Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-2

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4105

1. Jelaskan cara merumuskan tujuan pembelajaran yang baik dan benar!


Jawab:
Untuk dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, ada beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik,
artinya tujuan benar-benar harus menyatakan adanya perilaku peserta didik yang dapat
dilakukan atau diperoleh setelah proses pembelajaran dilakukan. Dalam Ida Widaningsih
(2019: 188) disebutkan bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus memuat
empat hal yang dikenal dengan istilah ABCD, yaitu:
a. Audience (Siswa)
Dalam perumusan tujuan pembelajaran, audience sangat penting diperhatikan
dimana siswa menjadi pusat (subjek sekaligus objek) dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan kata lain, siswa yang menjadi sasaran pembelajaran.
b. Behavior (Tingkah laku), menyatakan perilaku tertentu yang
diharapkan/kemampuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung.
Dalam perumusan tujuan pembelajaran, behavior ditulis menggunakan kata kerja
operasional (KKO), misalnya memahami, menuliskan, membaca, menelaah,
menerapkan, dan lain-lain. Dalam satu tujuan pembelajaran hanya boleh
menggunakan satu kata kerja operasional saja. Artinya, dalam kegiatan
pembelajaran tersebut siswa hanya melakukan satu perbuatan saja agar siswa lebih
fokus pada perbuatan tersebut dan pembelajaran menjadi efektif dan optimal.
c. Condition (Keadaan), yaitu keadaan siswa di kelas, baik sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan pembelajaran.
Condition adalah salah satu hal yang penting diperhatikan dengan harapan tujuan
pembelajaran tercapai. Perumusan condition yaitu dengan menjawab pertanyaan
seperti “Aktivitas apa yang akan dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa
diperoleh?”. Dalam tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja.
d. Degree (Gelar), yaitu tingkatan keberhasilan atau perilaku yang diharapkan akan
dicapai oleh peserta didik.
Tingkatan degree berbeda-beda sesuai dengan materi pelajaran yang dibawakan oleh
guru, sejauh mana siswa dapat memahami dan menguasai materi yang disampaikan,
wawasan baru yang didapat siswa, atau perubahan tingkah laku dalam diri siswa.
Jika hasilnya terjadi perubahan baik antara sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung, bisa dikatakan tujuan pembelajaran berhasil dicapai
siswa. Namun jika tidak ada perubahan, maka tujuan pembelajaran belum tercapai.
2. Dalam proses pembelajaran guru diharuskan dapat menerapkan metode
pembelajaran yang tepat agar proses dan hasil belajar yang diharapkan bisa
tercapai. Jelaskan cara menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses
pembelajaran agar mendapatkan proses dan hasil belajar yang maksimal?
Jawab:
Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, tetapi merupakan
suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat belajar
secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses
pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus memiliki
kemampuan dalam memilih, mengembangkan dan menerapkan berbagai metode
mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Sri Anitah W, dkk (2022: 5.5), metode mengajar merupakan salah satu
komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan
adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Cara menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran agar
mendapatkan proses dan hasil belajar yang maksimal adalah dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran dan memiliki
kemampuan dalam menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran. Adapun faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan
dapat diketahui, disikapi dan atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan
pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Dalam merumuskan
tujuan pembelajaran harus menggunakan kata kerja yang bersifat operasional,
terukur, dan spesifik.
b. Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran
Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar
adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam
materi pelajaran, aspek tersebut terdiri dari aspek konsep, fakta, prinsip, proses,
nilai, keterampilan intelektual, dan keterampilan psikomotor. Dalam memilih
metode pembelajaran guru harus memilih metode yang dianggap sesuai jika akan
mengajarkan tentang konsep, atau aspek lainnya. Misalnya, jika materi pelajaran itu
cenderung pada aspek proses dan keterampilan maka metode yang sesuai adalah
latihan dan demonstrasi.
c. Waktu yang digunakan
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia
dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif banyak
menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan
metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya
relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan
pembentukan kemampuan siswa.
d. Faktor siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental
(faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Misalnya,
dalam proses pembelajaran guru akan menggunakan metode eksperimen atau
pemecahan masalah, maka siswa yang bersangkutan harus sudah memahami tentang
cara belajar eksperimen.
e. Fasilitas, media, dan sumber belajar
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran
harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang
dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas,
media, dan sumber belajar. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang
menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak
memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap. Apabila akan menggunakan alat
atau fasilitas maka guru yang bersangkutan harus menyiapkan terlebih dahulu
sebelum pembelajaran. Penggunaan media maupun Bahasa yang digunakan harus
disesuaikan dengan kemampuan siswa.
3. Tingkat keaktifan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) salah satunya dipengaruhi
oleh kemampuan guru menerapkan asas kekonkritan dalam mengelola proses
pembelajaran, guru harus mampu menjadikan apa yang diajarkannya sebagai
sesuatu yang nyata sehingga mudah dipahami, untuk mewujudkan asas
kekonkritan dalam pembelajaran dibutuhkan adanya media pembelajaran.
Sementara itu, di sekolah tempat saudara mengajar tidak tersedia satupun media
pembelajaran baik media visual, audio, maupun audio visual, melihat kondisi
tersebut apa yang akan saudara lakukan? Jelaskan!
Jawab:
Media pembelajaran pada hakikatnya adalah saluran atau jembatan dari pesan-pesan
pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan
(siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat
sesuai dengan tujuannya. (Sri Anitah W, dkk., 2022: 6.13)
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kebermaknaan
belajar di mana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan termotivasi untuk
belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang ingin dipelajarinya.
Sebagai seorang guru kita dituntut lebih kreatif terutama dalam memanfaatkan media
pembelajaran, jika di sekolah tempat kita mengajar tidak tersedia satupun media
pembelajaran baik media visual, audio, maupun audio-visual, maka kita dapat
mengembangkan sendiri media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan melalui
pemanfaatan bahan-bahan yang ada atau tersedia di lingkungan. Misalnya, kita dapat
menggunakan media gambar dengan mencari internet, surat kabar, atau memtoret objek
yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan kemudian di print.
Selain itu, kita juga dapat menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia di
lingkungan sekitar kita, tidak perlu dibeli, dan sudah tersedia dengan sendirinya. Media
ini disebut media yang tidak sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran di mana
jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan media yang sengaja dirancang.
Misalnya, pada materi gerak tumbuhan dan hewan. Dengan menggunakan metode
karyawisata, siswa bisa dibawa keliling lingkungan sekolah untuk mengamati gerak
hewan dan tumbuhan.
4. Salah satu kemampuan yang dituntut dari kompetensi pedagogis adalah
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Disamping mampu
melaksanakan pembelajaran yang mendidik guru juga dipersyaratkan untuk
menguasai keterampilan dasar mengajar yang merupakan aspek penting dalam
kompetensi guru. Jelaskan upaya yang dilakukan agar keduanya melekat dalam
diri Anda!
Jawab:
Kompetensi pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam
rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Salah satu
kemampuan yang dituntut dari kompetensi ini adalah kemampuan melaksanakan
pembelajaran yang mendidik. Agar dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik
dengan baik, guru dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar.
Keterampilan dasar mengajar adalah satu keterampilan yang menuntut latihan yang
terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini
memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif. Dengan
pemahaman dan kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan
terintegrasi, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Upaya yang saya lakukan agar keduanya melekat dalam diri saya adalah:
a. Memahami dengan benar definisi dan komponen keterampilan dasar mengajar.
Dalam hal ini saya dapat membaca definisi, komponen-komponen, serta prinsip
penggunaan masing-masing keterampilan dasar dari berbagai sumber.
b. Setelah memahami dengan baik masing-masing keterampilan, kemudian saya akan
mencoba untuk berlatih menerapkan keterampilan tersebut dimulai dari keterampilan
yang paling dasar, yaitu keterampilan dasar bertanya. Karena keterampilan dasar
bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana dan bersifat mendasar yang
dipersyaratkan bagi penguasaan keterampilan berikutnya. Sebelum berlatih, terlebih
dahulu saya akan menyiapkan komponen keterampilan yang akan dilatih dalam
rencana pembelajaran secara rinci, setelah siap baru kemudian saya akan meminta
bantuan teman sejawat sebagai pengamat, jika tidak ada maka saya akan
menggunakan hp untuk merekam kegiatan selama pembelajaran sehingga nantinya
saya dapat melakukan refleksi terhadap proses yang telah saya lakukan, dan saya
juga dapat memperkirakan keberhasilan yang sudah saya lakukan untuk diperbaiki
pada latihan berikutnya.
c. Berdiskusi dalam kelompok belajar
Salah satu upaya yang dapat saya lakukan supaya benar-benar memahami
keterampilan dasar mengajar ini adalah dengan berdiskusi dalam kelompok belajar
atau teman-teman sesama mahasiswa khususnya Pokjar Lotim. Di mana di dalam
kelompok belajar ini terdiri dari guru yang sudah memiliki pengalaman dalam
mengajar di tingkat SD, sehingga nantinya kami dapat saling berbagi pengalaman
dan meminta masukan kiranya ada yang harus diperbaiki. Dengan begitu, saya akan
mendapat gambaran yang jelas mengenai penerapan keterampilan dasar mengajar
ini.
5. Mengapa seorang guru dituntut agar terampil mengadakan variasi dalam
pembelajaran?
Jawab:
Menurut Sri Anitah W, dkk (2022: 7.43), variasi adalah keanekaan yang membuat
sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-
perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Sesuatu
yang monoton akan menimbulkan kebosanan.
Oleh karena itu, seorang guru dituntut agar terampil mengadakan variasi dalam
pembelajaran untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan
motivasi dan keinginan siswa untuk mempelajari, mengetahui dan menyelidiki sesuatu.
Variasi di dalam kegiatan pembelajaran juga bertujuan untuk melayani gaya belajar
siswa yang beraneka ragam, ada yang memiliki gaya belajar auditori, visual dan
kinestetik sehingga diperlukan variasi dalam pembelajaran supaya semua siswa dapat
memahami pembelajaran walaupun memiliki gaya belajar yang berbeda. Selain itu,
variasi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa
dalam kegiatan pembelajaran, dengan ketersesuaian gaya belajar siswa dan kegiatan
pembelajaran akan meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran yang
pada akhirnya siswa akan aktif dalam proses pembelajaran.
Sehingga dapat dipahami bahwa betapa pentingnya keterampilan mengadakan variasi
bagi seorang guru. Dengan variasi yang diadakan guru, bukan hanya siswa yang akan
memperoleh kepuasan belajar, tetapi kita sebagai guru pun akan memperoleh kepuasan
dalam mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

Anda mungkin juga menyukai