Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BIOSTATISTIK
PENGAMBILAN DATA

KELOMPOK 2
Anggota :
1. Fira Asriani
2. Nurul
3. Rani
4. Rohaeti
5. Yurhernawati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU


DEPOK
TAHUN 2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PENGAMBILAN
DATA‘’ Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami
tentang isi dari makalah mengenai pengambilan data penelitian dalam pelayanan kebidanan.
Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi pengantar dan pemenuhan materi
perkuliahan biostatistik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.

Depok, Oktober 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................. 1
Daftar Isi......................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan ....................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................3
C. Tujuan .................................................................................................................4
BAB II Pembahasan ........................................................................................................4
A. Definisi pengumpulan data.............................................................................. 5
B. Metode pengumpulan data...............................................................................5
1. Pengumpulan Data Sekunder........................................................................6
2. Pengumpulan Data Primer ............................................................................6
C. Teknik pengumpulan data................................................................................8
1. Wawancara....................................................................................................8
2. Observasi.......................................................................................................9
3. Kuisioner.......................................................................................................9
4. Dokumentasi................................................................................................10
5. Focus Group Discussion..............................................................................10
D. Pembuatan table frekuensi ............................................................................11
1. Distribusi Frekuensi Relatif........................................................................12
2. Distribusi Frekuensi absolut........................................................................14
3. Distribusi Frekuensi komulatif....................................................................14
BAB III Penutup .............................................................................................................17
A. Kesimpulan .......................................................................................................17
B. Saran .................................................................................................................17
Daftar Pustaka.................................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menulis atau mengerjakan karya ilmiah, peneliti tentu harus memilih
teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik tersebut dinilai sangat krusial atau
penting demi lancarnya penelitian yang dilakukan. Selain itu, teknik pengumpulan
data juga harus dilakukan agar penelitian lebih terarah dan terkendali.
Dalam memilih teknik pengumpulan data, tentu ada beberapa teknik yang
harus dilakukan untuk meminimalisasi adanya hambatan, kesalahan, atau masalah
yang terjadi selama penelitian berlangsung. Sehingga teknik yang dipilih juga harus
tepat dan berlangsung secara sistematis.
Sekarang ini, data dijadikan sebagai sebuah keterangan dan bahkan menjadi
acuan untuk mempermudah orang-orang dalam mencari ataupun mengamati suatu hal.
Keterangan dari data tersebut bisa berupa kata-kata, kalimat, angka, simbol, dan lainnya.
Akan tetapi, jika ingin memahami lebih dalam mengenai data, maka alangkah lebih baik
kita kita mencari tahu dulu apa pengertian data secara umum.
Saat ini, data sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Dari adanya data tersebut, orang-orang bisa mengetahui berbagai macam informasi
berdasarkan apa yang mereka butuhkan. Terlebih lagi, data sendiri juga mempunyai
berbagai macam fungsi yang sangat memudahkan orang-orang dalam mendapatkan dan
juga merangkum hasil penelitian.
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus
dilakukan dengan cermat sesuai prosedur. Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan
dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak
credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil
penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil kebijakan public.

3
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengumpulan data?
b. Bagaimana proses metode pengumpulan data?
c. Bagaimana teknik pengumpulan data?
d. Bagaimana cara pembuatan table frekuensi?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi pengumpulan data
b. Untuk mengetahui proses metode pengumpulan data
c. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data
d. Untuk mengetahui pembuatan table frekuensi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengumpulan data
1. Pengertian pengumpulan data
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan mengukur informasi
tentang variable- variable penelitian yang ditargetkan dalam suatu sistem yang mapan,
yang kemudian memungkinkan seseorang untuk menjawab pertanyaan yang relevan
dan mengevaluasi hasil.
Pengumpulan data adalah langkah yang strategis dalam penelitian yang
disebabkan karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data untuk
memenuhi standar yang sudah ditetapkan dalam menjawab rumusan permasalahan
yang diungkapkan di dalam penelitian.
Menurut Search CIO Pengumpulan data adalah pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan dan mengukur informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan
gambaran yang lengkap dan akurat tentang bidang yang diminati. Pengumpulan data
memungkinkan seseorang atau organisasi untuk menjawab pertanyaan yang relevan,
mengevaluasi hasil dan membuat prediksi tentang probabilitas dan tren masa depan.
Menurut Sugiyono (2013) Metode pengumpulan data adalah langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Research Metodologi Pengumpulan data adalah proses
pengumpulan informasi dari semua sumber yang relevan untuk menemukan jawaban
atas masalah penelitian, menguji hipotesis dan mengevaluasi hasilnya. Metode
pengumpulan data dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode pengumpulan data
sekunder dan metode pengumpulan data primer.
Selama proses pengumpulan data, peneliti harus mengidentifikasi sumber data,
jenis data, dan metode yang digunakan. Hal ini dikarenakan ada banyak pengumpulan
data berbeda sesuai kebutuhan masing-masing.

B. Metode pengumpulan data


Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data sebagai suatu metode
yang independen terhadap metode analisis data atau bahkan menjadi alat utama metode

5
dan teknik analisis data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan untuk
menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan pada rumusan masalah dan kemudian akan
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau keputusan.
Metode pengumpulan data dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder adalah jenis data yang telah diterbitkan dalam buku, surat
kabar, majalah, jurnal, portal online, dan lain-lain. Ada banyak data yang tersedia dari
sumber-sumber tersebut terkait bidang penelitian Anda, terlepas dari sifat bidang
penelitian.
Oleh karena itu, penerapan seperangkat kriteria yang tepat untuk memilih data
sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini memainkan peran penting dalam
hal meningkatkan tingkat validitas dan reliabilitas penelitian. Kriteria ini termasuk
(tetapi tidak terbatas pada) tanggal publikasi, kredensial penulis, keandalan sumber,
kualitas diskusi, kedalaman analisis, tingkat kontribusi teks untuk pengembangan
bidang penelitian dan lain-lain.

2. Pengumpulan Data Primer


Metode pengumpulan data primer dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
yaitu teknik dalam metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
a. Penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif menggambarkan dan mengukur tingkat
kejadian berdasarkan angka dan perhitungan. Selain itu, pertanyaan “berapa
banyak?” dan “seberapa sering?” sering diajukan dalam studi kuantitatif. Dengan
demikian, metode pengumpulan data kuantitatif didasarkan pada angka dan
perhitungan matematis.
Penelitian kuantitatif dapat digambarkan sebagai penelitian yang
melibatkan pengumpulan data numerik dan menunjukkan pandangan hubungan
antara teori dan penelitian yang bersifat deduktif, kecenderungan untuk
pendekatan ilmu pengetahuan alam, dan memiliki konsepsi objektivis tentang
realitas sosial.
Dengan kata lain, studi kuantitatif terutama meneliti hubungan
antara variabel bebas dan terikat yang diukur secara numerik dengan penerapan
teknik statistik dan statistika. Metode pengumpulan data kuantitatif didasarkan

6
pada pengambilan sampel acak (random sampling) dan instrumen pengumpulan
data terstruktu.
Metode pengumpulan data tersebut termasuk kuesioner dengan pertanyaan
tertutup, eksperimen, metode analisis korelasi dan regresi, rata-rata (mean), modus
dan median dan lain-lain. Temuan studi kuantitatif biasanya mudah disajikan,
dirangkum, dibandingkan, dan digeneralisasi.
b. Penelitian kualitatif
Metode pengumpulan data kualitatif bersifat eksploratif dan terutama
berkaitan untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman tentang alasan dan
motivasi yang mendasarinya. Metode pengumpulan data kualitatif muncul setelah
diketahui bahwa metode pengumpulan data kuantitatif tradisional tidak dapat
mengekspresikan perasaan dan emosi manusia.
Polonsky dan Waller (2011) mengkategorikan visi, gambar, bentuk dan
struktur di berbagai media, serta kata yang diucapkan dan dicetak dan rekaman
suara menjadi metode pengumpulan data kualitatif.
Metode kualitatif sering dianggap sebagai menyediakan data yang kaya
tentang orang-orang dan situasi kehidupan nyata dan lebih mampu memahami
perilaku dalam konteks yang lebih luas. Namun, penelitian kualitatif sering
dikritik karena kurang dapat digeneralisasikan, terlalu bergantung pada
interpretasi subyektif dari peneliti dan tidak mampu dilakukannya replikasi oleh
peneliti berikutnya.
Metode pengumpulan data kualitatif yang paling banyak digunakan dalam
penelitian termasuk wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, observasi
partispatif, dan penelitian tindakan. Selain itu, grounded theory dan analisis
dokumen dapat juga digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam studi
kualitatif.
Instrumen penelitian pada penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif adalah peneliti itu sendiri karena keberhasilan dalam pengumpulan data
banyak ditentukan oleh kemampuan peneliti menghayati situasi sosial yang
dijadikan fokus penelitian. Peneliti tidak akan mengakhiri fase pengumpulan
data, sebelum peneliti yakin bahwa data yang terkumpul dari berbagai sumber
yang berbeda dan terfokus pada situasi sosial yang diteliti telah dapat memenuhi
tujuan penelitian. Dodiet Aditya, Data dan Metode Pengumpulan Data,
(Surakarta: Jurusan Akupunktur Poltekkes)
7
8
C. Teknik pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara
sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan
peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi
lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah
kuantitatif atau kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah proses penting dalam suatu
penelitian karna tujuan penelitian adalah mendapatkan data yang handal. Dalam
penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi, focus group discussion
(FGD), wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case study). Sedangkan
dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire),
wawancara, dan dokumentasi.
1. Wawancara
Proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara
tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan
teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka,
yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan
kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema
yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap
informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui
(Yunus, 2010: 358) yakni;
a. Mengenalkan diri,
b. Menjelaskan maksud kedatangan,
c. Menjelaskan materi wawancara,
d. Mengajukan pertanyaan

Wawancara terbagi atas 2 kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1. Wawancara terstrukture, dalam wawancara terstrukstur, peneliti telah
mengetahuidengan pasti informasi apa yang hendak digfali dari narasumber. Pada
kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis.
Peniliti juga bisa menggunakan berbagai instrument penelitian seperti alat bantu
recorder, kamera untuk foto,m serta instrument-instrumen lain.
9
2. Wawancara tidak terstrukture, adalah wawancara bebas. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin di gali dari responden.

2. Observasi
Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat
lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan
dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran,
untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu:
1) Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
2) Observasi tidak terstruktur
Pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga
peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang
terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim
peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

3. Kuesioner
Angket (kuesioner), merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang
lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

10
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam
beberapa bentuk di antaranya,
1. Kuesioner terbuka, adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada
objek penelitian untuk menjawab.
2. Kuesioner tertutup, adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban
untuk dipilih oleh objek penelitian.
3. Kuesioner terbuka, dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh
peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab
sesuai dengan kemauan mereka.

4. Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa
dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
Studi Dokumen, adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data
yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.
Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi 2
diantaranya:
1. Dokumen Primer, adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misal autobiografi
2. Dokumen sekunder, adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/
cerita orang lain, misalnya biografi.

5. Focus Group Discussion


Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat
(Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh
sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh
seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di
mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk
menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka dibentuk
11
kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang
mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih
objektif.

D. Pembuatan table frekuensi


Tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data statistika yang berbentuk
kolom dan lajur (baris), yang di dalamnya termuat angka-angka yang dapat melukiskan
atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang
menjadi objek penelitian. Sebelum menggunakan tabel, ada tiga tahapan yang perlu
dilakukan pada data, yaitu penyusunan, penyederhanaan, dan pengelompokan.
Distribusi frekuensi merupakan proses penyaluran frekuensi. Dalam ilmu
statistika, frekuensi adalah berapa kali suatu variabel dilambangkan menggunakan angka
atau bilangan. Kondisi yang dilakukan secara berulang kali dalam deret angka tersebut,
frekuensi juga diartikan sebagai kekerapan, keseringan hingga jarang-jarang.
Distribusi frekuensi adalah kondisi yang menggambarkan adanya frekuensi mulai
dari gejala yang muncul berupa angka, kemudian tersalur, terbagi hingga terpancar.
Penyajian angka dalam penunjukkan frekuensi ini bisa berupa tabel, grafik dan gambar.
Hingga kemudian muncul istilah yang paling sering disebut, yakni tabel distribusi
frekuensi.
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Diawali dengan landasan dasar atau
penyebab mengapa tabel distribusi frekuensi harus dibuat, pertama adalah kumpulan data
besar bisa diringkas menjadi lebih padat atau kecil. Seseorang yang memakai tabel
distribusi frekuensi dapat melihat beberapa gambaran terkait karakteristik data, karena
itulah pembuatan grafik data sangat diperlukan.
Pembuatan tabel data distribusi frekuensi bisa menggunakan software canggih
yang sudah tersedia di era saat ini, bahkan secara otomatis bisa membuat. Namun, dalam
hal ini tetap harus dijabarkan terkait prosedur dasar yang perlu diketahui sebelum
membuat tabel distribusi frekuensi dengan benar dan tidak asal-asalan, berikut
contohnya.
1. Menguraikan data, diurutkan dari nilai yang paling kecil karena range data bisa
diketahui dan mudah dalam proses perhitungan frekuensi di setiap kelasnya.
2. Menentukan range atau rentang atau jangkauan, range sama dengan nilai maksimal
dikurangi nilai minimal yang ada.

12
3. Menentukan banyaknya kelas yang ingin dimasukkan, tidak boleh terlalu banyak
ataupun sedikit dan kisarannya antara 5 dan 20.
4. Menentukan panjang dan lebar kelas, kemudian yang terakhir adalah menentukan
nilai ujung bawah kelas
Distribusi frekuensi sendiri terdiri dari beberapa bentuk, antara lain :
1. Distribusi Frekuensi Relatif
Berisi nilai-nilai antara frekuensi yang ada dengan jumlah pengamatan,
distribusi frekuensi relatif menyatakan berapa banyak data yang ada dalam suatu
interval atau kelompok. Untuk kemudian dapat diketahui dengan cara membagi
frekuensi total dengan data yang ada. Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi
frekuensi yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak, akan
tetapi setiap kelasnya dinyatakan dalam bentuk persentase ( % ).

Rumus : F relatif kelas ke-i =

Di mana n = jumlah data

contoh soal :

Interval
Kelas Frekuensi
Kelas

1 22-34 6

2 35-44 8

3 45-54 11

4 55-64 14

5 65-74 12

6 75-84 8

7 85-94 6

Jumlah 65

13
Tabel 2.1 Distribusi Nilai Statistik

Carilah distribusi frekuensi relatif untuk soal di atas!

Frelatif = 6/65 x 100% = 9,2%

Frelatif = 8/65 x 100% = 12,3%

Frelatif = 11/65 x 100% = 17%

Frelatif = 14/65 x 100% = 22%

Frelatif = 12/65 x 100% = 18%

Tabel 2.2 Distribusi frekuensi relatif

Interv
Kel Frekuen Persenta
al
as si se (%)
Kelas

1 25-34 6 9,2

2 35-44 8 12,3

3 45-54 11 17

4 55-64 14 22

5 65-74 12 18

6 75-84 8 12,3

7 85-94 6 9,2

Jumlah 65 100

14
2. Distribusi Frekuensi absolut
yaitu suatu bilangan yang menyatakaan banyaknya data pada suatu
kelompok tertentu. distribusi frekuensi biasa, hal yang perlu diperhatikan dalam
jenis ini berisi jumlah dari frekuensi dari setiap kelompok data yang ada. Dalam
jenis ini juga diketahui bahwa ternyata distribusi frekuensi terdapat dua jenis,
yakni numerik dan kategori atau peristiwa.

Contoh :

Data usia pada RT 007 kelurahan meruya ilir utara

Frekuensi
Usia Frekuensi Relatif
Absolut

< 5 thn5 – <10 thn10 – < 15 thn15 – <


20 thn20 – < 25 thn25 – <30 thn30 thn 51025301983 0,050,10,250,30,190,080,03
<

TOTAL 100 1,00

3. Distribusi Frekuensi komulatif

Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya (f)


diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Distribusi
frekuensi kumulatif ( f kum ) dibagi dua, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang
dari dan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.

Distribusi ini berisi jumlah frekuensi yang ditunjukkan melalui kurva dan
dinamakan dengan ogif. Dalam distribusi frekuensi jenis ini terdapat dua macam
kumulatif, pertama adalah kurang dari dan yang kedua lebih dari.

Terdapat dua jenis distribusi frekuensi kumulatif, pertama disebut dengan


distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Artinya distribusi frekuensi yang berisi
jumlah dari frekuensi yang ada dengan nilai di bawah nilai batas kelas suatu
interval.

Kemudian yang kedua adalah distribusi kumulatif lebih dari, yang berisi
data distribusi frekuensi dengan jumlah frekuensi yang nilainya lebih dari nilai
batas kelas suatu interval. Perbedaan kedua jenis distribusi frekuensi kumulatif ini
hanya pada isi dari nilai yang ada.

