Anda di halaman 1dari 16

MP-3

Modul
Rencana Tindak Lanjut
Pelatihan Perencanaan Pembangunan Kesehatan
Kabupaten Kota

Biro Perencanaan dan Penganggaran


Kementerian Kesehatan RI
Tahun 2020

1|Page
DAFTAR ISI

No URAIAN Halaman

I Deskripsi Singkat 3

II Tujuan Pembelajaran 3

III Pokok Bahasan 3

IV Bahan Belajar 4

V Langkah Kegiatan Pembelajaran 4

VI Uraian Materi 6

1. Pokok Bahasan 1: Pengertian dan Ruang Lingkup Rencana Tindak 6


Lanjut
2. Pokok Bahasan 2: Langkah-langkah penyusunan rencana tindak 7
lanjut implementasi hasil penyusunan Renja dan RKA Kab/ Kota

16
VII Evaluasi Hasil Belajar

VIII Rangkuman 16

IX Referensi 16

2|Page
I Deskripsi Singkat
Setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran pada pelatihan ini, hasil belajar yang
diperoleh ditujukan untuk meningkatkan kinerja peserta selaku perencana bidang
kesehatan di Kabupaten Kota sesuai hakikat pelatihan yaitu perubahan. Agar hasil
pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna (adanya perubahan) terhadap
peningkatan kinerja petugas yang dilatih maka perlu dilakukan upaya nyata pasca pelatihan
yang dijabarkan dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dengan kata lain, RTL merupakan
bentuk komitmen dari peserta untuk melakukan kegiatan yang dijabarkan dalam RTL
tersebut. Membuat rencana kegiatan di institusi asal peserta masing-masing dengan
mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan agar dapat merubah kondisi saat
peserta belum mengikuti pelatihan menjadi kondisi yang diinginkan sesudah mengikuti
pelatihan.

II Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).
B. Tujuan pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup RTL
2. Menyusun rencana tindak lanjut implementasi hasil penyusunan Renja dan RKA
Kab/Kota

III Pokok Bahasan


Pokok bahasan dalam materi ini meliputi:
1. Pokok bahasan 1: Pengertian dan Ruang Lingkup RTL
2. Pokok bahasan 2: Langkah rencana tindak lanjut implementasi hasil penyusunan Renja
Kab/Kota
a. Penemuan (discovery) kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan
b. Keinginan (dream) yang merupakan kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan
c. Gagasan (design) berupa kegiatan untuk mewujudkan keinginan (dream) sesuai
tujuan pelatihan
d. Tahapan kagiatan atau langkah kegiatan (do it) untuk mencapai gagasan

3|Page
IV Bahan Belajar
Bahan belajar untuk materi ini yaitu:
Bahan belajar yang digunakan pada materi ini yaitu:
1. Modul Rencana Tindak lanjut (RTL)
2. Modul Materi inti pada pelatihan Renkesda
3. Format RTL

V Langkah Kegiatan Pembelajaran


Langkah Kegiatan Pembelajaran untuk materi ini terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu :
Langkah 1: Pengkondisian Peserta ( 5 menit)
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menyapa peserta dan memperkenalkan diri
• Menyampaikan tujuan pembelajaran materi RTL dengan menggunakan bahan tayangan
• Melakukan apersepsi dengan mengajak peserta untuk menyebutkan kembali materi
yang sudah mereka peroleh selama pelatihan ini
Langkah 2: Penyampaian pokok bahasan 1 Pengertian dan Ruang Lingkup RTL
• Fasilitator menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL
Langkah 3: Penyampaian pokok bahasan 2 Langkah rencana tindak lanjut
implementasi hasil penyusunan Renja Kab/Kota
✓ Penemuan (discovery) kondisi saat ini sesuai fokus dari tujuan pelatihan
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
1) Fasilitator menjelaskan tentang Penemuan (discovery) kondisi saat ini sesuai
fokus dari tujuan pelatihan dengan metode ceramah interaktif mengajak
peserta untuk berinteraksi dalam proses pembelajaran
2) Fasilitator memberikan contoh penemuan (discovery) dalam konteks bahasan
tersebut
3) Fasilitator meminta peserta untuk melaksanakan tugas membuat penemuan
terhadap kondisi nyata saat ini dalam penyusunan Renkesda
✓ Keinginan (dream) yang merupakan kondisi yang diinginkan
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
1) Fasilitator menjelaskan tentang Keinginan (dream) yang merupakan kondisi
yang diinginkan ceramah interaktif dengan mengajak peserta untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran
2) Fasilitator memberi contoh keinginan (dream) dalam konteks focus pelatihan
Renkesda
3) Fasilitator memberi tugas pada peserta dengan metode latihan menyusun mimpi
atau keinginannya untuk perubahan

