Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REKAYASA TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Dosen : Koski Maza, S.T, M.M

Disusun oleh :

Nama : Faiz Zaidan Wiratna


Nim : 0201020031
Prodi : TEKNIK ELEKTRO
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Rekayasa Teknologi Tepat Guna" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada  Bapak Koski Maza, S.T, M.M selaku dosen Mata
Mata Kuliah Rekayasa Teknologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwakarta, 25 Juli 2021

Penulis

Faiz zaidan wiratna


BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi Tepat Guna adalah
suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya di
dalam Masyarakat Tradisional yang modern.
 
Secara teknis Teknologi Tepat Guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional
dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek Kultural dan ekonomi juga merupakan
dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola Teknologi Tepat Guna.  

Penggunaan teknologi diawali dengan perubahan sumber daya alam menjadi alatalat
sederhana.1 Pemanfaatan teknologi sangat penting dalam memudahkan pekerjaan,
meningkatkan efisiensi dan memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Namun
dalam perkembangannya, teknologi pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari
lingkungan, yang terkadang memberikan dampak yang buruk bagi manusia dan lingkungan.
Tidak jarang pula teknologi membutuhkan modal yang besar dan cara guna yang rumit
sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Padahal
pada era globalisasi ini masyarakat dituntut memiliki kemampuan untuk memanfaatkan
teknologi.

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun
dalam pengelolaannya belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan secara maksimal. Pengelolaan yang masih secara turun-temurun atau tradisional
mengakibatkan produktifitasnya masih relatif rendah, sehingga berimplikasi pada rendahnya
daya saing. Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mempercepat kemajuan desa
dan mengahadapi persaingan global, dipandang perlu melakukan percepatan pembangunan
perdesaan melalui pemberdayaan masyarakat diberbagai bidang yang didukung oleh
penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna.2 Teknologi Tepat Guna adalah teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak
merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta
menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.3 Teknologi Tepat
Guna adalah teknologi yang sederhana yang berbasis pada penggunanya, artinya fungsinya
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya sehingga lebih tepat guna.

Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014 mengemukakan bahwa untuk mewujudkan


kemandirian dan kemampuan penguasaan teknologi itu perlu didukung oleh kemampuan
mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) sehingga tercapai peningkatan
produktivitas, pengembangan kelembagaan ekonomi yang efisien dengan menerapkan
praktik-praktik terbaik (best practices). Teknologi Tepat Guna (TTG) sudah diterapkan pada
tahun 80-an oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Namun pada saat itu pelaksanaannya masih bersifat top-down,
dimana pemerintah pusat turun ke daerah yang tertinggal untuk memperkenalkan dan
menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada masyarakat. Pada saat itu Teknologi Tepat
Guna (TTG) yang digunakan belum sesuai dengan potensi yang 2 Instruksi Presiden
Republik Indonesia No. 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi
Tepat Guna. 3 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi
Tepat Guna dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa. 3 ada di daerah, namun berupa alat
yang dibutuhkan oleh kelompok masyarakat yang menjadi sasaran seperti alat penyuling air
bersih dan pengolahan hasil panen

B.   RUMUSAN MASALAH

1.     Apa pengertian dari Teknologi Tepat Guna?


2.     Apa faktor-faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Teknologi Tepat Guna?
3.     Apa saja karakteristik Teknologi Tepat Guna?
4.     Apa saja kriteria Teknologi Tepat Guna?
5.     Kesesuaian apa yang terdapat di Teknologi Tepat Guna?
6.     Apa ciri-ciri Teknologi Tepat Guna?
7.     Apa syarat Teknologi Tepat Guna?
8.     Apa jenis-jenis Teknologi Tepat Guna?
9.     Apa Fungsi dan Manfaat Teknologi Tepat Guna?
10.   Apa saja Contoh Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna?
11.   Apa saja Dapak Positif dan Negatif Teknologi Tepat Guna?

C.   TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas adalah, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui konsep dasar dari “Teknologi Tepat Guna”, Jenis-Jenis dan manfaat di dalam
masyarakat lokal yang modern.

