Anda di halaman 1dari 29

PENGUMPULAN DATA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Pasca Sarjana UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

OLEH KELOMPOK 10

AHMAD HUSEIN HASIBUAN : 22 502 00011


ZUL ARDI HASIBUAN : 22 502 00022

DOSEN PENGAMPU

Dr. BUDI GAUTAMA, MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


PROGRAM PASCA SARJANA

UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY


PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sanjung tinggikan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
Rahmad dan Hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang senantiasa
kita nantikan syafaat-syafaatnya.
Makalah ini berjudul “Pengumpulan Data”. Dengan disusunnya makalah
ini diharapkan agar pembaca dapat memahami isi dari makalah ini. Selain itu,
penyusun mengucapkan bacak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah
membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan. Terima kasih juga penyusun
sampaikan kepada rekan-rekan yang telah mendukung untuk tersusunya makalah
ini.
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan juga kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun juga
mengharapkan kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat membangun guna
untuk melengkapi dan memperbaharui makalah ini kedepannya.

Penyusun,

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
A. Pengertian Data .................................................................................. 4
B. Jenis-Jenis Data .................................................................................. 6
C. Sumber Data ....................................................................................... 11
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 12
E. Contoh-Contoh Pengumpulan Data ................................................... 18
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 25
A. Kesimpulan ........................................................................................ 25
B. Saran ................................................................................................... 25
DAFTAR PUSATA ....................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam semua sisi dalam kehidupan ini begitu
kompleks dan dinamis yang mengharuskan dilakukan cara-cara yang ilmiah untuk
menemukan jawabannya serta memecahkan permasalahannya. Dalam hal ini adalah
penelitian, karena penelitian merupakan usaha yang dilakukan dengan proses
sistematis yang dilakukan guna menjawab suatu permasalahan. Dikatakan
penelitian tersebut sistematis karena prosesnya dilakukan dengan metode tertentu
yaitu metode ilmiah guna memperoleh data dan informasi untuk tujuan dan
kegunaan tertentu. Kegiatan ilmiah tersebut harus mencirikan sebuah keilmuan
yang bersifat rasional, empiris, sistematis, up to date.
Sebuah penelitian dikatakan baik apabila teknik dalam pengumpulan
datanya benar, jika teknik pengumpulan datanya tidak benar maka hasil penelitian
tersebut juga akan menjadi kurang baik. Dalam makalah ini akan dipaparkan
tentang instrument dalam pengumpulan data penelitian baik dalam penelitian
kualitatif maupun kuantitatif.1
Penelitian dapat dikatakan merupakan cara-cara yang sistematis untuk
menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kunciyang
berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti ada prosedur-prosedur yang ditandai
dengan keteraturan dan ketuntasan. Penelitian juga diartikan sebagai suatu
penyidikan teroragnisasi, atau penyidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari
fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian merupakan terjemahan dari kata
research yang berasal dari bahasa inggris.
Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah diterima
secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru
pada pendapat terebut. Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
dinamakan sebagai penelitian ilmiah.
Dengan pendekatan ilmiah, manusia berusaha memperoleh kebenaran
ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan
empiris. Kebenaran semacam itu diperoleh hanya secara ilmiah. Secara sederhana

1
Budi Gautama Siregar, Instrumen Pengumpulan Data Dalam Penelitian, 2022. Hal. 1.

1
dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk mencari
ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berfikir ilmiah yang didukung
dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Data-data yang diperoleh
dilapangan tersebut akan menjadi dasar dalam menjawab permasalahan penelitian
atau menguji hipotesis yang diajukan. Jadi jika permasalahan penelitian atau
hipotesis ingin terjawab dengan benar maka data-data yang dikumpulkan tersebut
harus benar, valid dan reliabel. Baik atau tidaknya data yang terkumpul akan
tergantung pada instrumen dan teknik yang dilakukan oleh si peneliti. 2
Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun
instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian, tetapi
mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama jika peneliti menggunakan
metode yang rawan terhadap masuknya unsur subjektif peneliti. Itulah sebabnya
menyusun instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar
diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang
tepat. Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh
dapat terjaga tingkat validitas dan reliabilitas. Walaupun telah menggunakan
instrumen yang valid dan reliabel tetapi jika dalam proses penelitian tidak
diperhatikan bisa jadi data yang terkumpul hanya onggokkan sampah. Peneliti yang
memiliki jawaban responden sesuai keinginannya akan semakin tidak reliabel.
Petugas pengumpulan data yng mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, akan
semakin condong (bias) data yang terkumpul. Oleh karena itu, pengumpul data
walaupun tampaknya hanya sekedar pengumpul data tetapi harus tetap memenuhi
persyaratan tertentu yaitu yang mempunyai keahlian yang cukup untuk
melakukannya.3
Dari pemaparan latar belakang diatas, pada kesempatan ini penyusun akan
memaparkan makalah yang berjudul “Pengumpulan Data”.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan penyusun bahas pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian data?

2
Budi Gautama Siregar, Ali Hardana, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis, (Medan :
CV. Merdeka Kreasi Group, 2021), Hal. 13.
3
Thalha Alhamid, Budur Anufia, Instrumen Pengumpulan Data, Ekonomi Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, 2019. Hal. 2.

2
2. Bagaimana jenis-jenis data?
3. Bagaimana sumber data?
4. Bagaimana teknik pengumpulan data?
5. Bagaimana contoh-contoh pengumpulan data?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini secara khusus adalah untuk untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian, selain itu tujuan
dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui agaimana pengertian data.
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis data.
3. Untuk mengetahui bagaimana sumber data.
4. Untuk mengetahui bagaiamana teknik pengumpulan data.
5. Untuk mengetahui bagaiaman contoh-contoh pengumpulan data.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Data
Secara etimologis data merupakan bentuk jamak dari kata “datum” yang
berasal dari bahasa latin yang berarti “Sesuatu yang diberikan”. Data dapat berarti
suatu fakta yang bisa digambarkan dengan kode, simbol, angka dan lain-lain.4
Menurut Suharsimi, data adalah hasil pencatatan peneliti baik itu berupa kata
maupun angka.5 Pendapat lain menyatakan bahwa data merupakan semua hasil
pengukuran atau observasi yang sudah dicatat guna suatu keperluan tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) data adalah suatu
keterangan atau bahan nyata yang bisa dijadikan dasar kajian (Analisis atau
kesimpulan) dalam suatu penelitian. Data disebut juga dengan sebuah informasi
yang dapat diproses oleh komputer, seperti representasi digital dari teks, angka,
gambar grafis, atau suara.
Data sebagai informasi factual (misalnya pengukuran atau statistik) yang
dipergunakan sebagai dasar untuk penalaran, diskusi, atau perhutungan misalnya
dalam penelitian ilmiah dan data sebagai kenyataan-kenyataan murni yang belum
diberi penafsiran apapun, belum diubah, atau belum dimanipulasi, namun telah
tersusun dalam sistematika statistika tertentu. Sistematika tersebut dapat mengikuti
dasar kronologis (waktu), spasial (tempat), peristiwa, pokok, soal atau dasar lainnya
sesuai dengan tujuan penelitian.6
Data penelitian adalah segala bentuk fakta dan angka yang bisa dijadikan
bahan untuk menyusun suatu informasi. Sehingga, fakta dalam bentuk apapun
nantinya bisa dijadikan data untuk penelitian, dan sumbernya sendiri bisa dari
sumber manapun yang terpercaya. Data penelitian adalah semua keterangan
seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen,
baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian.

4
Husein Umar, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008), Hal. 6.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Hal. 118. 3.
6
Ramdhan Muhammad, Metode Penelitian, (Surabaya : Cipta Media Nusantara, 2021),
Hal. 2.

4
Data dalam kegiatan penelitian harus memenuhi persyaratan tertentu untuk
bisa dijadikan sebagai bahan penelitian. Salah satu syaratnya adalah bisa dipercaya,
sehingga data tersebut benar adanya atau sesuai fakta dari hasil pengamatan subjek
penelitian. Data yang dikumpulkan pada dasarnya juga masih bersifat mentah yang
tentu oleh penelitian perlu diolah kembali. Pengolahan data nantinya akan
membantu peneliti mendapatkan informasi tertentu yang menjawab pertanyaan
pada bagian rumusan masalah, seperti yang disampaikan diawal tadi.7
Pengumpulan data dalam sebuah penelitian merupakan suatu aktivitas untuk
mencari data dilapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan
penelitian. Data yang diperoleh sebaiknya memenuhi beberapa kriteri sebagai
berikut ini :
1. Data harus objektif. Artinya data hasil penelitian bukanlah merupakan
data manipulasi dan harus disajikan sesuai dengan data sesungguhnya
yang diperoleh dilapangan pada saat melakukan penelitian.
2. Data yang dapat memperesentasikan karakteristik sampel dan populasi.
Pengambilan data dilapangan perlu memperhatikan kategori data
sehingga dapat mempresentasekan karakteristik populasi yang diteliti.
3. Relevan, artinya data di dalam penelitian harusnya memiliki
hubungan dengan persoalan atau topik dari penelitian yang dilakukan
sehingga ada kesesuaian.
4. Kesalahan baku harus kecil. Artinya dalam pengambilan data peneliti
perlu menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi guna
meminimalisir kesalahan data. 8
5. Data harus tepat waktu. Artinya pengumpulan data yang dilakukan
harus tepat waktu, sehingga masalah yang diteliti merupakan isu yang
sedang berkembang atau up to date dilingkungan sekitar.