4|Page
✓ Area Permasalahan dan Permasalahannya
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
1) Fasilitator menjelaskan tentang area permasalahan dan permasalahannya
2) Fasilitator memberi contoh
3) Fasilitator memberi tugas pada peserta dengan metode latihan untuk menyusun
area permasalahan dan permasalahannya
✓ Penyebab masalah
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
1) Fasilitator menjelaskan tentang penyebab masalah
2) Fasilitator memberi contoh
3) Fasilitator memberi tugas pada peserta dengan metode latihan untuk menyusun
penyebab masalah
✓ Gagasan (design) berupa kegiatan untuk mewujudkan keinginan (dream)
Langkah Proses Pembelajaran sebagai berikut:
1) Fasilitator menjelaskan tentang gagasan (design) berupa kegiatan untuk
mewujudkan keinginan (dream)
2) Fasilitator memberi contoh gagasan (design) berupa kegiatan untuk mewujudkan
keinginan (dream) dalam konteks fokus pelatihan Renkesda
3) Fasilitator memberi tugas pada peserta dengan metode latihan untuk menyusun
gagasan (design) berupa kegiatan untuk mewujudkan keinginan (dream)
4) Fasilitator menjelaskan tentang menyusun kegiatan mengacu pada gagasan
untuk mewujudkan keinginan merubah kondisi saat ini dengan metode ceramah
interaktif mengajak peserta untuk berinteraksi dalam proses pembelajaran.
5) Fasilitator memberikan contoh kegiatan dalam konteks gagasan yang
dimunculkan
6) Fasilitator meminta peserta untuk melaksanakan tugas membuat beberapa
kegiatan untuk mewujudkan gagasan yang sudah ditetapkan
Fasilitator meminta peserta untuk menyajikan hasil penyusunan RTL nya (diwakili
oleh 2 atau 3 orang peserta).

5|Page
VI Uraian Materi
Pokok bahasan 1: Pengertian dan ruang lingkup RTL
Kegiatan pelatihan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta
dalam hal pelaksanaan tugas. Proses pelatihan merupakan suatu proses yang sistematis
dan berkesinambungan. Suatu pelatihan yang baik prosesnya bukan hanya ketika
pembelajaran di kelas belaka, melainkan harus dilanjutkan dengan implementasi di tempat
kerja nyata asal peserta. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan setiap peserta (individu atau
tim) menyusun kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan setelah mereka kembali ke
tempat tugas dalam rangka mengimplementasikan kemampuan hasil pelatihan. Proses ini
dikenal dengan istilah Rencana Tindak Lanjut (RTL). Proses pembelajaran dalam suatu
pelatihan tidak pernah berakhir hanya dengan upacara penutupan. Hal ini karena
sebenarnya ketika pelatihan ditutup, saat itulah peserta memulai babak baru untuk
pembelajaran penerapan di tempat tugas (dunia nyata) yang ia hadapi sehari-hari.
Demikian juga bagi penyelenggara pelatihan, upacara penutupan merupakan “batas nyata”
suatu pelatihan yang perlu dipertanggung jawabkan secara “administratif” belaka,
sedangkan peningkatan kemampuan mantan peserta terhadap substansi materi dan dapat-
tidaknya substansi materi untuk diaplikasikan ditempat tugas merupakan tanggung jawab
berikutnya. Hal ini biasanya dilakukan melalui evaluasi pasca pelatihan dengan agenda
utama menilai pelaksanaan RTL dan sekaligus menilai seberapa jauh substansi materi
pelatihan dapat diaplikasikan. RTL pada pelatihan sangat mutlak diperlukan karena
disamping sebagai kelanjutan proses pembelajaran juga mantan peserta sangat
berkepentingan dengan RTL. Hal ini dikarenakan untuk dapat menerapkan kemampuan
hasil pelatihan di dunia nyata.
1. Pengertian RTL
RTL pasca Pelatihan ini merupakan gambaran secara garis besartentang rencana
implementasi tugas Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana kerja yang
dibuat secara individual oleh peserta pelatihan yang berisi tentang rencana peningkatan
Unit Organisasi yang menjadi tugas dan wewenangnya.
2. Ruang Lingkup RTL
Rencana Tindak Lanjut merupakan sebuah rencana, oleh karena itu di dalam
penyusunan rencana tindak lanjut mengacu pada syarat-syarat rencana yang baik,
menggambarkan kerangka kerja yang logis yang menjelaskan keterkaitan logis rencana
kegaiatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Rencana tindak lanjut harus
memiliki kejelasan tujuan yang hendak dicapai dan penanggung jawab, sasaran, tempat
dan waktu pelaksanaan terinci agar menjadi acuan dan memudahkan semua pihak
dalam melakukan kegiatan.

6|Page
Pokok Bahasan 2: Langkah rencana tindak lanjut implementasi hasil penyusunan
Renja dan RKA Kab/Kota
Berikut ini Langkah RTL:
Langkah 1: Penemuan (discovery) kondisi saat ini sesuai tujuan pelatihan
Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab perencana ditugaskan untuk menyusun
perencanaan, agar melakukan penelusuran identifikasi/ (scanning) lingkungan (situasi/
environment) terhadap proses Renkesda di kab/kota peserta peserta dengan tujuan untuk
menemukan (discovery) kekurangan dalam perencanaan selama ini. Untuk menemukan
kondisi saat ini, dapat menggunakan teknik analisis situasi (ANSIT) secara sederhana yaitu
dengan mempelajari hasil kegiatan perencanaan bidang kesehatan di kab/kota peserta
dengan menggunakan bantuan pertanyaan berikut ini:
• Apakah ada hambatan dalam pelaksanaannya?
• Jika ada temukan hambatannya
• Selanjutnya cari penyebab dari hambatan tersebut
Berikut ini beberapa contoh hasil analisis situasi (ANSIT) atau identifikasi mengapa kualitas
perencanaan bidang kesehatan di daerah masih kurang. Identifikasi fokusnya pada
kelemahan atau kekurangan yang ada. Untuk melakukan identifikasi bisa menggunakan
template di bawah ini.
N Simpul Renkesda Kab/kota Kondisi Saat ini (Temukan-Discovery)
o
1. Analisis Situasi Capaian SPM masih rendah
Angka kematian ibu sudah menenurun 75.8 per 100.000 KH.
Target SDG’s 2030 70 per 100.000 KH Tahun 2030. Masih
adanya Kematian Bayi, dan balita. Cakupan pelayanan
kesehatan pada ibu, bayi dan balita belum mencapai target.
2. Sinkronisasi Renstra PD dan RPJMD Adanya keselarasan antara pemerintah pusat, propinsi dan
daerah
3. Pembiayaan Penganggaran 1. Minimnya dukungan dana APBD
2. Mengandalkan DAK
4. Penyusunan Renja PD Adanya program kesehatan yang dinilai kurang berhasil atau
tidak mencapai target
5. Sosialisasi dan Advokasi Renja PD Kurangnya dukungan dari perangkat daerah

