1. Jelaskan cara merumuskan tujuan pembelajaran yang baik dan benar!
Jawab: Untuk dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik, artinya tujuan benar-benar harus menyatakan adanya perilaku peserta didik yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses pembelajaran dilakukan. Dalam Ida Widaningsih (2019: 188) disebutkan bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus memuat empat hal yang dikenal dengan istilah ABCD, yaitu: a. Audience (Siswa) Dalam perumusan tujuan pembelajaran, audience sangat penting diperhatikan dimana siswa menjadi pusat (subjek sekaligus objek) dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa yang menjadi sasaran pembelajaran. b. Behavior (Tingkah laku), menyatakan perilaku tertentu yang diharapkan/kemampuan yang akan dicapai setelah pembelajaran berlangsung. Dalam perumusan tujuan pembelajaran, behavior ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO), misalnya memahami, menuliskan, membaca, menelaah, menerapkan, dan lain-lain. Dalam satu tujuan pembelajaran hanya boleh menggunakan satu kata kerja operasional saja. Artinya, dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa hanya melakukan satu perbuatan saja agar siswa lebih fokus pada perbuatan tersebut dan pembelajaran menjadi efektif dan optimal. c. Condition (Keadaan), yaitu keadaan siswa di kelas, baik sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran. Condition adalah salah satu hal yang penting diperhatikan dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai. Perumusan condition yaitu dengan menjawab pertanyaan seperti “Aktivitas apa yang akan dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa diperoleh?”. Dalam tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja. d. Degree (Gelar), yaitu tingkatan keberhasilan atau perilaku yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik. Tingkatan degree berbeda-beda sesuai dengan materi pelajaran yang dibawakan oleh guru, sejauh mana siswa dapat memahami dan menguasai materi yang disampaikan, wawasan baru yang didapat siswa, atau perubahan tingkah laku dalam diri siswa. Jika hasilnya terjadi perubahan baik antara sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung, bisa dikatakan tujuan pembelajaran berhasil dicapai siswa. Namun jika tidak ada perubahan, maka tujuan pembelajaran belum tercapai. 2. Dalam proses pembelajaran guru diharuskan dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat agar proses dan hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Jelaskan cara menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran agar mendapatkan proses dan hasil belajar yang maksimal? Jawab: Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat belajar secara efektif dan efisien. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih, mengembangkan dan menerapkan berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sri Anitah W, dkk (2022: 5.5), metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif. Cara menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran agar mendapatkan proses dan hasil belajar yang maksimal adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran dan memiliki kemampuan dalam menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran. Adapun faktor- faktor tersebut adalah sebagai berikut. a. Tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus menggunakan kata kerja yang bersifat operasional, terukur, dan spesifik. b. Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, aspek tersebut terdiri dari aspek konsep, fakta, prinsip, proses, nilai, keterampilan intelektual, dan keterampilan psikomotor. Dalam memilih metode pembelajaran guru harus memilih metode yang dianggap sesuai jika akan mengajarkan tentang konsep, atau aspek lainnya. Misalnya, jika materi pelajaran itu cenderung pada aspek proses dan keterampilan maka metode yang sesuai adalah latihan dan demonstrasi. c. Waktu yang digunakan Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan pembentukan kemampuan siswa. d. Faktor siswa Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Misalnya, dalam proses pembelajaran guru akan menggunakan metode eksperimen atau pemecahan masalah, maka siswa yang bersangkutan harus sudah memahami tentang cara belajar eksperimen. e. Fasilitas, media, dan sumber belajar Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas, media, dan sumber belajar. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap. Apabila akan menggunakan alat atau fasilitas maka guru yang bersangkutan harus menyiapkan terlebih dahulu sebelum pembelajaran. Penggunaan media maupun Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. 3. Tingkat keaktifan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asas kekonkritan dalam mengelola proses pembelajaran, guru harus mampu menjadikan apa yang diajarkannya sebagai sesuatu yang nyata sehingga mudah dipahami, untuk mewujudkan asas kekonkritan dalam pembelajaran dibutuhkan adanya media pembelajaran. Sementara itu, di sekolah tempat saudara mengajar tidak tersedia satupun media pembelajaran baik media visual, audio, maupun audio visual, melihat kondisi tersebut apa yang akan saudara lakukan? Jelaskan! Jawab: Media pembelajaran pada hakikatnya adalah saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya. (Sri Anitah W, dkk., 2022: 6.13) Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kebermaknaan belajar di mana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang, dan termotivasi untuk belajar, serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang ingin dipelajarinya. Sebagai seorang guru kita dituntut lebih kreatif terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran, jika di sekolah tempat kita mengajar tidak tersedia satupun media pembelajaran baik media visual, audio, maupun audio-visual, maka kita dapat mengembangkan sendiri media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada atau tersedia di lingkungan. Misalnya, kita dapat menggunakan media gambar dengan mencari internet, surat kabar, atau memtoret objek yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan kemudian di print. Selain itu, kita juga dapat menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia di lingkungan sekitar kita, tidak perlu dibeli, dan sudah tersedia dengan sendirinya. Media ini disebut media yang tidak sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran di mana jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan media yang sengaja dirancang. Misalnya, pada materi gerak tumbuhan dan hewan. Dengan menggunakan metode karyawisata, siswa bisa dibawa keliling lingkungan sekolah untuk mengamati gerak hewan dan tumbuhan. 4. Salah satu kemampuan yang dituntut dari kompetensi pedagogis adalah kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Disamping mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik guru juga dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar yang merupakan aspek penting dalam kompetensi guru. Jelaskan upaya yang dilakukan agar keduanya melekat dalam diri Anda! Jawab: Kompetensi pedagogis berkenaan dengan kemampuan mengelola pembelajaran dalam rangka mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Salah satu kemampuan yang dituntut dari kompetensi ini adalah kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Agar dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan baik, guru dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah satu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif. Dengan pemahaman dan kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan terintegrasi, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Upaya yang saya lakukan agar keduanya melekat dalam diri saya adalah: a. Memahami dengan benar definisi dan komponen keterampilan dasar mengajar. Dalam hal ini saya dapat membaca definisi, komponen-komponen, serta prinsip penggunaan masing-masing keterampilan dasar dari berbagai sumber. b. Setelah memahami dengan baik masing-masing keterampilan, kemudian saya akan mencoba untuk berlatih menerapkan keterampilan tersebut dimulai dari keterampilan yang paling dasar, yaitu keterampilan dasar bertanya. Karena keterampilan dasar bertanya merupakan keterampilan yang paling sederhana dan bersifat mendasar yang dipersyaratkan bagi penguasaan keterampilan berikutnya. Sebelum berlatih, terlebih dahulu saya akan menyiapkan komponen keterampilan yang akan dilatih dalam rencana pembelajaran secara rinci, setelah siap baru kemudian saya akan meminta bantuan teman sejawat sebagai pengamat, jika tidak ada maka saya akan menggunakan hp untuk merekam kegiatan selama pembelajaran sehingga nantinya saya dapat melakukan refleksi terhadap proses yang telah saya lakukan, dan saya juga dapat memperkirakan keberhasilan yang sudah saya lakukan untuk diperbaiki pada latihan berikutnya. c. Berdiskusi dalam kelompok belajar Salah satu upaya yang dapat saya lakukan supaya benar-benar memahami keterampilan dasar mengajar ini adalah dengan berdiskusi dalam kelompok belajar atau teman-teman sesama mahasiswa khususnya Pokjar Lotim. Di mana di dalam kelompok belajar ini terdiri dari guru yang sudah memiliki pengalaman dalam mengajar di tingkat SD, sehingga nantinya kami dapat saling berbagi pengalaman dan meminta masukan kiranya ada yang harus diperbaiki. Dengan begitu, saya akan mendapat gambaran yang jelas mengenai penerapan keterampilan dasar mengajar ini. 5. Mengapa seorang guru dituntut agar terampil mengadakan variasi dalam pembelajaran? Jawab: Menurut Sri Anitah W, dkk (2022: 7.43), variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan- perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Sesuatu yang monoton akan menimbulkan kebosanan. Oleh karena itu, seorang guru dituntut agar terampil mengadakan variasi dalam pembelajaran untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi dan keinginan siswa untuk mempelajari, mengetahui dan menyelidiki sesuatu. Variasi di dalam kegiatan pembelajaran juga bertujuan untuk melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, ada yang memiliki gaya belajar auditori, visual dan kinestetik sehingga diperlukan variasi dalam pembelajaran supaya semua siswa dapat memahami pembelajaran walaupun memiliki gaya belajar yang berbeda. Selain itu, variasi dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan ketersesuaian gaya belajar siswa dan kegiatan pembelajaran akan meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran yang pada akhirnya siswa akan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat dipahami bahwa betapa pentingnya keterampilan mengadakan variasi bagi seorang guru. Dengan variasi yang diadakan guru, bukan hanya siswa yang akan memperoleh kepuasan belajar, tetapi kita sebagai guru pun akan memperoleh kepuasan dalam mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.