i:
ri-+
9.1 PENDAHULUAN
Perhatikan struktur balok tanpa kekangan lateral dalam Gambar 9.1. Pembebanan pada
bidang web balok akan menghasilkan tegangan yang sama besar anrara titik A dan B
(menurut teori umum balok). Namun adanya ketidaksempurnaan balok dan elsentrisitas
beban, maka mengakibatkan perbedaan regangan antara A dan B. Tegangan residu
_akan
juga mengakibatkan distribusi tegangan yang tidak sama sepanjang lebar sayap.
Flens tekan dari balok dapat dianggap sebagai kolom. Sayap yang dirr,r*rik n sebagai
kolom ini akan tertekuk dalam arah lemahnya akibat lentur t rhrd"p suatu sumbu sepeni 1Il.
Namun karena web balok memberikan sokongan unn* mencegah t krk dd"* arah ini, maka
flens akan cenderung tertekuk oleh lenrur pada sumbu 2-2. Karcna bagian tarik dari balok
berada dalam kondisi stabil, maka proses tekuk lentur dalam arah lateral t.rr.b,rt akan
dibarengi
dengan proses torsi sehingga terjadilah tekuk lentur torsi (Lateral'Torsianal Bucklin@.
Ada dua macam kategori sokongan lateral, yakni:
1. sokongan lateral menerus yang diperoleh dengan menanamkan flens tekan balok
ke dalam pelat lantai beton
2. sokongan lateral pada )arak-jaruk tertenru yang diberikan oleh balok arau rangka
melintang dengan kekakuan yang cukup
Lendutan lateral
dari flens tekan
Lendutan lateral
Tampak atas
dari flens tekan
rtens tekan
I
's^ l-
Tekuk torsi lateral adalah kondisi batas yang menentukan kekuatan sebuah balok.
Sebuah balok mampu memikul momen maksimum hingga mencapai momen plastis (M).
Grcapai atau tidaknya momen plastis, keruntuhan dari sebuah struktur balok adalah salah
satu dari peristiwa berikut:
1. Tekuk lokal dari flens tekan
2. Gkuk lokal dari web dalam tekan lentur
3. Tekuk torsi lateral
Ketiga macam keruntuhan tersebut dapat terjadi pada kondisi elastis maupun inelastis.
Gambar 9.2 menunjukkan perilaku dari sebuah balok yang dibebani momen konstan 1]1
dengan bentang tak terkekang Z. Empat kategori dari perilaku balok tersebut adalah:
l. Jika z cukup kecil (z s Lu), maka momen plastis, M, rercapai dengan deformasi
yang besar. Deformasi yahg besar ditunjukkan oleh kapasitas rotasi R.Ar,. dengan
R > 3 adalah faktor daktilitas. Kemampuan berdeformasi (kapasitas rotiii;
kemampuan menerima regangan fens yang besar dengan stabil. Perilaku "d"l"h
ini
ditunjukkan oleh kurva 1 pada Gambar 9.2
2. Jika z diperbesar sehingga Lr7. L < Lo,maka balok dapat mencapai Mnnamun
dengan kapasitas rotasi yang lebih ketil (R < 3). Hd ini dikarenakari kurang
cukupnya kekakuan flens dan/atau web untuk menahan tekuk lokal, atau kurang-
nya sokongan lateral untuk menahan tekuk torsi lateral. Perilaku inelastis ini
ditunjukkan oleh kurva 2 pada Gambar 9.2
3. Bila panjang bentang tak terkekang diperbesar lagi (Lo . L . L), maka M hanya
mampu mencapai M, dengan kapasitas rotasi yang sangat terbatas. Tekuk lokal
flens dan web serta tekuk torsi lateral mencegah tercapainya M_
4. Perilaku elastis (2, < Z), dengan tahanan .*orrr..r tvi,, dirrn ,!k^n oleh tekuk
elastis, serta tekuk lokal fens, tekuk lokal web dan teluk torsi lateral
180 BAB 9 TEKUK TORSI I-ATERAL
0 Amax
Gambar 9.2 Balok dengan Beban Momen Konstan Tanpa Kekangan Lateral
Ror---l
,l
I
0p 0 0"t Ev € €sf
E.Ix q:=M
t2
t2 x,=M o 9.1
az
Demikian juga pada bidang i zi:
r2
E.I 11:= M,,= Mo.Q 9.2
-dz
9,3 TEKUK TORSI I.f,IERA- E.ASNS 181
Persamaan diferensial unruk balok I y*g menerima beban torsi rl-+ 4;-t -1ro
dalam bab VIII (persamaan 8.27):
M ,=GrL-E.ctdz 4! e3
" 'dz
Dari Gambar 9.4 (a) diperoleh hubungan:
ur=-*M, 9-l
,l
I
or
Jr.- o
(a) Tampak atas
\
lrisan A -A
(c)
-fr',="'#-'c,# 9.6
4":M"o 9.7
dz2 EJi .
