Anda di halaman 1dari 5

Lengkeng Berbuah Lebat: Teknik melebatkan buah lengkeng

sekaligus berbuah susul-menyusul


Sumber: TRUBUS EDISI KHUSUS – 573 AGUSTUS 2017/XLVIII, halaman 58-59

Deretan pohon lengkeng di kebun Ace Ciptaharja


sarat buah. Pohon anggota famili Sapindaceae itu
bersosok pendek, hanya 1,5 m. Semua cabang
pohon merunduk menahan buah yang berbobot 1-3
kg per tandan. Di sebuah pohon terdapat
setidaknya 50 tandan. Melihat ribuan pohon pendek
dan berbuah lebat itu sangat menakjubkan. Di
bagian lain ada juga pohon yang tengah berbunga
dan pohon lain berbuah sebesar kelereng.

Pekebun di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat,


Provinsi Jawa Barat, itu menanam total 4.500
lengkeng di lahan 35 hektare. Ace Ciptaharja
menanam 3 varietas lengkeng pada 2012, yaitu
itoh, no name, dan new kristal. Sejak 2015 ketika
pohon Dimocarpus longan berumur 2 tahun
tanaman telah berbuah. Produktivitasnya cukup
tinggi, produksi lengkeng new kristal 40-50 kg, itoh
40 kg, dan no name, 30 kg per pohon per musim.

Atur waktu panen

Masa berbuah lengkeng hampir sepanjang tahun dengan lama 5-6 bulan. Untuk memunculkan bunga,
tergantung waktu perangsangan berbunga. Sebulan setelah perangsangan, tanaman berbunga. Menurut
pengawas kebun, Prasetyo, frekuensi panen 2 kali setiap pekan dengan volume masing-masing 7- 8 ton.
Sebagian besar produk buah Ace Ciptaharja yakni 6-7 ton dipasarkan ke Sentul, Kabupaten Bogor, dan
sebagian lainnya terjual di kebun.

Selain sebagai kebun produksi, Ace membuka untuk kunjungan agrowisata. Pengunjung berkeliling kebun di
ketinggian 350-450 meter di atas permukaan laut sembari menyaksikan pepohonan berbuah lebat dan
mencicipi buahnya. Bila ingin membawa pulang, mereka dapat memanen lengkeng dengan sangat mudah
lantaran pohon pendek.

Pengunjung tinggal memangkas tangkai buah dengan gunting. Ace membanderol Rp 40.000 per kg buah.
Sosok lengkeng pendek berbuah lebat mengingatkan pada kebun lengkeng serupa di Ngebruk Patean,
Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Di sana Budi Dharrnawan menanam lengkeng sejak 2007 Budi
menanam itoh dan king long. Pemilik Plantera Fruit Paradise itu juga mengatur pembuahan lengkeng sehingga
berbuah lebat dan panen bergantian terus menerus. Salah satu pioneer penanaman lengkeng skala komersial
itu mengatakan pengaturan pembuahan membuat prediksi panen lebih tepat. Misal tanaman yang dirangsang
pada Juni akan dapat dipanen buahnya pada Februari. Demikian seterusnya.
Pekebun memberikan zat perangsang tumbuh (ZPT) yang mengandung KN03. Pemberian nutrisi itu pada
tanaman berumur minimal 2,5 tahun dan sehat. Sebulan sejak pemberian rangsangan itu pohon lengkeng
berbunga.

Itulah sebabnya tanaman berbuah susul menyusul. Dengan mengatur pembuahan, pekebun dapat mengatur
panen sesuai kebutuhan pasar dan terhindar dari harga jatuh saat panen raya. Dengan perawatan yang baik,
pekebun memanen buah 4-5 bulan setelah perangsangan. Produktivitas setiap pohon sangat tinggi. Pada
awal berbuah, satu pohon dapat menghasilkan 15-30 kg.

