Anda di halaman 1dari 22

MODUL

BAHAN ACUAN PRAKTEK


MENGAJAR (MICRO TEACHING)

Bimbingan Teknik Pengembangan Tata Guna Air


Dalam Rangka Pelatihan Teknis Instruktur PTGA

Tahun 2019
KATA PENGANTAR Commented [A1]: Kata pengantar dari Direktorat Bina OP

Ungkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara NSPK
untuk Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) dapat menyelesaikan penyusunan modul
ini dengan baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Calon Instruktur PTGA memiliki
pemahaman dan kemampuan untuk melakukan bimbingan dalam kegiatan PTGA.
Berbeda dengan Direktorat yang menangani pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi
jaringan irigasi, peran Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan lebih berperan dalam
penyiapan perangkat lunak / NSPK dan pembinaan penyelenggaraan Operasi dan
Pemeliharaan. Dalam memfasilitasi pembangunan infrastruktur publik dimaksud
dilakukan melalui dua hal, pembentukan iklim yang kondusif bagi investasi, dan
penyiapan kapasitas dan kompetensi berbagai komponen dalam industri konstruksi untuk
melaksanakan pembangunan tersebut. Hal tersebut telah kita ketahui semua bahwa
tuntutan publik atas layanan infrastruktur meningkat lebih cepat dibanding kemampuan
pemerintah menyediakan dana, sehingga untuk infrastruktur publik perlu dibiayai melalui
investasi swasta dengan pengaturan yang memadai, dimana motivasi swasta
berinvestasi sangat dipengaruhi oleh iklim berinvestasi yang kondusif baik dukungan
keamanan investasi dan pengembaliannya.
Pembuatan Modul ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan sikap Calon Instruktur Pengembangan Tata Guna Air (PTGA)
di bidang pengelolaan irigasi, agar memiliki kompetensi dasar dalam memahami dan
mengetahui teknik dan tata melakukan bimbingan teknik dalam rangka pengelolaan
irigasi.
Kami menyadari bahwa modul ini masih ada kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan
berupa kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat
khususnya bagi peserta Pelatihan untuk calon pelatih PTGA.

Jakarta, …. 2019
Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Informasi Visual
Petunjuk Penggunaan Modul
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
D. Pengertian
E. Dasar Hukum
F. Materi Pokok dan Sub Materi

Materi Pokok 1 : Tahap Persiapan


A. Mempersiapkan GBPP Sesuai dengan Materi yang Akan Diajarkan
B. Menentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran

Materi Pokok 2 : Tahap Pelaksanaan


A. Menyampaikan Apersepsi Pembelajaran
B. Melaksanakan 5 M
C. Menggunakan Bahasa yang Komunikatif
D. Menguasai dan Mengembangkan Materi

Materi Pokok 3 : Mengelola Kelas dan Menggunakan Alat Bantu


A. Mengelola Kelas dengan Baik
B. Menggunakan Alat Bantu

Materi Pokok 4 : Sesuai dengan GBPP dan Menyimpulkan Materi


A. Pembelajaran Telah Sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP)
B. Menyimpulkan Materi Commented [A2]: SUDAH DIPERBAIKI

PENUTUP
A. Latihan
B. Rangkuman
C. Evaluasi Kegiatan Belajar
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
E. Kunci Jawaban Soal Latihan

Daftar Pustaka
Glosarium
DAFTAR INFORMASI VISUAL

Gambar 1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Gambar 2. Contoh Format Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Gambar 3. Contoh Format SAP

Gambar 4. Contoh Pengaturan Kelas Yang Baik, Lengkap Dengan Alat Bantu

Gambar 5. Penyampaian Apersepsi

Gambar 6. Penyampaian Menggunakan Bahasa Yang Komunikatif

Gambar 7. Peran Instruktur Sangat Menentukan

Gambar 8. Suasana Kelas Lebih Fokus

Gambar 9. Mengelola Kelas Yang Baik

Gambar 10. Menggunakan Multi Media

Gambar 11. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Petunjuk Bagi Peserta


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul Bahan Acuan
Praktek Mengajar (Micro teaching), maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara
lain:
1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya pada
instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang mengampu kegiatan
pembelajaran yang bersangkutan.

B. Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan
peserta mengenai proses belajar peserta.
4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
C. Tindak Lanjut Pelatihan Instruktur PTGA
1. Pendalaman materi bahan acuan praktek mengajar (Micro Teaching) dapat dilakukan
melalui metode campuran (blended learning)
2. Pembelajaran dilaksanakan secara berkelanjutan (sustained learning), misalnya dengan
mengembangkan pembelajaran melalui website, referensi dan pustaka lainnya.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instruktur Pengembangan Tata Guna Air (Instruktur PTGA) adalah kunci untuk
meningkatkan kapasitas petani pemakai air yang tergabung dalam perkumpulan petani
pemakai air (P3A), gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) dan induk
perkumpulan petani pemakai air (GP3A) serta para Pembina P3A/GP3A/IP3A di tingkat
Desa/Kelurahan dan tingkat kecamatan.Oleh karena itu untuk mewujudkan berhasilnya
peningkatan kapasitas P3A/GP3A/IP3A diperlukan instruktur PTGA yang professional.
Untuk keberhasilan pengajaran Instruktur PTGA harus msmpu menyusun garis besar
program pengajara (GBPP)

Gambar 1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)


B. Deskripsi Singkat
Agar pengajaran Instruktur PTGA dapat terencana dengan baik maka setiap instruktur PTGA
harus menyusun GBPP sebagai pegangan pengajaran lebih terarah, efisien dan efektif.

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) secara sederhana dapat diartikan sebagai
silabus. GBPP sangat bermanfaat untuk instruktur sabagai pedoman mengajar. GBPP
memberikan petunjuk secara lengkap tahapan pengajaran secara rinci dengan tujuan, ruang
lingkup, media yang digunakan, serta materi yang diajarkan.

Garis-garis Besar Program Pembelajaran biasa juga disebut sebagai course outline, atau
outline pengajaran. GBPP meliputi TIU (tujuan instruksi umum) dan TIK (tujuan instruksi
khusus). Tujuan instruksional umum (TIU) atau istilah lainnya general instructional
objective berisi kompetensi-kompetensi umum yang diharapkan dikuasai, atau ditampilkan
oleh peserta setelah menyelesaikan suatu mata ajar.
Tujuan Instuksional Khusus merupakan uraian atau jabaran dari kompetensi umum yang
terdapat di dalam TIU. Instruktur sebagai pengajar harus mengetahui unsur yang terdapat
dalam membuat TIK. Dalam menyusun TIK terdapat empat unsur yang harus ada yaitu:
peserta, perilaku, tingkat peserta, dan kondisi peserta. Dalam GBPP juga perlu dijelaskan
mengenai estimasi waktu pengajaran. Setiap pertemuan dan materi yang disampaikan perlu
diberi satuan waktu agar pemberian materi atau pengajaran dapat terarah dan terjadwal
dengan baik.

Dalam penyusunan GBPP perlu mencantumkan sumber-sumber pustaka pada materi yang
diajarkan, sebagai referensi peserta untuk lebih mendalami materi yang dij elaskan.

Gambar 2. Contoh Format GBPP Commented [A3]: SUDAH DIPERBAIKI

SAP (Satuan Acara Pengajaran) adalah pokok pengajaran yang meliputi satu atau beberapa
pokok bahasan untuk diajarkan selama proses belajar mengajar berlangsung. SAP
mengandung komponen-komponen kegiatan belajar mengajar, media dan alat pengajaran
serta evaluasi. SAP lebih menjelaskan tahapan-tahapan dalam proses belajar mengajar, yang
meliputi :

a. Pendahuluan.
Pendahuluan disampaikan antara 5-10 menitl. Tujuannya adalah persiapan individu
menghadapi materi yang akan diberikan. Instruktur menjelaskan kepada peserta secara
global apa saja yang akan diberikan dalam pertemuan.
b. Tahap Penyajian
Merupakan proses belajar mengajar. Berkisar 80-90% dari keseluruhan waktu penyajian
untuk membahas materi. Materi diberikan meliputi uraian, contoh, dan soal.

c. Tahap Penutup
Merupakan proses meninjau kembali dan memberikan kesimpulan materi yang telah
disampaikan. Penutup juga bisa berupa umpan balik. Commented [A4]: SUDAH DIPERBAIKI

Gambar 3. Contoh Format SAP Commented [A5]: Dirubah menjadi tabel dan ditambah daftar
tabel
Isinya dibuang, hanya mengambil format tabel
Demikian penjelasan singkat tentang Garis-garis Besar Program Pembelajaran dan Satuan
Commented [A6]: SUDAH DIPERBAIKI
Acara Pengajaran serta perbedaan antara keduanya, kesimpulannya adalah GBPP dapat
juga dikatakan sebagai silabus dan SAP dapat dikatakan sama dengan Rencana
pelaksanaan pembelajaran.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat mempersiapkan
suatu pengajaran, menyusun GBPP dan SAP.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta dapat :
a. Menjelaskan perbedaan GBPP dan SAP;
b. Mampu mengajar lebih terstruktur, sistematis dan efektif dalam pelaksanaan
pembelajaran.

Gambar 4. Tujuan dan Manfaat Micro Teaching

D. Pengertian
 Micro teaching adalah pengajaran dalam skala kecil sebagai latihan praktek bagi
Instruktur PTGA, dibatasi dalam jumlah peserta, materi, waktu dan ketrampilan yang
dilatihkan.
 GBPP adalah singkatan garis besar program pengajaran merupakan ikhtisar keseluruhan
program pengajaran yang terdiri atas tujuan kurikulum pembelajaran, tujuan instruksional
umum, dan ruang lingkup bahan pengajaran, yang diatur dan disusun secara berurutan
menurut waktunya dan berfungsi sebagai pedoman bagi para instruktur dan
penyelenggara pelatihan.
 SAP (Satuan Acara Pengajaran) adalah pokok pengajaran yang meliputi satu atau
beberapa pokok bahasan untuk diajarkan selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.
SAP mengandung komponen-komponen kegiatan belajar mengajar, media dan alat
pengajaran dan evaluasi.
 Apersepsi artinya membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu. Karena itu
pelajaran harus selalu dibangun atas pengetahuan yang telah ada.

E. Dasar Hukum
 Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
 Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
 Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
 Keputusan LAN No. 193/XIII/10/6/2001 tentang pedoman umum
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil.

F. Materi Pokok dan Sub Materi


1. Tahap Persiapan
1.1. Mempersiapkan GBPP Sesuai dengan Materi yang Akan Diajarkan
1.2. Menentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
2.1. Menyampaikan Apersepsi Pembelajaran
2.2. Melaksanakan 5 M
2.3. Menggunakan Bahasa yang Komunikatif
2.4. Menguasai dan Mengembangkan Materi
3. Mengelola Kelas Dan Menggunakan Alat Bantu
3.1. Mengelola Kelas Dengan Baik
3.2. Menggunakan Alat Bantu
4. Sesuai Dengan GBPP Dan Menyimpulkan Materi
4.1. Pembelajaran Telah Sesuai Dengan GBPP
4.2. Menyimpulkan Materi
MATERI POKOK 1
TAHAP PERSIAPAN

A. Mempersiapkan GBPP Sesuai dengan Materi yang Akan Diajarkan


Sebelum melaksanakan micro teaching harus mempersiapkan RPP (kepanjangan RPP).
Mulai dari perumusan indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, menentukan materi
yang akan diajarakan, stategi pembelajaran yang akan digunakan, alokasi waktu, sampai
penilaian pembelajaran. Untuk alokasi waktu, biasanya maksimal hanya sampai 20 menit
saja. Jadi, rancang RPP selama 20 menit pembelajaran.

Semua hal tersebut harus tersaji dengan baik di dalam RPP yang akan instruktur bawa
saat masuk kelas. RPP harus sesuai EYD, komunikatif, sistimatis, dan juga rapi.

Instruktur harus mempersiapkan GBPP ini dengan sangat baik. Karena GBPP merupakan
salah satu penilaian yang cukup besar saat ujian micro teaching nanti. Bukan seberapa
tebal GBPP yang instruktur buat, tapi isinya yang sesuai dan berkualitas.

B. Menentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran


Menentukan alat bantu dan media pembelajaran sebenarnya sudah masuk ke dalam RPP.
Namun, butuh persiapan yang sangat matang saat penggunaan alat bantu dan media
pembelajaran. Pastikan materi yang akan diajarkan sebaiknya menggunakan alat bantu
dan media pembelajaran yang sesuai agar materi yang diajarkan menjadi semakin menarik
dan interaktif.

Alat bantu dan media pembelajaran yang biasa digunakan, diantaranya in-focus video,
animasi, dan LKP (Lembar Kerja Peserta). Spidol warna-warni juga sangat membantu
teman-teman mendidik ketika mengajar di kelas. Peserta semakin antusias melihat tulisan
dengan berbagai warna di papan tulis. Jadi, jangan lupa membawa spidol extra dan kalau
bisa warnanya yang beragam.
Infocus dan
Layar Tersedia

Gambar 4. Contoh Pengaturan Kelas Yang Baik, Lengkap Dengan Alat Bantu

Setelah melewati tahap persiapan, selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Ada 8 hal
penting yang harus diperhatikan pada tahap ini.

Delapan keterampilan dasar bagi instruktur PTGA mengajar yaitu:

1) keterampilan membuka dan menutup pembelajaran,


2) keterampilan menjelaskan,
3) keterampilan bertanya (dasar, lanjut),
4) keterampilan mengadakan variasi,
5) keterampilan memberikan penguatan,
6) keterampilan mengelola kelas,
7) keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan perorangan,
8) keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
MATERI POKOK 2
TAHAP PELAKSANAAN

A. Menyampaikan Apersepsi Pembelajaran


Apersepsi adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk memotifasi
peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini
Sebelum dimulai kegiatan Micro teaching, sebaiknya calon instruktur menyiapkan kondisi
pembelajaran di kelas. Pastikan kelasnya bersih, pengaturan ruang belajar rapii, dan
sebagainya. Di awal pembelajaran, calon instruktur harus menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan saat itu agar peserta mempersiapkan diri dengan baik ketika
belajar di kelas.

“Apersepsi: Kunci Agar Kelas Semakin Diminati”, betapa pentingnya menyampaikan


apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran. Jadi lakukanlah dengan sangat baik ya! Ingat,
menit-menit pertama dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam
pembelajaran selanjutnya. Jika instruktur mampu menghadirkan nuansa yang penuh
kenyamanan saat memulai pembelajaran di kelas, maka sudah bisa dipastikan menit-menit
berikutnya akan menjadi milik instruktur semua.

Gambar 5. Penyampaian Apersepsi

B. Melaksanakan 5 M
Pada GBPP yang sudah dipersiapkan oleh instruktur, tentu harus merancang kegiatan
pembelajaran 5M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Pastikan kegaitan pembelajaran 5M dilaksanakan dengan komplit
saat Micro teaching ya. Karena itu sangat mempengaruhi penilaian kamu sebagai calon
guru. Selain itu, gunakanlah model pembelajaran yang sudah ditetapkan di GBPP.
Gambar 6. Penyampaian Menggunakan Bahasa Yang Komunikatif

C. Menggunakan Bahasa yang Komunikatif

Selama pembelajaran di kelas, instruktur harus pandai menggunakan bahasa yang


komunikatif agar tercipta kondisi yang nyaman untuk siswa. Harus diingat jangan
menggunakan bahasa buku, karena peserta tidak menyukai itu.

D. Menguasai dan Mengembangkan Materi


Instruktur PTGA harus menguasai materi pokok sesuai kurikulum. Akan lebih baik lagi,
teman-teman juga mengembangkan materi pokok tersebut dan kaitkan materi dengan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta akan lebih cepat mengerti jika instruktur
mengajar dengan pendekatan yang nyata dalam kehidupan mereka. Jadi, kelolalah materi
yang akan disampaikan dalam pembelajaran menarik.

Selain itu, instruktur dapat mengembangkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan
kemajuan IPTEK, serta memanfaatkan ICT untuk kebutuhan belajar peserta.

Gambar 7. Peran Instruktur Sangat menentukan

MATERI POKOK 3
MENGELOLA KELAS DAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU
A. Mengelola Kelas Dengan Baik
Kemampuan mengontrol kelas adalah salah satu kompenen penilaian yang cukup besar
dalam kegiatan Micro teaching. Instruktur harus bisa memperhatikan semua peserta tanpa
terkecuali. Mulai dari memancing peserta untuk bertanya, merespon dengan baik
pertanyaan peserta sampai memberikan penguatan terhadap pendapat peserta ketika
pembelajaran langsung.

Persiapkan reward berupa sticker atau makanan kecil bagi peserta yang mampu menjawab
pertanyaan dengan baik. Tujuannya agar peserta semakin terpacu semangatnya ketika
belajar, karena usahanya dihargai oleh instrukturnya sendiri. Dan mereka sangat menyukai
itu.

Gambar 8. Suasana Kelas Lebih Fokus

Instruktur dituntut harus mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan sehingga
tercipta interaksi dengan peserta dalam belajar. Pembelajaran di kelas harus menjadi hidup!
Jika itu mampu dilakukan, maka instruktur mampu menaklukan kelas tersebut. Maka, jadilah
pusat perhatian bagi peserta. Dan, jangan sungkan untuk menegur peserta yang tidak mau
belajar, pastikan mereka tahu, “who is the leader in the class?”

Gambar 9. Mengelola Kelas Yang Baik


B. Menggunakan Alat Bantu
Seperti yang sudah dijelaskan pada tahap persiapan, instruktur harus menggunakan alat
bantu atau media pemebaljaran yang sesuai dengan materi pokok pembelajaran. Media
pembelajaran yang digunakan harus jelas, menarik, dan interaktif. Ingat, jangan membuat
peserta kesulitan memahami media pembelajaran yang disajikan oleh instruktur. Nantinya,
peserta akan merasa jenuh karena ketidakpahaman mereka.

Selain itu, instruktur juga dapat memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, seperti
mengakses internet untuk memperoleh materi pembelajaran, menggunakan perpustakaan,
media cetak, atau lingkungan belajar. Jika itu dapat mendukung proses pembelajaran,
maka lakukanlah dengan baik. Pastikan semua peserta mengikuti instruksi.

Gambar 10. Menggunakan Multi media


MATERI POKOK 4
SESUAI DENGAN GBPP DAN MENYIMPULKAN MATERI

A. Pembelajaran Telah Sesuai Dengan GBPP


Sebaiknya, instruktur menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan indikator yang
telah teman-teman rancang dalam GBPP. Metode pembelajaran tersebut harus mampu Commented [A7]: SUDAH DIPERBAIKI

meningkatkan aktivitas dan interaktif peserta. Pastikan instruktur sangat menguasai metode
pembelajaran tersebut.

Commented [A8]: SUDAH DIPERBAIKI


Gambar 11. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penelitian

B. Menyimpulkan Materi
Kegiatan penutup pada proses pembelajaran juga mempunyai nilai yang cukup besar dalam
kegiatan Micro teaching. Instruktur harus mampu mengajak peserta menyimpulkan materi,
ingat bukan teman-teman yang menyimpulkan sendiri lho ya! Nah, caranya bisa dengan
melakukan sebuah permainan. Pokoknya rancang dengan sebaik-baiknya ya!

Dan jangan lupa, setelah menyimpulkan materi instruktur dapat memberikan tes akhir
ataupun memberikan tugas rumah kepada peserta. Terakhir, sampaikanlah topik materi
selanjutnya, agar peserta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum
pembelajaran selanjutnya dimulai.

Itulah dua tahap yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan micro teaching, baik
untuk Ujian PKM atau untuk melamar pekerjaan yang dituju. Persiapkanlah dengan sangat Commented [A9]: SUDAH DIPERBAIKI

baik point-point penting di atas agar instruktur sukses melewati kegiatan micro teaching.
Semoga bermanfaat!
PENUTUP

A. Latihan
Pilih jawaban yang paling benar!
1. GBPP adalah garis besar program pengajaran yang memuat TIU, TIK, materi pokok
bahasan, waktu pengajaran dan sumber-sumber materi
a. Salah
b. ragu-ragu untuk menjawab
c. benar
2. SAP adalah Satuan Acara Pengajaran merupakan pokok pengajaran yang meliputi satu
atau beberapa pokok bahasan untuk diajarkan
a. ragu-ragu untuk menjawab
b. benar
c. salah
3. Seorang Instruktur tidak perlu menyiapkan alat bantu dan media pembelajaran
a. salah
b. ragu-ragu untuk menjawab benar
c. benar
4. Seorang Instruktur seyogyanya tidak perlu menyampaikanan apersepsi tentang pentingnya
materi yang akan dibahas agar peserta termotivasi
a. benar
b. ragu-ragu untuk menjawab benar
c. salah
5. Seorang Instruktur harus melakukan 5 M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunik asikan.
a. ragu-ragu untuk menjawab benar
b. benar
c. salah
6. Seorang Instruktur harus menggunakan bahasa yang komunikatif, pernyataan ini dianggap
a. salah
b. benar
c. ragu-ragu menjawab salah
7. Seorang Instruktur dituntut untuk menguasai materi dan mampu mengembangkannya,
pernyataan ini dianggap
a. salah
b. ragu-ragu untuk menjawab salah
c. benar
8. Instruktur harus mampu mengelola kelas agar peserta focus dan lebih aktif.
a. ragu-raguuntuk menjawab benar
b. benar
c. salah
9. Instruktur tidak perlu mengevaluasi apakah yang diajarkan sesuai dengan GBPP dan SAP,
pernyataan ini
a. benar
b. ragu-ragu untuk menjawab salah
c. salah
10. Kesimpulan pengajaran perlu dilakukan oleh instruktur
a. mungkin benar
b. benar
c. mungkin salah

