Anda di halaman 1dari 35

MATERI STATISTIKA

PENDIDIKAN

Modul 8 : Pengujian Hipotesis


KELOMPOK 3:
1. Alan Wahyu Pangestu
2. Ayu Dyah Rosari
3. Cici Riyanti
4. Devi Veriyanti
5. Erina Indah Frastika
KB 1 : HIPOTESIS
STATISTIK
A. HIPOTESIS STATISTIK
 Hipotesis statistik ialah suatu anggapan atau pernyataan
yang mungkin benar atau tidak, mengenai satu populasi
atau lebih.
 Petunjuk dari sampel yang tidak sesuai dengan hipotesis,
menjurus kepada penolakan hipotesis, sedangkan
petunjuk yang mendukung hipotesis menjurus kepada
penerimaan hipotesis.
CONTOH 1:
CONTOH 2:
B. KESALAHAN JENIS I DAN JENIS II
 Kesalahan jenis I yakni, hipotesis yang dirumuskan dengan
harapan ditolak disebut hipotesis nol, dinyatakan dengan
(H0), meskipun ada hipotesis tersebut benar.
 Kesalahan jenis II, yaitu hipotesis yang dirumuskan dengan
harapan untuk diterima disebut hipotesis tandingan,
dinyatakan dengan H1.
CONTOH:
C. PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIK
 Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis:
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
Dalam merumuskan hipotesis yang perlu diperhatikan adalah hipotesis yang dirumuskan dengan
harapan untuk ditolak disebut hipotesis nol dan dinyatakan dengan H0, sedangkan hipotesis yang
dirumuskan dengan harapan untuk diterima disebut hipotesis tandingan dan dinyatakan dengan H1.
2. Menentukan Taraf Signifikan
Penentuan taraf signifikan disesuaikan dengan tingkat risiko yang akan dihadapi dalam menarik
kesimpulan.
3. Menentukan Daerah Kritis
Penentuan daerah kritis disesuaikan dengan rumusan hipotesis statistik, dan distribusi dari data
sampel yang diperoleh. Rumusan hipotesis statistik diperlukan dalam menentukan daerah penolakan
atau penerimaan H0. distribusi dari data diperlukan untuk menentukan nilai kritis dengan bantual tabel
standar dari distribusi yang bersesuaian seperti kurva normal baku, kurva distribusi t, kurva distribusi
khi kuadrat, dan kurva distribusi F.
4. Menghitung Nilai Statistik
Penguji hipotesis statistik yang kita rumuskan dapat dilakukan dengan menghitung nilai statistik dari
data sampel untuk kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya.
CONTOH:
D. UJI EKA ARAH DAN DWI ARAH

 Pada pengujian hipotesis dengan hipotesis tandingan H1


bernilai lebih dari atau kurang dari nilai parameter yang
ditetapkan pada H0 maka dapat dilakukan uji eka arah
(one tail), sedangkan pengujian hipotesis dengan
tandingan H1 bernilai tidak sama dengan nilai parameter
yang ditetapkan pada H0, Maka dapat dilakukan uji dwi
arah (two tail).
CONTOH:
KB 2
Uji Normalitas
dan Uji
Homogenitas
A. UJI NORMALITAS



6. Bandingkan nilai Lo dengan nilai L-tabel sesuai dengan taraf signigikansi da banyak
data (n). Jika Lo < L-tabel maka data tersebut berdistribusi normal, sedagkan jika Lo > L-
tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Nilai L-tabel dapat dilihat pada
tabel 8.1 dibawah ini.
Jadi data tersebut dapat ditentukan nilai Lo dengan perhitungan sebagai
berikut:
B. UJI HOMOGENITAS

CONTOH SOAL
KB 3. UJI BEDA RATAAN
 Uji beda rataan merupakan salah satu analisis data yang sering
dilakukan dalam penelitian yang ingin mengetahui permasalahan
perbandingan dua perlakuan atau pengaruh dari suatu perlakuan
yang dibandingkan dengan unit kontrol.
 Dinamakan uji beda rataan karena parameter yang digunakan
pada analisis statistiknya merupakan nilai rata-rata dari dua
perlakuan.
 Pada uji beda rataan, umumnya digunakan statistik z dan statistik t
untuk menguji perbedaan parameter tersebut.
LANGKAH-LANGKAH:
RINGKASAN UJI STATISTIK:
CONTOH:
PENYELESAIAN:
CONTOH:
LANJUTAN
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai