Di Buat Oleh :
Nama : YENITA
NPM : 19142019238.P
Kelas : PSIK REG . B3
Perbedaan antara Orang Yang
Sukses dan Yang Tidak
Sukses tidak tergantung pada
umur orang tersebut.
Besarnya warisan dari
orang tua juga tidak
menjamin seseorang
menjadi kaya atau
miskin
• Ras atau warna kulit juga
bukan faktor penting.
Lalu mengapa ada orang dikatakan kaya dan miskin? Sebenarnya menjadi kaya atau
miskin erat hubungannya dengan mindset yang dijalani terutama berkaitan dengan gaya
hidup.
Dr. Ibrahim Elfiky di dalam beberapa buku motivasinya mengatakan, " mindset adalah
sekumpulan pikiran yang terjadi berkali - kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat
dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap
tempat dan waktu yang sama."
Ternyata sering kali yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri yang terbentuk
melalui mindset kita dan gaya hidup.
Gaya hidup seseorang mempengaruhi kondisi finansial. Orang sering merasa tak cukup
dengan penghasilan yang diterima karena tidak mau memilih dan memilah antara
keinginan dan kebutuhan. Padahal dalam menangani penghasilan dibutuhkan kecerdasan
finansial yang memiliki tujuan baik untuk masa depan.
Roslina Verauli, seorang psikolog menjelaskan, survei di Amerika Serikat
menunjukkan, bahwa pegawai dengan penghasilan rendah justru banyak
menghabiskan uangnya untuk membeli gadget. Artinya, semakin kecil gajinya,
gadgetnya semakin bagus.
Roslina Verauli juga menambahkan bahwa penting bagi setiap orang untuk memiliki
mental kaya.
Akan tetapi bagaimana hal itu dapat diterapkan jika kita belum kaya? Tentu saja bisa,
caranya dengan melatih mental dan merubah mindset seperti orang kaya, perbuatan,
perkataan,pemikiran kita yang akan mengantarkan kita menuju posisi orang kaya
sesungguhnya.
Mindset erat kaitannya dengan cara berpikir kita secara terus menerus yang
terproyeksi pada kehidupan. Setiap pikiran adalah doa dan nasib kita adalah proyeksi
pikiran kita. Maka kata Nasrullah dalam bukunya Rahasia Magnet Rezeki, menjalani
hidup yang ada harus terus bersikap Positive Thinking, Positive Feeling, dan Positive
Motivation
Jadi berhubungan dengan mindset, Anda termasuk memiliki mental orang kaya atau
mental orang miskin? Mari cari tahu jawabannya.
Bijak memakai uang
Orang yang bisa membedakan keinginan dan kebutuhan termasuk dalam mental
orang kaya. Ia akan menjadi pribadi yang pandai memilih mana yang harus
diprioritaskan terlebih dahulu. Dia mengeluarkan uang benar - benar untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Bukan sekedar memenuhi gaya hidup dan nafsu mengikuti selera.
.
Mereka sibuk membangun aset. Bagi orang bermental kaya, skill & passion menjadi aset
berharga dan terus diasah dengan banyak belajar. Orang bermental kaya lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan menambah pengetahuan dengan membaca buku yang
berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya. Mereka menunda kesenangan untuk
berinvestasi secara konsisten dan sabar.
Seperti Lo Kheng Hong yang memulai membangun aset dari investasi saham skala kecil
sampai berhasil sukses seperti sekarang bahkan dijuluki Warrentnya Indonesia. Walau
memiliki nilai investasi besar, Hong tetap bergaya hidup sederhana dan lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan duduk di taman membaca koran dan buku.
Ingat almarhum Bob Sadino? Pengusaha sukses yang tidak memiliki tanggungan hutang
alias nol. Penampilannya sehari - hari hanya memakai celana pendek dan kemeja pendek.
Bahkan sempat dikira orang tidak pernah ganti. Padahal memang pakaiannya dijahit
dengan warna, dan model yang sama. Tapi penampilannya tidak mengubah personal
brandingnya yang sudah terbangun kuat sebagai pengusaha sukses tanpa memiliki
kewajiban pada bank. Bob Sadino pandai membaca peluang, berpikir out of the box. Saat
orang lain masih menjual telur biasa, Bob Sadino mulai menjual telur ayam ras. Ini sebagai
gambaran.
Empat ciri mental orang miskin
Tidak dewasa dalam membelanjakan uang
Maksudnya bahwa orang dengan mental miskin masih sering mengeluarkan dan
membelanjakan uangnya berdasarkan keinginan semata, bukan karena kebutuhan. Lihat
barang A menarik beli, lihat barang B lucu beli, lihat barang C sedang trend beli juga.
Akibatnya tentu saja besar pasak dari tiang, dan orang tersebut tidak akan pernah bisa
menabung.
Gengsi
Rasa gengsi jika tidak terlihat keren, tidak gaya, atau ketinggalan zaman,
akhirnya sampai rela membeli barang - barang yang tidak sesuai. Maka jika
ingin keluar dari bagan mental orang miskin,hal pertama yang dilakukan
adalah membuang gengsi jauh - jauh. Karena rasa gengsi hanya akan
menyengsarakan diri sendiri