Anda di halaman 1dari 36

Mendidik

Anak
Secara Islami
Ustadz Abu Umair, BA., M.Pd.
Penulis:
Ustadz Abu Umair, BA., M.Pd.
Editor dan Layout Isi:
Hafidz Ramadhan
Desain Cover:
Hafidz Ramadhan
Cetakan Pertama:
2020
Penerbit:
Abu Umair Publishing
Yogyakarta

E-book ini dibagikan secara gratis.


Tidak boleh diperjual belikan.
Daftar Isi

Muqodimmah. 2
A. A. Langkah Mendidik Anak Menjadi
Sholeh dan Sholehah 5

1. Perbaiki Diri (Orang tua) 9


2. Memilih Ibu yang Baik 10
3. Memberikan Nama yang Baik. 13
4. Mengenalkan Kalimat tauhid 14
5. Membiasakan dengan Akhlak
yang baik 15
6. Membersihkan dari perkara
yang tidak bermanfaat 17
7. Membentengi Rumah Dengan
Al-Qur’an dan Zikir 18

B. Amalan yang Bisa Kita Berikan


kepada Anak-anak Kita Di Usia Dini 22

1. Mengajarkan Sholat 24
2. Mengajarkan Al-Qur’an 26
3. Mengajarkan Taat Kepada Allah
dan Rasulullah 27
4. Mengajarkan Cinta Kepada Ahli Ilmu 28
5. Memilih Sekolah yang Baik 29
6. Mencari Teman yang Baik 29
Penutup 31

-Medidik Anak Secara Islami- 1


Muqoddimah
Segala puja dan puji hanya milik dzat
yang telah menciptkan langit, dzat yang
maha sempurna, dan dzat yang maha belas
kasih terhadap hamba-hambanya. Sholawat
dan salam kita haturkan kepada sosok
manusia yang telah telah dirokomendasikan
masuk surga, menghabiskan usia hidupnya
untuk perjuangan Islam, menjadi suri
tauladan bagi seluruh umat di dunia, dan
menjadi panutan kita, beliau adalah
junjungan kita Nabi akhir zaman, Nabi
Muhammad shollahu alaihi wassalam,
keluarga beliau, sahabat, dan siapa saja
yang meniti jejak beliau sampai hari
pembalasan.
Perkembangan zaman saat ini membuat
orang tua gelisah akan perkembangan
anaknya, ditambah lagi dengan teknologi
yang semakin pesat, serta pergaulan bebas
yang tidak bisa dibendung. Maka penjagaan
terhadap amanah ini harus lebih extra, salah
melangkah akan berakibat fatal.
Tiada kenikmatan yang paling besar
melainkan Allah berikan kepada kita anak
yang sholeh dan sholehah yang dengannya
bisa menjadi investasi di hari nanti,
sebagaimana dalam sebuah hadits, Nabi
Muhammad shollahu alaihi wassalam
bersabda;

2 -Medidik Anak Secara Islami-


Artinya “Apabila anak adam telah meninggal
dunia maka semua amalnya terputus kecuali
tiga hal, sedekah jariyah (sedekah yang
mengalir), ilmu yang bermanfaat, dan anak
sholeh yang selalu mendoakan.” (HR. Ibnu
Majah, Muwatho’ imam Malik 3/399).
Maka hendaknya orang tua
memperhatikan hadits ini sebagai targhib
(motivasi) untuk mendidikan dan
mengarahkan putra putrinya dalam
kebaikan, mengingat keutamaan yang
sangat besar yang disabdakan nabi
Muhammad shalallahu’alaihi wassalam. Saat
ini banyak orang tua yang lalai dalam
mendidik anak-anaknya karena mereka
disibukkan dengan aktivitas dunia, dan
sedikitnya pengetahuan terkait dengan ilmu
agama dalam mendidik dan mentarbiyah.
Para pembaca dimanapun anda berada
yang dirahmati Allah, telah hadir buku ini
untuk memberikan sedikit wawasan
bagaimana mendidik anak dalam timbangan
Islam. Semoga buku ini bisa bermanfaat
untuk penulis pribadi dalam mendidik anak-
anaknya, dan bermanfaat kepada kaum
muslimin dan para pembaca yang dirahmati

-Medidik Anak Secara Islami- 3


Allah. Hanya ikhtiar dan doa yang bisa
kita lakukan agar kita dan anak keturunan
kita diberikan keturunan yang menjadi
penyejuk mata di dunia dan akherat.

Purwokerto, Juni 2018


Penulis

Abu Umair, BA., S.Pd.I., M.Pd.

4 -Medidik Anak Secara Islami-


Langkah Mendidik Anak
Menjadi Sholeh dan
Sholehah
Sesungguhnya anak adalah amanah
yang sangat agung yang Allah berikan
kepada kedua orang tua, dan mereka
memiliki tangungjawab yang sangat besar
untuk mendidik, bukan hanya sekedar
membesarkan dengan bentuk materi, tapi
lebih dari itu adalah mereka memberikan
dan mengenalkan akan kebutuhan rohani.
Rumah menjadi senter utama dalam
mentarbiyah dan mendidikan anak-anak,
rumah akan menjadi celupan pertama
terbentuknya karakter anak dan memiliki
pondasi yang baik, dengan pondasi itu
mereka bisa menjaga syariat-syariat Allah
dan selalu menjaga hak-hak Allah dalam
kehidupanya.
Orang tua memiliki kewajiban terhadap
anak, dan Allah juga perintahkan agar
berbuat baik kepada mereka. Perbuatan
baik kepada mereka adalah dengan
memberikan pendidikan, dan menunaikan
amanah, dan tidak membuat mereka
terlantar. Banyak ayat yang menjelaskan
tentang kewajiban orang tua menunaikan
amanah, Allah berfirman dalam surat An-
Nisa’
-Medidik Anak Secara Islami- 5
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-Nisa’:
58).

Artinya “Wahai orang-orang yang beriman


janganlah kalian berkhianat kepada Allah
dan Rasul-Nya, dan jangan berkhianat
terhadap amanah kalian, sedangkan kalian
mengetahui.” (Q.S Al-Anfal:27)
Dalam kapasitas amanah ini, maka
amanah dalam diri sendiri adalah kewajiban
yang harus ditunaikan sebelum yang lain.
Tanggung jawab pribadi dihadapan Allah

6 -Medidik Anak Secara Islami-


subhanahuwata’ala sangatlah besar sebelum
yang lain, sebagaimana Allah menjelaskan
dalam surat At-Tahrim;

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,


peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS At-Tahrim: 6)
Abdullah bin Abbas rodiyallahu anhu
berkata: laksanakan ketaatan dan takutlah
akan maksiat kepada kepada Allah dan
perintahkan keluarga kalian untuk ingat
kepada Allah, niscaya Allah akan selamatkan
kalian dari api neraka. (Tafsir Ibnu Katsir
2/522).
Kita semua adalah seorang pemimpin
yang akan diminta pertanggung jawabanya,
dan anak adalah bagian amanah yang Allah
berikan kepada kita, Nabi Muhammad
shollahu alaihi wassalam juga mengingatkan
-Medidik Anak Secara Islami- 7
kita dalam masalah kepemimpinan, dan juga
dalam masalah memegang amanah ini,

Artinya “Setiap kalian adalah pemimpin, dan


kalian akan ditanya apa yang kalian pimpin,
imam adalah pemimpin dan ia akan ditanya
kepemimpinannya, seorang laki-laki adalah
pemimpin keluaga dan ia akan di tanya
denganya, seorang wanita adalah pemimpin
rumah suaminya dan ia akan ditanya
tentangnya, dan pembantu adalah
pemimpin harta tuanya dan ia juga akan
ditanya tentangnya.” (HR. Bukhori 2559,
Muslim 1829, Ahmad dalam musnad 8/83).
Hadits yang mulia ini menjelaskan
kepada kita bahwa semua yang kita miliki
akan diminta pertama jawabannya oleh
Allah subhanahu wa ta’ala, dan anak adalah
bagian amanah yang penting yang Allah
berikan kepada kita, maka selayaknya kita

8 -Medidik Anak Secara Islami-


menjaga karena kelak akan ditanya oleh
Allah tentang amanah tersebut. Sebagai
orang tua hendaknya dia memperhatikan
apa saja yang menjadi kebutuhan anak serta
bagaimana menjadikan anak yang sholeh,
anak yang terpuji serta memiliki karakter
yang senantiasa menjadi identitas
kebaikannya di masa yang akan datang.
Konsep dalam mendidikan anak sangat
banyak kita jumpai dalam teori yang ada,
penulis tawarkan beberapa langkah dalam
mendidik dan mentarbiyah untuk
menjadikan anak kita menjadi anak yang
sholeh dan sholehah.

