Anda di halaman 1dari 4

Konsep dasar Hak Asasi Manusia

1. Pengertian Hak Asasi Manusia; 2. Konsep Human Rights, Fundamental Rights, Basic
Rights; 3. Konsep dasar HAM.
Imam Aswad
Paper ke 1

Abstrak: Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh pembelaan didepan
hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang
tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum. Secara etimolgi hak merupakan unsur normative
yang berfungsi sebagai pedoman prilaku melindumgi kebebasan, kekebalan serta menjamin
adanya peluang bagi manusia dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi berarti
yang bersifat paling mendasar yang dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tak satupun
makhluk mengintervensinya apalagi mencabutnya. Jadi, Hak Asasi Manusia adalah hak dasar
yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi manusia berlaku secara
universal. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak asasi
diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang
tidak dapat diabaikan.
Pembahasan
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Istilah Hak asasi manusia berasal dari bahasa perancis Droits L’Homme yang
artinya hak-hak manusia.Dalam bahasa inggris menjadi Human Rights dan dalam
bahasa belanda disebut Menselijke Rechten. Setelah berkembangnya ajaran negara
hukum dengan pemerintahan demokrasi di mana warganegara memiliki hak-hak utama
dan mendasar yang wajib dilindungi oleh pemerintah dan dijamin dalam konstitusi,
maka berkembang istilah Basic Rights atau Fundamental Rights dalam bahasa inggris
dan Grond Rechten dalam bahasa belanda. Hak-hak asasi manusia sebagai warga
negara akan dilindungi dalam bentuk aturan hukum, baik dalam konstitusi maupun
undang-undang, karena itu di Amerika Serikat berkembang istilah Civil Rights (hak-
hak sipil). Dari terjemahan Fundamental Rights ini maka di Indonesia dalam Konstitusi
RIS 1949 dan UUDS 50 digunakan istilah Hak Dasar Manusia dan kemudian dalam
Tap MPR No.II/ 1978 Tentang Eka Prasetya Pancakarsa dipergunakan istilah hak asasi
manusia.1

Gagasan awal bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia
sejak ia lahir dan bahkan dalam kandungan yang dimotori oleh pemikiran hukum alam,
sehingga konsep hak sasi manusia menurut para sarjana pada umumnya dirumuskan sebagai:
hak-hak alamiah. Menurut John Lokce hak alamiah manusia adalah Life (hidup), healty
(kesehatan), liberty (kebebasan), property (hak milik) dan negara harus menjamin prinsip
persamaan dan perlindungan terhadap semua manusia dengan hak-hak alamiahnya itu.2

2. Konsep Human Rights, Fundamental Rights, Basic Rights


a) Human Rights = Hak Asasi Manusia.
Salah satu definisi yang autoritatif berasal dari badan – badan PBB yang mengurusi
soal hak manusiawi itu. Office of the High Commissioner for Human Rights
mendefinisikan, “Hak manusiawi pada umumnya dimengerti sebagai hak yang inheren bagi
manusia. Hak manusiawi itu tidak diberikan oleh suatu institusi, atau oleh seseorang, atau
bahkan oleh agama, tetapi diberikan oleh Sang Pencipta ketika Ia menciptakan manusia. Ia
ada sejak manusia lahir dan bertahan sampai dengan kematiannya. Boleh dikatakan bahwa
hak manusiawi itu adalah komponen sangat penting eksistensi manusia sebagai manusia.
Encyclopaedia Britanica memberikan definisi hak manusiawi mirip dengan yang disebut
di atas, “Hak manusiawi adalah hak yang dimiliki oleh seorang individu atau sekelompok
individu oleh karena mereka itu adalah manusia”.
Di Indonesia setidaknya ada dua dokumen penting yang membicarakan mengenai
definisi hak manusiawi, yakni TAP MPR NOMOR XVII /MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia dan UU no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam dua dokumen yang
dikeluarkan dalam waktu yang berdekatan itu ternyata ada perbedaan yang cukup penting.
TAP MPR NOMOR XVII / MPR/1998 tentang Hak asasi Manusia nomor C.2.a
didefinisikan, “Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang
sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa ….” Dalam UU no.
39 tahun 1999 pasal 1 didefinisikan, “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa ….”
b) Hak Asasi Manusia – Fundamental Human Rights

1
Sri Utari. 1995. Pengertian dan Sejarah Hak Asasi Manusia (hasil Penelitian. Fakultas Hukum Unud Denpasar,
h.2
2
Lihat pembahasan Locke Chapter II Of the State of Nature, John Locke.1690. TwoTreatises of Civil
Government, London. J,M Dent & Sons LTD. h.118-128.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V) memberikan arti leksikal kata ‘asasi’ sebagai
berikut: “bersifat dasar; pokok.” Sesuatu yang bersifat dasar itu adalah sesuatu yang
mendasari adanya sesuatu. Kalau dikatakan hak asasi manusia maka itu adalah sesuatu
yang mendasari adanya hak manusiawi atau yang mendasari adanya manusia.
Ketika mendefinisikan hak manusiawi, The United Nations Human Rights Office
mengatakan, “Hak manusiawi adalah hak yang kita miliki semata-mata karena kita ada
sebagai manusia. Hak-hak universal ini melekat pada kita semua, tanpa membedakan
nasionalitas, jenis kelamin, asal-usul kewarganegaraan ataupun etnis, warna kulit, agama,
dan semua status lainnya. Hak-hak itu itu mulai dari yang paling fundamental – hak untuk
hidup – sampai dengan hak-hak lain yang menjadikan hidup itu layak untuk dihidupi,
seperti halnya hak atas makanan, pendidikan, bekerja, kesehatan, dan kebebasan”.
Terminologi hak asasi manusia menurut Menfrad Nowak3 mendeskripsikan dua istilah:
• Human Rights mencakup; norma hukum untuk semua orang; dan b. norma hukum
individu individu;
• Fundamental Rights (hak-hak dasar):
a. adalah norma hukum nasional yang mencakup hak-hak warga negara (rights of
citizen); b. norma hukum tentang hak-hak bangsa (collective Rights). Contohnya
adalah declaration des droit L’Home et du citoyen 1789 (hak manusia dan hak warga
negara); c. norma hukum yang hanya Fundamental Rights inilah yang dimaksud
dengan istilah lain sebagai hak-hak konstitusional warga negara.

3. Konsep dasar HAM.

HAM adalah hal yang sudah melekat pada diri manusia sejak dilahirkan, karenanya
sebagai manusia yang sama – sama memiliki HAM, kita harus saling menghormati antara
manusia satu dan manusia lainnya. HAM sendiri tidak langsung diakui oleh semua orang,
nyatanya banyak sekali pelanggaran – pelanggaran HAM yang pernah terjadi di masa lalu
bahkan hingga sekarang. Untuk dapat menegakkan HAM diperlukan kesadaran dari masing
– masing diri manusia. Oleh karena itu, sekarang ini banyak sekali lembaga yang dibentuk
untuk melindungi HAM sebagai upaya penegakkan HAM yang sampai saat ini belum
seutuhnya sempurna.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih
dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber

3
Atmadja,I Dewa Gede. Norma dan Standar Hak Asasi Manusia: Perspektif Konstitusi.Jurnal Konstitusi
PKKFH Unud Vol 1. Nomor 1. h. 50
utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif,
juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok
atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan
HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan
HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM. Dalam perundang-
undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan tentang
HAM.Pertama, dalam konstitusi (UUD Negara).Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP
MPR).Ketiga, dalam Undang-undang.Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-
undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan
lainnya. Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat
kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam
ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang, antara lain
melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam
konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam
konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk
Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan
seringnya mengalami perubahan.
Undang-undang yang mengatur hak asasi manusia diindonesia :
• Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup.
• Pasal 28 B mengatur tentang hak berkeluarga.
• Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.
• Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hukum.
• Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama.
• Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.
• Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan sosial.

Anda mungkin juga menyukai