BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat paparan yang sudah dijelaskan tersebut di atas,
serta melihat perolehan hasil belajar matematika SDN 1 Sukoharjo III
Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu di Kelas IV yang masih jauh
dari hasil belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu dengan
perolehan hamper 60 % siswa mendapatkan hasil belajar yang masih kurang.
C. Batasan Masalah
Dengan demikian, penulis mencoba melakukan penelitian terhadap
siswa terhadap mekanisme belajar mengajar yaitu dengan menggunakan
kajian meningkatkan kemampuan memahami perkalian cara susun pada
siswa kelas IV SDN Sukoharjo III, dengan metode demontrasi .
2
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah penerapan
metode demonstrasi pada pembelajaran matematika perkalian cara susun di
kelas IV dapat meningkatkan hasil belajar?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan penguasaan perkalian pada siswa.
b. Meningkatkan proses pembelajaran Mata Pelajaran Matematika.
c. Meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai
berikut :
a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat memberikan
pengalaman baru bagi penulis, serta dapat meningkatkan pengetahuan
dalam mengatasi masalah pembelajaran khususnya Matematika, sehingga
pengalaman ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga dapat diterapkan
pada Mata Pelajaran lain.
b. Bagi Kepala Sekolah dan Guru, dapat dijadikan media motivasi untuk
dapat dilaksanakan di sekolah di tempat bekerja yaitu di SDN Sukoharjo
III, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi siswa, dapat memberikan kesan bahwa belajar matematika itu
mudah dan menyenangkan serta dapat memberikan wawasan materi
pembelajaran.
d. Bagi pembaca, dapat dijadikan rujukan atau bahan pembelajaran dalam
upaya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
suatu metode yang cepat dan tepat sehingga dengan cepat siswa akan
menangkap hasil pembelajaran yang disampaikan.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.
Didasarkan pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka dengan
hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.
Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus
sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara, karena dilanjutkan
lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul menyusul.
Penelitian tindakan sifatnya bukan menyangkut hal-hal statis, tetapi
dinamis, yaitu adanya perubahan. Penelitian tindakan bukan menyangkut
materi atau topik bahasan itu sendiri, tetapi menyangkut penyajian topik
pokok bahasan yang bersangkutan, yaitu strategi, pendekatan, metode,
atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah kegiatan uji coba atau
eksperimen.
7
4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam
arti tidak mengubah jadwal yang berlaku.
Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai
aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang
dapat dijadikan sasaran/objek PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3)
materi pelajaran, (4) peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan,
baik yang dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan
oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di
laboratorium, (5) hasil pembelajaran, (6) lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal
yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan misalnya cara dan waktu
mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal,
pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan
milik siswa, dan lain-lain.
Ada dua keuntungan nyata yang menjadi efek apabila seorang guru
melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pertama adalah dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa dan yang kedua, adalah merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru. Dengan catatan, bila
penelitian tindakan kelas dilakukan secara baik dan benar. PTK akan berhasil
baik dan signifikan apabila sebelum melaksanakannya seorang guru harus
sudah mengetahui konsep dasar tentang bagaimana melaksanakan PTK. Mulai
dari pengertian PTK, tujuan, prinsip, model, persayaratan, dan sasaran/objek
yang bisa dikenai tindakan.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Adapun kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas IV
SDN 3 Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
B. Rencana Penelitian
Berdassarkan hasil kegiatan identifikasi dan analisis masalah
bekerjasama dengan teman sejawat dan supervisor, kemudian diadakan
rancangan perbaikan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan yang
telah ditetapkan. Dengan demikian penulis akan melaksanakan perbaikan
pembelajaran Matematika dengan kompetensi dasar penggunaan perkalian
cara susun untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
perkalian dalam mata pelajaran matematika.
Untuk melaksanakan penelitian, maka disusunlah penelitian secara
umum yaitu :
a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan
perbaikan pembelajaran.
b. Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak lanjut.
c. Menyusun kegiatan yang terdiri dari :
a). Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan
b). Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti,
kegiatan akhir).
c). Memilih metode pembelajaran
11
d). Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
e). Menyusun alat evaluasi untuk mencapai tujuan perbaikan.
.
12
DAFTAR PUSTAKA
Weton, D. A and Mallan, J.T. (1988). Children and Their World. Boston :
Houghton Mifflin Coy.