PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Dioni Rismalia
(1910301006)
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah......................................................................................................
C. Rumusan Masalah....................................................................................................
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
E. Metode penelitian....................................................................................................
F. Tinjauan Pustaka......................................................................................................
A. Biografi Hamka.......................................................................................................
i
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
A. Latar Belakang
Kesehatan mental anak adalah bagaimana anak berpikir dan merasa mengenai dirinya
sendiri dan dunia sekelilingnya. Karena itu kesehatan mental berhubungan dengan bagaimana
anak menghadapi tantangan dalam hidup. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan,
Anak didalam islam adalah suatu amanah yang diberikan oleh Allah SWT yang
dititipkan kepada orang tuanya. Untuk itu dididik , diajarkan tentang kebaikan dan meninggalkan
hal-hal yang tidak baik, yang akan menghancurkan masa depan mereka. Anak terlahir suci dan
bersih, dan orang tualah yang menjadikan mereka baik atau buruk. 1
Artinya : “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka
kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti
hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada
1
Al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin, “Orang Tua Sebab Sang Anak Berada di Suatu Agama”,
https://asysyariah.com/orang-tua-sebab-sang-anak-berada-di-suatu-agama (diakses pada 07 Agustus 2022, pukul
17.32).
1
Dari hadis tersebut dapat diketahui bahwa orang tua lah yang pertama kali bertanggung
jawab atas anaknya. Dan selanjutnya lingkungan, maupun riwayat pendidikan yang akan
menentukan karakter seorang anak tersebut. Seorang anak memiliki sifat yang sedikit sangat
sensitif dengan keadaan yang ia alami, bisa jadi apa yang ia lewati dalam kehidupannya menjadi
Didalam sebuah keluarga, terdapat keluarga yang harmonis maupun tidak. Keluarga
adalah kunci utama pembentukan karakter pada seorang anak sejak kecil. Usaha membentuk
karakter yang baik bukan pekerjaan mudah, memerlukan pendekatan kemperhensip yang
dilakukan secara ekspilit, sistematis, dan berkesinambungan yang dimulai dari sejak kecil di
lingkungan keluarga. Seperi hasil penelitian dikutip dari Aswandi (2009) menunjukkan bahwa
penelitian dari 1000 anak selama 23 tahun, anak yang menjadi sampe diteliti kembali setelah
anak berusia 18 tahun, 21 tahun, dan 23 tahun. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ketika
berusia 3 tahun didiagnosa sebagai anak yang sulit diatur, pemarah, dan pembangkang. Ketika
berusia 18 tahun menjadi remaja bermasalah, agresif dan sulit bergaul. Di usia 21 tahun mereka
sulit membina hubungan sosial dengan orang lain, dan ada yang terlibat dalam tidak kriminal.
Sebaliknya anak berusia 3 tahun yang sehat jiwanya, setelah dewasa menjadi orang yang
berhasil.2
Orang tua kerap kali hanya melihat anaknya dari segi kesehatan fisik namun tidak dengan
kesehatan dari dalam yakni mental seorang anak. Hal ini sering dianggap remeh, karena akan
aneh, jika berkaitan dengan mental berarti menyebutkan jiwa. dan orang biasanya mengaitkan
juga dengan gangguan jiwa (Gila). Padahal Kedua hal tersebut sangatlah berbeda, dimana
kesehatan mental ialah mengetahui apakah seseorang memiliki depresi ataupun ketakutan namun
2
Yulis Jamiah, “Keluarga Harmonis Implikasinya Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Usia Dini”. Jurnal :
Cakrawala Kependidikan.Vol.02, No (01). Tahun 2010, Hal 4-5.
2
terlihat orang yang normal biasanya dia bisa melakukan aktifitas sehari-hari, jikalau gangguan
jiwa ialah sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku
Untuk itulah mengapa harus mengetahui bahwa seorang anak memiliki mental yang sehat
sejak dini, dikarenakan akan berpengaruh hingga dia dewasa. Dan juga keluarga akan bisa
mendidik atau memperhatikan anak sesuai apa yang dia butuhkan sejak dini. Didalam Al-Qur’an
sendiri Allah mengatakan bahwa akan menguji seseorang termasuk jiwa sebagaimana didalam
Yang Artinya : “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar”
Pada ayat itu Allah mengatakan bahwa “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa...” dapat dilihat bahwa didalam Al-Qur’an
Allah juga mengatakan bahwa jiwa itu juga diuji, berarti sehat atau tidaknya sebuah mental anak
Bentuk ujian yang diberikan Allah terhadap orang mukmin menurut Hamka dalam tafsir
1.) Ketakutan yakni ancaman-ancaman musuh atau bahaya penyakit dan sebagainya.
3
2.) Kelaparan termasuk kemiskinan sehingga persediaan makanan sangat berkurang
4.) Kekurangan jiwa-jiwa, karena ada yang kematian keluarga, anak dan istri dan bapak, ini
semua terjadi karena mereka tidak bisa membawa harta, keluarga, beda waktu hujrah dari
Madinah ke Mekkah sehingga hidup melarat dan terpencil, kehilangan keluarga di tempat
5.) Kekurangan buah-buahan, karena tidak lagi mempunyai kebun-kebun yang luas. 3
Kita bisa mengetahui apakah benar anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis
memiliki mental yang sehat ataupun tidak sehingga kita bisa mencari penyelesaian masalahnya.
Al-qur’an merupakan kitab suci yang memiliki banyak ilmu-ilmu didalamnya. Semua penyakit
pasti ada penawarnya seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Q.S Al-Isra’ ayat 82 :
ٰ ونُنَ ِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء وَّرحْ مةٌ لِّ ْلمْؤ من ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد
الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل خَ َسارًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Artinya : “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan
menambah kerugian.”
Tafsir Al-Azhar menggunakan corak tafsir adabi ijtima’i (sosial kemasyarakatan) yaitu
menjelaskan petunjuk ayat Al-Qur’an yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat
memilih tafsir ini juga mendialogkan teks dengan realita yang dialami untuk menguatkan ayat
yang dibahas menjadi hidup dan relevan untuk hidup zaman sekarang. 4 Setelah diperhatikan dan
3
Hamka, Tafsir Al-Azhar. Juz II, (Jakarta; Pustaka Panjimas, 2004) Edisi Revisi. Hal 30-33.
4
Avif alfiyah , “Metode Penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar”. Jurnal : Ilmiah Ilmu Ushuluddin.Vol.15, No
(01). Tahun 2017, Hal 30.
4
diteliti secara seksama dari uraian di atas, serta dengan mengumpulkan data-data yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah makan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
5
A. Batasan Masalah
menjadi pokok permasalahan sekaligus Batasan masalah ialah menitik beratkan serta
Tafsir Al-Azhar.
B. Rumusan Masalah
Al-Azhar?
1. Tujuan Penelitian
Anak
2. Kegunaan Penelitian
6
3. Penelitian ini sekaligus sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan sarjana
strata satu (S1) dalam program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) sekaligus
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) bagi penulis.
D. Metode Penelitian
dengan cara membaca atau menjadikan Al-Qur’an atau menjadikan Al-quran sebagai
salah satu metode tafsir Al-Qur’an. Untuk memahami makna secara mufradat, penulis
2. Sumber Data
Sumber data primer yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu kitab
berkenaan dengan Al-Qur’an, tafsir, ulumul Qur’an, dan buku buku yang
membahas tentang Kesehatan Mental Anak, serta mencari informasi media cetak
7
berbagai artikel di internet sebagai bahan yang selanjutnya diolah secara intens
sehingga dapat mendukung dalam kejelasan dan pembuktian suatu masalah. Metode
ini juga disebut juga dengan teknik dokumentasi, yaitu mencari data. Atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Teknik ini
Penerapan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) berisi ayat-
ayat Al-quran yang berawal dari identifikasi. Uraian ayat-ayat tersebut didukung oleh
hadis-hadis Rasulullah yang digali dari berbagai kitab-kitab hadis. Serta pandangan
anak.
E. Sistematika penulisan
8
BAB III : Bab ini membahas biografi Hamka, serta latar belakang penulisan kitab
Al-Azhar.
BAB V : Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Syafruddin, Abu Ubaida. “Orang Tua Sebab Sang Anak Berada di Suatu Agama”,
Kepribadian Anak Usia Dini. Jurnal : Cakrawala Kependidikan.Vol.02, No (01). Hal 4-5.
Alfiyah, Avif. (2017). Metode Penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.
Hamka, Tafsir Al-Azhar. Juz II, (Jakarta; Pustaka Panjimas, 2004) Edisi Revisi.
Hal 30-33.
10