D.   MANFAAT
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, diharapkan :
 Memahami Pengertian Teknologi Tepat Guna
 Mengetahui Jenis Teknologi Tepat Guna
 Memahami Pengaruh Teknologi Tepat Guna di dalam Masyarakat
 Memotivasi agar kita dapat Berinovasi dan Pengembangkan Teknologi Tepat Guna
berbasis IT di dalam Masyarakat.
BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

A.   SEJARAH

Teknologi Tepat Guna (TTG) awalnya diusulkan oleh E.F. Schumacher, seorang ekonom
berkebangsaan Inggris dan menjadi inspirasi salah satu bukunya yang sangat terkenal
berjudul Small is Beautiful.  Schumacher adalah  Dewan Penasihat Batubara Inggris (British
Coal Board Advisor) dan penasihat pemerintah untuk Burma dan selanjutnya untuk India.
Schumacher mendirikan Intermediate Technology Development Group (ITDG) pada tahun
1966. Pendekatannya mendapat perhatian pada tahun 1960-an sebagai gerakan sosial selama
krisis energi tahun 1970-an dan sebagai gerakan lingkungan. ITDG masih ada hingga
sekarang di bawah organisasi riset aksi yang bertujuan untuk “memperlihatkan dan
mengadvokasi pembangunan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi untuk mengurangi
kemiskinan di negara-negara berkembang''.
 
     Pada awalnya, teknologi tepat guna sering digunakan bergantian dengan intermediet
teknologi,   yang berarti teknologi antara, yaitu teknologi tradisional di negara berkembang
dan teknologi maju padat modal dari dunia barat. Istilah teknologi tepat guna dalam konteks
yang spesifik dan kadang-kadang umum dianggap sebagai suatu teknik untuk pembangunan
yang digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan, keadilan sosial, ketenaga kerjaan, dan
kebutuhan dasar manusia. Definisi terakhir tentang teknologi tepat guna, bahwa teknologi ini
haruslah berskala kecil, padat karya, investasi modal yang rendah per pekerja, hemat energi,
ramah lingkungan, dikontrol dan dipelihara oleh masyarakat setempat.
 
Menurut Oxford English Dictionary, definisi gabungan untuk istilah 'tepatguna' dan
'teknologi' adalah “penerapan pengatahuan ilmiah untuk tujuan praktis sehingga cocok untuk
orang, kondisi, keempatan atau tempat tertentu”. Definisi ini berimplikasi bahwa “tepat guna”
dapat bervariasi dan oleh sebab itu istilah teknologi tepat guna tidak dapat tepat didefinisikan.
Secara umum, istilah teknologi tepat guna seringkali digunakan dalam konteks teknologi
untuk negara berkembang. 
BAB III
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Teknologi Tepat Guna

Teknologi tepat guna adalah umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta


aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat
karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. [1] Secara umum, dapat dikatakan
bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu
agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik,
dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan[2]. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat
guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak
polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya
beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.[3] Baik Schumacher maupun banyak
pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat
guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.[4][5]
Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan
pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat
modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang.[4][6] Namun, gerakan
teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara maju dan negara berkembang. Di negara
maju, gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus
terutama pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Di samping itu,
istilah teknologi tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, sering kali merujuk
pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan
lingkungan.[7] Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk menjelaskan
teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan
perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. [3][8] Seperti dijelaskan di
atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya"
daripada "padat modal". Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna sering kali dijelaskan
sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan
secara efektif di suatu tempat tertentu.

B.   Faktor-faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Teknologi Tepat Guna

1.     Kondisi
2.     Tingkat isolasi
3.     Keterbukaan masyarakat      
4.     Tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut.      
5.     Kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau
profesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
C.   Karakteristik Teknologi Tepat Guna

Pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan
penerapannya, namun karakteristik teknologi tepat guna adalah sebagai berikut:   
      
1.     Terdesentralisasi         
2.     Berskala relatif kecil         
3.     Padat karya         
4.     Hemat energi, dan         
5.     Terkait erat dengan kondisi lokal         
6.     Berbasiskan pada manusia penggunanya         
7.     Berdampak polutif seminimal mungkin.

D.   Kriteria Teknologi Tepat Guna

Mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat. Sesuai dengan


keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Dapat membantu memecahkan masalah
dalam masyarakat setempat
.
Banyak rumusan lain mengenai Teknologi Tepat Guna. Rumusan berikut adalah yang
dianut Pusat Teknologi Pembangunan  ITB (PTP  ITB). PTP  ITB mengajukan tiga kriteria
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu Teknis, Sosial dan Ekonomik.

Persyaratan Sosial meliputi :

1.  Memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin


bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan baku
yang di import.
2. Jumlah produksi harus ukup dan mutu produksi harus dapat diterima oleh pasaran yang
ada, baik dalam maupun luar negeri.
3.  Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar dengan sarana angkutan yang tersedia dan
yang masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindarkan kerusakan atas mutu hasil
(produk) serta menjamin kesinambungan peneyediaan pasokan (suplay) ukup teratur.
4. Memperhatikan ketertersediaan peralatan, serta operasi dan perawatannya demi
kesimanbungan (kontinuitas) persyaratan teknis.

Persyaratan Teknis meliputi :

1.  Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada atau kerterempilan yang mudah
pemindahannya, serta sejauh mungkin menegah latihan ulang yang sukar dilakukan, mahal
dan memakan waktu
2.  Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
3.  Menekan serendah mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran
ataupun setengah pengangguran.
4.  Membatasi timbulnya ketegangan sosial dan budaya, dengan mengatur agar peningkatan
produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu.
5.  Menjamin agar peningkatan produksi serasi dengan peningkatan yang merata atas
pendapatan.
Persyaratan Ekonomik meliputi :

1.  Membatasi sesedikit mungkin kebutuhan modal.


2.  Menekan, sehingga minimum kebutuhan akan devisa.
3.  Mengarahkan pemakaian modal, agar sesuai dengan renana pengembangan lokal, regional
dan nasional.
4.  Menjamin agar hasil dan keuntungan kembali kepada produsen dan tidak meniptakan
terbentuknya mata-rantai baru.
5.  Mengarahkan usaha pada pengelompokan seara koperatif.

E.    Kesesuaian Teknologi Tepat Guna

Kapan suatu teknologi itu yang sesuai (tepat guna?) Suatu pertanyaan yang sering
diajukan. Berbagai jawaban dikemukakan. Dari beberapa jawaban-jawaban dan bertolak dari
kriteria dan syarat TT yang dikemukakan diatas, dapat diajukan beberapa ketentuan bahwa
suatu teknologi dikatakan sesuai (tepat guna):

1.     apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia


banyak di suatu tempat.
2.     apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang terdapat
sedikit disuatu tempat.
3.     apabila teknologi itu dapat sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat
dan
4.     apabila teknologi itu membantu memeahkan persoalanmasalah yang sebenarnya, bukan
teknologi yang hanya bersemayam dikepala perenananya.

F.    Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna

Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat
dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai
batasan) adalah sebagai berikut: 

1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian,
industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu
tempat.
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5. Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara
lebih baik dan optimal.
6. Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self- realiance
motivated).
G.   Syarat Teknologi Tepat Guna

Syarat Teknologi bisa dikatan tepat sasaran atau dikatakan Teknologi Tepat Guna yaitu:

1.      Biaya murah


2.      Mudah dibangun
3.      Mudah dirawat
4.      Berdaya guna
5.      Berhasil guna
6.      Aman digunakan siapapun
7.      Ramah lingkungan.

H.   Jenis-jenis Teknologi Tepat Guna

A.   Bidang Pendidikan

Teknologi tepat guna pada bidang pendidikan mempunyai faktor pendukung dalam
proses  pembelajaran dan teknologi tepat guna tersebut dapat memudahkan proses belajar
mengajar dengan hasil lebih baik atau optimal misalnya, Bahan ajar/sumber belajar, Media
pembelajaran, Sarana praktek/praktikum,  Sistem penilaian, Sistem pembelajaran. Sedangkan
Teknologi tepat guna dalam mata pelajaran dapat diterapkan dalam hal : Sistem penanganan
kasus, Sistem informasi, Sistem diagnosa kasus, Tes psikologi.

