Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERENCANAAN PELATIHAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Manajemen Diklat Lanjuran

Dosen Pengampu
Dr. RETNO TRI HARIASTUTI, M.Pd, Kons.

Disusun Oleh:

DWI PUTERA KUSUMA 21070845009


AGUS SETIAWAN 21070845016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2


A. Definisi Perencanaan Pelatihan ....................................................... 2
B. Fungsi Perencanaan Bagi Organisasi .............................................. 2
C. Pendekatan dalam Perencanaan Program Pelatihan ........................ 3
D. Prinsip Perencanaan Pelatihan ........................................................ 4
E. Merumuskan Tujuan Pelatihan........................................................ 5
F. Tahapan Penyusunan Perencanaan Pelatihan .................................. 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9


A. Kesimpulan ..................................................................................... 9
B. Kritik dan saran ............................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10

Lampiran
1. Contoh format silabus diklat/pelatihan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehaditar Tuhan YME, atas berkat dan rahmat-Nya akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perencanaan Pelatihan guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Diklat Lanjutan pada perkuliahan
Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
Makalah ini disusun atas kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Tujuan penyusunan makalah ini yakni
memberikan upaya mudah bagi para mahasiswa guna mempelajari materi mata
kuliah Manajemen Diklat Lanjutan khusunya pada Perencanaan Pelatihan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, harapan kami dapat memberikan
gambaran kepada pembaca terkait perencaaan dalam penyusunan pelatihan
sehingga nantinya siapapun, khususnya pembaca dapat membuat perencanaan
pelatihan sesuai dengan kaidah yang ada.
Pada akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Surabaya, 19 Oktober 2021

ttd.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengkaji proses kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaan
adalah penetapan tindakan/pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh perencana
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan suatu
kegiatan pelatihan merupakan bentuk kebutuhan utama dalam rangka
suksesnya sebuah program pelatihan. Terkait hal tersebut, di dalam makalah
ini akan dijabatkan lebih lanjut terkait hal – hal yang berhubungan dengan
perencaaan pelatihan secara menyeluruh.

B. Tujuan
Secara umum tujuan dari penyusunan makalah ini yakni dalam rangka
pemenuhan tugas mata kuliah manajemen diklat lanjutan, selain hal itu tujuan
dari penyusunan makalah ini yakni untuk mempertegas dan mempertajam
materi terkait manajemen diklat lanjutan sub materi perencanaan pelatihan.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan mahasiswa/pembaca akan lebih
memahami secara spesifik terkait prosedur pelaksanaan pelatihan khususnya
pada bagian perencanaan.

C. Ruang Lingkup Pembahasan


Penyajian makalah ini oleh penyusun telah dibatasi ruang lingkup
pembahasannya. Adapun hal – hal yang nantinya akan menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini yakni seputar pendekatan dan prinsip perencanaan
serta tahapan – tahapan dalam pelaksanaan perencanaan pelatihan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan Pelatihan


Perencanaan pelatihan adalah menentukan kebutuhan pelatihan
beserta rekomendasinya. Namun, beberapa ahli menyatakan, perencanaan
adalah rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang
diharapkan terjadi (peristiwa, keadaaan, suasana, dsb) dan apa yang akan
dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi,
dsb), Udin Syaepuddin dan Abin Syamsudin (2005:3) sedangkan menurut
Prajudi Atmusudirdjo (2006:4) menyatakan bahwa Perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dlm
mencapai tujuan tertentu serta proses penyusunan berbagai keputusan yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Pendapat lain mengatakan, perencanaan adalah aktivitas rasional
karena perencanaan merupakan proses intelektual yang menentukan secara
sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan pada tujuan
yang hendak dicapai dan informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya,
serta memerhatikan perkiraan keadaan yg akan datang, Hasan Basri
(2015:98).
Lain pihak mengatakan perencanaan pelatihan adalah proses
menentukan sasaran yg ingin dicapai dalam pelatihan (course training
objectives) dan merupakan petunjuk/arahan tentang waktu pelaksanaan, cara
pelatihan, dan peserta pelatihan, yang disahkan oleh pejabat berwenang
menangani masalah pelatihan, khususnya menyangkut anggaran, waktu, dan
sasaran yang ingin dicapai. Rusdiana (2015:98).

B. Fungsi Perencanaan Bagi Organisasi


Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi.
Menurut Udin Syaepuddin dan Abin Syamsudin (2005:33), Pentingnya
perencanaan bagi suatu organisasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pengarahan kegiatan, pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang
ditujukan pada pencapaian tujuan pembangunan,
2. Sebagai perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan
yang akan dilalui mengenai potensi dan prospek perkembangan,
mengenai hambatan dan resiko yang mungkin dihadapi supaya
ketidakpastian dapat dibatasi sedini mungkin,
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
yang terbaik,
4. Sebagai penyusunan skala prioritas, memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran, ataupun kegiatan usahanya,
5. Sebagai alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau
evaluasi kinerja usaha atau organisasi, termasuk pendidikan

C. Pendekatan dalam Perencanaan Program Pelatihan


Menurut Soebagio Atmodiwirio (2002:63), ada 3 penekatan dalam
perencanaan program pelatihan, antara lain:
1. Pendekatan Critical Event
Pendekatan ini diketengahkan oleh Leonard Nadler (1982) dalam
bukunya (Design Training Program). Modek ini terdiri atas beberapa
tahapan:
a. Mengidentifikasi kebutuhan organisasi
b. Menspesifikasi pelaksanaan pekerjaan
c. Mengidentifikasi kebutuhan peserta
d. Menentukan tujuan
e. Memilih kurikulum
f. Memilih strategi pembelajaran
g. Mendapatkan sumber identifikasi kebutuhan
h. Melaksanakan diklat
2. Pendekatan Siklus
Pendekatan ini tidak berbeda dengan pendekatan lainnya, tetapi
titik berat pendekatan ini adalah pada siklus yang teratur dari setiap
kegiatan. Pendekatan siklus dipergunakan oleh pusat pendidikan dan
pelatihan pegawai departemen pendidikan nasional. Siklus ini berjalan
berdasarkan kepentingan utama kegiatan, setiap tahap kegiatan harus
berjalan secara siklus
3. Pendekatan sistem
Pendekatan sistem dilihak dari sudut pembelajaran adalah cara
yang sistematis untuk mengidentifikasi, mengembnagkan dan
mengevaluasi sekumpulan bahan dan strategi, bertujuan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang khusus. Pendekatan sistem dapat memberi
landasan untuk pengertian yang lebih luas mengenai faktor – faktir yang
mempengaruhi perilaku suatu sistem dan memberikan dasar untuk
memahami multi sebab-sebab dari suatu masalah dalam kerangka sistem.

D. Prinsip Perencanaan Pelatihan


Menurut Roesmingsih (2009:46), prinsip perencanaan pelatihan terbagi
menjadi 3 aspek, yaitu:
1. Menetapkan Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, terukur, dan
dapat dicapai. Tujuan yang ditetapkan meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus. Berikut tujuan dari perencanaan pelatihan
a. Menentukan secara sistematis tahapan kegiatan pelatihan yang akan
dilaksanakan,
b. Menentukan aspek/unsur yang menjadi fokus pada pelaksanaan
pelatihan,
c. Menentukan model yang digunakan dalam desain diklat,
d. Menentukan bahan, media, metode yang digunakan dalam
pelaksanaan pelatihan.
2. Menyusun Strategi Pelatihan
Penyusunan strategi pelatihan ini dilakukan untuk mengatur
mekanisme pelatihan agar pelaksanaannya efektif dan efisien.
3. Menentukan Metode Pelatihan
a. Membuat silabus atau rencana pelatihan,
b. Menentukan materi pelatihan, materi harus sesuai dengan tujuan
pelatihan. Materi pelatihan berupa modul, diktat/buku-buku referensi,
unit-unit kompetensi yang dipilih, dsb dan disusun berdasarkan
silabus pelatihan
c. Membuat session plan yang berisi tentang struktur dan prosedur
pelatihan.

E. Merumuskan Tujuan Pelatihan


Menurut Benjamin Bloom (1971), tujuan pelatihan meliputi 3 (tiga)
kategori pokok yakni:
1. Cognitive Domain yakni tujuan pelatihan yang berkaitan dengan
meningkatkan pengetahuan peserta,
2. Affective Domain yaitu tujuan pelatihan yang berkaitan dengan sikap dan
tingkah laku,
3. Psychomotor Domain yaitu tujuan pelatihan yang berkaitan dengan
keterampilan peserta pelatihan

F. Tahapan Penyusunan Perencanaan Pelatihan


Menurut Don Clark dalam Archive (2007) tahapan – tahapan dalam
penyusunan perencanaan pelatihan terbagi menjadi 5 (lima) bagian, yakni:
1. Menentukan perilaku awal peserta (entry behavior)
Dalam penentuan perilaku awal peserta pelatihan maka hal – hal
yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Memahami perilaku awal peserta pelatihan
Merupakan sejumlah kemampuan/kompetensi (pengetahuan,
sikap, dan keterampilan) yang telah dimiliki pada saat akan
mengikuti program pembelajaran. Informasi mengenai perilaku awal
bisa diperoleh dari sumber sebagai berikut:
1) Dokumen nilai hasil belajar (buku rapor, ijazah, DANEM, atau
dokumen lain yang disepadankan),
2) Hasil tes tulis atau tes lisan secara khusus, misalnya tes masuk
jenjang/jenis Pendidikan tertentu,
3) Rekomendasi dari guru/pengajar,
4) Pengamatan/observasi terhadap peserta didik
b. Karakteristik Peserta Pelatihan
Aspek karakteristik peserta pelatihan lebih menekankan pada
minat, motivasi, kebiasaan (habits), riwayat kesehatan, kesenangan,
lingkungan sosial budaya, bahasa, dan faktor-faktor lain baik internal
maupun eksternal. Sumber informasi dapat diperoleh dari peserta
tersebut ataupun dari sumber data sekunder.

2. Menentukan Tujuan Pelatihan (Objectives)


Menurut Soebagio Atmodiwirio (2002:109) perumusan tujuan
pelatihan memiliki kriteria, yaitu:
a. Spesifik (dinyatakan secara eksplisit, definitif, dan istimewa)
b. Dapat diukur (dapat dievaluasi dibandingkan dengan standar yang ada)
c. Menggambarkan hasil (outcame) yang dapat diamati oleh orang lain

3. Merumuskan Langkah Kegiatan Pelatihan


Menurut Soebagio Atmodiwirio (2002:232-242), ada 3 (tiga)
tahap kegiatan pelatihan:
a. Persiapan
1) Menyiapkan surat edaran tentang adanya program pelatihan
(jenis pelatihan, lamanya, tempat, dan persyaratan peserta)
2) Menyediakan perlengkapan pelatihan
- Perlengkapan untuk peserta (tas, buku tulis, pulpen, dsb)
- Media pembelajaran seperti OHP, laptop/komputer, dan
fasilitas lain yang dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan
b. Pelaksanaan
1) Pembukaan (susunan acara oleh protokol, sambutan pejabat
berwenang atau ketua penyelenggara)
2) Melaksanakan kegiatan akademis (perkuliahan, penugasan)
3) Penilaian pascadiklat (sejauh mana alumni mampu
menerapkan pengetahuan dan kemampuan, didayagunakan
potensinya dlm tugas jabatannya)
c. Penutupan & pelaporan
Satu minggu setelah acara, instansi penyelenggara wajib
menyusun laporan pelatihannya. Dilaporkan langsung kepada
atasan atau penyelenggara acara.

4. Pemilihan dan Penentuan Alat Evaluasi Pelatihan


Evaluasi berfungsi untuk mengecek derajat efektivitas program,
validitas luar dalam instrumen pengukuran, dan efektivitas instruksional.
Hal yg perlu diperhatikan sebelum mengadakan evaluasi terhadap
program pelatihan
a. Tujuan pelatihan harus jelas dinyatakan dalam istilah yang spesifik
yang diketahui oleh penyelenggara,
b. Evaluasi harus direncanakan dengan baik,
c. Instruktur/pengajar dan peserta harus bekerja sama,
d. Memiliki cukup waktu, dana, dan keahlian,
e. Mendesain dan melaksanakan evaluasi yang valid/sahih, dan reliabel
f. Harus ada komitmen untuk melaksanakan tindakan hasil evaluasi.

5. Penentuan Struktur dan Urutan Materi Pelatihan


a. Perumusan Materi Pelatihan
Materi yang dibahas harus berkaitan dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Materi bergantung pada isi pelatihan, desain
instruksional, dan alat bantu pelatihan. Rumusan materi harus
tersusun sesuai struktur materi yang telah terintegrasi memenuhi
kebutuhan peserta akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
b. Penentuan Metode Pelatihan
Adalah cara-cara atau teknik komunikasi yang digunakan
oleh tenaga pelatih dalam menyajikan dan melaksanakan proses
pembelajaran pada program pelatihan
c. Pemilihan Media Pelatihan
Sebagai pelengkap dalam penggunaan metode pembelajaran
tertentu, sebagai alat bantu untuk menunjang proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seluruh rangkaian isi makalah ini dapat kami simpulkan:
1. Perencanaan yang baik dapat diartikan bahwa setengah pekerjaan telah
terselesaikan,
2. Pada umumnya, perencanaan pelatihan lebih banyak membutuhkan waktu
daripada pelaksanaannya,
3. Pada hakekatnya, tujuan program pelatihan merupakan perumusan
kemampuan dalam perubahan perilaku (behavior) yang diharapkan dari
pelatihan tersebut,
4. Keterlibatan dan komitmen semua pihak, terutama pihak manajemen, akan
menjadi kunci keberhasilan suatu program pelatihan.

B. Kritik dan Saran


Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya offset
Basri, H., & Rusdiana, A. (2015). Manajemen Pendidikan & Pelatihan. Bandung:
CV Pustaka Setia
Atmodiwirio, Soebagio. (2002). Manajemen Pelatihan. PT.Ardadizya Jaya,
Jakarta.
Leonard Nadler. (1982). Designing Training Programs. The Critical Event Model,
Philippines,Addison Wesley Publishing Company.
Roesminingsih, Erny. (2009). Pedoman Model dan Paket Pelatihan Peningkatan
Mutu Guru dalam Prespektif Manajemen Strategik (online).
Bloom, Benjamin S. et. all. (1971). Handbook on Formative and Summative
Evaluation of Student Learning, Ditempatkan di Perpustakaan FPS IKIP
Malang.
Clark, Donald 2007. Kepemimpinan, Karakter dan Sifat. Jakarta: PT. Bhuana
Ilmu Populer

Anda mungkin juga menyukai