Sumber: jual-beli-cengkeh.blogspot.com/
Sumber: gsumariyono.wordpress.com/2009/0...cengkeh/
pelaksanaan
program
swasembada
cengkeh
adalah
rokok
terhadap
kesehatan,
peranan
rokok
kretek
dalam
meningkatkan
pemanfaatan
sumber
daya
pertanian
secara
Gambar 1.
(2)
(3)
Akibat
kelebihan
produksi,
penurunan
harga
dan
tidak
Tahun
TBM
TM
2000
1.110
298.400
2001
834
290.123
2002
692
282.210
2003
589
275.527
2004
504
267.164
2005
28.353
213.182
1) Ditjen BP Perkebunan, 2003.
2) BPS, 2004
TR
Total
65.205
68.287
71.242
73.531
76.587
88.089
364.715
359.244
354.144
349.646
344.256
329.624
Produksi
(ton)
142.059
97.717
125. 064
113.260
35.525
52.696
hijau muda/putih, tangkai bunga agak panjang, umur berbunga 6 8 tahun. Produksi maupun kualitas bunga relatif rendah.
2. Cengkeh Si Kotok
Warna daun awalnya hijau muda kekuningan berikutnya beruha
menjadi hijau tua , permukaannya mengkilap dan licin, bentuk daun
ujung sedikit membulat dan langsing, cabang pertama tetap hidup
sehingga tajuk nampak rendah dari permukaan tanah, bentuk tajuk
silindris atau piramid, bunga relatif kecil dibanding dengan si putih,
bunga pertandan berjumlah antara 20 50 kuntum, warna bunga
mulanya berwarna hijau kemudian berubah menjadi kuning saat
matang dengan pangkal berwarna merah. Pohon berbunga mulai
umur 6 8 tahun tergantung ketinggian tempat dari permukaan
laut. Kualitas bunga sedang, adaptasi dengan lingkungan lebih baik
dari pada si putih tetapi lebih rwendah dari zanzibar.
3. Cengkeh Tipe Ambon
Tajuk tanaman cenderung bulat dengan bagian atas tumpul bagian
bawah cenderung meruncing, percabangan pada ketinggian 1,5 2
m dari permukaan tanah akibat cabang utama mati, bentuk daun
dengan lebar 2/3 kali panjang, daun muda berwarna ros muda/hijau
muda yang tua berwarna hijau tua, bagian bawah berwarna hijau
abu-abu, permukaan daun kasar. Bunganya gemuk bertangkai
panjang, bunga muda berwarna hijau muda dan berkembang
berwarna kuning saat matang , percabangan bunga relatif sedikit
dengan jumlah kurang 15 kuntum pertandan. Tipe ini tidak
dianjurkan untuk ditanam petani karena produksi dan daya
adaptasinya rendah.
4. Cengkeh Tipe Zanzibar
Tajuk daun rimbun dengan percabangan rendah dari permukaan
tanah, berbentuk kerucut karena cabang membentuk sudut lancip
kurang dari 45 , warna daun saat masih muda ros/merah muda ,
Pohon Cengkeh
Sumber: lenterahati.web.id/khasiat-cengkeh.html
Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan
perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu
keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan
sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter
10
Kegiatan
tersebut
mendorong
beberapa
petani
untuk
11
12
13
relatif tidak memerlukan modal yang besar. Bahan baku utama untuk
menghasilkan minyak daun cengkeh adalah daun cengkeh kering. Daun
cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada musim kemarau karena
perkebunan cengkeh di wilayah sekitarnya cukup banyak.
Lokasi penyulingan sebaiknya dekat dengan sumber bahan baku
atau setidaknya memiliki akses yang mudah untuk penyediaan bahan
baku dan dekat dengan sumber air. Sumber air yang melimpah sangat
memudahkan para penyuling memperoleh air untuk proses penyulingan
dan terutama pada proses pendinginan atau kondensasi.
Di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo terdapat 22 pengusaha
minyak
atsiri
penyulingan
yang
minyak
tergabung
atsiri.
dalam
Sebagian
kelompok
besar
pengusaha
dari
mereka
14
Rp
25
juta.
Total
kredit
yang
disalurkan
kira-kira
Rp
200.000.000,00.
Untuk memperoleh informasi mengenai usaha pengolahan minyak
daun cengkeh, bank memiliki hubungan dengan kelompok pengusaha
kecil minyak daun cengkeh yang bersangkutan. Apabila usaha tersebut
dianggap menguntungkan dan layak untuk diberi kredit maka bank akan
15
mengucurkan kredit. Dari sejumlah nasabah tersebut, selama ini tidak ada
kredit yang bermasalah.
Pada saat tulisan ini disusun, para pengusaha sedang berusaha
untuk dapat memperoleh pinjaman secara berkelompok dari bank lain
dalam jumlah yang lebih besar. Beberapa pengusaha telah memperoleh
bantuan dari pemerintah daerah yang diambil dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten sebagai Dana Penguatan Modal
melalui BPD dengan bunga yang lebih rendah.
Untuk usaha pengolahan minyak daun cengkeh, Bank BRI
memberikan plafon maksimum sebesar sebesar Rp 50 juta per debitur
baik untuk investasi maupun modal kerja. Kewenangan memutuskan
kredit untuk plafon hingga sebesar Rp 25 juta dimiliki oleh kantor unit dan
untuk plafon di atas Rp 25 juta dimiliki oleh kantor cabang. Persyaratan
jaminan berupa surat tanah yang berlaku atau barang bergerak.
Persyaratan yang berlaku sesuai dengan pengajuan Kredit Umum
Pedesaan (KUPEDES). Persyaratan KUPEDES Bank BRI secara umum
adalah sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia
2. Pengusaha menyertakan:
a. Fotokopi KTP atau SIM
b. Surat Keterangan Usaha
3. Jumlah Kredit sampai dengan Rp 50.000.000,- per nasabah
4. Jangka waktu kredit:
a. KUPEDES INVESTASI maksimum 36 bulan
b. KUPEDES MODAL KERJA maksimum 24 bulan
c. KUPEDES
GOLONGAN
maksimum 60 bulan.
PASAR
BERPENGHASILAN
TETAP
16
yang
terkait
akan
dengan
permintaan,
penawaran,
harga,
Tahun
Volume(ton)
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1.093
1.047
646
651
707
758
n.a
n.a
622
370
3.348
2.675
1.455
1.398
1.660
2.098
n.a
n.a
1.905
1.571
17
dihasilkan
Indonesia
dan
negara-negara
pesaing,
seperti
Amerika
Serikat,
Perancis,
Jerman,
Italia,
dan
Inggris.
18
ke negara maju. Lain halnya yang dilakukan oleh negara maju. Meskipun
mereka mengimpor bahan setengah jadi dari negara berkembang untuk
diolah menjadi barang jadi, mereka mengekspornya sebagian kembali ke
negara-negara lain termasuk negara berkembang dalam bentuk barang
jadi dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Namun demikian, peluang
pasar minyak daun cengkeh masih terbuka luas terutama di pasar dunia
yang volume permintaannya terus meningkat
ASPEK PEMASARAN
Pemasaran minyak daun cengkeh dapat melalui para pedagang
pengumpul maupun langsung ke pihak produsen barang jadi yang
membutuhkan. Namun pada umumnya jalur penjualan ke pedagang
pengumpul relatif lebih mudah. Harga yang ada di pasar perdagangan
minyak daun cengkeh dalam negeri juga relatif stabil.
1. Harga
Harga minyak daun cengkeh relatif stabil pada tahun 2002 dan
2003. Pada awal tahun 2002 harga minyak daun cengkeh mencapai Rp
29.500,- dan pada tahun 2003 berfluktuasi antara Rp 23.000,- sampai Rp
25.000,- per kilogram. Harga tersebut juga cenderung stabil hingga
memasuki tahun 2004. Fluktuasi harga minyak daun cengkeh sedikit
banyak juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat. Pada saat krisis tahun 1997, harga minyak daun cengkeh bisa
mencapai Rp 57.000,- per kilogram (data primer). Berdasarkan data
primer lapangan yang diperoleh, para pengusaha minyak daun cengkeh
memperkirakan harga untuk kondisi breakeven point (BEP) atau impas
adalah sekitar Rp 20.000,- per kilogram. Dengan melihat selisih harga
pada kondisi BEP dengan harga jual di pasar, maka usaha ini cukup
menjanjikan.
19
2. Jalur Pemasaran
Secara umum, jalur pemasaran minyak daun cengkeh tidak
berbeda dengan komoditi pertanian lainnya. Di pemasaran dalam negeri,
produsen menjual produk ke pedagang pengumpul atau agen eksportir.
Barulah kemudian produk tersebut sampai ke tangan eksportir. Seperti
telah disebutkan sebelumnya, sebagian besar perdagangan minyak daun
cengkeh adalah untuk ekspor.
Pada praktiknya, keadaan pasar sering dipengaruhi oleh orang
yang pertama kali melakukan proses transaksi. Ada beberapa situasi
pemasaran yang terjadi. Pertama, pihak produsen langsung menjual
produk ke tengkulak, pedagang perantara, atau agen eksportir. Dalam hal
ini, produsen memiliki posisi tawar yang lemah. Harga lebih banyak
dipengaruhi oleh pembeli. Situasi kedua, pihak pembeli yang mencari
produsen. Pada situasi ini, produsen dapat memperoleh harga yang relatif
lebih baik. Hal ini seringkali terjadi, terbukti dengan adanya pemesanan
dengan uang muka terlebih dahulu oleh pembeli kepada produsen
sementara minyak daun cengkeh masih pada proses produksi.
Jalur
pemasaran
minyak
daun
cengkeh
dari
pengusaha
20
21
22
konsumen.
Kelemahan
utamanya
adalah
kecepatan
23
PROSES PRODUKSI
1. Penyiapan Bahan Baku
Daun cengkeh yang digunakan merupakan daun yang sudah
gugur, kering, masih utuh dan bersih.
2. Penyulingan
Penyulingan dengan menggunakan uap air adalah cara yang paling
banyak digunakan. Cara ini hanya cocok untuk jenis minyak atsiri yang
tidak rusak oleh panas uap air. Salah satunya adalah minyak daun
cengkeh. Bahan baku diletakkan terpisah dengan air. Untuk memudahkan
proses penguapan, bagian ketel untuk bahan baku harus diberi ruang
yang cukup. Bahan tidak boleh dipadatkan. Setelah siap, ketel ditutup dan
kemudian dipanaskan selama 5-7 jam. Uap air dan uap minyak daun
cengkeh dicairkan dengan mengalirkan pipa melingkar ke dalam kolam
pendingin (kondensor). Suhu udara sangat berpengaruh pada suhu air.
Pipa yang berada di dalam kolam pendingin kurang lebih memiliki panjang
10 meter. Semakin panjang pipa yang digunakan, semakin baik proses
kondensasi yang terjadi. Di Samigaluh, seringkali pipa yang digunakan
berbentuk memanjang, tidak melingkar (spiral) karena harganya yang
relatif lebih murah. Pipa tidak boleh bocor dan suhu air harus dijaga untuk
selalu tetap dingin agar proses kondensasi dapat berlangsung dengan
baik.
Hasil sulingan minyak daun cengkeh dan air dialirkan ke dalam
tempat berupa drum yang sudah disediakan. Setelah proses penyulingan
selama kurang lebih 7 jam, hasil proses penyulingan didiamkan beberapa
saat sehingga air dan minyak daun cengkeh terpisah. Minyak daun
cengkeh berada di bawah air karena memiliki berat jenis yang lebih besar.
Air dan minyak daun cengkeh dapat dipisahkan dengan sejenis kain
khusus atau dipisahkan secara manual. Sisa air yang telah dipisahkan
24
25
sederhana dapat memprosesnya dengan mudah. Tidak diperlukan mesinmesin dengan ketrampilan khusus untuk usaha ini.
BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasional adalah biaya variabel (tidak tetap) yang
besarnya tergantung pada jumlah minyak daun cengkeh yang diproduksi.
Biaya operasional meliputi bahan baku berupa daun cengkeh, tenaga
kerja, konsumsi tenaga kerja (makan dan rokok), biaya pemeliharaan,
biaya telepon, dan listrik. Dalam satu bulan diperlukan biaya operasional
sebesar Rp 47.500.000,- kecuali pada awal usaha karena pengusaha
harus membeli bahan bakar sebesar Rp 400.000,- dan di bulan keenam
karena ada biaya pemeliharaan sebesar Rp 100.000,- berupa perbaikan
ketel. Harga per kilogram daun cengkeh kering adalah Rp 300,-. Jika
pengusaha memiliki 2 buah ketel dan masing-masing ketel dapat
beroperasi 2 kali sehari dan hari kerja 25 hari per bulan, maka diperlukan
biaya sebesar 1300 kg x 2 penyulingan x 2 ketel x 25 hari x Rp 300,00/kg=
Rp 39.000.000,00 per bulan untuk memperoleh bahan baku daun cengkeh
kering. Tenaga kerja tetap dengan gaji Rp 500.000,00 per bulan terdiri dari
dua orang dengan waktu 6 bulan kerja per tahun. Pada prakteknya,
tenaga kerja tetap ini biasanya adalah anggota keluarga sendiri termasuk
pemilik. Tenaga kerja tidak tetap bersifat borongan yang diupah Rp
1.750,00 untuk setiap kilogram minyak daun cengkeh yang dihasilkan
sehingga besarnya upah tidak tergantung jumlah tenaga kerja yang
digunakan. Dalam 1 (satu) hari, pengusaha menghasilkan 140 kg minyak
daun cengkeh sehingga memerlukan Rp 6.125.000,- per bulan untuk
membayar tenaga kerja borongan. Uang makan dan rokok untuk tenaga
kerja adalah Rp 4.000,00 sekali makan ditambah rokok dengan asumsi
dibutuhkan 12 orang pekerja per hari. Biaya telepon dan listrik
diasumsikan tetap sebesar Rp 100.000,- dan Rp 15.000,- per bulan.
26
Biaya
Per
Bulan<FONT
(Bulan 1 )
Biaya
Per
Bulan<FONT
(Bulan 2-5)
Biaya
Per
Bulan<FONT
(Bulan 6)
Rp
39.000.000
39.000.000
39.000.000
Rp
400.000
a. Tetap
Rp
1.000.000
1.000.000
1.000.000
b. Tidak tetap
(borongan)
Rp
6.125.000
6.125.000
6.125.000
Konsumsi
tenaga kerja
Rp
1.200.000
1.200.000
1.200.000
Biaya Telepon
Rp
150.000
150.000
150.000
Biaya Listrik
Rp
25.000
25.000
25.000
Biaya
Pemeliharaan
Rp
No Jenis Biaya
1
Bahan Baku
Daun
Bahan
Awal
Tenaga kerja
Bakar
Jumlah
100.000
Rp
47.900.000
47.900.000
47.900.000
Pada prakteknya, karena hasil suling dapat diperoleh tiap hari pada
musim kemarau, penjualan hasil produk minyak daun cengkeh dapat
dilakukan dalam hitungan minggu bahkan hari. Hasil penjualan tersebut
digunakan
pengusaha
untuk
membiayai
kebutuhan
operasional
27
kecil
penyulingan
minyak
daun
cengkeh
biasanya
a. Kredit
25.000.000
b. Dana sendiri
18.774.000
43.774.000
25.000.000
b. Dana sendiri
260.500.000
285.500.000
50.000.000
b. Dana sendiri
279.274.000
329.274.000
28
Periode
Angsuran
Angsuran
Total
Bulan 1
8.333.333
750.000
9.083.333
Bulan 2
8.333.333
750.000
Bulan 3
8.333.333
Bulan 4
8.333.333
Bulan 5
Bulan 6
Tahun 0
Tahun 1
Saldo
Saldo
50.000.000