1. Perbaiki Diri (Orang Tua)


Kunci dari segala sesuatu adalah berawal
dari diri kita sendiri. Baik dan buruknya anak
bisa dilihat bagaimana orang tua, karena
mereka akan mengambil suri tauladan yang
pertama dari kedua orang tua, sedangkan
anak lebih cenderung untuk mengikuti
semua kebiasaan-kebiasaan orang tua yang
ada di rumah, karakteristik anak laki-laki
lebih dekat dengan ayahnya, sedangkan
anak perempuan lebih dekat dengan ibunya.
Oleh karena itu, untuk melahirkan anak
yang sholeh dan sholehah berawal dari diri
kita sendiri. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman;

-Medidik Anak Secara Islami- 9


Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman
jagalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka. (Q.S At-Tahrim : 6)
Ayat yang mulia ini mengandung dua
informasi besar. Pertama, gambaran bahwa
penjagaan pertama kali terhadap diri sendiri
sebelum ke orang yang sebelum ke orang
lain. Kedua, menggambarkan bahwa awal
perbaikan diawali dari kita diri kita sendiri,
baru kemudian keluarga, kerabat, tetangga,
dan orang orang yang disekitar kita. Dan
bagian perbaikan diri untuk melahirkan
generasi yang akan datang adalah dengan
mengevaluasi dan muhasabah, serta
menjadikan figur orang tua yang patut untuk
diikuti dan diteladani sepanjang masa.

2. Memilih Calon Ibu yang Baik


Menjadi hal yang lazim bahwa calon ibu
atau istri memiliki pengaruh yang sangat
besar terbangunnya anak sholeh dan
sholehah, karena berawal dari mereka anak-
anak kita akan ditarbiyah, dididik. Melalui
mereka pengawasan anak kita akan
terkontrol, sehingga peran seorang istri
sangat fundamental untuk mencetak
generasi, menjadi keturunan yang bisa
menjadi kebanggaan agama, orang tua,
nusa dan bangsa.
10 -Medidik Anak Secara Islami-
Pilihan agama menjadi solusi utama
untuk memilih calon ibu bagi anak-anak kita,
karena Nabi shalallahu alaihi wassalam
pernah merekomendasikan dan memuji
pentingnya untuk memilih calon ibu dengan
menimbang kualitas agamanya,

Dari Abu Hurairah rodiyallahu anhu dari Nabi


shollahu alaihi wassalam bersabda : wanita
dinikahi atas empat hal, karena hartanya,
nasabnya, kecantikanya, dan Agamanya,
pilihlah Agamanya niscahnya kamu
beruntung.” (HR. Bukhori 5090, Muslim
1466, Abu Dawud 2034).
Memilih istri dengan melihat agamanya
adalah bagian untuk melahirkan anak-anak
yang sholeh dan sholehah. Nabi
Muhammad shollahu alaihi wassalam
senantiasa memuji seorang wanita yang
sholehah, Hadits dari Ibnu Abbas rodiyallahu
anhuma,

-Medidik Anak Secara Islami- 11


Artinya “Maukah aku kabarkan kepada
kalian simpanan yang paling berharga?
dialah wanita sholehah, apabila dilihat ia
menyenangkan, jika diperintah dia patuh,
dan apabila suami pergi maka ia menjaga
(kehormatan)nya.” (HR. Al-Hakim dalam
mustadzrok 2/363).
Ini bukti bahwa mencari seorang ibu untuk
anak-anak adalah bagian daripada upaya
untuk melahirkan generasi yang robbani.

3. Memberikan Nama yang Baik


Termasuk diantara kewajiban orang tua
adalah memberikan nama yang terbaik
karena nama adalah doa, sebagaimana
dalam Hadis Nabi Muhammad shollahu
alaihi wassalam pernah bersabda, dari
Sahabat Abu Darda’ rodiyallahu anhu;

Dari Abu Darda’ rodiyallahu anhu berkata,


Rasullah shollahu alaihi wassalam bersabda:
Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada
hari kiamat dengan nama-nama kalian, dan
nama ayah kalian, maka perindahlah nama
kalian.” (HR. Abu Dawud 4948, Musnad
Imam Ahmad 23/27 21693).
12 -Medidik Anak Secara Islami-
Pernah suatu ketika bunda Aisyah
rodiyahullahu anha mengisahkan bahwa,
Nabi Muhammad sholallahu’alaihi wassalam
mengganti nama seseorang yang jelek
menjadi nama yang baik, seperti Abdul
Ka’bah menjadi Abdurrahman, yang kita
kenal dengan Abdurrahman bin Auf
rodiyallahu anhu. (Ibnu Abdil Bar dalam al-
istiab 442-443, dan Tahdzibul Kamal 17/324).
Sedangkan nama yang paling istimewa
dan nama yang paling dicintai oleh Allah
subhanahu wa ta’ala adalah Abdullah dan
Abdurrahman, sebagaimana penjelasan
dari Nabi shollahu alaihi wassalam,

Dari Abdullah bin Umar rodiyallahu anhu,


Rasulullah shollahu alaihi wassalam
bersabda, Sesungguhnya nama yang paling
dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan
Abdurrahman.” (HR. Muslim 2132, Tirmidzi
2839).
Ini mengisyaratkan, bahwa pemberian
nama kepada putra putri kita adalah bagian
daripada upaya untuk menjadikan mereka
sebagai anak yang sholeh dan sholehah,
dengan harapan mendatangkan kebaikan
-Medidik Anak Secara Islami- 13
untuk masa yang akan datang serta menjadi
generasi harapan Agama.

4. Mengenalkan Kalimat Tauhid


Hendaknya pertama kali yang dikenalkan
orang tua kepada anaknya adalah kalimat
tauhid, yakni mengesakan Allah subhanahu
wa ta’ala karena dengannya kita hidup,
karena dengannya kita bisa medapatkan
kenikmatan di dunia dan di akherat. Maka,
mengajarkan tentang ilmu tauhid sejak di
usia dini adalah bagian dari pendidikan
karakter. Sebagaimana dalam sebuah
hadits, dari jalur Ibnu Abbas rodiyallahu
anhuma, Nabi shollahu alaihi wassalam
bersabda:

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu


anhuma, dari Rasulullah shalallahu alaihi
wassalam, sampaikan kepada anak-anak
kalian kalimat yang paling pertama yaitu laa
ilaaha illallah (tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah), dan talkinlah (ajari)
mereka dengan kalimat laa ilaaha illallah
(tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali

14 -Medidik Anak Secara Islami-


Allah) sebelum meninggal.” (HR. Al-Baihaqi
dalam Al-Jami’ Li Syu’batil Iman 11/128, 8282,
dan Al-Hakim dalam al-mustadrok).
Senantiasa kalimat ini kita ulang berkali-
kali untuk diperdengarkan di telinga anak-
anak kita, agar terpatri dalam dadanya, dan
memiliki Aqidah yang benar yang selalu
akan mengantarkan untuk menjadi pribadi-
pribadi yang baik dan sholeh.
Peran seorang ibu sangat besar sekali
karena ia akan menjaga anaknya 24 jam bisa
bermain dengan mereka serta mengajarkan
kalimat-kalimat thoyibah. Dikenalkan di usia
dini tentang Allah subhanahu wa ta’ala dan
juga tentang Rasul-Nya shalallahu alaihi
wassalam, dan meneladani generasi awal
dari sahabat Nabi shollahu alahi wassalam.

5. Membiasakan dengan Akhlaq yang


Baik
Membangun kepribadian yang baik serta
terbiasa dengan akhlaqul karima dibutuhkan
kebiasaan dari kedua orang tua. Orang tua
memiliki peran yang sangat penting untuk
merubah kebiasaan anak-anaknya. Ketika
mereka masih di usia dini, anak akan
mempraktekkan dan melakukan apa saja
yang meraka lihat disekitarnya. Kondisi
orang tua akan sangat berpengaruh untuk
perkembangan akhlaq mereka. Jika orang
tua terbiasa dengan akhlaq tercela, baik dari
lisan maupun perbuatan maka akan
-Medidik Anak Secara Islami- 15
berdampak kepada putra putrinya di
harinya akan datang.
Oleh karenanya pentingnya orang tua
untuk senantiasa membiasakan dengan
akhlak yang terpuji dengan sifat yang baik,
karena itu akan diingat oleh anak-anak
sepanjang masa, Sebagaimana Nabi
Muhammad sholallahu’alaihi wasalam
pernah mengajarkan kepada Umar bin Abi
Salamah, dan Umar bin Abi Salamah
bercerita;
Dulu waktu saya kecil dalam tarbiyyah
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan
waktu itu saya sedang makan, seraya beliau
shollahu alaihi wassalam berkata kepadaku:
wahai anak kecil sebutlah nama Allah,
makanlah dengan tangan kanan, dan
makanlah apa yang dekat denganmu.
Kemudian setelah itu saya senantiasa
makan sebagaimana yang dikatakan Nabi
shollahu alaihi wassalam.” (HR. Bukhori 5376,
Muslim 2022, Ahmad 26/252).
Dalam Hadits yang mulia ini
mengisyaratkan bahwa pendidikan di usia
dini dengan memberikan contoh secara
langsung memberikan dampak yang sangat
luar biasa besar, dan akan selalu diingat oleh
anak tersebut, bahkan menjadi kebiasaan
dalam kehidupannya, sebagaimana Umar
bin Abi Salamah yang tergiang dalam benak
beliau ketika Nabi memberikan nasehat
kepadanya, dan setelah itu Umar bin Abi
16 -Medidik Anak Secara Islami-
Salamah tidak melakukan perbuatan
tersebut.

6. Membersihkan Rumah dari Perkara


yang Tidak Bermanfaat
Diantara hal yang sangat penting dalam
mendidik anak adalah kita perhatikan
tempat yang kita tinggali. Apakah tempat
tersebut mendatangkan kebaikan atau
mendatangkan keburukan. Rumah menjadi
salah satu tempat untuk berinteraksi
keluarga, sharing, tukar pendapat, canda
dan tawa.
Rumah yang thoyyib, adalah ketika
berisikan lantunan-lantunan Al-Quran dan
kosong dari musik, serta didalamnya tidak
ada gambar makhluk yang bernyawa, dan
juga tidak ada anjing. Dengan demikian,
Allah subhanahu wa ta’ala akan jadikan
rumah kita menjadi rumah yang senantiasa
mendatangkan keberkahan, kebaikan, dan
akan datang malaikat-malaikat Allah untuk
memberikan keberkahan.
Faktor datangnya kebaikan dalam rumah
kita adalah dengan kita perhatikan Hadits
berikut ini, Nabi Muhammad shollahu alaihi
wassalam pernah bersabda, yang artinya;
Dari Salim dari ayahnya, ia berkata: “suatu
ketika Jibril tidak masuk ke rumah Nabi
shallallahu alaihi wassalam, maka kemudian
Nabi shallallahu alaihi wassalam
-Medidik Anak Secara Islami- 17
menghampiri Jibril kemudian mengeluhkan
apa yang beliau lihat (jibril tidak masuk ke
rumah Nabi), Kemudian Jibril berkata:
“Sesungguhnya kami tidak akan masuk
dalam rumah yang di dalamnya ada gambar
yang bernyawa daan ada anjing.” (HR.
Bukhori 5960).
Saudaraku yang semoga kita semua
rahmati Allah subhanahu wa ta’ala, jika itu
adalah Nabi kita Muhammad
sholallahu’alaihi wasalam, manusia yang
termulia, manusia yang telah dihapus
kesalahan kesalahannya baik yang lalu dan
yang akan datang, manusia yang terbaik
dimuka bumi ini, mendapatkan teguran dari
Allah subhanahuwata’ala melalui
malaikatNya yang mulia yakni Jibril
alaihissalam. Maka kita sebagai umatnya
lebih layak mendapatkan nasehat tersebut,
untuk senantiasa meninggalkan semua yang
terhalangnya rumah kita dari kebaikan, dan
tentu kebaikan yang ada dalam rumah kita
adalah dengan adanya malaikat
malaikatNya.

7. Bentengi Rumah dengan Al-Qur’an Dan


Dzikir.
Membentengi rumah adalah salah satu
upaya dan usaha untuk menjadikan rumah
diberkahi dan dirahmati oleh Allah
subhanahu wa ta’ala dengan selalu
dibacakan Al-Quranul karim, dzikir, dan
18 -Medidik Anak Secara Islami-
sholat-sholat(sunah). Bacaan Alqur’an
memiliki dampak yang sangat besar
terhadap rumah karena setan tidak akan
masuk di dalam rumah yang dibacakan al-
Quran. Maka, rumah yang dilantunkan
dalam Al-Quran senantiasa akan diberikan
ketenangan, kebahagiaan, rahmat dan kasih
sayangNya.
Diantara dalil yang menunjukkan
bawaannya Allah ta’ala akan berikan
keberkahan di dalam rumah yang dibacakan
Al-Quranul karim, karena hakikat rumah yang
dibacakan Alqur’an tidak seperti kuburan,
Nabi Muhammad sholallahu’alaihi wasalam
bersabda:

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda: “jangan jadikan rumah kalian
sebagai kuburan, dan jangan jadikan
kuburanku sebagai Id, bershalawatlah
kepadaku karena shalawat kalian akan
sampai kepadaku dimanapun engkau
berada” (HR. Muslim 780).
Dari hadits di atas menegaskan kepada
kita bahwa perbedaan antara rumah dan
kuburan adalah ketika dibacakan al-Quran
atau tidak, rumah yang kosong dari lantunan
-Medidik Anak Secara Islami- 19
al-Quran maka rumah tersebut adalah
seperti kuburan. Kuburan identik dengan
sesuatu yang menakutkan, kuburan menjadi
tempat untuk orang yang meninggal,
kuburan gambaran akan tempat yang jarang
dihuni. Berbeda dengan rumah, rumah
adalah tempat di mana kita beraktivitas, dan
tempat untuk bercanda dengan keluarga,
kalau kemudian rumah yang dipenuhi
dengan al-Quran akan dipenuhi dengan
kebaikan. Dengan demikian maka rahmat
Allah akan datang kepada penghuninya,
sebuah hadits Nabi Muhammad shollahu
alahi wassalam menegaskan;

Dari Jabir bin Abdillah rodiyahu anhu


bahwasanya beliau mendengar Rasulullah
shollahu alaihi wassalam bersabda: apabila
seseorang masuk ke rumah dan membaca
doa ketika masuk dan ketika makan, maka
syaitan berkata(kepada teman-temannya):
tidak ada tempat tidur buat kalian, dan tidak
makan malam. Tetapi jika seorang masuk
20 -Medidik Anak Secara Islami-
tidak membaca, maka syaitan berkata
(Kepada teman-temannya): kalian akan
mendapatkan tempat tidur dan makan
malam.” (HR. Muslim 2018).

-Medidik Anak Secara Islami- 21


Langkah-Langkah
Mendidik Anak Sebelum
Baligh
Dalam bagian ini akan dibahas tentang
bagaimana masa tarbiyah sebelum usia
baligh, setelah melakukan langkah-langkah
diatas dari sisi internal maupun eksternal
ketika anak masih di usia dini. Maka
setelahnya menjadi hal yang mutlak untuk
dilakukan oleh orang tua untuk memberikan
pengetahuan dan pelajaran yang berharga.
Nabi Muhammad shollallahu alaihi
wasallam sudah memberikan contoh
bagaimana ketika beliu mentarbiyah para
sahabat di usia dini, salah satunya adalah
kisah sahabat Abdullah bin Abbas
rodiyallahu anhuma;

22 -Medidik Anak Secara Islami-


Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada
suatu hari aku pernah berada di belakang
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau
bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya
aku akan mengajarkan beberapa kalimat
kepadamu. Jagalah Allah, niscaya Allah akan
menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau
akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika
engkau mau meminta, mintalah kepada
Allah. Jika engkau mau meminta
pertolongan, mintalah kepada Allah.
Ketahuilah apabila semua umat berkumpul
untuk mendatangkan manfaat kepadamu
dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa
memberikan manfaat kepadamu kecuali
dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan
untukmu. Dan seandainya mereka pun
berkumpul untuk menimpakan bahaya
-Medidik Anak Secara Islami- 23
kepadamu dengan sesuatu, maka mereka
tidak dapat membahayakanmu kecuali
dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan
bagimu. Pena-pena (pencatat takdir) telah
diangkat dan lembaran-lembaran (catatan
takdir) telah kering.’” (HR. Tirmidzi, dan ia
berkata bahwa hadits ini hasan shahih).
Menurut Ibnu Rojab Al-Hambali
rohimahullah hadits ini mengandung wasiat
yang sangat agung dan terdapat kaidah-
kaidah dalam perkara Agama. ( Jami’ul ‘Ulum
wal Hikam 1/462).
Para pembaca yang dirahmati Allah,
mentarbiyah anak-anak kita di usia dini
adalah awal dari pada pondasi untuk
mengenalkan tentang ilmu dan Agama,
pelajaran yang paling berharga buat mereka
adalah saat mereka mengenal syariat di usia
dini. Sejarah telah mencatat bagaimana
baginda Nabi Muhammad shollallahu alaihi
wasallam telah memberikan pendidikan di
usia dini. Berikut ini amalan amalan yang
bisa kita berikan kepada anak-anak kita di
usia dini sebagaimana Rosulullah shollallahu
alaihi wasallam telah mencontohkan kepada
kita;

1. Mengajarkan Sholat
Sholat menjadi langkah awal, untuk
terbentuknya akhlaq, kepribadian yang
santun, serta sikap yang disiplin. Bagi orang

24 -Medidik Anak Secara Islami-


Tua hendaknya mengajarkan dan
mengenalkan ibadah sholat sejak usia dini,
menjelaskan keutamaan, dan manfaat serta
menjelaskan bahaya dan sanksi bagi orang
yang meninggalkan ibadah sholat. Nabi
Muhammad shollallahu alaihi wasallam
pernah bersabda;

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu ,


ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: Suruhlah anak kalian
shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan
pukullah mereka ketika berusia sepuluh
tahun (jika mereka meninggalkan shalat)!
Dan pisahkanlah tempat tidur mereka
(antara anak laki-laki dan anak perempuan)”
(HR. Abu Dawud 490).
Jika anak tumbuh dengan mencintai
sholat maka dia akan menjaga Allah
(menjaga kewajiban-kewajibanNya) dan dia
akan tumbuh menjadi anak yang sholeh,
karena sholat mencegah dari perbuatan keji
dan mungkar.

-Medidik Anak Secara Islami- 25


2. Mengajarkan Al-Qur’an
Apabila orang tua ingin mendambahkan
anak dunia dan akherat, hendaknya orang
tua mengajarkan kepada mereka tentang
Alqur’an, dalam sebuah Hadits Nabi
Muhammad shollahu alaihi wassalam pernah
bersabda;

dari Utsman rodiyallahu anhu, dari Nabi


shollahu alaihi wassalam “Sebaik baik kalian
adalah orang yang belajar Alqur’an dan
mengajarkanya.” (HR. Bukhori 5027).
Banyak diantara para generasi dulu di
kalangan para ulama mereka menghafal
Alquran sebelum baligh, seperti imam Syafi’I
rahimahullahu ta’ala beliau hafal Al-Quran
sebelum 7 tahun, begitu juga imam Nawawi
rahimahullahu ta’ala beliau menghafal A-
Quran sebelum 10 tahun, dan juga Ibnu
Taymiyah rahimahullahu ta’ala beliau m
tesenghfal Al-Qur’an sebelum usia baligh,
begitu juga syaikh bin Baz rahimahullahu
ta’ala, dan yang lainnya dari ulama salaf
terdahulu.
Hendaknya generasi saat ini mengikuti
generasi terdahulu dengan selalu ,

26 -Medidik Anak Secara Islami-


mengajarkan alqur’an sebelum usia baligh
dan mendalami makna makna serta
memahami isi kandungan Al-Quran bagian
daripada adab. Sebagaimana ‘Atho’ bin
Saaib bahwasanya abu Abdirrahman pernah
berkata: “ kami belajar Alqur’an tidak lebih
dari 10 ayat sampai kami mengetahui dan
mengamalkan, baru kemudian melanjutkan
ayat berikutnya.” (Siyarul ‘alam mubala’
4/279).

3. Mengajarkan Taat Kepada Allah Dan


Rasulnya
Diantara kewajiban orang tua adalah
mengenalkan terhadap anak-anaknya
tentang ketaatan kepada Allah dan RasulNya
dan mengagungkan semua perintah-
perintahNya, sebagaimana Allah telah
menjelaskan dalam QS. An-Nisa:

Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan


RasulNya, dan mereka bersama orang orang
yang akan diberikan nikmat oleh Allah dari
para Nabi orang orang yang jujur para
Syuhada dan orang orang sholeh.” (Q.S An-
Nisa: 69).

-Medidik Anak Secara Islami- 27


Taat kepada Allah adalah dengan
beribadah hanya kepadanya, dan
meninggalkan semua bentuk kesyirikan.
Adapun tentu Taat kepada Rasulullah adalah
dengan mentaati semua perintah-
perintahnya, membenarkan semua kabar
yang datang dari beliau, dan menjauhi
semua yang dilarang, dan beribadah sesuai
dengan apa yang disyariatkan oleh
Rasulullah sholallahu alaihi wassalam.

4. Mengajarkan Cinta Kepada Ahli Ilmu


Mengenalkan cinta kepada orang-orang
sholeh, orang-orang yang berilmu adalah
bagian dari pendidikan. Karena orang orang
yang berilmu adalah pewaris para Nabi,
sebagaimana Nabi Muhammad shollahu
alaihi wassalam pernah bersabda;

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi,


dan tidaklah mewariskan dinar dan dirham
tapi mereka mewariskan ilmu barangsiapa
yang mengambil, maka ia telah mengambil
kemuliaan yang besar.” (Musnad Imam
Ahmad 37/45-46 21715).
Jika mereka mencintai orang-orang yang
berilmu, maka akan merasakan bagaimana
28 -Medidik Anak Secara Islami-
rahmat dan kebaikan. Ilmu akan
memberikan penerang kepada pemiliknya.

5. Memilihkan Sekolah yang Baik


Sekolah memiliki peran yang besar untuk
membentuk kebiasaan anak-anak kita,
hendaknya kedua orang tua memberikan
pendidikan yang terbaik tentang
pemahaman Agamanya. Serta mencarikan
sekolah yang memiliki visi, misi untuk
orientasi akherat.
Di dalam sekolah anak-anak kita akan
menjumpai ini tipikal karakter teman-
temannya, maka orang tua memiliki
kewajiban untuk senantiasa mengawasi dan
jika memang diperlukan orang tua datang ke
sekolah menanyakan kepada guru kelas
atau wali kelasnya tentang bagaimana
perkembangan anaknya, jangan kemudian
biarkan lepas begitu saja

6. Mencarikan Teman yang Baik


Perhatian orang tua bukan hanya
sekedar mencarikan sekolah yang baik dan
berkuaitas, mencarikan teman juga bagian
dari upaya pendidikan, tidak dipungkiri
bahwa teman akan memberikan dampat
kepada anak kita. Dalam sebuah hadits Nabi
Muhammad shollahu alahi wassalam,

-Medidik Anak Secara Islami- 29


Dari Abu Musa Al-Atsari rodiyallahu anhu,
dari Nabi shollahu alaihi wassalam bersabda,
“Perumpamaan teman yang baik dan teman
yang buruk, seperti penjual minyak misk dan
pandai besi.” (HR. Bukhori 5534, Muslim
2627, Ahmad dalam Al-Musnad 32/399.
19624).
Dalam hadits yang lain, Nabi Muhammad
shollahu alaihi wassalam bersabda,

Seseorang ada dalam agama temannya,


maka lihatlah dengan siapa dia berteman.”
(HR. Abu Dawud 4833, Tirmidzi 2378).
Kewajiban orang tua mencarikan teman
yang baik, dan selalu mengingatkan untuk
mencari teman terbaik yang bisa mengajak
dalam kebaikan agamanya. Teman yang
baik akan membangun karakter yang baik,
sednagkan teman yang buruk akan
membangun karakter yang buruk.
30 -Medidik Anak Secara Islami-
Penutup
Semoga tulisan ini bisa memberikan
manfaat kepada para pembaca
rohimakumullah tentang bagaimana
mendidik anak dalam timbangan Islam.
Anak menjadi salah satu amanah yang harus
kita jaga dengan selalu mengarahkan dalam
kebaikan, dan memberikan pendidikan yang
terarah sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunah, karena nanti akan ditanya pada hari
kiamat.
Kita berdoa kepada Allah semoga anak
keturunan kita diberikan kebaikan dunia dan
akherat, sebagaimana orang-orang dahulu
berdoa untuk ketuturunan mereka,

Artinya: “Ya Tuhan Kami, anugrahkan


kepada kami pasangan kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati, dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang
yang bertaqwa.” (Q.S Al-Furqon:74).

-Medidik Anak Secara Islami- 31


Simak dan Ikuti materi-materi baru terkait
Kajian Islam di

Fanspage Abu Umair


Youtube Abu Umair
Instagram @abuumairba
Twitter @abuumairba
Website abuumair.net

32 -Medidik Anak Secara Islami-


Mendidik
Anak
Secara Islami
Sesungguhnya anak adalah amanah
yang sangat agung yang Allah berikan
kepada kedua orang tua, dan mereka
memiliki tangungjawab yang sangat besar
untuk mendidik, bukan hanya sekedar
membesarkan dengan bentuk materi, tapi
lebih dari itu adalah mereka memberikan
dan mengenalkan akan kebutuhan rohani.
Rumah menjadi senter utama dalam
mentarbiyah dan mendidikan anak-anak,
rumah akan menjadi celupan pertama
terbentuknya karakter anak dan memiliki
pondasi yang baik, dengan pondasi itu
mereka bisa menjaga syariat-syariat Allah
dan selalu menjaga hak-hak Allah dalam
kehidupanya.
Orang tua memiliki kewajiban terhadap
anak, dan Allah juga perintahkan agar
berbuat baik kepada mereka. Perbuatan
baik kepada mereka adalah dengan
memberikan pendidikan, dan menunaikan
amanah, dan tidak membuat mereka
terlantar.

Abu Umair Publising


Yogyakarta
Webiste: abuumair.net

Anda mungkin juga menyukai