Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENILAIAN ANGKA KREDIT PENGAWAS


TANGGAL 05 S/D 10 DESEMBER 2018

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALI SADIKIN,S.Pd


NIP : 197211252002121004
SATKER : KEMENAG KAB. KAPUAS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KAPUAS
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
2019

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
hidayah-Nya jualah Laporan Implementasi Rencana Tindak Lanjut Diklat Teknis Substantif
Penyusunan bahan Ajar ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak H. Zainal Ilmi sebagai Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin yang telah
melaksanakan Diklat Teknis Substantif Penyusunan bahan Ajar di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Berau.
2. Bapak H. Ahmad Bahruni sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Kapuas yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Diklat ini.
3. Bapak Rahmadani dan Bapak H. Abdul Hamid sebagai Widyaiswara selaku pengajar
sekaligus pembimbing diklat.
4. Panitia diklat yang telah memfasilitasi agar kegiatan diklat ini berjalannya dengan
lancar
5. Semua rekan-rekan sesama peserta diklat yang telah bekerja sama membantu
menyelesaikan laporan implementasi ini.

Demikian laporan ini dibuat agar sekiranya dapat memenuhi persyaratan agar dapat
dinyatakan lulus pada Diklat Teknis Substantif Penilaian Angka Kredit Pengawas tanggal
05 s.d 10 Desember 2018.

Kapuas, Januari 2019

Penyusun

Ali Sadikin
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul………………………………………………………………………………………………………………

Kata Penganatar……………………………………………………………………………………………………………….

BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………

BAB II Implementasi Rencana Tindak lanjut……………………………………………………………….

BAB III Penutup……………………………………………………………………………………………………………

Lampiran………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan dalam definisi Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003


adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”. Menyimak pada definisi tersebut, maka kegiatan pelatihan
secara teoretis termasuk dalam lingkup pendidikan. Jika kemudian ada istilah
“DIKLAT” untuk suatu institusi, maka sesungguhnya kegiatan pelatihan yang
diselengagarakannya tidak dapat dilepaskan dengan visi pendidikan. Istilah
pelatihan di situ berfungsi sebagai penegas bahwa kegiatan pendidikan di
lingkungan “Diklat” harus melahirkan produk keterampilan.Kegiatan
pembelajaran yang ada di dalam “Diklat” tidak boleh terjebak dalam arus kajian
teoretik, tetapi harus pula mengembangkan aspek praktik.
Supaya kegiatan “Diklat” dapat menghasilkan produk, maka “Rencana
Tindak lanjut” menjadi wajib dikembangkan dalam setiap kegiatannya. “RTL”
memiliki dua unsur penting, yaitu (1) unsur rencana dan (2) unsur tindak lanjut.
Artinya, rencana yang disusun dalam kegiatan diklat harus relevan dengan kondisi
dan memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
Rencana sebagai suatu kegiatan memerlukan tata pikir dan tata kerja yang
sistematis serta target produk yang jelas. Begitu pula kegiatan dalam kegiatan
tindak lanjut Diklat. Untuk maksud itu, penyusunan RTL memerlukan analisis
cermat dari sisi faktor penghambat dan antisipasi solusi.
Tujuan materi ini adalah menghasilkan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pelatihan ini perlu
ditindaklanjuti oleh berbagai pihak dengan langkah-langkah nyata di lapangan.
Sekolah harus mengembangkan kegiatan tindak lanjut dari pelatihan dan
mewujudkan indikator kemajuan sekolah sebagai bukti adanya penerapan hasil
pelatihan.
BAB II.

LAPORAN IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT

A. Rencana Tindak Lanjut


Supaya kegiatan Diklat dapat menghasilkan produk, maka Rencana Tindak lanjut
menjadi wajib dikembangkan dalam setiap kegiatannya.
“RTL” memiliki dua unsur penting, yaitu (1) unsur rencana dan (2) unsur tindak
lanjut. Artinya, rencana yang disusun dalam kegiatan diklat harus relevan dengan kondisi
dan memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
B. Sistem Kerja Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Supaya penyusunan RTL mudah dilakukan,maka peserta Diklat perlu memahami lebih
dulu alur pikir, alur kerja, dan produk. Alur pikir dimaksudkan untuk memudahkan
peserta memahami langkah-langkah berpikir yang perlu dikembangkan ketika membuat
rencana. Alur kerja dimaksudkan untuk memudahkan peserta diklat melakukan proses
kerja secara bertahap dalam menyusun Rencana. Adapun produk dimaksudkan untuk
menunjukkan hasil akhir dalam kegiatan RTL.
Produk dalam kegiatan RTL berfungsi sebagai panduan bagi peserta diklat untuk
melakukan tindak lanjut setelah mereka tiba di unit kerjanya masing-masing. Oleh karena
itu, perumusan RTL perlu dilakukan secara cermat.Penyusunan redaksi dalam RTL harus
menggunakan istilah-istilah yang terukur. Selain itu, peserta perlu pula memahami
kondisidan potensi unit kerja masing-masing supaya tidak terjadi kesenjangan antara
rencana dan tindak lanjutnya.
1. Alur pikir
a. Bagaimana kondisi di lapangan?
b. Pengetahuan dan keterampilan apa saja yang diperlukan?
c. Satuan materi diklat mana saja yang perlu ditindak lanjuti?
d. Mengapa materi tersebut perlu ditindaklanjuti? Apa alasan teoretis dan
praktisnya?
e. Apakah faktor penghambat yang mungkin muncul?
f. Bagaimana antisipasi solusinya?
g. Apa sarana dan prasarana yang diperlukan?
h. Berapa biaya yang diperlukan
i. Kapan menindak lanjutinya?
j. Bagaimana tahapan kerjanya?
k. Di mana tindak lanjut dilaksanakan?
l. Kepada siapa dapat berkoordinasi?
2. Proses kerja
a. Mengidentifikasi kondisi dilapangan.
b. Mengidentikasi kebutuhan Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di
lapangan.
c. Mengidentifikasi satuan materi diklat yang perlu ditindak lanjuti.
d. Menyusun alasan teoretis dan praktis atas rumusan materi yang akan ditindaklanjuti.
e. Mengidentifikasi faktor penghambat yang mungkin muncul.
f. Menyusun alternatif solusinya.
g. Menyusun prosedur kerja tindak lanjut.
h. Menentukan sarana dan prasarana untuk tindak lanjut.
i. Menyusun keperluan pembiayaan.
j. Menentukan waktu tindak lanjut.
k. Menentukan tempat tindak lanjut.
l. Menyusun jadwal kerja tindaklanjut.
m. Menyusun sistem koordinasi.
n. Menyusun pokok-pokok pikiran untuk proposal kegiatan.

3. Produk
Produk dari kegiatan RTL adalah rumusan rencana-rencana yang dituangkan dalam bukti
fisik sebagai berikut :
a. Surat Tugas (sebelum melakukan implementasi rencana tindak lanjut)
b. Surat telah melaksanakan tugas (setelah melakukan implementasi rencana tindak
lanjut)
c. SK terakhir
d. Penilaian Angka Kredit (PAK) lama
e. Daftar Usul Penilaian Agka Kredit ( DUPAK)
4. Pemetaan Rencana Implementasi Tindak Lanjut
No Bentuk RTL Materi Hari/Tanggal/Waktu Tempat Sasaran/ Jumlah
Peserta
1. Mandiri Penilaian 31 Desember 2018 Aula
Angka Kemenag
Kredit Kab.
Pengawas Kapuas
BAB III.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan implemtasi Rencana tindak lanjut dapat meningkatkan mutu
pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dimungkinkan dengan munculnya berbagai
kesempatan baru seperti cara belajar baru bagi peserta didik, dimana mereka bisa lebih
mandiri dengan adanya ketersediaan informasi yang melimpah di dunia internet, Interaksi
antara pendidik dengan peserta didik yang lebih beragam, tidak sekedar lewat kelas
konvensional, tapi dapat lewat HP, email, blog atau web, dan Interaksi antar
pendidik yang juga semakin terbuka kesempatannya.

B. Saran
Yang perlu diingat dalam Pembuatan Implementasi RTL adalah waktu dan
kesempatan untuk tidak melupakan standar tujuan yang telah ada, sehingga tidak keluar
dari sasaran tersebut dan menjadikan Implemetasi RTL sebagai media utama yang harus
ada pada setiap kesempatan pembelajaran, padahal Implmentasi RTL hanyalah salah satu
bentuk penggunaan media pembelajaran dalam sebuah pendidikan., jadi gunakanlah
media RTL dengan bijak.
Lampiran 1. Format Rencana Tindak Lanjut

FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT

Nama Diklat /Kegiatan : Diklat Teknis Subtantif Penilaian Angka Kredit Pengawas
tanggal 05 s.d 10 Desember 2018

No Deskripsi Keterangan

1 Materi RTL Penilaian Angka Kredit Pengawas

2 Bentuk Kegiatan Mandiri

3 Alasan Teoritis dan Praktis 1. Menambah pemahaman Pengawas


tentang membuat penilaian angka kredit
pengawas
2. Kewajiban Pengawas untuk membuat
Penilaian angka kredit pengawas

4 Tujuan Agar Pengawas mampu membuat Daftar


Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

5 Sasaran Pengawas

6 Aspek-Aspek 1. Pendidikan
Materi/Kegiatan 2. Pengawasan Akademik dan
Manajerial
3. Pengembangan Profesi
4. Unsur Penunjang

Drill/ Latihan membuat PAK


7 Metode
8 Waktu Tahapan 1 kali pertemuan

9 Tempat kegiatan Aula Kemenag Kab. Kapuas

10 Biaya dan Sumber dana Rp ....

Kapuas, 31 Desember 2018

Mengetahui:

Kepala Kantor Kemenag Kab. Kapuas Pengawas

H. Ahmad Bahruni Ali sadikin


Lampiran 3. Format Implementasi Rencana Tindak Lanjut

FORMAT IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT

Nama Diklat /Kegiatan : Diklat Teknis Subtantif Penilaian Angka Kredit Pengawas
tanggal 05 s.d 10 Desember 2018

No Deskripsi Keterangan

1 Materi RTL Penilaian Angka Kredit Pengawas

2 Bentuk Kegiatan Mandiri

3 Alasan Teoritis dan Praktis 1.Menambah pemahaman Pengawas tentang


membuat penilaian angka kredit pengawas
2. Kewajiban Pengawas untuk membuat
Penilaian angka kredit pengawas

4 Tujuan Agar Pengawas mampu membuat Daftar


Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

5 Sasaran Pengawas

6 Aspek-Aspek 1. Pendidikan
Materi/Kegiatan 2. Pengawasan Akademik dan
Manajerial
3. Pengembangan Profesi
4. Unsur Penunjang

7 Metode Drill/ Latihan membuat PAK

8 Waktu Tahapan 1 kali pertemuan

9 Tempat kegiatan Aula Kemenag Kab. Kapuas

10 Biaya dan Sumber dana Rp ....


11 Koordinasi Kasubag TU Kemenag Kab. Kapuas

12 Hambatan -

13 Solusi -

Kapuas, 02 Januari 2019

Mengetahui:

Kepala Kantor Kemenag Kab. Kapuas, Pengawas

H. Ahmad Bahruni Ali sadikin

Anda mungkin juga menyukai