15
Contoh:

Carilah distribusi frekuensi relatif kumulatif dari tabel 2.3

1. Distribusi frekuensi relatif kumulatif ( f kum (%) ) kurang dari

 f kum (%) ke-1 = 0/65 x 100% = 0%


 f kum (%) ke-2 = 6/65 x 100% = 9,2%
 f kum (%) ke-3 = 14/65 x 100% = 22%
 f kum (%) ke-4 = 25/65 x 100% = 38%
 f kum (%) ke-5 = 39/65 x 100% = 60%
 f kum (%) ke-6 = 51/65 x 100% = 78%
 f kum (%) ke-7 = 59/65 x 100% = 91%
 f kum (%) ke-8 = 65/65 x 100% = 100%

2. Distribusi frekuensi relatif kumulatif ( f kum (%) ) lebih dari

 f kum (%) ke-1 = 65/65 x 100% = 100%


 f kum (%) ke-2 = 59/65 x 100% = 91%
 f kum (%) ke-3 = 51/65 x 100% = 78%
 f kum (%) ke-4 = 39/65 x 100% = 60%
 f kum (%) ke-5 = 25/65 x 100% = 38%
 f kum (%) ke-6 = 14/65 x 100% = 22%
 f kum (%) ke-7 = 6/65 x 100% = 9,2%
 f kum (%) ke-8= 0/65 x 100% = 0%

( Siregar, Sofyan, 2011 : 9 – 11 )

Tabel 2.4 Distribusi frekuensi relatif kumulatif kurang dan lebih dari

Kurang dari Lebih dari


N
o Nil fkum(% Nil fkum(%
ai ) ai )

< ≥
1 0 100
25 25

2 < 9,2 ≥ 91

16
34 34

< ≥
3 22 78
44 44

< ≥
4 38 60
54 54

< ≥
5 60 38
64 64

< ≥
6 78 22
74 74

< ≥
7 91 9,2
84 84

≤ >
8 100 0
94 94

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengumpulan data adalah proses pengumpulan informasi dari semua sumber yang
relevan untuk menemukan jawaban atas masalah penelitian, menguji hipotesis dan
mengevaluasi hasilnya. Metode Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data .Data yang dikumpulkan dalam
penelitian akan digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan pada
rumusan masalah dan kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
kesimpulan atau keputusan.
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah
kuantitatif atau kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah proses penting dalam suatu
penelitian karna tujuan penelitian adalah mendapatkan data yang handal. Dalam
penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi, focus group discussion
(FGD), wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case study). Sedangkan
dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire),
wawancara, dan dokumentasi.
Tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data statistika yang berbentuk
kolom dan lajur (baris), yang di dalamnya termuat angka-angka yang dapat melukiskan
atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang
menjadi objek penelitian. Sebelum menggunakan tabel, ada tiga tahapan yang perlu
dilakukan pada data, yaitu penyusunan, penyederhanaan, dan pengelompokan.
Distribusi frekuensi sendiri terdiri dari beberapa bentuk, antara lain:
1. Distribusi Frekuensi Relatif
2. Distribusi Frekuensi absolut
3. Distribusi Frekuensi komulatif

B. Saran
Materi pengumpulan data ini sangat berguna bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian. Namun pada pengaplikasian dalam penelitian, peneliti harus memperhatikan
cara- cara dan teknik apa yang akan digunakan dalam penelitiannya, karna pemilihan
teknik yang tepat dalam penelitian akan menentukan hasil dari penelitian tersebut.

18
Materi teknik pengumpulan
data ini sangat berguna bagi
mahasiswa dalam melakukan
penelitian. Namun, pada
pengaplikasiannya dalam
penelitian, peneliti harus
memperhatikan cara-
cara dan teknik apa yang akan
digunakan dalam
penelitiannya, karena
pemilihan teknik yang
tepat dalam penelitian akan
menentukan hasil dari
penelitian tersebut.

19
Materi teknik pengumpulan
data ini sangat berguna bagi
mahasiswa dalam melakukan
penelitian. Namun, pada
pengaplikasiannya dalam
penelitian, peneliti harus
memperhatikan cara-
cara dan teknik apa yang akan
digunakan dalam
penelitiannya, karena
pemilihan teknik yang
tepat dalam penelitian akan
menentukan hasil dari
penelitian terseb
DAFTAR PUSTAKA

Distribusi Frekuensi: Pengertian, Jenis, Bentuk, Tabel & Contoh Soal (gurupendidikan.co.id)
Teknik Pengumpulan Data - Pengertian, Proses, Jenis dan Prinsip (dosenpendidikan.co.id)
metode-pengumpulan.pdf (uin-malang.ac.id)

20
Membangun Indonesia Melalui Pendidikan: Makalah Lengkap Metode Pengumpulan Data e-
jurnal

21

Anda mungkin juga menyukai