Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RESUME KEWIRAUSAHAAN

The Power Of “Sikap Mental


Penjab Mata kuliah: Martawan Madari,SKM,MKM

 Di Buat Oleh :
Nama : YENITA

 NPM : 19142019238.P
 Kelas : PSIK REG . B3
Perbedaan antara Orang Yang
Sukses dan Yang Tidak
Sukses tidak tergantung pada
umur orang tersebut.
Besarnya warisan dari
orang tua juga tidak
menjamin seseorang
menjadi kaya atau
miskin
• Ras atau warna kulit juga
bukan faktor penting.

• Para imigran yang


dinyatakan pemalas di
negara asalnya ternyata
menjadi sumber daya yang
sangat produktif di
negara- negara maju/kaya
di Eropa
Lalu……. apa yang
membuat seseorang
bisa sukses atau
tidak?
Dari orang tua yang sama, dengan
didikan yang sama, serta dengan
pembagian warisan yang sama,
tetapi yang satu berhasil bahkan
bertambah besar, sedangkan yang
satu lagi yang terjadi yang
sebaliknya.
SIKAP MENTAL ORANG SUKSES -
1.
GAGAL
Selalu Berkata SAYA 1. Selalu Berkata SAYA Tdk
BISA BISA
2. Bersikap Proaktif 2. Bersikap Reaktif
3. Bersikap Dinamis 3. Bersikap Statis
4. Bersikap Optimis 4. Bersikap Pesimis
5. Memiliki Prioritas 5. Tidak Memiliki Prioritas
6. Disiplin 6. Indisipliner
7. Penuh Percaya Diri 7. Percaya Pada Nasib
8. Berani Mengambil 8. Ragu-Ragu Mengambil
Suatu Keputusan Suatu Keputusan
9. Mandiri 9. Tergantung Orang Lain
10. Belajar dari 10. Iri Terhadap
Keberhasilan Orang Keberhasilan Orang Lain
Lain
SIKAP MENTAL ORANG SUKSES -
GAGAL
11. Tidak Mudah Puas 11. Mudah Puas
12. Giat Mencari Inovasi Baru 12. Malas Mencari Inovasi Baru
13. Positif Thinking 13. Negatif Thinking
14. Berpikir Dulu Baru Bertindak 14. Bertindak Dulu Baru Berpikir
15. Menciptakan Peluang 15. Menunggu Peluang
16. Cermat / Tetiti Dlm Bekerja 16. Ceroboh Dalam Bekerja
17. Mencari Solusi Atas Suatu 17. Mencari Kambing Hitam Atas
Masalah Suatu Masalah
18. Terus Berusaha Walau Gagal 18. Putus Asa Bila Gagal
19. Introspeksi Diri 19. Menyalahkan Orang Lain
20. Marah Bila Dikritik
20. Mau Menerima Kritikan
Perbedaan SIKAP MENTAL, ternyata
menentukan perbedaan nasib.
× Sesuatu yang
dibiarkan, cenderung
menurun kualitasnya
× Sesuatu yang dipelihara,
cenderung tetap kualitasnya
× Kerja keras dan
kreatifitas, cenderung
meningkat kualitasnya
Apa yang terbersit di pikiran
Anda saat mendengar kata
kaya? Sebagian tentu
menjawab, kaya itu tak jauh
dari hidup memiliki banyak
uang, rumah besar, mobil
banyak. Benarkah demikian?
Robert T Kiyosaki mengatakan " bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani
berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan pasif yang lebih besar dibandingkan
biaya hidupnya."

Lalu mengapa ada orang dikatakan kaya dan miskin? Sebenarnya menjadi kaya atau
miskin erat hubungannya dengan mindset yang dijalani terutama berkaitan dengan gaya
hidup.

Dr. Ibrahim Elfiky di dalam beberapa buku motivasinya mengatakan, " mindset adalah
sekumpulan pikiran yang terjadi berkali - kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat
dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap
tempat dan waktu yang sama."

Sesungguhnya Allah hanya memberikan kekayaan  dan kecukupan kepada hamba -


hamba-Nya bukan kemiskinan.

Ternyata sering kali yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri yang terbentuk
melalui mindset kita dan gaya hidup.

Gaya hidup seseorang mempengaruhi kondisi finansial. Orang sering merasa tak cukup
dengan penghasilan yang diterima karena tidak mau memilih  dan memilah antara
keinginan dan kebutuhan. Padahal dalam menangani penghasilan dibutuhkan kecerdasan
finansial yang memiliki tujuan baik untuk masa depan.
Roslina Verauli, seorang psikolog menjelaskan, survei di Amerika Serikat
menunjukkan, bahwa pegawai dengan penghasilan rendah justru banyak
menghabiskan uangnya untuk membeli gadget. Artinya, semakin kecil gajinya,
gadgetnya semakin bagus.

Roslina Verauli juga menambahkan bahwa penting bagi setiap orang untuk memiliki
mental kaya.

