Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah: Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya

Kelompok 2
Anggota:
1. Muhammad Nur Ihsan (: 7000124308
2. Dewi Kusumaningtiyas Pudjianto (7000127845)
3. Gusti Mardiaty Zulfa (7000160162)
4. Rini Amaliah (7000180976)
5. Nur Syifa (7000187301)
6. Hamidah (7000167406)

Setelah melakukan pengamatan terhadap peserta didik dan proses


pembelajarannya di kelas, Anda diminta untuk menemukan hubungan antara
pemahaman tentang peserta didik dan perencanaan kegiatan belajar di kelas.
Gunakanlah pertanyaan-pertanyaan panduan berikut untuk membantu berpikir.

1. Menurut Anda, apakah kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru di kelas
sudah sesuai dengan latar belakang, perkembangan, dan kesiapan peserta
didik? Elaborasi jawab Anda.

Jawaban:

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas sudah sesuai


dengan latar belakang, perkembangan, dan kesiapan peserta didik. Terlihat
guru memulai pembelajaran dengan berdoa dan satu siswa untuk memimpin
doa dan menyanyikan lagu.

Guru melakukan pertanyaan pemantik yang dijawab dengan baik oleh


peserta didik. Materi teks poster pada umumnya mudah dipelajari dan diingat
oleh peserta didik, apalagi poster ada di kehidupan sehari-hari, seperti di
lingkungan sekolah mengenai poster kebersihan.
2. Menurut Anda, apa saja hal yang harus dipertimbangkan oleh guru saat
membuat perencanaan pembelajaran agar proses pembelajaran berfokus pada
peserta didik?

Jawaban:

Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk
membuat perencanaan pembelajaran yang baik.

1. Kurikulum
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam perencanaan atau penyusunan
suatu program pengajaran dan pembelajaran adalah kurikulumnya. Kurikulum
mencantumkan tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan, sampai
jam pelajaran yang mengajarkan pokok-pokok bahasan tersebut.
Rincian pokok bahasan dalam menyusun program semester yang menjadi sub
ataupun sub-sub pokok bahasan juga perlu memperhatikan waktu yang
tersedia. Dalam pembelajaran, kalau ada waktu tersedia yang cukup banyak,
subpokok bawaan yang akan disampaikan akan menjadi lebih banyak, begitu
juga sebaliknya, dan penyusunan bahan ajaran harus menyesuaikan dengan
waktu pembelajaran.

2. Kondisi dan Kemampuan Guru


guru sesungguhnya dituntut memiliki kemampuan yang maksimal dan terus
meningkatkan diri dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.
Guru-guru dengan pengalaman mengajar yang masih sangat sedikit harus
selalu meningkatkan dirinya. Guru jangan dulu merencanakan kegiatan atau
memberikan siswa tugas untuk melakukan suatu percobaan apabila guru
sendiri belum mampu melakukan hal tersebut.

3. Kondisi Siswa
Guru harus memperhatikan kondisi siswa dalam merencanakan program
pengajaran, bahan dan cara belajar harus disesuaikan dengan kondisi siswa.
Jadi, Modul perlu dibuat dengan menyesuaikan dengan kemampuan dan
perkembangan pembelajaran siswa. Selain itu, keluasan dan kedalaman bahan
ajaran perlu disesuaikan juga dengan siswa. Guru bisa menyusun bahan
pembelajaran dengan berdasarkan kriteria supaya bisa lebih diikuti siswa.
Guru juga perlu menggunakan variasi metode atau bentuk kegiatan mengajar
yang bervariasi juga. Aktivitas yang akan dilakukan dalam belajar juga harus
diperhatikan guru. Siswa dapat dibagi dalam kelompok yang cepat belajar,
sedang, dan sedikit kurang.

4. Berprinsip Efisien, Efektif, dan Berorientasi pada Siswa


Setidaknya ada tiga pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran yang
baik. Tiga hal tersebut adalah berprinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada
siswa. Prinsip efisien artinya dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan
banyak waktu dan tenaga dalam merancangnya.
Prinsip efektif artinya memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, Kemudian,
berorientasi pada siswa artinya pembelajaran harus mempertimbangkan
keperluan belajar peserta didik di kelas.

5. Menggunakan Model Pembelajaran


Gunakanlah model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan oleh guru dan tujuan yang diharapkan nantinya akan dicapai oleh
siswa. Guru hanya perlu mengisi urutan pembelajaran yang ada dengan
kegiatan yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Model pembelajaran juga ada banyak, tinggal guru
sesuaikan saja dengan yang diinginkan.

6. Menggunakan Media Belajar yang Menarik


Poin penting penggunaan media pembelajaran adalah mampu menyampaikan
pesan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Bisa dengan media visual,
yaitu video atau dengan gambar yang menarik jadi siswa tidak bosan.
guru bisa menggunakan media pembelajaran video dari YouTube, salah
satunya YouTube kejarcita yang menyajikan berbagai konten video
pembelajaran beserta pembahasannya. Saat sekarang ini guru dituntut untuk
beradaptasi dengan menyediakan media pembelajaran yang berbasis digital.

7. Cari Model Pembelajaran yang Pas


Hal utama yang perlu diperhatikan dalam memilih model pembelajaran,
diantaranya menyesuaikan dengan kemampuan Anda dalam menciptakan
kelas, model pembelajaran yang disukai siswa, kondisi belajar atau materi
yang diampu, serta pastikan siswa terlibat aktif di dalamnya.
Ada banyak manfaat yang dirasakan saat menggunakan model pembelajaran
yang tepat, yaitu siswa memahami materi dengan baik, tujuan pembelajaran
tercapai, siswa termotivasi belajar dan lainnya.

Tujuh Tahapan Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum


Merdeka
Untuk mewujudkan pembelajaran paradigma baru yang terdiferensiasi dan
berfokus pada peserta didik, satuan pendidikan harus melaksanakan tahapan-
tahapan perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler. Terdapat tujuh
tahapan perencanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler. Apa sajakah itu?

1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan


pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Capaian
pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan
peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan
belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.

3. Mengembangkan modul ajar


Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat ajar yang
memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang dikembangkan
harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan dan
kontekstual; dan berkesinambungan.

4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta


didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu,
pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta
didik. Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh
pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk
hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.

5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif


Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip asesmen
yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai bagian
terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen
dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen dirancang
secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable). Keempat laporan
kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.
Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua.

6. Pelaporan kemajuan belajar


Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang melibatkan
orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner;
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan
dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen


Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi.
Pendidik melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing
modul ajar. Setelah itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil
dan apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka
modul ajar dapat disempurnakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai