Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL KEGIATAN

WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI


GURU MATEMATIKA DALAM PEMBUATAN
DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
YANG INOVATIF DI SD ROUSHON FIKR JOMBANG

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil Penilaian kinrja guru di SD Islam Roushon Fikr
yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional diperoleh data bahwa guru SD Islam Roushon
Fikr sangat minim dalam menggunakan media belajar matematika pada saat
pembelajaran di kelas, hal ini disebabkan SD Islam Roushon Fikr belum
memiliki media belajar khususnya media pada operasi hitung penjumlahan
dan pegurangan untuk siswa kelas I, II, dan III. Media pembelajaran perkalian
dan pembagian untuk siswa kelas II, III, IV, V, dan VI. Hal ini berdampak
pada prestasi siswa pada mata pelajaran matematika. Penyebab yang sangat
krusial adalah penguasaan siswa terhadap operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian belum mencapai mastery learning.
Berdasarkan permasalahan ini, maka SD Islam Roushon Fikr
mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi guru matematika dalam
pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif.

B. TUJUAN KEGIATAN
Pelatihan ini diadakan mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam membuat media
pembelajaran matematika untuk siswa kelas I, II, III, IV, V, dan, VI.
2. Meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika.
3. Meningkatkan kompetensi guru saat melakukan pembelajaran di kelas.
4. Siswa kelas I, II, III, IV, V, dan, VI mencapai tingkatan mastery learning
dalam belajar matematika
C. PESERTA KEGIATAN
Peserta dari kegiatan ini adalah guru Matematika an Walikelas I, II, III,
IV, V dan VI di SD Islam Roushon Fikr Jombang sebanyak 20 orang (Daftar
Hadir Terlampir)

D. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin – Kamis, 22 – 25 November
2021 pukul 10.30 – 16.30 WIB setiap harinya.

E. TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat Pelaksanaan kegiatan di SD Roushon Fikr Jombang. Jl. Kapten
Tendean Gang Seruni Pulo Lor Jombang.

F. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari Pertama (Senin, 22 November 2021)
Kegiatan yang dilakukan pada hari pertama yakni:
1. Kegiatan persiapan peserta dan panitia. Dalam kegiatan ini, peserta
melakukan registrasi pelaksanaan kegiatan sedangkan panitia melakukan
persiapan kebutuhan terkait proses kegiatan hari pertama. Penanggung
jawab dalam kegiatan ini yakni Ustadzah Titik Nur J., SE.
2. Selanjutnya, dilaksanakan upacara pembukaan kegiatan pelatihan.
Pemimpin upacara pembukaan yakni Ustadzah Dina Ratna Damayanti,
S.Pd.I selaku Kepala SD Islam Roushon Fikr Jombang. Dalam sambutan
pembukaan, beliau memberikan amanat dan pesan sebagai berikut:
a. Sebagai ustad dan ustadzah yang kreatif dan inovatif, maka harus
terus meningkatkan kompetensi kita sesuai dengan kebutuhan,
b. Dengan peningkatan daya kreatifitas dan inovasi dalam proses
pembelajaran maka anak – anak tidak akan bosan dalam menjalani
proses pendidikan dan pembelajaran,
c. Sesuai dengan tujuan dalam pelaksanaan kegiatan, yakni
meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam membuat media
pembelajaran matematika maka beliau berpesan untuk serius dalam
menjalankan kegiatan sehingga pada akhirmya materi pelatihan dapat
terserap dengan baik dan dapat displikasikan kepada siswa/i guna
peningkatan prestasi siswa dalam bidang Matematika.
d. Dengan mengucap BISMILLAH, kegiatan Workshop Peningkatan
Kompetensi Guru Matematika dalam Pembuatan dan Pemanfaatan
Media Pembelajaran di SD Islam Roushon Fikr Jombang dengan
resmi dibuka dan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
3. Setelah kegiatan upacara pembukaan, dilanjutkan dengan penyampaian
materi 1 yakni Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran yang disampaikan
Ibu Sayekti Puji Rahayu, S.Pi., S.Pd (Direktur Pengembangan Pendidikan
dan Kurikulum Yayasan Roushon Fikr Jombang). Dalam paparan materi
yang disampaikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Media pembelajaran yakni media pembelajaran adalah alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan,
ide atau gagasan berupa bahan ajar kepada siswa oleh guru.
b. Tujuan penggunaan media pembelajaran dalam proses PBM menurut
Situmorang, 2009, yakni:
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
- Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang
teknologi
- Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh
siswa
- Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
- Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa.
c. Manfaat yang akan didapatkan jika menggunakan media pembelajaran
dalam PBM, yakni:
1) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat
lebih di pahami siswa, serta memungkinkan siswa menguasai
tujuan pengajaran dengan baik.
3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
siswa tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lainya.
d. Fungsi Media Pembelajaran yakni:
1) Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima
pesan. Sehingga tidak ada kesulitan dalam menyampaikan bahasa
verbal dan salah persepsi dalam menyampaikan pesan.
2) Fungsi motivasi. Media pembelajaran dapat memotivasi siswa
dalam belajar. Dengan pengembangan media pembelajaran tidak
hanya mengandung unsur artistic saja akan tetapi memudahkan
siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan
gairah siswa untuk belajar.
3) Fungsi kebermaknaan. Penggunaan media pembelajaran dapat
lebih bermakna yakni pembelajaran bukan hanya meningkatkan
penambahan informasi tetapi dapat meningkatkan kemampuan
siswa untuk menganalisis dan mencipta.
4) Fungsi penyamaan persepsi. Dapat menyamakan persepsi setiap
siswa sehingga memiliki pandangan yang sama terhadap informasi
yang di sampaikan.
5) Fungsi individualitas. Dengan latar belakang siswa yang berbeda,
baik itu pengalaman, gaya belajar, kemampuan siswa maka media
pembelajaran dapat melayani setiap kebutuhan setiap individu yang
memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

e. Jenis Media Pembelajaran disosialisasikan dan dibuat dalam pelatihan


ini adalah Fikr Card.
4. Materi kedua dalam pelaksanaan kegiatan yakni penyampaian teori
terkait pembuatan Fikr Card. Adapun hal – hal terkait pembuatan Fikr
Card dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Fikr Card adalah kartu yang terbuat dari kertas jenis buffalo
berukuran 5 cm x 15 cm yang telah dilaminasi dan berisi operasi
bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta
dilengkapi dengan angka – angka yang merupakan hasil operasi
bilangan,
b. Dalam pembuatan Fikr Card, terlebih dahulu dibuat konsep operasi
bilangan dan angka yang nantinya akan dituliskan di Fikr Card,
c. Setelah dibuat konsep operasi bilangan dan angka, maka guru dapat
memulai mengaplikasika pembuatan Fikr Card, dalam hal ini dapat
menggunakan aplikasi Ms. Word atau Ms. Excel,
d. Dibuat ukuran area Fikr Card (5 cm x 15 cm) pada aplikasi Ms.
Word atau Ms. Excel. Dalam area Fikr Card yang telah dibuat dalam
bentuk persegi panjang tegak, maka area tersebut dibagi dua sama
besar. Pada masing – masing area yang telah dibagi dua, dimasukan
operasi bilangan dan angka dengan posisi, angka ada di bagian atas
dan operasi bilangan ada di bagian bawah,
e. Setelah seluruh angka dan operasi bilangan yang telah dikonsep
sebelumnya, terinput pada area Fikr Card, maka dapat dilakukan
pencetakan,
f. Kertas jenis buffalo yang digunakan, diupayakan berwarna terang
sehingga tulisan dapat tercetak dan terbaca dengan baik,
g. Setelah tercetak seluruhnya, maka proses selanjutnya yakni
pemotongan area Fikr Card,
h. Setelah dihasilkan potongan kecil Firk Card, maka langkah
selanjutnya yakni penataan pada bidang plastic laminasi, setelah itu
dapat dilanjutkan dengan tahap laminating,
i. Setelah didapatkan Firk Card di laminasi, maka selanjutnya dapat
dilakukan pemotongan masing – masing Fikr Car,
j. Fikr Card dapat dipergunakan.
5. Materi ketiga dalam pelatihan yakni pemyampaian teknis penggunaan
Fikr Card, yakni:
a. Fikr Card merupakan media pembelajaran untuk meningkatkan daya
ingat dan fikir siswa dalam operasi bilangan,
b. Penggunaan Fikr Card sama dengan penggunaan kartu domino,
yakni peserta kegiatan mencari dan menyesuaikan angka dengan
operasi bilangan yang sesuai atau mencari operasi bilangan yang
sejenis,
c. Dalam kegiatan menggunakan Fikr Card, dituntut strategi dan
ketepatan peserta dalam menentukan anka atau operasi bilangan dari
kartu yang telah dibuka,
d. Peserta dapat menentukan angka dan operasi bilangan yang tepat
untuk kartu yang ada pada susunan atas atau bawah,
e. Bagi peserta yang tidak memiliki pasangan angka dan operasi
bilangan yang sesuai maka, peserta harus mengambil satu kartu dan
mencocokan kembali, namun jika belum ditemukan kartu yang berisi
angka dan operasi bilangan yang cocok, maka giliran untuk
menentukan angka atau operasi bilangan pindah ke peserta lain, dan
berlaku aturan sebelumnya,
f. Sampai dengan seluruh kartu di tangan peserta habis, maka kegiatan
Fikr Card berakhir, namun jika masih ada sisa kartu di tangan
peserta maka peserta tersebut dinyatakan kalah.
6. Dengan berakhirnya penyampaian materi ketiga, maka kegiatan hari
pertama berakhir.

