Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan dasar bagi

penerapan konsep matematika pada jenjang berikutnya. Matematika merupakan

ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai

peran penting dalam berbagai disiplin dan perkembangan budi daya manusia.

Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini. Kemajuan pesat di bidang teknologi informasi

dan komunikasi dewasa ini pun dilandasai oleh perkembangan matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang

selalu berhubungan dengan operasi hitung baik berupa bilangan atau konsep.

Sedangkan obyek dasarnya adalah abstrak yaitu fakta, konsep, operasi, dan

prinsip, sehingga matematika tidak mudah untuk dipelajari dan pada akhirnya

banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika (siswa membenci atau

alergi terhadap matematika). Hal ini terbukti pada siswa kelas IV SDN Wonosari

Kabupaten Bener Meriah, ketika pelaksanaan pembelajaran matematika materi

operasi hitung campuran siswa masih kesulitan karena belum begitu memahami

tentang penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif sehingga siswa, malas dan

tidak bersemangat padahal materi hitung bilangan bulat sudah diperoleh siswa di

1
kelas sebelumnya.

Mengingat pentingnya materi operasi bilangan bulat karena menjadi salah

satu materi prasyarat, maka harapannya siswa benar-benar paham dan menguasai

konsep materi tersebut. Namun, pada dasarnya materi operasi bilangan bulat

merupakan materi yang sukar diingat oleh siswa, karena konsep bilangan bulat

merupakan konsep dasar yang bersifat abstrak. Dengan demikian, penulis

menawarkan suatu media yang berupa karton berwarna yang dapat diterapkan

pada siswa agar siswa dapat memahami konsep bilangan bulat dari peragaan

benda yang real sehingga siswa dapat diajak berpikir secara abstrak. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Gagne’ dan Briggs, “media merupakan komponen sumber

atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang

dapat merangsang siswa untuk belajar”. Persoalan mencari jembatan merupakan

tantangan, yaitu tantangan pendidikan matematika terutama guru matematika

untuk memilih metode, media, dan model pembelajaran yang menarik, mudah

dipahami, menggugah semangat, menantang terlibat dan pada akhirnya

menjadikan siswa cerdas matematika.

Penulis memilih media karton berwarna karena diharapkan agar siswa

lebih mudah dalam membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif

ketika pembelajaran berlangsung. Sebelumnya penulis ingin menerapkan media

batu, namun khawatir akan terjadi kerancuan pada siswa dalam pemahaman

materi karena bentuk fisik dari batu yang sukar dibedakan oleh siswa, maka

penulis mendapatkan alternatif lain yang dtperoleh dari berbagai sumber, yaitu

mengganti media batu menjadi karton berwarna agar siswa lebih mudah

2
memahami materi dan lebih termotivasi.

Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SDN Wonosari

Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah dengan judul “Meningkatkan

Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Penggunaan Karton Berwarna untuk

Menanamkan Konsep Operasi Hitung Bilangan bulat Positif dan negatif Pada

Siswa Kelas IV SDN Wonosari Kabupaten Bener Meriah”, dikarenakan

berdasarkan pengamatan penulis di lapangan saat praktek mengajar di SDN

Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Siswa kelas IV pada

umumnya masih merasa kesulitan dalam memahami konsep operasi bilangan

bulat. Maka dari itu, penulis ingin melakukan penelitian apakah penggunaan

media karton berwarna dapat mengatasi kesulitan siswa dalam penerapan dan

pemahaman konsep bilangan bulat.

Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada umumnya kurang efektif,

baik dilihat dari proses pembelajaran maupun hasil yang diperoleh siswa. Hal ini

disebabkan karena keterbatasan karton berwarna yang diberikan ke siswa. Dari

uraian tersebut diatas bahwa metode yang dilaksanakan peneliti perlu adanya

perbaikan atau penambahan karton, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat

efektif dan hasil yang dicapai siswa sangat memuaskan .

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dicari penyelesaiannya dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

3
Apakah perbaikan dengan metode penggunaan karton berwarna dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika materi operasi hitung bilangan

bulat pada siswa kelas IV SDN Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten

Bener Meriah?

C. Pemecahan masalah

Sebagaimana telah dipaparkan pada bagian pendahuluan, masalah

pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat kelas V di SDN

Wonosari Kabupaten Bener Meriah hasil yang dicapai siswa masih belum berhasil

dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena karton berwarna yang diberikan

siswa dalam kelompok diskusi masih sedikit atau terbatas. Untuk mengatasi

masalah tersebut perlu adanya penambahan karton berwarna dalam kelompok

diskusi siswa.

Pembelajaran matematika pada operasi hitung bilangan bulat dengan

metode penggunaan karton berwarna yang sudah diperbaiki dengan menambah

jumlah karton, siswa mampu memahami materi pembelajaran, menjawab

pertanyaan, mengerjakan soal serta membuat contoh soal dengan jawaban yang

disertai dengan pembuktian. Selain itu pembelajaran bersifat aktif atau

pembelajaran berpusat pada siswa, bahkan menyenangkan.