B.    Bidang Transportasi

Kebutuhan akan transportasi memudahkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan


dari segi ekonomi dengan lebih ringan tetapi juga lebih cepat dan penghematan waktu untuk
menempuh jarak wilayah. Dalam perkembangannya transportasi mengalami kemajuan di
bidang IPTEK sehingga  dengan mudah masyarakat menggunakan bentuk dari pelayanan
transportasi public ini seperti pada jaman dulu, masyarakat memakai kendaraan sepeda roda 2
atau yang lebih dikenal ontel, lalu berkembang lagi untuk dinaiki oeh 2 penumpang yaitu
becak, berkembang lagi dengan menggunakan mesin dan tidak mengurangi kapasitas dari
becak tersebut, munculah bemo dan bajaj berkeambang lagi dengan menggunakan roda 4
sehingga dapat memperbanyak daya tampung penumpang mobil sedan angkot mini maupun
miniarta, sampai pada puncaknya pada pertengahan munculah kereta api dan hingga saat ini
menuju kesuksesan maka dibuatlah pesawat udara untuk mempermudah public dalam
tranportasi tanpa batas antar Negara bahkan pulau. Itulah gambaran dari perkembangan 
transportasi public di negeri kita ini.

C.    Bidang Kesehatan dan Kedokteran


Bidang kedokteran sudah pasti ada banyak teknologi yang digunakan. Misalnya untuk
memeriksa kadar kolesterol, kadar gula, fungsi pencernaan, fungsi syaraf dan lainnya ada
sistem canggih yang digunakan. Menggunakan alat semacam maghnet yang digenggam
kemudian langsung terhubung dengan layar komputer dan diketahui bagaimana kondisi tubuh
pasien. Hal tersebut berarti tidak hanya menggunakan metode pengambilan sampel darah
saja. Alhasil ada banyak alternatif untuk membandingkan hasil pemeriksaan sehingga lebih
maksimal. Belum lagi teknoloti CT scan, USG dan sebagainya.
D.   Bidang Pertanian dan Peternakan
Anda bisa melihat bagaimana tanah digarap dengan bajak. Dimana sebelumnya harus
dicangkul. Pencangkulan lahan dinilai terlalu lama dan terlalu banyak orang yang diperlukan.
Kemudian muncul bajak dengan memanfaatkan sapi atau kerbau sebagai penggerak.
Pekerjaan menggarap tanah lebih cepat. Namun ternyata masih dianggap terlalu lama lalu
muncullah trantor yang membuat penggarapan lahan pertanian lebih cepat. Belum lagi
penemuan pembuatan pupuk. Mulai pupuk buatan hingga pupuk organik cair (POC) yang
dinilai lebih aman bagi tanaman.

E.    Bidang Usaha Kecil Menengah


Bidang satu ini termasuk sangat berkembang teknologi yang dihasilkan. Jika dulu
untuk mengiris bawang perlu bersusah payah, kini sudah ada mesin pengupas dan pengiris
bawang. pengirisian lebih cepat dan lebih banyak. Lalu ada mesin pengiris untuk pembuatan
keripik singkong, keripik ubi, keripik kentang. Siapa sangka, buah dan sayur bisa dijadikan
keripik. Namun saat ini hal tersebut bukan bualan. Terdapat pengiris untuk keripik buah,
terdapat mesin untuk pembuatan keripik, dimana hasilnya akan dimaksimalkan dengan mesin
peniris minyak. Apapun jenis gorengan akan semakin renyah dan minim sisa minyak goreng.
Padahal dahulu untuk meniriskan minyak kebanyakan menggunakan koran bekas yang
belakangan diketahui berbahaya karena tinta pada koran bisa menempel pada makanan
tersebut.

F.    Bidang Sosial
Bidang Sosial yaitu menyangkut SDM Pada akhirnya setiap perkembangan teknologi
yang ada mampu meningkatkan produktifitas kinerja manusia. Misalnya pada bidang sosial.
Para pengusaha atau wirausaha yang dilakukan semakin berkembang usaha yang dimiliki
dengan menggunakan berbagai teknologi yang ada saat ini. Adanya teknologi tepat guna pun
bisa dikatakan mampu meningkatkan perekonomian lebih banyak orang.

I.       Fungsi dan Manfaat Teknologi Tepat Guna

A.   Secara Umum
Secara umum Manfaat dari teknologi tepat guna adalah:

1. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat 


2. Meningkatnya kemampuan masyarakat bagi yang mampu mengoperasionalkan dan
memanfaatkan TTG tersebut.
3. Bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhannya.
4 Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga
kesehatan dan klien
5. penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari sebelumnya.
6. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut
7. Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan
8. Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
B. Manfaat teknologi tepat guna dalam wirausaha

     Berdasarkan pengertian wirausaha di atas maka penggunaan teknologi    tepat guna sangat
dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha Adapun manfaat TTG dalam wirausaha yaitu:

1. Menigkatkan hasil produksi/ Teknologi tepat guna untuk tingkatkan produksi pangan
Penggunaan mesin pengolah padi, dll.
2. Memudahkan pengusaha dalam memproduksi barang Mesin giling, dll.
3. Memudahkan pemasaran produk Hp, internet, dll.
4. Biaya produksi hemat.

J.      Contoh Produk Karya Rekayasa Inovasi Teknologi Tepat Guna


Beberapa contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna antara lain, seperti berikut :

a.      Alat pencetak briket

Alat pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan
ukuran mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket
arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tepung, dan atau bulat pepat.
tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik maupun tekanan mekanik
menggunakan ulir.

b. Alat pengering hasil pertanian            

Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama sumber
panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray). yang berfungsi sebagai
“alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower yang berfungsi
menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehingga mengenai permukaan produk
yang akan dikeringkan.

c.      Alat pengambilan zat warna alam indigo

Proses pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana
melakukan aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman indigofera tinctoria.L.
sirkulasi air dengan
meggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.

d.      Alat pembuatan tepung

Alat pembuat tepung arang, terdiri atas dua komponen utama, yaitu penghalus, dan
penyaring. penghalus dapat berupa grind, yaitu pertemuan dua buah logam yang berputar
berlawanan arah dan menghancurkan arang benda yang hendak dhaluskan. penyaring
berfungsi mengayak arang dengan ukuran mesh tertentu.

e.      Alat perajang sampah organic


  Alat perajang sampah biasanya berbentuk rol ganda yang berputar berlawanan dan
diberi bilah berbentuk pisau, dimakksudkan untuk memperkecil ukuran agar lebih mudah
melapuk pada proses pembuatan pupuk kompos.
f.       Alat pengurai serat sabut kelapa

Bentuknya terdiri atas rol tunggal yang diberi paku-paku panjang untuk mengurai
sabut kelapa sehingga terpisah dari serbuknya.

g.            Alat pengepres dalam pembuatan baglog Prinsip alat ini  sama dengan pencetak briket,
yaitu berbentuk kempa (tekanan) yang dihasilkan baik dari tenaga hidrolik maupun mekanik.

K.   Dampak Positif dan Negatif Teknologi Tepat Guna

A. Dampak positif
1. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kehidupan masyarakat lokal, maka
masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga perekonomian dan kemajuan yang
lebih efisien dan efektif.
 2. Membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya dalam masyarakat. 

B. Dampak negative
 1. Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan maka itu akan sia-sia. Dengan ketidak tepatan penggunaan alat maka akan
berdampak buruk terhadap individu masyarakat tertentu. Contoh : penggunaan USG pada
pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.
 2. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan
menimbulkan resiko terhadap pengguna dan hasilnya.
BAB IV
PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut, Teknologi Tepat Guna
(TTG) bertujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen modern ke dalam praktek
(dunia nyata dan perilaku masyarakat) dalam upaya optimalisasi hasil
produksi/pendapatannya. 
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek
ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat murah dan mudah serta
memiliki nilai guna (manfaat/kemaslahatan) yang tinggi bagi masyarakat. 
Teknologi Tepat Guna sebagai salah satu instrumen penting dalam pemberdayaan
masyarakat dan desa/kelurahan. Proses facilitating merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam pengadopsian dan pengembangan teknologi tepat guna oleh masyarakat.

B.   SARAN

            Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memperoleh hasil
yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan sebaiknya pemerintah juga
mendukung kreasi-kreasi yang dibuat oleh pembuat teknologi tepat guna yang membantu
banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/19919645/Makalah_Teknologi_Tepat_guna

http://meirulipa3.blogspot.co.id.ae/2013/10/makalah-teknologi-tepat-guna.html?m=1

http://sitikhoiriyah98.blogspot.co.id/2015/06/produk-rekayasa-inovasi-teknologi-tepat.html?
m=1

http://meraihmimpi2.blogspot.co.id/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://yogastaalways.blogspot.co.id/2014/02/teknologi-tepat-guna.html?m=
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_tepat_guna#Latar_belakang_dan_definisi

Anda mungkin juga menyukai