PENDAHULUAN
A. Deskripsi Umum
Pendidikan dalam definisi Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003
adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”. Menyimak pada definisi tersebut, maka kegiatan pelatihan
secara teoretis termasuk dalam lingkup pendidikan. Jika kemudian ada istilah
“DIKLAT” untuk suatu institusi, maka sesungguhnya kegiatan pelatihan yang
diselengagarakannya tidak dapat dilepaskan dengan visi pendidikan. Istilah
pelatihan di situ berfungsi sebagai penegas bahwa kegiatan pendidikan di
lingkungan “Diklat” harus melahirkan produk keterampilan.Kegiatan
pembelajaran yang ada di dalam “Diklat” tidak boleh terjebak dalam arus kajian
teoretik, tetapi harus pula mengembangkan aspek praktik.
Supaya kegiatan “Diklat” dapat menghasilkan produk, maka “Rencana
Tindak lanjut” menjadi wajib dikembangkan dalam setiap kegiatannya. “RTL”
memiliki dua unsur penting, yaitu (1) unsur rencana dan (2) unsur tindak lanjut.
Artinya, rencana yang disusun dalam kegiatan diklat harus relevan dengan kondisi
dan memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
Rencana sebagai suatu kegiatan memerlukan tata pikir dan tata kerja yang
sistematis serta target produk yang jelas. Begitu pula kegiatan dalam kegiatan
tindak lanjut Diklat. Untuk maksud itu, penyusunan RTL memerlukan analisis
cermat dari sisi faktor penghambat dan antisipasi solusi.
Tujuan materi ini adalah menghasilkan peningkatan mutu penyuluhan di
lembaga secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pelatihan ini perlu
ditindaklanjuti oleh berbagai pihak dengan langkah-langkah nyata di lapangan.
Instansi/Lembaga harus mengembangkan kegiatan tindak lanjut dari pelatihan dan
mewujudkan indikator kemajuan instansi/lembaga sebagai bukti adanya
penerapan hasil pelatihan.
1
A. Deskripsi Mata Diklat
Mata diklat ini berisi tentang bagaimana membuat rencana tindak lanjut
yang akan dilakukan peserta setelah mengikuti kegiatan diklat.
B. Kompetensi Dasar
D. Pokok Bahasan
1. Rencana Tindak Lanjut
2. Target Rencana Tindak Lanjut
3. Sistem Kerja Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
4. Mata Diklat Pada PA Non PNS untuk Rencana Tindak Lanjut
5. Metodologi Tindak Lanjut
2
LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT
Supaya kegiatan Diklat dapat menghasilkan produk, maka Rencana Tindak lanjut
menjadi wajib dikembangkan dalam setiap kegiatannya.
“RTL” memiliki dua unsur penting, yaitu (1) unsur rencana dan (2) unsur tindak
lanjut. Artinya, rencana yang disusun dalam kegiatan diklat harus relevan dengan kondisi
dan memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
1. Alur pikir
a. Bagaimana kondisi di lapangan?
3
b. Pengetahuan dan keterampilan apa saja yang diperlukan?
c. Satuan materi diklat mana saja yang perlu ditindak lanjuti?
d. Mengapa materi tersebut perlu ditindaklanjuti? Apa alasan teoretis dan
praktisnya?
e. Apakah faktor penghambat yang mungkin muncul?
f. Bagaimana antisipasi solusinya?
g. Apa sarana dan prasarana yang diperlukan?
h. Berapa biaya yang diperlukan?
i. Kapan menindak lanjutinya?
j. Bagaimana tahapan kerjanya?
k. Di mana tindak lanjut dilaksanakan?
l. Kepada siapa dapat berkoordinasi?
2. Proses kerja
a. Mengidentifikasi kondisi di lapangan.
b. Mengidentikasi kebutuhan Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di
lapangan.
c. Mengidentifikasi satuan materi diklat yang perlu ditindak lanjuti.
d. Menyusun alasan teoretis dan praktis atas rumusan materi yang akan ditindaklanjuti.
e. Mengidentifikasi faktor penghambat yang mungkin muncul.
f. Menyusun alternatif solusinya.
g. Menyusun prosedur kerja tindak lanjut.
h. Menentukan sarana dan prasarana untuk tindak lanjut.
i. Menyusun keperluan pembiayaan.
j. Menentukan waktu tindak lanjut.
k. Menentukan tempat tindak lanjut.
l. Menyusun jadwal kerja tindaklanjut.
m. Menyusun sistem koordinasi.
n. Menyusun pokok-pokok pikiran untuk proposal kegiatan.
3. Produk
Produk dari kegiatan RTL adalah rumusan rencana-rencana yang dituangkan dalam
blangko daftar isian sebagai berikut :
a. Blangko isian RTL
b. Blangko daftar isian waktu dan tahapan kegiatan
4
c. Blangko daftar isian sarana dan prasarana
d. Blangko daftar isian rencana anggaran
D. Metodologi
Prinsip pembelajaran yang dikembangkan dalam pelaksanaan diklat ini adalah
pembelajaran bagi orang dewasa (andragogi). Sesuai kompetensi yang harus dicapai,
maka metode pembelajaran harus disesuaikan dengan karekteristik peserta dan media
yanag tersedia. Untuk itu metode yang diiterapkan adalah sebagai berikut:
1. Eksplorasi Pengalaman Peserta
2. Eksplorasi Kebutuhan Peserta (Need Assessment)
3. Ceramah
4. Tanya Jawab
5. Pemberian Tugas/Latihan (Exercise)
6. Diskusi Kelompok (Discussion Group)
7. Presentasi kelompok
8. Simulasi
5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana tindak lanjut dapat meningkatkan mutu pendidikan.Peningkatan
mutu pendidikan dimungkinkan dengan munculnya berbagai kesempatan baru seperti
cara belajar baru bagi peserta didik, dimana mereka bisa lebih mandiri dengan adanya
ketersediaan informasi yang melimpah di dunia internet, Interaksi antara pendidik
dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak sekedar lewat kelas konvensional, tapi
dapat lewat HP, email, blog atau web, dan Interaksi antar pendidik yang juga
semakin terbuka kesempatannya.
B. Saran
Yang perlu diingat dalam Pembuatan RTL adalah waktu dan kesempatan untuk
tidak melupakan standar tujuan yang telah ada, sehingga tidak keluar dari sasaran tersebut
dan menjadikan RTL sebagai media utama yang harus ada pada setiap kesempatan
pembelajaran, padahal RTL hanyalah salah satu bentuk media pembelajaran dalam
sebuah kediklatan., jadi gunakanlah media RTL dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum dan Silabus, 2010, Diklat Kementerian Agama Badan Litbang dan Diklat
Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Jakarta
USAID DBE3 Relevant Education for Youth, Pengajaran Profesional dan Pembelajaran
Bermakna - Paket Pelatihan 3, Jakarta