Anda di halaman 1dari 31

PENGUNAAN MEDIA REAL OBJECT (PENGGARIS) PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG


KELILING BANGUN DATAR KELAS III MADRASAH
IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH 2 SINGKAWANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun Oleh:

NILA SATRIANI
NIM : 836995509

Email: nilasatriani24@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menungkatkan nilai siswa –siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang dalam pembelajaran Matematika materi
Menghitung Keliling Bangunan Datar yang tingkat pemahaman siswa nya masih rendah.
Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan media Real
Object (Penggaris) dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi menghitung
keliling bangunan datar kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang
Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan metode real object (penggaris)
materi menghitung keliling bangunan datar. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindak Kelas (PTK).
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh bahwa dengan menggunakan metode real
object (penggaris) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Matematika
materi menghitung keliling bangunan datar kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 2 Singkawang. Hasil tes yang dilakukan mengalami peningkatan pada
siklus I dari 20 jumlah siswa, terdapat 15 orang siswa yang sudah tuntas dan 5 orang
siswa belum tuntas dengan nilai paling rendah adalah 50 dan yang paling tinggi 85.
Kemudian pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu semua siswa yang
berjumlah 20 orang mencapai nilai ketuntasan dengan nilai paling rendah adalah 75 dan
yang paling tinggi 100. Sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 85,00 (melampaui nilai
KKM 65,00).

Kata Kunci : Media real object (penggaris), Prestasi Belajar. Bangunan Datar.

1
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah

1. Identifikasi Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk
menciptakan anak didik yang cerdas dan berakhlak mulia. Menurut
Amiruddin Siahaan, pendidikan bertujuan mencetak anak didik yang aktif dan
kreatif.
Menurut Tatang, pendidikan bertujuan untuk membangun karakter
anak didik yang kuat menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan
telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Pendidikan adalah upaya untuk menyempurnakan kurikulum supaya lebih
familiar dengan guru, karena guru merupakan fasilitator yang dapat memiliki
hubungan yang baik dengan siswa dan diharapkan memiliki tanggung jawab
yang memadai. Menurut Rusdiana, pendidik yang baik dapat
mengembangkan gagasan-gagasan besar dari peserta didik untuk lebih
diperdalam lagi selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu didalam
kelas maupun di luar kelas.
Pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik. Menurut Wina Sanjaya, Pembelajaran
merupakan proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan
segala potensi dari sumber yang ada baik yang berasal dari siswa maupun
yang berasal dari luar diri siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang, menunjukkan bahwa rendahnya
hasil belajar siswa yang dipengaruhi olehbanyak faktor, diantaranya adalah
terdapat pada proses pembelajaran, siswa, guru, tidak adanya media maupun
alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran.

2
Pada saat peneliti melakukan observasi, materi yang diajarkan
adalah tentang menghitung keliling bangun datar, dalam proses pembelajaran

3
tentang menghitung keliling bangun datar, guru belum menggunakan media
maupun alat peraga ketika menjelaskan pokok bahasan mengenai cara
menghitung keliling bangun datar dan siswa juga diminta untuk
mendengarkan saja sehingga menyebabkan kurang tertariknya siswa pada
pembelajaran tersebut.
Pada dasarnya siswa Madrasah Ibtidaiyah masih berada dalam tahap
operasional konkret yaitu dimana segala sesuatu yang dipelajari harus
menggunakan contoh atau alat peraga yang konkret. Oleh karena itu dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi mengukur keliling bangun
datar pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah harus disesuaikan dengan realitas.
Menurut Tarigan (2008:3) pembelajaran matematika realistik ini menekankan
pada konteks nyata yang dikenal siswa dan proses kontruksi pengetahuan
matematika oleh siswa sendiri. Hal ini merupakan salah satu upaya
memperbaiki mutu pendidikan matematika.
Berdasarkan pokok bahasan di atas ditemukan beberapa hal yang
dapat diidentifikasi sebagai permasalahan pada proses pembelajaran sebagai
berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
khususnya pada materi mengukur keliling bangun datar.
2. Sebagian besar siswa kurang memahami materi.
3. Proses pembelajaran kurang melibatkan aktivitas siswa sehingga siswa
menjadi pasif.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi berbagai permasalahan yang muncul
pada saat proses pembelajaran Matematika, selanjutnya penulis melakukan
analisis masalah. Dari analisis masalah di atas maka penulis menemukan
kemungkinan-kemungkinan penyebab yang ditimbulkan dari permasalahan
dalam pembelajaran Matematika di kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 2 Singkawang yaitu sebagai berikut:
1. Dalam penyampaian materi guru hanya terfokus menggunakan metode
ceramah sajatanpa menggunakan media yang dapat menarik perhatian

4
siswa. Dalam pengelolaan pembelajaran guru masih belum maksimal
dalam menggunakan media pembelajaran.
2. Dalam pembelajaran hendaknya guru dapat meningkatkan minat belajar
siswa khusunya dalam pembelajaranmatematika.
3. Dalam setiap aktivitas pembelajaran guru seharusnya melibatkan siswa
dalam penggunaan media pembelajaran untuk memberi pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan suatu media
pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa, maka Peneliti
mengusulkan tindakan perbaikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
adalah dengan menerapkan media pembelajaran Real Object (penggaris).
Penggunaan media pembelajaran Real Object (penggaris) dapat menjadi
alternatif dalam mengatasi permasalahan pembelajaran siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang dalam pembelajaran
Matematika khususnya materi mengukur keliling bangun datar. Berikut ini
adalah alternatif untuk memecahkan masalah pembelajaran di atas, yaitu
hendaknya guru memilih media pembelajaran yang tepat dengan materi yang
akan disampaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian
perbaikan pembelajaran adalah ”Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Menghitung Keliling Bangun Datar Menggunakan Media
Real Object (Penggaris) Pada Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
2 Singkawang Semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023”.
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran iniadalah sebagai
berikut :
Bagi siswa:

5
a. Melalui media Real Object dapat meningkatkan minat belajar siswa.
b. Melalui media Real Object dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Bagi guru :
a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa.
b. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam
mengelola pembelajarankhususnya pembelajaran matematika.
C. Manfaat Perbaikan
Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas bermanfaat
bagi
a. Guru untuk :
1. Meningkatkan keterampilan mengajar guru supaya menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan oleh sebab itu
diterapkanlah media Real Object (penggaris) dalam proses
pembelajaran.

2. Meningkatkan kualitas dalam pembelajaran Matematika.


b. Bagi siswa adalah untuk :
1. Terciptanya rasa percaya diri dalam diri peserta didik.
2. Mengembangkan kemampuan siswa pada proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah untuk :
1. Menciptakan layanan pendidikan yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Meningkatkan mutu sekolah dalam menghadapi kemajuan kehidupan
mendatang.
3. Sebagai referensi sumbangan pemikiran bagi rekan sejawat guru dalam
strategi pembelajaran.
d. Bagi pendidikan secara umum : Terciptanya pendidikan yang berkualitas
demi kemajuan kehidupan mendatang.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu perubahan perilaku atau potensi perilaku yang
relatif permanen sebagai hasil pengalaman atau latihan yang dibuat.
Sedangkan menurut Hilgard dalam Sanjaya (2008:112), mengatakan bahwa
belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan
baik di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Belajar memiliki peran yang sangat baik dalam merubah perilaku


seseorang untuk mencapai sebuah kesuksesan. Menurut Sardiman A.M
(2006:20) menyatakan belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah
laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, meniru, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki
hak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya seperti sekolah, rumah,
masyarakat dan lain sebagainya. Menurut Menurut Slameto (2010:10)
mengemukakan bahwa, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses interaksi yang terjadi antara seseorang dengan lingkungan, baik itu
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sehingga dapat merubah perilaku
seseorang. Belajar dengan pengalaman secara langsung hasilnya akan lebih
baik karena siswa akan lebih memahami dan lebih menguasai materi
pelajaran secara langsung.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara


keseluruhan oleh setiap orang yang mengalami proses belajar berupa
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Setelah proses belajar berakhir

7
setiap orang yang mengalami proses belajar akan memperoleh hasil belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2007:31) mengemukakan bahwa hasil belajar pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
ablititas dan keterampilan. Hasil belajar tampak sebagai perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Pengertian hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki


seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Gagne hasil belajar
harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon
(Sudjana, 2005:19). Hasil belajar berkenaan dengan kemampuan siswa di
dalam memahami pembelajaran.
Hasil belajar sangat penting dalam setiap kegiatan proses
pembelajaran. Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 85), “Hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar”. Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa tentang suatu materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan penjelasan mengenai hasil belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam sebuah prestasi belajar yang
dicapai oleh setiap individu karena adanya usaha yang dapat dinyatakandalam
bentuk pengetahuan, penugasan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai aspek kehidupan yaitu meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan
aspek psikomotor dalam sebuah proses pembelajaran sehingga membawa
suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

B. Media Real Object (Penggaris)


Dalam suatu proses pembelajaran yang efektif memerlukan sebuah
perencanaan dan sarana prasarana yang baik. Sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran yaitu kondisi kelas, lingkungan

