Perancangan Pelatihan
Ir. Achmad Suwandi
P EN DAHU LUA N
D
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan umum pokok bahasan ini adalah agar setelah selesai mempelajari
modul ini, mahasiswa dapat memahami bagaimana merancang suatu
pelatihan yang memenuhi syarat seperti tujuan, metode, kegiatan belajar dan
langkah-langkah penyelenggaraan latihan.
Salah satu kegiatan utama penyelenggaraan pendidikan dan latihan
(diklat) adalah merancangbangun atau mendesain programnya.
Untuk dapat merancangbangun suatu program diklat, kita harus memiliki
wawasan pengetahuan tentang kediklatan. Hal ini berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawab sebagai penyelenggara diklat. Pendidikan dan latihan dapat
dikatakan berhasil dalam arti program diklat sesuai dengan kebutuhan peserta
di satu pihak dan di pihak lain unit kerja asal peserta meningkat kinerjanya.
Oleh sebab itu, kegiatan rancangbangun diklat merupakan kegiatan awal dari
persiapan penyelenggaraan diklat yang sangat penting.
Kegiatan belajar merancang bangun kegiatan pelatihan menyajikan
materi tentang:
1. Pengertian rancangbangun pelatihan, tujuan dan manfaatnya.
2. Model-model rancangbangun pendidikan dan pelatihan.
LUHT4328/MODUL 4
3.
4.
5.
4.2
LUHT4328/MODUL 4
4.3
Kegiatan Belajar 1
metode
format
Gambar 4.1
Tiga Unsur Penting dalam Rancangbangun Latihan
6.
akhir, penilaian apa yang Anda buat dan alat/diskusi apa yang diinginkan
peserta sebelum melanjutkan ke kegiatan berikutnya.
1.
2.
Evaluasi
Pelaksanaan
Strategi Pendekatan
Penyusunan Bahan
Gambar 4.2
Model Rancangbangun Pusdiklat (Depdiknas)
2.
Interaksi Sosial
Persiapan
Penentuan Tujuan
Evaluasi
Formasi Kelompok
Perencanaan
Kegiatan
Gambar 4.3
Model Rancangbangun Horace Reed
1.
2.
Keterangan:
Interaksi sosial
Penentuan tujuan
3.
Formasi kelompok
4.
Perencanaan
Kegiatan
5.
Evaluasi
6.
Persiapan
3.
Variabel
Bebas
Variabel
Antara
Peserta
Pendidikan
dan Latihan
Variabel
Terikat
Memperbaiki
perilaku peserta
Organisasi
yang lebih efektif
Organisasi
Gambar 4.4
Model Rancangbangun Udai Pareek dan Roy Lynton
Gambar 4.5
Model Rancangbangun Critical Events
Sumber:
5.
Gambar 4.6
Model Rancangbangun Desain Diklat
6.
Gambar 4.7
Model Rancangbangun Francis Ulschak
(Sumber: Francis Ulschak, 1983, dalam Subagio)
Gambar 4.8
Pendekatan Rancangbangun Latihan
1.
Gambar 4.9
Tahapan Pendekatan Rancangbangun Critical Event Model
2.
Pendekatan Sistem
Sistem adalah kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang
berkaitan (interaksi) satu sama lain yang berusaha mencapai tujuan dalam
satu lingkungan yang kompleks. Dari definisi ini dapat kita lihat bahwa
Pendekatan Sistem
Rancangbangun Latihan
1.Mendefinisikan masalah
2.Mengumpulkan data
3.Identifikasi alternatif solusi
4.Pemilihan alternatif terbaik
5.Implementasi solusi dan tindak lanjut
6.Evaluasi
Gambar 4.10
Pendekatan Sistem Rancangbangun Latihan
Gambar 4.11
Gambar Pendekatan Sistem Latihan
(Sumber: CCMD/International/Indonesia, 1995).
L ATI HA N
TES F O RMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Merancang bangun suatu pelatihan berarti ....
A. menentukan rencana kegiatan pelatihan termasuk alat, bahan dan
metode
B. merencanakan kegiatan komponen pelatihan yang merupakan
kesatuan yang bulat dari program pelaksanaan yang menggambarkan urutan kegiatan
C. merencanakan kegiatan pelatihan yang hendak diselenggarakan
dalam periode tertentu
D. menggambarkan pola pelatihan yang direncanakan dengan melibatkan komponen pelatihan
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang bangun suatu
pelatihan mencakup hal-hal berikut ini, kecuali ....
A. maksud suatu latihan
B. target suatu latihan
C. metode yang digunakan dalam pelatihan
D. format yang digunakan dalam latihan
3) Setelah menentukan tiga langkah rancangbangun suatu pelatihan,
langkah awal selanjutnya adalah ....
A. menentukan apa yang Anda lakukan agar peserta terlibat dan
berpartisipasi
B. menetapkan waktu dan berapa lama yang dibutuhkan untuk
rancangbangun tersebut
C. menentukan bahan apa yang dibutuhkan atau materi apa atau apa
kebutuhan peserta untuk aplikasi rancangbangun
D. pengaturan bagaimana mengetahui lingkungan fisik agar
rancangbangun dapat berhasil
4) Berikut ini merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam merancang
bangun suatu pelatihan, kecuali ....
A. meningkatkan kemampuan petani dan keluarganya
B. mengetahui secara sistematis tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan
C. mengetahui model yang digunakan dalam pelaksanaan latihan
D. menyiapkan bahan-bahan dan metode yang digunakan
100%
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 2
Menghayati,
Terampil,
Berdaya cipta,
Memahami
Menghayati Terampil
Berdaya
Cipta
2.
3.
Tujuan Belajar
peserta dapat menjelaskan arti berkomunikasi
peserta dapat menjelaskan tujuan berkomunikasi
peserta dapat memberikan beberapa contoh
berkomunikasi dalam berbagai situasi
peserta dapat menjelaskan arti pemupukan
berimbang pada padi
peserta dapat menjelaskan keseimbangan hara
tanaman untuk padi
peserta dapat melakukan pemupukan berimbang
pada padi
Tujuan seperti tersebut di atas adalah tujuan latihan yang spesifik yang
mudah diamati dan mudah diukur sehingga jelas menggambarkan apa yang
ingin dicapai setelah selesai latihan.
C. RUMUSAN TIK PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, DAN
SIKAP
Peningkatan kemampuan peserta setelah mengikuti latihan pada
dasarnya dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) golongan, yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Kemampuan pengetahuan berkaitan dengan
kemampuan peserta dalam menggunakan daya pikir dan penalaran tentang
materi yang dibahas. Keterampilan adalah kemampuan peserta dalam
melakukan pekerjaan yang sifatnya fisik/teknis terhadap materi bahasan,
sedangkan sikap adalah kecenderungan bagi peserta berkaitan dengan
topik/materi yang dibahas.
TIK yang dirumuskan tergantung kepada topik atau pokok bahasan yang
akan disampaikan. Mungkin saja dalam satu pertemuan, topik itu bersifat
pengetahuan (teori) sehingga rumusan TIK-nya bersifat pengetahuan. Boleh
jadi pokok bahasan di samping teori juga ada praktek sehingga TIK-nya
bersifat pengetahuan dan keterampilan. Mungkin saja satu pokok bahasan
ada unsur pengetahuan, keterampilan dan sikap dan perumusan TIK-nya pun
mencakup tiga sifat itu.
