PROPOSAL
OLEH :
NUR SILVIA
NPM. 1602030010
PENDAHULUAN
berpikir. Alasan tentang pentingnya matematika diajarkan kepada siswa adalah selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas,
kepribadian siswa dan adanya kebutuhan nyata berupa tuntutan perkembangan real
agar supaya menarik perhatian dan tidak membuat siswa merasa takut dalam belajar
1
2
matematika. Kita ketahui bahwa pengetahuan matematika sifatnya abstrak dan kurang
semakin meningkat.
Salah satu usaha pembaharuan dalam metode pengajaran yang dicoba untuk
ditawarkan yaitu dengan mengubah pola – pola pengajaran lama dengan pola
pengajaran yang baru yang nilainya lebih efektif dan bermakna bagi siswa yaitu
(PAKEM).
berbagai metode secara bervariasi, menggunakan berbagai media dan alat bantu
individu harus selalu diperhatikan oleh guru dan guru harus bersikap ramah sehingga
kemampuan siswa dan setiap selesai pembelajaran siswa diberi tugas serta hasilnya
berprestasi. Dengan Metode PAKEM tersebut diharapkan minat dan motivasi untuk
3
siswa dalam menangkap pelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor dari
tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar
1. Hasil belajar
yang secara garis besar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
menyenangkan bagi peserta didik dan mewujudkan pencapaian hasil belajar yang
tinggi.
5
PAKEM?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Medan Estate.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis:
a) Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi pihak sekolah dalam
b) Bagi Guru
c) Bagi Peneliti
d) Bagi Siswa
Melalui penelitian ini hasil belajar perkalian pecahan pada mata pelajaran
2. Secara Teoritis:
b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan bagi penelitian
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pendekatan PAKEM
Menyenangkan. Istilah ini mengacu pada pendekatan AJEL (Active Joyfull and
Evective Learning ) yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1999
seiring dengan kebutuhan untuk menciptakan pembelajaran yang tidak saja efektif,
aktif, dan menyenangkan tetapi juga kreatif, maka pada tahun 2002 istilah PEAM ini
diganti menjadi PAKEM. (Rosdijati. 2010: 15). Sesuai dengan namanya, PAKEM
a. Pembelajaran Aktif
dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk terlibat secara aktif. Guru harus
memanipulasi objek objek yang ada disekitarnya. Keterlibatan aktif siswa seperti ini
7
8
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
konsekuensi bahwa seorang guru dituntut juga terlibat secara aktif, baik dalam
Joel Wein dalam Rosdijati (2010: 18), keterlibatan aktif guru hanya dalam perannya
sebagai seorang pelatih, pengarah, dan penolong; bukan pihak yang mendominasi
proses pembelajaran.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif akan dapat
terlaksana jika terjadi interaksi yang kolabora\tif antara siswa, guru, dan
dan gustatory.
b. Pembelajaran Kreatif
kemampuan siswa. Oleh karena itu, aktivitas belajar IPS yang banyak menuntut siswa
untuk banyak menulis tentu kurang tepat karena akan menyita banyak waktu.
untuk menjelaskan suatu materi kepada para siswa. Seorang guru dituntut untuk
kreatif dan memiliki kepekaan terhadap berbagai media yang ada di sekitarnya yang
9
dapat dipakai untuk proses belajar di kelas. Guru juga dapat memanfaatkan media
Communication tecnology) yang saat ini tengah berkembang pesat. Teknologi seperti
computer, handphone, dan internet dapat dipakai sebagai media untuk memberikan
c. Pembelajaran Efektif
Situasi belajar yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tersebut tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang seharusnya
Rosdijati 2010: 21) jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan terapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti sebuah permainan biasa.
Salah satu hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam keseluruhan
dari seorang guru akan aktivitas yang dirancangnya. Namun pada saat yang sama juga
dibutuhkan perencanaan yang baik agar kreativitas yang kita miliki itu benar-benar
efektif untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi yang kita inginkan.
d. Pembelajaran Menyenangkan
yang aman, menyenangkan, dan menarik bagi siswa sehingga mereka tergerak untuk
terlibat dan memusatkan perhatiannya secara penuh pada kegiatan tersebut. Siswa-
10
siswa SD umumnya berada pada usia bermain sehingga ketertarikan mereka terhadap
aktivitas belajar akan tumbuh jika mereka merasa aktivitas tersebut menyenangkan
dilaksanakan bersama orang lain misalnya dalam bentuk diskusi, kerja kelompok,
bermain peran, bereksperimen, dan sebagainya. Pengaturan kelas juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan seorang guru. Tempat duduk siswa tidak harus selalu
menggunakan pola berjejer kebelakang dengan guru berada di bagian paling depan.
Tempat duduk dapat dirancang dengan berbagai pola sesuai kebutuhan belajar.
menyenagkan siswa akan merasa belajar sebagai sebuah kebutuhan yang harus
dipenuhi. Dalam diriny akan tumbuk kecintaan terhadap aktivitas belajar seumur
memecahkan masalah.
pembelajaran biasa. Hal ini ditegaskan oleh Dasim Budimansyah, Suparlan, dan
Danny Meirawan (2009: 147), yang menyatakan bahwa format RPP pembelajaran
PAKEM harus melaksanakan tiga langkah dalam setiap siklus pembelajaran yaitu:
pembelajaran harus mengandung empat unsur PAKEM yaitu aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
12
berikut:
1) Mengalami
Dalam prinsip mengalami ini siswa belajar banyak tentang suatu pengetahuan
2) Interaksi
Interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru perlu untuk selalu
3) Komunikasi
mengkomunikasikan kepada orang lain secara terbuka tentang suatu hal untuk
4) Refleksi
yaitu:
sesuai jenis suatu benda yang dimbil oleh siswa dan jumlah benda tersebut
5) Guru memanggil salah satu nomor peserta didik secara acak, nomor yang
6) Tanggapan dari teman atau kelompok lain, kemudian siswa yang ditunjuk
lebih paham,
secara mandiri,
14
10) Kesimpulan,
12) Lks atau soal evaluasi yang sudah dikerjakan siswa dan sudah diberikan
4. Manfaat PAKEM
Manfaat penerapan PAKEM bagi siswa, sekolah, dan orang tua antara lain:
potensi siswa.
(physical development ).
developmant).
siswa (creatifity).
12. Pembelajaran dengan model PAKEM juga akan mendorong anak untuk
dedikasih guru.
Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2013: 45) hasil belajar adalah perubahan
yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Sedangkan
yang dikemukakan oleh Purwanto (2013: 45) bahwa hasil belajar merupakan
perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being
attained) dan menurut pendapatnya beliau juga menjelaskan bahwa hasil belajar
merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar
mengajar. Selain itu menurut Nana Sudjana (2010: 22) mengemukakan bahwa hasil
pengalaman belajarnya.
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
1) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
2) Ranah afektif berkaitan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu;
bertindak. Dalam ranah psikomotor terdiri dari enam aspek, yaitu; a.) gerakan
reflek, b.) keterampilan gerakan dasar, c.) perseptual, d.) keharmonisan atau
Namun diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti terhadap metode Demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar IPS yaitu
keterampilan guru dalam mengelola kelas, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yekti Utami dengan judul upaya peningkatan
hasil belajar IPA melalui pendekatan PAKEM siswa kelas IV SDN Cepoko 02
Gunungpati Semarang. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus
terdiri dari tiga kali pertemuan. Hasil penelitian pada siklus I, II, dan III
hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Cepoko 02 Gunungpati Semarang.
Hal ini terlihat adanya peningkatan persentase tertentu dan hasil belajar siswa.
sebesar 23% setelah dilakukan siklus I 49% terdapat kenaikan sebesar 26%.
peningkatan dari 70% menjadi 92% dan pada akhir siklus III persentase
ketuntasan belajar yang dicapai menjadi 92%. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dilakukan pada tahun 2013. Hasil
hasil belajar siawa, hal ini dapat dilihat dari presentase ketuntasan siswa yang
naik pada setiap siklusnya. Presentase ketuntasan siswa pada siklus 3 mencapai
94% dengan rata-rata kelasnya 87, ini melebihi target yang ditetapkan diawal
3. Penelitian yang dilakukan Muliana dengan judul Penerapan Model PAKEM pada
Materi Prisma dan Limas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
hasil belajar siswa kelas VIII.A pada materi prisma dan limas, hal ini dapa dilihat
pada siklus I nilai rata-rata hasi belajar siswa adalah 78,4, sedangkan pada siklus
h. nilai rata-rata hasil belajar siawa adalah 79,5. Dan jika dilihat dari presentase
19
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan) Model Toys And Trick
(Pakem) Pada Mata Pelajaran Pkn (Suatu Studi Di Mts Negeri I Malang).
melalui siklus I dan siklus II hasil penelitian diketahui adanya perubahan dalam
hal: daya serap klasikal 78,26; lembar pengamatan aktivitas siswa yang
mengalami peningkatan 81% dalam kategori baik, dan nilai rata-rata peformansi
guru menjadi sangat baik (A). Dengan demikian penggunaan model PAKEM
C. Kerangka Berpikir
keterlibatan siswa di dalam proses belajar mengajar matematika masih kurang, siswa
cenderung pasif dan bermain sendiri atau bermain dengan temannya daripada
diterapkan kurang bervariasi, dan masalah yang begitu mendasar yaitu hasil belajar
matematika siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata UAS I (Ujian Akhir
abstrak, karena objek dasarnya berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip. Ciri
matematika tidak mudah untuk dipelajari dan cenderung ditakuti oleh siswa, hal ini
berdampak pada hasil belajar matematika yang rendah, seperti yang terjadi di SMK
karakteristik siswa yang berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap
pendekatan PAKEM ini dirancang agar mengaktifkan siswa yaitu dengan melibatkan
terkonsrtuksi dari soal yang diberikan oleh guru, serta pembelajaran menjadi
menyenangkan ditambah dengan hasil yang telah dikerjakan siswa dipajang di tempat
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa
dapat menigkat.
D. Hipotesis Tindakan
sebagai berikut: hasil belajar matematika pada siswa SMK PAB 3 Medan Estate
menyenangkan (PAKEM).