8
sampai kepada faktor yang berkaitan langsung terhadap pembelajaran, salah
satu contohnya adalah penggunaan media pembelajaran yang efektif dalam
pembelajaran. Media adalah perantara atau penghubung. Media
pembelajaran dapat menciptakan kondisi belajar yang nyata. Penggunaan
media pembelajaran efektif, khususnya media real object sangat membantu
guru dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan mutu belajar siswa.
Media Real object merupakan salah satu jenis media pembelajaran
yang digunakan dalam membantu proses pembelajaran secara nyata dimana
siswa diminta terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi lebih menarik. Menurut Udin S.W (Patty, 2007 :22)
Media real adalah alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Sedangkan menurut
Halamik (1989:133) media real yaitu benda atau obyek yang dapat digunakan
untuk membantu pengajaran seperti bunga, batu, koran, dan sebagainya yang
mungkin dibawa oleh siswa atau dibawa oleh guru. Rusman (2005: 2) Media
real yaitu semua media nyata didalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan
sebagai sesuatu kegiatan observasi pada lingkungannya.
Dengan adanya media real object, pembelajaran akan semakin
menarik karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga siswa
termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

C. Penggunaan Media Real Object (Penggaris) dalam Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa
Dalam suatu proses pembelajaran saat ini, peran guru adalah sebagai
fasilitator, pengelola, pembimbing, dan sebagai motivator. Siswa diminta
untuk menciptakan hubungan yang baik dengan siswa lain dan berbagi
informasi. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi kepada siswa agar lebih mudah dimengerti, lebih
menarik, dan lebih menyenangkan siswa. Media Real Object dalam

9
pembelajaran merupakan objek nyata suatu benda dalam pembelajaran agar
terwujudnya kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented) sehingga dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan, terutama dalam mengatasi permasalahan keaktifan siswa.
Pembelajaran efektif yaitu suatu pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapattercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan harapan. Menurut Ekc Budi, 2000; 35,
Pembelajaran yang efektif seringkali membutuhkan penyampaian pesan
berupa pengalaman langsung, lengkap dan memiliki kesan yang mendalam,
oleh karena itu belajar melalui media sangat penting diupayakan. Media Real
Object yaitu media yang digunakan dalam pembelajaran yang memberikan
pengalaman langsung dan nyata sehingga proses pembelajarannya dapat lebih
efektif. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 196), berpendapat
bahwa benda-benda nyata dapat memeran pegangan penting dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar, misalnya pakaian kuli orang cina dapat
dimanfaatkan dalam studi tentang cina sehingga dapat mengikat perhatian
siswa. Media Real Object adalah objek yang sesungguhnya, atau benda model
yang mirip sekali dengan benda nyatanya, akan memberikan rangsangan
yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari tugas yang menyangkut
keterampilan psikomotor (Ronald H. Anderson, 1994: 181).
Dapat disimpulkan bahwa media Real Object (Penggaris) adalah
media yang digunakan dalam pembelajaran untuk memperlancar proses
belajar dan mengoptimalkan indra siswa terhadap suatu object tertentu, dapat
diamati secara langsung oleh panca indra yang mempunyai peranan penting
untuk memberikan pengalaman secara nyata. Dalam penggunaan media Real
Object (Penggaris), siswa diharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Media Real Object (Penggaris)


a) Kelebihan Media Real Object
Kelebihan media Real Object dalam penelitian ini yaitu:
1) Melatih siswa untuk belajar aktif dan mandiri

10
2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.
3) Membantu siswa mengingat dan memahami materi secara konkret.
4) Mengetahui tahapan pembuatan suatu benda secara jelas dan runtut.
b) Kekurangan Media Real Object
Kekurangan media real object adalah tidak selalu dapat memberikan
semua gambaran dari objek sebenanrnya. Menurut taksonomi Briggs
media benda nyata/jadi tidak sesuai untuk menghasilkan respons, tidak
dapat digunakan dengan persyaratan waktu, tidak sesuai untuk
kesederhanaan dan ketersediaan. Menurut Arief Sadiman dkk, 2003: 82,
kecilnyakemungkinan untuk mendapatkan media benda nyata yang dapat
sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran

11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang membantu


Rencana pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Subjek perbaikan dalam pembelajaran ini adalah siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang yang berjumlah 20
orang siswa. Terdiri dari 8 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan.
2. Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran berlokasi di Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang yang beralamat di setapuk
besar hilir singkawang utara. Peneliti memilih untuk melaksanakan
penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Singkawang karena
peneliti merupakan salah satu guru di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah 2 Singkawang sehingga peneliti dapat melakukan
penelitian secara efektif dan efisien.
3. Waktu penelitian adalah sebagai berikut.
Siklus Waktu Hari/tanggal Kelas
I 07.00-08.10 Senin, 01 Mei 2023 III
II 07.00-08.10 Senin, 08 Mei 2023 III

4. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan pembelajaran ini, pihak-pihak


yang membantu dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, teman
sejawat, dan rekan-rekan guru ditempat penelitimengajar.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
penulis terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dalam
penelitian ini meliputi empat tahap, sebagaimana dikemukakan olehIskandar
( 2009 : 49 ) yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Hasil
refleksi dijadikan dasar untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus
berikutnya .

12
Adapun rencana penelitian tindakan dalam perbaikan pembelajaran ini
untuk setiap siklus dapat dirinci sebagai berikut :
I. Merencanakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Peneliti merancang perbaikan pembelajaran dengan komponen tujuan
perbaikan, kegiatan perbaikan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Rumusan tujuan perbaikan pembelajaran mencakup rumusan
kemampuan yang dicapai oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut.
a. Tujuan bagi siswa
- Setelah mengamati gambar alat ukur panjang benda, siswa
mampu mengukur panjang suatu benda.
- Setelah mengamati contoh, siswa mampu menentukan cara
mengukur benda dengan menggunakan penggaris.
b. Tujuan bagi guru
- Memperbaiki pembelajaran khususnya pada pembelajaran
matematika dengan sasaran hasil belajar siswa.
- Meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelolapembelajaran
khususnya pada pembelajaran matematika.
II. Pelaksanaan Langkah- langkah Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin
/tanggal 01 Mei 2023, pada pukul 07.00 sampai dengan 08.10, adapun
langkah-langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti akan mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
- RPP Perbaikan, rancangan penerapan media
real object (penggaris), Lembar Observasi,
- Lembar Kerja Siswa, Soal tes,
- bahan dan alat pembelajaran.
a. Kegiatan Awal
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kabar serta mengabsen siswa.

13
- Siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
- Siswa bersama-sama menyanyikan salah satu Lagu Nasional
- Guru melakukan appersepsi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dan memberikan motivasi kepada siswa.
- Guru menyampaikan kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan selama proses pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang alat ukur apa saja
yangdapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
- Guru meminta siswa menyiapkan benda yang akan diukur.
- Siswa mengikuti arahan dari guru, yaitu mengukur benda
yangsudah disiapkan dengan menggunakan media penggaris.
- Siswa diminta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
- Siswa diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya
- Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
dengan penuh percaya diri.
c. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang
pelajaran matematika khususnya materi menghitung keliling
bangun datar.
- Guru memberikan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi menghitung
keliling bangun datar.
- Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses
pembelajaran yangbaru saja berlangsung berlangsung.
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
yangbaru saja berlangsung berlangsung.
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
meminta siswa untuk membaca doa yang dipimpin oleh ketua
kelas.

14
I. Merencanakan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Peneliti merancang perbaikan pembelajaran dengan komponen tujuan
perbaikan, kegiatan perbaikan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
Rumusan tujuan perbaikan pembelajaran mencakup rumusan
kemampuan yang dicapai oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut.
a. Tujuan bagi siswa
- Setelah mengamati gambar alat ukur panjang benda, siswa
mampu mengukur panjang suatu benda.
- Setelah mengamati contoh, siswa mampu menentukan cara
mengukur benda dengan menggunakan penggaris.
b. Tujuan bagi guru
- Memperbaiki pembelajaran khususnya pada pembelajaran
matematika dengan sasaran hasil belajar siswa.
- Meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelolapembelajaran
khususnya pada pembelajaran matematika.
II. Pelaksanaan Langkah- langkah Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin /
tanggal 08 Mei 2023, pada pukul 07.00 sampai dengan 08.10, adapun
langkah-langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti akanmempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari :
- RPP Perbaikan, rancangan penerapan media real object
(penggaris), Lembar Observasi,
- Lembar Kerja Siswa, Soal tes,
- bahan dan alat pembelajaran.
b. Kegiatan Awal
- Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kabar serta mengabsen siswa.
- Siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
- Siswa bersama-sama menyanyikan salah satu Lagu Nasional

15
- Guru melakukan appersepsi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dan memberikan motivasi kepada siswa.
- Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan selama
proses pembelajaran.
c. Kegiatan Inti
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang alat ukur apa saja yang
dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
- Guru meminta siswa menyiapkan benda yang akan diukur.
- Siswa mengikuti arahan dari guru, yaitu mengukur benda
yang sudah disiapkan dengan menggunakan media penggaris.
- Siswa diminta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
- Siswa diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya
- Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
d. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan.
- Guru memberikan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi menghitung
keliling bangun datar.
- Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran
yangbaru saja berlangsung berlangsung.
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
yangbaru saja berlangsung berlangsung.
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
meminta siswa membaca doa yang dipimpin oleh ketua kelas.

Siklus Skenario
peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari : RPP Perbaikan, rancangan penerapan media
I real object (penggaris), Lembar Observasi, Lembar Kerja
Siswa,
Soal tes, bahan dan alat pembelajaran.

16
peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari : RPP Perbaikan, rancangan penerapan media
real object (penggaris), Lembar Observasi, Lembar Kerja
II Siswa,
Soal tes, bahan dan alat pembelajaran.

III. Pengamatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II


Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan
pembelajaran oleh Supervisor 2. Peneliti mengamati aktifitas belajar
siswa dalam proses pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa
kelemahan pada saat simulasi perbaikan pembelajaran pada siklus I
yaitu:
1. Kurangnya perhatian guru terhadap kemampuan awal siswa.
Padahal kemampuan awal siswa sangat diperlukan oleh guru dalam
menetapkan strategi pembelajaran sehingga membantu siswa dalam
mempelancar proses pembelajaran dan memperkecil peluang
kesulitan yang dihadapi siswa.
2. Evaluasi yang masih belum maksimal, evaluasi sangat berguna bagi
guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran, mendeteksi siswa
mana yang masih merasa kesulitan. Namun terdapat pula
kelebihan pada saat simulasi perbaikan pembelajaran siklus I yaitu:
a. Pada kegiatan perencanaan diawali dengan menyusun RPP, dan
menyusun langkah- langkah perbaikan, mempersiapkan materi ajar
yang relevan.
b. Guru berpedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan RPP, pada RPP yang digunakanoleh guru tidak hanya
berisi tujuan apa yang ingin dicapai tetapi juga memuat secara rinci.
pada RPP juga tercantum jelas media dan sumber belajar apa yang
digunakan, Pada kegiatan awal pelaksanaan perbaikanpembelajaran
yaitu dengan memberikan salam, berdoa, mengabsen siswa,
melakukan tanya jawab serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Upaya yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran untuk

17
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran :
1. Sebaiknya guru mengelompokkan siswa, misalnya mengatur posisi
tempat duduk sedemikian rupa agar siswa nyaman. setiap pembagian
kelompok siswa diarahkan mengembangkan potensi masing-masing.
2. Sebaiknya guru harus mampu menciptakan atau mengembangkan
ide-ide kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dijadikan
sebagai media.
3. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk
mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran.
4. Guru menjelaskan materi secara rinci supaya siswa bisa
mengembangkan penalarannya.
Pada proses pembelajaran berlangsung peneliti mengamati aktivitas
belajar siswa, terdapat kelebihan saat simulasi perbaikan pembelajaran
siklus II yaitu:
1. Berdasarkan simulasi yang dilakukan guru dan siswa , peneliti
dibantu oleh Supervisor , tidak lagi ditemukan kelemahan-
kelemahan guru.
2. Berdasarkan simulasi perbaikan terhadap hasil belajar siswa
terdapat perubahan yang sangat signifikan karena semua siswa
memperoleh nilai diatas KKM.
3. Siswa aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
4. Penggunaan bahasa yang fleksibel akan memudahkan penyampaian
pembelajaran sehingga mudah dipahami siswa.

5. Pemberian motivasi dalam pembelajaran akan menimbulkan


peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
6. Pemberian umpan balik yang diberikan guru harus berkaitan dengan
materi.

IV. Refleksi
Refleksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan diakhir pembelajaran
dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa yang berbentuk

18
penialaian baik secara lisan maupun tertulis. Menurut Tahir (2011)
refleksi adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui serta
memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa
yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya
atau tindakan yang telah dilakukan.

Setelah menggunakan media real object (penggaris) dalam


pembelajaran pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Terdapat 15 orang siswa yang sudah tuntas (75%), 5 orang siswa masih
belum tuntas (25%), nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50, nilai
tertinggi adalah 75, dan rata-rata kelas adalah 65. Terdapat 5 siswa yang
belum tuntas disebabkan masih belum termotivasinya siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Hal ini yang menjadi titik kelamahan yang
perlu diperbaiki untuk siklus II.
Pada proses pembelajaran yang telah berlangsung pada Siklus II
terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu semua siswa yang
berjumlah 20 orang telah mencapai ketuntasan belajar. Nilai yang
paling rendah adalah 75 dan nilai yang paling tinggi adalah 100.
Sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 85 (melampaui nilai KKM
65,00). Oleh sebab, perbaikan pembelajaran berakhir pada siklus II.

I. Teknik Analisis Data


Dalam memperoleh data untuk penelitian maka dipilhlah tekhnik
pengumpulan data yang bertujuan untuk memudahkan peneliti
mengungkapkan suatu masalah dalam penelitiannya. teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi langsung, yaitu dengan mendatangi objek penelitian untuk
mengamati secara langsung.
Untuk mendukung pengumpulan data maka digunakan juga lembar
observasi dan lembar penilaian hasil belajar sebagai alat yang digunakan
untuk pengumpul data yang kemudian selanjutnya untuk dilakukan
analisis data.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil penelitian perbaikan pembelajaran menggunakan media Real
Object (penggaris) pada pembelajaran matematika di kelas III Madrasah
Ibtidaiyah 2 Singkawang ini dilakukan dalam dua siklus yaitu pada siklus 1
dan siklus 2. pada setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Sebelum pelaksanaan siklus I peneliti terlebih
dahulu menyusun dan menyiapkan rencana pembelajaran tematik Matematika
pada materi mengukur keliling bangun datar dengan media Real Object.
Hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dideskripsikan dalam
bentuk penyajian data secara kuantitatif dan secaara deskriptif selama
pembelajaran. Pada pembelajaran prasiklus masih banyak ditemukan hasil
belajar siswa yang belum tuntas oleh sebab itu peneliti melakukan tahapan
perbaikan dalam pembelajaran. Perbaikan pembelajaran tersebut diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2.
Deskripsi yang diperoleh dari kegiatan penelitian perbaikan
pembelajaran Matematika melalui media Real Object (Penggaris) di kelas III
Madrasah Ibtidaiyah 2 Singkawang adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Menjadikan suasana pembelajaran menjadi sangat menyenangkan bagi
siswa karena siswa belajar secara langsung dengan menggunakan media
Real Object (penggaris) untuk menghitung keliling bangun datar.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman guru dalam mengaplikasi
kan media pembelajaran.

B. Pembahasan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a. Perencanaan

20
Menurut Ibrahim, perencanaan pembelajaran adalah kegiatan
merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan
pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan
tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara
menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
Pada tahapan perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yaitu RPP Perbaikan, rancangan penerapan media real
object (penggaris), mempersiapkan Lembar Observasi, Lembar Kerja
Siswa, soal tes, bahan dan alat pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Menurut Nurdin Usman, mengemukakan pendapatnya mengenai
pelaksanaan, yaitu bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya
mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas,
tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan
kegiatan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan hari pada Senin,
tanggal 01 Mei 2023, dimulai dari jam 07.00 sampai jam 08.10 WIB
dengan durasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran Pada pembelajaran
Matematika materi Menghitung keliling bangun datar. Pada
pelaksanaan pembelajaran ini dibantu oleh teman sejawat sebagai
supervisor yaitu Ibu Ainiah, S.Pd.I, Proses pelaksanaan pembelajaran
mengacu pada RPP yang telah disusun, yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
a. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa.
b. Siswa bersama-sama berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas
c. Siswa bersama-sama menyanyikan salah satu Lagu Nasional
d. Guru melakukan appersepsi
e. Guru menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan
dicapai siswa dan memberikan motivasi.

21
f. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung.
C. Kegiatan Inti
1. Guru dan siswa bertanya jawab tentang alat ukur apa saja yang
dapat digunakan untuk menghitung keliling bangun datar.
2. Guru meminta siswa menyiapkan benda yang akandiukur.
3. Siswa mengikuti arahan dari guru, yaitu mengukur benda
yangsudah disiapkan dengan menggunakan media penggaris.
4. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.
5. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya
6. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
dengan penuh percaya diri.
D. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang
pelajaranmatematika materi menghitung keliling bangun datar.
2. Guru memberikan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi menghitung
keliling bangun datar.
3. Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran
yangbaru saja berlangsung berlangsung.
4. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
yangbaru saja berlangsung berlangsung.
5. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
mengajak siswa berdoa.

a. Pengamatan
Pengamatan merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam melanjutkan
suatu penelitian. Menurut Arifin (2011) Pengertian pengamatan /
observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena,

22
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengamatan dilakukan secara bersamaan dalam kegiatan
pembelajaran oleh Supervisor 2. Berdasarkan pada hasil pengamatan
tersebut, diperoleh informasi bahwa guru telah melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yaitu terlihat pada kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam
dan meminta siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas, guru
mengkondisikan kelas, guru memberikan motivasi kepada siswa, guru
memberikan penguatan dan tindak lanjut, guru menerapkan media real
object (penggaris), guru menguasai materi pembelajaran.
Namun pada bagian inti pembelajaran, terlihat proses
pembelajaran yang masih belum kondusif dikarenakan masih
ditemukan siswa yang kurang mengerti dan masih ditemukan siswa
yang bermain dan menggangu temannya pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Masalah ini disebabkan guru terlalu cepat
dalam menjelaskan materi pembelajaran, serta kurangnya perhatian
guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. siswa dibiarkan
untuk bekerja sendiri sehingga kelas menjadi ribut. Siswa juga kurang
menunjukkan motivasi dan hasil belajar yang diharapkan.
Aktivitas belajar siswa selama siklus I ini dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1 : AKTIVITAS SISWA SELAMA PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi
Jumlah Persentase
1 Mengajukan pertanyaan dalam
3 15 %
pembelajaran matematika
2 keaktifan siswa dalam pembelajaran 7 35 %
3 Ketertarikan untuk belajar 7 35 %

23
4 Menunjukkan inisiatif dalam
3 15 %
pembelajaran

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya 3 siswa atau 15


% dari jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran. Hal
ini dikarenakan belum tertariknya siswa dalam pembelajaran matematika.
Siswayang aktif dalam pembelajaran hanya terdapat 7 siswa atau 35 % saja.
Hal ini dikarenakan guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa
pada proses pembelajaran. Siswa yang tertarik dalam pembelajaran hanya 7
siswaatau 35 % saja. Karena kurangnya motivasi yang diberikan guru dalam
pembelajaran. Dan siswa yang menunjukkan inisisatif dalam proses
pembelajaran hanya 3 siswa atau 15 %. Penyebanya dikarenakan siswa
kurang paham dalam penjelasan guru. Hasil pembelajaran pada siklus I masih
belum sesuai dengan apa yang diharapkan dalam perbaikan pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2 : Kualifikasi Hasil Nilai Siswa Siklus I


Nilai KKM = 65

Jumlah
No Kualifikasi Nilai siswa Persentase Kategori

1. < 65 5 25 % Tidak tuntas


2. 65-75 15 75 % Tuntas
3. 80-100 0 0 -

a. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa yang
berbentuk penilaian. Penilaian dilakukan secara tertulis maupun secara lisan
oleh guru. Menurut Tahir (2011) refleksi adalah suatu tindakan atau kegiatan
untuk mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi,

24
dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu
upaya atau tindakan yang telah dilakukan.
Setelah diterapkannya media real object (penggaris) dalam
pembelajaran pada siklus I, terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Terdapat
15 orang siswa yang sudah tuntas (75 %), 5 orang siswa masih belum tuntas
(25 %), nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50, nilai tertinggi adalah 75,
dan rata-rata kelas adalah 65,86. Terdapat 5 siswa yang belum tuntas
disebabkan beberapa kendala terutama pada motivasi belajar siswa dan hasil
belajar siswa yang masih kurang maksimal. Masih ada siswa yang belum
antusias dan belum termotivasi dengan baik untuk melaksanakan
pembelajaran. Hal ini merupakan kelemahan yang harus perbaiki dalam
perbaikan pembelajaran siklus II.

1. Pembelajaran Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari RPP Perbaikan, rancangan penerapan media
real object (penggaris), mempersiapkan Lembar Observasi, Lembar Kerja
Siswa, soal tes, bahan dan alat pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 08 Mei 2023, dimulai dari jam 07.00 sampai jam 08.00 WIB
dengan durasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran dikelas yang sama
pada siklus I yaitu kelas III. Langkah-langkah dalam persiapan
pelaksanaan pembelajaran siklus II ini sama halnya dengan langkah-
langkah persiapan pada siklus I, namun pada siklus II ini guru yang lebih
menekankan pada pemberian penguatan untuk menunjang keberhasilan
belajar siswa antara lain dengan memberikan pujian berupa “tepuk tangan,
mengacungkan jempol” kepada siswa yang berhasil.

Adapun langkah-langkah persiapan pelaksanaan pembelajaran siklus


II sebagai berikut:

25
1. Kegiatan awal
a. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
salam, menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa.

b. Siswa bersama-sama berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas


c. Siswa bersama-sama menyanyikan salah satu Lagu Nasional
d. Guru melakukan appersepsi
e. Guru menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan
dicapai siswa dan memberikan motivasi.
f. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung.

2. Kegiatan Inti
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang alat ukur apa saja yang
dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
b. Guru meminta siswa agar menyiapkan benda yang akandiukur.
c. Siswa mengikuti arahan dari guru, yaitu mengukur benda yang
sudah disiapkan dengan menggunakan media penggaris.
d. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

e. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya

f. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas dengan


penuh percaya diri.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang
pelajaran matematika.
b. Guru memberikan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi menghitung
keliling bangun datar.
c. Guru memberikan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran yang
baru saja berlangsung berlangsung.
d. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang
baru saja berlangsung berlangsung.

26
e. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
meminta siswa untuk membaca doa yang dipimpin oleh ketua
kelas.

C. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan, guru telah melaksanakan rencana
perbaikan pembelajaran, yaitu melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti,
kegiatanpenutup, memberikan penguatan dan tindak lanjut. Pada kegiatan inti
dari pelaksanaan perbaikan proses pembelajaran sudah sangat kondusif,
dimana siswa mulai mengerti maksud dan contoh cara menghitung keliling
bangun datar dariguru karena dalam menjelaskan materi pembelajaran guru
memberikan contoh dengan sangat jelas.
Guru selalu menanyakan kepada siswa apabila ada hal yang belum
dipahami oleh siswa, pada kegiatan pembelajaran berlangsung guru sudah
mengontrol, mendatangi, membimbing dan memberikan perhatian kepada
siswa. bagi siswa yang mengalami kesulitan guru memberikan penjelasan
dan membimbingnya. Dari perhatian dan bimbingan yang diberikan oleh
guru kelas menjadi tenang. Hal ini menandakan bahwa adanya peningkatan
motivasi belajar siswa. Aktivitas belajar sisiwa pada siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : AKTIVITAS SISWA SELAMA PEMBELAJARAN

SIKLUS II
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Jumlah Persentase
Mengajukan pertanyaan dalam
1 17 85 %
pembelajaran matematika
2 keaktifan dalam pembelajaran 20 100 %
3 Tertarik untuk belajar 20 100 %
Menunjukkan inisiatif dalam
4 18 90 %
pembelajaran

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 17 siswa atau


85% dari jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran,
berarti siswa sudah berani dalam mengemukakan pendapatnya. Siswa yang

27
aktif dalam pembelajaran ada 20 siswa atau 100% siswa yang menunjukkan
keaktifannya dalam pembelajaran. Siswa yang tertarik dalam pembelajaran
ada 20 siswa atau 100 %, karena siswa sudah tertarik atau termotivasi untuk
belajar. Dan siswa yang menunjukkan inisisatif dalam proses pembelajaran
ada 18 siswa atau 90 % siswa yang menunjukkan sikap inisiatif dalam
pembelajaran. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II.
Berikut tabel kualifikasi nilai hasil belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4 : Kualifikasi Hasil Nilai Siswa Siklus I
Nilai KKM = 65

Kualifikasi
No Nilai Jumlah siswa Persentase Kategori

1. < 65 0 0 Tidak tuntas


2. 70-100 20 100 % Tuntas

D. Refleksi
Pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan Siklus II
menunjukkan adanya peningkatan yaitu semua siswa yang berjumlah 20
orang telah mencapai ketuntasan belajar. Nilai yang terendah adalah 75 dan
nilai yang tertinggi adalah 100. Sedangkan rata-rata kelas adalah 85
(melampaui nilai KKM 65,00). Dengan demikian, peneliti mengakhiri
penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
Dari data di atas membuktikan bahwa guru telah melaksanakan semua
kegiatan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga
kegiatan perbaikan ini dapat berhasil dengan baik. Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran menggunakan media Real Object (Penggaris) dapat
mengembangkan fisik, mental, serta emosional siswa sehingga menjadi lebih
aktif, terampil, percaya diri, inovatif dan kreatif. Jadi, dengan penerapan
pembelajaran menggunakan media Real Object (Penggaris) telah berhasil
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah 2
Singkawang dalam pembelajaran Matematika.

28
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil deskripsi perbaikan pada siklus 1 dan siklus 2
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pada siklus 1 peneliti menemukan beberapa kelemahan dan kelebihan
pada saat simulasi perbaikan pembelajaran siklus 1 diantaranya:
1. Kurangnya perhatian guru terhadap kemampuan awal siswa.
2. Evaluasi yang masih kurang maksimal.
Terdapat kelebihan pada saat simulasi perbaikan pembelajaran
siklus 1 diantaranya:
1. Guru sudah melaksanakan langkah-langkah perbaikan pembelajaran
yangsesuai dengan RPP.
2. Guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Guru menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dalam pelaksanaan simulasi perbaikan pembelajaran siklus 2 hasil
belajar siswa mengalami peningkatan sehingga peneliti tidak menemukan
kekurangan pada saat simulasi perbaikan pembelajaran siklus 2, peneliti
menemukan kelebihan yaitu:
1. Dari hasil simulasi terdapat aktivitas antara guru dan siswa.
2. Dari hasil simulasi perbaikan terdapat peningkatan hasil belajar siswa.
3. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dalam penyampaian
pembelajaran membuat penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah
dipahami oleh siswa.
4. Pemberian motivasi oleh guru dalam proses pembelajaran mendorong
terjadinya peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

29
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, sebaiknya guru melakukan beberapa
hal dalam meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu:
1. Hendaknya guru selalu melakukan refleksi untuk dapat memperbaiki
proses pembelajaran.
2. Hendaknya guru selalu berperan sebagai fasilitator dan memberikan
kesempatan yang banyak kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
3. Hendaknya guru menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang
menarik.
4. Hendaknya guru mengikuti perkembangan informasi khususnya mengenai
penggunaan media pembelajaran, sehingga guru dapat menerapkan media
pembelajaran di kelas dan guru diharapkan mampu mengadakan pembelajaran
yang kreatif dan inovatif agar mampu memotivasi keaktifan siswa

30
DAFTAR KEPUSTAKAN

Amiruddin Siahaan. (2016). Ilmu Pendidikan dan Masyarakat Belajar. Bandung:


Citapusaka Media Perintis.

Anderson Ronald.H. (2011). Pemilihan dan Pengembangan Media untuk


Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Daitin Tarigan. (2016). Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional

Dimyati dan Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Nana Sudjana. (2015). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2017). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Oemar Hamalik. (2017). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Purwanto. (2015). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. (2016). Psikologi Pendidikan.


Semarang: UNNES Press.

Rusdiana. (2015). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pusaka Setia.

Sanjaya, Wina. (2017). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Prenada Media

Sardiman A.M. (2016). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suyono dan Hariyanto. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

31

Anda mungkin juga menyukai