oleh:
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Pengasuhan Anak dalam Kandungan Hingga Lahir".
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, baik isi
maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat diharapkan. Semoga makalah ini bermanfaat dan merupakan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
2
DAFTAR ISI
Hal
COVER ........................................................................................................... i
PRAKATA....................................................................................................... 2
A. Simpulan ............................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangannya kearah yang
positif.
Hal ini dapat dipahami karena mulai dalam kandungan anak sudah
berinteraksi dengan kedua orang tua sampai ia dewasa. Interaksi itu, setiap saat
mempengaruhi dirinya sehingga terbentuk pribadinya. Maka dapat dipahami
keluarga merupakan pusat dan tempat pendidikan pertama bagi anak, tempat
anak berinteraksi dan memperoleh kehidupan emosional, sehingga membuat
keluarga mempunyai pengaruh yang dalam terhadap anak.
Maka dari pada itu, pada kesempatan pembuatan makalah kali ini
tentang pengasuhan anak dalam kandungan hingga lahir, tujuannya untuk
membekali mahasiswa ataupun mahasiswa sebagai pengetahuan pengasuhan.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mampu memahami bagaimana alquran dalam pengasuhan
terhadap anak dari kandungan hingga lahir
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pertumbuhan janin
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perkembangan janin dan
ibunya
4. Mahasiswa mengetahui makanan dan gizi bagi ibu dan anaknya.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
perjalan tersebut tidak bertemu dengan sperma maka akan lenyaplah ovum
tersebut dalam rahim. Akan tetapi bila terjadi pembuahan, maka pada saat
terjadinya pembuahan itu sel benih sperma akan melepaskan bagian terkecil
dari darinya yang disebut cromosom yang selanjutnya melebur jadi satu
membentuk bahan keturunan bagi anak, cromosom ini sebenarnya terbagi lagi
dalam bagian-bagian yang terkecil yang disebut gene dan gene inilah yang
merupakan faktor keturunan sesungguhnya.
Setelah terjadinya pembuahan, kemudian mulai timbul perubahan-
perubahan berupa tanda-tanda kehamilan pada wanita. Sebenarnya pada saat
itu dalam rahimnya telah tumbuh berupa cikal bakal seorang bayi, yang berarti
pada saat itu fase-fase atau periode dari kehidupan dalam kandungan telah
dimulai.
َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َقاُلْو ا َبٰل ۛى َش ِهْد َنا
َۛاْن َتُقْو ُلْو ا َيْو َم اْلِقٰي َم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ْن ٰهَذ ا ٰغ ِفِلْيَۙن
8
Pertumbuhan dan perkembangan manusia meurut islam
Al-Qur’an menjelaskan proses kejadian manusia dalam dua tahap; yaitu tahap
kejadian manusia yang pertama, Adam as, dan tahap kejadian keturunan Adam
as. Sebagai berikut:
Anak dalam pandangan Islam merupakan amanah yang dititipkan Allah kepada
kedua orang tuanya. Kesadaran akan amanah ini,orang tua hendaknya
memeliharanya yaitu amanah yang sudah diberikan Oleh Allah Swt dengan
cara merawat dan memenuhi hak-haknya sebagai anak.
9
2) Menjauhi maksiat dan dosa.
Seorang ibu hamil hendaknya memperhatikan dan komitmen terhadap
syari’at serta menjauhi maksiat dan dosa, karena hal tersebut akan
mempunyai dampak yang besar dan langsung terhadap janin yang
dikandungnya.
3) Menghindari emosi yang berlebihan.
Ibu yang mengandung diharapkan menghindari emosi dan kesedihan
yang berlarut-larut. Apabila wanita hamil sering merasakan kesedihan,
emosi, jiwa dan syarafnya, khususnya timbul dari hal-hal yang remeh
dan sederhana yang tercermin dari problema-problema kehidupan
keseharian dari situasi rumah tangga, maka kehidupannya pada
gilirannya akan berpengaruh kepada aktivitas janin yang berada dalam
kandungannya.
ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا اْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة َفَخ َلْقَنا اْلُم ْض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا اْلِع ٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َاْنَش ْأٰن ُه َخ ْلًق ا ٰا َخ َۗر
َفَتَباَر َك ُهّٰللا َاْح َس ُن اْلَخ اِلِقْيَۗن
Artinya: "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
10
dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk)
lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik."
1) Sulalah
Pendapat tentang makna sulalah ( ) لة سالdisini ada dua, namun
kebanyakan mufassir menterjemahkan dengan saripati.2 Artinya, manusia
itu berasal dari saripati tanah. Saripati tanah nutrien dan mineral ini berasal
dari makanan yang dimakan oleh manusia, sama ada berupa tumbuh-
tumbuhan maupun hewan, dimana keduanya berasal dari tanah.
Apabila saripati atau elemen-elemen tanah ini berkumpul pada
kantong mani, maka akan menjadi air mani. Dengan demikian, pada
hakikatnya manusia itu berasal dari inti pati yang berasal dari tanah. 3
Selain diartikan sebagai saripati tanah, ada pula ulama yang mengartikan
dengan sel. Hal ini didasarkan kepada struktur tubuh manusia itu sendiri
yang terdiri dari beberapa sel.
Sedangkan komponen sel terdiri dari protein, karbohidrat dan
lemak yang sempurna itu berasal dari makanan yang dimakan manusia,
sama ada berasal dari tumbuh-tumbuhan ataupun hewan yang tentunya
berasal dari tanah. Makanan dicerna oleh sistem pencernaan, lalu diserap
oleh sistem pencernaan, lalu diserap ke sistem sirkulasi darah yang dikirim
keseluruh tubuh seterusnya membentuk komponen-komponen sel apakah
sel sematik ataupun sel seksual. Sel seksual berperan pada sel reproduksi
pembiakan. Sel seksual laki-laki dinamakan sperma dan sel seksual wanita
dinamakan ovum.
1
Abdul Wahid, Al-Qur‟an Dan Ilmu Pengetahuan, (Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2008), 62
2
Ahmad Musthafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi, (Semarang: Toha Putra, 1993), 12
3
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, ( Jakarta: Gema Insani press, 2000 ) jilid
3, 411
11
Meskipun kedua pendapat diatas berbeda dari aspek penerjemahan
sulalah, namun kedua pendapat tersebut sepakat mengatakan sulalah
terjadi dari unsur-unsur tanah yang dinamakan manusia. Setelah memenui
berbagai proses unsur-unsur tersebut maka menjadilah air mani. Seperti
yang telah diperbincangkan, sains modren juga tidak membantah bahwa
hakikat kejadian manusia berasal dari tanah. Dari hasil analisa ditemukan
105 jenis unsur yang terdapat pada tanah, semuanya terdapat pula dalam
tubuh manusia walau kadarnya berbeda-beda. Selain itu terdapat pula
unsur dengan kualitas kecil yang tidak dapat di deteksi.4
2) ( ) نطفهNutfah
Kata Nutfah نطفهdi dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 12 kali, kata
nutfah diartikan dengan air mani. Menurut al-Syaukani kata nuthfah secara
terminologi berarti tetesan yaitu sesuatu yang sedikit, dengan kata lain
nuthfah adalah setetes air mani. Dalam konteks sains nutfah adalah setetes
sperma. Dalam kajian embriologi, hanya sebagian kecil air mani yang
mengikuti proses embrio. Semburan air mani dari setiap ejakulasi
mengandung antara 200 sampai 300 juta sperma, sedangkan yang dapat
sampai mengikuti proses persenyawa hanya sekitar 0,05 % dari jumlah
tersebut hanya satu saja yang bisa bersenyawa dengan ovum yang
selanjutnya membentuk zigot sebagai cikal bakal menjadi bayi.
Setelah terjadi persenyawaan, telur/ovum yang sudah
disenyawakan bergerak perlahan menelusuri saluran ovum menuju rahim.
Beberapa jam setelah terjadi persenyawaan telur yang merupakan satu sel
membelah menjadi dua sel, beberapa jam kemudian keduanya membelah
menjadi 4 sel, kemudian 8 sel dan seterusnya sehingga membentuk satu
bola sel. Setelah berselang 5 hari akan membentuk lebih 100 sel. Setelah 5
hari juga bola sel atau zigot akan sampai ke rahim, kemudian setelah
kurang lebih seminggu berlalu, janin akan tertanam pada dinding rahim ini
mengakhiri proses nuthfah.5
4
Abdul Wahid, Al-Qur‟an Dan Ilmu Pengetahuan, (Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2008), 63
5
Ibid, 64
12
3) ( ) العلقةAlaqah
Kata Alaqah ( ( العلقةberasal dari kata alaqa yang berarti tergantung.
Alaqah adalah sesuatu yang melekat atau bergantung pada sesuatu yang
lain, alaqah juga dapat diartikan dengan segumpal darah dan juga nama
binatang, yaitu lintah atau pacat, karena memiliki sifat yang melekat pada
kulit. Thabari dan Ibn Kasir juga menafsirkan bahwa alaqah ialah
segumpal darah beku, ada juga yang berpendapat dengan segumpal darah.6
Proses alaqah adalah proses perkembangan janin yang telah
melewati masa nuthfah, masa pembuahan selama kurang lebih tujuh hari
setelah pertemuan sel sperma dan ovum dilanjutkan dengan
perubahanperubahan. Ia membentuk gumpalan darah beku dan menempel
pada dinding rahim. Istilah alaqah yang secara ilmiah diartkan sebagai
gumpalan, yang mengembangkan pemaknaan bahwa proses ini sebagai
cikal bakal tahap janin dalam pengembangan bentuknya yang terdiri atas
bagian dari gumpalan darah.7
4) ( ) مضغةMudhgah
Mudhgah ( ( مضغةdalam bahasa arab diartikan dengan seonggok
daging yang dikunyah. Priode mudhgah dapat dikatakan sebagai proses
perubahan pada minggu keempat dimana pada masa itu terjadi
perkembangan otak dan saraf, serta pembentukan telinga, mata dan
lainlainnya.
Sedangka priode alaqah berakhir pada hari yang ke 24-25 sejak dari
persenyawaan, kemudian pada hari yang ke 26 bertukar menjadi mudhgah.
Alaqah yang berada pada hari terakhir, embrio mulai menampakan ciri-ciri
mudghah berupa gumpalan-gumpalan daging yang membentuk suatu
ikatan seperti rantai (somites) yang mulai baru keluar. Gumpalan-
gumpalan daging ini nampak seperti daging yang dikunyah.8
13
Tahap perkembangan selanjutnya adalah proses pembentukan
tulang dan daging pembalutnya. Di dalam Al-Qur’an pada surah alBaqarah
ayat 259 juga disebutkan, artinya :
“Dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, bagaimana Kami
menyusunya kembali, kemudian Kami menutupnya dengan daging. Maka
tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang
telah mati) diapun berkata “saya yakin bahwa Allah Maha kuasa atas
segala sesuatu”.
Jika diperhatikan tahap-tahap perkembangan janin diatas, dapat kita
ketahui bahwa Al-Qur’an telah menyebutkan tahapan-tahapan tersebut
yang bermula dari pancaran sperma, persenyawaan, pembentukan zigot
dalam organ peranakan perempuan, perkembangan embrio, sampai
pembentukan organ hingga ditiupkannya ruh kedalam janin anak manusia.
Dan dalam kajian embriologi pun semua itu dibahas, diteliti dan
diperbincangkanm kecuali masalah roh. Sungguh suatu bukti yang tidak
dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an itu adalah wahyu Allah bukan hasil
karya Nabi Saw.9
14
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At-Tawbah [9]:
103)
Islam mendorong umatnya untuk berbagi rezeki dengan memberikan zakat
dan infaq, termasuk dalam aspek makanan.
1) Nutrisi Penuh
"Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan bersusah-
susah. Karenanya (sekaliannya), diwaktu menyusunya selama tiga puluh
bulan." (QS. Al-Ahqaf [46]: 15)
Islam mendorong pemberian nutrisi yang mencukupi, terutama kepada ibu
hamil dan menyusui untuk mendukung perkembangan bayi.
2) Kualitas Makanan
"Makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan." (QS. Al-A'raf [7]: 31)
Islam mengajarkan konsep keseimbangan dalam makanan, mendorong
konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
3) Pola Makan Teratur
"Makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf [7]:
31)
Islam mengajarkan umatnya untuk makan dengan porsi yang seimbang
dan tidak berlebihan.
15
Islam mendorong pemberian ASI eksklusif selama dua tahun pertama
kehidupan bayi.
2) Pemilihan Makanan Sehat
"Dan makanan (yang diberikan kepada mereka) disediakan oleh Tuhan
mereka dari buah-buahan tempat-tempat penghidupan yang baik dan dari
rezeki yang halal lagi suci." (QS. Ya Sin [36]: 55)
Islam mendorong konsumsi makanan yang halal dan sehat bagi anak-anak.
3) Pendidikan Gizi
"Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid dan makan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
(QS. Al-A'raf [7]: 31)
Islam mendorong pendidikan gizi kepada anak-anak untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya makanan sehat.
16
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih.'" (QS. Ibrahim [14]: 7)
Islam mengajarkan rasa syukur terhadap nikmat makanan sebagai bentuk
penghargaan terhadap karunia Allah.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pertumbuhan manusia dimulai pada saat terjadinya konsepsi
(pembuahan), dimana bertemunya ovum dengan sperma. Dan salah satu
pendidikan yang sangat penting adalah pendidikan dalam kandungan sebab
dalam Pendidikan di dalam kandungan memandu calon ibu untuk merawat
kesehatan fisik dan mental mereka, sejalan dengan ajaran Islam, untuk
memberikan lingkungan yang optimal bagi perkembangan anak . . enam tahap
proses perkembangan janin sebelum dilahirkan sebagai bayi. Ke enam tahap itu
secara berurutan adalah pertama kali Sulalah, kemudian Nuthfah, „Alaqah,
Mudghah, serta izam dan lahm. Makanan dan Gizi dalam Islam: Pedoman dari
Al-Quran Halal dan Tayyib, Zakat dan Infaq.
18
DAFTAR PUSTAKA
19