Akan tetapi bagaimana hal itu dapat diterapkan jika kita belum kaya? Tentu saja bisa,
caranya dengan melatih mental dan merubah mindset seperti orang kaya, perbuatan,
perkataan,pemikiran kita yang akan mengantarkan kita menuju posisi orang kaya
sesungguhnya.

Mindset erat kaitannya dengan cara berpikir kita secara terus menerus yang
terproyeksi pada kehidupan. Setiap pikiran adalah doa dan nasib kita adalah proyeksi
pikiran kita. Maka kata Nasrullah dalam bukunya Rahasia Magnet Rezeki, menjalani
hidup yang ada harus terus bersikap Positive Thinking, Positive Feeling, dan Positive
Motivation

Jadi berhubungan dengan mindset, Anda termasuk memiliki mental orang kaya atau
mental orang miskin? Mari cari tahu jawabannya.
Bijak memakai uang
Orang yang bisa membedakan keinginan dan kebutuhan termasuk dalam mental
orang kaya. Ia akan menjadi pribadi yang pandai memilih mana yang harus
diprioritaskan terlebih dahulu. Dia mengeluarkan uang benar - benar untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Bukan sekedar memenuhi gaya hidup dan nafsu mengikuti selera.

Tak silau pencitraan


Apa yang ditangkap oleh pandangan mata dapat dikontrol dengan baik. Sehingga
ketika melihat diskon bertaburan, pakaian bermerk, sepatu keren, atau tas elegan yang
dipajang dengan begitu menggoda di etalase, tetap bisa menahan diri. Wah, mental
orang kaya sudah dimiliki.

Sibuk mencari peluang


Orang yang memiliki mental kaya, terus berpikir keras untuk mendapatkan
pendapatan pasif dengan cara berinvestasi. Apa yang diinvestasikan akan
menghasilkan uang tanpa harus sibuk hadir dan bekerja sesuai jam kerja. Orang
bermental kaya juga tidak sibuk untuk tampil mewah dalam kehidupan sehari - hari.

.
Mereka sibuk membangun aset. Bagi orang bermental kaya, skill & passion menjadi aset
berharga dan terus diasah dengan banyak belajar. Orang bermental kaya lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan menambah pengetahuan dengan membaca buku yang
berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya. Mereka menunda kesenangan untuk
berinvestasi secara konsisten dan sabar.

Seperti Lo Kheng Hong yang memulai membangun aset dari investasi saham skala kecil
sampai berhasil sukses seperti sekarang bahkan dijuluki Warrentnya Indonesia. Walau
memiliki nilai investasi besar, Hong tetap bergaya hidup sederhana dan lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan duduk di taman membaca koran dan buku.

Ingat almarhum Bob Sadino? Pengusaha sukses yang tidak memiliki tanggungan hutang
alias nol. Penampilannya sehari - hari hanya memakai celana pendek dan kemeja pendek.
Bahkan sempat dikira orang tidak pernah ganti. Padahal memang pakaiannya dijahit
dengan warna, dan model yang sama. Tapi penampilannya tidak mengubah personal
brandingnya yang sudah terbangun kuat sebagai pengusaha sukses tanpa memiliki
kewajiban pada bank. Bob Sadino pandai membaca peluang, berpikir out of the box. Saat
orang lain masih menjual telur biasa, Bob Sadino mulai menjual telur ayam ras. Ini sebagai
gambaran.
Empat ciri mental orang miskin
Tidak dewasa dalam membelanjakan uang
Maksudnya bahwa orang dengan mental miskin masih sering mengeluarkan dan
membelanjakan uangnya berdasarkan keinginan semata, bukan karena kebutuhan. Lihat
barang A menarik beli, lihat barang B lucu beli, lihat barang C sedang trend beli juga.
Akibatnya tentu saja besar pasak dari tiang, dan orang tersebut tidak akan pernah bisa
menabung.

Penggunaan uang sebagai pencitraan


Orang dengan mental miskin ingin selalu menjadi pusat perhatian,terlihat glamour,
update, dan gaya. Padahal kemampuannya belum sampai pada tahap tersebut. Sehingga
menyiksa kondisi finansial dan mentalnya. Selalu mencari berbagai cara untuk dapat
memenuhi hasrat mengikuti hawa nafsunya tanpa berpikir panjang.

Sok bergaya mewah


Orang bermental miskin ingin terlihat banyak uang dengan memakai kendaraan mewah,
perhiasan, pakaian branded, sepatu branded, padahal itu semua dibeli dengan cara
berhutang atau meminjam pada saudara atau teman.

Gengsi
Rasa gengsi jika tidak terlihat keren, tidak gaya, atau ketinggalan zaman,
akhirnya sampai rela membeli barang - barang yang tidak sesuai. Maka jika
ingin keluar dari bagan mental orang miskin,hal pertama yang dilakukan
adalah membuang gengsi jauh - jauh. Karena rasa gengsi hanya akan
menyengsarakan diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai