Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI PARENTIG ISLAMI

Dosen Pengampu: Raisah Armayanti Nasution,M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Nur Maulida (0308202115)

Tria Mayanjani (0308202114)

Desi Fitri Ramadhani (0308202131)

Nur Wahidah Nasution (0308202110)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan miniriset ini tepat waktu tanpa kurang
suatu apapun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat sertasalam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita hari akhir kelak.

Penulis miniriset laporan observasi parenting islami bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan dalam Keluarga.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Raisah Armayanti


Nasution,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan dalam Keluarga. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan laporan observasi ini.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenaan memberiumpan balik berupa kritik dan saran.
Semoga laporan ini bisa memeberika manfaat bagi berbagai pihak. Aaamiin.

Medan, 17 Mei 2023

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
C. Manfaat dan Tujuan .......................................................................................................... 3

BAB II: KAJIAN TEORI

A. Berdoa Untuk Anak Ketika Masih Dalam Sulbi Ayah ..................................................... 4


B. Berdoa Ketika Anak Dalam Kandungan........................................................................... 4
C. Zikir Untuk Keselamatan Anak ....................................................................................... 5

BAB III: HASIL OBSERVASI

A. Identitas Anak .................................................................................................................. 7


B. Latar Belakang Anak ........................................................................................................ 7
C. Hasil Observasi dan Wawancara ..................................................................................... 8

BAB VI: PEMBAHASAN

A. Berdoa Untuk Anak Ketika Masih dalam Sulbi Ayah ...................................................... 10


B. Berdoa Ketika Anak dalam Kandungan .......................................................................... 11
C. Zikir untuk Keselamatan Anak ........................................................................................ 11

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah anugrah terindah yang harus kita syukuri yang diberikan oleh Allah Rasa
syukur yang dapat dilakukan oleh kedua orangtua adalah dengan mengasuh, terima kasih,
mencintai dan memberikan pendidikan yang layak untuk sayang. Orangtua bertanggung
jawab untuk memenuhi kebutuhan dia, menyarankan, mengarahkan, dan mendidik. Tanggung
jawab inilah yang disebut bentuk pengasuhan. Tujuan dari pengasuhan itu sendiri adalah
untuk anggota inggris anak-anak menjadi manusia yang sehat.cerdas.berkarak termulia,
berakhlak serta mampu menjadi generasi kuat bukan generasi yang lemah dan memiliki masa
depan yang terarah. Agar semua ini terwujud maka orangtua harus mengetahui dan
menerapkan pola asuh yang benar sesuai dengan tahapan perkembangan sayang berlandaskan
syariah Islam yang telah mengajar oleh Rasulullah dalam berbagai sunnahnya. Orangtualah
yang mendukung penting untuk mengarahkan kehidupan anak mengarah kepada kebaikan
atau keburukan, mengarah pada kecerdasan atau sayang, mengarah pada akhlak mulia. Peran
orangtua tidak hanya ibu namun ayah juga sangat berpengaruh dalam mengasuh dia, dan
hampir setiap waktu anak akan selalu bersama orang-orang tua. Maka dari ini akan lebih
membahas mengasuh anak dalam Islam yang sesungguhnya. Salah satu parenting islami
untuk anak usia 0-3 tahun adallah berdoa untuk anakketika masih dalam sulbi ayah, berdoa
ketika anak dalam kandungan dan zikir untuk keselamatan anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya yaitu “bagaimana


metode islamic parenting

1. Bagaimana parenting islami berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi ayah?
2. Bagaimana parenting islami berdoa ketika anak dalam kandungan?
3. Bagaimana parenting islami zikir untuk keselamatan anak?

C. Manfaat Dan Tujuan


1. Untuk memenuhi tugas matakuliah pendidikan dalam keluarga
2. Untuk mengetahui bagaimana cara orangtua mendidik anak dalam Islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana parenting islami berdoa untuk anak ketika masih dalam
sulbi ayah
4. Untuk mengetahui bagaimana parenting islami berdoa ketika anak dalam kandungan
5. Untuk mengetahui bagaimana parenting islami zikir untuk keselamatan anak

3
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Berdoa Untuk Anak Ketika Masih Dalam Sulbi Orang Tua

Tulang sulbi merupakan tulang yang terletak pada bagian bawah ruas tulang belakang
manusia. Tulang sulbi atau tulang ekor ini keberadaannya dianggap tidak memiliki fungsi
penting bagi manusia. Selain itu tulang sulbi merupakan tempat keluarnya pembuluh darah
yang memberikan darah kepada testis dan ovarium. Disebutkan pada awal mula penciptaan
pertemuan antara sperma dan ovarium melalui tulang sulbi dalam Al-Qur'an surah at-Tariq
ayat 5-7 yang artinya : "maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah ia diciptakan?,
Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan
tulang dada perempuan.

(Dudy S : 2021) Mendoakan keturunan atau anak-anak generasi penerus kita


semenjak mereka masih berada dalam sulbi ayahnya ternyata memiliki kedudukan yang
penting. Sebab hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam ketika
beliau mendapatkan perlakuan buruk dari para orang-orang musyrik Thaif yang menolak
seruan Nabi menuju Islam.

Kita juga mendapatkan petunjuk dari Nabi Muhammad shalallahu „alaihi wasallam
untuk melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kemaslahatan bagi anak-anak di masa
mendatang. Untuk itu, beliau SAW bersabda, “Seandainya salah seorang di antara kalian
sebelum menggauli istrainya berdoa:

‫طانَ َما َرسَ ْقتَىَا‬


َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ب ال‬ َّ ‫ِبس ِْم هللاِ اَللّ ُه َّم َج ِىّ ْبىَا ال‬
َ ‫ش ْي‬
ِ ‫طانَ َو َج ِّى‬

„Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan
jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.‟

Hadits ini mengandung anjuran bahwa permulaan yang dilakukan dalam kegiatan
hubungan badan sebaiknya bersifat rabbani, bukan syaithai. Maka apabila disebutkan nama
Allah pada permulaan senggama, berarti hubungan yang dilakukan pasangan suami
berlandasakan pada ketakwaan kepada Allah dan dengan izin Allah anaknya nanti tidak akan
diganggu setan.

Selain itu, Allah juga memerintahkan para orang tua untuk memilihkan calon suami
atau istri yang saleh untuk anak-anaknya ketika akan menikahkan mereka. Tujuan supaya
mereka kelak mampu membesarkan dan mendidik generasi yang saleh pula.

B. Berdoa Ketika Anak Dalam Kandungan

Seorang perempuan diberikan kelebihan oleh Allah SWT dengan memiliki rahim.
Rahim adalah organ reproduksi pada wanita yang terbagi menjadi tiga lapisan dan terhubung
dengan dua tuba falopi. Dalam kamus bahasa Indonesia Rahim ialah kantong selaput dalam

4
perut, tempat janin, peranakan, atau kandungan. Sedangkan dalam kata sifat rahim artinya
bersifat kasih sayang, Allah memberikan sifat kasih sayangnya melalui rahim seorang ibu.

(Baihaqi : 2003) pengertian Anak dalam kandungan (Pranatal) ialah “Anak adalah
sebagai keturunan kedua setelah ayah dan ibunya. Sedangkan anak dalam kandungan
diungkap dalam satu istilah adalah anak yang masih berada di dalam perut ibunya atau anak
yang belum lahir.

Doa untuk anak di dalam kandungan bisa ditemukan para calon ibu maupun orang tua
yang sudah memiliki anak di berbagai literatur. Di masa kehamilan hal ini menjadi momen
yang penuh dengan kebahagiaan sekaligus ada rasa khawatir apalagi jika sudah mendekati
waktu persalinan. Semua orang tua pastinya mempunyai cita cita yang tinggi dan visi yang
besar dalam mendidik anak, kemudian mendoakan kebaikan untuknya sejak dalam
kandungan.

Berikut adalah doa untuk anak dalam kandungan yang bisa dibaca oleh calon ibu dan ayah :

‫َارةًأ ُ ْخ َزي‬
َ ‫طىوِأ ُ َّم َهاتِ ُك ْمت‬
ُ ُ‫َوالل ُهأ َ ْخ َز َج ُك ْم ِم ْىب‬

Artinya: “ Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian pada kesempatan yang
lain (persalinan).”

Bukan hanya ibu saja, calon ayah pun juga bisa membaca doa untuk anak dalam
kandungan. Berikut adalah doa yang bisa dipanjatkan:

Membaca surat Al-Fatihah sebanyak tujuh kali setiap setelah sholat subuh. Lalu
setelah selesai membacanya, langsung ditiupkan ke perut sang istri yang sedang
hamil.Setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Insyirah
sebanyak tujuh kali setiap selesai sholat maghrib. Lalu seperti cara sebelumnya, yakni
ditiupkan ke perut sang istri yang sedang hamil.

C. Zikir Untuk Keselamatan Anak

(Ismail: 2008) Dzikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat, sedangkan
dzikir secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah.
Zikir berarti ingat kepada Allah, ingat ini tidak hanya sekedar menyebut nama Allah dalam
lisan atau dalam pikiran dan hati.

Pada hakikatnya, orang yang sedang berdzikir adalah orang yang sedang berhubungan
dengan Allah. Seseorang yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah
akan memerlukan dan melakukan dzikir yang lebih dari seorang muslim biasa. Karena pada
dasarnya, ia ingin menghidupkan kembali hati mereka yang mati, akan tetapi jika ia tidak
menghidupkan hatinya lebih dulu, keinginan atau kehendaknya untuk menghidupkan hati
yang lain tidak akan mampu dilakukan.

Didalam ibadah zikir terdapat unsur spiritual, pikiran yang dipusatkan pada sang
pencipta menimbulkan perasaan berserah diri yang pada akhirnya muncul suatu harapan,
ketenangan, sehingga membentuk kondisi tubuh yang homeostasis sehingga kekebalan tubuh

5
meningkat. Kondisi ini tidak terlepas dari sistem kerja yang mengatur irama kehidupan
manusia yaitu hormon.

(Zakiyah: 2014) Dzikir adalah aktivitas sadar pada setiap waktu setiap mukmin yang
berpegang teguh pada tali agama Allah. Oleh karena itu, seorang ibu yang mengandung
hendaknya selalu memasukkan kegiatan dzikir inidalam agenda program pendidikan anak
dalam kandungannya.

(MS Udin : 2021) Dzikir secara umum berarti waspada dan ingat bahwa berstatus
sebagai hamba Allah di mana setiap kegiatannya tiada lain adalah pengabdian diri kepada
Allah semata dalam keseluruhan waktunya. Ia senantiasa menumbuhkan kesadaran untuk
menyandarkan hidup dan kehidupannya dalam naungan Allah, menolak segala hal yang
bukan dari pemberian Allah SWT . Dzikir secara khusus berarti melakukan dzikirseperti
dengan lafadz tahmid, tahlil, takbir, istighfar, dan kalimah thoyyibah lainnya.

Seorang calon ibu, ketika akan melahirkan anaknya tentu akan merasa khawatir
ataupun gelisah, maka dari itu untuk mengontrol emosi pada kondisi ini hendaknya selalu
mengingat Allah SWT agar rasa khawatirnya berkurang.

6
BAB III

HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, kami mendapatkan beberapa hal
yang berkaitan dengan anak dan orang tua anak.

A. Identitas Anak

Identitas anak berisi tentang diri pada anak agar orang-orang tau akan diri anak dan
dapat memudahkan orang untuk mengenal si anak. Adapun hasil observasi yang di dapat dari
identitas anak yaitu :

Nama : Ghina Fahira Hasibuan

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Baru, 10 November 2022

Umur : 6 Bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke / dari : Pertama

B. Latar Belakang Anak

Adapun hasil observasi mengenai latar belakang anak agar mengetahui identitas
terdekat anak dan kegiatannya, yaitu :

Ayah:

Nama Ayah : Mara Sutan Hasibuan

Tempat/Tanggal Lahir : Rao Panti, 16 Maret 1987

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu:

Nama Ibu : Siti Masjenni Nasution

Tempat/Tanggal Lahir : 25 Oktober 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Guru

7
Alamat : Jalan Letda Sujono Gg. Sahabat, Kelurahan Bandar, Medan Tembung, Sumatera
Utara

C. Hasil Observasi dan Wawancara

Untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku anak dan cara parenting yang
diberikan orang tua terhadap anak, maka kami melakukan observasi dan wawancara kepada
orang tua anak. Adapun hasil yang di dapatkan yaitu :

Pada observasi ini kami fokus perhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak bayi
yang kami teliti sedang berusia 6 bulan, dengan mewawancarai orang tua nya. Hasil dari
wawancara kami yaitu :

- Pertanyaan peneliti: Bu, apakah adek bayi dalam usianya sudah bisa berdiri?
- Ibu Bayi : Menginjak usianya yang ke-6 bulan, bayi sedang asyik-asyiknya
menjelajah dunia sekitar karena sekarang ia sudah bisa berdiri sendiri dan mencoba
belajar melangkah dengan berpegangan pada kursi atau meja.
- Pertanyaan peneliti : Berat badan bayi sudah di timbang ke posyandu bagaimana Bu
pertumbuhan nya ?\
- Ibu Bayi : Bayi nya tumbuh 6.3-9 kg dengan panjang badan sekitar 68,7-71,1 cm.
Sampai sekarang bayi belajar Merangkak. Seiring waktu, bayi akan mulai belajar
merangkak menggunakan salah satu kakinya untuk mendorong dan tangan yang
berlawanan sisi untuk menarik tubuhnya. Dan selanjutnya bayi belajar berdiri dan
berjalan.
- Pertanyaan peneliti : Apakah bayi ibu harus di jaga terus misalnya ibu mau pergi
meninggalkan nya di tempat yg ada barang mainan sekitar 2 menit apakah dia sudah
menangis atau merengek ?
- Ibu Bayi : Karena sudah makin aktif bergerak, otomatis ia juga akan semakin
penasaran dengan berbagai benda di sekitarnya, bahkan yang jauh dari pandangan
matanya sekalipun. Jadi, ia akan mencoba meraih atau menghampirinya. Serta dia
juga sudah mulai mengenal siapa saja yg dia lihat atau yang seringkali dia melihat
secara baik.
- Pertanyaan peneliti : Apakah bayinya sudah tumbuh gigi ?
- Ibu Bayi : Sudah dan bayi 6 bulan juga akan ada tanda-tanda pertumbuhan gigi mulai
ada.

Karena itu, jangan heran bila pada perkembangan bayi 6 bulan ini jadi lebih sering
merangkak, mencoba mengambil benda-benda di sekitarnya, atau mengeluarkan bunyi-
bunyian. Orang tua akan melihatnya berusaha menggunakan suara, gerakan, dan ekspresi
wajah, serta tawa dan jeritan yang menggemaskan untuk mendapatkan perhatian orang tua
dan memberi tahu apa yang dia inginkan.

- Pertanyaan peneliti: apakah pola asuh terhadap bayi aman aman saja ?
- Ibu Bayi : Sebagai Orang tua mungkin memerhatikan bahwa pola makan bayi mulai
beralih ke lebih banyak makanan padat dibandingkan hanya susu pada usianya.

8
Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan dan telah dipaparkan diatas,
maka dapat kami simpulkan bahwa orang tua bayi memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anaknya agar dapat mengetahui apakah ada kekurangan yang harus diberikan
pelatihan lebih kepada anak. Ornag tua anak memberikan parenting yang bebas dengan arti
memberikan kebebasan kepada anak untuk menjelajah apapun yang anak mau tanpa dibatesi
jika hal yang dilakukan anak itu aman dan tidak berbahaya untuk fisik anak.

Pada pertumbuhan anaknya, orang tua anak sudah memberikan posyandu untuk
mengetahui bagaimana pertumbuhan anak dalam berat badan, tinggi badan ataupun lingkar
kepala anak. Orang tua anak juga memperhatikan pola makan anak yang mengandung zat
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

9
BAB VI

PEMBAHASAN

Bagi anak usia 0 sampai 3 tahun, dunianya adalah keluarga, lingkungan yang pertama
dan terdekat adalah orang tua dan pengaruh orang tua sangat dominan. Pada masa ini anak
belajar dengan menirukan, karena itu hal utama dalam mendidik anak usia 0-3 tahun adalah
keteladanan. Keteladanan adalah proses mendidik anak yang sangat sederhana, tapi begitu
efektif karena mudah dipahami.

Inilah waktu keemasan dalam mendidik anak, sebab anak dalam posisi kagum, tidak
banyak kecewa dengan kedua orang tua karena lekat dengan orang tua mengikuti kemana
pergi, lain halnya dengan anak yang sudah remaja yang ingin pergi sendiri. Maka gunakan
kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk membangun komunikasi yang kuat dengan
anak, yang akan menjadi pondasi dalam hubungan ditahun-tahun berikutnya. Agama Islam
mengajarkan dengan sempurna tentang mendidik anak dari 0 tahun bahkan sebelum lahir agar
melakukan hal-hal yang menghasilkan kebaikan bagi ana-anak mereka pada masa
mendatang.

Ghina Fahira Hasibuan, lahir di tanjung baru pada tanggal 10 November 2022 anak
dari bapak Mara Sutan Hasibuan dan ibu Siti masjenni Nst merupakan anak yang berusia 6
bulan dan lahir dalam keadaan sehat serta normal. Ghina Fahira Hasibuan termasuk
anaknyang tidak rewel atau sering menangis sehingga membuat kedua orang tuanya tidak
kesusahan dalam menjaga serta mendidiknya. Belum ada banyak prilaku yang diperlihatkan
anak akibat parenting islami yang berikan kedua orangtuanya disebabkan karena Ghina
Fahira Hasibuan masih berusia 6 bulan, namun dari hasil penelitian kami Ghina Fahira
Hasibuan merupakan anak yang sangat baik dan tidak banyak tingkah serta dia sering
menunjukkan prilaku positif, hal ini tentunya dibarengi atas didikan parenting islami
orangtuanya

A. Berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi ayah


Berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi ayang merupakan salah satu parenting
islami yang diberikan orangtua Ghina Fahira Hasibuan. Sulbi atau Tulang sulbi ialah ekor,
tulang sulbi merupakan tempat keluarnya pembuluh darah yang memberikan darah kepada
testis dan ovarium. Jadi berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi orangtua merupkam hal
yang sangat perlu diberikan pada anak khususnya karena apabila disebutkan nama Allah pada
permulaansenggama, berarti hubungan yang dilakukan oleh suami istri tersebut, berlandaskan
ketakwaan kepada Allah dan dengan izin Allah anaknya nanti tidak akan diganggu setan.

Mendoakan keturunan atau anak-anak generasi penerus kita semenjak mereka masih
berada dalam sulbi ayahnya ternyata memiliki kedudukan yang penting. Sebab hal ini pernah
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam ketika beliau mendapatkan perlakuan
buruk dari para orang-orang musyrik Thaif yang menolak seruan Nabi menuju Islam.

10
Maka dari itu ketika dua orang shaleh telah dipertemukan karena Allah, maka
sepasang dua insan tersebut mengetahui bagaimana adab ketika bersenggama, maka
keturunan yang dihasilkan akan tercipta berdasarkan rabbani bukan syaithani. Sebagaimana
hadis nabi yang telah kami sebutkan diatas kemudian diajadikan doa ketika hendak
melakukan senggama.

Karena orang tua Ghina Fahira Hasibuan selalu menerapkan parenting islami dengan
berdoa ketika masih dalam sulbi orangtuanya Ghina Fahira Hasibuan lahir dalam keadaan
sehat tidak rewel dan terhindar dari gangguan-gangguan negatif. Demikianlah karena
sesungguhnya benih yang baik akan mengahasilkan keturunan yang baik pula.

B. Berdoa Ketika Anak dalam Kandungan


Seorang perempuan diberikan kelebihan oleh Allah Swt dengan memiliki Rahim.
dalam Kamus bahasa Indonesia Rahim ialah kantong selaput dalam perut, tempat janin,
peranakan, atau kandungan. Sedangkan dalam kata sifat Rahim artinya bersifat kasih sayang,
Allah memberikan sifat kasih sayangnya melalui Rahim seorang ibu. Seorang istri tentu akan
merasa bahagia ketika mengandung.

Segala upaya yang telah dilakukan dalam rangka mendidik anak dalam kandungan
harus diakhiri dengan doa kepada Allah swt. dan dilakukan terus-menerus. Salah satu do‟a
yang dapat dibaca adalah QS al-Furqan/25: 74.

‫َوٱلَّذِيهَ يَقُىلُىنَ َربَّىَا هَبْ لَىَا ِم ْه أ َ ْس َٰ َو ِجىَا َوذ ُ ِ ّر َٰيَّ ِتىَا قُ َّزة َ أَ ْعي ٍُه َوٱجْ عَ ْلىَا ِل ْل ُمتَّقِيهَ إِ َما ًما‬

Artinya: Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Ketika Ghina Fahura Hasibuan masih dalam kandungan kedua orangtuanya selalu
menerapkan parenting islamin dengan berdoa ketika anak dalam kandungan, hal ini
diharapkam agar kelak Ghina Fahira Hasibuan akan bisa mengantarkan kesuksesan untuk
Ghafira Hasibuan melalui perenting islami tersebut. Hal ini dikarenakan semua upaya yang
dilakukan berujung pada Allah yang berhak untuk menentukan hasil akhir. Sebagai muslim,
berdoa berarti memberikan semangat optimisme untuk meraih cita-cita dan harapan.

C. Zikir Untuk Keselamatan Anak


Dzikrullah yang paling utama adalah jika diucapkan oleh lisan dan meresap dihati,
inilah dzikir yang membuahkan mengenal Allah, kecintaan Nya dan mendapat pahala yang
besar. Pada ayat ini Allah Swt memerintahkan manusia untuk mengingat-Nya dan Dia
menjanjikan balasan yang besar bagi mereka yang mengingat-Nya. Sebagaimana firman-Nya
dalam hadist qudsi jika ia mengingatku dalam dirinya, maka aku akan mengingatnya dalam
diriku, jika ia mengingatku dalam keramaian maka aku akan mengingatnya di keramaian
yang lebih baik dari padanya (Shahihul Jami' no. 8137).

11
Diharapkan ketika ibu melahirkan tidak lupa dengan mengucapkan dzikrullah, tidak
menutup kemungkinan anak dalam kandungan setelah lahir akan mudah untuk berdzikir
kepada Allah, sebab orang tua telah memulainya dan membiasakannya sejak dini.

Kedua orangtua Ghina Fahira Hasibuan adalah salah satu orangtua yang meneralkan
parenting tersebut yaitu berzikir untuk keselamatan anak. Salah satu alasan Ghina Fahira
Hasibuan lahir salam keadaan sehat yaitu karena kedua orangtuanya menerapkan parenting
tersebut. Agar bayi yang dilahirkan menjadi orang yang sholeh dan sholehah maka orangtua
bisa menerapkan salah satu parenting islami dengan berdzikir dan berdoa ke pada Allah.

Ghina Fahira Hasibuan merupakan salah satu anak yang tidak bisa diam dan sering
bergerak namun prilaku yang ditimbulkannya selalu mengarah ke hal positif, seperti selalu
bergerak dan tertarik untuk memgambil benda disekitarnya sering tertawa jika di ajak
berbicara dan lain sebaginya. Ketika dalam kandungan beberapa kali dia sering bergerak
sehingga ibunya terkadang kesakitan akan hal tersebut namu itu adalah hal yang wajar yang
dialami ibu hamil, apalagi ketika kehamilannya sudah cukup besar. Hal ini malah normal,
karena bayi harus cukup aktif untuk memastikan perkembangannya baik. Jadi dari penuturan
kedua orang tuanya bahwa Ghina Fahira Hasibuan sejauh ini prilaku yang ditunjukkan selalu
mengarah ke hal positif.

Dari ketiga konsep parenting islami yang diterapkan oleh kedua orang tua Ghina
Fahira hasibuan yaitu 1) Berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi Ayah; 2) berdia ketika
anak dalam kandungan; dan 3) zikir untuk keselmatan anak , Ghina Fahira hasibuan lahir
dalam keadaan tidak rewel, tidak mudah menangis, lahir dalam keadaan sehat dan selalu
memperlihatkan prilaku positif, hal ini tentunya didasari dari parenting islami yang
diterapkan kedua orang tua Ghina Fahira Hasibuan.

12
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pola asuh yang digunakan orang tua dalam mendidik anak bermacam- macam, setiap
orang tua punya style sendiri yang unik. Perlu dipahami bahwa anakpun tumbuh-kembang
secara bertahap. Beberapa materi yang penting sejak dini ditanamkan adalahpendidikan
keimanan, pendidikan untuk membiasakan beribadah, pendidikan akhlaq, pendidikan emosi,
dan sebagainya.

Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang suci bagaikan permata
yang murni. Bebas dari segala macam ukiran dan lukisan. Ia siap menerima setiap bentuk
pahatan dan cederung kepada apa saja yang ditanamkan kepadanya. Bila dibiasakan untuk
melakukan kebaikan, ia pasti tumbuh baik begitupu sebaliknya.

Ghina Fahira Hasibuan merupakan salah satu anak yang tidak bisa diam dan sering
bergerak namun prilaku yang ditimbulkannya selalu mengarah ke hal positif, seperti selalu
bergerak dan tertarik untuk memgambil benda disekitarnya sering tertawa jika di ajak
berbicara dan lain sebaginya. Ketika dalam kandungan beberapa kali dia sering bergerak
sehingga ibunya terkadang kesakitan akan hal tersebut namu itu adalah hal yang wajar yang
dialami ibu hamil, apalagi ketika kehamilannya sudah cukup besar. Hal ini malah normal,
karena bayi harus cukup aktif untuk memastikan perkembangannya baik. Jadi dari penuturan
kedua orang tuanya bahwa Ghina Fahira Hasibuan sejauh ini prilaku yang ditunjukkan selalu
mengarah ke hal positif.

Dari ketiga konsep parenting islami yang diterapkan oleh kedua orang tua Ghina
Fahira hasibuan yaitu 1) Berdoa untuk anak ketika masih dalam sulbi Ayah; 2) berdia ketika
anak dalam kandungan; dan 3) zikir untuk keselmatan anak , Ghina Fahira hasibuan lahir
dalam keadaan tidak rewel, tidak mudah menangis, lahir dalam keadaan sehat dan selalu
memperlihatkan prilaku positif, hal ini tentunya didasari dari parenting islami yang
diterapkan kedua orang tua Ghina Fahira Hasibuan.

B. Saran

Walaupun penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika menyusun


laporan observasi ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali kekurangan-kekurangan
yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini dikarenakan masih sangat sedikitnya
pengetahuan penulis.

Maka dari itu penulis sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu memberikan
sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis bisa menjadikan saran dan kritikan
yang diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi A.K.H., Mendidik Anak dalam Kandungan Menurut Ajaran Pedagogis Islam,
Jakarta: Darul Ulum Press, 2003.

Dudy.S.. Pentingnya Mendoakan Anak ketika Masih di Dalam Sulbi Ayahnya. Media
Dakwah, 2021. Diakses pada 24 Mei 2023
https://www.google.com/amp/s/mediadakwah.id/pentingnya-mendoakan-anak-ketika-
masih-di-dalam-sulbi-ayahnya/amp/

Ismail Nawawi, Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin Dalam Perspektif
Tasawuf (Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008

Sit Masganti, Raisah., Modul paduan orang tua : Model parenting islami pada lembaga
pendidikan anak usia dini, Medan : perdana publishing, 2019.

Udin. MS., Konsep Dzikir dalam Al-Quran dan Implikasinya Terhadap Kesehatan, Mataram:
Sambil, 2021.

Zakiyah Ibnu Hasan, Pendidikan qnakvdalam kandungan perspektif pendidikan Islam.


Journal Article: Islam Madina : 2014

14

Anda mungkin juga menyukai