Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

RENCANA TINDAK LANJUT

DISAMPAIKAN PADA :

PELATIHAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
KERJASAMA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BONE DAN
BBPK MAKASSAR

DI BBPK MAKASSAR
OKTOBER 2019

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS pea


BAHAN AJAR : RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS
Tahun 2019
Oleh : dr. Erwinsyah, MH

DESKRIPSI SINGKAT

Proses diklat merupakan suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan
tersebut dimulai dengan Analisis Kebutuhan pelatihan, Penentuan Tujuan Pelatihan, Rancang
Bangun Program Pelatihan, Pelaksanaan Pelatihan serta Evaluasi Pelatihan. Oleh karena itu
seorang pengelola (fasilitator) pelatihan dituntut memiliki kompetensi dalam bidang tersebut.
Disamping itu pengelola pelatihan dituntut selalu mengembangkan organisasinya agar mencapai
visi dan misi organisasi secara optimal. Untuk itu maka wawasan dan pengetahuan serta
ketrampilan dalam bidang membuat perencanaan tindak lanjut perlu mendapat prioritas. Hal ini
dimaksudkan agar peserta memahami dengan jelas arah dan tujuan pelatihan yang telah
dijalaninya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam bahan ajar diklat ini akan dibahas hal-hal yang
berkaitan dengan konsep dasar Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang membahas tentang
pengertian, manfaat dan tujuan penyusunan Rencana Tindak Lanjut, Struktur Rencana Tindak
Lanjut, Teknik Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (yang membahas tentang Identifikasi masalah,
Teknik Analisa Data, Penulisan Rencana Tindak Lanjut. Petunjuk Pengetikan, Presentasi dan
Balikan

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )


Setelah selesai pembelajaran peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan tehnik
pembuatan Rencana Tindak Lanjut secara efektif dan efisien sesuai kaidah penyusunan RTL
yang telah ditentukan.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )
Setelah selesai pembelajaran peserta mampu
a. Menjelaskan konsep dasar RTL dengan baik dan benar
b. Mempraktekkan Tehnik penyusunan RTL sesuai kaidah yang telah ditentukan dengan baik
dan benar.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS 2


POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

1. Konsep Dasar Rencana Tindak Lanjut


a. Pengertian, manfaat dan Tujuan penyusunan RTL
b. Struktur RTL
2. Tehnik Penyusunan RTL
a. Pengeritan RTL
b. Petunjuk Pengetikan
c. Presentasi dan Balikan

URAIAN MATERI

I. KONSEP RTL
A. Pengertian, manfaat dan Tujuan
Pengertian : Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana kerja yang dibuat secara
individual oleh peserta diklat yang berisi tentang rencana kerja yang menjadi tugas dan
wewenangnya. Rencana ini dibuat setelah peserta pelatihan mengikuti seluruh mata diklat
yang telah diberikan dalam Pelatihan Tenaga Kesehatan Pelaksana Surveilans di Puskesmas.
Sehingga dengan demikian seluruh kompetensi telah dimiliki oleh peserta pelatihan tersebut.
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan terori-teori yang
telah diberikan dalam pelatihan ini dengan pengalaman peserta latih. Perpaduan antara teori
dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih meningkatkan tingkat
pemahaman peserta diklat akan teori-teori yang telah diberikan selama pelatihan, sehingga
tujuan pembelajaran khusus akan tercapai secara maksimal. Hal ini sesuai dengan konsep
dasar active learning dalam buku : Strategy to teach any subject sebagai berikut :
 Apa yang saya dengar, saya lupa
 Apa yang saya lihat, saya tidak ingat
 Apa yang saya dengar, saya lihat, saya diskusikan saya mulai mengerti
 Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan saya kerjakan, saya dapat pengetahuan dan
keterampilan.
 Apa yang saya ajarkan, saya kuasai
Manfaat bagi peserta pelatihan adalah lebih meningkatkan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis serta memecahkan masalah dalam rangka meningkatkan kinerja peserta
pelatihan dan untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diberikan dengan pengalaman
peserta diklat, agar TPK dapat tercapai.
Tujuan : Adapun tujuan penulisan Rencana Tindak Lanjut antara lain adalah :
1.Mengetahui sejauh mana tingkat penyerapan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap perilaku
peserta pelatihan setelah mengikuti kegiatan.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS pea


2.Mengetahui kemampuan peserta pelatihan dalam menuangkan ide, gagasan melalui lisan
dan tulisan secara sistematis.
3.Salah satu rencana pengembangan pelatihan agar dapat mencapai visi dan misinya.
4.Sebagai salah satu masukan bagi pengambil kebijakan dalam rangka pengambilan keputusan
5.Sebagai salah satu instrumen dalam rangka kegiatan evaluasi pasca pelatihan setelah
peserta pelatihan kembali ke unit kerjanya.