50.000.000
50.000.000
41.666.667
9.083.333
41.666.667
33.333.333
750.000
9.083.333
33.333.333
25.000.000
750.000
9.083.333
25.000.000
16.666.667
8.333.333
750.000
9.083.333
16.666.667
8.333.333
8.333.333
750.000
9.083.333
8.333.333
25.000.000
25.000.000
50.000.000
Tahun 1
Tahun 2
Kredit
25.000.000
Bulan 1
4.166.667
375.000
4.541.667
25.000.000
20.833.333
Bulan 2
4.166.667
375.000
4.541.667
20.833.333
16.666.667
Bulan 3
4.166.667
375.000
4.541.667
16.666.667
12.500.000
Bulan 4
4.166.667
375.000
4.541.667
12.500.000
8.333.333
Bulan 5
4.166.667
375.000
4.541.667
8.333.333
4.166.667
Bulan 6
4.166.667
375.000
4.541.667
4.166.667
29
perhitungan
juga
menunjukkan
bahwa
BEP rata-rata
Uraian
Tahun 1
Tahun 2-5
Jumlah
Pendapatan
525.000.000
525.000.000
2.625.000.000
Pengeluaran
285.500.000
285.500.000
1.427.500.000
b. Penyusutan
6.405.086
6.405.086
32.025.429
c. Angsuran pokok
50.000.000
25.000.000
150.000.000
d. Bunga bank
4.500.000
2.250.000
13.500.000
Jumlah
346.405.086
319.155.086
1.623.025.429
178.594.914
205.844.914
1.001.974.571
e. Pajak 15%
26.789.237
30.876.737
150.296.186
Laba rugi
151.805.677
174.968.177
851.678.386
Profit margin %
28.92%
33.33%
32,44%
133.508.017
73.774.196
428.604.802
5.340
2.951
17.144
- Biaya operasional
13.595
13.595
67.976
- Total biaya
16.495
15.198
77.287
a. Biaya operasional
(produksi
Rp/kg
30
31
32
Lebih jauh, data BPS menunjukkan bahwa pada kurun waktu 1998
- 2004 harga cengkeh berfluktuasi sangat tajam, mencapai Rp. 123.460,pada saat panen kecil (tahun1999) dan anjlok menjadi Rp. 12.500,- pada
saat panen besar (tahun 2003). Berdasarkan biaya produksi, harga yang
layak menurut petani adalah Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-/kg cengkeh kering.
Dengan tingkat harga tersebut petani memperoleh 1/3 bagian keuntungan
dari usahataninya, biaya panen mencapai Rp. 10.000,-/kg cengkeh kering
dan biaya pemeliharaan hampir setara dengan biaya panen.
Harga minyak cengkeh di pasar dunia sangat ditentukan oleh harga
bunga cengkeh di dalam negeri. Pada saat harga bunga cengkeh rendah
yaitu tahun 2000 dan 2003, harga minyak cengkeh di pasaran dunia turun
drastis (Tabel 2).
Ekspor dan impor cengkeh selalu berfluktuasi setiap tahunnya.
Pada saat panen besar di dalam negeri, ekspor cengkeh meningkat
seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2003. Sebaliknya pada saat
panen kecil impor cengkeh meningkat seperti yang terjadi pada tahun
1999-2001.
Diduga
cengkeh
impor
tersebut
merupakan
cengkeh
Indonesia yang di ekspor pada saat panen besar, karena selain Indonesia
hanya sedikit produksi dan penggunaan bunga cengkeh oleh negara lain.
Infrastruktur dan Kelembagaan
Hampir
semua
daerah
sentra
produksi
cengkeh
kondisi
transportasi,
yaitu
transportasi
air.
Kondisi
tersebut
kelembagaan
pemasaran
yang
cenderung
monopsoni,
33
berlaku
untuk
semua
komoditas
perkebunan,
kebijakan
kelompok
tani
dan
lembaga
penyuluhan
lainnya.
34
setelah
tahun
2009
sampai
terjadi
keseimbangan
baru.
35
Curah Hujan
(mm/tahun)
BK*
Elevasi
Hari
hujan/tahun
Kendala
Tingkat Kesesuaian
C1
1500 2500
d2
< 700
90-135
Tidak ada
Sangat sesuai
C2
2500 3500
d2
d 700
120 175
Tidak ada
Sesuai
C3
1500 3500
d 700
90 175
3500 4000
d 700
150 190
C5.1
> 700 -
Kekeringan
periodik
Radiasi
surya agak
rendah
Suhu rendah
Agak s esuai
C4
3
4
0
C5.2
C5.3
< 15 00
< 40 00
Kekeringan
Radiasi
surya rendah
C5.4
>4
Kekeringan
Kurang sesuai
Tidak
direkomendasikan
Tidak s esuai
Tidak sesuai
Tidak sesuai
36
Populasi TM
(ph/ha) tahun
2005*)
NAD
15.473**)
Lampung
3.121**)
Jabar dan Banten
15.370
Jateng
15.171
Jatim
17.880
Bali
15.799
Sulsel
32.508
Sulut & Gorontalo
33.249
Sulteng
31.407
Maluku
13.491
Total areal PRK
174.875
Propinsi lain
38.307
Indonesia
213.182
Sumber : *) Balittro dan PT. Sampoerna, 2005. (Diolah)
**) Ditjenbun, 2003
168
77
174
163
76
66
81
257
126
105
Kebutuhan
bibit
total(x1000)
1.225
585
1.510
1.050
1.765
885
3.400
285
2.025
1.550
14 280
37
38
Gambar 1.
1) Produksi tinggi.
2) Bunga berwarna agak merah dengan jumlah per tandan >15
bunga.
3) Daun pucuk berwarna merah muda, tangkai daun dan cabang
berwarna hijau tua dengan permukaan yang mengkilat.
4) Tajuk rimbun, percabangan tidak membentuk sudut sehingga daundaun banyak yang terletak dekat permukaan tanah.
39
Sikotok :
Gambar 2.
Gambar 3.
40
41
4) Tidak berlendir.
5) Harus tumbuh dalam waktu 3 minggu setelah semai.
6) Tidak benjol-benjol (yang menandakan benih terinfeksi
penyakit cacar daun cengkeh).
Sebelum disemai kulit buah dikupas untuk menghindari terjadinya
fermentasi yang dapat merusak viabilitas (daya kecambah) benih.
Pengupasan kulit buah dilakukan dengan hati-hati agar kulit benih
tidak terluka.
Pengupasan dilakukan dengan tangan atau pisau yang tidak terlalu
tajam. Setelah pengupasan, benih direndam dalam ember berisi air
selama 24 jam, dan dilanjutkan dengan pencucian. Selama
pencucian benih diaduk dan digosok dalam air, dengan mengganti
air cucian 2-3 kali untuk menghilangkan lendir yang menempel
pada kulit benih.
3. Persemaian
1) Persemaian dilakukan untuk menciptakan suatu kondisi yang
paling baik agar benih dapat berkecambah dengan baik
serta
bersih
dari
hama
dan
penyakit.
Persemaian
50
cm.
Setiap
bedengan
dibatasi
oleh
saluran
42
dibuat
dengan
ukuran
yang
lebih
tinggi
menghadap ke timur.
5) Tanah bedengan dicangkul dan digemburkan sedalam 20-30
cm, apabila kandungan liatnya terlalu tinggi dapat dilapisi
pasir setebal 3-5 cm.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menyemai benih
dan pemindahan bibit cengkeh adalah :
1) Sebelum penanaman dibuat lubang kecil berdiameter 0.81.0 cm, dengan jarak semai 5 x 5 cm.
2) Benih disemai dengan posisi bagian yang agak meruncing
berada di atas kemudian ditutup tanah dengan ketebalan 1
cm.
Posisi
pertumbuhan
benih
yang
kecambah
terbalik
akan
menyebabkan
terhambat
dan
akar
menjadi
bengkok.
3) Untuk menjaga kelembaban yang tinggi pesemaian disiram 2
kali sehari (tergantung kondisi cuaca). Penyiraman tidak boleh
langsung agar tidak merubah posisi biji. Untuk menahan
percikan air siraman pesemaian ditutup dengan karung goni.
4) Bila setelah 3 minggu benih masih tidak tumbuh, sebaiknya
dibuang.
43
Penanaman Bibit
Pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan dapat dilakukan
setelah bibit berumur 1-2 bulan atau telah berdaun 4 - 7 helai.
Bibit yang dipilih mempunyai daun berwarna hijau sampai hijau tua
mengkilap.
Pada permukaan daun tidak terdapat bercak daun serangan
Cylindrocladium dan Gloesporium. Selain itu juga tidak ada gejala
serangan penyakit cacar daun yang disebabkan oleh cendawan
Phyllostica sp. Pada waktu pemindahan bibit diusahakan akar tidak
rusak/putus, dan tanah/pasir yang melekat di permukaan akar
jangan sampai rontok. Penanaman bibit di pembibitan
dapat
sebelah
pemutaran,
tanah
pada
bedengan
disiram
secukupnya.
b. Menggunakan polybag
1) Disiapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 2 : 1, ukuran polybag 15 x 20
cm (bibit sampai umur 1 tahun) atau 20 x 25 cm (bibit
44
tanah
dilakukan
di
sekitar
secara
batang
hati-hati
tanaman.
agar
tidak
merusak perakaran.
3) Menjaga agar saluran pembuangan air disekitar pesemaian
tetap baik (air tidak sampai menggenang).
4) Kerapatan naungan sebaiknya dikurangi secara bertahap
menurut kebutuhan dan perkembangan umur bibit (50%
pada umur 6 bulan dan 40% pada umur 10 bulan), untuk
mencegah timbulnya penyakit (jelaga, bercak daun kuning
kecoklatan, bercak daun merah coklat) dan memperkokoh
pertumbuhan bibit.
5) Gulma yang tumbuh di pembibitan disiang bersih.
6) Pemupukan diberikan setelah bibit berumur 34 bulan
menggunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan dosis 1 g/bibit
dan pemupukan berikutnya 4 bulan sekali dengan dosis 2
g/bibit. Dapat juga ditambah dengan menyemprotkan pupuk
daun dengan dosis 6-8 g/liter air setiap 2 minggu sekali.
7) Pengendalian hama atau penyakit dilakukan apabila ada
serangan.
45
6. Seleksi bibit
Untuk mendapatkan tanaman yang sehat bibit perlu diseleksi.
Beberapa kriteria yang digunakan untuk seleksi bibit cengkeh
adalah :
1) Tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun) dan 90 cm (umur 2
tahun).
2) Sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara).
3) Mempunyai akar tunggang yang lurus dan sehat dengan
panjang 45 cm serta akar cabang 30-35 buah.
4) Mempunyai batang tunggal.
5) Jumlah rata-rata percabangan 7 pasang, jumlah daun 63
pasang dan warna daun dewasa hijau tua .
BIBIT CENGKEH
Sumber: www.alibaba.com/product/id107197...KEH.html
46
yang
telah
dipetik
lalu
dimasukkan
ke
dalam
47
48
obat gigi disamping itu dapat dipakai sebagai bahan baku obat kumur, dan
industri pasta gigi. Dalam hal ini digunakan minyak cengkeh karena
mengandung eugenol yang bersifat antiseptik.
Hasil penelitian Balittro menunjukkan bahwa, minyak cengkeh juga
dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan balsam. Balsam cengkeh
dapat menghilangkan rasa sakit, terutama rheumatik. Di samping itu dapat
dimanfaatkan sebagi bahan baku obat kumur dan permen.
Seiring dengan berkembangnya pertanian organik, penggunaan
cengkeh untuk pestisida nabati cukup prospektif. Hasil penelitian Balittro,
eugenol
yang
terdapat
dalam
minyak
cengkeh
ternyata
dapat
49
(Tabel 5). Keadaan itu merupakan suatu jumlah yang cukup besar sebagai
penyeimbang industri rokok dalam hal permintaan terhadap cengkeh.
Tabel 5. Peluang pasar pestisida nabati dengan bahan aktif cengkeh
Jenis tanaman
Sayuran
Buah buahan
Perkebunan
794
483
11.178
Luas serangan
OPT (000 ha)*)
159
97
2.236
Pemakaian
Pestisida (liter)+)
203.181
134.972
2.689.390
dukungan
teknologi
dan
pengembangan
kelembagaan.
3. Usaha agribisnis hilir yaitu membangun agroindustri produk
sekunder cengkeh.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
1. Intensifikasi dan rehabilitasi dilakukan pada lokasi sentra
penghasil cengkeh di daerah yang sangat sesuai dengan total
luasannya.
Penggantian
tanaman
tua/rusak
(replanting)
50
eugenol;
agroindustri
balsam
cengkeh;
dan
51
kas Negara sebagai bea cukai rokok. Tenaga kerja yang terkait, baik
langsung maupun tidak langsung dengan industri rokok kretek yaitu di
sektor pertanian, industri dan perdagangan serta sektor informal,
mencapai sekitar 6 juta tenaga kerja.
Potensi tanaman cengkeh yang belum dimanfaatkan secara
optimal adalah daun cengkeh (daun gugur) dan tangkai bunga. Produk
olahan yang dapat dihasilkan dari bunga, daun dan tangkai bunga
(gagang) adalah (1) minyak cengkeh, (2) eugenol yang diisolasi dari
minyak cengkeh dan (3) senyawa derivat dari eugenol.
Produksi minyak cengkeh terutama menggunakan bahan baku
daun gugur yang harganya murah, telah lama dilakukan oleh pengusaha
Indonesia. Skala usahanya umumnya skala Usaha Kecil Menengah
(UKM) yang lokasi produksinya di sentra tanaman cengkeh terutama di
Jawa dan Sulawesi Utara. Pasokan minyak cengkeh Indonesia ke pasar
dunia sekitar 60% kebutuhan dunia. Pada tahun 2000, dari 2.080 ton
minyak cengkeh yang dipasarkan dunia, Indonesia memasok 1.317 ton.
1. Prospek pengembangan agroindustri cengkeh
Potensi
dan
prospek
pengembangan
agroindustri
cengkeh
bunga
dan
tangkai
bunga
dan
kotoran,
52
bunga),
melalui
perbaikan
teknologi
oleoresin
dalam
campuran/formulasi
industri
53
distillation)
sistem
kohobasi
dengan
ketel
dan
pendingin
(kondensor) dibuat dari plat besi tahan karat (SS) agar minyak hasil
destilasi memenuhi syarat mutu. Sumber energi pemanasan dapat berupa
tungku berbahan bakar kayu atau minyak tanah dan batubara.
54
Sumber: ferry-atsiri.blogspot.com/2007/0...den.html
telah
mereka
jalani
sebagai
bekal
untuk
dari
bengkel
ke
bengkel,
dll.
Sebuah
nilai
55
56
derivasi
lanjutan
dari
eugenol
dapat
menghasilkan
menjadi
soeugenolat
yang
selanjutnya
diasamkan
menjadi
57
Sumber: matanews.com/2009/06/17/minyak-cengkeh/
58
Sukorejo,
Kendal,
Jateng.
Daun
cengkeh
Sumber: masamru.blogspot.com/2009/07/eks...mru.html
59
Sumber: swaraonline.wordpress.com/2009/07/
Menurut Jemiyem (35), warga Dusun Semaken, Desa Banjararum,
Kalibawang,
kenaikan
harga
jual
cengkeh
kering
sudah
60
Kenaikan
harga
jual
cengkeh
bertepatan
dengan
musim
61
Sumber: jual-kebun.blogspot.com/
Perkebunan cengkeh seluas