5170111276
PUTU GDE ANANDA WIKRAMA
MANAJEMEN PEMASARAN
1. EXECUTIVE SUMMARY
SPACE Coffee Roastery (SCR) adalah konsep Cafe bar kopi yang dibuat dari bahan-bahan
kopi asli dari berbagai pelosok Indonesia terpilih dan beragam. SCR menawarkan
pengalaman (experience) minum kopi dengan atmosfir kedai bar untuk menikmati ritual
minum kopi menjadi sesuatu yang menyenangkan. Konsep ini dibuat berbeda dengan kedai
kopi yang saat ini ada di Indonesia.
SCR menawarkan pelanggannya ramuan espresso berkualitas tinggi seperti caffe late, caffe
mocha dan machiato. Minuman tersebut disajikan oleh para “Barista” terlatih dengan
keahliannya. Para Barista akan menyajikan minuman-minuman tersebut dengan mencampur
espresso dengan susu murni, susu coklat dan cita rasa lainnya atau whiped cream dalam
berbagai variasi tergantung tipe minuman yang dipesan. Sebagai pelengkap menu kopi, SCR
juga menyajikan bermacam-macam makanan seperti kue dan muffin.
SCR yang pertama akan di buka di Yogyakarta, gerainya akan berada di mal-mal besar dan
gedung-gedung perkantoran utama. Meskipun Starbuck agresif mengisi kota-kota besar di
Indonesia, pada dasarnya masih terdapat peluang bagi kedai-kedai kopi kecil untuk masuk
pasar ini. Hal ini terbukti dengan eksisnya beberapa kedai kopi seperti Coffe Bean, Cafe Oh
La La, Excelco dan lain-lain.
Peluang membuka kedai kopi di mal dan gedung-gedung perkantoran masih sangat terbuka,
karena bagi masyarakat kota, minum kopi bersama sudah menjadi kebutuhan. Semua orang
menyukai kopi dan suasana minum kopi yang relax, lepas dan informasi yang dinikmati
sambil ngobrol, chatting/browsing internet, rapat kecil atau diskusi. Lebih dari itu kedai kopi
sudah menjadi tempat yang strategis untuk membuat kesepakatan dan negosiasi bisnis atau
tempat untuk menghabiskan waktu menunggu jam-jam macet di kota
Elemen-elemen utama yang ditawarkan dan membedakan antara SCR dengan Café bar kopi
pada umumnya adalah:
1. Produk yang berkualitas tinggi, dari biji-biji kopi pilihan, bahan-bahan asli dari
Indonesia.
2. Layanan konsumen yang prima.
3. Metode pemasaran yang unik.
4. Lokasi gerai yang nyaman.
5. Desain dan atmosfir gerai yang cozy dan hangat
.
2. SITUATION ANALYSIS
2.1 Market Summary
Penjual kopi sekarang ini memang sudah marak bahkan kita sering menjumpai usaha
kopi di sepanjang jalan. Hal ini dikarenakan permintaan dari konsumen sangat tinggi.
Semakin tinggi permintaan maka semakin tinggi peluang untuk membuka usaha yang
sama serta semakin ketat juga persaingan. Persaingan muncul berupa harga yang
ditawarkan, pelayanan yang cepat serta meningkatkan kepercayaan dari konsumen.
2.1.1 Market Demographic
Kopi merupakan suatu kebutuhan bahkan hampir sebanding dengan kebutuhan
primer karena di jaman sekarang ini hampir tiap orang bergantungan dengan
sensasi dan nikmatnya kafein dalam kopi.
2.1.2 Market Needs
Kebutuhan masyarakat dalam meminum kopi sangatlah tinggi khususnya di
Yogyakarta, seiring bertambahnya keinginan masyarakat dalam kopi, variant kopi
pun juga ikut bertambah.
2.1.3 Market Trend
Metode brewing kopi yang baru, minuman dengan alternatif susu, custom
ordering trend, mempunyai kopi signature.
2.1.4 Market Growth
Pertumbuhan pasar yang sangat pesat dimulai sejak 2017 lalu. Penikmat kopi yang
mulai bermunculan menjadikan permintaan produk kopi melesat dengan cepat.
2.2 SWOT Analysis
2.2.1 Strength
a) Menyajikan banyak menu coffee
b) Menggunakan lebih dari 1 provider untuk akses wifi
c) Paket menu khusus untuk pelanggan
d) Tempat tengah kota, dekat kampus, luas, dan nyaman
e) Menyediakan menu tambahan berupa makanan
2.2.2 Weakness
a) Harga sewa tempat yang cukup mahal
b) Membutuhkan karyawan yang cakap dalam bidang computer untuk
melayani pelanggan
c) Harga produk yang lumayan mahal
d) Bahan baku kopi tambahan yang kadang surut dipasaran
e) Membutuhkan karyawan yang pandai meracik kopi
f) Modal yang cukup besar untuk memulai usaha
2.2.3 Opportunity
a) Penjualan produk kopi yang sangat cepat
b) Kebutuhan kopi dan nongkrong bagi masyarakat
c) Tingkat gengsi masyarakat yang tinggi untuk pemilihan tempat nongkrong
d) Minimnya café dengan citarasa dan inovasi yang baik
2.2.4 Threat
a) Banyaknya bisnis di bidang yang sama dengan keunggulan yang berbeda
beda
2.3 Competition
Coffee shop berusaha meningkatkan produk dan layanan mereka dan meningkatkan
pangsa pasar mereka. Perusahaan bersaing dan mengembangkan strategi yang berbeda
seperti masalah produksi, R&D, model bisnis, pelanggan, dan inovasi. Ini bertujuan
untuk mengetahui strategi bersaing ritel kopi aspek ekonomi pasar. Untuk tujuan ini,
pertama-tama, di sektor ini, pesaing utama, pemasok, dan pelanggan diteliti dan
struktur umum sektor ditentukan. Kedua, ukuran pasar global, industri, dan tingkat
pertumbuhan permintaan dan status masa depan industri kopi ditentukan. Akhirnya,
daya tawar pelanggan dan pemasok dari sektor tersebut dievaluasi.
3.1 Mission
1) Mempertahankan cita rasa kopi yang sudah ada.
2) Meningkatkan kreativitas untuk menciptakan menu-menu baru yang lebih
bervariatif untuk dapat ditawarkan dan dinikmati oleh pelanggan.
3) Menawarkan kenyamanan di dalam menikmati kopi kepada pelanggan.
4) Menjalin hubungan yang baik kepada para pelayan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen
3.2 Market Objectives
1) Meningkatkan kualitas produk
2) Mempercepat perputaran penjualan
3) Mengurangi presentase kehilangan deal/penjulan
4) Improve kewaspadaan terhadap demand atas produk baru
5) Menambah review produk yang positif
6) Ikut bersaing dalam pasar baru
7) Meningkatkan profit
8) Meningkatkan otoritas brand
3.3 Financial Objectives
1) Memperbesar pendapatan
2) Memperlebar profit margin
3) Memperbesar cash flow
4) Meningkatkan efisiensi
5) Menjaga stabilitas
3.4 Target Market
1) Kaum remaja
2) Pekerja kantoran
3) Mahasiswa
3.5 Positioning
Kondisi market cukup kompetitif karena industri “kopi kekinian” ini memang sedang
naik daun. Terdapat beberapa brand “kopi kekinian” lainnya seperti JanjiJiwa, Fore, Kedai
Kopi Kulo, Lain Hati ataupun KopiSoe. Selain kopi kekinian seperti ini, ada juga brand-
brand yang lebih dahulu ada seperti Starbucks, J.co, Excelso, CoffeeBean dll.
Kelebihan dari SCR itu sendiri adalah berani memberikan suasana kopi baru, entah itu
dari variant menu yang sangat kreatif ataupun citra “kopi kekinian” yang benar benar fresh.
Hal ini bisa dilihat dari menu yg bertolak belakang dengan kedai kopi pada biasanya, SCR
juga memberikan sensasi manual brew pada customer yang secara tidak langsung
memberikan warna baru dalam bisnis perkopian
4.0 Financial
1) Biaya produksi kopi per cup 20 ribu rupiah dan dijual dimulai dengan harga
30-50 ribu rupiah tergantung produk
2) Menggunakan rekening terpisah untuk mempermudah pencatatan
3) Dengan adanya sponsor, mengurangi pengeluaran Space Coffee Roastery
4) Terdapat utang namun masih bisa dikelola dengan baik
4.1Breakeven Analysis
1. Biaya awal
a. Hukum dan administrasi 3.000.000
b. Renovasi dan pembangunan 45.000.000
c. Peralatan kopi 120.000.000
d. Furniture 25.000.000
e. Biaya lainnya 25.000.000
Total biaya awal 218.000.000
2. Biaya tetap operasional
a. Sewa 20.000.000
b. Asuransi 3.000.000
c. Pinjaman dan bunga 3.500.000
d. Gaji 42.000.000
e. Pinjaman dan bunga 3.500.000
Total biaya bulanan 72.000.000 (biaya harian 2.400.000)
3. Biaya variable operasional
a. Biaya tenaga kerja 12.000.000
b. Kopi 6.500.000
c. Susu 4.500.000
d. Baked goods 3.000.000
e. Biaya lainnya 2.000.000
Total biaya variable 28.000.000
Total biaya operasional 100.000.000
Rata rata biaya operasional 3.330.000
4. Pendapatan kotor
a. 43.500 (Penjualan rata rata) × 12 (rata rata transaksi per jam) × 10 (jam) =
5.220.000
b. Pendapatan bulanan 5.220.000 × 30 = 156.600.000
5. Pendapatan bersih
a. 2.400.000 (biaya tetap) + 900.000 (biaya variable) = 3.300.000.
5.220.000 – 3.300.000 = 1.920.000 (pendapatan bersih)