B. Struktur Rencana Tindak Lanjut.


Sebelum berbicara struktur/sistematika Rencana Tindak Lanjut dalam bab ini akan dibahas
tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Rencana Tindak Lanjut sebagai
berikut :
1. Rencana Tindak Lanjut disusun berdasarkan kondisi nyata organisasi. Dalam artian
mengangkat masalah-masalah nyata yang ada dalam unit yang menjadi lokus yang akan
dibuat Rencana Tindak Lanjutnya.
2. Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana, oleh karena itu di dalam penyusunan
Rencana Tindak Lanjut mengacu pada syarat-syarat rencana yang baik.
3. Agar Rencana Tindak Lanjut yang telah disusun sebelum diaplikasikan didiskusikan dengan
seluruh jajaran yang terkait, mulai dari pucuk pimpinan sampai dengan unsur terbawah
untuk menjaring informasi dari seluruh komponen yang ada sebagai bahan
penyempurnaan Rencana Tindak Lanjut (action plan).

Adapun struktur/sistematika Rencana Tindak Lanjut adalah sebagai berikut :


1. Bab I : Pendahuluan
adalah bab yang mengantarkan isi Rencana Tindak Lanjut yaitu bab yang berisi hal-hal
umum yang dijadikan landasan kerja dan arah kerja penyusunan RTL, hal-hal yang
dibicarakan dalam bab pendahuluan ini antara lain :
a. Latar belakang masalah : Bagian ini mencantumkan alasan penulis mengapa mengambil
judul tersebut dan manfaat praktis yang didapat, dicantumkan tentang bagian-bagian
yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya agar pembaca mengetahui secara
sepintas. Dalam bab ini dibahas juga tentang garis besar tujuan pembahasan dengan
jelas, yaitu gambaran hasil yang akan dicapai.
b. Prioritas isu aktual : Sub bab ini membahas tentang isu-isu aktual yang relevan dengan
situasi dan kondisi institusi yang dijadikan lokus pembahasan.
c. Perumusan masalah :Dalam hal ini dimaksudkan untuk mambatasi masalah yang akan
dibahas. Perumusan masalah sangat penting agar pembahasan tidak menyimpang dari
topik yang sedang dibahas.
d. Sistematika Penyajian : Berisi tentang sistematika penulisan Rencana Tindak Lanjut dari
awal sampai akhir.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS 4


2. Bab II Gambaran keadaan sekarang
Merupakan gambaran nyata kondisi organisasi yang merupakan lokus kegiatan, Dalam hal
ini didukung data yang relevan dengan pokok permasalahan dan belum ada analisa
masalah. Karena Rencana Tindak Lanjut merupakan karya ilmiah maka dalam penyajiannya
juga harus memperhatikan kriteria ilmiah. Kriteria Ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Logis, dalam artian jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-
alasan yang masuk diakal.
b. Sistematis, jika keterangan dalam karya ilmiah tersebut ditulis dan disusun dalam
satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
c. Lugas, dalam artian jika keterangan yang diuraikannya disajikan dalam bahasa yang
langsung menunjukan persoalan dan tidak berbunga-bunga.
3. Bab III Gambaran keadaan yang diinginkan
Gambaran keadaan yang diinginkan merupakan gambaran yang ideal. Dalam hal ini
didukung oleh teori-teori yang relevan dengan pokok masalah. Kondisi ideal yang ditulis
dalam pokok bahasan ini banyaknya sub bab sama dengan kondisi sekarang. Perbedaannya
adalah kalau kondisi sekarang merupakan gambaran nyata sedangkan kondisi yang ideal
merupakan potret ideal dari sesuatu masalah yang sedang dibahas.
4. Bab IV Analisis Masalah dan rencana Kerja
Perbedaan antara kondisi sekarang dan dengan kondisi yang diinginkan inilah timbul akan
timbul masalah-masalah. Dari masalah tersebut dengan menggunakan pisau analisa
tertentu dianalisa sebab dan analisa akibatnya (misalnya dengan pendekatan Pola Kerja
Terpadu, SWOT analisis dan lain sebagainya ), Langkah berikutnya adalah memilih dan
menetapkan prioritas masalah penyebab utama dengan menggunakan tehnik analisis
tertentu. Dalam membuat rencana kerja hal-hal yang harus dilakukan antara lain :
a. Menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan (terukur dengan indikator nya)
b. Menyusun rencana persiapan, pelaksanaan, dan pengendalian yang meliputi :
1) Menetapkan kegiatan-kegiatan Persiapan
2) Menetapkan kegiatan-kegiatan Pelaksanaan
3) Menetapkan kegiatan-kegiatan Pengendalian
4) Menetapkan unsur dan unit kerja terkait yang perlu dikoordinasikan dan peran
perannya dalam kegiatan tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik management tertentu.
c. Membuat bagan jadwal rencana kerja
5. Bab V Penutup
Dalam bab ini dibahas tentang simpulan dan saran. Simpulan yang dimaksud berupa
gambaran umum seluruh analisis. Simpulan diperoleh dari uraian yang sudah dikemukakan,
yang berupa uraian analisis interpretasi dan deskripsi yang tertera pada bab analisis.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS pea


Simpulan akan lebih baik dan lebih informatif apabila disajikan dalam bentuk paragraf-
paragraf yang tidak dinomori.
Sedangkan saran yang diajukan harus relevan dengan pokok permasalahan. Dalam penutup
ini juga diutarakan tentang daftar pustaka, indeks dan lampiran
Daftar Pustaka sangat mutlak didalam penulisan karya tulis ilmiah, hal ini dimaksudkan agar
pihak-pihak yang terkait mengetahui dengan jelas acuan yang dijadikan landasan berpijak
oleh penulis tersebut. Disamping itu pembaca juga dapat mengetahui tingkat kedalaman
pembahasan masalah tersebut. Daftar pustaka diletakan dihalaman tersendiri setelah bab
penutup. Tajuk DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda
baca apapun dan ditulis ditengah-tengah kertas.

II. TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT


A. Penulisan Rencana Tindak Lanjut
Adapun tahapan penulisan Rencana Tindak Lanjut adalah sebagai berikut:
1) Memilih dan menetapkan program dan kegiatan-kegiatan yang bermasalah (dari Renstra
atau propenas/properda yang perlu ditingkatkan kinerjanya yang merupakan isu aktual)
2) Mendiskusikan isu aktual tersebut untuk mendapatkan masukan dari pihak lain / peserta
lain dan widyaiswara sehingga cepat menentukan layak tidaknya topik atau pokok bahasan
3) Merumuskan secara garis besar hal-hal yang akan ditulis serta kerangka penulisannya.
4) Mempelajari teknik analisis management untuk dipergunakan dalam proses analisis dan
menentukan analisis manajemen mana yang akan dipergunakan
5) Mengumpulkan literatur dan data yang terkait dengan pokok permasalahan
6) Menentukan masalah dan menganalisis sesuai dengan isue-isue aktual yang disepakati.
7) Menuangkan dalam bentuk narasi sesuai dengan sistematika yang telah disepakati.
8) Melaksanakan editing penulisan
9) Melaksanakan presentasi dengan menggunakan pendekatan seminar
10) Menyempurnakan kertas kerja Tindak lanjut berdasarkan masukan yang diperoleh selama
seminar.

B. Petunjuk Pengetikan.
Penulisan Rencana Tindak Lanjut bersifat ilmiah, sistematis, analisis, realistis, logis dan objektif
dibuat dalam bentuk essay dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Uraiannya harus mudah dipahami oleh pihak yang terkait (baik oleh atasan maupun staff
terkait). Karena penulisan Rencana Tindak Lanjut merupakan rencana kerja organisasi atau
unit kerja.
Penulisan Rencana Tindak Lanjut dituangkan dalam bentuk Bab, Sub Bab, paragraf dan alinea
dengan tehnik penulisan sebagai berikut:
1. Sampul Muka