Hari Kedua (Selasa, 23 November 2021)


Kegiatan pada hari kedua yakni penyampaian teori terkait proses
pembelajaran, hasil kegiatan pada hari kedua yakni:
1. Materi keempat terkait Implementasi Teori Belajar Behavioristik yang
disampaikan oleh Andree Putra Agusty, S.Pd. (Mahasiswa Pasca Sarjana
MP Unesa), dalam kegiatan ini, materi yang disampaikan yakni:
a. Pengertian belajar yakni suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya,
b. Teori belajar behavioristik teori belajar yang menekankan pada
tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
dan respon dan pendapat lain menyatakan bahwa teori tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
c. Menurut John B. Watson Asumsi dasar mengenai tingkah laku
menurut teori ini bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh
aturan-aturan yang diramalkan dan dikendalikan. Stimulus 
Respons dan Menolak adanya pengaruh naluri (instinct)
d. Menurut Edward Lee Thorndike, Teori Koneksionisme (teori ini
beranggapan bahwa proses pembelajaran yang dialami individu
diawali dengan cara mencoba-coba dan membuat salah (trial error)
sedangkan dasar belajar itu ialah asosiasi antara kesan pancaindra
(Sense Impresion) dengan Impuls (dorongan hati) untuk bertindak.
2. Materi kelima terkait implementasi teori belajar Kontruktivisme yang
disampaikan oleh Andree Putra Agusty, S.Pd. (Mahasiswa Pasca Sarjana
MP Unesa), dalam kegiatan ini, materi yang disampaikan yakni:
a. Pengertian Teori pembelajaran konstruktivisme yakni sebuah teori
pendidikan yang meningkatkan perkembangan/membangun logika
dan pembelajar konseptual. Teori yang memiliki sifat membangun,
membangun dari segi kemampuan, pemahaman, dan proses
pembelajaran.
b. Menurut Jean Piaget Sebuah struktur kognitif intelektual individu
berupa resepresentasi presepsi, ide, dan aksi yang diasosiasikan,
merupakan dasar pemikiran yang digunakan untuk beradaptasi
dengan lingkungan dan mengaturnya menjadi sebuah modal untuk
memahami pengetahuan baru,
c. Menurut Lev Vygotsky ZPD (Zone Proximal Development)
adalah zona yang menghubungkan antara pembelajaran dan
perkembangan. ZPD merupakan wilayah penyangga dan atau batu
loncatan untuk mencapai taraf perkembangan semakin tinggi.
3. Selanjutnya yakni penyampaian materi terkait Manajemen Kelas yang
disampaikan Ki Agus Setiawan, S.Pd. (Kepala SMK Tamansiswa
Mojoagung), dalam paparannya dapat disimpulkan:
a. Pengertian Manajemen Kelas yakni Suatu usaha yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menciptakan atau mempertahankan kondisi yang
optimal, dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Dalam pengertian laian manajemen
kelas yakni proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan,
dan pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
b. Prinsip – prinsip dalam manajemen kelas Hangat dan antusias,
Tantangan, Bervariasi, Keluwesan, Penekanan pada hal-hal yang
positif, dan Penanaman disiplin diri
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi manajemen kelas yakni:
Dinamika kelas, kurikulum, gedung dan sarana kelas, guru atau
pengajar dan murid,
d. Sistem Among Ki Hajar Dewantara yakni Metode pengajaran dan
pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and
dedication based on love) dengan menekankan pada sendi sistem
among yakni kodrat alam dan kemerdekaan yang dilandasi dengan
pelaksanaan berdasarkan Trilogi Kepemimpinan: Tut Wuri
Hadayani, Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarso Sung Tuladha.
4. Kegiatan hari kedua berakhir

Hari Ketiga (Rabu, 24 November 2021)


Dalam kegiatan pada hari ketiga, peserta kegiatan pelatihan melakukan
kegiatan mandiri dengan membuat Fikr Card. Dalam kegiatan ini panitia
memantau proses pembuatan melalui group Whatsapp yang telah dibuat.
Selama proses kegiatan mandiri panitia dan narasumber memberikan
pendampingan dan pengarahan terkait kesulitan yang dialami peserta. Selama
pelaksanaan tugas mandiri, seluruh peserta dapat melakukan dengan baik
tanpa ada kendala.

Hari Keempat (Kamis, 25 November 2021)


Kegiatan Hari keempat diawali dengan registrasi peserta dan persiapan
panitia. Kegiatan yang dilakukan pada hari keempat adalah kegiatan tunggal,
yakni Presentasi Hasil Karya Peserta. Dalam presentasi peserta didapatkan
hasil sebagai berikut:
1. Seluruh peserta telah menyelesaikan tugas mandiri,
2. Seluruh peserta telah memahami tata cara penggunaan Fikr Card dengan
baik,
3. Telah diperagakan cara penggunaan Fikr Card oleh peserta dan seluruh
peserta memahami teknik dan peraturan dalam pemanfaatan Fikr Card
untuk media pembelajaran.
4. Kegiatan hari Keempat berakhir dan dilaksanakan Upacara Penutupan
yang dipimpin oleh Kepala SD Islam Roushon Fikr Jombang dengan isi
pesan sebagai berikut:
a. Ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan narasumber sehingga
kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik,
b. Harapan kepada seluruh peserta kegiatan, agar terus mengembangkan
inovasi dalam pembelajaran, tidak hanya sebatas pembuatan Fikr
Card namun dikembangkan dalam pembuatan media pembelajaran
yang lain,
c. Penggunaan Fikr Card dengan resmi diterima dan dapakt digunakan
dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kegiatan – kegiatan lain,
d. Dengan mengucap Alhamdullilah Kegiatan Workshop Peningkatan
Kompetensi Guru Matematika Dalam Pembuatan Dan Pemanfaatan
Media Pembelajaran Yang Inovatif Di SD Roushon Fikr Jombang
dinyatakan DITUTUP.
G. KENDALA PELAKSAAN KEGIATAN
Selama proses pelaksanaan kegiatan tidak dijumpai kendala yang
berarti sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

H. PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi
Guru Matematika Dalam Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran
Yang Inovatif Di SD Roushon Fikr Jombang. Kami menyadari bahwa
pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kami mohon
saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan laporan
serupa selanjutnya.

Jombang, 29 November 2021


Ttd.
Panitia Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai