Oleh:
KELAS VII E
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................... 9
B. Saran..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur'an, sebagai kitab suci dalam agama Islam, bukan hanya
menyajikan pandangan tentang aspek rohaniah dan akhirat, tetapi juga
memberikan panduan dalam kehidupan dunia, termasuk peran manusia
sebagai khalifah di bumi (Ash-Shallabi, 2023). Ayat-ayat Al-Qur'an tidak
hanya berbicara tentang penciptaan manusia sebagai makhluk unik, tetapi juga
menggarisbawahi tanggung jawabnya sebagai pengelola alam semesta dan
pelaku kebaikan dalam masyarakat (Baity et al., 2015).
Ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an menyoroti proses penciptaan
manusia dan bagaimana Allah SWT menciptakan manusia dari tanah dan
memberinya roh. Ini mengarah pada pemahaman bahwa manusia adalah
makhluk yang memiliki dimensi material dan spiritual yang saling terhubung.
Oleh karena itu, pemahaman tentang asal-usul manusia dan hakikat
penciptaannya memiliki implikasi yang mendalam terhadap pandangan
manusia terhadap dirinya sendiri, alam, dan penciptanya (Dr. KH. Rachmat
Morado Sugiarto, 2022).
Selain itu, Al-Qur'an juga menjelaskan peran manusia sebagai khalifah
di bumi. Konsep khalifah ini mengandung arti bahwa manusia diberikan
tanggung jawab oleh Allah untuk menjaga dan memelihara alam semesta serta
berperan sebagai perekat keadilan dan kesejahteraan di antara sesama
manusia. Hal ini membangkitkan pertanyaan tentang bagaimana manusia
seharusnya menjalankan peran ini dalam praktek, terutama dalam konteks
tantangan global seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan
ketidaksetaraan sosial (Dr. Munawir & Maulida, n.d.).
Dalam konteks kehidupan modern, di mana tantangan lingkungan
semakin nyata dan kompleks, serta perubahan teknologi yang semakin pesat,
pemahaman konsep penciptaan manusia dan peran sebagai khalifah menjadi
sangat relevan (MM, 2021). Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk
1
menjelaskan secara mendalam ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan
penciptaan manusia dan tanggung jawabnya sebagai khalifah, serta
mengaitkannya dengan isu-isu kontemporer dan tantangan global yang
dihadapi umat manusia. Dengan memahami pandangan Islam tentang
penciptaan dan tanggung jawab manusia, kita dapat merenungkan bagaimana
menjalani kehidupan yang seimbang dan bertanggung jawab di dunia ini,
dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan moral dalam setiap tindakan
kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka
rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan manusia?
2. Apa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang tugas manusia sebagai
khalifah?
C. Tujuan Penelitian
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif
tentang:
D. Manfaat
Penulisan makalah memiliki manfaat signifikan bagi siswa, termasuk
meningkatkan pemahaman materi, keterampilan penelitian, analisis kritis, dan
keterampilan penulisan. Ini juga membantu mengembangkan keterampilan berpikir
kritis, kreativitas, dan berbicara di depan umum, sambil mempersiapkan siswa untuk
tugas akademis dan menghargai nilai ilmu pengetahuan serta pemikiran mendalam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
ِاْق َر ْأ٢ َخ َلَق اِاْل ْنَس اَن ِم ْن َع َل ٍۚق١ ِاْقَر ْأ اْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ْي َخ َلَۚق
ِب
ُۙم
٣ َو َر ُّبَك اَاْلْك َر
Artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!
2. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
2. QS Surat Al-Mu’minun[23]:12-15
ُثَّم َج َع ْلٰن ُه ُنْطَف ًة١٢ ۚ َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِاْل ْنَس اَن ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن ِط ْيٍن
ُثَّم َخ َلْقَن ا الُّنْط َف َة َع َلَق ًة َفَخ َلْقَن ا اْلَع َلَق َة١٣ ۖ ِفْي َق َر اٍر َّمِكْيٍن
ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا اْلِع ٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َاْنَش ْأٰن ُه
ُثَّم ِاَّنُك ْم َبْع َد ٰذ ِل َك١٤ َخ ْلًق ا ٰا َخ َۗر َفَتَب اَر َك ُهّٰللا َاْح َس ُن اْلٰخ ِلِقْيَۗن
١٥ ۗ َلَم ِّيُتْو َن
Artinya:
12. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang
berasal) dari tanah. 13. Kemudian, Kami menjadikannya air mani di
dalam tempat yang kukuh (rahim). 14. Kemudian, air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang
menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging
3
itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta. 15. Kemudian,
sesungguhnya kamu setelah itu benar-benar akan mati.
ُثَّم٧ اَّلِذ ْٓي َاْح َس َن ُك َّل َش ْي ٍء َخ َلَقٗه َو َبَد َا َخ ْلَق اِاْل ْنَس اِن ِم ْن ِط ْيٍن
ُثَّم َس ّٰو ىُه َو َنَفَخ ِفْي ِه ِم ْن٨ ۚ َج َعَل َنْس َلٗه ِم ْن ُس ٰل َلٍة ِّم ْن َّم ۤا ٍء َّم ِهْيٍن
ُّر ْو ِح ٖه َو َج َع َل َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـ َد َۗة َقِلْياًل َّم ا
٩ َتْشُك ُرْو َن
Artinya:
7. (Dia juga) yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan
memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. Kemudian, Dia menjadikan
keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). 9. Kemudian, Dia
menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam
(tubuh)-nya. Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
untukmu. Sedikit sekali kamu bersyukur.
4. QS Surat Al-Ghaafir[40]:67
ُه َو اَّل ِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن ُت َر اٍب ُثَّم ِم ْن ُّنْط َف ٍة ُثَّم ِم ْن َع َلَق ٍة ُثَّم
ُيْخ ِرُج ُك ْم ِط ْفاًل ُثَّم ِلَتْبُلُغْٓو ا َاُش َّد ُك ْم ُثَّم ِلَتُك ْو ُنْو ا ُش ُيْو ًخ اۚ َو ِم ْنُك ْم َّم ْن
٦٧ ُّيَتَو ّٰف ى ِم ْن َقْبُل َو ِلَتْبُلُغْٓو ا َاَج اًل ُّمَس ًّم ى َّو َلَع َّلُك ْم َتْع ِقُلْو َن
Artinya:
67. Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
lalu dari darah yang menggumpal, kemudian Dia lahirkan kamu sebagai
seorang anak kecil, kemudian (Dia membiarkan) kamu sampai dewasa,
lalu menjadi tua. (Akan tetapi,) di antara kamu ada yang dimatikan
4
sebelum itu. (Dia pun membiarkan) agar kamu sampai kepada kurun
waktu yang ditentukan dan agar kamu mengerti.
ُثَّم َك اَن َع َلَق ًة َفَخ َل َق َفَس ّٰو ۙى٣٧ َاَلْم َيُك ُنْطَفًة ِّم ْن َّمِنٍّي ُّيْم ٰن ى
٣٨
Artinya:
37. Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam
rahim)? 38. Kemudian, (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu
Dia menciptakan dan menyempurnakannya.
5
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”
13) Dalam Al-Qur’an, kata khalīfah memiliki makna ‘pengganti’,
‘pemimpin’, ‘penguasa’, atau ‘pengelola alam semesta’.
« َفاَألِم يُر اَّلِذ ي َع َلى الَّناِس،ُك ُّلُك ْم َر اٍع َفَم ْس ُئوٌل َع ْن َرِع َّيِتِه
َو الَّرُجُل َر اٍع َع َلى َأْهِل َبْيِتِه َو ُهَو، َر اٍع َو ُهَو َم ْس ُئوٌل َع ْنُهْم
َو الَم ْر َأُة َر اِع َيٌة َع َلى َبْيِت َبْع ِلَها َو َو َلِدِه َو ِهَي، َم ْس ُئوٌل َع ْنُهْم
6
، َو الَع ْبُد َر اٍع َع َلى َم اِل َس ِّيِدِه َو ُهَو َم ْس ُئوٌل َع ْنُه، َم ْس ُئوَلٌة َع ْنُهْم
َأَال َفُك ُّلُك ْم َر اٍع َو ُك ُّلُك ْم َم ْس ُئوٌل َع ْن َرِع َّيِتِه
Artinya:
"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Penguasa adalah
pemimpin bagi manusia, dan ia akan diminta pertanggungjawaban
tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan
dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah
pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta
pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin
terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban
tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah
pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban
tentang kepemimpinannya." (HR. Bukhari)
BAB III
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan makalah ini maka dapat di buat
kesimpulan dalam bentuk point-point berikut ini:
1. Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan penciptaan
manusia dan tugasnya sebagai khalifah, kita dapat merasakan keagungan
Allah dalam proses penciptaan manusia. QS Surat Al-Alaq ayat 1-2, QS
Surat Al-Mu’minun ayat 12-15, QS Surat As-Sajdah ayat 7-9, QS Surat
Al-Ghaafir ayat 67, QS Surat Al-Qiyamah ayat 37-38, dan QS Surat Al-
Insan ayat 2, secara rinci menggambarkan tahapan penciptaan manusia
dari awalnya sebagai setetes mani hingga menjadi makhluk yang
sempurna dengan pendengaran, penglihatan, dan akal. Ayat-ayat ini
mengilustrasikan keajaiban penciptaan manusia yang kompleks dan
menggugah kekaguman terhadap Allah sebagai pencipta yang
Mahakuasa.
2. Dalam konteks tugas sebagai khalifah di bumi, QS Surat Al-Baqarah ayat
30 menjelaskan bahwa Allah berencana menjadikan manusia sebagai
pemimpin atau wakil di muka bumi. Meskipun ada keraguan dari
malaikat tentang potensi manusia yang bisa merusak dan menumpahkan
darah, Allah mengetahui potensi tersembunyi manusia yang bisa
menjalankan peran ini dengan baik. Dalam keterikatan ini, manusia
memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola alam semesta
sesuai dengan amanat dari Allah. Ayat-ayat ini menggarisbawahi
kehormatan dan tanggung jawab manusia dalam memelihara alam,
menjaga keseimbangan sosial, dan menjalankan keadilan.
3. Dengan memahami ayat-ayat Al-Qur'an ini, kita bisa mengambil
inspirasi dan petunjuk tentang hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan
Allah yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga, melindungi, dan
menjalankan tugasnya sebagai khalifah. Kita diingatkan bahwa manusia
memiliki potensi luar biasa dan tanggung jawab moral dalam
8
menjalankan peran ini. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menghayati
dan mengamalkan ajaran tersebut dalam setiap aspek kehidupan kita,
baik dalam hubungan dengan alam, sesama manusia, maupun dalam
menjalani peran sosial dan moral kita di dunia ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka disarankan
kepada siswa untuk memahami lebih dalam dan mengamalkan ajaran ayat-
ayat Al-Qur'an tentang penciptaan manusia dan tugas sebagai khalifah,
pertama, luangkan waktu untuk merenungkan makna ayat-ayat tersebut secara
pribadi. Kedua, diskusikan dan berbagi pandangan dengan teman-teman atau
keluarga untuk mendapatkan wawasan lebih luas. Ketiga, terapkan nilai-nilai
tersebut dalam tindakan nyata, seperti menjaga lingkungan dan membantu
sesama. Keempat, jadwalkan waktu untuk membaca Al-Qur'an secara rutin
guna memperkuat hubungan dengan ajaran Islam. Kelima, ambil bagian
dalam kegiatan atau kelompok studi agama untuk mendalami dan berdiskusi
tentang ajaran ini. Dengan cara ini, siswa dapat lebih mendalam memahami
dan menerapkan ajaran penting ini dalam kehidupan sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shallabi, P. D. A. M. (2023). Adam: Penciptaan Manusia Pertama. Jakarta: pustaka
al kautsar
Baity, N., Mardiah, H., & Media, S. (2015). Keajaiban Shalat Untuk Kesehatan dan
Janin: Berdasarkan Al Quran dan As Sunah. Yogyakarta: Lembar Langit
Indonesia.
Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, L. M. A. H. (2022). Model Pembelajaran Sains
Melalui Ayat-Ayat Penciptaan Manusia: Dalam Perspektif Syeikh Nawawi
Banten. Jakarta: Maghza Pustaka.
Dr. Munawir, S. T. I., & Maulida, H. M. N. (n.d.). Mushaf Nuzuli Al-Qur’an dan
Terjemahannya. Yogykarta: wawasan Ilmu.
MM, A. Z. K. S. T. (2021). Khalifah Fil Ardhi. Sumber Alam Langgeng Barakah Jakarta:
Sumalaba.
10