Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA KELAS III

DALAM MENGHITUNG LUAS PERSEGI DAN PERSEGI


PANJANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA
KONKRET PADA UPTD SDN 2 BOJONGSARI INDRAMAYU

Ika Yulia, Arifin


857471209
yuliaoppo145@gmail.com-arifin6368@gmail.com

ABSTRAK

Laporan penelitian ini membahas masalah perbaikan Pembelajaran menggunakan alat


bantu benda konkret dalam peningkatan hasil belajar untuk menghitung luas persegi dan
persegi panjang kelas III di UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu. Pokok permasalah
yang diteliti adalah bagaimana meningkatkan kemampuan siswa hitung luas persegi dan
persegi panjang dalam pelajaran Matematika menggunakan media benda konkret.
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pembelajaran adalah 1) untuk mengetahui
tentang perencanaan menggunakan benda konkrit cara menghitung luas persegi dan
persegi panjang di kelas III, 2) mengetahui penggunaan benda konkret dalam proses
belajar hitung luas persegi dan persegi panjang di kelas III, 3) mengetahui kemampuan
siswa kelas III hitung luas persegi dan persegi panjang melalui benda konkret. Lokasi
penelitian ini di UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu dilaksanakan pada bulan Mei
2022, menggunakan metode demostrasi hasil penelitian menemukan: 1) pelaksanaan
peningkatan pembelajaran siklus I ada kenaikan nilai yang dicapai siswa sebesar
54,54% yaitu pada kegiatan pra siklus. Jumlah siswa dengan tingkat penguasaan di atas
atau sama dengan standar ketuntasan minimal 71 ada 11 orang atau 33,33% dan
perbaikan pembelajaran pada siklus I ada 26 orang atau 78,78%, 2) peningkatan
pembelajaran siklus II jumlah siswa dengan tingkat penguasaan diatas atau sama
dengan standar ketuntasan minimal 71 sebesar 9,09% yaitu disiklus II jumlah siswa
dengan tingkat penguasaan diatas atau sama dengan standar ketuntasan minimal 71
adalah 29 orang atau 87,87%. Kesimpulannya yaitu menggunakan media benda konkret
untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa menghitung luas persegi dan persegi
panjang

Kata Kunci: Media Benda Konkrit, Matematika, Menghitung Luas Persegi dan
Persegi Panjang

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang.
Pendidikan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Dalam
bahasa Inggris Educatioan berarti pendidikan. Dalam bahasa Latin dari
kata e dan Duco, e artinya perkembangan dari luar dan dalam

1
perkembangan dari sedikit menuju banyak, dan duco artinya
mengembangkan. Dari situ, pendidikan dapat dilihat sebagai upaya
mengembangkan kemandirian.
Pendidikan juga dapat dicapai melalui 2 hal yaitu pendidikan
formal dan nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan diperoleh
dengan berpartisipasi dalam kegiatan atau program pendidikan terstruktur
dan terencana oleh instansi pemerintah. Misalnya sekolah atau
universitas. Pendidikan nonformal adalah pendidikan diluar pendidikan
formal.
Peranan guru terhadap keberhasilan pembelajaran sekolah. Guru
membantu perkembangan peserta didik mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal.
Belajar adalah perubahan sebagai dari hasil pengalaman. Artinya
perubahan tersebut, baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap,
meliputi aspek organisme atau pribadi” (Syaiful dan Aswan, 2014:5).
Setiap individu mengalami perubaha, pengetahuan, pola pikir,
keterampilan dan hal lainnya dalam kehidupannya. Tentunya, ada
perbedaan yang jelas dalam setiap individu sebelum dan sesudah belajar
mengenai suatu hal. Belajar bisa berasal dari pengalaman
membaca/pengetahuan observasi, aktifitas fisik dan lain-lain.
Pembentukan individu dengan karakter dan pengetahuan yang baik
diperlukan proses belajar dan mengarah pada hal positif.
Proses belajar terjadinya interaksi antar seseorang dan
lingkungannya. Proses belajar Matematika dijumpai adanya
kecenderungan siswa tidak mau bertanya kepada guru walaupun tidak
terlalu paham dengan materi yang disampaikan, saat guru bertanya bagian
mana yang belum dipahami. Sering kali siswa hanya terdiam dan guru
memberikan soal latihan. Setelah guru memberikan soal latihan baru
mereka mengerti bagian mana yang belum dipahami. Meningkatkan
performa anak belajar matematika, merupakan faktor pendukung proses