Dari hasil penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran matematika materi

bilangan bulat kelas IV SDN Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener

Meriah, peneliti menyatakan bahwa metode penggunaan karton berwarna yang

sudah diperbaiki dengan menambah karton dan menanamkan konsep dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika pada operasi hitung

4
bilangan bulat sehingga menjadi dasar dalam mengerjakan operasi hitung

campuran di kelas IV SDN Wonosari Kabupaten Bener Meriah.

D. Definisi Operasional

1. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam melakukan

kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar ada lima aspek yaitu kemampuan

intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.

Sedangkan prestasi merupakan kecakapan atau hasil konkrit yang dapat

dicapai pada periode tertentu.

2. Metode penggunaan karton berwarna adalah karton yang dibagikan kepada

kelompok diskusi. Masing-masing kelompok diskusi menerima karton

berwarna yang sama. Kemudian masing-masing kelompok mengerjakan

soal setelah memahami cara penggunaan karton berwarna yang telah

disampaikan oleh guru. Selesai mengerjakan tugas kelompok, guru

bersama siswa membahas hasil jawaban diskusi siswa. dengan

menggunakan karton berwarna. Sehingga siswa dapat memahami dan

dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan bulat.

E. Lingkup Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk materi operasi hitung bilangan bulat

pada pembelajaran matematika kelas IV SDN Wonosari. Sedang kegiatan

pembelajaran dengan penggunaan karton berwarna.

F. Tujuan Penelitian

5
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian , tujuan penelitian ini adalah

untuk menanamkan konsep dan meningkatkan kualitas hasil belajar matematika

materi operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif pada siswa kelas IV SDN

Wonosari Kabupaten Bener Meriah dengan metode penggunaan karton berwarna.

G. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi Guru

a. Guru memperoleh pengetahuan tentang strategi dan inovasi

pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru dapat merefleksi tentang apa yang telah dilakukan selama ini

sehingga mendapat masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan

dalam pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Siswa memperoleh pembelajaran langsung yang lebih bermakna sehingga

materi pembelajaran yang disampaikan akan berkesan dan materi akan

mudah dipahami dengan baik.

3. Bagi Peneliti

a. Memberikan pengalaman dalam proses pencarian permasalahan

untuk dicarikan pemecahannya.

4. Memberikan dorongan dan semangat bagi peneliti lain untuk menemukan

sesuatu yang berguna bagi dunia pendidikan.

5. Bagi Sekolah

6
a. Memberikan masukan kepada sekolah untuk meningkatkan mutu

pendidikan melalui perbaikan proses pembelajaran.

b. Memberikan masukan tentang identifikasi kebutuhan sekolah yang

berkaitan dengan alat peraga edukatif yang baik dan tepat.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan Prestasi Pembelajaran

Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di SD ada

beberapa cara yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh sekolah dan para

pembina pendidikan, diantaranya adalah pengembangan kurikulum beserta

perangkat materi pelajaran, pengembangan pengelolaan dan pemanfaatan

lingkungan serta fasilitas pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Disamping itu guru juga ikut menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan itu

berlangsung, guru juga kunci pokok keberhasilan peningkatan mutu pendidikan.

Untuk itu kemampuan profesioanal guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan

dengan berbagai upaya, antara lain melalui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan

teknis yang dilakukan secara berkesinambungan di sekolah dan di wadah-wadah

pembinaan profesional seperti Kelompok Kerja Guru (KKG). (Supriyanto, 1998).

Peningkatan prestasi dalam pembelajaran adalah upaya yang dilakukan

guru dalam pembelajaran agar hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran lebih

baik dari sebelumnya. Sedangkan arti belajar menurut Abu Ahmadi, (dalam Andik

Harsono) adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Upaya

8
yang dilakukan guru diantaranya adalah memperbaiki metode pembelajaran.

Sedangkan metode yang sesuai dengan pembelajaran matematika materi

operasi hitung bilangan bulat adalah metode penggunaan karton berwarna.

B. Pengertian Bilangan Bulat

Berbicara tentang bilangan, kita pasti mengenal berbagai jenis bilangan

diantaranya bilangan cacah yaitu: 0,1,2,3,4,5,…Kemudian bilangan asli yaitu :

1,2,3,4,5,…. Menurut Burhan Mustaqim (2008) bilangan bulat adalah bilangan

yang terdiri dari bilangan asli (bilangan bulat positif), bilangan nol, dan lawan

bilangan asli (bilangan negatif).

C. Pengertian Metode Pembelajaran

Berbicara tentang metode tidak terlepas dari pembicaraan tentang

pendekatan dan strategi/teknik pembelajaran. Bahkan, jika sudah diketahui

pendekatan yang digunakan, metode dan strategi akan menyesuaikan dengan

pendekatan tersebut.