TIK ketiga kawasan itu perlu memperhitungkan jenjang mana yang
dipilih. Jenjang kemampuan TIK berbeda-beda, sehingga perlu
diperhitungkan jenjang mana yang dipilih. Pada Gambar 4.12. dapat dilihat
jenjang dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Gambar 4.12
Jenjang Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
L ATI HA N
RA NG KUMA N
Tujuan belajar dalam suatu latihan merupakan tujuan latihan dalam
bentuk kemampuan peserta pada akhir latihan. Dalam proses belajarmengajar, latihan belajar disebut Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
TIK yang disusun secara baik akan dapat memberikan manfaat
yaitu:
a. memberikan arah latihan yang jelas, sehingga memudahkan
menentukan cara untuk mencapainya.
b. memungkinkan para pelatih saling membantu secara aktif dan
memungkinkan peserta menyiapkan diri lebih baik serta turut
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan.
c. memungkinkan komunikasi yang lebih lancar dan lebih efisien
antara pelatih, peserta latihan, dan panitia.
d. dapat menghindari pelayanan atau materi latihan yang tumpang
tindih.
e. dapat memungkinkan peserta latihan belajar lebih efisien, karena
mereka dapat mengonsentrasikan diri pada tujuan yang pasti dan
dapat menghemat waktu dengan tidak perlu lagi melakukan yang
sudah dikuasainya.
f. mendudukkan pelatih dalam pelaksanaannya yang tepat sebagai
pendidik dan pembina, Ia buka hanya sekedar penerus informasi,
melainkan pembimbing dan pemberi fasilitas belajar.
TIK suatu latihan hendaknya mengacu kepada kemampuan peserta pada
akhir latihan, mudah diamati dan terukur. Perumusan TIK harus
jelas, menggunakan kata kerja yang sifatnya operasional dengan
melibatkan paling tidak 3 (tiga) komponen, yaitu penilaian yang
dikehendaki (P, K, dan S), materi yang dibahas dan kondisi. Selain
itu TIK harus menempatkan peserta latihan sebagai pokok kalimat.
TES F O RMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Perhatikan kalimat berikut ini. Peserta latihan dapat menyebutkan empat
faktor yang mempengaruhi terjadinya ledakan hama wereng.
Manakah yang dikategorikan sebagai komponen perubahan perilaku
pada TIK di atas?
A. peserta
B. menyebutkan
C. empat faktor yang mempengaruhi
D. wereng cokelat
2) Peserta diberi kesempatan berlatih menyuntik ayam. TIK tersebut tidak
tepat karena .
A. tidak menggunakan kata kerja operasional
B. kata-kata kesempatan berlatih tidak tepat
C. orientasi tujuan tidak terarah
D. tidak menggambarkan tujuan akhir latihan
3) Tujuan Instruksional Khusus (TIK) latihan menukarkan kepada
komponen .
A. peserta latihan
B. perubahan latihan
C. semua komponen TIK
D. kondisi
4) Tujuan TIK, hendaknya dirumuskan oleh .
A. pelatih
B. pelatih dan peserta
C. pelatih dan panitia
D. semua pihak yang terlibat suatu latihan
5) TIK bermanfaat untuk berbagai hal seperti berikut ini, kecuali .
A. memberikan arah pelaksanaan latihan yang jelas dan memudahkan
cara untuk mencapainya
B. dapat digunakan untuk mengukur efektivitas latihan
C. sebagai acuan bagi pelatih dan peserta dalam proses belajarmengajar
D. meningkatkan efisiensi proses latihan
100%
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 3
Gambar 4.13
Prinsip Pokok dalam Proses Belajar dan Mengajar
1.
2.
3.
4.
Kondisi sekarang
Cara melaksanakan prinsip mutu dan bertahap dalam proses belajar dan
proses mengajar latihan adalah seperti diuraikan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar 4.15
Lima Prinsip Belajar
2. Kegiatan belajar:
a. Peserta diajak mampu menduga tentang kemampuan merusak
hama wereng, gejala, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan
penjelasan pestisida Apland untuk selanjutnya diselingi tanya
jawab dan cara membuat larutan serta cara menyemprotnya.
b. Demonstrasi.
Peserta diberi penjelasan langkah pembuatan larutan pestisida, dan
diharuskan mempraktekkannya. Peserta lain mengamati dan
diselingi tanya jawab sesuai elemen keterampilan (EK)
- menyiapkan obat dan semprotan;
- menimbang obat sesuai dosis;
- mencampur air;
- mencampur obat;
- menyelesaikan/mencampur obat dalam penyemprot;
- dilanjutkan dengan menyemprot.
c.
d.
e.
L ATI HA N
a.
b.
c.
d.
e.
100%
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 4. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 4
Metode Latihan
Gambar 4.16
Daur Belajar Lewat Pengalaman
1.
2.
3.
4.
Gambar 4.17
Penerapan Prinsip-prinsip Latihan Pada Metode Melatih
Pendekatan kelompok
(2 50 orang)
Pendekatan Individual
Pameran
Kampanye
Siaran radio, TV
Media cetak
Pertunjukan film/slide
Diskusi
Demontrasi cara/hasil
Temu (karya, lapang, usaha,
(wicara)
Ceramah/kuliah
Bermain peran (role play)
Tanya jawab
Seminar, workshop, dll.
Fieldtrip, widyawisata
Praktek penugasan
Magang
Kunjungan lapang/rumah
Surat-menyurat
Hubungan telepon
2.
boleh jadi dilanjutkan dengan diskusi tentang topik tersebut atau tanya jawab
kemudian acara pertemuan ditutup dengan menyimpulkan evaluasi formatif
dan penegasan.
H. DISKUSI
Suatu cara penyajian bahan latihan di mana pelatih memberi kesempatan
kepada peserta untuk mengadakan perbincangan tentang pokok bahasan,
dikaitkan dengan pengalamannya, pendapatnya, juga saling mengoreksi
pemahamannya agar dapat diterima lebih baik.
Sumber lain menjelaskan bahwa diskusi merupakan berlatih
pembicaraan terarah antara 2 (dua) orang atau lebih, untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditentukan. Tujuan utama diskusi adalah memecahkan
masalah yang dihadapi peserta.
Ada beberapa jenis diskusi yakni diskusi kelas, diskusi terbatas, diskusi
panel, diskusi kelompok, diskusi terpimpin, curah pendapat (brain starming)
dan fish bowl.
Dalam proses latihan, banyak diselipkan model diskusi terpimpin, yang
beranggotakan 5-6 orang. Diskusi terpimpin diawali dengan menjelaskan
tujuan dan penentuan ketua diskusi dan sekretaris, setelah itu acara diskusi
dimulai yang diatur oleh ketua diskusi. Setiap keputusan yang diambil
bertahap dan sekretaris menulisnya. Tugas ketua adalah mengatur arus lalulintas pembahasan sehingga tidak didominasi personal tertentu mengaktifkan
sumbangan semua anggota terhadap permasalahan yang dilontarkan.
Tugas pelatih dalam diskusi ini adalah:
1. melihat apakah sesuai dengan yang direncanakan,
2. membantu kelompok diskusi tertentu yang mengalami kesulitan dalam
pemecahan masalah.
Perlu di kemukakan di sini bahwa acara diskusi terpimpin atau diskusi
lainnya memerlukan waktu yang relatif lama, oleh sebab itu penggunaannya
akan tergantung kepada ketersediaan waktu yang ada.
Pada suatu latihan, kadang ditemukan materi yang lebih cocok
ditampilkan dengan metode studi kasus. Metode studi kasus adalah penyajian
bahan latihan dengan menggunakan kasus atau kejadian-kejadian di
masyarakat baik yang positif maupun yang negatif. Kasus tersebut disajikan
kepada para peserta latihan untuk dibahas bersama. Kesimpulan dari hasil
100%
Kegiatan Belajar 5
Langkah-langkah
Penyelenggaraan Latihan
1.
Administrasi Umum
a. Menyiapkan surat edaran tentang program diklat yang akan
diselenggarakan mencakup jenis diklat, waktu, tempat dan
persyaratan peserta.
b. Mempersiapkan instrumen tes masuk (jika ada dan diperlukan).
c. Mempersiapkan surat keputusan penyelenggaraan pelatihan oleh
panitia.
d. Mempersiapkan administrasi ujian saringan tes masuk dan olahan
datanya.
e. Panggilan peserta dan informasi persyaratan.
2.
Kepesertaan
a. Menyiapkan format soal tes masuk, jadwal tes dan format yang
diperlukan.
b. Menyiapkan buku pedoman/petunjuk latihan yang mencakup hal-hal
yang perlu diketahui selama mengikuti latihan seperti: (1) tujuan,
maksud dan sasaran serta waktu pelaksanaan; (2) tema dan subtema;
(3) struktur program dan silabi; (4) metode latihan;
(5) pelatih/widyaiswara; (6) peserta mencakup persyaratan, jumlah,
hak, dan kewajiban; (7) penilaian; (8) STTPL, (9) tata tertib; dan
(10) berbagai petunjuk tentang seminar, diskusi, PKL.
3.
Menentukan Pelatih/Widyaiswara
Penentuan pelatih/widyaiswara penting ditetapkan sebelum pelaksanaan
latihan agar jadwal dapat ditentukan seawal mungkin. Di antara
persyaratan yang harus dipenuhi sebagai pelatih adalah:
a. Ahli di bidangnya (pakar) baik teori ataupun praktek.
b. Khusus pelatihan PNS, pelatih adalah pejabat fungsional yang
menguasai bidang tertentu.
Dalam menentukan pelatih ini dapat saja sekaligus ditentukan teknisi
yang dibutuhkan membantu proses belajar-mengajar di laboratorium,
lahan praktek, bengkel latih dan sebagainya.
4.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
6.
Menyiapkan Pembiayaan
Pembiayaan yang disiapkan mencakup dua komponen yaitu biaya
administrasi dan biaya edukatif.
a.
b. Biaya Edukatif
7.
Persiapan Edukatif
Pelaksanaan latihan diawali dengan pembukaan latihan yang mungkin
dihadiri pejabat tertentu yang diundang khusus. Dalam pembukaan
latihan, kegiatannya adalah:
a. menerima undangan;
b.
c.
d.
e.
f.
9.
mempersiapkan lembar mengajar (LPM) dan lembar evaluasi serta soalsoal untuk tes awal.
Kegiatan lain menyangkut jadwal latihan mingguan, penugasan dan lainlain perlu disampaikan sepintas sehingga tercapai pemahaman yang sama.
Khusus tentang kegiatan latihan yang mencakup kuliah, praktek/latihan maka
waktu perlu dipertimbangkan secara matang.
Contoh:
- Senin hingga Kamis -----------08.00 15.30 -------------------15.30 17.30 -------------------- Jumat ----------------------------08.00 11.15 -------------------14.00 17.20 -------------------- Sabtu ----------------------------08.00 12.30 -------------------Jumlah
10 jam
6 jam
4 jam
9 jam
4 jam
5 jam
6 jam
6 jam
-------55 jam (6 hari)
2.
L ATI HA N
100%
Tingkat penguasaan =
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Daftar Pustaka
Anonimous. (1988). Latihan Partisipatif. Solo: YIS.
Anonimous. (1996). Belajar dari Pengalaman. Jakarta: Deptan.
Anonimous. (1995). Petunjuk Latihan berdasarkan Deskripansi Kerja.
Petunjuk bagi Peserta. Jakarta: Deptan.
Anonimous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Yayasan Pengembangan
Sinar Tani.
Mounder, A. (1972). Agricultural Extension, a Reference Mannual. Rome:
FAO.
Soebagio Atmodiwirio. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadirya
Jaya.