Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan,


antara lain keterlibatan dan peran guru dalam proses pembelajaran.
Kegagalan siswa adalah salah satu cermin kegagalan guru dan sekolah dalam
menjalankan fungsi dan perannya. Meningkatkan mutu pendidikan
sebagaimana diharapkan masyarakat, diperlukan inovasi-inovasi yang
bersifat kreatif dan kooperatif sehingga tercipta suasana belajar dan
pembelajaran yang kondusif. Guru memiliki peran yang ampuh baik sebagai
fasilisator, motIIator maupun sebagai pengelola pembelajaran, sehingga
tujuan peningkatan mutu pendidikan akan segera terwujud.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum Nasional yang telah


dikembangkan bertahun tahun dan telah memenuhi dua dimensi Kurikulum,
yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Apa yang dideskripsikan
dalam kurikulum harus memberikan petunjuk dalam proses pembelajaran di
kelas. Seiring dengan perkembangan zaman perkembangan baru dalam
bidang teknologi informasi, ternyata berdampak terhadap perubahan dan
peran tanggung jawab guru. Oleh karena itu, setiap guru bukan hanya perlu
memahami hakikat dan makna pembelajaran beserta aspek-aspek yang
mempengaruhinya, akan tetapi di tuntut penguasaan sejumlah kompetensi
untuk dapat mengaplikasikannya di lapangan dalam rangka proses
pembelajaran siswa, terutama pada bidang atau mata pelajaran matematika.

Dengan semangat Kurikulum 2013 seharusnya pembelajaran


matematika lebih berkembang dari segi konsep mengajar, teori-teori belajar,
dan strategi pembelajarannya. Seiring berkembangnya teknologi,

1
pembelajaran matematika justru lebih terarah dengan baik. Dengan
menggunakan alat peraga pembelajaran seperti alat peraga bangun batar, bisa
menghadirkan benda-benda untuk dijadikan contoh dalam bentuk benda
nyata, gambar atau animasi yang lebih menarik dan berkesan, sehingga
pembelajaran bisa dirasakan siswa lebih menyenangkan dan tidak
membosankan. Selain itu juga mempercepat proses pembelajaran.

Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang


diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari
pendidikan nasional dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan
ilmu pengetahuan lain. Matematika juga merupakan ilmu dasar atau “basic
science”, yang penerapannya sangat dibutuhkan oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ironisnya matematika dikalangan para pelajar merupakan mata
pelajaran yang kurang disukai, minat mereka terhadap pelajaran ini rendah
sehingga penguasaan siswa terhadap mata pelajaran matematika menjadi
sangat kurang.

Dalam pembelajaran matematika, terutama di kelas rendah banyak hal


atau faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dan hal-hal yang
sering menghambat untuk tercapainya tujuan belajar. Karena pada dasarnya
setiap anak tidak sama cara belajarnya, demikian pula dalam memahami
konsep-konsep abstrak. Melalui tingkat belajar yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya maka guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar
dengan baik, khususnya pada saat menanamkan konsep baru. Salah satu alat
peraga pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan bantuan
pemecahan Penelitian dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah
dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menggunakan alat peraga
bangun datar khususnya pada mata pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil observasi di kelas II SDN 3 Cikotok Kecamatan


Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023, diperoleh informasi

2
tentang masih kurangnya perhatian dan dorongan dalam penggunaan alat
peraga walaupun alat peraga sebagian sudah tersedia akan tetapi tidak semua
digunakan. Kurangnya penggunaan alat peraga pada proses pembelajaran
mata pelajaran matematika menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil
belajar yang diperoleh siswa, khususnya tentang bangun datar. Sebagaimana
hasil evaluasi yang dicapai oleh siswa Kelas II SDN 3 Cikotok Kecamatan
Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023 dari 27 siswa hanya
sebagian 15 orang atau 56% siswa aktif dalam pembelajaran matematika dan
hasil belajar hanya 14 orang atau 56% siswa yang mendapat nilai sesuai
KKM (60).

Berdasarkan latar belakang Penelitian di atas, maka dilakukan


penelitian tindakan kelas (PTK), dengan judul “Upaya Meningkatkan hasil
belajar matematika siswa melalui alat peraga kerangka bangun datar di
kelas 2 SDN 3 Cikotok “.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang Penelitian dapat di identifikasi masalah
Penelitian sebagai berikut:
1. Adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru
meskipun belum mengerti.
2. Perhatian siswa tidak fokus ketika pembelajaran berlangsung.
3. Siswa kurang aktif dan setiap diberi pertanyaan siswa tidak berani
menjawabnya.
4. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika
5. Hasil belajar Matematika rendah atau dibawah KKM

C. Pembatasan masalah
Dari hasil yang dicapai siswa ,penulis menemukan beberpa masalah yang
menjadi penyebab antara lain:

3
1. Penyampaian materi kurang menarik,karena tidak mengunakan alat
peraga yang tepat
2. Siswa kurang bersemangat untuk menerima pelajaran matematika
3. Siswa kurang memahami aspek aspek yang ahrus dip[erhatikan dalam
pembelajaran matematika
Adapun masalah yang dianalisis menjadi penyebab nya adalah:
1. Kurang alat peraga
2. Penyampaian materi kurang menarik
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi Penelitian maka rumusan masalah Penelitian
pokok dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peningkatan minat belajar matematika siswa Kelas II SDN
3 Cikotok Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran
2022/2023 melalui penggunaan Alat Peraga kerangka bangun datar.
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa Kelas II SDN 3
Cikotok Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran
2022/2023 melalui penggunaan alat peraga kerangka bangun datar.
.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas yang hendak dicapai melalui
penggunaan alat peraga ini adalah:
1. Meningkatkan minat belajar matematika siswa Kelas II SDN 3 Cikotok
Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023
melalui penggunaan kerangka bangun datar
2. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas II SDN 3 Cikotok
Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023
melalui penggunaan kerangka bangun datar
3. Meningkat kan rasa ingin bertanya kepada guru
4. Meniungkat kan focus belajar siswa
5. Meningkat kan ke aktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

4
F. Kegunaan penelitian
Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran diharapkan hasilnya dapat
bermanfaat antara lain sebagai berikut:
• Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat memperoleh kemudahan dalam
mempelajari matematika dan membantu meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar.

• Bagi Guru
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
pembelajaran matematika, guna meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan alat peraga.

• Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu sekolah dengan meningkatnya aktivitas hasil
belajar siswa sehingga menghasilkan lulusan dengan mutu yang
berkualitas.

5
BAB II
KERANGKA TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kerangka Teoritik
1. Penegertian Pembelajaran Matematika
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 17) dituliskan bahwa pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Menurut Gagne (1997) dalam Lapono (2008: 1-14) merumuskan


pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri
seseorang peserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk
memudahkan proses belajar. Gagne dan Brigss dalam Aisyah, dkk
(2007:1-3) melukiskan bahwa pembelajaran sebagai “upaya orang yang
tujuannya membantu orang belajar”. Secara lebih rinci Gagne
mendefinisikan pembelajaran sebagai “seperangkat acara peristiwa
eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses
belajar yang sifatnya internal”.

Samrilaode (1997:46) mengemukakan pembelajaran Matematika


adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui
serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh
kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu
komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah
penggunaan strategi matematika, yang sesuai dengan
a. topik yang sedang dibicarakan,
b. tingkat perkembangan intelektual siswa,
c. prinsip dan teori belajar,
d. keterlibatan siswa secara aktif,
e. keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan
f. pengembangan serta pemahaman penalaran matematis

6
Dalam batasan pengertian pembelajaran yang dilakukan di
sekolah, pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang
sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana
lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar
matematika di sekolah.

Dari pengertian tersebut jelas kiranya bahwa unsur pokok dalam


pembelajaran matematika adalah guru sebagai salah satu perancang
proses, proses yang sengaja dirancang selanjutnya disebut proses
pembelajaran, siswa sebagai pelaksanaan kegiatan belajar, dan
matematika sebagai objek yang dipelajari dalam hal ini sebagai salah
satu bidang studi dalam pelajaran.

Adapun tujuan matematika sekolah di dalam Kurikulum 2013,


khusus di Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
• Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan Penelitian;
• Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
• Memecahkan Penelitian yang meliputi kemampuan memahami
Penelitian, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
• Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau Penelitian;
• Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan Penelitian (Depdiknas 2006).

7
Untuk mendukung usaha pembelajaran yang mampu
menumbuhkan kekuatan matematika diperlukan guru yang profesional
dan kompeten, yaitu guru yang menguasai pembelajaran matematika,
memahami karakteristik belajar siswa dan dapat membuat keputusan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

Beberapa komponen dalam standar guru matematika yang


profesional adalah:
a. penguasaan dalam pembelajaran matematika,
b. penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran
matematika,
c. penguasaan dalam pengembangan profesional guru matematika,
dan
d. penguasaan tentang posisi penopang dan pengembang guru
matematika dalam pembelajaran matematika. Guru matematika
yang profesional dan kompeten mempunyai wawasan landasan
yang dapat dipakai dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran matematika.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


matematika adalah proses pengalaman belajar matematika yang
membutuhkan bimbingan seorang guru yang menguasai pembelajaran
matematika dan adanya keterlibatan siswa dengan baik, sehingga dapat
mengembangkan pemahaman penalaran matematis peserta didik

2. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar


Pendidikan matematika di SD harus memperhatikan kebutuhan
anak yang berusia antara 6-12 tahun. Menurut Piaget (1963) anak dalam
kelompok usia 7- 11 tahun berada dalam perkembangan kemampuan
intelektual/ kognitifnya pada tingkatan konkret operasional. Mereka
memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap

8
tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka
pedulikan adalah sekarang (konkret), dan bukan masa depan yang
belum bisa mereka pahami (abstrak).

Pembelajaran matematika yang diajarkan di SD merupakan


matematika sekolah yang terdiri dari bagian-bagian matematika yang
dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan
membentuk pribadi anak serta berpedoman kepada perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Proses belajar matematika haruslah
diawali dengan mempelajari konsep-konsep yang lebih mendalam
dengan menggunakan konsep-konsep sebelumnya atau dengan kata lain
bahwa proses belajar matematika adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar mengajar dalam interaksi hubungan timbal balik antara siswa
dengan guru yang berlangsung dalam lingkungan yang ada disekitarnya
untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Matematika di SD


Abdurrahman (2001 : 56) mengemukakan matematika berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran
yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan perPenelitianan
dalam kehidupan sehari-hari. Simbol-simbol itu penting untuk
membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang
ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu
memberikan keterangan untuk membentuk suatu konsep baru. Konsep
baru terbentuk karena adanya pemahaman terhadap konsep
sebelumnya, sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun
secara hirarkis.

Dengan demikian simbol-simbol itu dapat digunakan untuk


mengkomunikasikan ide-ide secara efektif dan efisien. Agar simbol

9
simbol itu berarti, kita harus memahami ide yang terkandung di dalam
simbol tersebut. Karena itu hal terpenting adalah bahwa itu harus
dipahami sebelum ide itu disimbolkan. Tujuan pembelajaran
matematika di SD adalah:
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan dalam kehidupan melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif;
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan
pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan
c. Menambah dan mengembangkan keterampilan berhitung dengan
bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari;
d. mengembangkan pengetahuan dasar matematika dasar sebagai
bekal untuk melanjutkan kependidikan menengah dan
e. membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat dan disiplin

4. Alat Peraga
a. Pengertian alat peraga
Menurut Nasution (dalam Herlina 2006: 102) “alat peraga adalah
alat pembantu dalam mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari
pengertian alat peraga atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah media
yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran.

Menurut Sumantri (2012: 119) alat peraga adalah alat untuk


menyampaikan pesan kepada penerima pesan, alat peraga tersebut
dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu
dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar
mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan
efektif.

10
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa alat peraga adalah alat bantu
mengajar atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa dan proses komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.

b. Peranan dan Fungsi Alat Peraga


Menurut Nasution (dalam Herlina 2006: 102) peranan alat
peraga disebutkan sebagai berikut:
1. alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan
meningkatkan semangat belajar siswa,
2. alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan,
dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan
sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi
masing-masing individu,
3. alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera
bersesuaian antara kelas dan diluar kelas,
4. alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan
teratur.

Teori lain yang menjelaskan bahwa alat peraga dalam


pengajaran dapat bermanfaat sebagai berikut: meletakkan dasar-dasar
yang kuat untuk berpikir sehingga mengurangi verbalisme, dapat
memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar, sehingga belajar akan lebih mantap
(Hamalik, 2007: 40).

Dengan melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka


pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling membutuhkan
alat peraga, karena pada pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak
yang akan diterjemahkan kesesuatu yang konkret. suatu hal yang perlu

11
mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam
pembelajaran matematika secara tepat. untuk itu perlu dipertimbangkan
kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan
alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga.

Secara umum fungsi alat peraga menurut Sumantri (2012: 121) adalah:
a. Sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika;
b. Sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep;
c. Sebagai media untuk menunjukkan hubungan antara konsep
matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep
dalam kehidupan nyata.
d. Menarik minat peserta didik untuk memahami konsep-konsep
matematika
e. Kerangka bangun datar sebagai media memantapkan
pemahaman konsep

B. Penelitian yang relevan


Penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang penulis buat ini
antara lain :
• Marindha Dhian nurjanah ( 2012 ), Penelitian yang berjudul “Penggunaan
Alat Peraga Bangun Datar” untuk mengkuatkan pemahaman pemberlajara
matematika

C. Kerangka brfikir
Faktor yang memepengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran
yang saling berhubungan erat,yaitu tujuan ,isi atau materi,metode atau atau
setrategi pembelajaran dan penilaian akhir.Interaksi antara stimulus denga isi
memori perilakunya akanberubah sebelum dan sesudah adanya situasi
stimulus atau rangsangan tersebut.

12
Dalam kondisi awal guru mengajar secara konvensional namun hasil
evaluasi pembelajaran rendah. Kemudian melakukan tindakan yang
sesuai dengan materi dan juga menerapkan alat peraga yang sesuai
dengan materi melalui dua tahap . Tahap pertama
yaitu,perencanaan,pelaksanaan tes,pengamatan terhadap peserta
didikdan juga melakukan refleksi.sedangkan untuk tahap ke dua
hamper sama dengan tahap pertama.dan hasil belajar peserta didik
meningkat
Kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kondisi awal Guru mengajar Hasil belajar


secara matematika
konvensional siswa rendah

SIKLUS 1
Tindakan Menggunakan alat
peraga bangun datar
Planing
untuk meningkatkan
Acting
pemahaman siswa
Observing
dalam pembelajaran
reflecting
matematika secara
aktif

Meningkat nya hasil SIKLUS 2


Kondisi akhir
belajar matematika
siswa Planing
Acting
Observing
reflecting

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 3 Cikotok Kecamatan
Cibeber Kabupaten Lebak yang berjumlah 27 orang siswa, terdiri dari
14 orang laki-laki dan 13 orang perempuan

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SDN 3 Cikotok Kecamatan
Cibeber Kabupaten Lebak

3. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 14 November 2022
sampai denga 19 November 2022 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 1
Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Mata
No Hari/ Tanggal Kelas Materi Siklus
Pelajaran
1 Senin, 14 November 2022 II Matematika Bangun Datar I
2 Kamis, 17 November 2022 II Matematika Bangun Datar II

B. Metode dan rancangan penelitian


Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Teknik non tes
Cara untuk mendapatkan data nontes adalah seorang peneliti dan
Teman sejawat melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa
dan kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam proses

14
pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga. Dalam hal
pengamatan ini, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer.
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran dapat disajikan
lembar observasi aktivitas, seperti pada tabel berikut:

Tabel 2
Lembar observasi aktivitas siswa

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

1 Siswa antusias mengikuti pelajaran


2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa mengajukan pertanyaan
4 Siswa menjawab pertanyaan
5 Siswa mengerjakan tugas
Jumlah Skor
Prosentase (%)
Katagori

Observer mengamati dengan memberikan check list pada kolom


ya atau tidak, check list pada kolom ya jika siswa aktif pada aspek yang
diamati, pada kolom tidak jika siswa tidak melakukan pada aspek yang
diamati.
Tabel 3
Indikator Aktivitas Siswa
No Indikator Katagori
1 5 Aktivitas Sangat Aktif
2 4 Aktivitas Aktif
3 3 Aktivitas Cukup Aktif
4 2 Aktivitas Kurang Aktif
5 1 Aktivitas Tidak Aktif

15
Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat
dilihat pada tabel berikut

Tabel 3
Lembar Observasi Aktivitas Guru

Skor
No Indikator/Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5

I PRA PEMBELAJARAN

1 Persiapan siswa untuk belajar

2 Melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI

A Penguasaan materi pelajaran

3 Menunjukkan pengusaan materi pelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yeng


4
relevan
Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan
5
hierarki belajar dan karakteristik siswa

B Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi


6
(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa

7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

8 Menguasai kelas

9 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

16
Skor
No Indikator/Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
10
tumbuhnya kebiasaan positif
Melaksankan pembelajaran sesuai dengan alokasi
11
waktu yang dilaksanakan

C Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

12 Menggunakan Alat Peraga secara efektif dan efisien

13 Menghasilkan pesan yang menarik

14 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan Alat Peraga

Pembelajaran yang memicu dan melibatkan


D
ketertiban siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
15
pembelajaran
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
16
Belajar

E Penilaian proses dan hasil belajar

17 Memantau kemajuan belajar selama proses

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan


18
kompetensi(tujuan)

F Penggunaan Bahasa

Penggunaan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik,


19
dan benar

20 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

II PENUTUP

17
Skor
No Indikator/Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
21
melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan sumber arahan,
22
atau kegiatan, tugas, sebagai bagian remidi/ pengayaan

Jumlah

Jumlah Nilai

Jumlah keseluruhan

prosentase

Katagori

Tabel 4
Indikator Aktivitas Guru
Skor Nilai Mutu Indikator
Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan
5 Sangat Baik sangat baik, guru melakukannya dengan sempurna, dan
guru terlihat professional
Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan
4 Baik baik, guru melakukannya tanpa kesalahan, dan guru
tampak menguasai
Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru dengan
3 Cukup Baik cukup baik, guru melakukannya dengan sedikit
kesalahan, dan guru tampak cukup menguasai
Aspek yang diamati: dilaksanakan oleh guru, guru
2 Kurang melakukannya dengan banyak kesalahan, dan guru
tampak kurang

18
Skor Nilai Mutu Indikator
Sangat Menguasai Aspek yang diamati: tidak dilaksanakan oleh
1
Kurang guru

Kategori:
1. Nilai ≥76 = sangat baik
2. Nilai 66 s.d 75 = baik
3. Nilai 56 s.d 65 = kurang baik
4. Nilai 50 s.d 55 = tidak baik
5. Nilai 10 s.d 49 = sangat tidak baik

Skor yang diperoleh


Nilai Akhir = ______________________ x 100 %
Skor maksimal

2. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
matematika Kelas II SDN 3 Cikotok Kecamatan Cibeber Kabupaten
Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan menggunakan Alat Peraga
Bangun Datar. Tes dilaksanakan pada setiap pertemuan di masing
masing siklus. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi aktivitas digunakan untuk mengamati
keantusiasan dan keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Data
aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan yaitu jika ya di
beri skor 1 dan jika tidak di beri skor 0, dan skor maksimal.
Sedangkan untuk mengamati kinerja guru dengan cara memberi
skor pada kolom IPKG yang telah disediakan

19
b. Soal Tes
Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda sebanyak 5 butir untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran matematika.

C. Data dan sumber data


1. Jenis data
Berdasarkan dari jenis data ,maka diperoleh data sebagai berikut:
a. Data kualitatif
Data kualitatif ialah,data hasil pemahaman observer dan pengamatan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika
b. Data kuantitatif
Yaitu data brupa nilai ulangan siswa yang diperoleh nya Alat peraga
bangun datar sebagai setrategi pembelajaran oleh guru
2. Sumber data
Dilihat dari sumber data ,maka dapat diperoleh data sebagai berikut
a. Data primer
Data dari guru dan siswa didapatkan secara langsung
b. Data sekunder
Data yang didapatkan dari hasil kolaborasi dari observer atau dengan
teman sejawat
D. Teknik dan prosedur pengumpulan data
1. Observasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengamati
langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Tes prestasi
Adalah kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan sebagai
alat ukur untuk mengetahui sejauh mana penguasaan pengetahuan,
keterampilan dan intelegensi yang dimiliki oleh individu atau kelompok

20
Hal ini dilakukan pada akhir setiap siklus .Tes pertama dilakukan
pada siklus 1 dan tes kedua dilakukan pada siklus ke 2 dan materinya
disesuai kan dengan eksperimen
3. Catatan lapangan
Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data yang sedetail
mungkin,sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan
efesien .
Catatan lapangan ini digunakan untuk merangkum perubahan perubahan
dalam proses pembelajaranyang tidak terdapat dalam pedoman
observasi,maka catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data

E. Prosedur Analisa Data


Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis Deskriptif hal
ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa ,perkembengnan ini
disajikan dengan analisis komparatif.
Berikut nya Teknik analisis interaktif ini dilakukan agar menghindari
kejenuhan
Beberapa hal yang dilakukan dalam analisis data yaitu:
1. Reduksi data
Meperesingkat hal hal yang pokok sehingga focus pada hal hal yang
penting dicari tema dan poila nya
2. Penyajian data
Data yang sudah direduksi selanjutnya disajikan dalam bentukl uraian
singkat ,bagan hubungan antar kategori .flowchart dan sejenis nya
3. Penarikan kesimpulan/varivikasi
Dalam hal ini kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara,dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang validdan
konsisten selanjutnya diharuskan peneliti menguylangi pengumpulan
data kelapangan,sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah hal yang
bersifat kredibel

21
F. Pemeriksaan keabsahan data
Keabsahan data yang diterima peneliti ini hasil dari validasiyang telah
dikumpulkan secara konprehensif,sehingga data tersebut dapat dipertanggung
jawabkan ,maka Teknik pengujian inidiproses dengan triangulasi data
Dua jenis triangulasi digunakan peneliti yaitu triangulasi sumber dan
triangulasi waktu. T riangulasi waktu data tersebut dicek pada respoden pertama
pada waktu yang berbeda sedangkan triangulasi sumber yaituteknik
pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber lain yang dianggap faham
dengan data.

22

Anda mungkin juga menyukai