6. SIPD Belum adanya sistem informasi perencanaan daerah di kab.


Pasaman Barat

Tabel 1: Kondisi Saat Ini

7|Page
Langkah 2:
Keinginan (dream) yang merupakan kondisi yang diinginkan sesuai tujuan pelatihan
Setelah mengikuti pembelajaran materi inti pada pelatihan ini, pastinya Saudara banyak
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat menginspirasi. Mengacu pada
dua hal di atas maka buatlah capaian yang harus diperoleh untuk merubah KONDISI SAAT
INI yang masih merisaukan menjadi KONDISI yang DIINGINKAN.
No Simpul Kondisi Saat ini Kondisi yang diinginkan
Renkesda (Temukan-Discovery) (Rumuskan-Dream)
Kab/Kota
1 Analisis Situasi • Capaian SPM masih rendah • Setiap ibu hamil mendapatkan
• Angka kematian ibu sudah pelayanan antenatal sesuai standar
menenurun 75.8 per 100.000 KH. • Tidak ada lagi kasus gizi buruk di
Target SDG’s 2030 70 per 100.000 Kabupaten Pasaman Barat
KH Tahun 2030.
• Masih adanya kematian bayi dan
balita.
• Cakupan pelayanan kesehatan pada
ibu, bayi dan balita belum mencapai
target.
2 Sinkronisasi Renstra PD dan RPJMD sudah sinkron Adanya keselarasan antara pemerintah
adanya keselarasan antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah
pusat, propinsi dan daerah
3 Pembiayaan 1. Minimnya dukungan dana APBD Seimbang antara dana APBD dengan
Penganggaran 2. Mengandalkan DAK DAK

4 Penyusunan Adanya program kesehatan yang dinilai Semua program tercapat sesuai target
Renja PD kurang berhasil atau tidak mencapai
target
5 Sosialisasi dan Kurangnya dukungan dari perangkat Adanya dukungan penuh dari perangkat
Advokasi daerah daerah untuk menyelesaikan masalah
Renja PD kesehatan
6 SIPD Belum adanya sistem informasi Adanya satu sistem informasi
perencanaan daerah di Kab. Pasaman perencanaan daerah yang terpadu yang
Barat bisa mendokumentasikan,
mengadministrasikan, serta mengolah
data pembangunan daerah menjadi
informasi yang disajikan kepada
masyarakat dan bahan pengambilan
keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kinerja
pemerintah daerah.

Tabel 2: Kondisi yang Diinginkan

8|Page
Langkah 3: Menentukan Area Permasalahan dan Permasalahannya
Setelah kondisi yang diinginkan dirumuskan lanjut menentukan area masalah dan permasalahannya seperti contoh di
bawah ini:
No Simpul Renkesda Kondisi Saat ini (Temukan- Kondisi yang diinginkan Area Permasalahan dan
Kab/kota Discovery) (Rumuskan-Dream) Permasalahannya

1 Analisis Situasi Capaian SPM masih rendah • Setiap ibu hamil mendapatkan 1. Tenaga kesehatan/ petugas
Angka kematian ibu sudah pelayanan antenatal 2. Sarana dan Prasarana
sesuai
menenurun 75.8 per 100.000 KH. standar 3. Lintas sektor dan lintas program
Target SDG’s 2030 70 per • 4. Demografi
Tidak ada lagi kasus gizi buruk di
100.000 KH Tahun 2030. Masih kabupaten Pasaman Barat 5. SDM Gizi belum mencukupi,
adanya Kematian Bayi, dan balita. penyebaran tenaga gizi belum
Cakupan pelayanan kesehatan merata
pada ibu, bayi dan balita belum 6. Fasilitas/ sarana prasarana
mencapai target. Antropometri belum lengkap
7. Sistem Rujukan Gizi belum
optimal
2 Sinkronisasi Adanya keselarasan antara Adanya keselarasan antra pemerintah Masih bergantung dengan
Renstra PD dan pemerintah pusat, propinsi dan pusat, propinsi dan daerah anggaran pusat, ego program
RPJMD daerah
3 Pembiayaan 1. Minimnya dukungan dana Seimbang antara dana APBD dengan Komitmen PEMDA
Penganggaran APBD DAK
2. Mengandalkan DAK
4 Penyusunan Renja Adanya program kesehatan yang Semua program tercapat sesuai target Tenaga tidak menguasai
PD dinilai kurang berhasil atau tidak sistematika penyusunan renja
mencapai target
5 Sosialisasi dan Kurangnya dukungan dari Adanya dukungan penuh dari Pejabat yang hadir di rapat tidak
Advokasi Renja PD perangkat daerah perangkat daerah untuk menguasai bahan
menyelesaikan masalah kesehatan
6 SIPD Belum adanya sistem informasi Adanya satu sistem informasi Kurangny SDM yang
perencanaan daerah di kab. perencanaan daerah yang terpadu berkompeten di bidang IT
Pasaman barat yang bisa mendokumentasikan,
mengadministrasikan, serta mengolah
data pembangunan daerah menjadi
9|Page
informasi yang disajikan kepada
masyarakat dan bahan pengambilan
keputusan dalam rangka
perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kinerja pemerintah daerah.

Tabel 3. Tabel Area Permasalahan dan Permasalahannya

Langkah 4: Penyebab Permasalahan


Langkah berikut ini merupakan langkah penting untuk menentukan gagasan perubahan yang akan dilakukan untuk
merubah kondisi saat ini menjadi kondisi yang diinginkan
No Simpul Kondisi Saat ini Kondisi yang diinginkan Area Permasalahan dan Penyebab Permasalahan
Renkesda (Temukan- (Rumuskan-Dream) Permasalahannya
Kab/kota Discovery)
1 Analisis Situasi • Angka kematian • Setiap ibu hamil mendapatkan 1.Tenaga kesehatan/ 1. Kompetensi, jumlah dan
Capaian SPM ibu sudah pelayanan antenatal sesuai standar petugas distribusi SDM
masih rendah menenurun 2. Sarana dan Prasarana penyehatan lingkungan
75.8 per 3. Lintas sektor dan lintas yang kurang merata
100.000 KH • Tidak ada lagi kasus gizi buruk di program 2. Rendahnya sarana
(Target SDG’s kabupaten Pasaman Barat 4. Demografi sanitasi di masyarakat
2030 70 per 3. Koordinasi lintas
100.000 KH) 1. SDM Gizi belum program belum terpadu
• Masih adanya mencukupi, penyebaran 4. Belum maksimalnya
Kematian bayi tenaga gizi belum merata kemitraan dan
dan balita. 2. Fasilitas/ Sarana pemberdayaan
• Cakupan prasarana Antropometri masyarakat
pelayanan belum lengkap
kesehatan pada 3. Sistem Rujukan Gizi
ibu, bayi dan belum optimal
balita belum
mencapai
target.

10 | P a g e
2 Sinkronisasi Adanya Adanya keselarasan antara pemerintah Anggaran Masih bergantung dengan
Renstra PD dan keselarasan pusat, propinsi dan daerah anggaran pusat, ego
RPJMD sudah antara pemerintah program
sinkron pusat, propinsi
dan daerah
3 Pembiayaan Minimnya Seimbang antara dana APBD dengan Tenaga, tidak ada tim Komitmen PEMDA
Penganggaran dukungan dana DAK penyusun renja PD
APBD
mengandalkan
DAK
4 Penyusunan Adanya program Semua program tercapai sesuai target Tenaga, tidak ada tim Tenaga tidak menguasai
Renja PD kesehatan yang penyusun renja PD sistematika penyusunan
dinilai kurang renja
berhasil atau tidak
mencapai target
5 Sosialisasi dan Kurangnya Adanya dukungan penuh dari Lintas sektor dan program Pejabat yang yang
Advokasi Renja dukungan dari perangkat daerah untuk mengahadiri rapat tidak
PD perangkat daerah menyelesaikan masalah kesehatan mengusai bahan

6 SIPD Belum adanya Adanya satu sistem informasi SDM dan anggaran Kurangnya SDM yang
sistem informasi perencanaan daerah yang terpadu berkompeten di bidang IT
perencanaan yang bisa mendokumentasikan,
daerah di Kab. mengadministrasikan, serta mengolah
Pasaman Barat data pembangunan daerah menjadi
informasi yang disajikan kepada
masyarakat dan bahan pengambilan
keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kinerja
pemerintah daerah.

Tabel 4. Tabel Penyebab Permasalahan

11 | P a g e
Langkah 5: Gagasan = Alternatif solusi/ Kegiatan yang akan dilakukan
Gagasan (design) berupa kegiatan untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan (dream) sesuai tujuan pelatihan.

No Simpul Kondisi Saat ini Kondisi yang Area Permasalahan Penyebab Gagasan =
Renkesda (Temukan- diinginkan dan Permasalahan Alternatif solusi
Kab/kota Discovery) (Rumuskan-Dream) Permasalahannya

1 Analisis Situasi • Angka kematian ibu • Setiap ibu hamil 1. Tenaga 1. Kompetensi, jumlah 1. Pengadaan,
Capaian SPM sudah menenurun mendapatkan kesehatan/ dan distribusi SDM peningkatan dan
masih rendah 75.8 per 100.000 KH pelayanan antenatal petugas penyehatan perbaikan
(Target SDG’s 2030 sesuai standar 2. Sarana dan lingkungan yang sarana dan
70 per 100.000 KH) Prasarana kurang merata prasarana
• Masih adanya 3. Lintas sektor dan 2. Rendahnya sarana puskesmas/
Kematian Bayi, dan lintas program sanitasi di puskemas
balita. 4. Demografi masyarakat pembantu dan
• Cakupan pelayanan 3. Koordinasi lintas jaringannya
kesehatan pada ibu, • Tidak ada lagi kasus 1. SDM Gizi belum program belum 2. Pelatihan APN
bayi dan balita gizi buruk di Kab. mencukupi, terpadu bagi bidan yang
belum mencapai Pasaman Barat penyebaran 4. Belum maksimalnya belum terlatih.
target. tenaga gizi belum kemitraan dan 3. Pelatihan
merata pemberdayaan petugas PONED
2. Fasilitas/ Sarana masyarakat di Puskesmas
prasarana
Antropometri
belum lengkap
3. Sistem Rujukan
Gizi belum optimal

2 Sinkronisasi Adanya keselarasan Adanya keselarasan Anggaran Masih bergantung 1. Pengadaan,


Renstra OPD antara pemerintah antara pemerintah dengan anggaran peningkatan dan
dan RPJMD pusat, propinsi dan pusat, propinsi dan pusat, ego program perbaikan sarana
sudah sinkron daerah daerah dan prasarana
puskesmas/
puskemas

12 | P a g e
pembantu dan
jaringannya
2. Peningkatan
kapasitas
petugas melalui
pelatihan-
pelatihan.
3. Menambah SDM
yang kurang.
4. Meningkatkan
koordinasi
dengan lintas
sektor terkait.
5. Mengikutsertakan
dan melibatkan
lintas sektor
terkait dengan
kegiatan-kegiatan
penanggulangan
kasus balita gizi
buruk

3 Pembiayaan Minimnya dukungan Seimbang antara dana Tenaga,tidak ada tim Komitmen PEMDA Adanya advokasi,
Penganggaran dana APBD APBD dengan DAK penyusun renja PD koordinasi,
mengandalkan DAK kerjasama dengan
pemerintah daerah
4 Penyusunan Adanya program Semua program Tenaga,tidak ada tim Tenaga tidak 1. Menempatkan
Renja PD kesehatan yang dinilai tercapat sesuai target penyusun renja PD menguasai sistematika SDM yang ahli
kurang berhasil atau penyusunan renja dan
tidak mencapai target meningkatkan
kapasitas tenaga
2. Koordinasi yang
baik antar lintas
program dan
lintas PD

13 | P a g e
Perlu membentuk
tim penyusunan
renja PD
5 Sosialisasi dan Kurangnya dukungan Adanya dukungan Lintas sektor dan Pejabat yang yang 1. Menyiapkan
Advokasi Renja dari perangkat daerah penuh dari perangkat program mengahadiri rapat data dukung
PD daerah untuk tidak mengusai bahan yang diusulkan
menyelesaikan 2. Melakukan
masalah kesehatan pendekatan
3. Meningkatkan
koordinasi

6 SIPD Belum adanya sistem Adanya satu sistem SDM dan anggaran Kurangnya SDM yang Koordinasi dan
informasi informasi perencanaan berkompeten di bidang advokasi baik
perencanaan daerah daerah yang terpadu IT secara vertikal dan
di kab. Pasaman barat yang bisa horizontal
mendokumentasikan,
mengadministrasikan,
serta mengolah data
pembangunan daerah
menjadi informasi yang
disajikan kepada
masyarakat dan bahan
pengambilan
keputusan dalam
rangka perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi kinerja
pemerintah daerah.

Tabel 5. Alternatif solusi/ Kegiatan yang akan dilakukan


Setelah menetapkan suatu gagasan sebagai output untuk merubah keadaan maka lanjutkan dengan mengidentifikasi
kegiatan sesuai dengan pencapaian tujuan pelatihan.

14 | P a g e
Selanjutnya format lengkap RTL seperti berikut ini. Format berikut ini merupakan format minimal dan jika ingin di-explore
dipersilahkan.
Kabupaten : ….
No Simpul Renkesda Kondisi Saat ini Kondisi yang Area Permasalahan Penyebab Gagasan = Alternatif
Kab/kota (Temukan-Discovery) diinginkan dan Permasalahan solusi/ Kegiatan yang
(Rumuskan-Dream) Permasalahannya akan dilakukan

1 Analisis Situasi

2 Sinkronisasi

3 Pembiayaan
Penganggaran

4 Penyusunan
Renja PD

5 Sosialisasi dan
Advokasi Renja
PD

6 SIPD
Nama Peserta:
1.

Tabel 6. Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Renkesda Kab/Kota

15 | P a g e
VII Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar untuk materi ini dilakukan sesuai dengan pencapaian tujuan
pembelajaran khusus yaitu mengimplementasikan, maka dilakukan dengan memberikan
penugasan berupa latihan yang dikerjakan secara berkelompok dilanjutkan dengan
mempresentasikan hasil latihan.
1. Tuliskan hasil penemuan KONDISI SAAT INI dengan metode Analisis Situasi (ANSIT)
sederhana terhadap fungsi yang tidak berjalan yang berdampak masih lemahnya
perencanaan Bidang Kesehatan kab/ kota. Cari sebabnya.
2. Tentukan KONDISI YANG DIINGINKAN.
3. Berdasarkan kondisi saat ini, gali area permasalahan dan permasalahannya.
4. Berdasarkan permasalahannya temukan penyebab permasalahan.
5. Tetapkan gagasan perbaikan atau perubahan yang akan dilakukan dan kegiatan nyata
yang akan dilakukan.

VIII Rangkuman
Hakikat pelatihan yaitu perubahan maka setelah mengikuti pelatihan selayaknya seorang
alumni peserta pelatihan melakukan perubahan atau perbaikan terhadap kinerja atau hasil
kerja yang selama sebelum mengikuti pelatihan. Perubahan tidak akan terjadi jika tidak
direncanakan. Rencana tidak akan terjadi jika tidak dituliskan dalam sebuath dokumen. Untuk
itu rencana tindak lanjut pasca pelatihan menjadi sangat penting untuk disusun.

IX Referensi
Untuk Format RTL tidak ada referensi khusus, ide diambil oleh penulis dari model pembejaran
berbasis proyek perubahan pelatihan Kepemimpinan LAN RI.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai