Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI DAN RANCANGAN AKSI NYATA

PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF


SMA NEGERI 4 PALU

disusun oleh:
Hadi Suryono, S.Pd – A62122130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL - PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
A. Refleksi Pembelajaran
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari praktik pembelajaran dan
asesmen yang efektif ?
Jawaban :
Setelah mempelajari praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif saya dapat
mengetahui banyak alternatif pembelajaran yang dapat digunakan demi mendukung
pelaksaan pembelajaran dan asesmen yang efektif. Setiap alternatif pembelajaran yang
disarankan tentunya sesuai dengan prinsip pembelajaran yang disampaikan oleh Ki Hajar
Dewantara, mulai dari pembelajaran paradigma baru, pembelajaran berdiferensiasi,
dimensi profil pelajar pancasila dan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capaian
serta kemampuan peserta didik.
Pemberalajaran yang berpusat pada peserta didik artinya peserta didik memiliki
peran dalam proses pembelajaran, tidak hanya menerima ilmu tetapi juga membangun
ilmu yang dimilikinya sendiri. Contoh pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
adalah guru memberikan LKPD berisi langkah-langkah yang harus dilalui peserta didik
secara runtut untuk mengetahui dan memahami konsep dari materi yang akan dipelajari.
Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus artinya terdapat
keterkaitan erat antara pemetaan standar kompenesi, perencanaan proses pembelajaran,
dan perencanaan asesmen dengan tetap berpusat atau beracuan pada profil pelajar
pancasila tanpa ada satu tahapan yang terpisah atau hilang. Standar kompetensi menjadi
acuan awal dalam pembuatan rencana proses pembelajaran, kemudian setelah rencana
hingga terlaksana beru dilaksanakan perencanaan asesmen. Perencanaan asesmen
tersebut kembali lagi mengacu pada standar kompetensi yang ingin dicapai.
Perencanaan pembelajaran harus membuat peserta didik tidak hanya menerima
pembelajaran, tetapi juga membangun pelajaran, bahkan memberikan pelajaran kepada
orang lain baik itu teman maupun guru. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus
membuat recana pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan asesmen yang tidak
hanya sebagai asesmen saja tetapi dapat menjadi pembelajaran bagi peserta didik
tersebut.
Guru perlu mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dalam merencanakan
pembelajaran dan asesmen agar apa yang perlu lakukan tepat sasaran dan sesuai
harapan. Apalagi dalam pembelajaran paradigma baru asesmen tidak hanya sebatas
menilai pengetahuan siswa melaui soal-soal ujian, tetapi dalam pembelajaran paradigma
baru, asesmen dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran. Maka dari itu dalam pembelajaran paradigma baru ada istilah asesmen
untuk pembelajaran, asesmen sebagai pembelajaran dan asesmen dari pembelajaran.
Dengan guru mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan maka asesmen akan tepat sasaran
dan dapat memberikan dampak atau progres yang terus menerus semakin meperbaiki
kualitas pembelajaran. Selain poin penting yang dilakukan untuk merencanakan
pembelajaran dan asesmen, kegiatan merefleksikan pembelajaran pun sama pentingnya.
Hal ini dikarenakan refleksi pembelajaran memiliki tujuan yaitu sebagai berikut :
a. Mengetahui minat para siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara
nyata.
b. Melakukan pengukuran penerapan model, metode, strategi dan teknik
pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan yang telah dilakukan oleh guru.
c. Mengidentifikasi dan mengevaluasi apa yang guru telah lakukan dalam
penyampaian materi dan penguasaan kelas.
d. Mengetahui kebutuhan dan keinginan siswa sehingga guru dapat memperbaiki
rancangan pembelajaran yang lebih baik untuk pembelajaran berikut-
berikutnya.
e. Memahami respon siswa dalam belajar dan penyampaian materi.
f. Supaya guru bisa memahami kelemahan atau kekurangan dari sebuah
pembelajaran supaya lebih baik untuk guru dan juga murid.
g. Memahami akurasi sebuah model, metode, strategi dan teknik pembelajaran
yang telah diimplementasikan supaya bisa terus dievaluasi.
h. Guru bisa membuat kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif dalam
pembelajaran di kemudian hari.
Refleksi pembelajaran memiliki manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh
guru dan peserta didik, berikut merupakan manfaat refleksi bagi guru :
1. Aktivitas refleksi berguna sebagai peninjauan pada kelas atau sebuah kelompok.
2. Berguna untuk menggambarkan situasi dan kondisi dari sebuah kelas, apa yang
terjadi pada siswa dan masalah yang mereka temui.
3. Bisa memaksimalkan dan lebih menonjolkan potensi setiap siswa/individu dan
sebuah grup.
4. Untuk meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap kinerja guru yang berlanjut dan
berjenjang.
5. Wadah untuk menjalin komunikasi positif yang bersifat membangun antara
siswa dan guru.
6. Guru dapat memetakan siswa sesuai karakter dan daya tangkap mereka yang
akan nantinya memudahkan dalam pembagian kelompok, pemberian materi,
dan evaluasi belajar.

2. Bagian manakah dari penyusunan laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang paling
menantang ?
Jawaban :
Bagian dari penyusunan laporan praktik pembelajaran yang paling menantang
adalah menilai proses pembelajaran yang telah dilakukan, penilaian terhadap strategi
pembelajaran dan asesmen yang digunakan. Hal ini dikarenakan seorang pelapor
tentunya harus dapat menilai sendiri proses pembelajaran yang telah dilakukan, mulai
dari perencanaan, pelaksaan hingga proses penilaian evaluasi dan refleksi. Dengan
demikian seorang guru perlu memiliki keterampilan dalam melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran.

B. Rencana/Rancangan Aksi Nyata


Dalam melakukan rancangan aksi nyata untuk pembelajaran kedepannya, tentunya
saya perlu melakukan refleksi untuk mengubah kebiasaan buruk dari kesalahan yang
sebelumnya dilakukan. Rencana saya yang pertama adalah membangun motivasi belajar
siswa, karena hal ini merupakan poin penting yang jarang sekali disadari oleh guru yang
mengajar. Selanjutnya yaitu saya akan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik yang dominan.
Pembelajaran yang dilakukan tidak melalui peraturan-peraturan yang kaku, namun
adanya fleksibilitas sehingga terjadi komunikasi untuk menentukan kesepakatan bersama
antara guru dengan siswa. Sehingga siswa akan merasa nyaman ketika melakukan
pembelajaran di sekolah. Terakhir, saya tentunya akan melakukan refleksi bersamaan
dengan siswa untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik
secara lisan maupun tulisan.

Anda mungkin juga menyukai