1. Pengertian HAM
mengatakan bahwa HAM dalam konteks ini (Barat) merupakan hak yang tidak
dapat diganggu oleh siapa pun dengan alasan bahwa setiap individu adalah
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi
1
Rozali dan Samsyir, Perkembangan HAM dan Keberadaan Pengadilan HAM di
Indonesia, Jakarta, 2002, hal. 7.
2
Mohammad Monib, Islah Bahrawi, Islam dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan
Nurcholis Majid (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 42.
3 UU RI No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
Mengenai definisi HAM, maka akan muncul berbagai perspektif dan
memberikan beberapa point penegasan penting terkait HAM. Salah satu esensi
pokok HAM yaitu suatu pengertian tentang hak asasi manusia diperlukan
kebebasan dari rasa takut dan dari ancaman penyiksaan, dan satu jaminan
2. Sejarah HAM
dan usaha menegakkan hak-hak asasi manusia dari berbagai bangsa banyak
Sejarah hak asasi manusia secara khusus dapat ditelusuri sejak adanya
Magna Charta di Inggris (1215), Habeas Corpus Act (1679), Petition of Rights
(1689), dan Bill of Rights (1689). Semangat Magna Charta inilah yang
4
Mohammad Monib, Islah Bahrawi, Islam dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan
Nurcholis Majid (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 43.
kemudian melahirkan undang-undang dalam kerajaan inggris tahun 1689 yang
berintikan “Manusia sama di muka hukum (equality before the law,5 adagium
mengakui dan menjamin asas persamaan dan kebebasan sebagai warga negara.
Asas ini pula yang nantinya menjadi dasar hak-hak asasi manusia seperti
1948.
amat besar, maka trias politika yang lahirnya didorong oleh sebuah keinginan
untuk mencegah tirani yang pada intinya membuat pemisahan antara legislatif,
eksekutif dan yudikatif sehingga seorang raja tidak bisa bertindak semena-
mena.
5
Ahmad Kosasih, HAM dalam Persfektif Islam Menyingkap Persamaan dan
Perbedaan antara Islam dan Barat, (Jalarta: Salemba Diniyah, 2003), edisi pertama, h. 21.
6
Ahmad Kosasih, HAM dalam Persfektif Islam Menyingkap Persamaan dan
Perbedaan antara Islam dan Barat, (Jalarta: Salemba Diniyah, 2003), edisi pertama, h.
21.
Rights yaitu hak personal (Hak jaminan kebutuhan pribadi), hak legal(hak
jaminan perlindungan hukum), hak sipil dan politik, hak subsistensi (hak
jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan), dan hak ekonomi.
Selain itu, PBB juga menerima Convenants Of Human Rights saat sidang PBB
pada 16 Desember 1966, hingga sekarang masalah hak asasi manusia telah
manusia.
memiliki kemuliaan dan keutamaan, memiliki harkat dan martabat yang tinggi,
Terjemahan:
“dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami
angkut mereka didaratan dan dilautan, kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan mahluk yang telah kami ciptakan.”(Q.S. Al-Isra:70 )
Sistem HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang
hanya ditentukan oleh tingkat ketakwaannya.3 Hal ini sesuai dengan firman
manusia yang di mana ia lepas dari ketentuan Allah, agama dan moral.
itu, tampak bahwa hak asasi manusia dalam Islam bersifat ilahiyyah,
manusia.
B. Kedudukan HAM dalam Islam
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugrah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat. Dalam hal ini semua
manusia dikaruniai akal budi dan hati nurani untuk saling berhubungan
berasal dari siapapun, melainkan berasal dari causa prima alam semesta ini
yaitu Tuhan yang Maha Esa. Islam telah menetapkan kebebasan kepada
sesuatu yang wajib baginya, karena manusia dilahirkan dalam keadaan bebas
dan harus hidup dalam keadaan bebas. Kebebasan dan persamaan berasal
persamaan dengan hak kebebasan untuk sebuah tujuan yang jelas, yaitu
masyarakat.
tentang konsep hak asasi manusia, dan tentu saja konsep tentang hak asasi
manusia kepada jalan Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati apa yang
setiap manusia tanpa memandang warna kulit, bangsa dan agama. Demikian
juga Sayyid Qutb menyatakan bahwa martabat merupakan hak alami setiap
individu. Anak Adam sejak awal dimuliakan bukan karena atribut personal
mereka dan bukan karena status sosial mereka, melainkan karena mereka
adalah manusia.35
pokok, seperti hak untuk hidup, kesejajaran, persamaan, kebebasan dan lain-
didasarkan pada diri manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Islam,
manusia dalam setting yang terpisah dengan Tuhan (devided God). Hak Asasi
Manusia merupakan hak yang secara alamiah akan diperoleh seseorang sejak
lahir. Perbedaan persepsi tentang manusia, hak-haknya, hingga nasibnya
merupakan salah satu sebab yang memicu konflik antara dunia Barat dengan
Timur, dalam hal ini adalah Islam. HAM adalah anugrah Tuhan, sehingga
1) Kebebasan individu
lain.37
2) Kebebasan Politik
meliputi hak-hak sipil dan politikdan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya
harus mendapatkan perhatian negara secara berimbang. Kedua ranah hak ini
Tujuan dari HAM itu sendiri menurut UU No. 39 Tahun 1999 yaitu
undang ini, adalah untuk meninggikan harkat, martabat bangsa dengan harapan
tidak dapat membatasi orang lain diluar koridor hukum yang berlaku.Sesuai
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”.
Salah satu rujukan penting untuk membaca penerapan hukurn pidana Islam
Konvensi ini menjadi satu rujukan dunia internasional untuk melihat dan
dengan hak asasi manusia ataukah tidak. Negara Indonesia telah meratifikasi
asasi manusia. Rajam ialah sanksi hukum pidana berupa pembunuhan terhadap
para pelaku zina muhshan (yaitu orang yang berzina sementara ia sudah
pernah menikah atau masih dalam ikatan pernikahan dengan orang lain).
yang hebat, baik jasmani maupun rohani, yang dengan sengaja dilakukan pada
seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari orang itu atau
dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah
dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh orang itu atau orang ketiga, atau
mengancam atau memaksa orang itu atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan
yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau
persetujuan, atau sepengetahuan pejabat publik atau orang lain yang bertindak
Hak Sipil dan Politik menyatakan bahwa tidak seorang pun dapat dapat
dikenakan penyiksaan atau perlakuan atau hukuman lain keji, tidak manusiawi
atau merendahkan martabat. Dan pada Pasal 5 Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (DUHAM) juga dinyatakan bahwa tidak seorang pun boleh disiksa
bagi orang yang belum diberitahukan sebelumnya tentang hukuman yang akan
dijatuhkan kepadanya tentu dianggap telah berbuat zalim kepada orang
maupun Qanun tidak serta merta biasanya langsung berlaku pada saat detik,
jam, hari dan tanggal itu juga. Akan tetapi kebiasaannya dibutuhkan waktu