182 BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL ,
26-,=
GJ dan B= -Mo' 9.9
E.C* E2.C*.1t
maka persamaan 9.8 dapat ditulis kembali menjadi:
d46- d26
A_z"T_
az az
BQ = o 9.10
d46
::__L - A.m*.e ." 9. 1 1.c
dz*
mz = d r{B*"; 9.14.a,
atau m = !- 9.r4.b
Dari persamaan 9.14.b tampak bahwa m dapat berupa dua akar real dan dua akar
{B*d , o.
kompleks ,rb^b
Selanjutnya konstanta A,, 4, A? dan An diperoleh dari kondisi baas yang mc-
nyatakan:
Q=o
t
t!=o
t2 Padaz=odanz=L
az
Untuk @ =0 Pada z = 0, diPeroleh:
o=Ar +\+At 9.20
O^"
#
= 2.Ar.nz.sinh nz - An'f'sin qz 9.24.c
Padaz=0maka0=0: ':-
0 = Au.sin 4L 9.3O
EM"* .TEKUK ToRSI LATERAL
Karena Au * 0, maka
sinqL= 0 = qL=N.n 9.31.a
N.n
atarlq=- 9.31.b
Substitusikan persamaan 9.31.b dan 9.9 ke dalam persamaan 9.15.b untuk mem-
peroleh:
untuknilaiN=1
9.33
Untuk M, = Me maka:
lt
ful=
cr
L
E r,G r*(+)",r* 9.37
Persa"maan 9.37 merupakan persamaan yang menyatakan besarnya momen yang dapat
ditahan oleh profil I akibat tekuk torsi lateral. Untuk memperhitungkan pengaruh akibat
momen tak seragam, SNI 03-1729-2002 (pasal 8.3.1) menyatakan bahwa momen lritis
untuk kondisi tekuk torsi lateral untuk profil I dan kanal ganda, adalah:
Mct = C,.L
oL ,.,,.u*(f)",r* 9.38
Pada umumnya sokongan lateral dipasang pada lokasi yang dfucacanakan mamPu
mencapai momen plastis, Mr, dan jarak antar sokongan lateral rdatif P.odeL Dengan
mengabaikan kekakuan rorsi, GJ, maka persamaan 9.37 menjadi:
M"=+1e7 9.40
9-41
L= @_.,,., E
/, - L'/ '
{ z'ft i 9.42
Untuk dapat mencapai kapasitas rotasi ,t < 3, SNI 03-1729'2002 (Tabel 8.3-2)
mengambil harga yang lebih rendah, yaitu:
L^ 1.76 l:-
fi
-!-
t, =
9.43
\f,
Bila diinginkan kapasitas rotasi yang lebih besar (R > 3) untuk digunakan dalam
analisis plastis, SNI 03-1729'2002 (pasal 7.5.2) mensyaratkan:
Lpd
25ooo+1ioo r(*/*
- 9.44
T,
Dengan:
f, adalah tegangan leleh material, MPa
h4, adalah momen ujung yang terkecil, N-mm
M, adalah momen ujung yang terbesar, N-mm
r, adalah jari-jari girasi terhadap sumbu lemah, mm
14,/M, bertanda positif untuk kasus kelengkungan ganda dan negatif untuk
kelengkungan tunggal
Jika hanya dikehendaki M = M," maka paniang bentang tak terkekang diatur sedemi-
kian rupa agar L = Z, sehingga:
Dengan:
f, =fr-l
At " Eca
=ttr 2
x^
, = 4( !-\'9-
\GJ)1,
#*.lg<uK ToRst I-ATERAL
LRFD BALOK I
Setiap komponen struktur yang memikul momen lentur, harus memenuhi persyaratan:
Q6.M,2 M* g.46
Besarnya kuat nominal momen lentur dari penampang ditentukan sebagai berikut:
Tegangan Leleh Tekuk Lokal Flens Tekuk Lokal \7'eb Tekuk To rsi Lateral
b 170 h 1680 L- ---
790
S
(MPa)
2.,
f
t^
lJ' t* lf, f,
Kasus 2: M, = Mp (R < 3)
Agar penampang dapat mencapai momen plasr.is M, dengan kapasiras rotasi R < 3, maka
penampang harus kompak dan tidak terjadi tekuk lokal (b/2t, dan h/r* < )"). Pengaku
lateral harus diberikan sehingga paniang bentang tak terkekang Z ridak meletjihi Lryang
ditentukan oleh persama^n i.43- 1un C, = r1.
"[
Lr:ff (untukE= 200000 MPa) 9.48
Kasus3:M >M>M
Dalam kasu.P 3 teiali t.k,-lk torri
lateral untuk penampang ].p-p"k ()" < 1,r). Kuat momen
nominal didekati dengan hubungan linear antara titik 1 (I, M) dengan'.rii.k2 (L,, M)
pada Gambar 9.5. Kuat momen lentur nominal dalam kasus-3 ditentukan dalam SNI
03-17 29-2002 (pasal 8.3.4).
9.5 DESAIN LRFD BALOK I 187
M,adahh kuat nominal yang tersedia untuk beban layan ketika serat Grluar penam-
pang mencapai tegangan d (termasuk tegangan residu) dan dapat diekspreik". sebagai:
M=5ff-f)
t xvl Jr
9.50
Dengan:
f, adalah tegangan leleh profil
f, adalah tegangan residu (70 MPa untuk penampang dirol & 115 MPa unnrk
penampang dilas)
S, adalah modulus penampang
f_ \ t+Xr.frz 9.5r
ft
Dengan:
f, =fi-f 9.52.a
x1 :-l-
o Eca 9.52.b
s-1V z
x2 = -(b)'? 9.52.c
Pers. 9.50
Kasus 2, Mr= Mr-1.
Pers. 9.52
lKasus 3&4,Mn=Mrl
ipenlaku tnetastis) (x""r" s
I i-
1@eilaku E/asfis)
Loo Lo Lr
Gambar 9,5 Kuat Momen Lentur Nominal Akibat Tekuk Torsi lateral
Kuar momen lentur nominal dalam kasus 4 harus dihitung berdasarkan keadaan
yarrg paling lritis dari tekuk lokd flens, rekrk Iolal web sera tekuk torsi lateral. Untuk
SNI 03-1729'2002 (pasal
-.ib"."rir.rhadap tekuk lokal fens sera tekuk lokal web,
8.2.4) merumuskan:
M, = crlu,*(u,-r)#)= *, 9.54
^*+
Dengan:
M^; adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau
Iui)*'adatah momen padaV+ bentang tak terkekang
ni, "a*X momen pada tengah bentang tak terkekang
M, adalah momen pada3/+ bentang tak terkekang
Kuar momen lentur nominal dalam kasus 4 ini diambil dari nilai yang terkecil antara
persamaan 9.54 dan 9.55. Batasan rasio kelangsingan PenamPafi}, L, untuk penampang
tak kompak ditampilkan ddam Tabel 9.2.
(Mva)
b 370 h 2550
S 2o
f ,lf,- f, te .lf,
2t0 2,64 t75,97
240 2,t8 t64,60
250 2,06 161,28
290 1,68 149,74
410 1,09 125,94
Kasus 5: Mo. M,
Kasus5 teriidibila t > L,dan kelangsingan dari flens serta web tak melebihi d (penampang
kompak). i(uat nominal momen lentur dalam kondisi ini ditentukan sebagai berikut:
nlt
Mncl=M = [,,.oL- r r,c r(zf)' ,,.r. 9.56
Mn=Mcr=cb's''xlJ'
Llr, ,
f@ 9.57
\ 4r,rr)'
9.5 DESAIN LRFD BALOK I IEg
I coNroH g.r,
Sebuah balok tertumpu sederhana dengan beban seperti dalam gambar di bawali'lni.
P = 150 kN
Beban merata terdiri dari l5o/o D dan 85o/o L, beban terpusat terdiri dari 40o/o D
serta 60%o Z. Balok rersebut diberi sokongan lateral pada ujung-ujungnya serta setiaP jarak
2,25 m. Mutu baja adabh BJ 37.
JASIAB:
ql, = 1,2(0,15)(15) + 1,6(0,85)(15) = 2,7 + 20,4 = 23,1 kN/m
Po = 1,2(0,4)(150) + 1'6(0,6)(150) = 72 + 144 = 216 kN
I
74.
"84= l1z3,l)(9)2 * (zre)(s) =233,8875 +486=719,8875kN.m
M, u r0 = 719,8875 I
u Peflu= M.lA,.
0,) = 799,875 kN.m
Estimasikan apakah sokongan lateral cukup dekat untuk mendesain balok agar dapat
mencapai momen plastis, Mr(tanpa analisa plastis)' Asumsikan Penampang kompak untuk
mencegah tekuk lokal, dan-balok berada dalam kasus 2 (M,= Mr).
Panjang maksimal bentang tak terkekang adalah:
790'r. 790'r".
Lo - --+- ---_ - 50,99.r
t
Jf, Jzqo
M,perlu = M, perlu = 799,875 kN.m
MPrnt
, = L=- 799875.106
Zxtoerlu = .CC).812,5 mm3
f, 24o
Iperilsa
coNuoH s.z'
apakah profil'\7F 700.300.L2.24 cukup kuat untuk memikul beban layan seperti
p"d" g;b", berikut ini, jika pada balok diberi sokongan lateral pada tengah bentang
,.rt" p*d" tumpuan-tumpuan. (mutu baja BJ 37)
qD = 5 kN/m
9r = 15 xNlm
I
I 8,5m--f
l-B's'--!
r- I
JAVAB:
Berat sendiri profil lWF 700.300.12.24 = 1,85 kN/m
Qo = 1,2(5 +1,85) + 1,6(15) = 32,22lJllm
x1
5760i.03
= 1348O,14106 MPa
= rd
x"2 -= 4(= !-\'9-1, -=[s.roa steoto' \' tztzstsz;,ou
IGJ ) x32423.r0a toaoo.toa J
= 2,2535.10a -ma/N2
*x,(frf.)'
=67,B.fUryUS@
( 240-70 )Y' r -
= 1O398,342 mm = 10,398 m
L? e- 3,457 m) < Z (- 8,1 rn) . L, (= 10,398 m)
9.5 DESAtlrt LRFD BALOT( r 191
Cek kelangsingan:
h .Lr(=
-7oo -,?(24) = 50,15 t08,44)
t* 13
t25.M*
Ct=
25.M*+UMA+4-Mr+3.M,
M* = 1163,9475 kN.m
Ma= 509,227 kN.m
Mn= 872,96 kN.m
Mc= 1091,2 kN.m
12,5x1163,9475
C,= = 1,3
(z,5xtrct,t4zs)+(zxsot,227)+(4xB7z,t6)+(txrotr,z)
Mn
,
= cnlu,+(ttto-M,)-
,,_r1
L L,-1" )
= lr3
= 1458,027 kN.m < M? (=1499,7096 kN.m) ioK
@u.Mn = 0,9 x 1458,027 = 1312,2243 kN.m > 1163,9475 kN.m OK
I coNrou g.l,
Pilihlah penampang \(F yang ekonomis bagi balok pada struktur di bawah ini. Sokongan
lateral dipasang pada kedua tumpuan serta pada kedua lokasi beban terpusat. (mutu baja
Bl 37)
Pr = 25 kN(D); Pz = 15 kN(D);
e0 kn(t) 30 kn(t)
B
JA!fAB:
D_ t,2(25) + 1,6(90) 174 kN
l,- =
D_
tu2 t,2(t5).t 1,6(30) = 66 kN
-
BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL
-492 kNm
492,1875 kNm
L =7,5 m
L = 7?o .r^.= ...7!x4t2 = 2100,96 mm
' 4f, '
4z4o
= 11977,92346 MPa
= 4,37282.10{ m-a/N2
="(fi)FW
=*lw)@
= 5272,73 nm = 6,273 m
i
Karena L (=7,5 t$), L,(= 6,273 m) dan Penampang kompak, maka soal ini ter-
masuk kasus 5.
Mo = z,'fr= 2863'18'703 Q4o) = 687'16 kN'm
Mr=Mn=rrTW
9.5 DESAII I.RFD BALO( I 193
Segmen B: .
L (= 8,5 m) > L, (= 6,273 m) -+ kasus 5
t2,5M
C,=
2,5M^*+3M A+4M B+3Mc
M* = 492,1875 kNm
Mt = 261,890625 kNm
Mt = 31,59375 kNm
Mc = 198,743125 kNm
12,5x492,1875
C,=
@,s"t'tint5)+(txzeweo6z5)+(4x31,5%75)+(3x1e8,703125)
= 2,24
Mr=Mr"=.,r17W
M=
n
I coNton q.a,
Sebuah penampang tersusun berbentuk I yang dilas seperti dalam gambar, digunakan
sebagai balok tertumpu sederhana sepanjang 13,5 m. Hitunglah beban hidup layan yang
diijinkan bagi balok tersebut, jika diketahui beban mati = 20 kN/m (sudah termasuk berat
sendiri). Mutu baja yang digunakan adalah BJ 55 f, = 410 MPa)
flens 16 x 400
web 8 x 700 qu
-l-0,u,+4,5m+4,s'"+
Sokongan lateral diberikan pada setiap 1/3 bentang dan pada kedua tumpuan.
BAB 9 TEKUK TORSI LATERAL
JAWAB:
Hitung properti dari penampang:
A =(2x15x400) + (8x700) = 18400 mm2
r_
' = l(sxzoo)3 *2.1(<oo)(ro, + 2(400XlO(350+8)2
t2' 12
= 7869438933 mma
^ I 1869438t
.
.5 = --j-=-
366)g
= 5fi7756,648 mm3
%
1.. = z.L.rc.Goo;3
"1.2 + a.1s)3.700 = 170696533,3 mr#
' 12
r t-) lxt6x400'x(zoo+t6)'
\ t
22 -12
C =21873322,67.106mm6
= 8217,73 MPa
x.' = 4(!-\'9--
r,
n( srczzsesqs \' 2t873322$7.106
\G.l ) [8.104x121L7fifi) t706965333
= 1,423.10-3 m-a/N2
web: I =L=7oo=g7.5
tw 8
1680 1680
Ln =----=----=8257
"lf ,
{4lo
2550
^7,"_ --t--==-=125,935
2550
' 4f' "l4ro
)up < 7u < ?t, + tak kompak
MP = Zrfr= 5562400(410) = 2299,584 kN.m
M = 516- f) = 5107756,648.(410 - ll5) = 1506'788 kN.m
Mn -ltt p-(M
. p-M\L-L\
"L,_L,
= 2280,584 - (2280,584 - t506,788)(:==+Z-)
[15,9903-8,3957 )
= 1862,406 kNm
Hitung M,berdxarkan batasan untuk tekuk lokal web:
L_L-P
Mo = M?- (Mp- M\
" L,_LO
7?0
L^ .r.,=
P = ' $rgeytTr = 3757,842 mm = 3,757842 m
' t.
',1f,
t
^l4lo
="(fi)[.
=e6,3171(trffi)@
= 9275,96 mm = 9,27596 m
Karena LD G 3,757842 .L (= 4,5 m) < L, (= 9,27596 m) dan penampang tak kompak
maka soal
^)
ini termasuk dalam kasus 4.
Mn =Ctlr,*1r,-r)#1
O .*,
"L,-LO]
L '
Besarnya filai Cu_untuk segmen tengah adalah 1,01, sehingga:
Kesimpulan:
Tekuk lokal fens ; M,= 1862,406 kN'm
Tekuk lokal web I Mn= 2198,999 kN'm
Tekuk torsi lateral i M,= 1924,411 kN.m
ML = 705,885 kNm
8x MLL 8x705,885
4t =
= --Lr--11,5, = 30,985 kN/m
I coNtou 9.5,
sebagai balok tertumpu sederhana dengan
bentang
profil 1vF 200.200.8.12 digunakan
untuk memikul
8 m dan sokongan lateral pada kedua ujungnya' Balok-ini.diperlukan bekerja
i
beban mati merara ,.uo", f.Nl-. Hitunglih'beban
hidup layan yang dii.iinkan
adalah BJ 37! Hitunglah pula berapa
orl" ua.r. tersebut -u.,, baia yangdilurrak*.,
lik jika mutu baja adalah BJ 55!
;;;;;aika., teba., hidup'yang dii;i.,t ".t
JAVAB:
Untuk mutu baia BJ 37
t = 79Y.,, =ry
"p Jzqo
.50,2 = 2559,913 mm
Jf,
v =;,trfEG'l'd 7t l@
xt J'=;''=r;*r\-
jlr/.Pa
= 24213,79
. / s \2c .( 472103 \'firye.rco
xz = nl"J)q=*leF"ru,u.Wl reoolr--
= 1,8144.10-5 m-4/N2
=5o,2.Putryrq'
= 10688,64 mm = 10,68864 m
L, .I
(= 2,559 m) (= 8 m) L, ?- 10'68864 m)
'
' b _ 200 _ 8,33 <t0,97
Zof 2xl2 ':-
Mt = 48,5565 kN'm
a.
'IL
_ 8xM, _ 8x48,5565 = 6,07 kN/m
L2 g2
=',(f:-*,)[.
=50,2(ffi)@
= 5939,347 mm = 5,939347 m
L (= 8 , L, (= 5,939347 m) -+ kasus
^)
5
Mr=Mo=.,r17W
Mo =1,14
= 127,108 kN.m
M, =l,2Mr+1,6M,
tr4,3972= r,2.1.(zxs)2 + r,6M,
8
ML = 59,49825 kN'm
SxM r_ _ 8x59,49825 7 437 ld\lm
4t = t = - ,, =l'-
=
Persentase tambahan beban hidup yang:dapat bekerja jika mutu baja diubah dari
'''%'"100o/o=
BJ 37 meniadi Bl 4J, adalah sebesar )2,52o/o.
il BAB g TEKUK TORSI LATERAL
I coNtog q.e'
Pilihlah profil \U7F yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok lantai perpustakaan
yang teftumpu sederhana. Sokongan lateral dipasang pada kedua ujungnya dan pada lokasi
beban-beban terpusat. Lendutan akibat beban hidup ak boleh melebihi Ll30O. Gunakan
muru baja BJ 37!
JAVAB:
Po = 1,2(30) + 1,6(30) = 84 kN
qo = 1,2(5) + 1,6(15) = 30 kN/m
Dicoba menggunakan pro6l \WF 600.300.12.20
L-
o = ry.r"' = 790 x68,5= 3493.11 mm
"lf, ^lz4o
P = 30 kN(D)
g = 5 kN/m(D)
dan 30 kN(t)
dan 15 kN/m(t)
Fr,.,+,,u,f.,',-*l
378 kN.m 378 kN.m
Akibat beban terpusat
=13422,598 MPa
.( s-' \'c.,,
X. - 4l .( -"'"""
t --L=41 4o2o)03 )' 7259040.106
' \G.J t,) (s.ro, x 19r16.to4 )
I
,oruto^
= 2.2151.10-4 --4/N2
t+ x,(f ,-f,)'
= 68,5 -(#!, =t
;@ 0432,405 mm
9.5 DESA$T ]RFD BALOK I 199
Cek penampang:
b- 3oo
. + \(= Lv'/"
Z.tt 2x20=7-5
10,97)
"'- n*","o*g
E Kompak
h _58s-2(20) 45,67.
= g (= 108,44) )
ta 12
"lf ,
Segmen AB = CD (L = 4,5 m) r",o,
L, (= 3,493 m) < Z (= 4,5 m) . L, F 10,432 m) ) a
Penampang Kompak
Me = 259,578125 hJ'J.m
Ma = 501'1875 kN'm
Mc -- 694,828125 kN.m
M** = 850,5 kN.m
12,5x850,5
C,=
Ei r 8 50,r- (, x 26e,57 8 t25) + (a x 5 o r,l 8 t s) + (t x eV,828t25)
= 1,5135
Mp = z,tfr= 4308,91'103(240) = 1034,1384 kN.m
Mn = crltr,*(ur-r)#)
l- ,
135'[esa,< + (r 0a 4,1 384 -
--- ., 10432.405-4500 l
683,^)ff
= 1,5
)
Segmen BC (Z = 2,5 m)
L (= 2,5 . Lp (= 3,493 m) --> kasus 2
^)
Mo= Mp = 1034,1384 kN.m
O.M, = 0,9(1034,1384) = 930,725 kN.m
O.M
t n < M..um6'
-.-."
(= 873,9375 kN.-)
a =4,5m=4500mm
E :200000 MPa
I - 1,18.10e mma
L =11,5m=11500mm
30000-x45oo (e(r 5x15x115004
5 = 24x2.10'x1,18.10Y\\roo)'-+(aroo)')+
-
/ \ t ) 384x2.105 x1,18.10e
Jika penampang bentuk I dibebani oleh momen M* y*g mengakibatkan lentur dalam
sumbu kuat, serta momen Mryang mengakibatkan lentur pada sumbu lemah, maka kon-
disi batas kekuatan kompon"en struktur tersebut ditentukan oleh leleh akibat tegangan
kombinasi yang bekerja atau oleh tekuk torsi lateral. Contoh komponen yang mengalami
Ientur dalam dua arah adalah struktur gording atau struktur balok keran (crane support
girdcr).
Perencanaan struktur baja metode LRFD untuk balok yang mengalami lentur dalam
dua arah, mensyaratkan pemeriksaan terhadap:
l. kondisi batas leleh:
f M* +*" . *,.,
Jun = s" s, - ' oJj
9.58
Dengan:
f;* adalah tegangan normal (tarik atau tekan) akibat beban terfaktor
M* adalah momen terfaktor terhadap sumbu-x (sumbu kuat)
a! adalah momen terfaktor
M".^, terhadap sumbu-y (sumbu lemah)
I couton p.zr
Rencanakanlah sebuah komponen struktur balok keran (BJ 37) dalam gambar berikut ini,
jika diketahui data-data sebagai berikut:
Bentang bangunan = 18 m
Kapasitas keran = 20 ton
Berat sendiri keran = 16 ton
Berat takel =7 ton
Berat sendiri rel = 30 kg/m
Jarakroda-roda =3,8m
'..
Jarak antar kolom = 6 m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel = I m
9.6 t.Eralrn II|AARAII ml
18 - 2(0,5) = 17,5 m
JAWAB:
Menentukan reaksi pada roda-roda keran:
P=2A+7=27lon
berat keran = 16 ton
RA = 58'88432 ton
29,4422 ton
{F3',IEXUK TORSI LATERAL
Dari hasil perhitungan di aes, diperoleh momen maksimum sebesar 41,24354 rcn.
m, dengan mempertimbangkan koefuien kejut sebesar 1,15, maka momen maksimum
pada balok keran akibat beban hidup adalah sebesar l,15(41,24354) = 47,43 ton.m.
1.(180X6)2
Mor= 1,2. = 972 k.- = 0,972 ton.m
8
ilt
M,,,, = ,!4-xat,24354
29,4422
= 2,0172 ron.m = 20,122 kN.m
Sebagai balok keran dicoba profil \7I 4O0.4OO-13.21. Selanjutnya profil ini harus
diperilsa terhadap kondisi batas leleh dan kondisi tekuk torsi lateral.
i) Pemerilsaan terhadap kondisi batas leleh
. M*,Mu,
Jun -
= n?norrli +20,t72.106
3330.rc3I l2o.to3
= 163,36 MPa < fu.f, (= 0,9(240) = 216 MPd
9.6 L.ET'TNNIIAARA}I
L_o - -#.r_---xl0l
790 790
= 5150,4 mm
Jf,' Jz+o
y - n fTc]e= E /z.to5xs.to4x273,t8.t04x2t81-t(2
s"{ , ,r**t\ ,
= 20633,56 MPa
x^ = n(:-\'L=rd
--2 - -[s.ron?zzol,o' )'ao+aase'ro'
\G.l ) I, x273,r8.r04 ) zz+oo.toa
= 3,30374.104 --4/N2
=u(#)t.
= ror. (ry94)@ = r8e83,8 mm
\z+o-to )
Lp G 5,1504m ) . Z (= 6 m) . L,(= 18,9838 m)
Cek penampang:
b 400 r70
(=10,97)
2.,
r 2x2l
-=-=o.sz4<-5 ",1
J t
h 400 -2(21) 1680
t* 13 lJ,
M, = S.'(f, - fl = 3330'103(240 - 70) = 566,1 kN.m
Mo = Z*:fr= 3600,13.103(240) = 864,03 kN.m
l-
M, = Co.l u,+(l,t r-u,)=-,
, I
I
L ","p)
-l
- 6000r 8es3'8
= t.l see,t*(864,03
. -566,,1
L ',t 8983,8 - 5150,4l
= 845,73 kNm < M, (= 864,03 kN.m)
Qo'M, = 0,9(845,73) = 751,157 kNm < M* (= 484,02 kN.-)
lWF 400.400.13.21 dapat dipakai sebagai balok keran tersebut.
Jadi,
iIIETUK TORSI I.ATERAL
"
LATIHAN
Pg.r - P.9.3
Tentukan besar beban layan terpusat maksimum, yang dapat bekerja di tengah tengah
bentang balok tertumpu sederhana, dalam masing-masing kasus berikut:
Kekangan lateral dipasang pada kedua ujung tumpuan, sedangkan beban layan terdiri dari
650/o beban hidup dan 35olo beban mati.
P.9.4 - P.9.6
Tentukan/pilihlah profil \7F yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok yang memikul
beban merata sebagal berikut :
P.9.7 Pilihlah profil \MF yang ekonomis untuk digunakan sebagai balok dalam struktur berikut
ini: (gunakan bata BJ 37)
m *[*a,u, -.]
l--,,',+a,s
Kekangan lateral diberikan pada ujung-ujung balok dan pada lokasi beban terpusat.
P.9.8 Perilsalah apakah profil'!7F 350.175.7.11 terhadap lentur dan geser jika mutu baja yang
dipakai BJ 41. Kekangan lateral hanya dipasang pada kedua tumpuan dan pada ujung
dari kantilever.
Po= 1o kN
Pr= 45 kN
Qo= 4 kN/m
(termasuk berat sendiri)
I 3m I 3m t2,5ml 9r= 15 kN/m
r
Gambar P9.8
SOALSOAL LATI}iA,IiI 205
P.9.9 Sebuah penampang tersusun berbentuk I seperti pada Gambar P9.q ,ltrTilk2n rSagr;
balok tertumpu sederhana sepanjang 15 m. Hitunglah beban layan 'nrldmnnr, frks,
yang dapat dipikul oleh balok tersebut, jika mutu baja yang digunakan addah BJ 57, &a
perbandingan beban hidup dengan beban mati adalah tiga (LlD = 3). So@u hJ
dipasang tiap jarak
r/, L.
300 mm x 12 mm
)oo ,, x6 mm
--l*. , ,
-*j
[---. ',
-+--.
Gambar P9.9
P.9.10 Rencanakanlah sebuah struktur balok keran dengan menggunakan profil \7F (BI 37)
dengan data-data sebagai berikut:
Bentang bangunan =20m
Kapasitas keran = 25 ton
Berat sendiri keran = 15 ton
Berat takel =8ton
Berat sendiri rel = 30 kg/m
Jarak roda-roda =3,5m
Jarak antar kolom =5m
Jarak minimum lokasi takel terhadap rel = 1m