Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 2

Kapasitas Maksimum Kolom Pendek

Konstruksi Beton II 1
1.3.1 Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
Kapasitas maksimum (Po) suatu kolom pendek
yang dibebani secara sentris adalah :

Po  0,85. f c' .Ag  Ast   Ast . f y ...( 1.3 )

dimana :
fc’ = mutu beton, merupakan kuat tekan karakteristik beton
berdasarkan benda uji silinder 15 cm – 30 cm., MPa
fy = mutu baja (tegangan leleh/yield baja tulangan), MPa
Ag = luas bruto dari penampang kolom (mm2)
Ast = luas total tulangan kolom (mm2)

Konstruksi Beton II 2
Kondisi struktur yang sesungguhnya tidak
memungkinkan beban yang bekerja tersebut
memang betul-betul sentris, sehingga pada
kenyataannya kemampuan kolom tersebut akan
lebih rendah daripada yang dihitung
berdasarkan kekuatan bahan.
Perlu adanya suatu eksentritas minimum (yang
dapat diterima) dalam arah tegak lurus sumbu
lentur, yaitu :
10 % dari tebal kolom untuk kolom bersengkang
dan 5% untuk kolom dengan spiral.

Konstruksi Beton II 3
Untuk mengurangi perhitungan eksentritas minimum yang
diperlukan dalam analisis dan disain, dalam SK-SNI-1991
ditetapkan suatu reduksi beban aksial sebesar 20% untuk
kolom dengan sengkang dan 15% untuk kolom dengan
spiral, sebagai berikut :

a. untuk kolom dengan tulangan sengkang spiral


Pn (max) = 0,85 Po, ...( 1.4 )

b. untuk kolom dengan tulangan sengkang ikat


Pn (max) = 0,80 Po, ...( 1.5 )

dimana : Pn (max) = kekuatan nominal maksimum suatu


penampang kolom

Konstruksi Beton II 4
1.3.2 Kuat Tekan Rencana Kolom : Pn
SK-SNI-2002 : Kuat tekan rencana ( Pn ), suatu
komponen struktur tekan tidak boleh diambil lebih besar
dari ketentuan berikut :
a. Untuk komponen struktur non-pratekan dengan
tulangan spiral :

 . Pn max    .0,85. 0,85. f c' .Ag  Ast   Ast . f y  ...( 1.6 )

b. Untuk komponen struktur non-pratekan dengan


tulangan sengkang ikat :


 . Pn max    .0,80. 0,85. f c' .Ag  Ast   Ast . f y  ...( 1.7 )

Konstruksi Beton II 5
dimana : = 0,65 untuk kolom dengan sengkang ikat.
 = 0,70 untuk kolom dengan sengkang spiral.

1.3.3 Pembatasan Tulangan Kolom


SK-SNI-2002 : Luas tulangan komponen struktur tekan
dibatasi menurut ketentuan berikut ;

1. Luas tulangan longitudinal komponen struktur tekan non-


komposit tidak boleh kurang dari 0,01 ataupun lebih dari 0,08
kali luas bruto penampang Ag

2. Jumlah minimum batang tulangan longitudinal pada komponen


struktur tekan adalah 4 untuk batang tulangan di dalam
sengkang pengikat segi empat atau lingkaran, 3 untuk batang
tulangan di dalam sengkang pengikat segi tiga, dan 6 untuk
batang tulangan yang dilingkupi oleh spiral.

Konstruksi Beton II 6
3. Rasio tulangan spiral ρs tidak boleh kurang dari nilai yang
diberikan oleh persamaan:

 Ag  fc
 s  0,45.  1. ...( 1.8 )
 Ac  fy

dengan fy adalah kuat leleh tulangan spiral, tapi tidak boleh


diambil lebih dari 400 MPa.

Konstruksi Beton II 7
1.3.4. Kolom Pendek dengan Beban Eksentris :
(Kombinasi Beban Aksial Tekan dan Lentur)

Prinsip-prinsip pada balok mengenai distribusi


tegangan dan blok tegangan segi-empat
ekivalen, juga dapat diterapkan pada kolom
1. Penampang tetap rata sebelum dan sesudah
lentur
2. Kurva tegangan-regangan baja diketahui
3. Kuat tarik dari beton diabaikan
4. Kurva tegangan-regangan beton, besar dan
distribusinya diketahui.

Konstruksi Beton II 8
a. Tulangan pada 2 sisi penampang Kolom :

Gambar 1.3. Tegangan dan Gaya-gaya dalam pada Kolom


dengan tulangan 2 sisi

Konstruksi Beton II 9
Keseimbangan internal penampang : H = 0

Pn  C c  C s  Ts ...( 1.9 )

dimana :

Cc = 0,85.fc’.a.b  Resultante tegangan beton tekan


Cs = As’.fs’  Resultante tegangan baja tulangan tekan
Ts = As.fs  Resultante tegangan baja tulangan tarik

diperoleh :

Pn  0,85. f c' .a.b  As' . f s'  As . f s ...( 1.10 )

Konstruksi Beton II 10
Kapasitas Momen Penampang ( M terhadap pusat plastis )

 
a
M n  Pn .e  0,85. f c' .a.b. y    As' . f s' .y  d '   As . f s .d  y 

 2
  ...( 1.11 )

dimana : y diukur dari serat tertekan ke pusat plastis (geometrik)


Untuk As = As’ , maka y = h/2.

dan c d '
f s'  E s . s'  600. .  f y ...( 1.12 )
 c 
 
d c
f s  E s . s  600. .  f y ...( 1.13 )
 c 
home

Konstruksi Beton II 11

Anda mungkin juga menyukai