Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR TEKNIK ELEKTRO

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Dasar Teknik Elektro
Dosen Pengampu : Danang Purnomo, S.T.,M.Kom

Oleh :

Nama : Aldian (0201020027)

KELAS NON REGULER


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SEMESTER III
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DR.KHEZ MUTTAQIEN

1
2021

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur yang senan tiasa Saya panjatkan ke hadrat Alloh swt, yang
telah memberi Kita nikmat yang tiada bandinganya yaitu nikmat sehat dan telah membisakan
dan melancarkan Saya dalam penyusunan makalah ini.

Penulisan makalah ini berjudul “dasar teknik elektro” makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah pelajaran Pendidikan Agama Islam/Keislaman, makalah ini di tulis dalam
hasil penyusunan data – data sekunder yang penulis peroleh dari media internet yang
berhubungan dengan agama Islam.
Harapan saya dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
dalam hal menambah wawasan dalam hal “dasar teknik elektro”, mohon maaf bila makalah
ini jauh dari kata sempurna maka Saya harapkan kritik dan saran dari Pembaca demi
perbaikan ke arah lebih baik lagi.

Purwakarta, 9 Oktober 2021

Penulis

ALDIAN

2
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Etika, Moral dan Akhlak ...........................................................................6

2.2 Karakteristik Etika islam.........................................................................................11

2.3 Hubungan Tasawuf dengan Akhlak.....................................................................12

2.4 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Masyarakat .........................................12


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN.......................................................................................................................13

SARAN....................................................................................................................................13

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar Elektronika Dasar untuk Pemula saat ini bukanlah perkara


yang sulit jika dulu sebelum jaringan internet mudah diakses harus kursus
elektronika dulu atau jika mau otodidak harus membeli buku-buku
panduan tapi sekarang semua materi belajar elektronika dasar dengan
mudah ditemukan di internet dari yang berupa tutorial, video atau ebook
bahkan bisa diperoleh secara gratis. Jika berniat belajar elektronika dasar
secara otodidak agar proses belajarnya lebih terarah dan lebih fokus
alangkah baiknya mencari materi-materi elektronika dasar yang pokok
terlebih dahulu setelah itu baru mempelajari materi yang lebih rumit.

Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari


beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen
Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah
Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi,
komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun
bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah
peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda,
Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Pentingnya modul bagi elektronika dasar di teknik elektro adalah


mengendalikan arus listik di dalam satu rangkaian elektronika yang
ditemui dalam barang elektronik. Manfaat lain yang didapat dari modul
yang dibuat adalah mengerti fungsi-fungsi setiap unsur elektronika dan
dapat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada piranti
elektronika serta mampu merancang peralatan elektronika. Modul juga
sebagai media belajar pada mata kuliah elektronika dasar yang
mempelajari tentang dasar-dasar elektro.

1.2 Rumusan Masalah

4
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Konsep Etika, Moral dan Akhlak

2. Karakteristik Etika Islam (Akhlak)

3. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

4. Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan masyarakat

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari Etika, Moral & Akhlak

2. Untuk mengetahui karakteristik Etika, Moral dan Akhlak

3. Untuk mengetahui hubungan Tasawuf dengan Akhlak

4. Untuk mengetahui Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian Bertaqwa

Takwa adalah istilah yang sering disebut dalam hal ibadah. Orang yang bertakwa
akan mendapat banyak kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat.

Perintah takwa termaktub dalam QS. Al Maidah ayat 35 sebagai berikut:

۟ ‫وا ٱهَّلل َ َوٱ ْبتَ ُغ ٓو ۟ا لَ ْي ِه ْٱل َو ِسيلَةَ َو ٰ َج ِهد‬


َ‫ُوا فِى َسبِيلِِۦه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
‫ِإ‬ َ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan." (QS. Al Maidah: 35)

Ustadz Hanan Attaki dalam detikKultum detikcom (26/4/2020) mengatakan, takwa


adalah sami'na wa'atho'na yakni menjadi orang yang lebih taat kepada Allah SWT.
Takwa dapat dilakukan dengan cara menggali dan memahami hikmah setiap ibadah
yang dilakukan.

Menurut beberapa ulama seperti Al Ghazali sebagaimana diterangkan Farid Ahmad


dalam bukunya Quantum Takwa, takwa dapat didefinisikan sebagai upaya
membersihkan diri dari dosa yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga
lahir motivasi dalam diri untuk meninggalkannya. Dengan kata lain, takwa menjadi
upaya untuk menjaga diri dari berbagai kemaksiatan.

Dalam Al Quran, takwa ditafsirkan ke dalam 3 makna. Berikut makna takwa


menurut perintah-Nya dalam Al Quran:

6
1. Khasyyah (takut berbalut cinta) dan haibah (takut berbalut pengagungan)

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 41 dan 281 sebagai berikut:

ٰ
ِ ُ‫َوِإيَّ َى فَٱتَّق‬
‫ون‬

Artinya: "dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS. Al Baqarah: 41)

۟ ُ‫ۖ َوٱتَّق‬
ِ ‫وا يَوْ ًما تُرْ َجعُونَ فِي ِه ِإلَى ٱهَّلل‬

Artinya:"dan Takutlah kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kalian dikembalikan kepada Allah." (QS. Al Baqarah: 41)

2. Taat dan beribadah

Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 102 sebagai berikut:

َ‫ق تُقَاتِِۦه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫وا ٱهَّلل َ َح‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102).

3. Membersihkan hati dari berbagai dosa

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 52 sebagai berikut:

7
ٓ
َ‫ش ٱهَّلل َ َويَتَّ ْق ِه فَُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱلفَآِئ ُزون‬
َ ‫َو َمن ي ُِط ِع ٱهَّلل َ َو َرسُولَ ۥهُ َويَ ْخ‬

Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat
kemenangan." (QS. An-Nur: 52).

Baca juga:

Siapa Wali Allah dalam Al Quran? Yuk Lihat Jawabannya

Selain itu, dalam beberapa ayat juga telah dijelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa.
Dua di antaranya sebagai berikut:

1. Orang yang beriman dan menjalankan perintah-Nya

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 2-5 sebagai berikut:

َ‫ َوٱلَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُون‬z)3( َ‫صلَ ٰوةَ َو ِم َّما َر َز ْق ٰنَهُ ْم يُنفِقُون‬


َّ ‫ب َويُقِي ُمونَ ٱل‬ِ ‫ ٱلَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ ْٱل َغ ْي‬z)2( َ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِين‬ َ ‫ٰ َذلِكَ ْٱل ِك ٰتَبُ اَل َري‬
ٓ ٓ
)5( َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ َ ‫) ُأ ۟و ٰلَِئكَ َعلَ ٰى هُدًى ِّمن َّربِّ ِه ْم ۖ َوُأ ۟و ٰلَِئ‬4( َ‫ك َوبِٱلْ َءا ِخ َر ِة هُ ْم يُوقِنُون‬ َ ِ‫نز َل ِمن قَ ْبل‬ ‫ُأ‬
ِ ‫ك َو َمآ‬ َ ‫نز َل ِإلَ ْي‬ ‫ُأ‬
ِ ‫بِ َمآ‬

Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan
mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Al Baqarah: 2-5)

2. Orang yang menafkahkan hartanya, menahan amarah, dan mamaafkan kesalahan


orang lain

Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut:

8
َّ ‫رَّآ ِء َو‬z‫ٱلس‬
‫رَّآ ِء‬z‫ٱلض‬ ْ ‫ َّد‬z‫ت َوٱَأْلرْ ضُ ُأ ِع‬
َّ ‫ونَ فِى‬zُ‫ ٱلَّ ِذينَ يُنفِق‬z)133( َ‫ت لِ ْل ُمتَّقِين‬ ُ ْ‫ارع ُٓو ۟ا ِإلَ ٰى َم ْغفِ َر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر‬
ُ ‫ضهَا ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ِ ‫َو َس‬
ْ ‫هَّلل‬ َّ ْ َ ْ ٰ ْ
ِ ‫َوٱل َك ِظ ِمينَ ٱل َغ ْيظ َوٱل َعافِينَ َع ِن ٱلن‬
)134( َ‫اس ۗ َوٱ ُ يُ ِحبُّ ٱل ُمحْ ِسنِين‬

Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali
Imran: 133-134).

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai derajat takwa. Orang yang
dalam ibadahnya terbiasa taat (sesuai yang diperintahkan Allah), berarti ibadahnya
sudah sampai pada derajat takwa. Ustadz Hanan Attaki memberikan contoh pada
beberapa ibadah seperti sholat, puasa, zakat, hingga haji.

Menurutnya, orang yang mengerjakan sholat tetapi belum terbebas dari


kemungkaran, berarti sholatnya orang tersebut belum mencapai derajat takwa.
Derajat takwa dalam ibadah sholat adalah ketika seseorang menyegerakan untuk
sholat saat panggilan adzan berkumandang.

Selain sholat, ibadah yang melatih untuk mencapai derajat takwa adalah puasa. Allah
SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga

9
terbenamnya matahari. Orang yang taat akan menjalankan apa yang telah diatur
oleh Allah, seperti makan sahur, menahan diri, dan berbuka ketika sudah waktunya.

Dilansir dari situs Kemenag Bengkulu, ada empat hal yang bisa dilakukan untuk
mencapai takwa, antara lain 1) tawadhu' atau rendah hati, 2) qona'ah atau ridho dan
rela, 3) wara' atau terhindar dari sifat ragu, dan 4) yakin.

Allah SWT terlibat dalam setiap masalah hamba-Nya yang bertakwa. Dia akan
memberikan jalan keluar dari setiap masalah tersebut. Sebagaimana firman-Nya
dalam QS. Ath Thalaq ayat 3 sebagai berikut:

‫ْث اَل يَحْ تَ ِسبُ ۚ َو َمن يَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ فَهُ َو َح ْسبُ ٓۥهُ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ ٰبَلِ ُغ َأ ْم ِرِۦه ۚ قَ ْد َج َع َل ٱهَّلل ُ لِ ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ْدرًا‬
ُ ‫َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬

Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath
Thalaq: 3)

2.2 Pengertian Sikap Religius

Kata dasar religious adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion
sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan
adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia. Sedangkan religious
berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri
seseorang (Thontowi, 2012).Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain (Suparlan, 2010). Pembentukan karakter religious terhadap anak ini

10
tentu dapat dilakukan jika seluruh komponen stakeholders pendidikan
dapat berpatisipasi dan berperan serta, termasuk orang tua dari siswa itu
sendiri (E-learning Pendidikan, 2011).

Kementrian Lingkungan Hidup (dikutip oleh Thantowi, 2012) menjelaskan


lima aspek religious dalam islam, yaitu:

Aspek Iman, menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan


Tuhan, malaikat, para Nabi dan sebagainya.

Aspek Islam, menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan ibadah yang


tekah ditetapkan, misalnya sholat, puasa, dan zakat.

Aspek ihsan, menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiran


Tuhan, takut melanggar larangan dan lain-lain.

Aspek Ilmu, yang menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran-


ajaran agama.

Aspek Amal, menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,


misalnya menolong orang lain, membela orang lemah, bekerja dan lain
sebagainya.

So, pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan


dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang berkembang
dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk
dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2.3 Cara Mencapai Bertaqwa Kepada Alllah SWT

Ada empat langkah meraih takwa, yakni dermawan, kontrol diri, tobat dan
menghidupkan hati," jelas Muhlidi. Dermawan yaitu peduli dengan
sesama, ikhlas memperbanyak bersedekah, infaq dan segerakan membayar
zakat. Bukakan orang berpuasa, belikan pakaian baru bagi anak-anak tidak
mampu.

2.4 Cara Menunjukan Sikap Religius

11
*Lingkungan Sekolah
- Menyapa Teman Dengan Salam
- Mengucapkan Salam Jika Masuk Kelas
- Tidak Mencuri Barang Teman

*Lingkungan Rumah
- Selalu Berdoa Sebelum Makan
- Mengucapkan Salam Ketika Masuk Dan Keluar Rumah

*Lingkungan masyarakat
- Selalu Membalas Salam
- Berbuat baik

*Lingkungan Sekolah,Keluarga Dan Masyarakat


- Saling Tolong Menolong
- Menjalankan Ibadah
- Dilarang Zina
- Menjauhi Larangan Agama

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

12
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya” (Qs 64: 4). “Barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya” (Qs 65: 5). ...
Allah memberikan ampunan dan surga.

Saran

Jalankan perintahnya jauhi larangan nya. Tunjukanlah sikap religius.

13

Anda mungkin juga menyukai