KELOMPOK 2
Anggota :
1. Fira Asrianti
2. Rani
3. Rohaeti
4. Yurhernawati
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONSEP
DASAR TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ‘’ Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang isi dari
makalah mengenai konsep dasar teknolog tepat guna dalam pelayanan kebidanan. Selain itu
penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan
teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan .........................................................................................................3
A. Latar Belakang ...................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................3
C. Tujuan .................................................................................................................4
BAB II Pembahasan ........................................................................................................5
A. Definisi teknologi tepat guna .............................................................................5
B. Manfaat teknologi tepat guna..............................................................................6
C. Fungsi teknologi tepat guna................................................................................7
D. Dampak teknologi tepat guna .............................................................................7
E. Ciri – ciri teknologi tepat guna.............................................................................7
F. Macam – macam teknologi terapan dan tepat guna dalam pelayanan kebidanan.8
BAB III Kesimpulan .......................................................................................................12
A. Kesimpulan .......................................................................................................12
B. Saran .................................................................................................................12
Daftar Pustaka.................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi
Tepat Guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna
serta sesuai dengan fungsinya di dalam Masyarakat Tradisional yang modern.
Secara teknis Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi
tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan
ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola
Teknologi Tepat Guna. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna
haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan
berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang
pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan intermediet
teknologi, yang berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di negara
berkembang dan teknologi maju padat modal dari dunia barat. Istilah teknologi
tepat guna dalam konteks yang spesifik dan kadang-kadang umum dianggap
sebagai suatu teknik untuk pembangunan yang digunakan untuk mengatasi
masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dan kebutuhan dasar
manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi ini
haruslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja,
hemat energi, ramah lingkungan, dikontrol dan dipelihara oleh masyarakat
setempat.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan
tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna
perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada
keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi
masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai
dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan
diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah
kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi tepat guna?
2. Apa manfaat dari teknologi tepat guna ?
3. Apa fungsi dari teknologi tepat guna ?
4. Bagaimana dampak dari teknologi tepat guna ?
5. Bagaimana ciri-ciri dari teknologi tepat guna?
6. Bagaimana macam-macam teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan ?
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknologi tepat guna
2. Untuk mengetahui manfaat dari teknologi tepat guna
3. Untuk mengetahui fungsi dari teknologi tepat guna
4. Untuk mengetahui dampak dari teknologi tepat guna
5. Untuk mengetahui ciri-ciri dari teknologi tepat guna
6. Untuk mengetahui macam-macam dari teknologi tepat guna dalam pelayanan
kebidanan
4
BAB II
PEMBAHASAN
sehingga cocok untuk orang, kondisi, keempatan atau tempat tertentu” Definisi ini
berimplikasi bahwa “tepat guna dapat bervariasi dan oleh sebab itu istilah teknologi
tepat guna tidak dapat tepat didefinisikansecara tepat. Secara umum, istilah teknologi
tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologi untuk negara berkembang.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat
Guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai
dengan fungsinya di dalam Masyarakat Tradisional yang modern. Secara teknis
Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan
teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi juga merupakan
dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi Tepat Guna. Dari
tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang
hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan
dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan
mencemari lingkungan.
Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan
sebagai TTG, yaitu:
1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang
tersedia banyak di suatu tempat.
2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat.
3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang
sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala
perencananya.
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi
memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut
tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah
serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat.
Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap
masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
5
B. Manfaat teknologi tepat guna
1) Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu
hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu
mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut.
2) Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil
produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah
dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani
masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat
menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3) Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan
tenaga kesehatan dan klien.
6
4) Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna
tersebut.
5) Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6) Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
C. Fungsi teknologi tepat guna
7
Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat
dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti
sebagai batasan) adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung
pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat di suatu tempat.
2) Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3) Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh
keterampilan setempat.
4) Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5) Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi,
bahan secara lebih baik dan optimal.
6) Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-
realiance motivated).
8
yang beracun, korosif, mudah meledak, mudah terbakar dan terkena berbagai
bahaya.
2. Pendekatan konseptual
Pendekatan ini di kenal sebagai pendekatan sistem dan akan sangat efektif dan
efisien jika dilakukan pada saat perencanaan. Jika terkait dengan teknologi,
sejak proses pemilihan dan alih teknologi, prinsip-prinsip ergonomi telah di
tetapkan penerapanya bersama-sama dengan kajian lain, misalnya kajian
teknis, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Pendekatan holistik ini kenal
dengan pendekatan Teknologi Tepat Guna.
d. ISO baru / IEC standar pada penilaian resiko melengkapi peralatan manajemen
resiko
Telah diterbitkan standar ISO pada manajemen risiko dan telah bergabung
dengan ketiga teknik penilaian risiko. Bersama-sama, mereka menyediakan
organisasi dari semua jenis dengan peralatan yang lengkap untuk mengatasi
situasi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan mereka. ISO / IEC
31010:2009
e. Kinerja OHSAS 18001.
Standar OHSAS 18001 adalah alat untuk mengelola tantangan yang
dihadapi bisnis dari semua ukuran dan sektor: tingginya tingkat kecelakaan dan
9
penyakit kerja, kehilangan hari kerja, absensi, denda, biaya perawatan medis
dan kompensasi pekerja. Implementasinya sehingga memiliki efek
meningkatkan lingkungan kerja, mengurangi absensi dan peningkatan
produktivitas kerja.
b. Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah
sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok
bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai
ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
e. breast pump
Biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak
terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari
bundanya.
f. USG
Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan
untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler,
10
yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga
tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan.
g. CTG
CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam
rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan
gerakan janin atau kontraks rahim. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ
maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan
DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka
itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah
tidak baik, yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam
hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang
bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi
dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction
Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu
pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami sebagai penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritiknya agar
menjadi lebih baik lagi dan kami berharap pembuatan makalah ini dapat memberikan
12
manfaat bagi para pembaca dan pengetahuan wawasan yang lebih luas mengenai
konsep dasar teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
13