Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL KE-1

IDIK 4012/ MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Nama Mahasiswa : PETRONELA DEW HIGANG

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 825686352

Kode/Nama UPBJJ : 50 / Samarinda

Kode/Nama Program Studi : 116 / PGSD-S1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Study Kasus Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dory Harsa, S.Pd adalah seorang kepala SD “A”. Pak Dory adalah lulusan terbaik dari

sebuah LPTK di kota ‘B’. dikarenakan kepintarannya pak dory diangkat menjadi kepala

sekolah SD dan sudah beberapa SD dipimpinnya. Setiap SD yang dipimpinnya selalu

menjadi SD yang bermutu dan menjadi SD favorit. Ketika suatu di saat diminta menjadi

pembicara seminar pendidikan di LPTK ‘B’ beliau menjelaskan pengalamannya, bahwa

dalam memimpin sekolah diperlukan ada upaya meningkatkan mutu sekolah, mendorong

guru-guru untuk berinisiatif dan meningkatkan kreativitas serta adanya wibawa sebagai

kepala sekolah yang dukungan orang tua peserta didik. Berdasarkan kasus kepemimpinan

tersebut, buatlah analisis kelebihan kepemimpinan pak Dory Harsa tersebut !

Uraikan jawaban antara 800-1000 kata.

 Peningkatan mutu pendidikan mencakup peningkatan mutu sekolah yang didukung

oleh manajemen yang tepat yang implementasinya bersifat efektif dan efisien.

Peningkatan mutu sekolah tidak lepas dari bagaimana upaya meraih prestasi suatu

sekolah yang didukung oleh berbagai macam sarana kebutuhan. Hasil prsestasi

dapat diukur melalui berbagai macam kegiatan, yaitu kegiatan lomba akademik, dan

hasil ujian. Prestasi sekolah yang baik berpengaruh pada mutu sekolah, sedangkan

sekolah yang bermutu identik dengan sekolah yang mampu berfungsi sebagai wadah

proses edukasi, wadah proses sosialisasi, dan proses transformasi sehingga mampu

mengantarkan siswa menjadi manusia terdidik, memiliki kedewasaan mental sosial,

memiliki kemampuan IPTEK dan berbudaya. Kepala sekolah sebagai pelaksana

EMASLIM dituntut mempunyai visi, misi, profesional, tekun dan tabah, mampu
memberikan pelayanan optimal, dan disiplin tinggi. Dalam usaha meningkatkan

mutu pendidikan, guru dituntut mampu terlibat aktif dan maksimal sehingga

tertantang untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kerjanya sehingga

mempunyai andil kuat dalam meningkatkan mutu sekolah.

Kepala Sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

memimpin sekolah dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar atau tempat

terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan siswa yang menerima

pelajaran. Kepala sekolah sebagai pemimpin pada satuan pendidikan bertugas untuk

menjalankan manajemen satuan pendidikan yang dipimpin. Kepala sekolah memiliki

gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam kepemimipinannya. Gaya

kepemimpinan kepala sekolah merupakan karakteristik dan kemampuan dari

seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahan pada

suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan pendidikan. Besar

kecilnya peranan yang dilakukan seorang pemimpin banyak ditentukan kepada apa

dan siapa dia, dan apa yang dipimpinnya, kekuasaan (otoritas) apa yang dimiliki dan

perangkat mana yang ia perankan sebagai pemimpin baik itu formal maupun non

formal. Akan tetapi kesemuanya berperan dalam membimbing, menuntun,

mendorong, dan memberikan motivasi kepada mereka yang dipimpin untuk

mencapai tujuan yang dicitacitakan. Kepala sekolah sebagai pemimpin utama di

sekolah, terbukti menunjukkan peran kunci dalam meningkatkan mutu sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong

untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah. Kepala sekolah harus

memiliki pola manajemen dan mencapai tujuan sekolah. Di dalam kepemimpinan


ada 3 unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur manusia, unsur sarana, unsur tujuan.

Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang seorang

pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang

diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinan. Pengetahuan dan keterampilan ini

dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di

dalam praktek selama menjadi pemimpin. Cara atau tekhnik seorang dalam

menjalankan suatu kepemimpinan disebut tipe atau gaya kepemimpinan. Agar

sekolah dapat mencapai tujuannya secara etektif dan efesien, maka kepala sekolah

harus melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pemberian motivasi, pelaksanaan, pengorganisasian

pengendalian, evaluasi dan inovasi. Kepala Sekolah yang baik diharapkan akan

membentuk pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru baik. Proses pendidikan

sekolah akan terlaksana dengan baik, tentunya diperlukan tenaga pengajar yang

berkualitas, memiliki loyalitas serta produktivitas kerja guru yang tinggi sehingga

lebih efektif dalam menjalankan tugas sehari-hari yang membantu mewujudkan

pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan. Sedangkan untuk mewujudkan suatu

kondisi kinerja guru yang baik diperlukan adanya seorang pemimpin yang benar–

benar cakap dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab manejemen sekolah

untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien (depdiknas, 2001:14).

Kepemimpinan didefinisikan orang menurut sudut pandang masing-masing.

Meskipun sudah banyak definisi kepemimpinan, tetapi tidak satu pun memuaskan

semua orang. Pada tahun 1920-an, kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan

memengaruhi bawahan agar menjadi taat, hormat, setia, dan mudah bekerja sama.
Definisi ini adalah definisi yang paling lama dan menjadi dasar bagi definisi

kepemimpinan berikutnya. Tindakan kepemimpinan dapat memengaruhi orang lain

untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. Kepemimpinan adalah proses

memengaruhi orang lain untuk memahami dan menyetujui kebutuhan yang harus

dipenuhi dan cara melakukannya, serta proses memfasilitasi individu dan kelompok

dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan sekolah adalah kegiatan

menggerakkan dan memberdayakan orang lain untuk memberikan pelayanan

akademik sesuai dengan kebutuhan siswa, termasuk keterampilan dan integritas

siswa. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang disebut

dengan kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang lain untuk mencapai

tujuan secara efektif dan esien. Menurut Bush, 2011 dalam Yulk, Gary saat ini

terdapat 11 gaya kepemimpinan pendidikan, yaitu: (1) manajerial; (2) partisipatif; (3)

transformasional; (4) distributed; (5) transaksional; (6) post modern; (7) emosional;

(8) kontingensi; (9) moral; (10) instruksional; dan (11) kewirausahaan. Meskipun

banyak gaya kepemimpinan ditemukan para ahli kepemimpinan, tidak ada satupun

model kepemimpinan yang terbaik yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi

karena setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Selain itu

ada gaya kepemimpinan yang bersifat: (1) Otoriter yaitu kepemimpinan diktator

atau direktif. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.

Apa yang diperintahkanya harus dilaksanakan secara utuh, ia bertindak sebagai

penguasa dan tidak dapat dibantah sehingga orang lain harus tunduk dan kepada

kekuasaannya. (2) Kepemimpinan Laeissez-Faire, yaitu kepemimpinan ini

menitikberatkan kepada kebebasan bawahan atau personil untuk melakukan tugas


yang menjadi tanggung jawabnya. (3) Kepemimpinan Demokrasi, yaitu bentuk

kepemimpinan demokratis menempatkan manusia atau personilnya sebagai faktor

utama dan terpenting. Hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin

atau bawahannya diwujudkan dalam bentuk human relationship atas dasar prinsip

saling harga menghargai dan hormat menghormati

Kelebihan gaya kepemimpinan yang diterapkan Pak Dory sebagai kepala sekolah

dalam Rancangan kegiatan sekolah yang dapat meningkatkan mutu sekolah dengan

penerapan MBS adalah Pak Dory memberikan arahan kepada bawahan dengan

sharing pengalaman sehingga guru merasa lebih nyaman dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan, Pak Dory juga memberikan motivasi-motivasi

yang dapat membangun komunikasi yang berlandaskan respek dan kepercayaan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan Pak Dory yaitu gaya degelatif, dengan yang ini

melakukan sharing autority kepada anggota untuk melaksanakan tugas organisasi.

Selain gaya degelatif pak dory juga menerapkan gaya kepemimpinan demokratis

dalam meningkatkan tanggung jawab guru-guru. Untuk meningkatkan komitmen

guru pak dory menggunakan gaya kepemimpinan selling dengan gaya ini kepala

sekolah lebih mengarahkan dan membimbing serta melatih guru untuk

meningkatkan komitmen, dalam gaya ini guru diposisikan sebagai mitra kerja, bukan

ssebagai bawahan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

2. Penerapan MBS yang baik di suatu sekolah, akan dapat meningkatkan mutu sekolah.

Jika anda dimisalkan menjadi seorang kepala sekolah, buatlah rancangan kegiatan

sekolah yang dapat meningkatkan mutu sekolah dengan penerapan MBS !


 Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah proses mengelolah sumber daya secara

efektif untuk mencapai tujuan yang memberikan otonomi lebih besar kepada kepala

sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif secara langsung semua

komponen warga sekolah yaitu; kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan

masyarakat. Sekolah sebagai institusi sosial memiliki kewenangan mengambil

keputusan dalam perspektif peran sekolah yang sesungguhnya, dengan

memposisikan peran sekolah yang sesungguhnya.

 MBS pada dasarnya memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk

mengembangkan prakarsa sesuai potensi dan prioritas yang diinginkan karena

sekolah paling tahu permasalaghan dan kebutuhannya sendiri.

 Dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi manajemen hendaknya

dapat mempartisipasikan seluruh komponen agar semua potensi dapat

diberdayakan secara optimal.

 MBS menginginkan sekolah tidak bergantung sepenuhnya pada pusat untuk

memutuskan berbagai persoalan teknik yang dihadapi sekolah.

 Sekolah lebih tau persoalan-persoalan yang dihadapi secara teknik maupun

inti kegiatan sekolah yaitu proses belajar mengajar.


Berikut contoh rancangan kegiatan sekolah yang dapat meningkatakan mutu sekolah:
Nama program : Mewujudkan sekolah yang religius

No Program Tujuan Sasaran Sumber Dana


1 Menambah Meningkatkan religious Peserta didik Dana BOS
buku bacaan peserta didik lewat bacaan-
(buku agama) bacaan buku agama
2 Memperluas Meningkatkan daya Peserta didik APBD
area masjid tampung masjid sehingga dan Sekolah,
sekolah peserta didik bias bersama- komponen Dinas
sama melakukan sholat dan sekolah Pendidikan
kegiatan keagamaan lainnya setempat,
lainnya. KEMENAG
3 Mengadakan Agar peserta didik bisa lebih Peserta didik APBD sekolah
Praktek fasih dalam membaca
Mengaji Alquran

Anda mungkin juga menyukai