Anda di halaman 1dari 22

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


KELAS IV SD NEGERI 41 BENGKULU TENGAH

OLEH

TRI MARFIYATUN
NIM. 835952847

Email.marfiyatuntri@gmail.com
ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada
mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 41 Bengkulu Tengah. Kegiatan
pembelajaran yang monoton membuat pelaksanaan pembelajaran terkesan
membosankan.Pemilihan strategi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu
pengajaran guru yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan.
Tujuan dari penelitian ini adalahUntuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan metodepem belajaran Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pad
amata pelajaranMatematika kelasIVSD. Sertadapat menganalisis penerapan metode
pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika kelas IV SD.
Penelitian ini merupakan jenis penlitian tindakan kelas(PTK),dengan menerapkan metode
pembelajaran Demonstrasi yang dilaksanakan dengan siklus 2 berdaur ulang dengan
tahapan(1) perencanaan,(2) pelaksanaan,(3)observasi,(4) refleksi. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode tes.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
demonstrasi pada mata pelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi operasi hitung bilanagan bulatyang terdiri dari dua siklu.
Kata kunci :MATEMATIKA, Demonstrasi, hasil belajar.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika memang sangat memiliki peran yang besar dalam kehidupan
manusia..Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar hendaknya
menerapkan prinsip belajar aktif yaitu belajar yang melibatkan siswa secara fisik,
mental dan socials erta sesuai dengan tingkat perkembangannya secara sistematis.
Metode demonstrasi yaitu suatu metode yang melibatkan antara guru dan siswa di
perlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.Matematika
merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika merupakan salah satu
bidang studiyang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Namun sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa matematika
sebagai mata pelajaran yang sulit,tidak menyenangkan, bahkan menjadi sesuatu
yang menakutkan.Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Memahami
matematika itu suatu hal keharusan, karena banyak digunakan dikehidupan sehari-
hari untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam sains, ekonomi, desain dan
lain-lain.Pada proses menghitung dan mengukur suatu benda yang menggunakan
bilangan-bilangan,itu perlu dipelajari oleh siswa disekolah-sekolah
dasar.Pembelajaran matematika itulah dilakukan sebagai upaya membangun
pengetahuan untuk menumbuhkan pemahaman matematika secara lebih baik
lagi.Matematika salah satu mata pelajaran yang telah diperkenalkan kepada siswa
sejak tingkatdasar (SD) sampai kejenjang yang lebih tinggi (Perguruan
Tinggi).Salah satu materi mata pelajaran matematika dikelas 4 yang menjadi
pokok bahasan salah satunya adalah operasi hitung bilangan bulat. Bilangan
bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, bilangan nol dan
bilangan negatif.Konsep bilangan negative adalah konsep abstrak yang sulit bagi
anak ketika mempelajarinya.Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
menyusun penelitian ini dengan judul PENGGUNAAN METODEDE
MONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERIOPERASI HITUNG BILANGAN BULAT UNTUK
MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGER I41
BENGKULU TENGAH.

1. Identifikasi Masalah
Dari eratnya manusia dengan matematika ini seharusnya manusia senang
mendalam ia tau paling tidak menganggap matematika ini ilmu yang
bersahabat.Namun kenyataannya sebagian manusia merasa berat dan
menganggapilmu matematika adalah momok yang sangat menakutkan.Dari anak
SD hingga orang-orang akademik memandang matematika bagai dewa maut yang
akan menghancurkan kehidupannya.
2. Analisis Masalah
Pada era sekarang ini, sejelek-jelek barang apabila dikemas dengan kemasan yang
menarik,disajikandengan plating yang menggemaskan orang yang tak butuh pun
akan tergoda untuk memiliki, merasakan atau paling tidak mencoba. Tetapi
sebaliknya sebaik dan sehebat apapun mutu sebuah barang bila disajikan tanpa
kemasan dan sajian yang menarik orang cenderung acuh bahkan anti
pati.Demikian juga matematika. Mengapa banyak orang tak tertarik untuk
2
mempelajari?Karena sejak usia SD sudah di ajarkan
a) Matematika dapat disajikan oleh guru yang tidak bisa menyajikan dengan
baik( karena tidak mengerti karakteristik anak, tujuan
pembelajaran,metode/pendekatan yang sesuai kompetensi atau bahkan
tidak paham konsep matematika itu sendiri) sehingga tidak menarik
bahkan cenderung memaksa dan pada akhirnya menyiksa jiwa anak.
b) Guru cenderung mengajar matematika dengan menghapal rumus-rumus.
c) Anak kurang diberi pemahaman konsep yang jelas.Bahkan gurujuga
terkesan buru-buru ingin segera anak muridnya pintar atau tak mau
berpayah-payah menjelaskan sehingga anak dipaksa menghafal rumus
bahkan secara tak sadar menggiring anak menjauh dari pelajaran
matematika.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Penulis ingin sekali mengajak guru/calon guru SD untuk mengamati/meneliti hal
ini, agar tidak lagi anak didik memandang momok pada matematika ,bahkan
menjadikan anak didik semakin tertarik dan meningkat prestasinya dalam pelajaran
matematika lebih khusus dalam operasi bilangan bulatdengan mengangkat sebuah
tulisanyang membahas metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi anak
dalam Materi Operasi Hitung Bilangan bulat.
B. Rumusan Masalah
 Apakah penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran
matematikadapat meningkatkan hasil belajar siswa?
 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode
demonstrasi pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil
belajar siswa?
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
 Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
metode demonstrasi pada pembelajaran matematika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
 Untuk menganalisis penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran
matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Didalam Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini dapat diharapkan
mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran baik untuk guru sebagai
pendidik maupun untuk siswa sebagai peserta didik yang bisa ditulis IGK
Wardanidan Kuswaya Wirhadit (2014) dalam Manfaat Penelitian Tindakan Kelas:
1. Manfaatuntuk peneliti
 Menaikkan tingkatprofesionalitas seorang guru/peneliti
 Guru lebih percayadiridalamprosespembelajaran
2. Manfaatuntuk siswa
 Terciptanya suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran
 Meningkatkan hasil belajar siswa
 Mampu meningkatkan kinerja siswa tersebut
3. Manfaat untuk sekolah
 Melatih kemampuan akademik

3
 Meningkatkan mutu sekolah

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran


Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses artinya dalam belajar akan terjadi
proses melihat,membuat,mengamati,menyelesaikan masalah atau persoalan,menyimak
dan latihan Itu sebabnya dalam proses belajar,guru harus dapat membimbing dan
memfasilitasi siswa agar siswa dapat melakukan proses-proses tersebut,AnitahW,dkk
(2012).Pendapat modern mengatakan belajar adalah proses perubahan tingkah laku.
ErnestRHilgrat (1948) mengatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena dukungan dari
lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksiedukatif.Sedangkan
pembelajaran merupakan pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah
tingkah laku serta perilaku siswa kearah positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan
perbedaan yang dimiliki siswa. (Sanjaya, 2005).
Kegiatan belajar mengajar menurut Suprayekti, dkk. (2008 ;2.26) adalah suatu
kegiatan yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran terjadi. Keberhasilan kegiatan
belajar mengajar sering ditentukan oleh metode dan cara pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik materipembelajaran. Menurut Andayanidkk (2004),kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan dengan meningkatan kemampuan guru secara
professional yaitu dengan cara menggunakan berbagai metode pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi pembelajaran.Mengelol akegiatan belajar mengajar adalah
tugas utama dan pertama seorang guru,agar proses pembelajaran dalam belajar mengajar
berjalan secara optimal diperlukan banyak komponen pendukung antara lain sarana
pembelajaran,perangkat pembelajaran, sumber belajar,metode-metode dan strategi
pembelajaran, suasana lingkungan dan lain sebagainya.
B. Metode Pembelajaran

Banyak sekali metode pembelajaran yang bias diterapkan dalam proses belajar
mengajar salah satunya adalah metode demonstrasi. Menurut pendapat Winataputra,
dkk.(2000 :4.24 )mengatakan, metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
5
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objeknya atau
caranya melakukan susuatu untuk mempertunjukan proses tertentu.Metode ini dapat
digunakan pada setiap mata pelajaran disesuaikan dengan topic dan tujuan yang akan
dicapainya. Metode ini pada hakekatnya bertujuan untuk menyampaikan
pembelajaran pada siswa untuk menguasai proses objek tertentu.Yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode ini,tulis Anitah W,dkk (2012):
1. Posis iseluruh siswa harus dapat memperhatikan objek yang akan
didemonstrasikan,
2. Alat perag asudah disiapkan
3. Guru benar-benar sudah menguasai konsep dan bahan pelajaran dan mampu
mengorganisasikan kelas.
C. Media Pembelajaran

Dalam konteks pembelajaran, media dapat iartikan segala sesuatu yang dapat
membantu jalannya proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara
optimal. Hal inisejalan dengan apa yang dikatakan oleh Arsyad (2007)yang mengatakan,
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafisphotografis atau elektronis untuk menangkap,memproses,serta menyusun kembali
informasi visual atau verbal,yang dapat membawa pesan–pesan atau informasi yang
bertujuan untuk instruksional atau mengandung maksud pengajaran.Disisilain media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptannya proses belajar pada diri perserta didik. (Sudrajat,2008).Lebih lanjut
Sudrajat, (2008) mengatakan,fungsi media pembelajaran antara lain,mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik,dapat melampaui batasan
ruang kelas,memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungannya, menghasilkan keseragaman pengamatan, menanamkan konsep yang
benar,konkrit,danrealistis, membangkitkan,dan minat baru, motivasi,danmerangsang
anak untuk belajar, memberikan pengalaman yang integral dari konkrit sampai dengan
abstrak.Salah satu media pembelajaran yang paling popular digunakan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran adalah alat peraga.Alatperaga memiliki fungsi yang
cukup strategis dalam pembelajaran diantarannya,
6
1. Memberikan penjelasan konsep yang
benar.
2. Merumuskan serta membentuk konsep.
3. Melatih siswa dalam keterampilan.
4. Memberikan penguasaan konsep kepa
dasiswa.
5. Melatih siswa dalam pemecahan
masalah.
6. Mendorong siswa untuk berfikir secara
rasional dan kritis.
7. Mendorong siswa untuk melakukan
sebuah pengamatan.

D.Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang yang
belajar akan berubah atau bertambah perilakunnya,baik yang berupa
pengetahuan,keterampilan motorik,atau penguasaan nilai–nilai(sikap).Perubahan perilaku
sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman
(interaksidenganlingkungan), dimana proses mental dan emosional terjadi.Hasil belajar
merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dari suatu proses pembelajaran, yang
mengindikasikan kemampuan dan kompeten sisiswa akan materi pembelajaran tersebut.
Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk angka,huruf,atau kata–kata seperti
baik,sedang,atau kurang.(Arikunto,
1990).Bloom dalam Sudjana(1990;22),secara garis besar membagihasilbelajar menjadi tiga
aspek,yakni aspek kognitif,aspek afektif,dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual,yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman,aplikasi,analisis,sintesis dan evaluasi.Aspek afektif berkenaan dengan sikap
yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek
psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan dalam
melakukan serangkaian kegiatan.Dari ketiga aspek diatas yang menjadi obyek penilaian
yang paling banyak dinilai oleh para guru adalah aspekkognitif,karena berkaitan dengan
kemampuan parasiswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