7
Ramadhan Arif Mukti, Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh,
https://ebizmark.id/artikel/pengertian-data-penelitian-jenis-jenis-dan-contoh/, Pada Senin 05 Juni
2023.
8
Amaruddin, Istha Leanni Muskanafola, ddk, Metodologi Pennelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2022), Hal. 347.

5
B. Jenis-Jenis Data
Penggolongan atau klasifikasi data ini sendiri didasarkan pada sumber,
skala pengukuran, dan juga sifat. Lebih detailnya bisa menyimak penjelasan
berikut ini:
1. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Cara Memperolehnya
yang pertama adalah didasarkan pada cara memperoleh data tersebut,
dan kemudian terbagi lagi menjadi dua jenis. Yakni:
a) Data Primer. Data primer merupakan jenis data yang didapatkan
secara langsung, sehingga pihak yang melakukan penelitian
melakukan pengumpulan data langsung di hadapan narasumber
atau mungkin objek penelitian. Sehingga data tidak didapatkan
dari pihak ketiga, melainkan dikumpulkan secara langsung.
Adapun contoh didapatkannya data primer ini bisa melalui:
1) Data yang didapatkan langsung dari hasil wawancara dengan
narasumber.
2) Data yang didapatkan dari hasil pengisian angket oleh subjek
penelitian.
3) Data yang didapatkan peneliti dari kegiatan survei langsung ke
lapangan.
b) Data Sekunder. Berkebalikan dengan data primer, dimana data
sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak lain dan data ini
sifatnya sudah tersedia. Data sekunder adalah data yang mengacu
pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.
Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web,
internet dan seterusnya. Misalnya data dalam bentuk tabel,
diagram, dan lain sebagainya yang bisa langsung diolah peneliti
sesuai kebutuhan. Contoh data sekunder ini adalah:
1) Data sensus penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS.
2) Data jumlah pasien penyakit kanker yang dihimpun oleh
WHO.

6
2. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sifatnya
Data penelitian berdasarkan sifatnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a) Data Kualitatif. Berdasarkan sifat data nantinya akan dijumpai data
kualitatif yakni jenis data yang berbentuk selain angka sehingga
bentuknya ada yang berupa verbal, simbol, dan juga gambar. Data
jenis ini bisa diperoleh dari berbagai sumber termasuk kegiatan
wawancara, pengisian kuesioner, observasi, dan lain-
lain. Berhubung data kualitatif ini bentuknya tidak berupa angka
maka sifatnya subjektif. Artinya siapa yang melihat data tersebut
memiliki kemungkinan akan memberikan penafsiran yang
berbeda. Contohnya adalah:
1) Hasil kuesioner para pasien dalam menilai kualitas pelayanan
rumah sakit tempatnya dirawat.
2) Wawancara mengenai kualitas pelayanan dari sebuah hotel.
b) Data Kuantitatif. Jenis kedua berdasarkan sifat data adalah data
kuantitatif yang merupakan data dalam bentuk angka, sehingga
merupakan data selain dari data kualitatif. Sifatnya sendiri adalah
objektif, sehingga siapa saja yang membaca data berupa angka ini
akan memiliki penafsiran yang sama. Contohnya:
1) Data mengenai usia terkini Kota Padangsidimpuan.
2) Data tinggi badan rata-rata mahasiswa.
3) Data untuk mengetahui suhu di kota Medan.
3. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
Dilihat dari sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Data Internal. Berdasarkan sumber, jenis data yang pertama adalah
data internal. Yakni suatu data yang didapatkan dari dalam tempat
penelitian, bisa dari perusahaan, organisasi, maupun tempat
penelitian lain yang sudah ditentukan sejak awal. Sifat data ini
kemudian internal, yang tentu hanya diketahui oleh pihak-pihak di
dalam organisasi maupun perusahaan. Contoh jenis data internal
ini antara lain:

7
1) Data yang menyatakan jumlah karyawan di perusahaan X.
2) Data yang menyebutkan kebutuhan karyawan baru di
perusahaan Y.
b) Data Eksternal. Berikutnya adalah data eksternal, dan berkebalikan
dengan data internet di mana data berasal dari luar ruang lingkup
tempat penelitian dilakukan. Jadi, data jenis ini digunakan peneliti
sebagai pembanding untuk mengetahui data tambahan dari pihak
luar. Contoh data dari jenis ini adalah:
1) Data karyawan yang berasal dari perusahaan lain namun
bergerak di bidang yang sama, atau menyediakan produk yang
sama.
2) Data yang menjelaskan tingkat kepuasan karyawan terhadap
kebijakan perusahaan A dengan perusahaan B.
3) Data jumlah karyawan di perusahaan A dan perusahaan B.
4. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Skala Pengukuran
Berdasarkan skala pengukuran, maka jenis data penelitian terbagi
menjadi empat. Yaitu:
a) Data Nominal. Data nominal adalah alat ukur yang paling sederhana
dalam pengukuran data. Skala nominal ini hanya mempunyai fungsi
yang terbatas, yaitu mengidentifikasi dan membedakan. Data
nominal merupakan data dengan pengklasifikasian atau
pengkategorian berdasarkan nama atau simbol lain secara tuntas dan
lepas.9 Ciri-ciri data berskala nominal adalah posisi data setara dan
tidak dapat dilakukan operasi matematika. Tidak ada urutan atau
tingkatan. Semua variabel dijabarkan dalam alternatif dengan
kedudukan setara dan tuntas. Hal tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi 1) Hasil penghitungan tidak dijumpai bilangan pecahan, 2)
Angka yang tertera hanya label saja, 3) Tidak mempunyai urutan
(ranking), 4) Tidak mempunyai ukuran baru, 5) Tidak mempunyai

9
Muri Yusuf. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2019, Cet. V), h. 251.

8
nol mutlak, 6) Tes statistik yang digunakan adalah statistik non
parametrik. Contohnya:
- Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
- Jenis Pekerjaan : 1. Dosen 2. Pegawai

b) Data Ordinal. Merupakan data dalam bentuk angka sama seperti


data nominal namun pada data ordinal didapatkan suatu tingkatan.
Misalnya saja tingkatan data siswa SMA yang tingkat
pendidikannya lebih rendah dibanding mahasiswa di jenjang
perguruan tinggi. Adapun ciri-ciri data yang berskala ordinal adalah
sebagai berikut: 1.Kategori data bersifat saling memisah, 2. Kategori
data mempunyai aturan yang logis, 3. Kategori data ditentukan
skalanya berdasarkan jumlah karakter khusus yang dimilikinya.10
Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri
angka dengan 5 = sangat puas, 4 = puas, 3 = kurang puas, 2 = tidak
puas, dan 1 = sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba,
pemenangnya diberi peringkat 1, 2, 3, dst

c) Data Interval. Merupakan data di dalam kegiatan penelitian yang


diukur dalam interval atau dalam suatu skala. Sehingga data dalam
bentuk angka ini nantinya memiliki jarak penempatan. Dengan
demikian skala interval merupakan skala yang menunjukkan jarak
antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang
sama. Analisis statistik yang digunakan ialah mempunyai
karakteristik uji statistik parametrik. Skala interval mempunyai
karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval
yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai
intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum

10
Dodiet Aditya, Data dan Metode Pengumpulan Data, (Surakarta: Jurusan Akupunktur
Poltekkes Kemenkes Surakarta, 2013), Hal. 5.

9
merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan
kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak
memiliki nilai nol mutlak.11 Contohnya variabel suhu, misalnya
benda A suhunya 40 derajat dan benda B 10 derajat. Benda A lebih
panas dari benda B dan beda panas anta benda A dan B 30 derajat,
namun kita tidak bisa mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali
dari benda B (ini berarti tidak ada kelipatannya!).12

d) Data Rasio. Jenis ini merupakan peringkat pengukuran yang paling


tinggi dan mempunyai nilai nol mutlak. Kalau pada skala interval
titik nol merupakan arbitrary, dan tidak dibagi atau dikalikan, maka
dalam skala rasio keempatnya dapat dilakukan. Semua sifat pada
skala nominal, ordinal, interval juga terdapat pada skala rasio. Ciri-
ciri dari data rasio adalah data tidak terkategorisasi dan bisa
dilakukan operasi matematika. Adapun ciri-ciri dari skala rasio
adalah: 1) Kategori data bersifat saling memisah, 2) Kategori data
mempunyai aturan yang logis, 3) Kategori data ditentukan skalanya
berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya, 4)
Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang
sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori, 5) Angka nol
menggambarkan suatu titik dalam skala yang menunjukkan
ketiadaan karakteristik (punya nilai nol absolut).13
Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60
kg, maka dapat dikatakan bahwa benda B lebih berat dua kali
dibandingkan benda A.

11
Ibid, Dodiet ….. Hal. 7.
12
Sutanto Priyo Hastono, Analisis Data, Fakulta Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia : 2006. Hal. 4.
13
Ibid, Hal. 8.

10
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, data diartikan sebagai
kenyataan yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun
suatu pendapat, keterangan yang benar, dan keterangan atau bahan yang
dipakai untuk penalaran dan penyelidikan. Jadi yang dimaksud sumber data
dari uraian diatas adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber
data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya. Apabila
penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan
datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
meresponatau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka
sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu. Contohnya
penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung, sumber datanya adalah
jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah pertumbuhan jagung.
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan
kekayaan data yang diperoleh. Berikut ini beberapa sumber data dalam
penelitian
1. Jenis sumber data terutama dalam penelitian kualitatif dapat
diklasifikasikan sebagai berikut. Narasumber (informan) Dalam
penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu
orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa
yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada
penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan
sekedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik
informasi. Oleh karena itu, ia disebut informan (orang yang
memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau
disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau
pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian
berdasarkan informasi yang diberikan.

11
2. Peristiwa Atau Aktivitas Data atau informasi juga dapat
diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa
atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana
sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri
secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau
aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap
informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan
sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu
jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi
peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi
peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber
lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun
lingkungnnya.
4. Dokumen atau Arsip Dokumen merupakan bahan tertulis atau
benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas
tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis
seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda
peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.

D. Teknik Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan
data sebagai suatu metode yang independen terhadap metode analisis data
atau bahkan menjadi alat utama metode dan teknik analisis data.14
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara
sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,

14
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), Hal. 110.

12
pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan instrumen
pengumpul data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner
(angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Ada beberapa metode dalam mengumpulkan/mendapatkan data antara lain:
1. Wawancara.
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian. Wawancara adalah
pengadministrasian angket secara lisan dan langsung terhadap masing-
masing anggota sampel. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara dan sumber informasi melalui komunikasi langsung atau
dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap
muka antara pewawancara dengan sumber informasi. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Sugiyono membagi jenis wawancara menjadi dua, yaitu: wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang masing-masing dapat
dilakukan dengan melalui tatap muka.
a) Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan
sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul
data mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
15
diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara terencana
terstruktur adalah suatu bentuk wawancara di mana

15
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Ku alitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015, Cet. XXI). Hal. 194.

13
pewawancara dalam hal ini peneliti menyusun secara terperinci
dan sistematis rencana atau pedoman pertanyaan menurut pola
tertentu dengan menggunakan format yang baku.
b) Wawancara Tidak Terstruktur. Wawancara tidak terstruktur
digunakan apabila peneliti/pewawancara menyusun rencana
wawancara yang mantap, tetapi tidak menggunakan format atau
urutan yang baku. Sejalan dengan hal tersebut dikatakan bahwa
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di
mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Wawancara tidak terstruktur dapat pula dikatakan
wawancara terbuka, sering digunakan dalam penelitian
pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih
mendalam tentang responden.16 Maksudnya adalah peneliti
berusaha mendapatkan informasi awal tentang permasalahan
yang ada pada objek penelitian sehingga peneliti dapat
menentukan variabel yang akan diteliti.

2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya
selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan
kulit.17 Oleh karena itu observasi merupakan kemampuan manusia
menggunakan seluruh panca inderanya dan memperoleh hasil dari
fungsi panca indera utama yaitu mata untuk memperoleh data atau
informasi. Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain
yaitu wawancara dan kuesioner. Wawancara dan kuesioner selalu

16
Ibid, Sugioyono…. Hal.197.
17
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017), Hal. 118.

14
berhubungan dengan manusia maka observasi berhubungan dengan
manusia dan objek alam yang lainnya.
Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Mengacu pada fungsi pengamat dalam kelompok kegiatan, maka
observasi dapat dibedakan lagi dalam dua bentuk:
a) Participants Observer. Participant observer atau observasi
partisipan adalah suatu bentuk observasi di mana pengamat
(observer) secara teratur berpartisipasi dan terlibat dalam
kegiatan yang diamati. Peneliti yang berperan sebagai pengamat
tetapi tidak diketahui dan dirasakan oleh anggota lainnya dan
sekaligus menjadi anggota kelompok. Peneliti akan melakukan
tugas-tugas seperti yang dipercayakan kepadanya. Pada
observasi partisipan peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
data penelitian. Peneliti yang melakukan pengamatan juga
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Misalnya,
seorang peneliti ingin meneliti tentang kebudayaan suatu daerah,
maka peneliti yang sebagai pengamat ikut hidup di daerah
tersebut dan tinggal bersama masyarakatnya. Pengamat akan
ikut melakukan kebiasaan masyarakat di sana dan merasakan
budaya yang ada dalam daerah tersebut.
b) Nonparticipant Observer. Bila dalam observasi partisipan
peneliti terlibat langsung dalam aktivitas orang-orang yang
sedang diamati, maka dalam observasi non partisipan peneliti
tidak terlibat dan hanya menjadi pengamat independen.
Observasi non partisipan adalah suatu bentuk observasi di mana
pengamat (atau peneliti) tidak terlibat langsung dalam kegiatan
kelompok, atau dapat juga dikatakan pengamat tidak ikut serta
dalam kegiatan yang diamatinya. Hamid juga menyatakan

15
bahwa pada observasi non partisipan, pengamat tidak langsung
terlibat pada situasi yang sedang diamati.

3. Kuesioner (Angket)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut angket
berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau
direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk
memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. Menurut
Sugiyono kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan
menyampaikan sejumlah pertanyaan secara tertulis, untuk dijawab
secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan/seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti
tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Daftar pertanyaan
(kuisioner) adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
tujuan khusus yang memungkinkan seorang analis system untuk
mengumpulkan data dan pendapat dari para responden yang telah
dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudianakan dikirim kepada para
responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.
Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak
selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun
angket perlu diperhatikan beberapa hal. Diantaranya :
a) Sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar
atau petunjuk pengisian;

16
b) Butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan
kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu
panjang.
c) Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur
disesuaikan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari
responden secukupnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui


angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan
tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan angket menurut Sugiyono antara lain :
a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan
jawaban;
b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh
istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa Inggris;
c) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas,
sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

17
E. Contoh-Contoh Pengumpulan Data
Berikut ini contoh-contoh dari pengumpulan data pada penelitian, yaitu :
1. Wawancara (Interview)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab


rumusan masalah pada penelitian yang berjudul “Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian Pada Koperasi Unit Desa Nandhi Murni Kota
Batu”. Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab rumusan
masalah bagaimana implementasi sistem informasi akuntansi siklus
penggajian pada Koperasi Unit Desa Nandhi Murni Kota Batu.

Daftar pertanyaan :
1. Apakah sistem penggajian di Koperasi Unit Desa Nandhi Murni Kota
Batu ini sudah berjalan/diterapkan?
2. Bagaimana proses pemberian gaji?
3. Berapa jumlah jumlah karyawan di Koperasi Unit Desa Nandhi Murni?
4. Apakah karyawan sudah menerima gaji sesuai dengan UMR (upah
minimum regional) kota batu?
5. Bagaimana pendidikan sumber daya manusia (karyawan) di Koperasi
Unit Desa Nandhi Murni Kota Batu?
6. Apakah omzet di Koperasi Unit Desa Nandhi Murni Kota Batu
mengalami kenaikan setiap tahunnya?
7. Apakah karyawan di Koperasi Unit Desa Nandhi Murni Kota Batu
mendapatkan bonus jika omzetnya mengalami kenaikan pendapatan?
8. Apakan tugas dan fungsi bagian keuangan, dan kasir sudah berjalan
dengan baik?
9. Tunjangan apa saja yang diberikan kepada karyawan Koperasi Unit
Desa Nandhi Murni Kota Batu?
10. Atas dasar apa fasilitas diberikan kepada karyawan Koperasi Unit Desa
Nandhi Murni Kota Batu?

18
2. Angket (Kuisioner)

KUESIONER PENELITIAN UNTUK NASABAH BANK MUAMALAT


TULUNGAGUNG

Assalamualaikum Wr. Wb

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penyusunan penelitian yang berjudul


“Pengaruh Persepsi Terhadap Minat Penggunaan Internet
Banking Di Bank Muamalat Tulungagung”, di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung, maka saya:

Nama : Anisa

Nim 2823123014

Memohon kesediaan Bapak/ibu/sdr/i untuk meluangkan


sedikit waktu dalam mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap layanan
interet banking muamalat serta pengaruhnya terhadap minat
penggunaan internet banking.

Dalam pengisian kuesioner ini disarankan untuk membaca


petunjuk umum yang terdapat pada awal setiap bagian dengan
seksama sebelum menjawab pertanyaan sesuai pendapat
Bapak/ibu/sdr/i. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan
setiap jawaban responden.

Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Hormat saya,

Anisa

(Mahasiswa IAIN Tulungagung)

19
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nasabah Produk :
a. Tabungan c. Giro
b. Deposito d. Pembiayaan
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. perempuan
3. Umur :
a. < 15 tahun d. 30-40 tahun
b. 16-19 tahun e. 41-50 tahun
c. 20-29 tahun f. > 50 tahun
4. Pendidikan Terakhir :
a. SD d. Diploma (D1, D2, D3)
b. SMP e. Sarjana (S1, S2, S3)
c. SMA f. Lainnya (Sebutkan)...
5. Pekerjaan Responden :
a. PNS/TNI d. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Swasta e. Pelajar/Mahasiswa
c. Wiraswasta f. Buruh/petani
6. Pendapatan total keluarga/ bulan :
a. Dibawah Rp 1.000.000
b. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
c. Rp 3.000.000 – Rp. 5.000.000
d. Diatas Rp 5.000.000
7. Perangkat yang bisa digunakan untuk mengakses internet :
a. Handphone d. Komputer
b. Laptop e. Lainnya...
c. Tab

20
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pernyataan berikut, kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian.
2. Setiap pernyataan pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu.
3. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan cara
memberikan tanda ( √ ) untuk jawaban yang anda pilih.
SS : Sangat setuju S : Setuju
RR : Ragu-ragu TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

Pernyataan Persepsi Kemudahan


Tanggapan Responden
No Pertanyaan
SS S RR TS STS
1 Saya menggunakan internet banking karena
menu internet banking mudah dipelajari dan mudah
dimengerti
2 Web site internet banking mudah dipelajari
sehingga saya lebih terampil saat
Menggunakannya
3 Internet banking sangat mudah untuk
dioperasikan karena saya merasa mampu
menggunakan internet untuk bertransaksi
4 Transaksi internet banking menjadi mudah
dioperasikan karena kecepatan aksesnya
5 Tidak sulit untuk mendapatkan jaringan
internet di lokasi saya
6 internet banking memproses setiap transaksi
dengan cepat kapanpun dan dimanapun (kecepatan
diluar kondisi sinyal dan jaringan
provider)
7 Transaksi internet banking dapat dilakukan
kapan saja tanpa batas waktu
8 Dengan menggunakan internet banking dapat
menghemat waktu nasabah
Pernyataan Persepsi Kepercayaan
1 Saya merasa internet banking telah dilengkapi
dengan sistem keamanan yang handal
2 Saya tidak merasa takut dan khawatir
bertransaksi melalui internet banking karena
keakuratan proses dan data terjamin

21
3 Pihak bank melindungi informasi personal dan
kebiasaan saya bertransaksi melalui internet
banking
4 Transaksi yang dilakukan melalui internet banking
aman dan dapat dipercaya karena dijamin
kerahasiannya
5 Pihak bank melindungi informasi personal dan
kebiasaan saya bertransaksi melalui internet
Banking
6 Saya tidak takut dan khawatir bertransaksi melalui
internet banking karena keakuratan proses dan data
terjamin keamanan serta
Kerahasiaannya
7 Bank memberikan kompensasi kepada nasabah
sesuai dengan kerugian atas kesepakatan
bersama
8 Nasabah merasa nyaman dengan adanya
kompensasi yang diberikan oleh bank
Pernyataan Persepsi Manfaat
1 Internet banking menjadikan pekerjaan mudah
dalam melakukan kegiatan perbankan karena
kecepatan aksesnya
2 Dengan menggunakan internet banking
transaksi perbankan yang saya lakukan lebih cepat
tanpa harus mengantri di teller atau ATM
3 Menggunakan internet banking menambah
produktivitas saya
4 Dengan internet banking membuat waktu saya
tidak terbuang percuma karena dapat
menghemat waktu saya
5 Menggunakan internet banking sangat
fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja
6 Dengan internet banking kebutuhan mendesak
saya dapat cepat teratasi
7 Menggunakan internet banking bermanfaat bagi
saya dalam memperoleh informasi secara
Cepat
8 Saya dapat bertransaksi dengan internet
banking dengan cepat tanpa harus mengantri di
bank
Pernyataan Persepsi Risiko
1 Menggunakan internet banking tidak memiliki
risiko yang tinggi terutama yang berhubungan
dengan keamanan data pribadi nasabah

22
2 Risiko kecil kerahasiaan data internet banking
akan terjaga karena transaksi dilakukan sendiri
3 Adanya bukti pada setiap transaksi internet
banking yang lengkap dengan waktu transaksi,
merupakan salah satu bukti
4 Internet banking telah dilengkapi dengan
sistem keamanan yang handal serta keakuratan
data
5 Bank sangat menjamin keamanan transaksi yang
dilakukan melalui internet banking terutama yang
berhubungan dengan keamanan
data pribadi nasabah
6 Bank memiliki pengendalian cukup baik untuk
melindungi data pribadi dan keuangan nasabah

7 Gangguan jaringan internet banking sangat


Rendah

8 Bank dapat menjamin setiap kebutuhan


nasabah dalam melakukan transaksi internet
banking
Pernyataan Minat penggunaan Internet banking
1 Saya tertarik menggunakan internet banking
karena syarat dan ketentuannya mudah
2 Saya bisa mendapatkan regristrasi layanan
internet banking muamalat pada awal
pembukaan rekening
3 Saya senang menggunakan internet banking
karena dapat melakukan berbagai transaksi tanpa
harus pergi ke bank
4 Banyak jenis transaksi yang bisa saya lakukan
dengan menggunakan internet banking
5 Saya senang menggunakan internet banking
nomor pin lebih aman karena diakses melalui
perangkat pribadi
6 Bertransaksi menggunakan internet banking
lebih terjamin keamanannya karena transaksi
dilakukan melalui perangkat pribadi
7 Saya tertarik menggnakan internet banking
karena saya memahami internet banking serta
manfaatnya
8 Dengan berbagai keuntungan yang saya
dapatkan, saya menyarankan nasabah lain
untuk menggunakan internet banking

23
3. Observasi

PEDOMAN OBSERVASI
PENELITIAN UNTUK NASABAH BANK MUAMALAT TULUNGAGUNG

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati


Pengaruh Persepsi Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking Di Bank
Muamalat Tulungagung meliputi:
A. Tujuan :
Untuk memperoleh informasi dan data baik mengenai kondisi fisik
maupun non fisik dari Pengaruh Persepsi Terhadap Minat Penggunaan
Internet Banking Di Bank Muamalat Tulungagung.
B. Aspek yang diamati :
1. Alamat/lokasi Bank Muamalat Tulungagung.
2. Lingkungan fisik Bank Muamalat Tulungagung.
3. Pelayanan terhadap nasabah Bank Muamalat.
4. Nasabah Bank Muamalat.
5. Persepsi nasabah terhadap Bank Muamalat.
6. Persepsi nasabah terhadap internet banking.
7. Pengaruh Persepsi terhadap minat nasabah.
8. Minat nasabah terhadap penggunaan internet banking.
9. Pengaruh persepsi terhadap minat nasabah penggunaan internet
banking pada Bank Muamalat Tulungagung.

24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Data penelitian adalah segala bentuk fakta dan angka yang bisa
dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.
2. Jenis-jenis data penelitian bedasarkan cara meperolehnya ialah data
primer dan data sekunder.
3. Jenis-jenis data berdasarkan sifatnya ialah data kualitatif dan
kuantitatif.
4. Jenis-jenis data berdasarkan sumbernya data internal dan eksternal.
5. Jeis-jenis data berdasarkan skala pengukuran data nominal, interval,
ordinal dan rasio.
6. Sumber data adalah subyek penelitian dimana data menempel.
7. Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data.
8. Cara mendapatkan metode pengumpulan data primer yaitu waawncara,
observasi dan kuesioner/angket.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat dan kami menyadari makalah kami ini
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan sarang yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami ini selanjutnya,
kami harapkan semoga maklah ini dapat bermanfaat serta menambah
wawasan kita semua.

25
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Dodiet, Data dan Metode Pengumpulan Data, (Surakarta: Jurusan


Akupunktur Poltekkes Kemenkes Surakarta, 2013)
Alhamid Thalha, Budur Anufia, Instrumen Pengumpulan Data, Ekonomi Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, 2019.
Amaruddin, Istha Leanni Muskanafola, ddk, Metodologi Pennelitian Kuantitatif
dan Kualitatif, (Bandung : CV. Media Sains Indonesia, 2022)
Arif Ramadhan Mukti, Pengertian Data Penelitian, Jenis-Jenis, dan Contoh,
https://ebizmark.id/artikel/pengertian-data-penelitian-jenis-jenis-dan-
contoh/, Pada Senin 05 Juni 2023.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010)
Bungin Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2017)
Muhammad Ramdhan, Metode Penelitian, (Surabaya : Cipta Media Nusantara,
2021)
Priyo Sutanto Hastono, Analisis Data, Fakulta Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia : 2006.
Siregar Budi Gautama, Ali Hardana, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis,
(Medan : CV. Merdeka Kreasi Group, 2021)
Siregar Budi Gautama, Instrumen Pengumpulan Data Dalam Penelitian, 2022.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Ku alitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015, Cet. XXI)
Umar Husein, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008)
Yusuf Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2019, Cet. V)

26

Anda mungkin juga menyukai