Anda di halaman 1dari 20

Pembelajaran PKn di SD

MODUL 5
KONSEP HAM DALAM UUD 1945
&
MODUL 6
KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
Kelompok 3
1. Denni Hirmawan
2. Siti Munawarah
3. Septiana Irma Yanti
4. Linda Martini
MODUL 5

K • Pengertian HAM
B
1
K • HAM dalam UUD 1945
B
2
K • Kasus-kasus yang Berkaitan
B dengan HAM
3
KB 1 Pengertian HAM

A. Pengertian

Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration of Human


Right) yang dicetuskan pada tanggal 10 Desember 1948
telah merumuskan pengertian HAM, yaitu merupakan
pengakuan akan martabat dan harkat manusia yang
menyatu dalam diri setiap manusia yang meliputi
kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.
UU RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, khususnya pasal
1 ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan
anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap
orang Berdasarkan beberapa
demi kehormatan dan pemikiran di atas,
perlindungan harkatdapat
dan
disimpulkan
martabat manusia. bahwa hak asasi manusia adalah hak
dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah
diperoleh dan dibawa bersamaan dengan
kelahirannya di masyarakat.
Ciri dari HAM adalah sebagai berikut.
1. Kodrat, artinya HAM adalah pemberian dari Tuhan kepada setiap
manusia agar hidupnya tetap terhormat.
2. Hakiki, artinya HAM itu melekat pada diri setiap manusia, tanpa
melihat latar belakang kehidupan dan status sosialnya.
3. Universal, artinya HAM itu berlaku umum, tidak membeda-bedakan
manusia yang satu dengan yang lainnya.
4. Tidak dapat dicabut, artinya dalam keadaan bagaimanapun, hak
asasi setiap orang itu tetap ada.
5. Tidak dapat dibagi, artinya HAM itu tidak dapat diwakili
ataupun dialihkan kepada orang lain.
B. Nilai-nilai Dasar HAM

Nilai utama yang terkandung dalam HAM


adalah sebagai berikut.
1. Kebebasan/Kemerdekaan
2. Kemanusiaan/Perdamaian
3. Keadilan/Kesederajatan/Persamaan
KB 2 HAM dalam UUD 1945

Jaminan HAM, khususnya di Indonesia berdasarkan UUD 1945


hasil amandemen IV, mendapatkan perhatian yang sangat
besar, hal ini terbukti dari dicantumkannya secara eksplisit
masalah HAM, yaitu pada Bab XA dengan judul HAM yang
terdiri atas 10 Pasal (diberi label Pasal 28 A s.d. 28 J) dan
24 ayat. Bab XA, Pasal 27 (3 Ayat), Bab XI Pasal 29 (2
Ayat), Bab XII Pasal 30, Bab XIII Pasal 31, Pasal 32, Bab
XIV Pasal 33 dan Pasal 34.
Dalam UU No. 39 Tahun 1999 jaminan HAM lebih rinci lagi,
terdiri dari XI Bab dan 106 Pasal. Apabila dicermati
jaminan HAM dalam UUD 1945 dan
penjabarannya dalam UU No. 39 Tahun 1999,
secara garis besar meliputi: hak untuk hidup, hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman,
hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam
pemerintahan, hak wanita, hak anak.
KB 3 Kasus-kasus yang Berkaitan
dengan HAM

Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia,


antara lain:
 Peristiwa Aceh
 Kasus Pembunuhan Marsinah
 Kasus Pembunuhan Munir (2004)
 Penembakan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo
MODUL 6

K • Pengertian Hukum
B
1
K • Penegakan Hukum di
B Indonesia
2
K • Kasus-kasus yang Berkaitan
B dengan Hukum
3
KB 1 Pengertian Hukum

A. Pengertian Hukum Menurut Para Ahli


Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn dalam Winataputra
(2022: 6.5) mendefinisikan “Hukum adalah suatu
suatu gejala dalam pergaulan hidup yang
bergolak terus-menerus dalam keadaan bentur
dan membentur tanpa henti-hentinya dengan
gejala lainnya”.
Menurut Prof. Sudiran dalam Winataputra (2022: 6.5),
“Hukum adalah pikiran/anggapan orang tentang adil
dan tidak adil mengenai hubungan antarmanusia.
Sama dengan pendapat Prof. Soediman
Kartohadiprodjo, S.H yang mengatakan bahwa:
“Hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil
Grotius (1625) dalam Winataputra (2022: 6.5)
atau tidak adil mengenai hubungan antara manusia”.
mengatakan bahwa: “Hukum adalah peraturan
tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan.”
Dengan demikian, jika melihat pendapat para
ahli di atas, maka Hukum adalah peraturan-
peraturan hidup = peraturan-peraturan yang
mengadakan tata tertib dalam pergaulan
hidup manusia dalam masyarakat sehari-hari.
B. Konsep Negara Hukum Menurut
Para Ahli

Negara hukum adalah Negara yang berlandaskan hukum dan keadilan bagi

warganya. Negara hukum menurut Immanuel Kant, yaitu yang dikenal sebagai

Negara hukum liberal atau Negara hukum dalam arti kata sempit yang

diistilahkan dengan “nachtwakerstaat”. Nachtwakerstaat karena Negara hanya

berfungsi seperti “Penjaga Malam” yang menjaga keamanan dan keselamatan

para warganya, tidak ada campur tangan dalam bidang ekonomi. Negara

hukum liberal karena menitikberatkan kepada individu atau perseorangan,

dalam hal ini kepentingan individu yang ditonjolkan. Akibatnya orang yang

mempunyai kemampuan tinggi akan selalu menang dalam persaingan dengan

orang yang tidak mampu, yang akhirnya dapat menimbulkan gejolak sosial.
Untuk mengatasi hal tersebut, timbullah paham baru sesuai
dengan perkembangan zaman, yang mengatakan bahwa
untuk mencapai dan menciptakan kemakmuran Negara
harus ada campur tangan lebih luas dalam bidang
ekonomi, sosial dan budaya. Akan tetapi, campur tangan
itu harus telah diatur terlebih dahulu dalam peraturan
perundang-undangan agar pemerintah tidak berbuat
sewenang-wenang atau melampaui batas kekuasaannya.

Konsep ini dikenal dengan istilah “Negara

Kesejahteraan” atau Welvaarstaat yang


C. Ciri-ciri dan Macam-macam
Pembagian Hukum

Ciri-ciri hukum, yaitu sebagai berikut.


 Adanya perintah dan/atau larangan
 Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati
oleh setiap orang.
Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut beberapa asas
pembagian, sebagai berikut.
 Menurut sumbernya: hukum udang-undang, hukum kebiasaan (adat),
hukum traktat, dan hukum yurisprudensi.
 Menurut bentuknya: hukum tertulis dan hukum tak tertulis.
 Menurut tempat berlakunya: hukum nasional, hukum internasional, hukum
asing, hukum gereja.
 Menurut waktu berlakunya: ius constitutum (hukum positif), ius
constituendum, dan hukum asasi (hukum alam).
 Menurut cara mempertahankannya dan fungsinya: hukum materiil dan
hukum formil.
 Menurut sifatnya atau daya kerjanya atau sanksinya: hukum yang memaksa
dan hukum yang mengatur.
 Menurut isinya: hukum publik dan hukum privat.
KB 2 Penegakan Hukum di
Indonesia

Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya


maka dibentuk lembaga penegak hukum, yaitu:
A. Kepolisian
B. Kejaksanaan
C. Kehakiman
D. Lembaga penasihat atau bantuan hukum
KB 3 Kasus-kasus yang Berkaitan
dengan Hukum

 Kasus Pencurian Uang melalui ATM


 Kasus Perampokan

Anda mungkin juga menyukai