta momen Mryang mengakibatkan lentur pada sumbu lemah, maka kon-
disi batas kekuatan kompon"en struktur tersebut ditentukan oleh leleh akibat tegangan
kombinasi yang bekerja atau oleh tekuk torsi lateral. Contoh komponen yang mengalami
Ientur dalam dua arah adalah struktur gording atau struktur balok keran (crane support
girdcr).
Perencanaan struktur baja metode LRFD untuk balok yang mengalami lentur dalam
dua arah, mensyaratkan pemeriksaan terhadap:
l. kondisi batas leleh:
f M* +*" . *,.,
Jun = s" s, - ' oJj
9.58

2. kondisi batas tekuk torsi lateral:


6,.M
to w- > Mw 9.59

Dengan:
f;* adalah tegangan normal (tarik atau tekan) akibat beban terfaktor
M* adalah momen terfaktor terhadap sumbu-x (sumbu kuat)
a! adalah momen terfaktor
M".^, terhadap sumbu-y (sumbu lemah)

h adalah faktor reduksi untuk lentur = 0,90


M* adalah kuat momen nominal penampang
(dihitung seperti pada pemerilsaan tekuk torsi lateral)

I couton p.zr
Rencanakanlah sebuah komponen struktur balok keran (BJ 37) dalam gambar berikut ini,
jika diketahui data-data sebagai berikut:
Bentang bangunan = 18 m
Kapasitas keran = 20 ton
Berat sendiri keran = 16 ton
Berat takel =7 ton
Berat sendiri rel = 30 kg/m
Jarakroda-roda =3,8m
'..
Jarak antar kolom = 6 m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel = I m
9.6 t.Eralrn II|AARAII ml

18 - 2(0,5) = 17,5 m

JAWAB:
Menentukan reaksi pada roda-roda keran:
P=2A+7=27lon
berat keran = 16 ton

Berat takel + kapasitas keran = 7 + 20 = 27 ton


R.
A = r.e(ztr6'5 *E) = 53.53t2 ton
17,5 2)
[
Impak, l0 o/o = 5, 35312 ton +

RA = 58'88432 ton

Tinjau balok keran bentang 6 m

29,4422 ton
{F3',IEXUK TORSI LATERAL

Rr = 58,88432xU2 = 20,1188 ton


6

R, = 58,88432xry- = 38,7615 ton


6

Akibat beban hidup:


Momen malsimum akibat beban hidup tercapai jika titik tengah dari salah satu roda
dengan gaya resultan berada tepat pada tengah-tengah bentang balok. Dari gambar di
atas, morden maksimum akan terjadi di drik a atau di titik b.
Momen maksimum di a = 20,1188(3 - 0,95) = 41,24354 ton.m
Momen malsimum di b = 38,7655(2,05 - 1,9) = 5,814825 ton.m

Dari hasil perhitungan di aes, diperoleh momen maksimum sebesar 41,24354 rcn.
m, dengan mempertimbangkan koefuien kejut sebesar 1,15, maka momen maksimum
pada balok keran akibat beban hidup adalah sebesar l,15(41,24354) = 47,43 ton.m.

Akibat beban mati:


Berat sendiri rel = 30 kg/m
Berat sendiri balok keran = 150 H- *
Total = 180 kg/m

1.(180X6)2
Mor= 1,2. = 972 k.- = 0,972 ton.m
8

Sehingga momen total:


Mo, = 47,73 ton.m + 0,972 ton.m = 48,402 ton.m = 484,02 kN.m

Momen akibat gaya rem melintang:


Gaya rem melintang biasanya diambil sebesar 1/15 dari beban kapasitas keran + berat
takel (untuk 2 roda). Sehingga:

beban lateral per roda = 1"] Q0+7)(1,6) = 1,44 ton


215
Glah dihitung sebelumnya bahwa akibat beban roda 29,4422 ton menimbulkan
momen maksimum sebesar 41,24354 ton.m. Sehingga dapat dihitung momen akibar gaya
Iateral sebesar 1,44 rcn adalah:

ilt
M,,,, = ,!4-xat,24354
29,4422
= 2,0172 ron.m = 20,122 kN.m

Sebagai balok keran dicoba profil \7I 4O0.4OO-13.21. Selanjutnya profil ini harus
diperilsa terhadap kondisi batas leleh dan kondisi tekuk torsi lateral.
i) Pemerilsaan terhadap kondisi batas leleh

. M*,Mu,
Jun -

= n?norrli +20,t72.106
3330.rc3I l2o.to3
= 163,36 MPa < fu.f, (= 0,9(240) = 216 MPd
9.6 L.ET'TNNIIAARA}I

Pemeriksaan rcrhadap tekuk torsi lateral

L_o - -#.r_---xl0l
790 790
= 5150,4 mm
Jf,' Jz+o

y - n fTc]e= E /z.to5xs.to4x273,t8.t04x2t81-t(2
s"{ , ,r**t\ ,
= 20633,56 MPa

x^ = n(:-\'L=rd
--2 - -[s.ron?zzol,o' )'ao+aase'ro'
\G.l ) I, x273,r8.r04 ) zz+oo.toa

= 3,30374.104 --4/N2

=u(#)t.
= ror. (ry94)@ = r8e83,8 mm
\z+o-to )
Lp G 5,1504m ) . Z (= 6 m) . L,(= 18,9838 m)
Cek penampang:
b 400 r70
(=10,97)
2.,
r 2x2l
-=-=o.sz4<-5 ",1
J t
h 400 -2(21) 1680
t* 13 lJ,
M, = S.'(f, - fl = 3330'103(240 - 70) = 566,1 kN.m
Mo = Z*:fr= 3600,13.103(240) = 864,03 kN.m
l-
M, = Co.l u,+(l,t r-u,)=-,
, I
I
L ","p)
-l
- 6000r 8es3'8
= t.l see,t*(864,03
. -566,,1
L ',t 8983,8 - 5150,4l
= 845,73 kNm < M, (= 864,03 kN.m)
Qo'M, = 0,9(845,73) = 751,157 kNm < M* (= 484,02 kN.-)
lWF 400.400.13.21 dapat dipakai sebagai balok keran tersebut.
Jadi,
iIIETUK TORSI I.ATERAL
"

LATIHAN

Pg.r - P.9.3
Tentukan besar beban layan terpusat maksimum, yang dapat bekerja di tengah tengah
bentang balok tertumpu sederhana, dalam masing-masing kasus berikut:

Penampang Bentang (m) 4 (MPa)

P9.1 \7F 400.200.8.13 5 240


P.9.2 \xtf, 450.200.9.14 7,25 250
P.9.3 wr 500.200.10.16 9 410

Kekangan lateral dipasang pada kedua ujung tumpuan, sedangkan beban layan terdiri dari
650/o beban hidup dan 35olo beban mati.

P.9.4 - P.9.6
Tentukan/pilihlah profil \7F yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok yang memikul
beban merata sebagal berikut :

Soal 4o GN/m) 4. (kN/m) Bentang (m) 4 (MPa) Kekangan lateral

P.9.4 8.75 20 6 240 Menerus


P9.5 8.75 20 6 240 Ujung & tengah bentang
P9.5 3 8.5 9 410 Tiap 3 m dan pada ujung-ujung

fuumsikan bahwa semua beban sudah termasuk berat sendiri profil!

P.9.7 Pilihlah profil \MF yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok dalam struktur berikut
ini: (gunakan bata BJ 37)

m *[*a,u, -.]
l--,,',+a,s
Kekangan lateral diberikan pada ujung-ujung balok dan pada lokasi beban terpusat.

P.9.8 Perilsalah apakah profil'!7F 350.175.7.11 terhadap lentur dan geser jika mutu baja yang
dipakai BJ 41. Kekangan lateral hanya dipasang pada kedua tumpuan dan pada ujung
dari kantilever.

Po= 1o kN
Pr= 45 kN
Qo= 4 kN/m
(termasuk berat sendiri)
I 3m I 3m t2,5ml 9r= 15 kN/m
r

Gambar P9.8
SOALSOAL LATI}iA,IiI 205

P.9.9 Sebuah penampang tersusun berbentuk I seperti pada Gambar P9.q ,ltrTilk2n rSagr;
balok tertumpu sederhana sepanjang 15 m. Hitunglah beban layan 'nrldmnnr, frks,
yang dapat dipikul oleh balok tersebut, jika mutu baja yang digunakan addah BJ 57, &a
perbandingan beban hidup dengan beban mati adalah tiga (LlD = 3). So@u hJ
dipasang tiap jarak
r/, L.
300 mm x 12 mm

)oo ,, x6 mm
--l*. , ,
-*j
[---. ',
-+--.
Gambar P9.9

P.9.10 Rencanakanlah sebuah struktur balok keran dengan menggunakan profil \7F (BI 37)
dengan data-data sebagai berikut:
Bentang bangunan =20m
Kapasitas keran = 25 ton
Berat sendiri keran = 15 ton
Berat takel =8ton
Berat sendiri rel = 30 kg/m
Jarak roda-roda =3,5m
Jarak antar kolom =5m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel = 1m

Anda mungkin juga menyukai