ROASTING TERHADAP
KOMPONEN VOLATILE PADA
BIJI KAKAO DI BERBAGAI
NEGARA
Kelompok: 5
Yuzy Dwi Astutik 151710101031
Baity Nur Jannah 151710101064
Aula Nisaurrohmah 151710101073
Yusuf Ade N 151710101121
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Senyawa aroma adalah senyawa kimia yang memiliki aroma atau bau. Senyawa aroma dapat
ditemukan dalam makanan, anggur, rempah-rempah, parfum, minyak wangi, dan minyak esensial. Kualitas
biji kakao bisa diklasifikasikan pada empat kriteria utama, yaitu rasa, kekerasan pasta kakao, kemurnian
dan hasil (Cook dan Meursing, 1982). Tahap pengolahan kakao yang berpengaruh terhadap rasa yaitu
proses fermentasi dan roasting.
Pada proses roasting sebagian rasa yang terkandung pada biji kakao yang difermentasi akan
diubah atau menghilang. Saat proses roasting, warna, rasa, dan senyawa volatil akan dikembangkan.
Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap menjadi gas bila terjadi peningkatan suhu
(umumnya 100oC). Kandungan senyawa volatil pada biji kakao dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah jenis kakao, tempat asal kakao ditanam, dan cara
penyangraian (roasting) kakao.
Tujuan
• Mengetahui analisis yang digunakan untuk
mndeteksi komponen volatile pada biji kakao
Biji Kakao
Pendinginan
Pengecilan ukuran
Perlakuan Selama Pemanggangan
Jenis kakao Suhu Waktu
Kakao Criollo dari Rio Frio Merida Negara bagian 1200C 25 menit
Venezuela
Kakao Criollo dari Klang, Selangor, Malaysia 120, 130, 140, 150, 20,30,40 dan 50
160 dan 170⁰C menit
Kakao Criollo dari Seremban, Negeri Sembilan, 110, 119, 140, 161 60 menit
Malaysia dan 170 C