Pertumbuhan
Iklim
1) Cara budidaya jahe Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif
tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
2) Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman Jahe memerlukan
sinar matahari. Dengan kata lain Penanaman Jahe dilakukan di tempat
yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
3) Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
Media Tanam
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan
banyak
mengandung
humus.
Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan
tanah
laterik.
Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4.
Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
Ketinggian Tempat
dpl.
Budidaya
Pembibitan
1)
Persyaratan
Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu
fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang
dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit.
Oleh
karena
itu
kriteria
yang
harus
dipenuhi
antara
lain:
Teknik
Penyemaian
Bibit
Penyemaian
pada
peti
kayu
cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar
peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu
gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas
adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi,
bibit jahe tersebut sudah disemai.
b.
Penyemaian
pada
bedengan
Penyiapan
Bibit
ditanam.
sukses
budidaya
jahe
merah
1)
Persiapan
Lahan
Pembukaan
Lahan
Pembentukan
Bedengan
Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk
encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi
bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm,
sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
4)
Pengapuran
yang bisa kita terapkan, di sini saya akan coba bahas teknis budidaya
organik jahe merah menggunakan pola HCS. Namun sebelumnya coba
kita pelajari secara umum karakteristik tanaman jahe berikut ini :
Syarat tumbuh :
memakai polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai
cara budidaya tanaman vertikultur, artinya budidaya tanaman secara
vertikal atau bertingkat.
1. Alat dan Bahan
Karung (disini saya memakai ukuran 40 x 100 cm), jumlah terserah
anda. Saat ini saya siapkan 100 karung
Sekop atau cangkul, untuk mengaduk
Ember
Pupuk Bokashi
Tanah
2. Penanaman Bibit
Buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 :
1.
Masukkan campuran tanah tersebut ke dalam karung dengan
ketinggian kurang lebih 15 cm atau 1/5 tinggi karung. Untuk
memudahkan, sebelumnya tekuk dulu permukaan karung bagian
atas.
Ambil rimpang jahe hasil penyemaian, patah-patahkan rimpang
jahe tersebut dengan tangan menjadi 2-3 ruas, yang mana setiap
ruas minimal terdapat 2 mata tunas
Bibit jahe kemudian ditanam 3-5 cm ke dalam tanah dalam karung
tadi. Setiap karung dapat diisi beberapa titik tanam, atur
misalnya 2 3 titik tanam. Rata-rata sih katanya kira-kira 200 gr
bibit cukup untuk satu karung.
dan penyakit pada tanaman jahe merah ini, saya akan coba share
dan ulas agak detail nanti di tulisan berikutnya.
Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
Analisa ini saya lakukan secara praktis berdasarkan rencana penanaman
pada 100 karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya
= Rp. 60.000,-
Pupuk Bokashi :
= Rp. 50.000,Karena saya belum mempunyai limbah ternak sendiri, jadi terpaksa
saya beli dulu kotoran ternak.
Bibit Jahe
TO
not ? Kalau per karung butuh lahan 1 meter persegi, maka saya akan
butuh minimal total 800 meter persegi. Masih kurang lahan ? Mungkin
saya akan coba pola penyimpanan media tanam bertingkat. Why
Sukai ini:
Suka Memuat...
Related
Entri ini ditulis di ARTIKEL PERTANIAN dan ber-tag budidaya
jahe, khasiat jahe merah, manfaat jahe,patogen, peluang usaha, phefoc
hcs, pupuk bokashi, tanaman jahe, vertikultur pada 13 Februari 2014.
Navigasi tulisan
Cara Budidaya Padi Organik dengan Pola HCSCARA PRAKTIS
MEMBUAT ARANG SEKAM PADI
24 gagasan untuk MENANAM JAHE MERAH MUNGKINKAH JADI
MILYUNER ?
1.
2.
3.
4.
5.
7.
Balas
8.
9.
1.
10.
GanD-anis12 Mei 2014 pukul 21.36
salam sukses
Balas
1.
11.
12.
Pak Koes14 Mei 2014 pukul 14.34
pak taufik saya ingin memanfaatkan pekarangan rumah saya utk
menanam jahe, sekaligus belajar bertanam, bagaimana cara memperoleh
bibit jahenya ya.;.?
Balas
1.
13.
wiganda14 Mei 2014 pukul 17.00
Ulasan yg sangat menginspirasi, mau ikut coba juga di pekarangan.
Terimakasih ilmunya semoga sukses utk penulis dan yg membacanya.
Balas
1.
Tinggalkan Balasan
Kirim Komentar
SELAMAT DATANG
PIN BB 2664767C
Facebook : Real Organichcs
Email : dikdiktaufik@organichcs.com
Alamat :
1. Permata Cimahi 2 Blok N-10 No.16
Ngamprah - Bandung Barat
2. Kp Cilombang Desa Puteran RT 03/08
Kec. Cikalong Wetan Bandung Barat
Jawa Barat - Indonesia
TULISAN TERAKHIR
Mengenal Jenis, Karakter, Penyebaran dan Pemanfaatan Tanah
Pertanian di Indonesia 11 Mei 2014
1)
Penentuan
Pola
Tanaman
Mengurangi
kerugian
sebagai
yang
disebabkan
berikut
naik
turunnya
:
harga.
c.
Meningkatkan
produktivitas
lahan.
di
lapangan,
ada
jahe
yang
ditumpangsarikan
dengan
Pembutan
Lubang
Tanam
Cara
Penanaman
Perioda
Tanam
Penyulaman
tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta
pemeliharaan yang benar.
2)
Penyiangan
Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat
berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu
tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang
muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda,
cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang
lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar
setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk
sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air.
Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe
berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya
pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun
tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
4)
a.
Pemupukan
Pemupukan
Organik
Pemupukan
Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi
pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk
dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan
tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20
gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O
(112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga
dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O
(75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan
pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat
tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan
ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur
dan ditanam di sela-sela tanaman
5)
Pengairan
dan
Penyiraman
Waktu
pestisida
Penyemprotan
sebaiknya
dilakukan
Pestisida
mulai
dari
saat
& obat-obatan tradisional. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh),
beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa & Bali), jhai (Madura), melito
(Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
2. URAIAN TANAMAN JAHE
2.1 Klasifikasi
o Divisi : Spermatophyta
o Sub-divisi : Angiospermae
o Kelas : Monocotyledoneae
o Ordo : Zingiberales
o Famili : Zingiberaceae
o Genus : Zingiber
o Species : Zingiber officinale
2.2 Deskripsi.
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong
berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 23 mm, lebar 8
15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 4 mm ; bentuk lidah daun
memanjang, panjang 7,5 10 mm, & tidak berbulu; seludang agak
berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah,
berbentuk tongkat atau bundar telur yg sempit, 2,75 3 kali lebarnya,
sangat tajam ; panjang malai 3,5 5 cm, lebar 1,5 1,75 cm ; gagang
bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik
pada gagang terdapat 5 7 buah, berbentuk lanset, letaknya
berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 5 cm;
daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya,
tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 1,75 cm ;
mahkota bunga berbentuk tabung 2 2,5 cm, helainya agak sempit,
berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 2,5 mm,
lebar 3 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna
putih kekuningan, panjang 12 15 mm ; kepala sari berwarna ungu,
panjang 9 mm ; tangkai putik 2
1.
Pengendalian:.
o
penggunaan bibit yg sehat;
o
penerapan pola tanam yg baik;
o
penggunaan fungisida.
3. Penyakit bercak daun
o
Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin,
akan masuk melalui luka maupun tanpa luka.
o
Gejala: Pada daun yg bercak-bercak berukuran 3-5
mm, selanjutnya bercak-bercak itu berwarna abu-abu &
ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam,
sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yg
terserang bisa mati.
o
Pengendalian: baik tindakan pencegahan maupun
penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya
dengan cara-cara yg dijelaskan di atas.
7.3. Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara
lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, & gulma berdaun lebar
lainnya.
o
4.
5.
Kita dapat melakukan penanaman dari bibit jahe merah yang sudah siap
tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm. Namun apabila tidak
tersedia, kita dapat menyemaikan bibit dari bentuk rimpang. Apabila
menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang akan
disemaikan. rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk yang
cukup tua umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta
tidak terlihat ada bekas diserang hama.
1. Teknik Persiapan Rimpang
Rimpang yang akan disemaikan (tentunya setelah diseleksi), dibersihkan
dan kemudian dijemur namun hati-hati jangan terlalu kering.
kemudian..
Simpan selama 1 1.5 bulan.
Patahkan rimpang dengan tangan, yang mana setiap potongan tadi
memiliki 3 5 mata tunas, kemudian dijemur kembali selama 1/2
sampai 1 hari (lihat cuaca).
Masukkan potongan rimpang tersebut ke dalam karung
Buat larutan PHEFOC HCS, dengan dosis : 1 tutup botol PHEFOC
dilarutkan ke dalam 14 liter air, kemudian ditambah 2 sendok
makan gula pasir, aduk sampai rata dan biarkan selama 15 menit.
Potongan rimpang yang sudah dalam karung kemudian dicelupkan
ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan tiriskan.
dan penyakit pada tanaman jahe merah ini, saya akan coba share
dan ulas agak detail nanti di tulisan berikutnya.
Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Jahe merah
TO
ratio 3.125). Karena masih layak, saya sekarang sedang merintis untuk
membuktikan aplikasinya langsung, ya semoga saja lancar
Rencana saya malah akan melakukan penanaman setiap bulan sekali.
Kenapa akan saya lakukan seperti itu ? Karena nantinya mulai pada 8
10 bulan mendatang, saya berharap bisa panen Jahe setiap bulan.
Artinya, mudah-mudahan setiap bulan saya akan mendapat tambahan
pemasukan uang minimal Rp. 2.040.000,-/bulan.
Apabila prospeknya stabil dengan trend yang bagus, kemungkinan saya
akan menambah jumlah media tanam lebih dari 100 karung, why
not ? Kalau per karung butuh lahan 1 meter persegi, maka saya akan
butuh minimal total 800 meter persegi. Masih kurang lahan ? Mungkin
saya akan coba pola penyimpanan media tanam bertingkat. Why
Media tanam yang dipakai adalah karung bekas atau polybag. Jika
menggunakan karung, bisa menggunakan karung bekas beras atau pakan
ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi juga semakin
banyak, namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi. Jika
Membibitkan Jahe
Pemilihan benih
Pembibitan Jahe dimulai dari pemilihan benih. Benih untuk bibit Jahe
diambil dari rimpangnya. Rimpang untuk benih yang baik adalah rimpang
yang segar (tidak disimpan terlalu lama), sehat, ukurannya besar atau
normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah
cukup tua dan sehat. Karena asal-usul induk harus jelas, maka sebaiknya
rimpang untuk benih diambilkan dari kebun petani, bukan dari pasar
konsumsi.Rimpang yang telah diperoleh kemudian disortir dan dipilih
yang baik.
Pengecambahan
Jika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam
terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama
15 menit. Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air,
kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada
tempat yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga,
setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering.
Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.
Penyemaian
Menanam
Penanaman bibit Jahe pada karung atau polybag harus hati-hati. Buatlah
lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke dalam
lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya dan padatkan.
Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air bersih
agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media. Setelah
ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada
ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus
diadaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga
umur 2,5 bulan.
4.
Memelihara
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama
saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe
Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan
penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau.
Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi
tanaman. Penyiraman bisa dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki
fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.
Penyiangan dan penggemburan
Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang agar tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan
pertama, di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani
menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan
pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu
digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburan dimaksudkan
untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman dan
memperbaiki sirkulasi udara dalam media.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman,
dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk
yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kirakira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa
diberikan 3 kali selama umur tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Memanen