Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERJALANAN HIDUP MANUSIA


DARI ALAM RUH SAMPAI ALAM AKHIRAT

Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah AIK


Dosen: Fakhruddin Arrozi, S.H.I., M.S

Oleh :

NOVI AYU SAMODYANING TYAS


NIM: 2102050372

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua rahmat-
Nya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK. Selain itu, penulisan makalah ini juga
bertujuan ntuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang mata kuliah yang saat ini
sedang dipelajari.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar menjadi lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat, baik bagi penulis sendiri maupun bagi para
pembaca.

Lamongan, 18 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Alam Ruh.....................................................................................................................3
2.2 Alam Rahim.................................................................................................................4
2.3 Alam Dunia..................................................................................................................6
2.4 Alam Barzakh / Kubur.................................................................................................8
2.5 Alam Akhirat...............................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia mengalami beberapa periode kehidupan, namun pada


akhirnya kehidupan manusia akan kembali kepada allah untuk mendapatkan reward
atau punishment atas apa yang dilakukan manusia dalam periode kehidupannya. Secara
sederhana kehidupan manusia disebutkan Allah SWT ada dua peroiode besar yaitu
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, sebagaimana dalam al qur’an disebutkan dalam
surat al qoshos : 77.

“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. 52
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Dalam surat Al-Baqarah ayat 201

“Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Ayat diatas mengambarkan dua periode besar kehidupan yang akan dilalaui oleh
manusia yaitu kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, jika kehidupan dunia adalah
kehidupan mencari bekal makan kehidupan akhirat adalah kehidupan menikmati bekal
yang dibawa oleh manusia, dalam artian lain kehidupan akhirat adalah kehidupan
mempertangungjawabkan atas apa yang dilakukan oleh manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga akhirat?

1
2. Apa orientasi manusia hidup di dunia ini?
3. Apa tujuan dan fungsi manusia hidup di dunia ini?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga akhirat
2. Mengetahui orientasi manusia hidup didunia ini
3. Mengetahui tujuan dan fungsi manusia hidup di dunia ini

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pernahkah kita mengajukan pertanyaan kepada diri kita masing-masing,


Dimanakah kita sebelum dilahirkan? Apa dan bagaimana kita selama di alam
kandungan yang gulita itu? Bagaimanakah proses perjalanan yang melelahkan
itu sehingga kita sampai ke dunia ini? Lantas apa tujuan kita hidup di dunia?
Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian hari usia
kita semakin berkurang? Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita melangkah?
Sekilas pertanyaan- pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya
sungguh luar biasa. Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses
perjalanan manusia, dari alam ruh hingga alam yang kekal nan abadi yakni
akhirat. Saat ini kita berada di alam Dunia, namun pernahkah kita sejenak
merenungkan ini ?
Berikut 5 macam alam yang akan kita lalui dalam proses kehidupan
manusia, yang semoga sedikit penjelasan ini akan membuat kita bermuhasabah
(evaluasi diri) yang insyaallah semakin mendekatkan kita pada sang Khaliq.
Adapun lima macam alam itu :

2.1 Alam Ruh


Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah SWT
setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin,
bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan
untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena manusia diciptakan
untuk menjadi khalifah di muka bumi dan untuk memakmurkannya.

Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon


manusia, yaitu ruh- ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil
sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-A‟raf
ayat 172:

ُ ‫ك ِم ۢ ْن بَنِ ْٓي ٰا َد َم ِم ْن ظُهُوْ ِر ِه ْ^م ُذ ِّريَّتَهُ ْم َواَ ْشهَ َدهُْ^م ع َٰلٓى اَ ْنفُ ِس ِه ۚ ْم اَلَس‬
‫ْت بِ َربِّ ُك ۗ ْم‬ َ ُّ‫َواِ ْذ اَ َخ َذ َرب‬

َ‫قَالُوْ ا بَ ٰل ۛى َش ِه ْدنَا ۛاَ ْن تَقُوْ لُوْ ا يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة اِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰه َذا ٰغفِلِ ْي ۙن‬

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi

3
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan) (QS. Al-Araf:72)”

Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke


dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama
yang lurus.Seperti disebutkan dalam Al Qur’an surah Ar Rum ayat 30:
َ ِ‫ق هّٰللا ِ ٰۗذل‬
‫ك ال ِّديْنُ ْالقَيِّ ۙ ُم‬ ۗ
ِ ‫اس َعلَ ْيهَا اَل تَ ْب ِد ْي َل لِخَ ْل‬
‫ك لل ِّديْن حن ْيفً ۗا ف ْ هّٰللا‬
َ َّ‫ط َرتَ ِ الَّتِ ْي فَطَ َر الن‬ ِ ِ َ ِ ِ َ َ‫فَاَقِ ْ^م َوجْ ه‬

ِ َّ‫َو ٰل ِك َّن اَ ْكثَ َر الن‬


َ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ ۙن‬

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
(Ar-Rum: 30). “
Adapun Rasulullah SAW pernah bersabda: “Setiap anak dilahirkan secara
fitrah. Maka kedua orang tuanya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau
Majusi.” (HR Bukhari).

2.2 Alam Rahim


Alam rahim adalah masa kehidupan sejak pertama dalam rahim para ibu
sebelum dilahirkan. Ketika Allah SWT menciptakan Adam a.s. Dia
menyimpankan zurriyat di tulang punggungnya yaitu kaum “ahli kanan” (ahlul-
yamin) dan kaum ahli kiri (ahlul-syimal). Allah SWT pernah mengeluarkan
semua zurriyat ini dari tulang punggung Adam a.s. pada hari mitsaaq (hari
pengambilan janji manusia untuk mengakui keesaan dan ketuhanan Allah SWT
di Na'man, sebuah lembah yang dekat padang Arafah).

Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam


rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40
hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah
janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah
manusia ke dunia.

4
Dalam surah Al-Mursalaat, surah ke 77 ayat 20 - 23 Allah SWT berfirman:

^ٍ ‫اَلَمۡ ن َۡخلُ ۡق ُّكمۡ ِّم ۡن َّمٓا ٍء َّم ِه ۡي ۙ ٍن فَ َج َع ۡل ٰنهُ فِ ۡى قَ َر‬


ٍ ‫ار َّم ِك ۡي ۙ ٍن اِ ٰلى قَد‬
‫َر َّم ۡعلُ ۡوۙ^ٍم فَقَد َۡرنَا ۖ فَنِ ۡع َم‬
‫ۡال ٰق ِدر ُۡون‬

َ ‫َو ۡي ٌل ي َّۡو َم ِٕٕٮِ^ ٍذ لِّ ۡل ُم َك ِّذبِ ۡي‬

”Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani),


kemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh (rahim), sampai waktu
yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik
yang menentukan.(QS. Al-Mursalat:20-23)”

Allah mengingatkan kepada manusia tentang asal-usul penciptaannya.


Dalam Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 20-23 ini dijelaskan bahwa manusia
diciptakan secara bertahap yang berawal dari setetes mani yang kemudian Allah
jadikan sebaik-baiknya susunan pada tubuh manusia daripada susunan pada
makhluk lainnya.

Tafsir Surah Al Mursalat Ayat 20-23 ini mengajak kita untuk berpikir
akan kekuasaan Zat yang Maha Pencipta sehingga kita senantiasa bersyukur
kepada Allah. Pada ayat ini, Allah mengingatkan kembali dengan suatu
pertanyaan, “Tidakkah manusia itu dijadikan dari setetes air yang hina?” Air
yang hina yang disebut mani ini tersimpan dalam tempat yang kokoh yakni rahim
ibu. Di situlah mani sang ayah dengan sel telur ibu bercampur dan mengikuti
proses kejadian tahap demi tahap yang diatur dengan sangat rapi dan teliti oleh
yang Mahakuasa. Setelah cukup waktu yang ditetapkan, maka lahirlah calon
manusia itu dalam bentuk bayi.
Menurut sains, rahim atau uterus adalah tempat dimana embrio dan janin
tumbuh dan berkembang, sebelum dilahirkan dalam bentuk anak manusia yang
utuh. Rahim disebutkan sebagai tempat yang kokoh dan aman karena beberapa
hal, yaitu:

1. Letaknya terlindung karena terletak di antara tulang panggul. Ia ‘dipegang’ secara


kuat di kedua sisinya oleh otot-otot, yang pada saat bersamaan memberikan

5
kebebasan kepada rahim untuk bergerak dan tumbuh sampai beberapa ratus kali
ukuran sebelumnya, pada saat puncak kandungan sebelum melahirkan.

2. Pada saat kehamilan, dihasilkan suatu cairan yang dinamakan progesteron, atau
biasa disebut sebagai hormon kehamilan, yang berfungsi untuk merendahkan
frekuensi kontraksi rahim.

3. Embrio yang ada di dalam rahim dikelilingi oleh beberapa lapisan membran yang
menghasilkan suatu cairan dimana embrio itu berenang di dalamnya. Hal ini
menjaga embrio dari kemungkinan rusak akibat benturan dari luar.;Ada satu ayat
lain yang mengindikasikan tahapan-tahapan pengembangan dan keamanan yang
ditawarkan rahim kepada janin:

ُ ۗ ‫ث ٰذلِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم لَهُ ْال ُم ْل‬


‫ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه ۚ َُو‬ ‫ك‬ ٍ ۗ ‫ت ثَ ٰل‬ ۢ
ٍ ‫يَ ْخلُقُ ُك ْم فِ ْي بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم َخ ْلقًا ِّم ْن بَ ْع ِد َخ ْل‬
ٍ ٰ‫ق فِ ْي ظُلُم‬

٦   َ‫فَاَ ٰنّى تُصْ َرفُوْ ن‬


“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang
memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat
dipalingkan? (az-Zumar: 6)”
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari yang
sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat
untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rezeki, ajal, amal, dan
sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim)

2.3 Alam Dunia


Alam Dunia adalah Masa kehidupan di dunia sejak dilahirkan dan
diwafatkan oleh Allah SWT. Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang
dengan yang lainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan
tidak mengenal usia. Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat
masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian
lainnya ketika sudah tua bahkan pikun. Di dunia inilah manusia bersama dengan
jin mendapat taklif (tugas) dari Allah, yaitu ibadah.
Di alam dunia ini kita juga melalui proses pertumbuhan dari tahun ke
tahun.
6
Ibnu Jauzi telah membagikan umur manusia pada lima masa:
 Masa kanak-kanak; dari sejak dilahirkan hingga mencapai umur lima belas
tahun.
 Masa muda; dari umur limabelas tahun hingga umur tigapuluh lima tahun.
 Masa dewasa; dari umur tigapuluh lima tahun hingga umur limapuluh tahun.
 Masa tua; dari umur limapuluh tahun hingga umur tujuh puluh tahun.
 Masa usia lanjut; dari umur tujuhpuluh tahun hingga akhir umur yang
ditentukan oleh Allah SWT.
Pada tahap masa kanak-kanak berlaku masa keringanan dari Allah SWT
yaitu belum adanya taklif (beban kewajiban) untuk mengerjakan shalat dan
puasa ataupun ibadah lainnya. Orang-orang yang sudah baligh atau sudah
dewasa diwajibkan menyuruh mereka mengerjakannya karena kebaikan dan
amal shaleh dari anak yang belum baligh selain menjadi amal kebaikannya juga
akan menjadi catatan pahala bagi ibu-bapanya selama kedua orang tuanya
memperhatikan pendidikan dan pengasuhannya. Jika anak telah mencapai masa
baligh dan telah sempurna akalnya maka ia telah menjadi mukallaf. Saat itulah
segala kewajiban agama telah berlaku atas dirinya. Pada tahap masa muda
terjadi banyak perubahan baik fisik maupun non- fisik. Pada masa ini akan
dipenuhi dengan semangat dan kekuatan serta memuncaknya vitalitas. Masa
muda ini merupakan kesempatan untuk memperbanyak amal dan serta
kebaikan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah sebagian besar
memanfaatkannya untuk pemuasan nafsu keduniaan. Dalam hal ini
RasullullahSAW telah mengingatkan: "Rebutlah lima perkara sebelum terjadi
lima perkara: Masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, masa sehatmu sebelum
tiba masa sakitmu, masa lapangmu sebelum tiba masa sibukmu, masa kayamu
sebelum masa miskinmu dan masa hidupmu sebelum tiba masa ajalmu." (HR.
Al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi'ddunia, Ibnul-Mubarrak). "Takkan bergeser kedua
kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara:
 Tentang umurnya, untuk apa dihabiskan
 Tentang masa mudanya, untuk apa dipergunakan
 Tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
 Tentang ilmunya, apa yang sudah diperbuat dengannya. (HR. Tirmidzi).

7
Di alam dunia ini banyak manusia yang lalai dengan kehidupan duniawi sehingga
melupakan akhirat. Allah SWT telah mengingatkan kita untuk mawas diri di dunia ini seperti
disebutkan dalam Al Qur’an surah Al-Kahf ayat 104 dan surah Al-Anbiya’ ayat 1:

ُ َ‫ض َّل َس ْعيُهُ ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا َوهُ ْم يَحْ َسبُوْ نَ اَنَّهُ ْم يُحْ ِسنُوْ ن‬
‫ص ْنعًا‬ َ َ‫اَلَّ ِذ ْين‬

“(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka
mengira telah berbuat sebaik-baiknya. (QS. Al-Kafh/18:104)

ِ ‫اس ِح َسابُهُ ْم َوهُ ْم فِ ْي َغ ْفلَ ٍة ُّمع‬


ۚ َ‫ْرضُوْ ن‬ َ ‫اِ ْقتَ َر‬
ِ َّ‫ب لِلن‬

“Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam
keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat). (QS. Al-Anbiya’/21:1)”

2.4 Alam Barzakh / Kubur


Alam kubur disebut juga dengan alam Barzakh. Ketika manusia meninggal,
mereka akan menempati alam ini sampai hari kiamat tiba. Alam barzakh merupakan
suatu dunia lain yang dimasuki seseorang setelah meninggal dunia untuk menunggu
datangnya kebangkitan kembali pada hari kiamat. Pada alam kubur akan datang
malaikat Mungkar dan Nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan
amal perbuatan kita. Jika kita beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur
akan mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi,
sedangkan sebaliknya bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT siksa kubur
yang pedih sudah menanti di depan mata.

Alam Barzakh adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia
di dunia ini dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari
Pembalasan. Kita tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam periode ini. Namun
demikian, kita dapat menyimak dari berbagai ayat didalam kitab suci Al-Qur-an dan
Hadits Nabi Muhammad SAW mengenai periode ini. Sebagai contoh, Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-An’aam Ayat 93:

8
‫ال َس^^ا ُ ْن ِز ُل‬ ‫هّٰللا‬ ْ َ‫َو َم ْن ا‬
َّ َ‫ظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفت َٰرى َعلَى ِ َك ِذبًا اَوْ قَا َل اُوْ ِح َي اِل‬
َ َ‫ي َولَ ْم يُوْ َح اِلَ ْي ِه َش ْي ٌء َّو َم ْن ق‬
ۤ ٰ ‫هّٰللا‬
‫ُ^وا اَ ْنفُ َس^ ُك ۗ ْم‬ ِ َ‫ت َو ْال َم ٰل ِٕٕىِ^ َكةُ ب‬
ْٓ ‫اس^طُ ْٓوا اَيْ^ ِد ْي ِه ۚ ْم اَ ْخ ِرج‬ ِ ‫ِم ْث َل َمٓا اَ ْنزَ َل ُ ۗ َولَوْ ت ٰ َٓرى اِ ِذ الظّلِ ُموْ نَ فِ ْي َغ َم ٰر‬
ِ ْ‫ت ْال َمو‬

ِّ ‫اب ْالهُوْ ِن بِ َما ُك ْنتُ ْم تَقُوْ لُوْ نَ َعلَى هّٰللا ِ َغ ْي َر ْال َح‬
َ‫ق َو ُك ْنتُ ْم ع َْن ٰا ٰيتِ ٖه تَ ْستَ ْكبِرُوْ ن‬ َ ‫اَ ْليَوْ َم تُجْ َزوْ نَ َع َذ‬

” Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap
Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu
pun kepadanya, dan orang yang berkata, “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan
Allah.” (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim
(berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya,
(sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab
yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak
benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS. Al-An’am:93)”

Jelaslah dari ayat ini bahwa manusia bisa mendapatkan hukuman diwaktu
kematian mereka. Dan dalam sebuah hadits Asma bin Abu Bakar RA meriwayatkan
bahwa pada suatu hari Nabi Muhammad SAW menasehati umat dan menjelaskan
perihal siksa kubur. Ketika beliau menjelaskan hal ini, semua orang beriman mulai
menangis dengan kerasnya, sehingga terciptalah suasana seperti berbaurnya beraneka
ragam ratap-tangis.
Bahwasanya Utsman bin Affan RA. menangis ketika berdiri di atas kubur.
Seseorang bertanya padanya, "Mengapa Anda menangis karena kubur? Ketika
menerangkan mengenai surga dan neraka Anda tidak menangis." Jawabnya,
"Rasulullah SAW bersabda: Kubur adalah tempat awal bagi akhirat. Jika seseorang
selamat dalam kubur maka harapan baik baginya. Karena sesudah itu ringan baginya.
Tetapi jika seseorang celaka dalam kubur maka pertanda buruk. Karena sesudah itu
sangat berat baginya."

2.5 Alam Akhirat


Alam akhirat adalah masa kehidupan di alam yang kekal dalam kenikmatan
surga atau dalam kepedihan neraka. Seseorang tidak mungkin memiliki pengetahuan
yang sempurna mengenai persoalan-persoalan yang belum ia alami atau belum ia
sentuh dengan indranya. Berangkat dari kenyataan ini, kita tidak dapat meyakini
hakikat alam akhirat dan keadaan- keadaannya secara detail dan sempurna, kita juga

9
tidak dapat menyingkap hakikat- hakikatnya. Meski begitu, kita bisa mengetahui sifat-
sifat akhirat melalui akal atau wahyu. Adapun sarana untuk mengetahui sifat-sifat
tersebut kita dapat mengenalnya melalui ciri-ciri dari alam akhirat, yaitu :
• Alam akhirat bersifat kekal dan abadi
• Alam akhirat merupakan wadah yang pasti untuk terealisasinya kenikmatan dan
kasih sayang yang seutuhnya, tanpa ada kesusahan dan kelelahan di dalamnya,
sehingga orang-orang yang telah mencapai tingkat kesempurnaan insaninya dapat
menikmati kebahagiaan itu. Alam tersebut tidak dicemari oleh maksiat dan
penyelewengan apapun. Berbeda dengan dunia yang di dalamnya kebahagiaan yang
seutuhnya tidak mungkin terwujud. Yang hanya terwujud di dunia adalah
kebahagiaan semu dan bercampur dengan berbagai kesulitan dan kesengsaraan.
• Alam akhirat setidaknya meliputi dua bagian yang terpisah, yang pertama adalah
rahmat, dan yang kedua adalah siksa, sehingga dapat dibedakan orang-orang yang
baik dari orang-orang yang jahat, dan masing-masing mendapatkan balasan
perbuatannya.Kedua bagian ini biasa dikenal dalam syariat dengan istilah surga dan
neraka.
• Alam akhirat itu luas sehingga bisa menampung pahala dan siksa bagi seluruh umat
manusia atas segala apa yang mereka lakukan, berupa amal baik dan amal buruk.
Misalnya, ketika seseorang melakukan pembunuhan atas jutaan manusia yang tidak
bersalah, hukuman siksa terhadapnya semestinya bisa terjadi di alam itu. Begitu
pula sebaliknya, jika seseorang menyelamatkan nyawa jutaan umat manusia, ia
dapat menerima pahala setimpal yang terdapat di alam tersebut.
• Alam akhirat itu merupakan tempat pembalasan, bukan tempat pembebanan tugas dan
tanggung jawab.

Tanda Tanda Hari Kiamat :

Kiamat Kecil
 Diutusnya Rasulullah SAW, Hadist riwayat Sahal bin SaadR.A., ia berkata : Aku
mendengar Nabi SAW. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk
dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah
seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)
Hadis riwayat Anas bin Malik R.A., ia berkata : Rasulullah SAW. Bersabda: Waktu
aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua

10
jari ini. (Shahih Muslim No.5245).
JabirR.A. berkata, ”Adalah Rasulullah SAW. jika beliau khutbah memerah matanya,
suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau
bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku
diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah SAW. mengibaratkan seperti dua
jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)
 Disia-siakannya Amanat, JabirR.A. berkata, tatkala Nabi SAW berada dalam suatu
majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan
berkata, “Kapan terjadi Kiamat?” Rasulullah SAW.terus melanjutkan
pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah SAW. mendengar apa yang
ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang
lain, “Rasul SAW. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah SAW. menyelesaikan
perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang

11
Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah SAW.” Rasulullah SAW.
Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana
menyia-nyiakannya?” Rasulullah SAW. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada
yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari) Penggembala menjadi
kaya, Rasulullah SAW. ditanya oleh Jibril tentang tanda- tanda kiamat, lalu beliau
menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang
yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba
saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim). Saat ini orang berlomba-lomba
membangun gedung tinggi. Saat ini Dubai bahkan membangun gedung Burj Khalifa /
Burj Dubai yang tingginya mencapai 828 meter meski untuk itu mereka mengalami
kesulitan keuangan.
 Sungai Efrat Berubah Menjadi Emas, Hadis riwayat Abu Hurairahra. : Bahwa
Rasulullah SAW. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat
menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk
mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh
sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat.
(Shahih Muslim No.5152).
 BaitulMaqdis dikuasai umat Islam, ”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku
(Rasulullah SAW.), dibukanya BaitulMaqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia
membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian
menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi,
sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

Kiamat Besar
 Asap akan memenuhi timur danbarat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang
yang beriman terkenaasap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara orang
kafir keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telingadan dubur
mereka.

 Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi

12
Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal dapat membuat apa saja perkara-perkara yang
luar biasa.Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara
keduamatanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.
 Binatang melata yang dikenali sebagai DabatulArd ini akan keluar di kota Mekah
dekat gunung Shafa, iaakan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas.
DabatulArd ini akanmembawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman
A.S. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka
akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu
dipukul ke dahiorang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.
 Turunnya Nabi Isa. A.S di negeriSyam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal.
Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.
 Yakjuj dan Makjuj akankeluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan
kecil dan satulagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang
bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini,
bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum
maka tidak akan tersisa walau pun setitik

13
Peristiwa kiamat banyak dituliskan dalam Al Qur’an salah satunya seperti firman Allah
SWT dalam surah Al-Qori’ah ayat 1-11:

“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu
manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-
hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah
neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al-Qori’ah:1-11)”

Alam Setelah Kematian


1. Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal.
Yaitu nanti masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menghadap kepada
Allah guna mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
2. Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
3. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam
kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
4. Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup
di dunia.
5. Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan
baik buruknya selama hidup di dunia.
6. Sirat, adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia setelah dihisab dan

14
ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka
atau masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.
7. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan
ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia. Bagi
orang beriman dan beramal saleh kelak pada hari Kiamat akan mendapat syafaat
berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi.
8. Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal
baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan


perjalanan hidup manusia yang diawali dari alam ruh sampai alam akhirat menjadikan kita
lebih mengetahui hakikat diri kita sebagai manusia yang diciptakan Allah untuk menjadi
hamba Allah. Dan dalam pengabdiannya itu manusia merealisasikannya dengan beribadah
kepada Allah dan menjalankan fungsi yang lain sebagai khalifah di bumi ini.
Manusia dalam menjalani kehidupannya di bumi ini ada beberapa kelompok/
golongan yang berpandangan tentang kehidupan itu sendiri. Yang memandang hidup
hanya sekali di dunia ini saja. Ada golongan yang memandang ada kehidupan setelah
kematian tetapi mengabaikan kehidupan akhirat tersebut, karena tergiur dengan keindahan
dunia sehingga hanya mengejar kehidupan dunia yang sia-sia dan fana. Dan terakhir
golongan yang memandang hidup di dunia hanya persinggahan sementara, dan
memanfaatkan dunia untuk menyiapkan perbekalan menuju alam yang sebenarnya dan
kekal yaitu alam akhirat.

3.2 Saran

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena saya
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah dan khilaf.

16
DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi, I. 2016. Riyadhus Shalihin . Jakarta: Shahih.


Bukhori, I. 2016. Shahih Bukhori. Jakarta: Shahih.
Jasiman, L. 2009. Syarah Rasmul Bayan Tarbiyah. Surakarta: Aulia Press.
Khasinah, S. 2013. HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN. Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA , VOL. XIII, NO. 2, 296-317.
Mahir, A. D. 2017. Ensiklopedia Ahir Zaman. Jakarta: Ummul Quro.
Muhammadiyah, P. 2000. Pedoman Hidup Muhammadiyah. Jakarta: PP Muhammadiyah.
Shihab. Dr. M. Quraish, M. 1996. Wawasan Al-Quran. Bandung: Mizan.
Nadlif, Ainun dan Muhlasin Amrullah. 2017. Buku Ajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan -1.
Sidoarjo: Umsida Press

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai