Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

MODUL 3 DAN MODUL 7

OLEH :
SIFTI IRLIANA
ANASTASIA AWING NGAU
DEWI NURHAYATI
UCI GUSMITA
NADIARTI
EVA SUSANTI

UBJJ BENGKULU
UNIVERSITAS TERBUKA
MODUL 3 Kegiatan Belajar 1
Merancang Evaluasi
Evaluasi pada hakikatnya adalah proses pengambilan keputusan yang akan menjadi lebih baik
bila melibatkan para pendidik, sejawat yang handal, dan manajemen (dan pada saatnya nanti juga
diikutsertakan keluarga anak didik) dalam proses evaluasi. Proses evaluasi, Langkah pertama adalah
kejelasan tujuan dan pusat perhatia (focus).
1. Menyeleksi strategi
2. Menganalisis
3. Menarik
4. Menetapkan

Maksud dan Tujuan Evaluasi


 Tujuan Mengevaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan pelaksaan layanan
program stimulasi dan pencapaian hasil-hasil oleh setiap anak.
 Maksud mengevaluasi pembelajaran adalah sebagai perwujudan tanggung jawab pendidik
sebagai pelaku Pendidikan untuk bisa memberikan laporan kepada orang tua mengenai apa
yang telah diperoleh anak selama di lembaga Pendidikan TK dan bagaimana kemajuan dan juga
kekurangannya yang harus di tindaklanjuti.
 Apa yang di evaluasi :
a) Apakah pendidiknya bisa menciptakan kondisi yang kondusif sehingga anak mau dan bisa
belajar dengan senang hati.
b) Jenis Pendidikan seperti apa yang akan di berikan.
 Apa yang menjadi fokus evaluasinya ?
a) Anak didik, guru dan staff lainnya
b) Sumber-sumber belajarnya, lingkungannya atau bahkan program kegiatan secara
keseluruhannya.
Namun demikian, kita dapat menentukan fokus khusus dari evaluasi yang tentunya berbeda-
beda ruang lingkupnya seperti :
a) Pada semua anak
b) Pada program dan pelaksanaanya
c) Pada gurunya sebagai tenaga pendidik.
Pengertian fokus mengevaluasi pembelajaran adalah memfokuskan evaluasi yaitu memfokuskan
apa dan bagaimana evaluasi akan dilakukan.
MODUL 3 Kegiatan Belajar 2
Strategi Evaluasi, Analisis Data Serta Tindaklanjutnya

A. Strategi Evaluasi
 Ada empat (4) hal yang mendasari pengambilan keputusan yang harus dilakukan dengan segera
yaitu penentuan Teknik pengumpulan data informasi yang handal dan terampil serta waktu yang
diperlukan.
 Teknik pengumpulan data/Informasi antara lain Teknik pengamatan (observasi) pada perilaku
anak didik misalnya pengamatan incidental dan terfokus
 Secara umum evaluasi pembelajaran/kegaitan terbagi dalam dua bagian besar yaitu
a) Evaluasi formatif dilakukan pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung
b) Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir satuan program. Bisa satuan “cawu”, Satuan
“semester” atau satuan bulanan, bahkan satuan program mingguan.

B. Analisis Data dan Tindak Lanjutnya


Sebelum komponen analisis dijabarkan ke dalam laporan diperlukan tenaga ahli sebagai pelaku
pengumpul data dan penganalisis data yang memahami hakikat dan kualitas serta relevansi
informasi yang dikumpulkan untuk dimaknai. Memahami artinya bisa menangkap makna dan
maksudnya, sedangkan dianalisis artinya diurai bagian-bagian penyusunya kemudian dideteksi
hubungan antar bagian itu dan seperti apa penataannya dan tangkap maknanya apa arti hubungan
tersebut.
Mengakses seorang anak didik berarti mencari masukan tentang anak didik mengenai :
1) Rekaman perkembangan anak menggunakan ceklis perkembangan
2) Catatan harian belajarnya menggunakan catatan anecdotal.
3) Profil perkembangan dan berlajarnya menggunakan skala jenjang
4) Untuk menentukan arah perkembangan menggunakan asesmen portofolio
MODUL 7 Kegiatan Belajar 1

Hakikat portofolio
Portofolio di definisikan sebagai suatu kumpulan sistemik dan terorganisir dari bukti-bukti yang di
gunakan guru dan anak untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak.membuat
portofolio adalah upaya produk (hasil karya anak) yang sudah terkumpul dan kemudian di
dokumentasikan yang mudah di ambil oleh guru dan anak didik.
A. Hasil belajar anak didik.
Hasil belajar tidak hanya berwujud yang nampak dan terukur.melainkan dapat pula suatu
gejala/fenomena, yang sering kali bukan secara langsung merupakan hasil yang di maksud.melainkan
yang mewakili contoh ' mulai tumbuh percaya diri '

B. Pengertian portofolio arsip


Portofolio adalah sebuah koleksi dari karya kerja anak didik, yang menunjukkan upaya, kemajuan dan
pencapaian yang di peroleh anak didik dalam satu atau beberapa kegiatannya
C. Pedoman pembuatan portofolio
Portofolio tidak hanya satu atau sama bentuknya,ada 7 butir pedoman penyusunan portofolio agar
tetap fungsional dan handal.salah satunya adalah jika menggunakan sistem portofolio maka harus
lebih dulu ditentukan maksud dan tujuan portofolio itu di buat.
D. Maksud tujuan menggunakan sistem portofolio.
Misalnya untuk mengkomunikasikan kepada orang tua,dan untuk menentukan kemajuan individual
anak didik.
E. Menyikapi portfolio
Para guru agar menyikapi portofolio itu lebih sebagai eksperimen dari pada memperlakukannya
sebagai sarana mendokumentasikan hasil karya anak karena portofolio merupakan koleksi yang
dinamis dan terus menerus, yang bisa di tambah atau di kurangi datanya karena tidak di perlukan lagi
F. Isi dan penataan portofolio.
Berbagai hal yang di buat dan di lakukan anak dapat dimasukkan ke dalam portofolio salah
satunya,gambar atau lukisan, potret balik yang di buatnya,foto atau videonya ketika anak memanjat
pohon/jala panjatan di halaman TK.
MODUL 7 Kegiatan Belajar 2

A. Prosedur Menggunakan Teknik Portfolio


1. Mengapa Menggunakan Portfolio
Teknik portfolio digunakan dalam asesmen karena portfolio bisa mengungkapkan dan
mendokumentasikan hasil belajar anak didik dalam kegiatan yang berbeda-beda dan dalam kurun
waktu yang ditentukan.
2. Apa saja yang dimasukkan kedalam portfolio.
Portfolio anak didik hendaknya tidak diisi dengans egala hal yang dihasilkan anak didik misalnya
tujuannya mengenai seni berbahasa dengan kegiatan akan membaca dan menanggapi beraneka
gambar dalam buku gambar, maka data informasi yang dimasukkan antara lain daftar buku gambar
yang dibacanya dan Serita atau karya seni yang dipahami dari buku gambar
3. Bagaimana cara menata informasi dalam Portfolio.
Ada mode map yang baik untuk sebuah portofolio yaitu akordian baerlipat-lipat dan dapat
direntangkan, masing-masing dilipat diberi warna atau kode untuk tiap tujuan program kegiatan
belajar dan pembelajaran tertentu yang keseluruhan sesuai denga nisi kurikulum. Jangan lupa pada
setiap prtofolio perlu dibubuhkan selembar daftar isi sehingga dapat digunakan oleh bagian
administrasi, guru, orang tua dan anak didik sendiri.

B. Proses Penataan dan Pengkoleksian data dalam Portfolio


Untuk menata hasil koleksi data informasi asesmen portfolio ada beberapa hal yang dijadikan
sebagai dasar pertimbangan :
1) Kumpulkan beberapa contoh yang mewakili hasil pekerjaan yang asli dari anak didik.
2) Cocokkan setiap sampel itu dengan tujuan programnya masing-masing.
3) Sampel-sampel pekerjaan itu ditata sehingga menunjukkan kemajuan anak didik.
4) Anak diberikan kesempatan menata isi protofolio dengan teman-temannya.
5) Guru berbincang-bincang dengan anak didik tentang kemajuan pekerjaannya
Sebuah portfolio dapat memotret pencapaian anak didik dalam kurun waktu yang dipilih namun hal
itu berbeda dengan map kumulatif tradisional. Karakateristik portfolio yang membedakannya
dengan map kumulatif adalah :
a) Diciptakan terutama oleh anak didiknya sendiri.
b) Memberikan kesempatan pada anak didiknya untuk menyeleksi dan memeriksa karya/kerjanya.
c) Memasukkan informasi aktuan yang sedang berjalan dan bermakna bagi anak didik.
d) Portfolio dirakit untuk menampung keunggulan dan kemajuan anak didik

C. Kriteria Seleksi Bahan Untuk Portfolio


Seleksi bahan yang akan di masukkan kedalam portfolio harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Produk anak didik diseleksi oleh anak didik sendiri.
2) Produk mencerminkan perkembangan dan belajar anak dalam semua aspek
3) Produk berhubungan dengan tujuan khusu pembelajaran produk anak didik akan memperjelas
tujuan yang akan dicapai.

D. Dasar-Dasar Menilai Kondisi dan Isi Fortofolio


Ada beberapa butir dasar untuk menilai isi portfolio pada anak usia TK yaitu :
1. Upaya memenuhi kondisi yang bisa mencerminkan semua konteks tempat terjadinya belajar,
seperti konteks perkembangan, kultural, rumah, Lembaga Pendidikan, kelompok dan
perorangan.
2. Mencerminkan cara belajar anak.
3. Mendorong anak untuk merefleksi diri atas kegiatannya
4. Menggambarkan kemajuan dengan disertai contoh kearah perilaku target
5. Mencerminkan minat individu
6. Memberikan dasar untuk berkomunikasi, bermakna yang melibatkan jiwa dan pikiran.
7. Dapat dipakai sebagai masukan dalam keputusan pembelajaran dan kurikuler.

Anda mungkin juga menyukai