7
E.Penilaian Hasil Belajar
Suprayekti,dkk.(2008;4.43 )mengatakan,bahwa penilaian hasil belajar tidak semata-mata
diperoleh dari siswa mengerjakan tesakhir atau teshasil belajar yang berbentuk uraian
terbatas atau objektif saja,namun hasil belajarsiswa dinilai melalui berbagai cara dan
perwujudan.Guru menggunakan beragam teknik dan alat ukur, siswa
mengekspresikankeberhasilannyadalamberagambentuk.. SedangkanKempdalamIbrahim
(2000)menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dari keempat unsur penting
dalam proses perancangan pengajaran yang meliputi tujuan, metode, dan
evaluasi.Sebagais alah satu tindaklanjut dari pelaksanaan evaluas iyaitu menentukan
daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru.hal ini
sangat berguna untuk perbaikan pengajaran yang akan dilaksanakan dikemudian.
Diketahuiny daya serap siswa terhadap materi pembelajaran,sangat memudahkan guru
untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut.Menurut
Suherman (1993;243)daya serap adalah sebagai cerminan penguasaan siswa terhadap
bahan pelajaran yang telah dipelajarinya atau materi tes yang disajikan.Daya serap
untuk setiap pokok bahasan atau subpokok bahasan dalam suatu bidang studi dinamakan
daya serap studi atau daya serap khusus,sedangkan daya serapyang berkenaan dengan
seluruh bidang studi dalam suatu kelas tertentu dinamakan daya serap umum.Seorang
siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila ia telah mencapa idaya serap 60% atau nilai
rata– rata 60 disebut daya serap perseorangan. Suatu kelas disebut telah tuntas belajar
bila di kelas tersebut mendapat 80% yang telah mencapai daya serap 60% disebut daya
serap klasikal (Anonim, 1994) Menurut Kartono (1985 ; 1) faktor yang menyebabkan
rendahnya daya serap siswa digolongkan dalam dua macam yaitu faktor internal dan
eksternal.Faktorinternal seperti kecerdasan dan motivasi sedangkan factoreksternal
sepertisiswa itu berada disekolah serta peralatan belajar.

8
F.Kerangka berpikir
Hasil Hasil belajar operasi hitung bilangan bulat, aktivitas belajar siswa yang
tergolong rendah karena lemahnya pemahaman siswa terhadap bilangan bulat itu
sendiri khususnya penggunaan bilangan bulat negative.Siswa belum mampu
mengaplikasikan kemampuan hitungnya dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan
bulat.Hal ini juga di karenakan karakteristik objek matematika yang abstrak
menyebabkan pelajaran matematika sulit untuk di pahami oleh siswa sekolah dasar
yang masih berada pada tahap berpikir konkrit. Selain itu performansi guru yang belum
maksimal karena belum sepenuhnya memahami dan menguasai model maupun
metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang di ajarkan sehingga para
siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi yang di sampaikan
guru. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi dalam proses belajar mengajar
dan di dukung oleh guru yang professional dapat membantu siswa dalam belajar
matematika pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Dalam penggunaan metode demonstrasi memungkinkan siswa melakukan penemuan
akan konsep, memungkinkan siswa untuk berbagi dan bertambah pengetahuan
memperoleh ketetapan penggunaan informasi yang benar dan penguasaan
keterampilan secara cepat dan tepat sehingga hasil belajar dan aktivitas belajar siswa
serta performansi guru dapat meningkat. Pada keterampilan penjumlahan bilangan
bulat masih di bawah kriteria ketuntasan.Hal ini terjadi krena pada pembelajaran guru
tidak menggunakan media pembelajaran garis sehingga kemampuan siswa
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat rendah. Siswa cepat bosan,dan
pembelajaran tidak menyenangkan berdasarkan teori pembelajaran maka untuk
mengatasi masalah pembelajaran guru melakukan tindakan yang berupa penggunaan
media garis. Pola pembelajaran yang menggunakan garis bilangan di harapkan
kemampuan siswa penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat meningkat, siswa
9
tidak bosan belajar di kelas dan pembelajaran menjadi menyenangkan.
Pada pembelajaran yang menggunakan media garis bilangan diharapkan kemampuan siswa
penjumlahan bilangan bulat meingkat,siswa tidak bosan belajar di kelas,dan belajar menjadi
menyenangkan

Berdasarkan uraian diatas ,kerangka berfikir berfikir dapat digambarkan sebagai berikut

Guru Siswa
Kondisi
awal belum menggunakan Kemampuan menghitung
media garis bilangan bilangan bulat masih
rendah

Siklus I

Dalam pembelajaran guru


menggunakan mediagaris
bilangan yang disediakan
Dalam pembelajaran guru
Tindakan guru menggunakan
media garis bilangan
untuk mengajar bilangan
bulat Siklus II

Dalam pmbelajaran
matematika,gutu
menggunakan media garis
bilangan dengan cukupsiswa
siswa di suruh membuat

Diduga melalui
Kondisi penggunaan media garis
akhir bilangan dapat
meningkatkan hitungan
bilangan bulat dalam
pembelajaran matematika

10
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini guru sebagai penelitidan siswa kelas IV SD Negeri 41
Bengkulu Tengah pada pembelajaran Matematika.Jenis penelitian tersebut dalam
penelitian tindakan kelas .Menurut Sanjaya(2016:2),Bahwa penelitian tindakan kelas
tersebut merupakan prosespengkajian masalahpembelajaran didalam kelas melalui
refleksi diri terhadap upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan
berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
dari perlakuan tersebut.Didalam subjek penelitian terdapat dua siklus yaitu siklus 1dan
siklus 2.Pada waktu pelaksanaan siklus 1 di
laksanakanpadahariselasatanggal27April2021 sedangkan waktu pelaksanaan padasiklus2
di laksanakan padahariSelasa04 Mei2021.
B. DesainProsedur PerbaikanPembelajaran
DalamPenelitian inidilakukandalamduakegiatan, yaitukegiatanyangdi kategorikan
pembelajaran perbaikan siklus 1 dan kegiatan yang di kategorikan
pembelajaranperbaikan,siklus2dilaksanakanpada tanggal27bulanApril2021sampai
denganTanggal04Mei 2021 dengankegiatan menyusunrencanapembelajaran ,
menyusuninstrument,mengumpulkandatadilapangan,menganalisis data,pembahasan hasil
analisis dan yang terakhir adalah menyusun laporan hasil penelitian perbaikan
pembelajaran. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran selengkapnya disajikan pada
tabel berikut.
Tabel Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran

NO Mata Kelas TglPel. Tgl.Pel.


Pelajaran Siklus1 Siklus2
1 Matematika IV Selasa27 Selasa 04
April2021 Mei2021

C. Teknis Analisis Data

11
1. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hal-
hal,baik yang mendukung dalam pelasaksanaan pembelajaran.Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV untuk pembelajaran Matematika dengan jumlah siswa 12
orang,yang terdiri dari 8 orang laki–laki dan 4 orang perempuan.Kemampuan
kognitif siswa kelas IV yang dijadikan subyek penelitian tergolong biasa saja,
dalam arti ada siswa yang kemampuan kognitifnya tinggi,sedang dan
rendah,dengan kategori tinggi 33%,sedang 40%dan rendah 29%.Hal diatas
disebabkan karena berbagai kondisi belajardi tempat penulis melaksanakan
penelitian sangat beragam.Bila ditinjau daria spek minat belajar siswa hal ini
mungkin dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orangtua.
Banyak minat belajar yang bertolak belakang akan mempengaruhi motivasi
siswa dalam belajar, banyak orang tua menuntut anaknya harus mendapatkan
nilai yang tinggi.Sementara orangtua tidak memahami dan tidak mengetahui
keadaan anaknya yang sebenarnya.Akibatnya partisipasi belajar siswa juga
menurun,bahkan sama sekali tidak mempedulikan apakah minat,motivasi dan
partisipasi belajar anaknya terganggu atau tidak,karena sebagian besar orangtuat
idak mempedulikan proses pembelajaran anak-anaknya, namun mereka
menuntut hasil yang maksimal. Sarana dan prasarana pembelajaran di SD Negeri
41 Bengkulu Tengah cukup memadai. Namun menurut penulis, sebagian besar
guru belum memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
secara maksimal,akibatnya proses pembelajaran tak berjalan secara optimal.
Kemampuan ekonomiorang tua siswa yang dijadikan subjek penelitian sangat
beragam.Pekerjaanorang tua siswa dapat dikelompokkan sebagai berikut. Yaitu
Pedagang, PNS, petani, Bangunan dan lain-lain.Presentase kelompok
pekerjaan orangtua siswa dapat dilihat pada table erikut da ndengan beragamnya
mata pencaharian orangtua siswadi SD Negeri41Bengkulu tengah juga
berpengaruh terhadap proses pembelajaran disekolah.
Tabel Daftar PekerjaanOrangTua Siswa

No Pekerjaan Orangtua %

12
1 Pedagang 17
2 PNS 10
3 Petani 55
4 Bangunan 15
5 Lain-lain 13
Jumah 100

TabelDaftar PendidikanOrangTua Siswa

No Pekerjaan Orangtua %
1 Tidak Sekolah 20
2 TamatSD 24
3 TamatSMP 35
4 TamatSMA 18
5 S1/S2 3
Jumah 100

2.Deskripsi
PerSiklus
a) Siklus 1
 Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yangdi lakukan adalah menerapkan model
Demonstrasi pada pembelajaran Matematika.
 Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiataan pelaksanaan yangdi lakukan adalah
melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan yang telah
direncanakan Observasi baik terhadap guru maupun terhadap siswa
dilakukan padasaatprosespembelajaranberlangsung.Khususuntuk
mengobservasi kesiapan guru dalamperencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran digunakan lembaran alatpenilaian kemampuan guru
(APKG) baikyangberkenaan dengan perencanaan,maupun pelaksanan
pembelajaran.
 Pengamatan (observasi)
Pada tahap observasi siklus1 kegiatan yangdi lakukan adalahPengamatan
terhadap Pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsungdengan

13
menggunakan lembarobservasi yangtelah kitabuat.
 Refleksi
Pada tahap refleksi akan di lakukan analisis terhadap seluruh hasil
penilaian yang mengenai penilaian proses yan gbaik dan hal yang
menyangkut penilaian proses. Dalam siklus1 belum menemukan yg
signifikan makaakan ditindak lanjuti pada siklus berikutnya atau Siklus 2

b) Siklus2
 Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yangdi lakukan adalah menggunakan model Demonstras
ipada pembelajaran Matematika.
 Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiataan pelaksanaan yangdi lakukan adalah melaksanakan
skenario pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan Observasi baik
terhadap guru maupun terhadap siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.Khusus untuk mengobservasi kesiapan guru dalam perencanaan dan
pelakasnaan proses pembelajaran digunakan lembaran alat penilaian kemampuan
guru (APKG) baik yang berkenaan dengan perencanaan,maupun pelaksanan
pembelajaran.
 Pengamatan (observasi)
Pada tahap observasi siklus1 kegiatan yang di lakukan adalah Pengamatan
terhadap Pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsungdengan
menggunakan lembar observasi yang telah kita buat.
 Refleksi
Pada tahap refleksi akan di lakukan analisis terhadap seluruh hasil penilaian yang
mengenai penilaian proses yang baik dan hal yang menyangkut penilaian proses.
Dalam siklus2 ini siswa sudah melakukan/menunjukkan hasil belajar atau
tingkatanya yang signifikan maka PTK tersebut dinyatakan berhasil.

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan

Pemebelajaran

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus,hasil dari penelitian selama tigasiklus
menunjukan adanya kenaikan hasil belajar yang dicapai oleh siswa,demikian juga yang
berkaitan dengan aktifitas siswa dan guru.
1. PaparaPersiklus
a. Siklus 1
Kegiatan siklus 1dilaksanakan pada haris elasa 27April 2021,dengan materi tentang
opersi hitung campuran dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 12
orang,8 orang laki–laki dan 4orang perempuan.Pada kegiatan siklus1 ini penulis
menggunakan pendekatan belajar kelompok dengan anggota tiap kelompok empat anak.
Penulis didampingi oleh super visor 2 dalam melakukan kegiatan proses
15
pembelajaran,jalannya proses pembelajaran kurang efektif karena anggota kelompok
terasa terlalu banyak sehingga tidak semua siswa aktif memperhatikan.Selain itu waktu
yang tersediahanya 1x35 menit. Penyampaian pembelajaran tidak bias optimal karena
pembagian kelompok menghabiskan banyak waktu sehingga penulis tidak bias
menyampaikan konsep dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.Alhasil
siswa kurang memahami konsep dan tujuan pembelajaran.Berdasarkan indikasi tersebut
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I boleh dikatakan belum berhasil.Indikasi ini
diperkuat dengan rendahnya nilai hasil belajar yang diperolehs iswa.Hasil belajar siswa
pada kegiatan siklus ini selengkapnya adalah sebagai berikut, nilai rata–rata kelasa
dalah 4,5 dengan rincian siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 sebanyak
10orang ,nilai diantara 60 sampai dengan 70 sebanyak 2 orang,tidak ada satupun siswa
yang mendapat nilai lebih dari 7 . Ketuntasan belajar baru mencapai 14,3%, dengan
standar ketuntasan belajar minimal untuk pelajaran matematika adalah 60 maka dari itu
bias dilihat pada perbaikan siklus2 berikut. Mendapat nilai kurang dari 60 sebanyak 10
orang,nilai diantara 60 sampai dengan 70 sebanyak 2 orang,tidak ada satupun siswa
yang mendapat nilai lebih dari 7 . Ketuntasan belajar baru mencapai 14,3%, dengan
standar ketuntasan belajar minimal untuk pelajaran matematika adalah 60 maka dari itu
bias dilihat pada perbaikan siklus 2 berikut.

b. Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan pada hari selasa 04mei 2021,dengan pokok bahasan operasi
hitung campuran dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 12
orang. Dari pengalaman kegiatan pada siklus 1 maka pelaksanaan pembelajaran pada
siklus 2 lebih baik dari sebelumnya, penulis sudah terampil mendemontrasikan alat
peraga yang digunakannya, penulis semakin baik menyampaikan materi sesuai dengan
struktur pengajaran matematika mulai pembukaan dengan apersepsi dan motivasinya
sudah baik ,waktu yang tersedia juga mencukupi yaitu 2x35 menit.Kegiatan inti yang
menyangkut pengembangan dan penerapan materi pelajaran juga sudah membaik.
Namun masih ada beberapa hal dalam siklus 1 ini yang perlu di perbaiki yaitu:
1. Penulis belum menggunakan teknik bertanya yang baik.
2. Susunan penulisan soal masih acak acakan

16
3. Penulis belum membimbing siswa secara merata terutama siswa-siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran padasiklus1 sudah mulai menunjukan


peningkatan bila dibandingkan dengan apa yang diperoleh siswa dalam kegiatan
siklus2 , hal inidapatdiliha tdari siswa semakin aktif dan menyenangi dalam metode
pembelajaran ini, nilai rata-rata kelas sudah meningkat dari 4,5 menjadi 7,1. Siswa
yang mendapat nilai kurang dari 60 semula 10 orang berkurang menjadi 4 orang, siswa
yang mendapat nilai antara 60– 70 meningkat semula2 orang menjadi
4 orang,yang semula tidak satupun anak yang mendapat nilai lebih dari70 pada
kegiatan siklus 1 terdapat 2 orang, ketuntasan belajar semula 14,3% menjadi 93 %

dengan ketuntasan belajar minimum60..Darikegiatan siklus1 sampaisiklus2


hasilnya dapat kita amati pada tabledi bawah ini:

Nilai siswa Ketuntasan


No Nama Siswa KKM
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 tuntas Tidak
tuntas
1 Alinasrudin 50 60 80 75 √
2 Fitiani 33 60 78 75 √
3 Hilda 33 70 100 75 √
4 Alfia 33 70 80 75 √
5 Alfian 50 80 80 75 √
6 Dimas 50 70 75 75 √
7 Karina 67 60 80 75 √
8 Friska 50 50 76 75 √
9 Zahwa 50 90 90 75 √
10 Arkana 67 80 90 75 √
11 Febri 55 70 80 75 √
12 diana 30 100 100 75 √
Nilai rata- 47,3 71,6 84
rata
Ketuntasan 75 75 75
Jumlah 2 8 12
siswa yang
memperoleh
nilai ≥ 60

17
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada perubahan yang cuku psignifikan
tentang kemampua nsiswa dalam menyerap materi pembelajaran,hal nid itunjukkan
dengan nilai rata-rata kelas,daya serap,dan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas
60. Lebih jelasnya gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan II,dapat
dilihat pada table berikut:

Tabel 3.1 HasilBelajar MatematikaSiswa

NO Hari/Tangg Siklus Peroleh Peroleh Peroleh Nilai Ketuntasan


Al an Nilai an Nilai an nilai rata- belajar (60)
< 60 60 -70 > 70 rata
1 Selasa 28 I 6 6 1 58 85
April2021
2 04 Mei II 0 3 8 81 100
2021

Diagram distribusinilaihasilbelajar danketuntasan siswadalammenyerap materi


pembelajaran matematikadigambarkan berturut-turutpadaGrafik berikut inI

5
siklus1
4 siklus2
3

0
≤ 60 nilai60-70 nilai≥ 70 nilai Rata-rata

18
Tabel 3.2 Daya Serap Materi Pembelajaran

100

95

90

85

80

75
siklus1 siklus2

B. Pembahasan
Dari deskripsi data di atas dapat dilihat bahwa dari kegiatan siklus 1dan siklus 2
menunjukan peningkatan hasil belajar, Kegiatan embelajaran siklus 1 boleh dikatakan
belum berhasil karena beberapa factor yaitu pendekatan belum sesuai sehingga
mengakibatkan kurang gairah siswa dalam mengikuti pelajaran.Skenario perbaikan
pembelajaran masih kurang sempurna sehingga keterlibatan siswamasih kurang.Kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus 2 sudah bagus,dan siswa dalam prosesbaik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran sudah baik,terbukti
dari gairah siswa,keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.Berdasarkan hasil
penelitian,analisis data dan analisis hasil evaluasi pelajaran yang telah dilakukan tampak
bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran matematikadapat meningkatkan
pemahaman belajar dan peningkatan hasil belajar siswa.Hal ini senada dengan pendapat
Drs.H.UdinS Winataputra,MA(2000:4.24)mengatakan metode demonstrasi merupakan
metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan objek
secara langsung sehingga pelajaran menjadi bermakna dan dapat menciptakan sistem
Pembelajaran yang efektif serta menyenangkan.

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telah menunjukan
peningkatan kearah yang lebih baik, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Guru sebagai pendidik dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar
siswa dengan selalu meningkatkan kinerja,penguasaan konsep dan
kemahiran mengolah kelas, baik situasi dan kondisi.
2. Dengan metode memonstrasi siswa menjadi terlibat secara aktif
memperoleh pengalaman langsung yanglebih bermakna secara kognitif,
20
efektif, maupun psikomotor sehingga tingkat penguasaan materi pelajaran
dapat ditingkatkan.
3. Penggunaan alat bantu /media pembelajaran yang tepat sangat efektif
untuk mengantarkan penalaran yang logis pada siswa pada proses berfikir
memahami konsep yang abstrak.

B. Saran
Dari kesimpulandiatas,ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian dan
dilaksanakan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.Guru harus
memahami konsep dasar dan kompetensi pelajaran dengan sebenar-benarnya. Sebab
dengan menguasai dan memahami konsep guru tidak mengalami atau paling tidak
mengurangi kendala menghadapi masalah yang timbul dikelas.

1. Guru harus pandai membaca situasi dan pandai mengolah kelas. Sehingga
pembelajaran dapat berjalan efektif.
2. Menyiapkan alat bantu atau media pembelajaran yang relevan dan menarik
serta penggunaanya melibatkan semuasiswa.
3. Penerapan metode demonstrasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran
perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan karakteristik materi
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk.(2007),Pemantapan Kemampuan Profesional,Jakarta :Universitas Terbuka.

Anitah W,dkk, (2012), Strategi Pembelajaran di SD.Banten : Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi, (1990), Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,


21
Arsyad,Azhar., (2007), Media Pembelajaran,Jakarta : Raja Grafindo Persada.

IGK Wardhani dan Kuswaya wirhadit(2014) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Sanjaya, (2005).Dasar–Dasar EvaluasiPendidika.Jakarta: Bumi Aksara

Suprayekti, dkk (2008) pembaharuan pembelajaran diSD.Jakarta : Universitas Terbuka

Winataputra H.Udin s, (2004)Strategibelajar mengajar Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas


Terbuka.

22

Anda mungkin juga menyukai