B. Rangkuman
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek
kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar
mengandung banyak tindakan, baik mencakup penyusunan GBPP, SAP, teknis penyampaian
materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi,
mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya.

Dengan kata lain, bahwa perbuatan mengajar itu sangatlah kompleks. Oleh karena itu, dalam
rangka penguasaan keterampilan dasar mengajar, calon instruktur perlu berlatih
secara parsial, artinya tiap-tiap komponen keterampilan dasar mengajar itu perlu dikuasai
secara terpisah-pisah (isolated). Instruktur hendaknya mampu mengembangkan materi,
dalam mengajar menggunakan bahasa yang komunikatif, mampu mengelola kelas,
menggunakan alat bantu dan media pembelajaran dan mengevaluasi sesuai GBPP dan SAP.

C. Evaluasi Kegiatan Belajar


1. Jika peserta dapat menjawab >80% maka pemahaman terhadap Bahan Acuan Praktek
Mengajar (Micro teaching) sangat baik
2. Jika peserta dapat menjawab >60 - 80% maka pemahaman terhadap Bahan Acuan
Praktek Mengajar (Micro teaching) baik
3. Jika peserta dapat menjawab >40 - 60% maka pemahaman terhadap Bahan Acuan
Praktek Mengajar (Micro teaching) cukup
4. Jika peserta dapat menjawab <40% maka pemahaman terhadap Bahan Acuan Praktek
Mengajar (Micro teaching) kurang.
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
 Berlatih untuk menguasai keterampilan dasar mengajar seperti itulah yang
dinamakan micro-teaching.
 Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan suatu situasi pengajaran yang
dilaksanakan dalam waktu dan jumlah peserta yang terbatas.
 Waktu selama 15-20 menit dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang.

E. Kunci Jawaban Soal Latihan


1. c
2. b
3. a
4. a
5. b
6. b
7. c
8. b
9. c
10. b
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Edisi Revisi II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asril, Zaenal. 2012. Micro Teaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman

Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Buchari, Alma. 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.

Bandung: Alfabeta.

Joko, Harun. 2014. Pedoman Praktik Pembelajaran Micro Teaching. Surakarta:

FKIP-UMS

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Majid, Abdullah. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya.

Irrigation Management Course. 1998. Colorado State University – USA.

Irrigation Management Course. 1999. DSE, Kajang Malysia.

Darismanto, Nico. micro teaching. 1986. Indonesia.


GLOSARIUM
1. GBPP = Garis Besar Program Pengajaran
Ikhtisar keseluruhan program pengajaran yang terdiri atas tujuan kulikuler, tujuan
instruksional umum, dan ruang lingkup bahan pengajaran, yang diatur dan disusun
secara berurutan dan kelas yang berfungsi sebagai pedoman bagi para instruktur,
penyelenggara dan peserta.

2. SAP = Satuan Acara Pengajaran


Pokok pengajaran yang meliputi satu atau beberapa pokok bahasan untuk diajarkan
selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.SAP mengandung komponen-
komponen kegiatan belajar mengajar, media dan alat pengajaran dan evaluasi.

3. Micro teaching = Pengajaran nyata yang bersifat mikro atau terbatas suatu kegiatan mengajar
yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan,
yakni dengan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasikan berbagai
keunggulan dan kelemahan diri calon instruktur secara akurat.

Anda mungkin juga menyukai