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS 6


Pada halaman muka dicantumkan judul Rencana Kerja , Nama penulis, nema
penyelenggara pelatihan, serta bulan dan tahun pembuatan.
2. Penulisan Bab, Sub bab dan tata urut huruf/angka
a. Judul Bab ditempatkan di tengah-tengah, di bawah kata Bab, semuanya ditulis dengan
huruf besar
b. Judul Sub bab ditempatkan di tepi dan dan huruf awal setiap kata ditulis ditulis dengan
huruf besar, kecuali kata sambung.
c. Urutan penggunaan huruf dan angka sebagai berikut
o Bab ………………………………….I,II,III dst
o Sub Bab …………………………… A,B,C, dst
o Anak Sub Bab ……………………… 1,2,3, dst
o Pecahan anak Sub Bab …………….. a,b,c, dst
o Anak dari pecahan ………………….. 1), 2), 3),dst
o Pecahan dari anak Pecahan …………. a), b), c), dst
3. Teknik Pengetikan
Guna memenuhi persyaratan standar kualitas tata tulis, penulisan Rencana Tindak Lanjut
maka berikut ini disajikan hal-hal yang berkaitan dengan pengetikan rencana tindak lanjut
sebagai berikut :
a. Penggunaan kertas
b. Penggunaan mesin ketik atau komputer
c. Ruang ketik
d. Ruang tepi (margin)

C. Presentasi dan Balikan


Setelah penulisan Rencana Tindak Lanjut selesai, maka dilaksanakan presentasi. Dalam hal ini
dilaksanakan dengan menggunakan metode seminar, dimana peserta pelatihan bertindak
sebagai pembawa makalah, moderator dan Widyaiswara serta seorang narasumber yang ahli
dalam bidang kediklatan. Dalam seminar inilah Rencana Tindak Lanjut akan mendapat
masukan-masukan dari peserta diklat lain dan narasumber serta moderator. Agar pelaksanaan
presentasi dapat berjalan secara maksimal maka dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Penyiapan Bahan
Bahan yang disajikan diambil dari materi rencana tindak lanjut yang dituangkan dalam
transparansi, cukup diambil dari materi yang dianggap penting. Penyajian setiap rencana
tindak lanjut diberikan selama 15 menit dilanjutkan dengan tanggapan dari peserta diklat
yang lain.
2. Strategi Penyajian
Agar penyajian mendapat hasil yang optimal perlu strategi penyajian:

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS pea


a.Optimalkan penggunaan waktu (15 menit)
b.Upayakan agar audience memperhatikan penyajian anda dengan menggunakan teknik-
teknik tertentu.
c. Utamakan penyajian / penjelasan yang penting saja.
d. Kurangi penjelasan yang tidak penting
e.Tanggapilah tanggapan dari peserta seminar secara bijaksana, apabila berupa saran agar
dipertimbangkan secara bijaksana.
f. Jawablah pertanyaan peserta sesegera mungkin
g. Jangan memonopoli pembicaraan.
3. Teknik dan penggunaan alat bantu.
Alat bantu sangat berperan dalam memperjelas informasi yang anda sampaikan, oleh karena
itu optimalkan penggunaan alat bu dengan baik agar berfungsi secara optimal. Beberapa
saran yang diajukan antara lain sebagai berikut:
a. Stel focus OHP/OHT dan berdiri tanpa menghalangi audience.
b. Gunakan alat petunjuk atau laser point, hindari menggunakan petunjuk.
c. Dapat menggunakan white board kalau dianggap perlu untuk menarik perhatian audience.
d. Huruf dan angka dalam transparan harus cukup besar, jelas, singkat mengambil butir-butir
yang penting saja.
e. Hindari penggunaan warna merah atau warna yang menyilaukan.
4. Teknik penyajian yang efektif
a. Persiapkan segala sesuatu secara efektif
b. Pelajari siapa audience anda.
c. Sikap percaya diri.
d. Tidak membelakangi audience.
e. Nada intonasi suara yang baik.
f. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
g. Jawablah pertanyaan dan tanggapan peserta secara
h. bijaksana.
i. Terimalah masukan-masukan peserta diklat sebagai
bahan penyempurnaan makalah anda.
5. Mekanisme Seminar
a. Setiap peserta menyajikan rencana tindak lanjut disediakan waktu 10 sampai 15 menit
materi yang disajikan secara garis besar yang bersifat pokok-pokok saja.
b. Setiap penyajian dibahas oleh pembahas utama I dan II, juga dari floor (audience
lainnya).
c. Penyajian dapat memberikan bahasan / respon seoptimal mungkin terhadap
pembahasan utama I, II, dan floor. Waktu yang disediakan untuk bahasan (tanya
jawab) tersebut 20 menit.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS 8


d. Moderator dan nara sumber disediakan waktu 10 menit, masing-masing 5 menit.
Moderator maupun nara sumber memberikan masukan aspek teknik penulisan, aspek
teknis analisis manajemen maupun substansi materi rencana tindak lanjut, sebagai
bahan penyempurnaan rencana tindak lanjut.

Dalam penyusunan rencana tindak lanjut perlu mengacu pada langkah-langkah penyusunan
rencana tindak lanjut seperti yang dibahas dalam uraian diatas.

PENUTUP
A. Evaluasi
Rencana tindak lanjut sangat diperlukan bagi Peserta pelatihan, Widyaiswara dan
penyelenggara Diklat . Hal ini disebabkan Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana
kerja yang dibuat oleh individual yang berisi tentang rencana unit organisasi diklat yang
menjadi tugas dan wewenangnya. Rencana ini dibuat setelah peserta diklat mengikuti seluruh
mata diklat yang telah diberikan dalam pelatihan Tenaga Kesehatan Pelaksana Surveilans di
Puskesmas, sehingga dengan demikian seluruh kompetensi dapat dimiliki oleh peserta diklat
tersebut. Penyusunan rencana tindak lanjut ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori
yang telah diberikan dalam pelatihan, dengan pengalaman peserta diklat di masyarakat.
Perpaduan antara teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode untuk lebih
meningkatkan tingkat pemahaman peserta diklat akan teori-teori yang telah diberikan selama
pelatihan, sehingga tujuan pembelajaran khusus akan tercapai secara maksimal.
Didalam membuat rencana tindak lanjut perlu mengacu pada struktur / sistematika
rencana tindak lanjut tertentu seperti yang telah disepakati dalam proses pembelajaran. Dalam
penyusunan rencana tindak lanjut perlu mengacu pada langkah-langkah penyusunan rencana
tindak lanjut seperti yang dibahas dalam uraian diatas. Disamping itu agar hasil penulisan
dapat berlaku secara maksimal perlu memperhatikan petunjuk didalam pengetikannya
termasuk didalam penulisan daftar pustaka. Agar rencana tersebut sempurna maka perlu
mendapat masukan dari pihak-pihak lain yang terkait topik-topik atau isue-isue yang dibahas
dalam rencana tindak lanjut harus relevan dengan masalah dalam pelatihan desa siaga.

B. Tindak Lanjut
Untuk lebih memahami pengertian peserta latih tentang Rencana Tindak Lanjut maka
dipersilahkan untuk membaca beberapa contoh rencana tindak lanjut yang ada dan
membandingkan dengan rencana tindak lanjut yang akan dibuat. Memperdalam literatur yang
terkait dengan teori tundak lanjut seperti yang tertuang dalam daftar pustaka adalah langkah
bijak yang perlu dilakukan, sehingga didapat hasil yang lebih memuaskan lagi.

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS pea


REFERENSI

1. Soeparman, Alwi . Model-model Pembelajaran Interaktif STIA-LAN, Jakarta 1986.


2. Arifin E, Penulisan Karangan Ilmiah dengan bahasa Indonesia yang benar , Mediatama Sarana Perkasa,
Jakarta 1993.
3. INPRES Nomor 1, tahun 1995 tentang Pengangkatan Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada
Masyarakat, Jakarta, 1995
4. Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian Lembaga Administrasi Negara RI , STIA-LAN Press,
2001
5. Lembaga Administrasi Negara,Modul Rencana Tindak Lanjut (Action Plan), Jakarta 2003
6. Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, Departemen Kesehatan RI, Rencana Kerja Operasional , Modul
Pelatihan Fungsional Bidan Puskesmas, Jakarta 1997.
7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Kurikulum dan Modul Desa
Siaga, Jakarta 2007.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil, Jakarta 2000.
9. Soedjadi MPA, Organisasi dan Metode, Gunung Agung, Jakarta 1995

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS 10

Anda mungkin juga menyukai