Pada tahun berikutnya produksi mencapai 30-50 kg. Ketika pohon berumur 6-7 tahun menghasilkan 100-150
kg per musim. Dengan harga jual minimal Rp20.000 per kg, pemilik memetik Rp2-juta rupiah per pohon. Meski
demikian praktikus dan pedagang buah di Muarakarang, Jakarta, Tatang Halim, memaparkan satu kelemahan
lengkeng ialah kesegaran kulit yang hanya bertahan 2 hari. Setelah itu kulit mengeras sehingga kurang
menarik dipandang, meski rasanya tetap enak. (Syah Angkasa/Peliput: Tiffani Dyas Anggraeni)
Membuat Kelengkeng Berbuah Sepanjang Tahun
Buah kelengkeng merupakan buah
manis yang menjadi favorit
masyarakat. Kelengkeng baik untuk
dikonsumsi langsung ataupun diolah
menjadi makanan lain. Pada
sejarahnya tanaman kelengkeng
merupakan tanaman yang tumbuh
liar tanpa melalui budidaya. Akan
tetapi seiring meningkatnya pamor
dari buah kelengkeng, maka
meningkat pula para
pembudidayanya.
Tanaman kelengkeng sendiri
memiliki pohon yang tidak terlalu
tinggi dan besar. Buah dari tanaman
ini berwarna cokelat tua jika sudah
matang dan dagingnya berwarna
putih. Rasa buahnya sangat manis dan daging buahnya sangat tebal. Sayangnya, seperti kebanyakan buah
di daerah tropis buah kelengkeng ini juga termasuk buah musiman dan tidak setiap saat mampu berbunga
dan berbuah.
Namun sekarang seiring
dengan majunya teknologi
pertanian dengan teknik off-
season tanaman kelengkeng
dapat berbunga setiap saat.
Tanaman kelengkeng
(Dimocarpus longan) adalah
tanaman dataran tinggi yang
memerlukan suhu rendah. Di
dataran rendah tanaman ini
tetap bisa tumbuh namun
akan sulit untuk menghasilkan
buah (mandul).
Namun pada tahun 2000
ditemukan varietas
kelengkeng yang dapat
ditanam di daerah dataran
rendah yang bersuhu panas
bernama Diamond River. Saat ini varietas ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia.
Pada tahun 1998 para ahli menemukan cara induksi pembungaan tanaman kelengkeng dengan aplikasi
KClO3. Dengan memberikan senyawa ini pohon kelengkeng terbukti dapat merangsang pembentukan bunga.
Diketahui ada tiga cara untuk mengaplikasikan KClO3 pada kelengkeng. Berikut penjelasannya.
1. Ditabur ke tanah
KClO3 dapat diberikan pada pohon kelengkeng dengan menaburkannya di bawah kanopi atau sekitar
perakaran pohon. Dosis yang dianjurkan adalah 1-8 gram/m2. Sayarat setelah menabur senyawa ini ialah
pastikan tidak ada hujan setelah perlakuan. Hujan akan mengakibatkan bahan kimia yang diberikan akan
tercuci sebelum terserap tanaman sehingga tingkat keberhasilan rendah.
2. Disemprotkan ke daun
Perlakuan ini dilakukan seperti memberikan
pupuk daun. Dosis yang diberikan pada
penyemprotan daun adalah 2 gram/liter. Syarat
keberhasilan metode ini adalah jenis daun pada
saat aplikasi adalah daun tua, jika diberikan
pada daun muda maka kemungkinan berbunga
akan rendah. Tanaman bisa diperlakukan lagi
setelah 2 masa vegetatif/flush daun.
3. Injeksi batang
Metode ini dilakukan dengan menginjeksi KClO3
ke batang utama atau akar pohon, cara ini
dilakukan pada tanaman kelengkeng yang besar
yang tidak memungkinkan disiram atau
disemprot. Dosis yang bisa diberikan untuk
metode ini adalah 0,25 gram/cm.
Berdasarkan hasil penelitian perlakuan kimia
dengan cara ditabur ke tanah mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, sehingga sangat disarankan
untuk menggunakan metode ditabur.
Dalam aplikasi KClO3 ini tiap varietas tanaman kelengkeng memiliki daya respon yang berbeda-beda.
Misalnya jenis Sri Chompo lebih responsif dibanding dengan varietas Edaw. Sri Chompo hanya memerlikan
1 gram KClO3/m2 untuk proses pembungaan sedangkan varietas Edaw memerlukan dosis 4 gram KClO3/m2.
Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan metode ini. Berikut hal yang perlu
dilakukan:
1. Bersihkan tanah dibawah kanopi dari kerikil, sampah dan gulma
2. Lakukan pemangkasan jika kanopi tanaman terlalu rimbun agar sinar matahari masuk dan sirkulasi udara
bagus. Jika ada beberapa ranting yang ujungnya daun muda maka dipangkas ujung rantingnya.
3. Larutkan bahan kimia dalam air sesuai dosis rekomendasi produk
4. Siramkan larutan tersebut ke bawah kanopi tanaman bagian luar
5. Seminggu setelah perlakuan dilakukan pemupukan menggunakan pupuk NPK dengan dosis sesuai umur
tanaman;
a) Umur 2-3 tahun: 0,2-0,5 kg/pohon
b) Umur 4-5 tahun: 0,5-1,0 kg/pohon
c) Umur 5 tahun ke atas: 1,0-1,5 kg/pohon
6. Lakukan penyiraman secara rutin, media yang kering akan memperlambat kelengkeng berbunga dan
berbuah
Perlakuan tersebut akan mengakibatkan perubahan hormon di ujung ranting sehingga mengubah dari fase
vegetatif ke generatif. Keberhasilan perlakuan akan terlihat 40-60 hari kemudian yang ditandai dengan
munculnya primordia bunga. Jika setelah 60 hari tidak muncul, maka perlakuan yang dilakukan mengalami
kegagalan. Setelah bunga mekar, selanjutnya akan mengalami perubahan morfologi dan fisiologi pada buah
sampai siap panen.
Buah siap dipanen 4-5 bulan setelah bunga mekar
tergantung pada varietas. Setelah pemanenan
dilakukan pemupukan dengan pupuk organik dan
diberi asam amino. Perlakuan yang tersebut diatas jika
dilakukan dengan benar dan tepat waktu akan
mempercepat tanaman klengkeng berbuah.
Setelah 72 hari dari waktu panen, pohon kelengkeng
dapat diinduksi kembali menggunakan KClO3. Apabila
induksi dilakukan kurang dari waktu itu maka panjang
malai yang dihasilkan tidak akan maksimal.
Anggapan bahwa tanaman klengkeng yang tidak mau
berbuah adalah jantan tidak benar, tidak ada tanaman
kelengkeng jantan atau betina. Dalam setiap malai
bunga tanaman kelengkeng pasti ada bunga jantan
(Male 1) dan betina (Female) serta ada beberapa
varietas yang memiliki bunga hermaprodit (Male 2).

Anda mungkin juga menyukai