Anda di halaman 1dari 31

1

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM Commented [TK1]: 30 halaman


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
POKOK BAHASAN SATUAN VOLUME

DI KELAS VI SDK GAMALIEL


KOTA BANDUNG

Disusun oleh:
Sanny Urip
818098473
sannyurip@yahoo.com
S1-PGSD, Kota Bandung, 2013.2

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi keprihatinan penulis karena masih terdapat peserta


didik yang nilainya di bawah standar ketuntasan pada mata pelajaran Matematika pokok
bahasan satuan volume di kelas VI SDK Gamaliel. Tujuan penulis melakukan penelitian
perbaikan pembelajaran adalah meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui
penerapan pendekatan PAKEM agar berdampak pada peningkatan pemahaman dan
prestasi belajar peserta didik. Proses PTK yang dilakukan penulis terdiri dari 2 siklus.
Siklus pertama, materi disampaikan menggunakan media alat peraga satuan volume,
metode lagu, dan diskusi kelompok. Pada siklus pertama, sudah ada peningkatan
pemahaman, hal ini terlihat dari peningkatan nilai rerata dibandingkan dengan nilai
prasiklus. Semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah mulai nampak
tetapi belum maksimal. Pada siklus kedua, pembelajaran menggunakan metode
eksperimen , make a match, dan diskusi kelompok. Dalam siklus ini peserta didik lebih
aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran karena melalui metode eksperimen
peserta didik mendapat pembelajaran yang bermakna. Pemahaman peserta didik
terhadap materi semakin meningkat, hal ini terlihat dari meningkatnya nilai rerata dan
nilai evaluasi yang mencapai KKM dibanding siklus 1. Penulis berkesimpulan bahwa
metode PAKEM meningkatkan tingkat pemahaman anak terhadap materi dan
meningkatkan motivasi belajar peserta Didik. Pendekatan PAKEM ini dapat
diujicobakan juga pada mata pelajaran lain. Commented [TK2]: 200 Kata, Latar Belakang/GAP,Identifikasi,
RM,Tujuan Pembahasan/metodologi, simpulan

Kata kunci: Metode, PAKEM, prestasi belajar. Commented [TK3]: 3 kata


2

I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan oleh penulis karena penulis
melihat adanya masalah yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran
Matematika. Matematika itu suatu mata pelajaran yang penting. Akan tetapi
kendalanya sampai saat ini masih banyak peserta didik yang merasa pelajaran
matematika itu sulit, tidak menyenangkan, bahkan menjadi hal yang menakutkan.
Hal ini dikarenakan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal matematika.
Ini terlihat seperti contoh kondisi belajar saat ulangan mata pelajaran
Matematika dengan materi satuan volume di kelas VI SDK Gamaliel masih
terdapat peserta didik yang nilainya di bawah standar ketuntasan. Dikarenakan
saat proses pembelajaran prasiklus guru memberikan penjelasan dengan metode
ceramah tanpa menggunakan alat peraga, sehingga kurang memotivasi siswa
untuk belajar dengan bersemangat dan terbukti berdampak pada hasil evaluasi
siswa yang di bawah standar ketuntasan.
Maka guru perlu mengadakan PTK pada mata pelajaran Matematika pokok
bahasan satuan volume yang terbagi dalam dua siklus. Berdasarkan masalah di
prasiklus penulis merasa perlu mengubah cara-cara pengajaran yang awalnya
berpusat pada guru berubah menjadi guru sebagai fasilitator dengan penerapan
pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,dan Menyenangkan)
untuk memotivasi belajar Matematika. Diharapkan peserta didik tidak lagi melihat
pelajaran Matematika sebagai hal yang sulit tidak menyenangkan dan
menakutkan. Penulis mengharapkan peserta didik dapat termotivasi dalam
pembelajaran Matematika dan memiliki paradigma baru dalam pikiran mereka
bahwa belajar matematika adalah proses pembelajaran yang menyenangkan.

1. Identifikasi Masalah
Dari data yang diperoleh, kegiatan pembelajaran yang dilakukan penulis
dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan satuan volume di kelas VI SDK
Gamaliel Kota Bandung, menemukan masalah dalam proses pembelajaran yang
3

harus dicarikan pemecahannya. Masalah pembelajaran yang teridentifikasi


melalui observasi dan refleksi yang dilakukan penulis, adalah :
a. Mengubah satuan km3 ke dam3 dikalikan 100 atau 10.000 seharusnya
1000.000.
b. Mengubah antara satuan kubik ke satuan liter atau sebaliknya sering
mengalami kebingungan.
2. Analisis Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah, penulis melakukan analisis masalah,
maka didapat faktor penyebab yang sesungguhnya dari permasalahan yang terjadi
adalah :
a. Peserta didik sering tertukar antara satuan volume dengan satuan panjang atau
satuan luas.
b. Peserta didik sering lupa kesetaraan satuan liter dengan satuan kubik

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Melihat dari hasil analisis masalah yang telah dilakukan maka penulis
memberikan alternatif dan prioritas pemecahan masalah melalui penerapan
pendekatan PAKEM. Penulis mengharapkan melalui penerapan pendekatan
PAKEM peserta didik dapat termotivasi dalam belajar matematika sehingga
terjadi peningkatan dalam pemahaman matematika dan berdampak dalam
peningkatan hasil belajar peserta didik

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana model pendekatan PAKEM yang tepat untuk dapat meningkatkan
motivasi belajar Matematika peserta didik di kelas VI SDK Gamaliel dengan
pokok bahasan satuan volume?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
4

Melalui penerapan pendekatan PAKEM motivasi belajar matematika pokok


bahasan satuan volume dapat meningkat. Dengan meningkatnya motivasi
belajar peserta didik, diharapkan terjadi peningkatan dalam pemahaman
matematika dan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar .

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak, diantaranya :
1. Bagi Peserta Didik
a. Memberikan pengalaman yang berbeda dalam metode pembelajaran untuk
menghindarkan kebosanan sehingga proses pembelajaran berjalan dengan
lebih menyenangkan dan bervariatif.
b. Memotivasi semangat belajar peserta didik sehingga terjadi peningkatan
pemahaman materi pembelajaran dan peningkatan prestasi.
c. Dengan pembelajaran matematika yang menarik, peserta didik lebih
menyenangi pelajaran matematika pada umumnya.
d. Membuat peserta didik yang tadinya tidak tertarik pada pembelajaran
matematika menjadi tertarik dan mancintai mata pelajaran matematika.
2. Bagi Guru
a. Memudahkan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
b. Melatih kreativitas dalam mengajar
c. Dapat menginspirasi guru-guru lain untuk melakukan terobosan dan
kreatifitas dalam mengajar.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat menjadi nilai tambah bagi sekolah karena tersedianya pola pengajaran
yang menarik.
b. Memperkaya konsep atau teori sehingga ilmu pengetahuan dan sumber daya
manusia dapat berkembang sesuai harapan.
c. Menumbuhkan sikap proaktif dalam menghadapi permasalahan
pembelajaran yang terjadi di sekolah sehingga dunia pendidikan mampu
meningkatkan mutu pelayanan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
5

II . KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian PAKEM
PAKEM adalah pendekatan pembelajaran, bukan metode atau strategi
pembelajaran. Lahirnya PAKEM didasarkan pada realitas, di mana guru di
Indonesia umumnya masih menggunakan pendekatan tradisional atau
konvensional dalam kegiatan pembelajarannya.
Menurut Asmani (2013:63) PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Istilah Pakem semula dikembangkan
dari istilah AJEL (Active Joyful and Effective Learning). Pada hakikatnya,
landasan-landasan teori yang digunakan PAKEM adalah mengambil teori-teori
tentang active learning atau pembelajaran aktif.
Adapun maksud dari masing-masing kata PAKEM Menurut Asmani (2013:60-61)
yaitu sebagai berikut. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sehingga peserta didik aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kreatif dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan peserta didik. Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna
bagi peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai peserta
didik tercapai. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan sehingga waktu curah perhatian peserta didik terhadap proses
pembelajaran tinggi.
Ciri-ciri PAKEM menurut Pelatihan MBS dalam Asmani (2013:83–84)
adalah sebagai berikut.
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman
dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat
(learning to do).
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan
pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
6

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan


suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Secara garis besar PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 2.1
Garis Besar PAKEM

B. Peran Guru dan Siswa dalam PAKEM


Menurut Asmani (2013:121-122), tugas dan tanggung jawab utama seorang
guru bukan “membuat siswa belajar”, tetapi “membuat siswa mau belajar” dan
bukan “mengajarkan mata pelajaran”, tetapi “mengajarkan cara bagaimana
mempelajari mata pelajaran”. Prinsip pembelajaran yang perlu dilakukan guru
adalah meyakinkan peserta didik untuk melakukan, karena mereka pasti akan
mengerti dan mengingatnya. Ingatlah bahwa anak didik belajar 10% dari apa yang
dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang
dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang
dikatakan dan dilakukan (Sheal, Peter, 1989)
Menurut Asmani (2013:164-166), ciri guru yang menerapkan PAKEM
adalah sebagai berikut.
1. Punya keterampilan interpersonal dan profesional.
2. Memberikan siswa pekerjaan dan mempercayakan mereka untuk
melakukannya.
3. Terbuka dan kolaboratif, tetapi tetap melakukan kontrol pada situasi kelas.
7

4. Mudah ditemui dan diajak bicara.


5. Mempunyai perspektif ke depan.
6. Guru yang baik juga manusia yang baik.
Guru yang menerapkan PAKEM di kelas harus belajar menjadi inspirator,
motivator, fasilitator, dinamisator, dan menjadi konselor.
Berikut tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan kemampuan
yang harus dikuasai guru yang menggunakan model PAKEM (Asmani,2013:96-
99) Tabel 2.1
Kegiatan Pembelajaran dan
Kemampuan Guru

Kemampuan Guru Pembelajaran

Guru menggunakan alat bantu dan sumber Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan
belajar yang beragam. • Alat yang tersedia atau yang dibuat
sendiri
• Gambar
• Studi kasus
• Nara sumber
• Lingkungan
Guru memberi kesempatan kepada siswa Siswa:
untuk mengembangkan keterampilan. • Melakukan percobaan,
pengamatan, atau wawancara
• Mengumpulkan data/jawaban dan
mengolahnya sendiri
• Menarik kesimpulan
• Memecahkan masalah, mencari rumus
sendiri
• Menulis laporan/hasil karya lain dengan
kata-kata sendiri
Guru memberi kesempatan kepada siswa Melalui:
untuk mengungkapkan gagasannya sendiri • Diskusi
secara lisan atau tulisan. • Pertanyaan terbuka
• Hasil karya yang merupakan pemikiran
anak sendiri
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan • Siswa dikelompokkan sesuai dengan
belajar dengan kemampuan siswa. kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
• Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebut.
• Pemberian tugas perbaikan atau
pengayaan
Guru mengaitkan pembelajaran dengan • Siswa menceritakan atau memanfaatkan
pengalaman siswa sehari-hari. pengalamannya sendiri.
• Siswa menerapkan hal yang dipelajari
dalam kegiatan sehari-hari
Guru menilai pembelajaran dan kemajuan • Guru memantau kerja siswa
belajar siswa secara terus menerus. • Guru memberikan umpan balik
8

C. Proses Pelaksanaan PAKEM


Menurut Asmani (2013:99-104), dalam pelaksanaan PAKEM ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Memahami sifat yang dimiliki anak
2. Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4.Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

D. Metode Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien. Langkah untuk memiliki strategi adalah
menguasai teknik penyajian yang biasa disebut metode mengajar.
Terdapat beberapa metode pembelajaran PAKEM yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran aktif (active learning) (Asmani,2013:32-52). Penulis akan
menjabarkan beberapa metode pembelajaran yang penulis gunakan pada saat
Penelitian Tindakan Kelas di kelas VI SDK Gamaliel.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional.
Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta,
9

mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang


dihadapinya secara nyata.

3. Metode Diskusi
Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu
memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan
didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.

4. Metode Make - A Match (Mencari Pasangan)


Langkah-langkah
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, sebagian kartu soal dan bagian lainnya kartu
jawaban.
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal dengan kartu jawaban).
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin.
f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.
g. Siswa membuat kesimpulan/dari kegiatan yang baru saja dilakukan adn
guru menutup pelajaran.

5. Metode Lagu
Berdasarkan http://rumahinspirasi.com/belajar-melalui-lagu-2/ tanggal 7
September 2011, lagu bisa menjadi salah satu cara yang efektif dalam
mengajarkan anak. Kita tidak perlu bisa bernyanyi untuk dapat mengajar melalui
lagu. Cara paling mudah adalah mengambil nada yang sering didengar dan sudah
dikenal anak, kemudian mengganti kata-katanya dengan kata-kata kita sendiri,
atau gunakan kata-kata sederhana yang berulang dan biarkan anak mengarang
nadanya sendiri. Lakukan pembelajaran melalui metode lagu ini dalam suasana
10

yang gembira, diselingi gerak tubuh dan tepuk tangan untuk membuat anak
bersemangat.

III . PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan penulis adalah
siswa kelas VI SDK Gamaliel yang berjumlah 33 orang terdiri dari 15 orang laki-
laki dan 18 orang perempuan.
Lokasi penelitian adalah SDK Gamaliel Kecamatan Astanaanyar Kota
Bandung. Dasar-dasar pertimbangan memilih subjek penelitian tersebut karena
penulis juga merupakan staf guru di sekolah tersebut dengan tugas sebagai wali
kelas dan guru mata pelajaran matematika di kelas VI SDK Gamaliel sehingga
mempermudah pelaksanaan penelitian dan tidak mengganggu proses belajar.
Waktu pelaksanaan penelitian dengan bantuan pembimbing 1 (Supervisor 1)
dan pembimbing 2 (Supervisor 2) selama dua bulan, yakni dari tanggal 29
September 2013 sampai dengan tanggal 24 November 2013. Untuk perbaikan
pembelajaran pelaksanaanya sebanyak dua siklus perbaikan.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Perencanaan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu menempuh langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Merencanakan PTK yang akan dilakukan sebanyak 2 siklus dengan
bimbingan Supervisor 2;
b. Mendiskusikan proses PTK ang akan dilakukan oleh penulis, agar kinerja
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lebih baik dari sebelumnya;
c. Merancang media/alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran
d. Merencanakan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara
langsung dalam peragaan dengan media yang telah dibuat, sehingga situasi
pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih bermakna (learning is fun
and meaningful learning);
11

e. Mengusahakan agar pembelajaran yang akan dilakukan berdampak terhadap


hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik, pemahaman materi meningkat,
dan peserta didik mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari;
f. Saat proses pembelajaran langkah-langkah yang akan dilakukan adalah :
1) Membimbing peserta didik dalam menyusun alat peraga satuan volume
2) Memberi contoh dan membimbing peserta didik dalam menyanyikan lagu
satuan volume.
3) Membimbing peserta didik dalam melakukan eksperimen menemukan
kesetaraan antar satuan volume.
4) Membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD.
5) Membimbing peserta didik dalam membahas LKPD di kelas.
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan penulis dilaksanakan dalam 2
siklus, dengan hasil yang cukup memuaskan, yaitu mengalami peningkatan pada
nilai evaluasi akhir dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Tahapan yang
dilakukan setiap siklus adalah menyampaikan materi dengan bantuan media dan
metode yang beragam, melakukan evaluasi dan refleksi dengan bantuan dari
supervisor 2 (Penilai 1) yang bertugas mengamati selama penulis melakukan
praktek penelitian di dalam kelasnya, menilai kinerja APKG 1 dan APKG 2,
membantu merefleksikan yang telah dilakukan penulis selama penelitian,
membimbing pembuatan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dari siklus 1
sampai siklus 2.
Secara rinci rencana PTK yang dilakukan penulis setiap siklus akan
diuraikan di bawah ini:
a. Siklus 1
1) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
a) Menentukan masalah pokok yang harus segera dipecahkan, yaitu
kurangnya pemahaman siswa dalam mengubah satuan volume;
b) Pengamatan dan pengumpulan data;
c) Mengidentifikasi buku sumber yang akan digunakan untuk proses
perbaikan pembelajaran;
12

d) Menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan


kebutuhan dari bahan ajar dan proses pembelajaran yang akan
dilakukan;
e) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP);
f) Menyusun instrumen penelitian pada tiap tahapan, seperti Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), Soal Tes, Lembar
observasi/pengamatan.

2) Pelaksanaan PTK
a) Mengondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif;
b) Menyampaikan materi yang akan dipelajari;
c) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai;
d) Menyampaikan langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan;
e) Memusatkan perhatian peserta didik untuk memulai pembelajaran
dengan meminta peserta didik menyusun satuan volume mulai dari
km3-mm3, dari kl-ml dengan bantuan alat peraga secara bergilir ke
papan tulis, sebagai bentuk apersepsi;
f) Peserta didik menyebutkan kembali bersama-sama urutan satuan
volume;
g) Peserta didik dapat menemukan hubungan antar satuan volume
h) Guru memberi contoh lagu Satuan Volume untuk mengingat
hubungan satuan volume kubik dan satuan volume liter;
i) Peserta didik menyanyikan lagu tersebut bersama-sama;
j) Peserta didik mengerjakan LKPD dalam diskusi kelompok;
k) Membahas hasil diskusi kelompok;
l) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
m) Peserta didik diberikan latihan soal sebagai evaluasi;
n) Peserta didik diberikan PR sebagai tindak lanjut pembelajaran.
Secara garis besar kegiatan siklus 1 meliputi :
13

Materi : Satuan Volume


Media : alat peraga satuan volume, gitar
Metode : ceramah, tanya jawab, problem solving, diskusi, lagu.
Evaluasi : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes tertulis
b. Siklus 2
1) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
a) Pengamatan dan pengumpulan data;
b) Mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
mata pelajaran yang akan dilakukan PTK;
c) Mengidentifikasi buku sumber yang akan digunakan untuk proses
perbaikan pembelajaran;
d) Menentukan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dari bahan ajar dan proses pembelajaran yang akan
dilakukan;
e) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP);
f) Menyusun instrumen penelitian pada tiap tahapan, seperti Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), Soal Tes, Lembar
observasi/pengamatan.

2) Pelaksanaan PTK
a) Mengondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif;
b) Menyampaikan materi yang akan dipelajari;
c) Menyampaikan tujuan yang akan dicapai;
d) Menyampaikan langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan;
e) Memusatkan perhatian peserta didik untuk memulai pembelajaran
dengan melakukan apersepsi, meminta peserta didik menyebutkan
urutan satuan volume dari km3-mm3, dari kl-ml dan menuliskannya di
papan tulis dengan bantuan tangga satuan volume. Menyanyikan lagu
Satuan Volume secara bervariasi, untuk membantu mengingat materi
yang telah lalu tentang hubungan antar satuan volume kubik dengan
14

satuan volume liter , dan dikaitkan dengan materi yang akan


dipelajari;
f) Peserta didik diberi kesempatan bertanya tentang materi satuan
volume yang ingin mereka ketahui;
g) Salah satu peserta didik menanyakan bagaimana mengetahui
hubungan bahwa cm3 setara dengan ml;
h) Peserta didik melakukan percobaan untuk menemukan dan
3
membuktikan bahwa cm setara dengan ml;
i) Peserta didik mengukur panjang, lebar, dan tinggi sebuah dus yang
telah disediakan untuk menentukan volume kubus tersebut (dalam
cm3);
j) Peserta didik mengamati ukuran volume botol (dalam ml) yang berisi
beras;
k) Peserta didik memindahkan beras yang berada di dalam botol ke
dalam dus yang telah diukur;
l) Hasil percobaan menunjukkan bahwa volume dalam botol sama
dengan volume dus;
m) Peserta didik menarik kesimpulan dari percobaan tersebut;
n) Peserta didik dapat membuktikan kesetaraan antara satuan volume
cm3 dengan satuan volume ml;
o) Peserta didik dipilih secara acak untuk mengubah hubungan satuan
volume melalui metode make a match (mencari pasangan);
p) Peserta didik menjelaskan alasan mereka memilih jawaban tersebut;
q) Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk membuat soal
mengubah satuan volume dari jawaban yang tersisa;
r) Peserta didik dibagi kelompok untuk mengerjakan LKPD melalui
percobaan menemukan hubungan antara satuan volume ml dengan
liter;
s) Peserta didik membaca langkah-langkah yang harus dikerjakan; dan
melakukan percobaan berdasarkan langkah- langkah yang telah
ditentukan;
15

t) Peserta didik mencatat hasil percobaan, melakukan diskusi dengan


kelompok dan menarik kesimpulan dari percobaan tersebut.
u) LKPD dikumpulkan untuk dinilai;
v) Guru bertanya jawab tentang materi dan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan hari itu;
w) Guru dan peserta didik menarik kesimpulan bersama-sama;
x) Peserta didik diberikan latihan soal sebagai evaluasi;
y) Peserta didik diberikan PR sebagai tindak lanjut pembelajaran.
Secara garis besar kegiatan siklus 2 meliputi:
Materi : Satuan Volume
Media : dus, botol plastik, beras, penggaris, kartu hati ,air, botol
plastik berukuran 1,5 liter dan 250 ml, corong plastik
Metode : ceramah, tanya jawab, problem solving, diskusi, penerapan
lagu, inkuiri, make a match (mencari pasangan), eksperimen
Evaluasi : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes tertulis

3. Pengamatan/ teknik pengumpulan data/instrumen


a. Teknik/ Metode Pengumpulan data
Setelah pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilakukan,
penulispun mengumpulkan data hasil perbaikan pembelajaran melalui
beberapa cara, diantaranya:
1) Tes, yaitu peserta didik diberikan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab baik lisan maupun tulisan untuk mengetahui sejauh mana
materi pembelajaran dapat diserap;
2) Pengamatan, yaitu peserta didik diminta untuk melakukan kerja
kelompok dalam satu tim dan diamati kinerja dan kerja samanya
dalam kelompok;
3) Dokumenatsi, yaitu melalui data (foto-foto) yang dibuat saat
pembelajaran berlangsung, peserta didik diamati kreatifitasnya.
16

b. Instrumen yang digunakan


PTK yang dilakukan penulis menggunakan beberapa instrumen/alat
bantu penelitian seperti :
1) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Digunakan untuk memantapkan kemampuan peserta didik dalam
memahami dan bekerja sama selama proses pembelajaran.
2) Tes tertulis
Digunakan untuk memperoleh gambaran sejauh mana materi yang
telah dipelajari dapat diserap oleh peserta didik.
3) Lembar pengamatan/observasi
Dilakukan pada saat praktik di lapangan oleh penulis dan supervisor 2
untuk mengumpulkan data-data selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Refleksi
Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis, setelah dikaji ulang, maka
penulis dengan bantuan supervisor 2 melakukan refleksi sebagai berikut:
a. RPP yang dilakukan pada siklus 1 tidak terlaksana sesuai dengan harapan,
karena terbentur waktu maka indikator 3 tidak dilakukan.
RPP yang dilakukan pada siklus 2 terlaksana sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Penggunaan media dan metode pembelajaran sudah sesuai dan
mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan memotivasi
belajar peserta didik karena pembelajaran berlangsung dengan suasana
menyenangkan.
c. Penyebab kelemahan saat melakukan pembelajaran dan cara penangannya.
1) Pada saat siklus 1 kurang memperhatikan waktu saat proses kegiatan
pembelajaran sehingga penggunaan waktu kurang efisien.
2) Kurang menguasai teknik berbahasa, untuk memperbaikinya belajar
lagi tentang teknik berbahasa.
3) Pada saat siklus 1 kurang memotivasi siswa untuk bertanya. Untuk
memperbaikinya belajar tentang teknik-teknik memotivasi siswa.
17

d. Kelebihan yang telah dicapai saat pembelajaran yaitu dengan melaksanakan


pembelajaran dengan pendekatan PAKEM dan pemilihan metode
pembelajaran yang tepat membuat siswa belajar dengan antusias.
e. Hal-hal unik yang terjadi saat peserta didik diajarkan nyanyian Satuan
Volume, mereka membuat variasi lagu dan gerakan baru , sehingga lagu
tersebut menjadi lebih hidup dan menarik.

C. Teknik Analisis Data


Dalam PTK ini penulis menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu
seperti pendapat Anggoro, dkk dalam buku Metode Penelitian (2011:6.12).
Analisis data kumulatif dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan statistik
deskriptif melalui analisis potret data (frekuensi dan persentase), yaitu
perhitungan suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai dapat disajikan sebagai jumlah
absolute atau persentase dari keseluruhan.
Aturan Sturges (Herrhyanto dan Hamid 2012:2.11). Untuk menyusun
sekumpulan data ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang
sama untuk setiap kelas interval diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai Rentang
R=Nilai data terbesar – Nilai data terkecil
2. Menentukan banyak kelas yang digunakan
k=1+ (3,3) (log n)
dengan k = banyak kelas interval
n = banyak data yang digunakan
3. Menentukan panjang kelas
P = Rentang
Waktu
P = panjang kelas
k= banyak kelas
4. Menentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama.
Dengan penjabaran seperti aturan di atas penulis berharap akan
mempermudah dalam pelakasanaan penghitungan dan pembuatan tabel frekuensi
yang diperlukan.
18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
1. Kondisi Awal
Sebelum kegiatan PTK dilaksanakan, Penulis menyampaikan materi dengan
metode ceramah dan tanpa menggunakan media/alat peraga pembelajaran.
Kemudian penulis melakukan pengetesan awal dan hasil evaluasi prasiklus
sebagai berikut. Rerata 74,91 atau hanya 21 orang peserta didik dari seluruhnya
33 orang yang mendapat nilai masuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sedangkan KKM Matematika di kelas VI SDK Gamaliel adalah 75.
Setelah hasil tes awal dianalisis, maka penulis mendapat rumusan masalah
yaitu: Bagaimana model pendekatan PAKEM yang tepat untuk dapat
meningkatkan motivasi belajar Matematika peserta didik di kelas VI SDK
Gamaliel dengan pokok bahasan satuan volume?
Dengan rumusan masalah tersebut, penulis melakukan pengajaran dengan
beberapa metode. Mulai dari membuat media alat peraga satuan volume, metode
lagu dengan menyanyikan sebuah lagu Satuan Volume saat siklus 1. Pada saat
siklus 2 penulis melakukan pengajaran dengan metode eksperimen dan metode
make a match. Dengan metode-metode tersebut, penulis melakukan penelitian
mulai dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 dengan tujuan ingin meningkatkan
pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan satuan
volume.
2. Deskripsi Siklus 1
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas 1 (Siklus 1) dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 11 Oktober 2013, dengan bantuan Supervisor 2 (Penilai 1) selaku
pengamat dan yang memberikan penilaian dengan Penilai 2 (teman sejawat) yang
membantu memberikan penilaian pada Dokumen Rencana Perbaikan
Pembelajaran dengan menggunakan APKG 1 Plus dan Praktik Perbaikan
Pembelajaran di kelas pada APKG 2 Plus. Tahapan pelaksanaan siklus 1 akan
diuraikan seperti di bawah ini:
19

a. Perencanaan
Melihat kondisi awal pembelajaran (Prasiklus), penulis dengan bantuan
supervisor 2 (penilai 1) membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus 1, dan
menentukan faktor-faktor penghambat yang dialami peserta didik selama proses
pembelajaran prasiklus berlangsung. Faktor penghambat yang teranalisis antara
lain :
1) Bagi sebagian anak sudah memiliki image bahwa Matematika adalah sesuatu
yang sulit dan harus berpikir abstrak.
2) Metode pembelajaran Matematika yang dilakukan condong monoton, kurang
variasi sehingga peserta didik kurang tertarik dan termotivasi untuk belajar
Matematika.
3) Sebagian siswa masih sering tertukar dalam mengubah satuan volume dengan
satuan panjang atau satuan luas.
4) Sebagian siswa masih suka lupa kesetaraan satuan volume liter dengan satuan
volume kubik.
Menganalisis hasil pengamatan tersebut, penulis dapat merumuskan
alternatif tindakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada siklus 1,
yaitu:
1) Melakukan pendekatan pribadi kepada peserta didik yang nilainya kurang;
2) Merencanakan metode dan media pembelajaran yang tepat;
3) Merumuskan rencana perbaikan pembelajaran;
4) Merancang soal-soal untuk evaluasi pada akhir siklus 1
b. Pelaksanaan
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 lebih menekankan pada
penggunaan alat peraga satuan volume agar peserta didik ingat susunan satuan
volume kubik dan satuan volume liter . sedangkan untuk mengingat kesetaraan
satuan volume liter dan satuan volume kubik penulis menggunakan metode lagu
dengan menyanyikan lagu Satuan Volume.
Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rencana/skenario pembelajaran yang telah disusun, yaitu:
1) Kegiatan membuka pembelajaran
20

Penulis mengawali pembelajaran dengan mengondisikan dan memberikan


motivasi kepada peserta didik agar siap menghadapi proses pembelajaran.
Selanjutnya penulis menjelaskan ulang satuan volume dan meminta beberapa
peserta didik untuk menyusun alat peraga satuan volume secara bergilir ke papan
tulis sebagai apersepsi.
2) Kegiatan inti
Kegiatan inti dilakukan penulis terdiri dari 3 bagian, yaitu : eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi
Eksplorasi
Peserta didik dapat menemukan hubungan antar satuan volume. Peserta didik
mendengarkan lagu tentang satuan volume. Peserta didik menyanyikan lagu
Satuan Volume bersama-sama.
Elaborasi
Setelah menyanyikan lagu Satuan Volume, peserta didik dibagi dalam 8
kelompok. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD). Peserta didik melakukan pembahasan soal dari
LKPD yang masih belum dipahami peserta didik.
Konfirmasi
Setelah diskusi kelas, guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan penutup
Penulis bertanya jawab tentang materi yang baru disampaikan. Guru bersama-
sama dengan peserta didik membuat simpulan hasil pembelajaran. Penulis
meminta peserta didik untuk mengerjakan lembar evaluasi. Penulis memberikan
tugas/ PR sebagai langkah tindak lanjut.
c. Pengamatan
Dari pelaksanaan siklus 1, penulis dengan bantuan supervisor 2 mengadakan
analisis terhadap hasil belajar siklus 1 dan hasilnya seperti tabel berikut.
Beberapa hal yang perlu dicermati dari hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
1) Peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran tetapi motivasi
keberanian siswa perlu dioptimalkan;
21

2) RPP yang dibuat sudah memperlihatkan keefektifan proses pembelajaran,


walaupun belum sempurna;
3) Penerapan indikator 3 yaitu peserta didik mengubah satuan volume ke bentuk
satuan volume lain belum terlaksana karena penggunaan waktu pembelajaran
kurang efisien.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan jurnal dengan bantuan supervisor 2
dalam pelaksanaan tindakan kelas (siklus 1), maka diperoleh data sebagai berikut :
1) Secara umum peserta didik sudah mulai ada peningkatan dalam pemahaman
materi, dilihat dari peningkatan nilai rerata dibandingkan dengan rerata
prasiklus, tetapi masih ada 9 orang peserta didik yang nilainya di bawah
KKM;
2) Interaksi antara guru dengan peserta didik dan antara peserta didik dengan
peserta didik sudah baik;
3) Semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sudah mulai nampak,
namun masih kurang berani untuk bertanya;
4) Sudah ada peningkatan dalam pemahaman materi dengan penggunaan media
alat peraga satuan volume dan metode lagu tetapi belum maksimal;
5) Dalam mengerjakan soal evaluasi, beberapa peserta didik masih salah dalam
mengubah satuan volume kubik ke liter atau sebaliknya, operasi hitung satuan
volume dan soal cerita satuan volume.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka penulis dan supervisor 2
(penilai 1) memutuskan untuk melakukan siklus 2 karena pembelajaran pada
siklus 1 belum optimal.
3. Deskripsi Sikus 2
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas 2 (Siklus 2) dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 18 Oktober 2013, dengan bantuan Supervisor 2 (Penilai 1) selaku
pengamat dan yang memberikan penilaian dengan Penilai 2 pada Dokumen
Rencana Perbaikan Pembelajaran dengan menggunakan APKG 1 Plus dan Praktik
Perbaikan Pembelajaran di kelas pada APKG 2 Plus.
22

Tahapan pelaksanaan siklus 2 akan diuraikan seperti di bawah ini:


a. Perencanaan
Pada siklus 1, menunjukkan presentasi hasil belajar yang belum maksimal
karena masih didapati 27,27% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM.
Untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa perlu dilakukan penelitian
siklus 2 , dengan perencanaan tindakan sebagai berikut.
1) Menyusun RPP yang lebih efektif dan lebih memotivasi peserta didik dalam
rangka memahami materi pelajaran;
2) Menggunakan metode eksperimen sehingga peserta didik mendapat
pembelajaran bermakna tentang kesetaraan satuan volume kubik dan liter atau
antar satuan volume liter dengan mililiter dan bukan hanya sekedar hafalan.
Sehingga diharapkan pemahaman peserta didik terhadap materi satuan
volume dapat meningkat dan berdampak pada meningkatnya hasil evaluasi
peserta didik.
3) Menggunakan metode make and match untuk merangsang siswa aktif dalam
proses belajar dan proses pembelajaran dapat berlangsung lebih
menyenangkan karena ada unsur permainannya.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 2 lebih mengutamakan pada metode eksperimen untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang kesetaraan antar satuan volume baik
kubik dengan liter atau antar satuan liter sendiri.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan penulis pada siklus 2 dapat dilihat
dari uraian berikut:
1) Kegiatan membuka pelajaran
Diawali dengan memberi motivasi kepada peserta didik dalam menghadapi
proses pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang kegunaan
mempelajari satuan volume dalam kehidupan sehari-hari. Melakukan
apersepsi satuan volume dengan menyebutkan secara lisan urutan satuan
volume dan menuliskannya di papan tulis dan menyanyikan lagu satuan
volume untuk mengetahui hubungan antara satuan volume kubik dengan
satuan volume liter secara bervariasi.
23

2) Kegiatan Inti
Melangkah pada kegiatan inti, peserta didik melakukan percobaan untuk
membuktikan kesetaraan satuan volume cm3 dengan ml. Peserta didik melakukan
pengukuran dus untuk menentukan volume dus dalam cm 3 . Setelah itu peserta
didik mengamati ukuran dari botol ( dalam satuan volume ml) yang berisi beras.
Peserta didik memindahkan beras yang berada di dalam botol ke kotak dus
tersebut. Peserta didik membuktikan bahwa satuan volume ml dengan cm 3
ternyata setara.
Kegiatan dilanjutkan dengan permainan make a match (mencari pasangan) .
Beberapa siswa dipilih untuk melakukan permainan ini. Ada siswa yang
memegang kartu soal dan yang lain memegang kartu jawaban. Setelah mereka
menemukan pasangan jawaban yang tepat, mereka menjelaskannya dasar jawaban
mereka kepada teman-teman di kelasnya. Setelah itu peserta didik membuat soal
satuan volume dari kartu jawaban yang tersisa yang tidak ada pasangannya.
Pada bagian elaborasi peserta didik dibagi dalam 8 kelompok untuk
mengerjakan LKPD. LKPD dalam bentuk percobaan untuk menemukan hubungan
antara satuan volume liter dengan mililiter. Setelah itu peserta didik mencatat
hasil temuan mereka pada tabel yang telah disediakan dan berdiskusi untuk
menarik kesimpulan. LKPD dikumpulkan untuk dievaluasi.

c. Pengamatan
Dari pelaksanaan siklus 2, penulis dengan bantuan supervisor 2 mengadakan
analisis terhadap hasil belajar siklus 2.
Beberapa hal yang perlu dicermati dari hasil pengamatan adalah sebagai
berikut:
1) Peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran.
2) Jumlah peserta didik yang masuk kategori sangat baik sekali meningkat, serta
nilai evaluasi yang mencapai KKM pun meningkat;
3) Peserta didik mulai termotivasi sehingga semangat belajar mulai terasa.
4) Peserta didik terlihat banyak yang bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal ini
membukitkan bahwa pemahaman mereka terhadap materi semakin
24

meningkat, walaupun masih ada 3 orang atau sekitar 9,09% yang nilai
evaluasinya masih di bawah KKM.
Hal ini mencerminkan bahwa penelitian tindakan kelas siklus 2 yang
dilakukan penulis sudah mampu meningkatkan pemahaman peserta didik pada
masalah yang dihadapi tetapi belum maksimal karena masih ada 3 orang yang di
bawah KKM.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pelaksanaan siklus 2 diperoleh
nilai rerata sebesar 89,09, nilai yang sudah mencapai KKM sekitar 90,91%.
Secara keseluruhan ada peningkatan hasil dibandingkan dengan siklus 1 , tetapi
belum terlalu memuaskan karena masih ada 3 orang anak yang hasilnya masih di
bawah KKM. Tindak lanjut yang akan penulis lakukan terhadap peserta didik
yang belum mencapai KKM adalah dengan memberikan pelajaran tambahan dan
pemberian tugas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan deskripsi prasiklus, siklus 1 dan siklus 2, maka pelaksanaan
tindakan kelas yang telah dilakukan penulis dengan bantuan supervisor 2
(penilai1) dan penilai 2 dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Penerapan Pendekatan PAKEM dalam pembelajaran matematika sangat
sesuai karena mampu memotivasi peserta didik dalam belajar. Hal ini terlihat
dari meningkatnya keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang kreatif,
membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan tetapi tetap efektif.
Terbukti dari adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran, yang dibuktikan dengan meningkatnya hasil evaluasi peserta
didik;
2. Pada APKG 1 penulis akan fokuskan pada pembahasan menentukan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan menentukan
rencana kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Sedangkan pada APKG 2 dalam pelaksanaan tindakan perbaikan penulis akan
25

fokuskan pada pengunaan media pembelajaran yang tepat, kegiatan


pembelajaran menggunakan metode yang dapat memicu keterlibatan siswa
dalam pembelajaran, sikap penulis yang terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar, menanamkan konsep
matematika melalui metode yang beragam, yang sesuai dengan karakteristik
materi. Diharapkan hasil dari pembelajaran adalah peningkatan pemahaman
materi oleh peserta didik. Poin-poin yang lain dalam APKG 1 dan APKG 2
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari lampiran;
3. Lembar observasi, terdapat hubungan yang signifikan dari hasil pengamatan
prasiklus, siklus 1, siklus 2, yaitu pada saat penyampaian materi hanya
menggunakan metode ceramah saja dan tanpa penggunaan alat peraga, maka
hasil yang didapat tidak sebagus pada siklus berikutnya yang menggunakan
metode yang yang beragam dengan penerapan pendekatan PAKEM
4. Jurnal, pada pembimbingan dengan supervisor 2 (penilai 1) terdapat saran-
saran untuk memotivasi keberanian siswa dengan menggunakan metode yang
sesuai, perbaikan RPP, dan pengelolaan waktu pembelajaran yang efektif.
Saran tersebut terbukti berhasil memperbaiki kegiatan pembelajaran pada
siklus 2 , terlihat dari hasil evaluasi yang semakin bagus.
5. Suasana pembelajaran yang diamati mulai dari prasiklus, siklus 1, dan
terakhir pada siklus 2 terlihat semakin membaik, karena penggunaan metode
pembelajaran dengan pendekatan PAKEM yang tepat dan bervariasi terbukti
memotivasi peserta didik dalam belajar dan peserta didik dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan, tidak tegang, sehingga pemahaman peserta
didik pun meningkat, terlihat dari hasil evaluasi yang semakin bagus;
6. Nilai peserta didik, hasil evaluasi peserta didik mulai dari prasiklus, siklus 1,
dan siklus 2 terdapat peningkatan. Dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.1
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VI SDK Gamaliel Per
Siklus
No Nama L/P Prasiklus Siklus-1 Siklus-2
1 Alvin Hazael Beata L 100 100 100
2 Anasthasya Deandra Darmansya P 75 100 75
26

No Nama L/P Prasiklus Siklus-1 Siklus-2


3 Angela Fellycia P 100 83 100
4 Antoni Wijaya L 50 100 100
5 Arviano Cornell Lawrence L 100 83 100
6 Cecillia Angel Kurniawan P 83 83 100
7 Cheryl Athalia P 50 83 100
8 Cynthia Veronica Kusnandar P 75 58 83
9 Devina Emmanuella P 67 100 100
10 Elone Charisel Kase L 33 80 75
11 Ferdy Andrian Ryadi L 83 67 75
12 Ignatius Dariel Nadyo L 50 50 67
13 Ivanna Yenawati P 75 100 83
14 Jose Ferdinand L 100 100 100
15 Joseph L 83 67 83
16 Jovan Felix Hidayat L 50 67 75
17 Laura Audrelia P 83 75 100
18 Leonita Agustine P 83 100 100
19 Marcelle Wiguna P 100 100 100
20 Mario L 83 100 100
21 Martin Miharja L 100 75 100
22 Monika Lesiana P 67 83 83
23 Nadia Maria P 50 67 67
24 Natanael Billy L 83 83 83
25 Renaningtyas Putri Prasetyani P 83 100 100
26 Ricardo Koswara L 75 100 100
27 Shane Fillan L 100 100 100
28 Stepanus Hendriyanto L 67 50 75
29 Tiara Putrirury Alamanda P 83 83 100
30 Triza Valensia P 58 58 58
31 Vanessa Agnes Audrey P 67 75 75
32 Vanesa Audi P 83 100 100
33 Veronica Hijaya P 33 50 83
Jumlah 2472 2720 2940
Rerata (Mean) 74,91 82,42 89,09
Nilai Tengah ( Median) 83 83 100
Nilai Terbanyak (Modus) 83 100 100
KKM 75 76 77
Nilai tertinggi 100 100 100
Nilai terendah 33 50 58
27

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi
Kelas VI SDK Gamaliel

Interval Kategori Frekuensi Persentase


Siklus Siklus Siklus Siklus
Pra siklus Pra siklus
1 2 1 2
1 28 - 39 SKS 2 0 0 6,06 0,00 0,00
2 40 - 51 KS 5 3 0 15,15 9,09 0,00
3 52 - 63 K 1 2 1 3,03 6,06 3,03
4 64 -75 C 8 7 8 24,24 21,21 24,24
5 76 - 87 B 10 8 5 30,30 24,24 15,15
6 88 - 100 BS 7 13 19 21,21 39,39 57,58
Jumlah 33 33 33 100 100 100
Keterangan : SKS = Sangat Kurang Sekali C = Cukup
KS = Kurang Sekali B = Baik
K = Kurang BS = Baik Sekali
Dalam bentuk grafik hasil evaluasi prasiklus, siklus1, dan siklus 2 dapat
disajikan sebagai berikut:
70.00

60.00 57.58

50.00

39.39
40.00
30.30
30.00
24.24 24.24 24.24
21.21 21.21
20.00
15.15 15.15

9.09
10.00 6.06 6.06
3.03 3.03
0.000.00 0.00
0.00
SKS KS K C B BS
28 - 39 40 - 51 52 - 63 64 -75 76 - 87 88 - 100

Persentase Pra siklus Persentase Siklus 1 Persentase Siklus 2

Grafik 4.1
Persentase Perolehan Nilai Peserta Didik dari Tiap Siklus
28

120.00
100 100 100
100.00 89.09
83 83 82.42 83
80.00 74.91

60.00

40.00

20.00

0.00
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Rerata (Mean) Nilai Tengah (Median) Nilai Terbanyak (Modus)

Grafik 4.2
Perbandingan Mean, Median, dan Modus

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan kemampuan peserta


didik dalam memahami materi satuan volume dengan pendekatan penerapan
PAKEM meningkat, selain itu motivasi belajar peserta didik juga meningkat
karena dengan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM membuat anak menjadi
aktif, kreatif , dan kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan karena metode
yang digunakan beragam, tetapi tetap efektif karena metode yang digunakan
beragam, tetapi tetap efektif karena tujuan pembelajaran tercapai.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan
Dari hasil penelitian, analisis, dan pembahasan pada mata pelajaran
Matematika pokok bahasan satuan volume di SDK Gamaliel Kecamatan
Astanaanyar Kota Bandung, maka penulis menyimpulkan:
Pembelajaran dengan penerapan pendekatan PAKEM dalam
pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi
peserta didik dalam proses pembelajaran. Pemahaman peserta didik
terhadap materi semakin kuat dan bertahan lama dengan keterlibatan
langsung dalam eksperimen dan pengunaan metode yang beragam dan
29

menyenangkan. Terbukti dari peningkatan nilai rerata dan peserta didik


yang dapat mencapai nilai KKM pada siklus 1 dan 2 semakin meningkat.
Aktivitas dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Matematika siklus 1 dan 2 pun semakin meningkat, dibuktikan dengan
peserta didik mau terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Situasi seperti
ini menunjukkan tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Dengan
demikian, pembelajaran dengan penerapan pendekatan PAKEM mampu
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik kelas VI SDK
Gamaliel terhadap materi Satuan Volume.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pembelajaran matematika pokok bahasan satuan volume yang selama ini
hanya dilakukan dengan metode ceramah, membuat peserta didik pasif
dan kurang mendapat pengalaman pembelajaran yang bermakna. Jadi
pembelajaran dengan metode ceramah sebaiknya divariasikan dengan
metode lain yang kreatif dan membuat peserta didik dapat terlibat secara
aktif dalam pembelajaran.
2. Metode pembelajaran yang digunakan bisa disesuaikan dengan kondisi
dan situasi di sekolah masing-masing, yang penting melalui metode
tersebut membuat peserta didik dapat belajar secara aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
3. Keberhasilan peserta didik dalam belajar tidak hanya tergantung pada
banyaknya waktu yang digunakan guru dalam menjelaskan materi. Tetapi
tergantung juga pada peserta didik itu sendiri dalam mengikuti proses
pembelajaran.
4. Proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan PAKEM terbukti
efektif dalam pembelajaran matematika, dan bisa diujicobakan pada
pembelajaran mata pelajaran lain.
30

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat membantu guru dalam mengevaluasi


kinerjanya, dengan demikian dUse the "Insert Citation" button to add citations to
this document.

Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

5. iharapkan akan berdampak pada meningkatnya prestasi peserta didik


dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Anggoro, M.Toha. (2011). Metode Penelitian . Jakarta: Universitas Terbuka.

Asmani, Jamal Ma’mur (2013). 7Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press.

Hartono,dkk. (2012). PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan


Menyenangkan. Pekanbaru:ZANAFA PUBLISHING.

Herrhyanto,Nar dan Hamid, H.M.Akib. (2012). Statistika Dasar. Tanggerang


Selatan:Universitas Terbuka.

Muhsetyo, Gatot. (2011). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:Universitas


Terbuka.

UT,TIM-FKIP. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional. Tanggerang


Selatan: Universitas Terbuka.

Wardhani,I.G.A.K. (2011). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:Universitas


Terbuka.

Wardhani,I.G.A.K. dan Wihardit, Kuswaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta:Universitas Terbuka.

Internet :
Depdikbud.( 1996 ). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dapat diakses
pada: http://lenterakecil.com/pembelajaran-matematika-di-sekolah-dasar/ (27
September 2011)
31

http://herrywidayat.wordpress.com/penelitian-tindakan-kelas-pakem-one-minute-
song/ diakses tanggal 10 Oktober 2009

http://rumahinspirasi.com/belajar-melalui-lagu-2/ diakses tanggal 7 September


2011

Anda mungkin juga menyukai