Anda di halaman 1dari 17

Struktur Beton Bertulang I

PERTEMUAN 9

Analisis Penampang Balok T dan L

RITA ANGGRAINI, ST., MT

PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-1. Penampang balok T pada Sistem pelat satu arah

2
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-2. Momen Negatif dan Positif Penampang balok T


3
3
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-3. Syarat Lebar Efektif Penampang balok T dan L

4
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-4. Lebar Efektif Pelat

5
Struktur Beton Bertulang I

SNI Beton Pasal 8.12 mengatur berapa besarnya bagian pelat


yang dapat diambil sebagai bagian dari balok (atau lebih
dikenal sebagai lebar efektif pelat) (Gambar 9.3), yaitu :

1. Lebar efektif pelat lantai ≤ (1/4) bentang balok

2. Lebar efektif pelat yang diukur dari masing-masing tepi balok


badan tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
➢ 8 kali tebal pelat
➢ ½ jarak bersih antara badan-badan balok yang
bersebelahan
3. Untuk balok dengan pelat hanya pada satu sisinya saja (balok L
terbalik), lebar sayap efektif yang diukur dari tepi bahan balok
tidak boleh melebihi :
➢ 1/12 panjang bentang balok
➢ 6 kali tebal pelat
➢ ½ jarak bersih antara badan-badan balok yang berdekatan

6
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-5. memperlihatkan penampang balok T, pada kondisi


momen maksimum. Tinggi garis netral biasanya kecil, karena
besarnya luas penampang flens, sehingga akan terjadi
keruntuhan tarik ( fs = fy )
Garis netral dapat berlokasi di bagian flens atau web (badan)

Gbr 9-5. Penampang balok T pada kondisi momen maksimum


7
Struktur Beton Bertulang I

Gbr 9-6. Analisis balok T

8
Struktur Beton Bertulang I

Analisis dapat dilakukan dengan asumsi bahwa : c ≤ hf (garis netral


berada pada flens), dimana hf = tebal bagian flens.

Keseimbangan internal penampang : C = T

0,85 . f c' . a.b = As . f y


As . f y
a= ...( 9- 1)
0,85. f c' . b
As
dimana : =
b. d
a
c = ...( 9- 2)
1
Jika c ≤ hf , maka garis netral berada di bagian flens (sesuai asumsi)

9
Struktur Beton Bertulang I

Kapasitas momen penampang balok :

M n = As . f y .(d − 0,5.a ) ...( 9- 3)

Jika garis netral jatuh pada bagian flens, maka analisis dapat
dilakukan sebagai balok persegi biasa dengan lebar “ b ”
Rasio tulangan seimbang dapat dihitung sbb :

f c'  600 

 b = 0,85. 1 . . 
f y  600 + f y 
Jika  < b atau a < ab , maka baja tulangan tarik sudah leleh.

Pada banyak kasus praktis, garis netral berada pada bagian


flens dan tulangan tarik sudah leleh.

10
Struktur Beton Bertulang I

Jika c > hf , garis netral akan berada pada bagian web (badan),
maka nilai a dan c yang diperoleh dari pers. (9-1) dan (9-2)
menjadi tidak benar.

Keseimbangan internal penampang untuk garis netral


jatuh pada bagian web : C = T , diperoleh :


0,85 . f a.bw + h f (b − bw ) = As . f y
c
'

As . f y . − 0,85. f c' .h f .(b − bw )
a= ...( 9- 4)
0,85. f c' .bw
dimana : bw = lebar web (badan) balok.
Resultan gaya tekan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Bagian segi-4 diatas web (badan) dan dua segi-4 kiri dan kanan
flens.

11
Struktur Beton Bertulang I

Kapasitas momen penampang dapat ditentukan dari :

 a  hf 
M n = 0,85. f . a.bw . d −  + 0,85. f c . (b − bw ).h f . d −
c
' '

 2  2 
dimana a , ditentukan dari pers. (9- 4) ...( 9- 5 )
Dari diagram regangan, dapat di-cek apakah tulangan tarik sudah
leleh atau belum.

Baja tulangan tarik akan leleh apabila :


d −c 1 .d − a f y
 s = 0,003. = 0,003.  ...( 9- 6 )
c a Es
Jika tulangan tarik belum leleh, nilai fy harus diganti dengan fs,
dan ditentukan dari pers. berikut :
1 .d − a
f s =  s . E s = 0,003 . Es ...( 9- 7 )
a
12
Struktur Beton Bertulang I

Contoh Soal :
Hitunglah besarnya kapasitas momen maksimum dari penampang
balok T, dengan b = 810 mm, bw = 200 mm, d = 310 mm,
As = 1935 mm2, Es = 200.000 MPa, fy = 400 MPa dan fc’ = 21 MPa,
jika : 1). hf = 100 mm dan 2). hf = 50 mm.

Solusi :
1). Tebal flens, hf = 100 mm.
Asumsi baja tulangan tarik sudah leleh, fs = fy dan garis netral
berada pada flens.
As . f y 1935. 400
Tinggi blok tegangan : a = = = 53,53 mm
0,85. f c' .b 0,85..21.810
c = a/1 = 53,53/0,85 = 62,98 mm < hf = 100 mm
 Garis netral berada di flens. …ok!

13
Struktur Beton Bertulang I

Kapasitas momen penampang :


M n = As . f y . (d − 0,5. a )
= 1935. 400. (310 − 0,5. 53,53) = 219,22 kN.m
Check tulangan tarik sudah leleh atau belum :
d −c 310 − 62,98
 s = 0,003. = 0,003. = 0,01177
c 62,98
fy 400
y = = = 0,002
Es 200.000
s   y  tulangan tarik sudah leleh

14
Struktur Beton Bertulang I

2). Tebal flens, hf = 50 mm.


Asumsi baja tulangan tarik sudah leleh, fs = fy dan garis netral
berada pada flens.
As . f y 1935. 400
Tinggi blok tegangan : a= = = 53,53 mm
0,85. f c' . b 0,85. 21.810
c = a/1 = 53,53/0,85 = 62,98 mm > hf = 50 mm

 Garis netral berada di web (badan) …. Analisis sebagai balok T


Tinggi blok tegangan : (garis netral berada di web)
As . f y . − 0,85. f c' .h f .(b − bw )
a=
0,85. f c' .bw
1935. 400. − 0,85. 21.50.(810 − 200)
a= = 64,31 mm
0,85. 21. 200
c = a/1 = 64,31/0,85 = 75,66 mm

15
Struktur Beton Bertulang I

Kapasitas momen penampang :


 a  hf 
M n = 0,85. f . a.bw . d −  + 0,85. f c . (b − bw ).h f . d −
c
' '

 2  2 
 64,31   50 
M n = 0,85.21. 64,31. 200. 310 −  + 0,85.21. (810 − 200 ).50. 310 − 
 2   2
= 63,79 + 155,16 = 218,95 kN.m

Check tulangan tarik sudah leleh atau belum :


d −c 310 − 75,66
 s = 0,003. = 0,003. = 0,0093
c 75,66
fy 400
y = = = 0,002
E s 200.000
 s   y  tulangan tarik sudah leleh ... Ok!
16
Struktur Beton Bertulang I

Tulangan tekan dapat juga diberikan pada bagian flens,


dengan menambahkan As’.fs’ dalam persamaan yang ada.

Tegangan yang bekerja pada baja tulangan tekan ini dapat


ditentukan dengan menggunakan diagram regangan.

As’ PR : Turunkan persamaan


Kapasitas Momen Penampang,
jika ada tulangan tekan, As’
d

As

bw CONTINUED AT HOME

17

Anda mungkin juga menyukai