UNDANGAN
50
perlindungan terhadap HAM ialah menjaga keselamatan eksistensi
12 Tahun 2011.
Tertinggi.
dalam UUD NRI 1945 merupakan basic law adalah norma hukum
51
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh yang
Oleh karena itu, di sini posisi Hak Asasi Manusia adalah norma
1. Human Rights
2. Natural Law
3. Fundamental rights
1
Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam
Hukum Nasional dan Internasional, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1994, hlm. 2.
52
4. Hak-Hak Asasi Manusia
5. Hak Kodrati
bahwa selama ini, Hak Asasi Manusia sering juga disebut hak
kodrat, hak dasar manusia, hak mutlak atau dalam bahasa Inggris
2
Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia ....,
Ibid.
53
istilah sebagaimana halnya dengan kajian keilmuan dibidang
HAM.3
manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari
3
Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia ....,
Ibid, hlm 3
4
Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia ...., Ibid
5
Aswanto. Bahan Kuliah Program Doktor Ilmu Hukum PPS UNHAS.
54
Pengertian HAM yang diutarakan diatas, lebih menitik
secara yuridis dari pengertian HAM itu sendiri. Oleh karena itu,
lain halnya dengan hak dasar, sebagai suatu hak yang diperoleh
55
Filosofis HAM adalah kebebasan yang berbasis
kepentingan umum.
56
bermula dari Yurisprudensi Romawi yang kemudian meluas pada
etika teori alam (natural law). Tentang hal ini, Robert Audi
confers natural right.6 Konsep HAM yang sekarang ini diakui oleh
mulai berlaku tidak hanya untuk rakyat, akan tetapi juga berlaku
berkuasa berikutnya.
6
Robert Audi dalam Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam
Konstitusi-konstitusi Indonesia, Kencana: Jakarta, 2005, hlm. 50.
57
penegasan bahwa “tiada seorangpun boleh ditangkap atau
7
Robert Audi dalam Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia ..., Ibid, hlm.
52
8
Di unduh dari http://kasmanpost.blogspot.com/2007/02/sejarah-ham.
Dikunjungi pada tanggal 03 September 2017, pukul 19.30 WIB.
58
hidup dan mengejar kebahagiaan, serta keharusan mengganti
tersebut.
59
(property), kebebasan (liberty), persamaan (egalite), keamanan
al’oppresstion).
Desember 1948. Hal yang baru dalam deklarasi ini adalah adanya
dunia.
60
ini, penegakan HAM menjadi semakin gencar di seluruh dunia.
9
Di unduh dari http://kasmanpost.blogspot.com/2007/02/sejarah-ham.
..., Ibid.
10
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia,
Bina Ilmu, Surabaya, 2010, hlm. 61
61
Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disingkat UUD
pada saat membahas falsafah negara atau dasar negara, HAM dan
1959.
UUD NRI 1945. Hal ini juga telah ditekankan oleh para pendiri
sebagai berikut:
62
“Walaupun yang dibentuk itu negara kekeluargaan,
tetapi masih perlu ditetapkan beberapa hak dari
warga negara agar jangan sampai timbul negara
kekuasaan (Machsstaat atau negara penindas).”
63
UUD Tahun 1945 sebelum diubah dengan perubahan
ayat (2), Pasal 28, Pasal 29 ayat (2), Pasal 30 ayat (1), Pasal 31 ayat
(1), dan Pasal 34. Dari semua pasal tersebut, istilah HAM tidak
mengenai hak warga negara atau the citizen rights atau biasa juga
64
negara hanya berlaku bagi orang yang berstatus sebagai warga
terkait dengan ide HAM. Akan tetapi, Pasal 28 UUD Tahun 1945
pikiran dengan lisan dan tulisan itu masih akan diatur lebih lanjut
undang-undang.
dengan 10 pasal serta 24 ayat yaitu Pasal 28A sampai dengan Pasal
65
HAM yang diakui secara universal. Seluruh HAM yang tercantum
HAM dapat dibatasi juga diperkuat dengan Pasal 28J sebagai pasal
regocnition and respect for the rights and freedoms of others and
66
manapun ia berada harus dijamin hak-hak dasarnya. Pada saat yang
tidak ada yang bersifat mutlak, termasuk hak asasi yang diatur
dalam Pasal 28I ayat (1) UUD NRI 1945. Pembatasan HAM di
pun HAM di Indonesia yang bersifat mutlak dan tanpa batas. HAM
kelompok, yaitu hak sipil dan politik, hak ekonomi, sosial, dan
budaya, hak atas pembangunan dan hak khusus lain, serta tanggung
jawab negara dan kewajiban asasi manusia. Selain itu, terdapat hak
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
67
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
UUD NRI 1945 (Pasal 28A s/d Pasal 28J) adalah merujuk pada
oleh amandemen pada Pasal 28J UUD NRI 1945 yang mengatur
28J pada saat itu adalah pasal mengenai pembatasan HAM yang
mengenai kewajiban asasi. Jadi tidak saja hak asasi tetapi juga
68
menjadi basic law adalah norma tertinggi yang harus dipatuhi oleh
pelaksanaanya oleh negara. Karena itulah pasal 28I ayat (4) UUD
terutama pemerintah.
69
ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa
dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, sipil, serta hak atas
keduanya seperti dua sisi dalam satu mata uang artinya apabila
70
pengawal bagi hukum dalam merealisasikan perwujudan nilai-nilai
peraturan perundang-undangan.
11
Masyhur Effendi. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi ..., Op.Cit., hlm.
5.
71
Peraturan ialah suatu konsep yuridis (legal concept) untuk
12
Titon Slamet Kurnia, Sistem Hukum Indonesia, CV Maju Mndur,
Bandung, 2016, hlm.32.
72
dilakukan kepada para subjek hukum. Secara teoritis peraturan
13
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
14
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
15
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
73
kebolehan (a may) untuk menyimpang dari perintah dan larangan.
apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan, tentang apa yang
16
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
17
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid., hlm.33
74
Konsep kepastian hukum menurut L.J. van Apeldoorn
making readers understand what the law commands, and with less
18
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
19
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
75
hubungan antara konsep kepastian hukum dan keharusan adanya
peraturan perundang-undangan.
20
Titon Slamet Kurnia, Sistem ..., Ibid.,
76
berperilaku dengan cara tertentu, karena hal itu adil atau memenuhi
rasa keadilan.21
21
Bernard Arief Sidharta, Ilmu Hukum Indonesia, FH UNIKA
Parahyangan, Bandung, 2010, hlm. 88.
22
Mahmutarom HR., Rekonstruksi Konsep Keadilan, Badan Penerbit
UNDIP, Semarang, hlm. 119.
77
bagaimana dan ke arah mana sistem tersebut akan
dikembangkan.23
23
Sajipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Penerbit
Buku Kompas, Jakarta, 2006, hlm. 140.
78
merupakan landasan bagi terbentuknya peraturan perundang-
79
undangan yang telah dibentuk secara sah tidak mengedepankan
24
Krisna Djaya Darumurti, Diskresi ..., Op.Cit., hlm. 12
80
supaya undang-undang tidak jatuh dari kesewenang-wenangan.25
undang-undang.
25
Krisna Djaya Darumurti, Diskresi ..., Ibid.,
81