Makalah Keislaman Smt3-1 Fiks
Makalah Keislaman Smt3-1 Fiks
Oleh :
1
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur yang senan tiasa Saya panjatkan ke hadrat Alloh swt, yang
telah memberi Kita nikmat yang tiada bandinganya yaitu nikmat sehat dan telah membisakan
dan melancarkan Saya dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini berjudul “dasar teknik elektro” makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah pelajaran Pendidikan Agama Islam/Keislaman, makalah ini di tulis dalam
hasil penyusunan data – data sekunder yang penulis peroleh dari media internet yang
berhubungan dengan agama Islam.
Harapan saya dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua
dalam hal menambah wawasan dalam hal “dasar teknik elektro”, mohon maaf bila makalah
ini jauh dari kata sempurna maka Saya harapkan kritik dan saran dari Pembaca demi
perbaikan ke arah lebih baik lagi.
Penulis
ALDIAN
2
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
KESIMPULAN.......................................................................................................................13
SARAN....................................................................................................................................13
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari Etika, Moral & Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1 Pengertian Bertaqwa
Takwa adalah istilah yang sering disebut dalam hal ibadah. Orang yang bertakwa
akan mendapat banyak kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat.
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan." (QS. Al Maidah: 35)
6
1. Khasyyah (takut berbalut cinta) dan haibah (takut berbalut pengagungan)
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 41 dan 281 sebagai berikut:
ٰ
ِ َُوِإيَّ َى فَٱتَّق
ون
Artinya: "dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa." (QS. Al Baqarah: 41)
۟ ُۖ َوٱتَّق
ِ وا يَوْ ًما تُرْ َجعُونَ فِي ِه ِإلَى ٱهَّلل
Artinya:"dan Takutlah kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kalian dikembalikan kepada Allah." (QS. Al Baqarah: 41)
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 102 sebagai berikut:
َق تُقَاتِِۦه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون
َّ وا ٱهَّلل َ َح ۟ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
۟ ُوا ٱتَّق
َ
7
ٓ
َش ٱهَّلل َ َويَتَّ ْق ِه فَُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱلفَآِئ ُزون
َ َو َمن ي ُِط ِع ٱهَّلل َ َو َرسُولَ ۥهُ َويَ ْخ
Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat
kemenangan." (QS. An-Nur: 52).
Baca juga:
Selain itu, dalam beberapa ayat juga telah dijelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa.
Dua di antaranya sebagai berikut:
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 2-5 sebagai berikut:
Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa,(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan
mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Al Baqarah: 2-5)
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 133-134 sebagai berikut:
8
َّ رَّآ ِء َوzٱلس
رَّآ ِءzٱلض ْ َّدzت َوٱَأْلرْ ضُ ُأ ِع
َّ ونَ فِىzُ ٱلَّ ِذينَ يُنفِقz)133( َت لِ ْل ُمتَّقِين ُ ْارع ُٓو ۟ا ِإلَ ٰى َم ْغفِ َر ٍة ِّمن َّربِّ ُك ْم َو َجنَّ ٍة َعر
ُ ضهَا ٱل َّس ٰ َم ٰ َو ِ َو َس
ْ هَّلل َّ ْ َ ْ ٰ ْ
ِ َوٱل َك ِظ ِمينَ ٱل َغ ْيظ َوٱل َعافِينَ َع ِن ٱلن
)134( َاس ۗ َوٱ ُ يُ ِحبُّ ٱل ُمحْ ِسنِين
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali
Imran: 133-134).
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai derajat takwa. Orang yang
dalam ibadahnya terbiasa taat (sesuai yang diperintahkan Allah), berarti ibadahnya
sudah sampai pada derajat takwa. Ustadz Hanan Attaki memberikan contoh pada
beberapa ibadah seperti sholat, puasa, zakat, hingga haji.
Selain sholat, ibadah yang melatih untuk mencapai derajat takwa adalah puasa. Allah
SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga
9
terbenamnya matahari. Orang yang taat akan menjalankan apa yang telah diatur
oleh Allah, seperti makan sahur, menahan diri, dan berbuka ketika sudah waktunya.
Dilansir dari situs Kemenag Bengkulu, ada empat hal yang bisa dilakukan untuk
mencapai takwa, antara lain 1) tawadhu' atau rendah hati, 2) qona'ah atau ridho dan
rela, 3) wara' atau terhindar dari sifat ragu, dan 4) yakin.
Allah SWT terlibat dalam setiap masalah hamba-Nya yang bertakwa. Dia akan
memberikan jalan keluar dari setiap masalah tersebut. Sebagaimana firman-Nya
dalam QS. Ath Thalaq ayat 3 sebagai berikut:
ْث اَل يَحْ تَ ِسبُ ۚ َو َمن يَتَ َو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ فَهُ َو َح ْسبُ ٓۥهُ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ ٰبَلِ ُغ َأ ْم ِرِۦه ۚ قَ ْد َج َع َل ٱهَّلل ُ لِ ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ْدرًا
ُ َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي
Artinya: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath
Thalaq: 3)
Kata dasar religious adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion
sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan
adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia. Sedangkan religious
berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri
seseorang (Thontowi, 2012).Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain (Suparlan, 2010). Pembentukan karakter religious terhadap anak ini
10
tentu dapat dilakukan jika seluruh komponen stakeholders pendidikan
dapat berpatisipasi dan berperan serta, termasuk orang tua dari siswa itu
sendiri (E-learning Pendidikan, 2011).
Ada empat langkah meraih takwa, yakni dermawan, kontrol diri, tobat dan
menghidupkan hati," jelas Muhlidi. Dermawan yaitu peduli dengan
sesama, ikhlas memperbanyak bersedekah, infaq dan segerakan membayar
zakat. Bukakan orang berpuasa, belikan pakaian baru bagi anak-anak tidak
mampu.
11
*Lingkungan Sekolah
- Menyapa Teman Dengan Salam
- Mengucapkan Salam Jika Masuk Kelas
- Tidak Mencuri Barang Teman
*Lingkungan Rumah
- Selalu Berdoa Sebelum Makan
- Mengucapkan Salam Ketika Masuk Dan Keluar Rumah
*Lingkungan masyarakat
- Selalu Membalas Salam
- Berbuat baik
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya” (Qs 64: 4). “Barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya” (Qs 65: 5). ...
Allah memberikan ampunan dan surga.
Saran
13