PENDAHULUAN
Sektor perkebunan merupakan sektor
yang berperan sebagai penghasil devisa
negara. Salah satu komoditas perkebunan
penghasil devisa adalah komoditas kopi.
Kopi merupakan salah saatu komoditi
perkebunan nasional yang memegang
peranan penting dalam perekonomian
Indonesia. Peran tersebut dapat berupa
pembukaan kesempatan kerja serta sebagai
sumber pendapatan petani.
Menurut
Mubiyarto
(1997),
pembangunan
perkebunan dapat mengurangi jumlah
pengangguran
dan
urbanisasi,
meningkatkan pendapatan penduduk yang
Menurut
Direktorat
Jenderal
Perkebunan Kementerian Pertanian (2012),
produksi kopi Indonesia tahun 2011,
45
ISSN : 2303 - 1158
No.
Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
OKU
OKI
Muara Enim
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
OKU Selatan
OKU Timur
Prabumulih
Pagar Alam
Lubuk Linggau
Empat Lawang
Jumlah
Luas
Areal
(Ha)
21.858
1.217
23.495
51.275
4.223
315
5.136
70.779
2.318
8
8.323
1.463
61.978
152.257
Produksi
(Ton)
40.788
614
12.564
20.195
2.079
122
1.118
32.949
1.250
0
11.375
531
28.672
252.388
46
ISSN : 2303 - 1158
Tipe Luapan
Luas (Ha)
1.
2.
3.
4.
Tipe A
Tipe B
Tipe C
Tipe D
8.442
21.646
29.186
12.687
Jumlah
71.972
47
ISSN : 2303 - 1158
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan
April 2012 sampai dengan Juli 2012 di
Kebun Percobaan Stiper Sriwigama.
Percobaan menggunakan Rancangan Petak
Terbagi (Split Plot) ) dengan perlakuan
periode penggenangan sebagai petak utama
dan dosis pupuk N sebagai anak petak yang
masing-masing di ulang sebanyak 4 kali.
Perlakuan penggenangan terdiri dari 4 taraf
yaitu : P0 = tanpa penggenangan, P1 =
Penggenangan selama 3 hari, P2 =
Penggenangan selama 6 hari dan P3 =
Penggenangan selama 9 hari. Sedangkan
dosis pupuk N yang diberikan adalah N0 =
48
ISSN : 2303 - 1158
Pupuk N (N)
6,76 sn
11,76 sn
15,40 sn
13,84 sn
F hitung
Penggenangan (P)
0,19 tn
0,17 tn
0,09 tn
8,58 n
F Tabel 5 %
2,34
5,41
Keterangan :
KK = Koefisien Keragaman, n = nyata, tn = tidak
nyata, sn = sangat nyata
KK (%)
Interaksi
1,38 tn
0,25 tn
2,20 tn
0,20 tn
N
24,71
10,47
19,44
7,86
P
7,36
15,18
28,84
19,26
2,44
Periode Penggenangan
0
9,16
8.47
8,29
8,75
9,78
8,49
9,46
9,16
8,45
8,61
8,91
7,94
9,00
9,05
8,49
8,64
BNT
0,05 =
Rerata
Gambar 1.
Respon pertambahan tinggi bibit kopi robusta
terhadap dosis pupuk N pada berbagai
periode penggenangan
8,99 b
9,08 b
8,18 a
0,540
49
ISSN : 2303 - 1158
1,23
1,5
1,33
1,5
1,2
1,7
1,3
1,4
10
1,3
1,37 1,27
1,3
Rerata
BNT
0,05 =
1,34
Periode Penggenangan
Rerata
Tabel 6.
1,265 a
1,542 b
1,310
a
Dosis
Pupuk
N (g)
0
5
10
Rerata
BNT
0,05 =
0,102
1,025
1,190
0,990
1,060
1,020
1,800
1,070
1,290
1,002
1,360
1,060
1,160
0,960
1,270
1,910
1,130
Rerata
1,001 a
1,405 b
1,007 a
0,102
Gambar 2.
Respon pertambahan diameter batang bibit kopi
robusta terhadap dosis pupuk N pada berbagai
periode penggenangan
Gambar 3.
Respon berat kering akar bibit kopi robusta
terhadap dosis pupuk N pada berbagai periode
penggenangan
50
ISSN : 2303 - 1158
Pembahasan
Periode Penggenangan
0
1,600
1,775
1,575
1,65c
1,500
1,725
1,500
1,541b
1,475
1,600
1,450
1,508b
1,025
1,200
1,100
1,108a
Rerata
1,400 a
1,575 b
1,406 a
0,082
Selain
itu
penggenangan
juga
mengakibatkan
terbunuhnya
mikroorganisme aerob yang pada gilirannya
akan menghentikan aktifitas penyerapan
unsur hara oleh tanaman, karena
mikroorganisme aerob ini hanya dapat
hidup di lingkungan yang mengandung
oksigen. Disamping itu mikroorganisme
tersebut mempunyia peran yang sangat
penting yaitu menguraikan unsur-unsur
hara dalam tanah yang tidak tersedia
menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman
(Jumin, 1992).
Pada penelitian ini menunjukkan
adanya kecenderungan makin lama
tergenang
maka
makin
berkurang
kelancaran proses translokasi unsur-unsur
hara ke organ tanaman. Hal ini terlihat pada
peubah berat kering batang yang makin
Gambar 4.
Respon berat kering batang bibit kopi robusta
terhadap dosis pupuk N pada berbagai periode
penggenangan
51
ISSN : 2303 - 1158
52
ISSN : 2303 - 1158
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, A.I.G. Ismail dan Sarnita.
1997. Keterpaduan Penelitian dan
Pengembangan Lahan Pasang Surut.
Makalah RAKER Badan Penelitian
dan
Pengembangan
Pertanian.
Yogyakarta.
1. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat ditarik beberapa simpulan
sebagai berikut:
a. Pertumbuhan bibit kopi robusta pada
kondisi tergenang menunjukkan respon
yang lebih baik terhadap perlakuan dosis
pupuk N 2 g/tanaman
b. Berat kering batang semakin menurun
dengan makinn lamanya periode
penggenangan, namun demikian bibit
kopi robusta mampu bertahan hidup dan
tumbuh selama periode penggenangan 9
hari
2. Saran
Untuk
mendapatkan
pertumbuhan bibit kopi robusta yang
optimal pada lahan tergenang disarankan
memberikan dosis pupuk N yang tepat
sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap kondisi yang tidak
optimal
53
ISSN : 2303 - 1158
54
ISSN : 2303 - 1158