2
belajar efektif. Kedewasaan seseorang hidup dan berkembang merupakan
pribadi yang selalu berubah dan merupakan hasil dari proses belajar.
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat mengidentifikasi masalah yaitu :
1. Siswa tidak menyukai pelajaran Matematika
2. Siswa merasa bosan cara penyampaian oleh guru
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi diatas, maka dapat dianalisa diantaranya:
a. Dari Guru
 Guru tidak mampu memotivasi siswa yang kurang bergairah
belajar Matematika
 Menggunakan media belajar sangat kurang
 Guru masih menguasai pembelajaran di kelas
 Pembelajaran didalam kelas masih monoton
b. Dari Siswa
 Siswa tidak suka pelajaran matematika
 Siswa tidak diberi kesempatan untuk dilibatkan dalam
pembelajaran dikelas
 Siswa merasa bosan cara penyampaian guru
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari hasil evaluasi pra siklus rata-rata 68. Permasalahan
tersebut bisa dipecahkan dengan cara diadakan perbaikan
pembelajaran melalui benda konkrit yang akan menarik perhatian
siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari hasil analisis diatas, rumusan masalahnya yaitu:
1. Bagaimana meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas III UPTD
SDN 2 Bojongsari Indramayu menghitung luas persegi dan persegi
panjang melalui benda konkret?

3
2. Bagaimana menerapkan benda konkret dalam mencapai prestasi kelas
III UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu tentang cara menghitung
luas persegi dan persegi panjang?
3. Bagaimana peningkatan prestasi kelas III UPTD SDN 2 Bojongsari
Indramayu tentang menghitung luas persegi dan persegi panjang
setelah memakai benda konkret?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
Dari rumusan masalah tersebut, tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui perencanaan penggunaan benda konkret hitung luas
persegi dan persegi panjang di kelas III UPTD SDN 2 Bojongsari
Indramayu.
2. Mengetahui penggunaan benda konkret yang tepat dalam proses
pembelajaran hitung luas persegi dan persegi panjang di kelas III
UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu.
3. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas III UPTD SDN 2
Bojongsari Indramayu hitung luas persegi dan persegi panjang
menggunakan benda konkret.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa mempunyai pengalaman baru belajar Matematika yang
efektif, menarik, dan menyenangkan dalam memahami materi.
b. Peningkatkan minat dan motivasi serta penguasaan materi
pelajaran, sehingga hasil belajarnya memuaskan.
2. Bagi Guru
a. Membantu guru memperbaiki proses pembelajaran.
b. Memberikan masukan bagi tenaga pengajar selaku motivator,
demi
meningkatkan kualitas pengajaran.
c. Dapat mengembangkan kreativitas guru menciptakan variasi
belajar di kelas.

4
3. Bagi sekolah
a. Mencapai nilai belajar Matematika akan meningkatkan citra
sekolah.
b. Sebagai bahan meningkatkan kualitas akademik siswanya

II. Kajian Pustaka


A. Teori dan Karakteristik Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan ilmu mendiskusikan pola atau keteraturan
(pattern) dan tingkatan (order). Menunjukkan bahwa belajar Matematika
wajib memfasilitasi siswanya untuk berpikir dengan keteraturan (pattern)
yang ada (Fajar Shadiq, 2014:xii). Dengan belajar pemecahan masalah,
diharapkan siswa semakin tertata dan terarah kemampuan berpikirnya.
Belajar Matematika hendaknya dimulai pengenalan masalah sesuai situasi.
Karakteristik Matematika menurut Erman Suherman (2003) adalah
sebagai berikut :
1. Proses belajar matematika berjenjang (bertahap)
Materi pelajaran diajarkan bertahap yaitu berdasar hal konkret ke
abstrak, sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke lebih sulit
2. Mengikuti metode spiral.
Setiap pembelajaran konsep baru harus diperhatikan konsep atau bahan
yang dipelajari sebelumnya. Bahan baru dikaitkan bahan yang telah
dipelajari. Pengulangan konsep bahan ajar diperluas dan diperdalam
belajar matematika (Spiral melebar dan naik).
3. Belajar matematika menekan pola pikir deduktif
Matematika tersusun deduktif aksiomatik. Namun di pilihkan
pendekatan yang cocok dengan kondisi siswa.
4. Belajar matematika berpegang teguh pada kebenaran konsistensi.
Kebenaran matematika adalah kebenaran konsistensi, tidak
bertentangan antara kebenaran satu konsep dengan lainnya. Suatu
pernyataan dianggap benar berdasar pernyataan yang dahulu telah
diterima kebenarannya.

5
Matematika sebagai ilmu pengetahuan memiliki objek dasar berupa
fakta, konsep, operasi dan prinsip. Objek dasar berkembang menjadi objek
lain, misalnya: pola-pola, struktur-struktur dalam matematika. Pola pikir
digunakan dalam matematika adalah pola pikir deduktif.
B. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Penggunan Media
Menurut Azhar Arsyad (2002) Media merupakan bentuk jamak dari
kata medium. Media belajar adalah bahan, alat, metode/teknik digunakan
dalam kegiatan mengajar agar proses interaksi komunikasi edukatif antar
guru dan siswa berlangsung secara efektif dan efisien.
Penggunaan media guru harus memperhatikan sejumlah prinsip
tertentu agar penggunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik,
prinsip pemilihan media belajar yaitu (1) pilihan media sesuai tujuan dan
topik, cara pengajaran digunakan dan karakteristik siswa yang belajar
(tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar);
(2) pemilihan media tepat, guru mengenal ciri setiap media pembelajaran;
(3) memilih media belajar berorientasi pada siswa yang belajar; (4)
pemilihan media memprediksi biaya pengadaan, ketersediaan bahan
media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar; (5)
perkenalkan media pada waktu yang tepat, ditempat yang tepat dalam
situasi yang tepat.
C. Media Benda Konkret dan Jenis Media Benda Konkret
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010) menyatakan
bahwa, objek yang sesungguhnya memberikan rangsangan penting bagi
siswa untuk belajar banyak terutama dalam kaitannya dengan
pengembangan keterampilan tertentu. Penggunaan objek nyata ini,
kegiatan belajar melibatkan semua indra siswa.
Benda konkret adalah media belajar dari benda nyata yang banyak
dikenal siswa dan mudah didapat. Media tersebut dapat membantu
pengalaman nyata siswa dalam belajar terutama pelajaran Matematika.

6
Jenis benda konkret ada 2 yaitu media objek (konkret) sebenarnya
dan media objek pengganti. Media objek alami dikelas, guru menerapkan
media benda konkrit pada materi sifat-sifat benda ruang.
Pembelajaran disekolah dasar benda konkret baik digunakan dan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena media ini sangat
menarik hati siswa sehingga memotivasi siswa untuk lebih ingin
mengetahui media tersebut yang dijelaskan dan guru dapat menyampaikan
materi dengan optimal melalui media alat peraga itu.

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian di UPTD SDN 2 Bojongsari
Indramayu
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan oleh penulis yaitu kelas III yang berjumlah
sebanyak 33 anak terdiri dari 19 siswa putri dan 14 siswa putra.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaa dari tanggal 09 – 14 Mei 2022
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
Dilatar belakangi kurangnya pemahaman siswa saat menghitung luas
persegi dan persegi panjang hanya 33,33% sudah memahami materi
tersebut. pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan prosedur sebagai
berikut:
a. Siklus 1, meliputi:
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang disusun yaitu:
a) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran
b) Membuat Daftar Nilai Siswa
c) Membuat Lembar Kerja Siswa
d) Membuat Lembar Pengamatan Kerja Kelompok

7
e) Menyiapkan Media Pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Dalam siklus 1 ini, dilaksanakan pada hari Senin, 09 Mei 2022 jam
ke-1 pukul. 07.30-08.05 dikelas III.
3. Pengumpulan Data
Langkah-langkah penulis dalam mengumpulkan data yaitu :
a. Guru melakukan tanya jawab
b. Guru memberikan tugas
c. Guru menilai tugas guna mengetahui tingkat keberhasilannya
d. Guru melaksanakan evaluasi
4. Refleksi
Setelah melaksanakan tahapan pelaksanaan dan pengamatan oleh
penulis serta hasil dari pengamatan sejawat ditemukan kendala
yang masih dihadapi oleh penulis, yaitu :
a. Penggunaan media belajar yang masih kurang jumlah
perbandingan alat peraga dengan siswa.
b. Motivasi siswa masih kurang menyukai menghitung luas
persegi dan persegi panjang.
b. Siklus II, meliputi:
1. Perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan sebagai berikut :
a. Menyusun RPP Perbaikan siklus 2.
b. Menyiapkan media pengajaran jumlahnya diperbanyak .
c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS).
d. Membuat alat evaluasi berupa soal-soal latihan.
e. Membuat lembar pengamatan siswa.
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam pelaksanaan adalah :
a. Melakukan apersepsi dengan bertanya jawab.
b. penyampaian tujuan yang akan dicapai.

8
c. Membagikan media pembelajaran dan lembar kerja kepada
siswa.
d. Memberikan alat evaluasi kepada siswa.
3. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data terhadap siswa dengan bertanya
kepada siswa, dan mengoreksi hasil latihan siswa yang diberikan.
Dalam pelaksanaan pengamatan penulis meminta bantuan kepada
teman sejawat memberikan penilaian terhadap diri penulis dalam hal
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Refleksi
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat terhadap
penulis melalaui APS-PKP 1 dan APS-PKP 2 dalam kegiatan siklus 2
ini adalah :
a. Dari keseluruhan kegiatan siklus 2 ini sudah berjalan sesuai
harapan yang diinginkan seperti penyampaian semua materi ke
siswa, menggunakan media belajar yang akurat dan tepat.
b. Seluruh siswa termotivasi ketika mendapatkan media pembelajaran
sehingga tepat sasaran.
c. Meningkatnya prestasi siswa menghitung luas persegi dan persegi
panjang.
C. Teknik Analisis Data
Dalam analisis data PTK merupakan  kegiatan
mencermati/menelaah, mengurai dan mengkaitkan informasi pada kondisi
awal, yaitu proses pembelajaran untuk mendapatkan kesimpulan
keberhasilan dari tindakan perbaikan pembelajaran. Analisis yang
digunakan adalah teknik data kuantitatif pada awalnya teknik
pengambilan sampel dilakukan secara acak, teknik mengumpulkan data
menggunakan peralatan penelitian, analisis data bersifat kuantitatif
bertujuan untuk pengujian hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2012: 7). Sedangkan analisis data kualitatif adalah suatu metode
penelitian berlandaskan filsafat positivisme, digunakan meneliti kondisi

9
objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti merupakan instrumen kunci, dari pengambilan sampel sumber
data yang dilakukan dengan purposive dan snowbaal, pengumpulan
trianggulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekan makna dari generalisasi.
Dalam hal ini peneliti melakukan teknik anaslis data melalui 2
siklus, diperoleh data-data yang menunjukan keberhasilan dari kegiatan
perbaikan pembelajaran. Sebelum dilakukan penelitian penulis mencoba
mengetahui siswa memahami materi yang disampaikan dan diperoleh data
sebanyak 33 siswa memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 11 siswa atau
33,33%, sedangkan sebanyak 22 siswa atau 66,67% nilainya belum
mencapai KKM.
Pada pelaksanaan kegiatan siklus 1 diperoleh data menunjukkan
kenaikan dari kegiatan pra siklus, 26 siswa atau 78,78% nilainya telah
mencapai KKM sedangkan sebanyak 7 siswa atau 21,22% nilainya masih
dibawah KKM. Pada pelaksanaan siklus 2 jumlah siswa mencapai KKM
sebanyak 29 siswa atau 87,87%. Pelaksanaan kedua siklus telah dilakukan
menunjukan keberhasilan siswa dalam pemahaman materi.
Tentunya semua kegiatan tersebut dibantu oleh teman sejawat.
Banyak masukan ide pemikiran yang membantu penulis diantaranya
memanfaatkan media belajar yang membantu siswa memahami materi.

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan
Pengembangan
1. Pembelajaran Awal (Pra Siklus)
Pelaksanaan kegiatan awal pembelajaran hari Senin tanggal 09-14
Mei 2022. Dengan subjek penelitian siswa kelas III UPTD SDN 2
Bojongsari Indramayu. Pada pembelajaran awal ini belum diadakan
perbaikan pembelajaran. Hasil penilaian observasi Matematika
menghitung luas persegi dan persegi panjang kurang memuaskan.

10
Dari jumlah 33 siswa mendapat nilai 80 ada 11 siswa, nilai 70 ada 6
siswa dan nilai 50 ada 16 siswa.
2. Siklus 1
Pada siklus 1 yang dilakukan peneliti yang dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 09 Mei 2022 selama 35 menit di kelas III UPTD SDN 2
Bojongsari Indramayu. Pada siklus 1, maka di simpulkan bahwa :
1. Pemahaman siswa lebih baik dibandingkan kegiatan dilakukan
pada pra siklus.
2. Jumlah nilai diatas KKM 71 lebih banyak dari pra siklus yaitu
78,78% atau sebanyak 26 siswa.
3. Ada siswa yang belum memenuhi standar KKM yaitu 21,21%
atau sebanyak 7 siswa.
4. Pemakaian media belajar masih minim dibuktikan dari hasil rata-
rata APS 1 dan APS 2 yaitu 3,95 dan 3,97
3. Siklus 2
Dilaksanakan hari Kamis tanggal 12 Mei 2022 selama 35 menit di
kelas III UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu. Pada siklus 2 ini
diperoleh sebanyak 29 siswa atau 87,87% memperoleh nilai diatas
KKM. Sedangkan sisanya 4 siswa belum mencapai KKM. Dari data
tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa:
a. Nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan siklus 2 ini mencapai 78.
b. Nilai yang diatas KKM 71 lebih banyak dari pra siklus yaitu
87,87% atau sebanyak 29 siswa.
c. Masih ada siswa belum memenuhi standar KKM yaitu 12,12% atau
sebanyak 4 siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan
Pengembangan
Hasil diperoleh dari pra siklus, siklus I dan siklus II, menemukan
beberapa hasil yang diperoleh dari data diatas, diantaranya :
1. Kurangnya kemauan belajar siswa menghitung luas persegi dan
persegi panjang karena sistem pembelajaran yang masih monoton

11
dimana guru menguasai pembelajaran didalam kelas dan kurangnya
media pembelajaran sehingga materi tidak diserap sepenuhnya oleh
siswa.
2. Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memperbaiki
pembelajaran dengan cara mengaktifkan siswa dalam proses belajar
mengajar dengan benda konkret.
3. Pendekatan dengan media pembelajaran membantu siswa
memotivasi belajar mereka sehingga penyerapan materi dapat
ditangkap dan dikembangkan oleh siswa.

V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut


1. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang di kelas III UPTD SDN 2
Bojongsari Indramayu tentang penggunaan media belajar menghitung luas
persegi dan persegi panjang, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Dalam menyusun rencana perbaikan kegiatan belajar matematika
menggunakan benda konkret menghitung luas persegi dan persegi
panjang di kelas III UPTD SDN 2 Bojongsari Indramayu
memperhatikan media digunakan peserta didik sehingga bisa diterima
penerima pesan.
2. Dalam pelaksanakan perbaikan pembelajaran matematika menghitung
luas persegi dan persegi panjang siswa menititik beratkan pada
penggunaan media benda konkret akan membuat siswa terdorong
untuk belajar.
3. Menggunakan media belajar matematika menghitung luas persegi dan
persegi panjang dapat meningkatkan prestasi siswa karena dalam
pembelajaran siswa ikut aktif dalam menggunakan media belajar
tersebut.
2. Saran Tindak Lanjutan
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan
penggunaan media belajar siswa dapat membantu siswa paham materi

12
yang disampaikan oleh guru. Maka penulis memiliki saran tindak lanjut
yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar siswa kelas III UPTD SDN 2 Bojongsari
Indramayu menghitung luas persegi dan persegi panjang melalui
benda konkret perlu diperhatikan yaitu guru harus mampu menyusun
rencana pembelajaran menggunakan media tersebut yang akan
disampaikan ketika sedang dalam kegiata pembelajaran dikelas.
2. Disarankan kepada teman sejawat ketika akan melaksanakan
pembelajaran dikelas harus memilih media belajar yang tepat karena
pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu kontribusi
positif pada perbaikan pembelajaran.
3. Penggunaan media yang tepat dapat memotivasi hasil belajar siswa,
sehingga pesan guru bisa sampai ke penerima pesan yaitu siswa itu
sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Annuri (2012). Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran : http://anton-
anvi.blogspot.nl/2012/04/prinsip-prinsip-penggunaan-media.html : 6 Mei
2017 pukul 21.10

Anitah W, Sri, dkk (2020) Strategi Pembelajaran di SD : Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Malisa Manies (2014). Karakteristik dan Landasan Pemilihan MPM :


http://malisastkip.blogspot.nl/2014/03/karakteristik-dan-landasan-pemilihan-
mpm.html

Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Risky (2016). Teknik Analisi Data Kualitatif dan Kuantitatif Menurut Para Ahli :
http://pastiguna.com/teknik-analisis-data :

Sagala, S. (2010). Konsep Dan Makna Pembelajaran.. Bandung: Alfabeta

13
Shadiq, Fadjar. 2014. Pembelajaran Matematika: Cara Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana N. (2004) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar : Bandung Sinar Baru


Algensindo

Sugiyono. (2012) Memahami Penelitian Kualitatif : Bandung : ALFABETA

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suryanto, Adi, dkk (2021) Evaluasi Pembelajaran di SD : Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka

Wardani, Kuswaya (2020) Penelitian Tindakan Kelas : Tangerang Selatan :


Universitas Teerbuka

Wardani, IGK, dkk. (2022). Penmantapan Kemampuan Profesional.. Tangerang


Selatan : Banten: Universitas Terbuka

14

Anda mungkin juga menyukai