Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RESUME

Nama : Afif Al Gafari


Bp : 21101152600002
Jurusan : D3 Manajemen Informatika
Dosen : vivi puspita sari S.Ip, M.Pd

 pengertian HAM
HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam
kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku
secara universal dan diakui oleh semua orang.

HAM menurut Para Ahli

1. John Locke
Menurut John Locke, pengertian HAM adalah hak-hak yang langsung diberikan
Tuhan kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karena itu, tidak ada
kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya mendasar
(fundamental) bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.

2. Jan Materson
Menurut Jan Materson (komisi HAM PBB), pengertian HAM adalah hak-hak yang
ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia.

 Hakekat HAM
Dalam penerapannya, Hak Asasi Manusia (HAM) ialah tidak dapat di lepaskan
dari Kewajiban Asasi Manusia (KAM) dan juga Tanggung Jawab Asasi Manusia
(TAM).

Ketiganya ini ialah merupakan suatu keterpaduan yang berlangsung secara


seimbang. Apabila ketiga unsur asasi yang melekat pada individu manusia (baik itu
dalam tatanan kehidupan pribadi, kemasyarakatan, kebangsaan, kenegaraan, dan
juga pergaulan global) tidak berjalan dengan seimbang maka dapat di pastikan akan
menimbulkan kekacauan dan juga kesewenang – wenangan didalam tata kehidupan
manusia
 Sejarah pemikiran HAM
Lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta. Ide untuk merumuskan dalam
suatu naskah internasional berangkat dari kondisi perang dunia yang melibatkan
banyak pihak di dunia ini, dimana hak asasi manusia pada saat itu terinjak-injak.
Perang dunia ke I dan ke II telah merevitalisasi HAM menjadi wacana dunia dengan
dideklerasikannya Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia
tentang HAM) pada tanggal 10 Desember 1948 oleh negara-negara yang tergabung
dalam PBB Sebelum adanya deklarasi tersebut, sebenarnya telah lahir beberapa
naskah HAM yang mendahuluinya, yang bersifat universal dan asasi.

 Bentuk-bentuk HAM
Bentuk hak-hak asasi di dalam kehidupan masyarakat antara lain, sebagai berikut :

a.       Sebagai pribadi yang berketuhanan Yang Maha Esa, kita yakin bahwa hak-
hak asasi kita berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Yang artinya tuhan telah
Menganugerahkan hak kepada setiap manusi berupa hak hidup, hak kemerdekaan
dan kebebasan, serta hak memiliki sesuatu. Hingga patutlah kepada seluruh
manusia saling menghormati dan menghargai atas setiap hak asasi yang ada pada
setiap  manusia.

b.      Dalam kehidupan sehari-hari hak asasi mencakup hak untuk mendapat


perlakuan yang sopan baik ditempat kerja, di lingkungan sekolah/kampus, maupun
dilingkungan masyarakat pada umumnya.

c.       Mengakui dan menghargai pendapat bersama yang telah dirumuskan dan


disetujui dalam musyawarah walaupun secara pribadi berbeda pendapat.

d.      Rakyat rela mengorbanikan sebagian hak miliknya demi kepentingan umum


dan sebaliknya pemerintah memberikan ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

e.       Setiap masyarakat menghormati dan menghargai hak seseorang untuk dipilih


dan memilih dalam pemilu.

f.       Setiap masyarakat mempunyai kebebasan dalam berpendapat dan berpolitik


baik dalam bentuk tulisan maupun orasi, namun yang dimaksud adalah kebebasan
yang bertanggung jawab.

g.      Dalam peradilan, sekalipun tersangka sudah terbukti dalam tindak


kejahatannya, namun tetap diberlakukan asas praduga tak bersalah hal ini untuk
menghargai tersangka tersebut akan haknya dalam mendapat layanan dan
perlindungan hokum serta bersamaan kedudukannya dalam hokum.
 Bentuk pelanggaran dan Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM di Indonesia
Berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1 (6),
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik sengaja ataupun tidak disengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orangyang dijamin oleh Undang-undang ini dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
Pasal 7, Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi:
a)      kejahatan genosida;
b)      kejahatan terhadap kemanusiaan

Pengadilan HAM di Indonesia


        Pada hakikatnya, hak asasi manusia tersebut adalah merupakan hak dasar yang dimiliki oleh
setiap manusia semenjak dia lahir dan anugrah dari tuhan yang maha esa. Dengan demikian, hak
asasi manusia merupakan hak yang bersumber dari negara dan hukum. Oleh karena itu, sebagai
mana telah di kemukakan sebelum nya yang di perlukan dari negara dan hukum hanyalah
pengakuan dan jaminan perlindungan terhadap hak asasi manusia tersebut.
Dalam masyarakat internasional hak asasi manusia tersebut telah di akui secara resmi, dengan di
deklarasikan nya suatu piagam oleh persekutuan bangsa-bangsa (PBB) yang dikenal dengan
“universal declaration of human right”  (pernyataan sejagat tentang hak asasi manusia), pada
tanggal 10 desember 1948. Lebih lanjut, hak-hak asasi manusia tersebut dijabarkan dalam
berbagai instrumen(PBB) dalam bentuk konvensi internasional tentang hak asasi manusia.
Konvensi ini mengikat setiap negara yang ikut menandatanganinya dan setelah di ratipikasi oleh
masing-masing negara, maka konvensi tersebut akan mengikat secara langsung setiaap warga
negara dari negara yang bersangkutan. 

 Pengertian dan penggunaan hukum


Hukum adalah suatu sistem peraturan yang di dalamnya terdapat norma-norma
dan sanksi-sanksi yang bertujuan untuk mengendalikan perilaku manusia,
menjaga ketertiban dan keadilan, serta mencegah terjadinya kekacauan.
Ada juga yang mengatakan bahwa definisi hukum adalah suatu peraturan atau
ketentuan yang dibuat, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dimana isinya
mengatur kehidupan bermasyarakat dan terdapat sanksi/ hukuman bagi pihak
yang melanggarnya.

Pada dasarnya, penggunaan/tujuan hukum ini bersifat universal yaitu


terwujudnya ketertiban, ketentraman, kedamaian, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum, maka
semua perkara dapat diproses melalui pengadilan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

Secara umum, berikut ini adalah beberapa tujuan hukum;

 Mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat.


 Memberikan jaminan keamanan, kenyamanan, dan kebahagiaan
bagi setiap anggota masyarakat.
 Mengupayakan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
 Melaksanakan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
masyarakat.
 Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat.
 Sebagai sarana penegak dalam proses pembangunan.

 Lembaga-lembaga hukum
Ada 4 lembaga Penegak hukum di indonesia

1. Kepolisian

Polisi merupakan aparatur sipil yang dipersenjatai guna melindungi, mengayomi dan
melayani masyarakat. Landasan peraturan tentang kepolisian secara lengkap tertera
pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Tertuang dalam Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2002 bahwa fungsi kepolisian
adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.

2. Kejaksaan

Jaksa merupakan orang yang paling erat bersanding dengan hukum. Kewenangan
kejaksaan tertuju pada bidang pidana, perdata, tata usaha, dan militer. Hal ini tersirat
dalam pasal 30 UU No. 16 Tahun 2004. Di antara tugas-tugas jaksa seperti melakukan
penyelidikan, pengawasan, penuntutan, dan eksekutor putusan hakim di persidangan.

3. Advokat

advokat merupakan penegak hukum,hal itu tertera pada pasal 5 ayat Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Advokat berstatus sebagai penegak hukum,
bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang-undangan.
Wilayah kerja Advokat meliputi seluruh wilayah negara Republik Indonesia.

Jika disimpulkan dari UU tentang advokat, maka peran advokat berupa 4 (empat)
macam yaitu, penyedia jasa dan pemberi bantuan hukum, pengawas eksternal
pengadilan, penyeimbang proses penegakan hukum, dan pembela harkat dan martabat
manusia.

 Isu- isu tentang penegakan hukum di Indonesia

Penegakan hukum merupakan permasalahan yang cukup serius. Kepatuhan


masyarakat terhadap hukum yang berlaku sangat memprihatinkan. Persoalan ini
dipicu oleh lemahnya penegakan hukum itu sendiri. Banyak orang merasa bahwa
hukum di negeri ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dalam hal ini seharusnya
penegakan hukum tidak pandang pilih dan harus memberikan rasa keadilan bagi
semua masyarakat.
Penegakan hukum juga seharusnya bisa bertanggung jawab, memberi kepastian
kepada setiap masyarakat, tidak memihak dan tidak mudah di intervensi. Dengan ini
menunjukan bahwa hukum berfungsi sebagai mekanisme untuk melakukan integrasi
terhadap berbagai kepentingan masyarakat baik saat terjadi konflik atau tidak terjadi
konflik bahkan setelah terjadi konflik dalam masyarakat.

Seperti contohnya mulai dari korupsi bantuan sosial di masa sulit pandemi saat ini,
persoalan habib Rizieq yang menjadi kontroversi, dan juga Menteri kelautan dan
perikanan yang terlibat dalam kasus korupsi membelajakan uang gratifikasi terkait
izin ekspor benih lobster. Sebenarnya permasalahan hukum di Indonesia dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu sistem hukumnya, intervensi
kekuasaan, maupun pelidungan hukum dan penegakan hukum itu sendiri. Dalam hal
ini yang menjadi fokus kajian yaitu bagaimana kondisi hukum di Indonesia era
revormasi saat ini? dan apa saja yang perlu dilakukan untuk membenahi dan
menata kembali sistem hukun di Indonesia 

Anda mungkin juga menyukai