Metode adalah cara yang dipandang efisien yang digunakan guru dalam

menyampaikan mata pelajaran tertentu kepada anak didik, sehingga tujuan yang

telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan belajar dapat tercapai dengan

efektif. Dalam proses kegiatan pembelajaran dapat digunakan lebih dari satu

metode oleh Suradisastra, (dalam Supriyanto).

Menurut Puji Santoso dkk (2007) pembelajaran merupakan terjemahan dari

9
instructional. Proses memberi rangsangan kepada siswa supaya belajar.

Pembelajaran berbeda dari pengajaran yang merupakan terjemahan dari

teaching.Pada proses pengajaran biasanya ada guru yang mengajar siswa,

sedangkan dalam proses pembelajaran tidak selalu demikian.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk

melaksanakan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan pembelajaran agar

tujuan yang telah disusun tersebut dapat tercapai secara optimal. Dengan demikian

keberhasilan pelaksanaan pembelajaran tergantung pada cara guru melaksanakan

metode pembelajaran.

Untuk memilih metode pembelajaran tidak bisa sembarangan, banyak

faktor yang mempengaruhi dan patut dipertimbangkan. Misalnya seperti yang

dikemukakan oleh Surakmad, (dalam Supriyanto).

a. Tujuan dan fungsi metode

b. Situasi dengan berbagai keadaan

c. Tingkat kematangan anak didik

d. Fasilitas yang diberikan pada anak didik

e. Pribadi dan kemampuan guru yang berbeda-beda.

D. Penggunaan Karton berwarna

Penggunaan karton berwarna adalah karton yang digunakan oleh siswa

dalam kegiatan pembelajaran matematika. Karton tersebut terdiri dari dua warna.

Untuk warna merah muda mewakili tanda (-) dan warna kuning mewakili

tanda(+). Kedua karton tersebut sangat cocok digunakan siswa dalam kegiatan

10
pembelajaran matematika terutama materi operasi hitung bilangan bulat.

Penggunaan karton berwarna memiliki kelebihan diantaranya:

a. Dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika bilangan

bulat baik diskusi kelompok maupun individu.

b. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran atau pembelajaran berpusat

pada siswa.

c. Siswa mampu dan dapat menjumlahkan dengan mudah bilangan bulat

positif dengan negatif.

d. Siswa mampu dan dapat dengan mudah menjumlahkan bilangan bulat

negatif dengan positif.

e. Siswa mampu dan dapat dengan mudah menjumlahkan bilangan bulat

negatif dengan negatif.

f. Siswa mampu dan dapat dengan mudah mengurangkan bilangan bulat

positif dengan negatif.

g. Siswa mampu dan dapat dengan mudah mengurangkan bilangan bulat

negatif dengan positif.

h. Siswa mampu dan dapat dengan mudah mengurangkan bilangan bulat

negatif dengan negatif.

i. Kegiatan pembelajaran sangat menyenangkan bagi siswa (guru sebagai

fasilitator)

Tahapan pelaksanaan penggunaan karton berwarna dalam kegiatan

pembelajaran. Pertama, siswa membentuk kelompok diskusi. Masing-masing

11
kelompok mendapat karton berwarna dengan jumlah yang sama. Kedua, guru

memberikan lembar soal matematika yang berkaitan dengan bilangan bulat untuk

didiskusikan dengan kelompoknya. Keempat, guru menyuruh kelompok diskusi

mengerjakan soal yang diterima. Kelima, guru bersama siswa membahas hasil

diskusi dari masing-masing kelompok diskusi..Guru sebagai fasilitator. Keenam

guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran. Ketujuh guru

memberikan tugas indiVdu.

Dari hasil kegiatan pembelajaran matematika materi operasi hitung

bilangan bulat dengan metode penggunaan karton berwarna pada siswa kelas IV

SDN WonosariKabupaten Bener Meriah dapat diperoleh rata-rata nilai 70,625

dari 16 siswa. Dengan demikian metode penggunaan karton berwarna dapat

meningkatkan prestasi siswa terhadap pembelajaran matematika materi operasi

hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Wonosari Kabupaten Bener

Meriah.

BAB III

12
METODE PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. SUBYEK PENELITIAN

Tempat Pelaksanaan Penelitian

Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN

Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah.

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Siklus pertama dilaksanakan, Kamis, 20 September 2021.

Siklus Kedua dilaksanakan Kamis, 27 September 2021

Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah mata

pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar Negeri Womosari, pada materi

operasi hitung bilangan bulat.

Adapun yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah pokok

bahasan operasi hitung bilangan bulat dengan indikator yang dicapai siswa adalah

Siswa dapat melakukan operasi hitung bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat positif.

Karakteristik Kelas dan Siswa

SDN Wonosari Kecamatan Bandar adalah lembaga pendidikan yang

terletak di Desa Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah.

Mayoritas siswa SDN Wonosari berasal dari lingkungan atau keluarga petani.

Sehingga perhatian orang tua terhadap anak belajar kurang, yang mengakibatkan

13
minat belajar anak juga kurang. Sasaran perbaikan pembelajaran adalah kelas IV

semester I Tahun Pelajaran 2021/2022. Siswa kelas IV SDN Wonosari sebanyak

16 siswa, dengan rincian : 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Adapun yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini

adalah :

1. Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi bilangan bulat.

2. Kurangnya keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran.

3. Rendahnya partisipasi siswa dalam kerja kelompok diskusi.

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa terhadap soal matematika

pada materi operasi hitung bilangan bulat diperoleh hasil bahwa ketidak tuntasan

belajar siswa mencapai 68,75%.

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV SDN Wonosari

JENIS KELAMIN
N
O NAMA
L P

1 ALDI HALIDA L

2 ALHAM MOMIYO L

3 ANGKI HUSAIN L

4 BAHRAIN NASIR L

5 FENDI USMAN L

6 ISHAL BUYU L
14
7 MOH. FIRMAN ABAS L

8 MOH. SAHRUL HARIS L

9 DEWIAS ABDULLAH P

10 FATMAH ABAS P

11 MARTIN ISHAK P

12 NURAIN YUNUS P

13 RABIA TALIB P

14 SALMA YASIN P

15 SISKA MOHAMAD P

16 SRI DELA ISMAIL P

B. DESKRIPSI PERSIKLUS

Rencana perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas IV

SDN Wonosari Kabupaten Bener Meriah ini memakai prinsip Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yang berusaha mengkaji dan

merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan pembelajaran

yaitu penampilan guru, interaksi guru-siswa, interaksi antara siswa untuk

menjawab permasalahan penelitian. Penelitan ini dibagi dua siklus yang


15
disesuaikan dengan alokasi waktu dan topik yang dipilih. Masing-masing siklus

terdiri dari empat langkah oleh Kemmes dan Taggart, (dalam Andik Harsono,

2010) dalam buku Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional.

a. Perencanaan (Planing)

Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan

dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu pada tahap ini juga

dipersiapkan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar .

b. Tindakan (Action)

Pada tahap ini tindakan yang harus dilakukan oleh peneliti sebagai

upaya perubahan untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar.

c. Pengamatan (Obsevation)

Peneliti melakukan pengamatan secara sistematis untuk mengamati hasil atau

dampak tindakan terhadap proses belajar mengajar.

d. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan pengamati mengkaji dan

mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang dilakukan.

C. Rencana Penelitian

16
Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Menjelaskan tentang konsep bilangan bulat.

2. Menjumlahkan bilangan bulat.

3. Mengurangkan bilangan bulat.

Siklus Pertama

a. Perencanaan

Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah instrumen penelitian yang

meliputi:

Bahan ajar, perangkat ini digunakan sebagai sumber atau pegangan bagi

peneliti untuk membuat rencana pembelajaran pada pokok bahasan operasi

hitung bilangan bulat.

Rencana pembelajaran model pengajaran langsung dengan pokok bahasan

Operasi hitung bilangan bulat.

Lembar kerja siswa yang dikerjakan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.

Tes hasil belajar.

b. Pelaksanaan kegiatan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan diantaranya:

17
Siswa diberi penjelasan mengenai pembelajaran dengan metode

penggunaan karton berwarna.

Siswa dibagi kedalam kelompok berdasarkan kemampuan dan

keinginan Siswa.

Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis

besar materi yang akan dipelajari

Siswa ditugaskan untuk saling bergantung pada kelompoknya masing-

masing .

Peneliti memulai dengan kegiatan awal yaitu apersepsi pelajaran lalu

dilanjutkan dengan menjelaskan materi dengan menggunakan metode

penggunaan karton berwarna.

Peneliti memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menanyakan

materi yang telah disampaikan guru/peneliti.

Peneliti memberikan soal-soal diskusi pada masing-masing kelompok

diskusi.

Peneliti membagikan karton berwarna pada tiap-tiap

kelompok Peneliti melakukan bimbingan diskusi pada siswa.

Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, peneliti bersama siswa

membahas hasil diskusi sekaligus membahas hal-hal yang belum

terselesaikan dalam kelompok diskusi.

Peneliti memberikan tugas individu pada masing-masing

siswa Peneliti bersama siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran.

18
c. Pengamatan

Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap

pengelolaan kegiatan pembelajaran model pembelajaran langsung dan menilai

kemampuan kinerja kelompok siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok

siswa.

d. Refleksi ( Reflection)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan pengamat melihat dan

mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan,

yaitu keaktifan siswa melaksanakan pembelajaran (partisipasi dalam

kelompok penerapan penggunaan metode dalam penerapan konsep). Hasil

yang diperoleh dan permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan

dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang pada siklus

berikutnya.

Siklus Kedua

a. Perencanaan

Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah instrument penelitian yang

meliputi:

Bahan ajar, perangkat ini digunakan sebagai sumber atau pegangan bagi

peneliti untuk membuat rencana pembelajaran pada pokok bahasan operasi

19
hitung bilangan bulat.

Rencana pembelajaran model pengajaran langsung dengan pokok bahasan

operasi hitung bilangan bulat.

Lembar kerja siswa yang dikerjakan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat.

Tes hasil belajar.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan diantaranya:

Siswa diberi penjelasan mengenai pembelajaran dengan menggunakan

karton berwarna.

Siswa dibagi kedalam kelompok berdasarkan kemampuan dan keinginan

siswa.

Peneliti membagikan karton perintah dan karton pertanyaan pada tiap-tiap

kelompok.

Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis

besar materi yang akan dipelajari

Siswa ditugaskan untuk saling bergantung pada kelompoknya masing-

masing

Peneliti memulai dengan kegiatan awal yaitu apersepsi pelajaran lalu

20
dilanjutkan dengan menjelaskan materi dengan menggunakan karton

berwarna.

Peneliti memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menanyakan

materi yang telah disampaikan guru/peneliti.

Peneliti memberikan soal-soal diskusi pada masing-masing kelompok

diskusi.

Peneliti melakukan bimbingan diskusi pada siswa.

Setelah kegiatan diskusi kelompok selesai, peneliti bersama siswa

membahas hasil diskusi sekaligus membahas hal-hal yang belum

terselesaikan dalam kelompok diskusi.

Peneliti bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Peneliti memberikan tugas individu pada masing-masing siswa.

c. Pengamatan

Selama tahap pelaksanaan peneliti melakukan observasi terhadap

pengelolaan kegiatan pembelajaran model pembelajaran langsung dan menilai

kemampuan kinerja kelompok siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok

siswa.

d. Refleksi ( Reflection)

Pada tahap ini peneliti bersama guru dan pengamat melihat dan

mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan,

21
yaitu keaktifan siswa melaksanakan pembelajaran (partisipasi dalam

kelompok . penerapan penggunaan media dalam penerapan konsep. Hasil yang

diperoleh dan permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan.

22
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PERSIKLUS

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Prestasi

Belajar Matematika dengan Metode Penggunaan Karton Berwarna untuk

Menanamkan Konsep Operasi Hitung Bilangan bulat Positif dan negatif Pada

Siswa Kelas IV SDN Wonosari Kabupaten Bener Meriah Tahun Pelajaran 2021/

2022 dengan kegiatan sebagai berikut:

A.1. HASIL PRE-TEST

Berdasarkan pre-test yang dilakukan sebelum pelaksanaan rencana

perbaikan siklus pertama diperoleh daftar nilai sebagai berikut:

Tabel 4.1 Analisis Hasil Latihan Soal Pre-test

KETUNTASAN
NO NAMA NILAI
TUNTAS TIDAK

1 ALDI HALIDA 40 - TIDAK

2 ALHAM MOMIYO 40 - TIDAK

3 ANGKI HUSAIN 65 TUNTAS -

4 BAHRAIN NASIR 30 - TIDAK

5 FENDI USMAN 40 - TIDAK

6 ISHAL BUYU 60 - TIDAK

23
7 MOH. FIRMAN ABAS 65 TUNTAS -

8 MOH. SAHRUL HARIS 65 TUNTAS -

9 DEWIAS ABDULLAH 50 - TIDAK

10 FATMAH ABAS 50 - TIDAK

11 MARTIN ISHAK 65 TUNTAS -

12 NURAIN YUNUS 50 - TIDAK

13 RABIA TALIB 50 - TIDAK

14 SALMA YASIN 40 - -

15 SISKA MOHAMAD 30 - TIDAK

16 SRI DELA ISMAIL 40 - TIDAK

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hanya ada 4 siswa yang tuntas

atau 25% yaitu dengan memperoleh nilai 65 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Sedangkan siswa yang belum tuntas atau dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal mencapai 12 siswa atau 75% dan nilai rata-rata kelas adalah

48,75. Hal ini disebabkan karena siswa belum menerima materi pembelajaran

tentang operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan karton berwarna.

Hasil dari pre-test ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran matematika pada operasi

hitung bilangan bulat.

A.2. SIKLUS PERTAMA


24
Rancangan Awal

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai rencana tindakan yang ada pada bab

III Metode Penelitian, juga perlu adanya penekanan tentang :

a. Kemampuan guru dalam memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

b. Kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran.

c. Kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa.

d. Kemampuan guru dalam membimbing siswa selama kegiatan

pembelajaran.

e. Kemampuan guru dalam mengelola waktu kegiatan pembelajaran.

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran ada beberapa hal yang

harus dipersiapkan oleh guru yaitu: konsep atau materi pembelajaran tentang

Operasi Hitung Bilangan Bulat, Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kegiatan Siswa berupa latihan soal-soal operasi hitung bilangan bulat serta

analisis hasil latihan soal siswa.

Tindakan dan Pengamatan

a. Pendahuluan

Pada awal kegiatan pembelajaran guru memotivasi siswa dengan

memberikan permasalahan sesuai materi yang akan dipelajari bersama dan

25
menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok diskusi

yang terdiri 4 orang dalam kelompok dan bersifat heterogen artinya tiap

kelompok ada laki-laki dan perempuan, berkemampuan tinggi dan

berkemampuan rendah.

Guru memberikan karton berwarna yang akan digunakan dalam diskusi

kelompok.

Guru memberikan tugas soal kelompok berupa soal yang ada di Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) seperti yang dilakukan sebelumnya dan guru

membimbingya serta mengamati aktivitas yang dilakukan siswa jika ada

kesulitan.

Kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu guru bersama siswa membahas

hasi diskusi siswa dengan meminta dari masing-masing kelompok siswa

mengerjakan soal di papan tulis sesuai soal pada Lembar Kegiatan Siswa

(LKS). Sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil

jawaban. Proses ini berjalan sampai semua sol-soal yang diberikan guru

dalam LKS terjawab semuanya.

c. Penutup

Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa mengenai kesulitan-

kesulitan selama melakukan kegiatan pembelajaran operasi hitung

bilangan bulat.

Untuk mengetahui kemampuan atau daya serap siswa dalam melaksanakan

26
kegiatan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat guru memberikan

tugas indiVdu pada siswa.

Refleksi

Setelah tahap kegiatan dan pengamatan pada siklus pertama diperoleh

gambaran sebagai berikut:

Guru memberikan motivasi belajar siswa dengan memberikan semangat

dan menyampaikan materi yang akan dipelajari serta menyampaikan

tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa dengan jelas.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan diskusi kelompok, siswa

belum dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran karena

sebagian siswa masih belum memahami materi pembelajaran dari guru.

Sedangkan guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya..

Karton berwarna yang dibagikan guru kepada kelompok diskusi tidak

memenuhi kebutuhan siswa. Sehingga siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran diskusi kelompok masih mengalami kesulitan.

Kurang adanya interaksi antara guru dengan seluruh siswa. Sehingga

siswa yang kurang memahami materi pembelajaran diam seolah-olah

sudah memahaminya.

Waktu yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sudah sesuai

dengan alokasi waktu atau jam pelajaran.

Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama akan

dijadikan masukan dalam pembenahan atau perbaikan pada siklus kedua.

27
Pembenahan atau perbaikan pada siklus kedua antara lain:

- Guru harus selalu memberikan kesempatan bertanya pada seluruh siswa

untuk menanyakan materi yang telah disampaikan guru.

- Karton berwarna yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran diskusi

harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak mengalami kesulitan bahkan

kegiatan pembelajaran akan terasa menyenangkan.

- Guru sebagai fasilitator. Sehingga terjadi interaksi antara guru dengan

siswa, siswa dengan siswa. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.

Siswa sebagai subyek bukan sebagai obyek. Kegiatan pembelajaran

menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Hasil Test Siklus Pertama

Tabel 4.2 Analisis Hasil Latihan Soal Test Siklus Pertama

KETUNTASAN
NO NAMA NILAI
TUNTAS TIDAK

1 ALDI HALIDA 55 - TIDAK

2 ALHAM MOMIYO 65 TUNTAS

3 ANGKI HUSAIN 75 TUNTAS -

4 BAHRAIN NASIR 65 TUNTAS -

5 FENDI USMAN 65 TUNTAS -

6 ISHAL BUYU 70 - TIDAK

28
7 MOH. FIRMAN ABAS 65 TUNTAS -

8 MOH. SAHRUL HARIS 70 TUNTAS -

9 DEWIAS ABDULLAH 50 - TIDAK

10 FATMAH ABAS 65 TUNTAS -

11 MARTIN ISHAK 70 TUNTAS -

12 NURAIN YUNUS 60 TUNTAS -

13 RABIA TALIB 55 - TIDAK

14 SALMA YASIN 75 TUNTAS -

15 SISKA MOHAMAD 75 TUNTAS -

16 SRI DELA ISMAIL 55 - TIDAK

Nilai Rata-Rata Kelas 1.035

Prosentase Ketuntasan 64,6875

Prosentase Ketuntasan 68,75% 31,25%

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 65

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa ada 11 siswa yang

tuntas dari 16 siswa. Sehingga dapat dihitung ketuntasan siswa pada

pelaksanaan perbaikan siklus pertama mencapai 68,75%. Sedangkan siswa

yang belum tuntas

ada 4 siswa dengan prosentase 31,25%. Jadi prestasi belajar siswa meningkat

dibanding hasil pre-test atau sebelum perbaikan pembelajaran siklus pertama.

A.3. Siklus Kedua

29
Rancangan Awal

Pada siklus kedua rancangan dilakukan berdasarkan hasil pada siklus

pertama. Sedangkan yang perlu diperbaiki pada perbaikan pembelajaran siklus

kedua adalah:

a. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,

memberikan ketrampilan pada siswa dalam mengajukan pertanyaan,

menanggapi pertanyaan dan mengerjakan soal-soal yang disertai

dengan pembuktian jawaban.

b. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yaitu

metode penggunaan karton berwarna.

c. Kemampuan guru dalam melakukan interaksi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran atau guru

sebagai fasilitator.

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus kedua, ada

beberapa hal yang harus dipersiapkan diantaranya materi yang diajarkan yaitu

operasi hitung bilangan bulat, Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), Lembar

Kegiatan Siswa (LKS), dan soal-soal test tentang operasi hitung bilangan bulat.

Tindakan dan Pengamatan

30
a. Pendahuluan

Pada awal kegiatan pembelajaran guru memotivasi siswa dengan memberikan

permasalahan sesuai materi yang akan dipelajari bersama dan menyampaikan

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok diskusi

yang terdiri 3-4 orang dalam kelompok dan bersifat heterogen artinya tiap

kelompok ada laki-laki dan perempuan, berkemampuan tinggi dan

berkemampuan rendah.

Guru memberikan karton berwarna kepada kelompok diskusi yang akan

digunakan dalam diskusi dengan jumlah karton sesuai dengan kebutuhan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Guru memberikan tugas soal kelompok berupa soal yang ada di Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) seperti yang dilakukan sebelumnya dan guru

membimbingya serta mengamati aktivitas yang dilakukan siswa jika ada

kesulitan.

Kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu guru bersama siswa membahas

hasil diskusi siswa dengan meminta dari masing-masing-masing kelompok

31
siswa mengerjakan soal dipapan tulis sesuai soal pada Lembar Kegiatan

Siswa (LKS). Sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan dari hasil

jawaban. Proses ini berjalan sampai semua sol-soal yang diberikan guru

dalam LKS terjawab semuanya.

c. Penutup

Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa mengenai kesulitan-

kesulitan selama melakukan kegiatan pembelajaran operasi hitung

bilangan bulat.

Untuk mengetahui kemampuan atau daya serap siswa dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat guru memberikan

tugas individu pada siswa.

Hasil Test Siklus Kedua

Tabel 4.3 Analisis Hasil Latihan Soal Test Siklus Kedua

KETUNTASAN
NO NAMA NILAI
TUNTAS TIDAK

1 ALDI HALIDA 65 TUNTAS -

2 ALHAM MOMIYO 70 TUNTAS -

3 ANGKI HUSAIN 80 TUNTAS -

4 BAHRAIN NASIR 70 TUNTAS -

32
5 FENDI USMAN 65 TUNTAS -

6 ISHAL BUYU 75 TUNTAS -

7 MOH. FIRMAN ABAS 70 TUNTAS -

8 MOH. SAHRUL HARIS 65 TUNTAS -

9 DEWIAS ABDULLAH 65 TUNTAS -

10 FATMAH ABAS 75 TUNTAS -

11 MARTIN ISHAK 70 TUNTAS -

12 NURAIN YUNUS 65 TUNTAS -

13 RABIA TALIB 55 - TIDAK

14 SALMA YASIN 85 TUNTAS -

15 SISKA MOHAMAD 85 TUNTAS -

16 SRI DELA ISMAIL 70 TUNTAS -

Nilai Rata-Rata Kelas 1.130

Prosentase Ketuntasan 70,625

Prosentase Ketuntasan 93,75% 6,25%

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 65

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa ada 15 siswa yang

tuntas dari 16 siswa. Sehingga dapat dihitung ketuntasan siswa pada

pelaksanaan perbaikan siklus kedua mencapai 93,75%. Sedangkan siswa yang

belum tuntas ada 1 siswa dengan prosentase 6,25%. Jadi prestasi belajar siswa

meningkat dibanding hasil kegiatan pembelajaran pada siklus pertama atau

sebelum perbaikan pembelajaran siklus kedua. Sedang nilai rata-rata kelas

mencapai 70,625. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pembelajaran

matematika materi operasi hitung bilangan bulat dengan metode penggunaan


33
karton berwarna dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV

SDN WonosariKecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Dengan

demikian pelaksanaan perbaikan pembelajaran hanya sampai pada tahap siklus

kedua.

B. PEMBAHASAN HASIL TIAP SIKLUS

Aktivitas Siswa

Pada kegiatan pre-test, pelaksanaan siklus pertama aktivitas siswa

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih belum mencapai hasil yang

memuaskan. Hal ini terlihat saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa

kurang memahami materi yang disampaikan guru, siswa selalu diam tidak mau

bertanya pada guru, sehingga tidak ada interaksi antara guru dengan siswa, Atau

siswa dengan siswa.

Kegiatan pembelajaran siklus pertama yang dilakukan dengan diskusi

kelompok, siswa belum dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran

karena sebagian siswa masih belum memahami materi pembelajaran dari guru.

Sedangkan guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Selain

itu karton berwarna yang dibagikan guru kepada kelompok diskusi tidak

memenuhi kebutuhan siswa. Sehingga siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran diskusi kelompok masih mengalami kesulitan. Kurang

adanyainteraksi antara guru dengan seluruh siswa. Sehingga siswa yang kurang

memahami materi pembelajaran diam seolah-olah sudah memahaminya.

34
Sedangkan pada pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada

siklus kedua seluruh siswa mulai aktif, berani berpendapat atau mengajukan

pertanyaan pada guru. Karton berwarna yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran diskusi disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak mengalami kesulitan bahkan kegiatan

pembelajaran terasa menyenangkan. Guru sebagai fasilitator. Sehingga terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Kegiatan pembelajaran

berpusat pada siswa. Siswa sebagai subyek bukan sebagai obyek. Kegiatan

pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan serta hasil yang dicapai

siswa dalam pembelajaran sangat memuaskan.

Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

Dari uraian di atas diperoleh bahwa pada saat pre-test didapat nilai

rata-rata siswa 48,75 dengan ketuntasan siswa hanya mencapai 25%. Hal ini

menunjukan bahwa hasil yang dicapai siswa pada awal pembelajaran, materi

operasi hitung bilangan bulat masih sangat kurang. Sehingga untuk mencapai

keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

perlu adanya perbaikan pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua.

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran melalui siklus pertama dan

siklus kedua keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami

peningkatan. Pada siklus pertama rata-rata nilai siswa mencapai 64,6875.

Sedangkan prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai 68,75% dan siswa tidak

35
tuntas dalam kegiatan pembelajaran mencapai 31,25% dengan jumlah siswa 16

anak. Pada siklus kedua prosentase ketuntasan belajar siswa mencapai 93,75%

dan tidak tuntas mencapai 6,25%. Sedangkan nilai rata-rata mencapai 70,625.

Dari hasil kegiatan pembelajaran melalui perbaikan pembelajaran

dengan tahapan persiklus dapat disimpulkan bahwa dengan metode penggunaan

karton berwarna dapat meningkatkan prestasi siswa dan menanamkan konsep

dalam belajar matematika operasi hitung bilangan bulat kelas IV SDN Wonosari

kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah.

36
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan perbaikan pembelajaran, yaitu meningkatkan prestasi

belajar matematika dengan metode penggunaan karton berwarna untuk

menanamkan konsep operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif pada siswa

kelas IV SDN WonosariKabupaten Bener Meriah sesuai uraian bahasan hasil

perbaikan pembelajaran yang dibahas pada bab V dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Metode penggunaan karton berwarna pada pembelajaran matematika

materi operasi hitung bilangan bulat dapat meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa. Hal ini tampak pada keaktifan siswa dalam mengajukan

pertanyaan memberi tanggapan pertanyaan dari guru, keaktifan siswa

dalam mengerjakan soal tepat waktu baik dalam kelompok maupun

diskusi.

2. Hasil ketuntasan belajar tiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus

pertama ketuntasan belajar siswa mencapai 68,75%, nilai rata-rata

64,6875, jumlah siswa 16 anak dan Kriteria Ketuntasan Minimal

pembelajaran matematika adalah 65. Sedangkan pada siklus kedua siswa

juga mengalami peningkatan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat

dibuktikan dengan ketuntasan belajar siswa mencapai 93,75%, nilai rata-

1
rata 70,625, jumlah siswa 16 anak dan Kriteria Ketuntasan Minimal

pembelajaran matematika adalah 65.

B. SARAN-SARAN

1. Pemecahan masalah kualitas proses dan hasil pembelajaran matematika

materi operasi hitung bilangan bulat dapat menggunakan karton berwarna.

2. Metode penggunaan karton berwarna adalah metode pembelajaran yang

sesuai untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika materi operasi hitung

bilangan bulat kelas IV.

3. Metode penggunaan karton berwarna adalah metode pembelajaran yang

berpusat pada siswa, siswa sebagai subyek, guru sebagai fasilitator, dan

cocok digunakan dalam kegiatan diskusi kelompok maupun individu dan

dapat dikembagkan dikelas I, II, dan III.

4. Sebagai tindak lanjut, perlu diadakan penelitian berikutnya karena hasil

penelitian ini hanya dilaksanakan di SDN Wonosari Kecamatan Bandar

Kabupaten Bener Meriah. Tahun Pelajaran 2021/2022.

2
DAFTAR PUSTAKA

Suradisastra, 1991 dari Supriyanto, 2009. Metode Dan Media Pembelajaran

Dalam Standar Proses Pendidikan. Gorontalo; Universitas Negeri Gorontalo. Abu

Ahmadi, 2001 dari Andik Harsono, 2010. Laporan pemantapan kemampuan

Profesional. Jakarta; Universitas Terbuka

Surakmad, 1979 dari Supriyanto, 2001. Proposal Tesis Penelitian Tindakan

Kelas.Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta.

Santoso, Puji, dkk, (2007). Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.

Jakarta; Universitas Terbuka.

Mustaqim, Burhan (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta; Pusat Perbukuan,

Departermen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai