Judul :
Disusun Oleh :
Muh. Syachreza S. Pd
KATA PENGANTAR
َو َع َلى، َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َأْش َر ِف اَأْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن، اْلَحْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن
.الِّدْين أله َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang telah
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada mentor yang selalu memberikan
Karya tulis ilmiah ini penulis buat dengan tujuan untuk memberikan tips
calon orang tua diluar sana. Tak hanya itu, penulis juga berharap makalah ini bisa
banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah yang berjudul
bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para
SAMPUL..............................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5
D. Manfaat...............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak, orang tua mempunyai andil yang sangat besar, hal ini dikarenakan keluarga
sebagai tempat pertama dimana anak dilahirkan, dibesarkan dan dalam keluarga
pula anak berkembang. Menjadi orang tua membutuhkan tanggung jawab yang
besar, keterampilan yang baik agar anak dapat bertumbuh dan berkembang
dengan memadai. Orang tua adalah dua individu yang berbeda yang tinggal
berumah tanggga tentunya ada perbedaan antara suami dan istri, perbedaan dari
cara berpikir, perbedaan dari gaya dan kebiasaan, perbedaan dari sifat, perbedaan
lainya.1
Pendidikan adalah hal paling penting yang dibutuhkan anak sebagai bekal
kehidupannya. Beberapa hadis tentang mendidik anak dalam Islam ini bisa
Hadis Pertama
َم ا َنَحَل َو اِلٌد َو َلَد ُه َأْفَض َل ِم ْن َأَد ٍب: َقاَل الَّنِبُّي َع َلْيِه الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم
. َحَس ٍن
1
Silvianti Candra, “Pelaksanaan Parenting Bagi Orang Tua Sibuk Dan Pengaruhnya Bagi
Perkembangan Anak Usia Dini,” ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 5,
no. 2 (2018): 267, https://doi.org/10.21043/thufula.v5i2.3475.
1
Artinya: Nabi SAW bersabda: “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya
yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.” (HR At-Tirmidzi
dan Al-Hakim)
Hadis Kedua
أِل ْن ُيَؤ ِّد َب الَّرُجُل َو َلَد ُه َخ ْيٌر َلُه ِم ْن أْن: َو َقاَل َع َلْيِه الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم
baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha.” (HR At-Tirmidzi)
Hadis Ketiga
. َأْك ِر ُم وا َأْو اَل َد ُك ْم َو َأْح ِس ُنوا آَد اَبُهْم: َو َقاَل َع َلْيِه الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم
Artinya: Nabi SAW bersabda: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah
Hadis Keempat
ِإَّن ِفى اْلَج َّنِة َد اًرا ُيَقاُل َلَها َداُر اْلَف َر ِح: َو َقاَل َع َلْيِه الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم
yang membahagiakan anak-anak kecil.” (HR Abu Ya’la dari Aisyah RA)2
2
https://www.orami.co.id/magazine/cara-dan-hadis-tentang-mendidik-anak#google_vignette
2
Contoh pola asuh yang baik bisa dilihat dari pola asuh yang dipraktikkan
oleh Nabi Ibrahim as. Beliau menerapkan pola asuh yang demokratis. Hal ini telah
َفَلَّم ا َبَلَغ َم َع ُه الَّس ْع َي َق اَل َي ا ُبَنَّي ِإِّني َأَر ى ِفي اْلَم َن اِم َأِّني َأْذ َبُح َك
َفاْنُظْر َم اَذ ا َتَر ى َقاَل َيا َأَبِت اْفَع ْل َم ا ُت ْؤ َم ُر َس َتِج ُد ِني ِإْن َش اَء ُهَّللا
ِم َن الَّصاِبِريَن
Artinya : Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha
kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”.
Melalui ayat di atas bisa diketahui bahwa metode yang digunakan Nabi
Ibrahim as adalah metode dialog. Hal tersebut beliau lakukan untuk meminta
pendapat dari putranya, yakni Ismail as. Ini merupakan satu hal yang harus
diteladani. Sebab, melalui metode tersebut Nabi Ibrahim as telah memberi contoh
Namun, di sisi lain Alquran mengisahkan beberapa pola asuh yang otoriter. Meski
demikian, perlu dicatat bahwa konteks realitas sosial dalam ayat tentang pola asuh
3
https://hidayatuna.com/ayat-alquran-tentang-parenting-bekal-orangtua-mengasuh-anak/
3
Mewujudkan keluarga Sakinah Mawaddah dan Warohmah adalah dambaan
setiap insan manusia. Betapa bahagianya kita mempunyai keluarga yang dipenuhi
tangan. Dibutuhkan usaha keras dan dukungan dari semua pihak dalam keluarga
baik Ayah, ibu dan anak. Tanggung jawab terbesar adalah Ayah yang bertindak
sebagai kepala keluarga. Peran Ayah sangat vital yang bertindak sebagai nahkoda
yang akan menggerakkan kemana kapal akan berlayar dan berlabuh. Ibu pun tidak
mengatur keuangan keluarga. Akan tetapi, tidak jarang dari mereka menemukan
jalan buntu, baik yang berkecupan secara materi maupun yang berkekurangan.4
Sakinah mawaddah warohmah adalah dimulai dari contoh kecil, misalnya ada
anak kecil kurang merasa bahagia karena meninjau dari sikap dan perilaku orang
tuanya yang bisa dibilang terlalu kasar dalam memberikan hukuman meskipun si
anak melakukan kesalahan yang kecil saja, sehingga si anak dewasa nantinya
anak sangat keterlaluan. Contoh kedua adalah orang tua yang suka membeda-
bedakan anaknya dengan anak lain yang jauh lebih baik daripada anaknya
sehingga membuat kondisi mental anak makin menurun, dan itulah yang membuat
4
Sofyan Basir, “Membangun Keluarga Sakinah,” Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan
Penyuluhan 7, no. 2 (2018): 1–14,
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/view/14544.
4
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis terinspirasi untuk membuat karya
tulis ilmiah karena penulis yakin bahwa menerapkan pendidikan parenting itu
sangat penting dalam membina keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah baik
itu terhadap para orang tua maupun para calon orang tua. Dengan mengambil
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana strategi orang tua maupun orang dewasa bagi yang belum menikah
2) Apa saja tahapan yang dilakukan dalam membina keluarga yang Sakinah
mawaddah warohmah?
C. Tujuan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi dan
juga tips kepada para orang tua maupun calon orang tua dalam penerapan
pendidikan parenting.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan ilmu cara
menerapkan pendidikan parenting bagi yang telah berkeluarga maupun bagi yang
5
BAB II
PEMBAHASAN
Parenting adalah cara orang tua bertindak sebagai orangtua terhadap anak-
merupakan lingkungan kehidupan yang dikenal anak untuk pertama kalinya dan
untuk seterusnya anak belajar didalam kehidupan keluarga. Ada berbagai istilah
pada anak, yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orangtua agar anak
masyarakat. Jadi parenting disini bagaimana orang tua maupun para calon orang
tua harus menjelaskan kepada anak bagaimana anak bisa mempunyai tanggung
jawab yang tinggi terhadap semua hal yang dilakukan keluarga harus selalu
mendukung kegiatan yang dilakukan anak selagi itu merupak hal yang baik untuk
dilakukan.
Banyak program parenting saat ini yang bisa diikuti oleh orangtua. program
parenting adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pola asuh orangtua
5
Siti Nur Mauanah and Agus Suprijono, “Parenting Education Sebagai Pendidikan Keluarga
( Motiv Keterlibatan Orang Tua Dalam Parenting Education ),” Parenting Education Sebagai
Pendidikan Keluarga 04 (2016): 1–10.
6
guna membangun karakter positif pada anak. Parenting adalah bagaimana cara
mendidik orangtua terhadap anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
berhubungan langsung dengan anak maupun tidak, yang dapat ditangkap maupun
dilihat oleh anak-anaknya, dengan harapan apa yang diberikan kepada anak
diri, bangsa, dan juga negaranya. Tugas utama mencerdaskan anak tetaplah ada
pada orangtua meskipun anak telah dimasukkan ke sekolah agama. Peran orangtua
potensi anak.6
1. Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
2. Sakinah
Asal dari kata sakinah adalah sa-ka-na yang berarti tenang atau diam dan
3. Mawaddah
6
Siti Maya Mardiani, “PELAKSANAAN PROGRAM SOS (SEKOLAH ORANG TUA SANTRI)
DALAM RANGKA MENYAMAKAN POLA ASUH MEMBANGUN KARAKTER ANAK
(Studi Pada Orangtua Santri Paud IT Ihya As-Sunnah Kota Tasikmalaya),” Journal of Chemical
Information and Modeling, 2018, 8–37.
7
Sementara menurut alAshfani kata mawaddah bisa dipahami dalam beberapa
(tamanni kaunibi). Kedua, kasih sayang. Namun ada juga ulama yang mengartikan
4. Warahmah
Rahmah adalah kasih sayang atau belas kasihan kepada orang lain karena
ungkapan dari belas kasihan sesorang, ada yang mengartikannya sebagai anak.
adalah keluarga yang berawal dari rasa cinta (mawaddah) yang dimiliki oleh
hingga terciptanya ketenangan dan kedamaian hidup. Jadi, istilah keluarga sakinah
adalah dua kata yang saling melengkapi, kata sakinah sebagai kata sifat, yaitu
dengan keluarga yang tentram, sejahtera, tenang, bahagia serta dilandasi dengan
Bagi seorang anak orang tua merupakan panutan, teladan, pendidik, tempat
Karena itulah orang tua harus menjadi sosok ideal yang diidamkan oleh seorang
anak. Orang tua juga sudah semestinya memiliki tanggung jawab dalam mendidik
7
Ririn Andriani, “KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH MENURUT AL
QUR’AN PERSPEKTIF WAHBAH AZ- ZUHAILI,” 2022.
8
anak. Imam Al-Ghazali mengungkapkan bahwa anak adalah amanat di tangan
kedua orang tuanya. Anak terlahir suci, masih mentah dan belum ada pengaruh
apapun. Orang tua-lah yang pertama memberikan corak, bentuk dan warna
Dewasa ini orang tua kurang memiliki peran sentral dalam pendidikan dan
pengetahuan dasar yang cukup dalam mendidik anak, hal ini menjadi penyebab
proses pendidikan di sekolah kadang menjadi kurang efektif. Ada banyak program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang tidak sejalan dengan pola asuh
mendidik anak menjadi program yang perlu terus dikembangkan. Sekolah dan
pembelajaran
bagi anak, bahkan sekolah dapat mengambil peran lebih yaitu dengan
Program tersebut dapat menjadi komunikasi sinergis antara orang tua dan sekolah
untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Selain itu program pelatihan dan
pembelajaran bagi orang tua siswa ini juga bisa di isi dengan berbagi materi yang
dapat memberikan wawasan terhadap orang tua tentang pendidikan anak. Tentu
ada banyak manfaat dengan keterlibatan orang tua dalam proses parenting,
9
meningkatkan kepercayaan diri anak, 3) meningkatkan perilaku positif anak, 4)
untuk bersekolah. Bagi orang tua; 1) meningkatkan komunikasi antar orang tua
kepercayaan dari orang tua dan, 4) meningkatkan kepuasan orang tua terhadap
Kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk orang tua dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk, model dan metode, yang terprogram secara sistematis dan
terencana.8
penting, terutama pada waktu anak usia dini. Banyak hal yang harus dilakukan
oleh guru dan orang tua untuk mengambangkan karakter anak, berikut beberapa
upaya yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua dalam membangun karakter
anak yaitu:
5. Pola pendidikan guru dengan orangtua yang dilaksanakan baik dirumah dan di
8
Deni Hardianto, Haryani, and D Nurhayati, Buku Panduan Pelatihan Parenting (Universitas
Negeri Yogyakarta, 2017).
10
6. Berikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah
Mendidik anak bukan soalan membesarkan mereka secara fisik saja namun
juga psikologis. Dan dalam masa-masa itu, setidaknya ada sekitar 8 larangan
khususnya ketika gagal. Beberapa orangtua tidak suka jika anaknya gagal. Ya
beberapa orangtua menempatkan harapan yang sangat tinggi kepada sang anak
hingga ketika sang anak mengalami kegagalan maka orangtua akan mulai
menyalahkannya.
Terlalu memanjakan anak juga tidak baik. Seorang anak yang dibesarkan
dengan sanjungan dan pujian terus menerus, dan selalu dibenarkan meskipun
dirinya salah memiliki potensi yang besar untuk salah arah. Dalam mindsetnya
dirinya adalah seorang yang sempurna, tak pernah melakukan kesalahan. Lantas
ketika dia mengalami kegagalan, tak jarang yang sulit menerimanya. Apalagi jika
sang orang tua justru menyalahkan sang anak ketika dia gagal.
Anak yang tumbuh dengan hal seperti di atas berpotensi menjadi anak yang
penuh keraguan. Kondisi keraguan inilah yang menjadikan proses belajar kian
melambat.
9
Yulizwati, Ulfa Farrah Lisa, and Miranie Safaringga, PARENTING BERBASIS ISLAM, ed.
Yulizwati, Ulfa Farrah Lisa, and Miranie Safaringga (Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2021).
11
2) Menggunakan kekerasan
Mereka seringkali menggunakan hukuman yang keras dengan dalih bahwa itu
mengajarkan anak lebih disiplin. Kekerasan sendiri tidak identik dengan fisik,
Orangtua yang menggunakan cara ini kepada anaknya secara tidak langsung
dia membuat petaka bagi masa depan sang anak. Bentakan dan cibiran pada anak
akan membuat mereka jadi pribadi yang takut bereksplorasi, dan merasa tertekan
anak.
menunjukkan jika anak-anak yang terlalu dipaksa di usianya yang masih kecil
akan memiliki mental yang keras juga. Tindakan seperti memaki anak, bentakan,
ajakan yang keras akan berpengaruh negatif kepada anak. Tindakan ini akan
langsung ditiru oleh anak, dan jauh akan terlihat ketika mereka telah dewasa.
Misalnya saja, anak yang dididik dengan bentakan, maka dalam mindsetnya
akan tertanam bahwa bentakan itu adalah hal yang wajar. Jadi di alam bawah
sadarnya akan tertulis jika mengatasi masalah dengan cara tersebut malah
dianjurkan. Sekarang ada banyak berita terkait kekerasan anak, dan mungkin saja
12
Selain itu, membanding-bandingkan seseorang dengan orang lain juga tidak
sang orangtua tidak bisa melihat potensi anaknya sendiri. Dan hal ini seringkali
adiknya dengan dalih agar si adik bisa termotivasi dengan kakaknya. Sayangnya
perkataan yang tidak tepat justru akan membuat sang adik merasa diremehkan.
Intinya, orang tua seharusnya memahami bahwa setiap anak itu unik dan
tidak bisa disamakan. Kakak adik sekalipun pasti juga memiliki perbedaan. Dan
perbedaan inilah yang mesti dipahami dan diperhatikan oleh orangtua agar dirinya
Di jaman sekarang ini semua sibuk. Saking sibuknya banyak orangtua yang
lepas tangan dan menyerahkan anak mereka untuk diasuh pembantu, baby sitter
pekerjaan dengan dalih apa yang mereka dapatkan ini juga untuk anaknya.
Banyak juga yang berpikiran jika tanggung jawab dalam mendidik anak bisa
selesai jika diberikan kepada orang lain seperti pembantu atau tempat penitipan
anak.
13
Padahal perlu diketahui, kehangatan orang tua dan kehangatan kasih sayang
dari orang lain itu berbeda. Hal ini juga berpengaruh terhadap prestasi anak
kedepannya.
5) Kurang apresiatif
sayangnya banyak juga orang tua yang kurang tanggap dengan tidak memberikan
mereka apresiasi. Jika ini berlarut-larut maka motivasi semangat anak untuk
mengerjakan sesuatu pun juga akan turun, dan kehilangan semangat untuk
Karena itu, orangtua harus tanggap dan berikan apresiasi kepada anak atas
apa yang mereka kerjakan. Berikan apresiasi secukupnya dan jangan berlebihan
pula. Segala bentuk apresiasi akan membuat anak merasa dihormati, disayangi
didepan anak. Dalam keluarga, pertengkaran adalah hal yang wajar. Namun
menjadi tidak wajar jika ini sering dilakukan apalagi ketika didepan anak.
pribadi yang kurang dewasa. Sikap marah seperti berkata kasar atau bahkan
memukul juga akan terekam dalam memori mereka. Anak yang sering melihat
14
7) Terlalu banyak larangan kepada anak
Larangan dalam mendidik anak satu ini harus dilakukan dengan bijak.
Orangtua seringkali melakukan ini untuk membuat sang anak menjadi pribadi
yang disiplin atau untuk melindungi mereka. Namun terlalu banyak larangan tentu
tidak langsung apa yang dilakukan oleh orangtua ini akan membunuh kreativitas
Melarang anak itu boleh, namun terlalu protektif atau terlalu longgar
Tanpa sadar kita terlalu sering mengabulkan apa yang diminta oleh anak.
Padahal hal ini tidaklah baik. Orangtua sering berdalih bahwa ini adalah cara
untuk mengungkapkan rasa sayang mereka kepada anaknya. Namun alih-alih ini
luapan kasih sayang, malah yang terjadi anak akan menjadi manja. Anak akan
memiliki sifat hedonis. Bahkan mungkin ada satu waktu jika tiba-tiba orangtua
tidak bisa mengabulkan permintaan anak, si anak akan memberontak. Dan sikap
memberontak anak ini bisa berlanjut dan lebih parah ketika mereka dewasa.
Bahkan mungkin ada yang sampai mencuri agar bisa membeli apa yang mereka
inginkan.10
10
https://laskarui.com/2022/08/05/8-larangan-dalam-mendidik-anak/
15
BAB III
KESIMPULAN
pendidikan parenting adalah salah satu strategi yang sangat berperan penting
pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, memenuhi kebutuhan dasar
anak antara lain kebutuhan kasih sayang, pemberian makanan yang bergizi,
Adapun cara mendidik anak bukan soalan membesarkan mereka secara fisik
saja namun juga psikologis. Dan dalam masa-masa itu, setidaknya ada beberapa
larangan dalam mendidik anak. Yakni dimulai dari : jangan menyalahkan anak
bandingkan anak dengan orang lain, jangan menyerahkan anak pada pembantu,
16
DAFTAR PUSTAKA
alauddin.ac.id/index.php/Al-Irsyad_Al-Nafs/article/view/14544.
https://doi.org/10.21043/thufula.v5i2.3475.
https://hidayatuna.com/ayat-alquran-tentang-parenting-bekal-orangtua-mengasuh-anak/
https://laskarui.com/2022/08/05/8-larangan-dalam-mendidik-anak/
https://www.orami.co.id/magazine/cara-dan-hadis-tentang-mendidik-
anak#google_vignette
1–10.