Anda di halaman 1dari 17

Jalasah Ruhiyah – Keputrian Al-Ilmi

Lelahmu, apa sudah


LILLAH?

Oleh : Yulia Shafira B.


Sekilas Biodata ^-^)/

Nama : Yulia Shafira Butar-butar, S.Kom


TTL : Perbaungan, 17 Juli 1996
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Amanah : Inhouse ODOJ Serbing, dan Designer @kakrizmi
Motto Hidup : Irhamman fil ardhi yarhamka manfissama
(Barang siapa menyayangi yang ada di bumi,
niscaya yang di Langit akan menyayanginya)
Lelah menjadi LILLAH,
“Agar rasa capek kita
bernilai pahala di
Sisi ALLAH SWT~”
Coba Perhatikan

Berapa banyak manusia yang merasa letih,


tetapi justru berbuah petaka?
Allah taala berfirman:
)4( ً‫اميَة‬ ْ َ ‫) ت‬3( ٌ‫اصبَة‬
ً َ‫صلَى ن‬
ِ ‫ارا َح‬ ِ َ‫َاملَةٌ ن‬
ِ ‫ع‬
“Jiwa-jiwa yang telah banyak bekerja dan yang merasa lelah, Dia
masuk ke neraka yang panas.”
[Qs. Al Ghasyiyah (88) ayat 3-4]
Siapakah itu?

Ibnu Katsir rahimahullah ketika menjelaskan ayat ini, beliau mengatakan:

‫ت َي ْو ََ ْاِِْ َيم َم ِِ ن ا‬
ِ‫َمرا اممي‬ ْ ‫صلِ َي‬ ْ ‫ص َب‬
َ ‫ َو‬،‫ت فِي ِه‬ ‫ع َم اًل كَثِ ا‬
َ َ‫ َون‬،‫يرا‬ ْ َ‫ع ِمل‬
َ ‫ت‬ َ ْ‫قَد‬
“Dia telah bekerja dengan pekerjaan yang banyak, dia telah merasa kecapaian
padanya, dan dia di hari Kiamat masuk ke dalam neraka yang sangat panas.”
[Tafsirubnu Katsir 8/384]

Ketika menjelaskan siapa mereka, Al Qurthubi menyebutkan perkataan Ibnu Abbas


radliyallahu anhu bahwasanya mereka adalah orang-orang yang membuat jiwanya
letih karena maksiat terhadap Allah azza wa jalla dan karena kekafiran, seperti para
penyembah berhala dan orang-orang kafir dari Ahlu Kitab. [Tafsirul Qurthubi 20/27]
Setelah anda mengetahui bahwa ada banyak orang
yang mendapat rasa capai, tetapi lelah mereka itu
justru berakibat siksa, tentu kita tidak ingin termasuk
dari golongan mereka bukan?
Nah, ada dua cara agar rasa capai yang kita rasakan dihitung
sebagai ibadah oleh Allah SWT.

Dua cara itu adalah :


.
.
.
Ikhlaslah dalam bekerja

Banyak orang mengetahui hal ini, tetapi masih banyak orang tidak

1. mengamalkan hal ini.


Ketika anda bekerja, jangan pernah niatkan semata-mata hanya untuk
mencari kebahagiaan dunia. Akan tetapi, letakkan tujuan anda untuk
mencari ridho Allah taala.
Contoh

- Seorang bapak bekerja, jangan hanya meniatkan pekerjaan untuk


mencari uang semata. Apalagi kalau hanya agar dapat hidup enak.

1.
Niatkanlah untuk menafkahi keluarga karena itu merupakan kewajiban
kepala rumah tangga yang telah diwajibkan oleh Allah azza wa jalla.
- Seorang ibu merawat anaknya, menjaga rumah suaminya, jangan hanya
dengan niat bahwa itu adalah tugasnya. Niatkanlah semua karena Allah.
Bahwa Allah menyuruh seorang istri untuk taat kepada suaminya.
- Begitu pula seorang anak, niatkanlah semua karena Allah.
Bekerjalah dengan benar

2.
Bekerja dengan ikhlas saja tidak cukup. Kita harus memastikan bahwa
apa yang kita lakukan itu juga benar dan sesuai dengan perintah dari
Allah taala.
Bekerja dengan benar disini maksudnya adalah bekerja sesuai dengan
tuntunan yang diajarkan oleh Allah taala.
Contoh

2. - Ketika seorang suami mencari nafkah, maka carilah nafkah yang halal
dan dari jalan yang halal. Begitu pula yang lainnya, usahakan semuanya
tidak melanggar larangan-larangan syariat yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Laluuu?

Bagaimana agar perjuangan kita berasa bermakna


bagi kita buat dijalani?
Ada sebuah kisah dari 3 orang pemuda yang sedang menyusun batu
bata. Saat ketiganya ditanya, untuk apa menyusun batu bata? Yang
pertama menjawab “Yaa hanya ingin menyusunnya saja”. Yang kedua
punya jawaban lain “Oh saya ingin membuat tembok”. Yang ketiga
menjawab dengan semangat “Saya ingin membangun istana”. Ujarnya
sembari tersenyum. Apa perbedaan dari ketiganya? Sama-sama
menyusun batu bata tapi tujuan akhirnya berbeda. ada yang tanpa arah,
ada yang jangka pendek, dan ada pula yang punya tujuan besar.
Contoh selanjutnya, “Kenapa kuliah?” disuruh orang tua. Kenapa
kalau disuruh orang tua? Kenapa harus patuh? Karena takut
dosa. Kenapa takut dosa? Takut disiksa diakhirat. Akhirnya
ternyata letaknya karena yakin dengan janji Allah, kalau dosa ya
disiksa. Jadi, temukan tujuan jelas yang ingin dicapai dan beri
makna, meskipun itu sesuatu yang terpaksa awalnya, gali terus
maknanya. Gali terus hingga ujungnya karena “aku akan kembali
padaNya dengan cara yang mulia lagi indah”.
Kesimpulan

Ingat untuk apa kamu diciptakan dan ingat goal besar hidupmu
meraih ridho ALLAH SWT dan kembali kepada ALLAH SWT
dalam keadaan sebaik-baiknya,
Kemudian, jadikan itu sebagai dasar kamu dalam menjalani
setiap aktivitas kehidupanmu.
“Dunia memang tempatnya berlelah-lelah, karena
Sesungguhnya istirahat kita nanti, ketika kaki kita telah
Menapak di Syurganya ALLAH SWT”

Bersemangatlah kawan!
Sekian, Wallahu a’lam
Bisshawwab

Assalamu’alaykum
warahmatullah wabarakatuh

Special thanks to :
Mbah Google dan Canva

Anda mungkin juga menyukai